Oleh:
(Kelompok A1)
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JEMBER
2021
A. Carilah dan Tulislah Prosedur Teknik Aseptis Penyiapan Obat Injeksi!
1. Penyiapan
Penyiapan Sebelum menjalankan proses pencampuran obat suntik, perlu
dilakukan langkahlangkah sebagai berikut:
a. Memeriksa kelengkapan dokumen (formulir) permintaan dengan prinsip
5 BENAR (benar pasien, obat, dosis, rute dan waktu pemberian).
b. Memeriksa kondisi obat-obatan yang diterima (nama obat, jumlah, nomer
batch, tgl kadaluarsa), serta melengkapi form permintaan.
c. Melakukan konfirmasi ulang kepada pengguna jika ada yang tidak
jelas/tidak lengkap.
d. Menghitung kesesuaian dosis.
e. Memilih jenis pelarut yang sesuai.
f. Menghitung volume pelarut yang digunakan.
g. Membuat label obat berdasarkan: nama pasien, nomer rekam medis, ruang
perawatan, dosis, cara pemberian, kondisi penyimpanan, tanggal
pembuatan, dan tanggal kadaluarsa campuran.
h. Membuat label pengiriman terdiri dari : nama pasien, nomer rekam medis,
ruang perawatan,jumlah paket.
1. Sarung tangan
d) Manfaat sarung tangan steril bagi pelaku industri yang berikutnya adalah
digunakan untuk melindungi tangan dari pekerjaan yang berhubungan
dengan zat kimia berbahayadi dalam sebuah laboratorium.
2. Baju pelindung (Body Protection)
Perbandingan APD untuk dispensing sediaan steril untuk bahan berbahaya dan
tidak berbahaya.
Gambar 1. Tata Letak Ruang Pembuatan Sediaan Steril dengan Teknik Aseptis
• Jumlah partikel berukuran 0,5 mikron tidak lebih dari 350.000 partikel.
• Suhu 18 – 22°C.
• Kelembaban 35 – 50%.
• Pass box adalah tempat masuk dan keluarnya alat kesehatan dan bahan
obat sebelum dan sesudah dilakukan pencampuran. Pass box ini terletak di
antara ruang persiapan danruang steril seperti terdapat pada Gambar 2.
Apabila dalam keadaan khusus dengan segala keterbatasan yang tidak terdapat
LAF/BSC, maka dalam proses dispensing sediaan steril dapat dilakukan pada
ruangan yang paling bersihdan hanya digunakan untuk pengerjaan sediaan steril
saja, dengan seluruh jendela dan pintu harus tertutup, tidak ada rak, papan tulis,
bak cuci permanen, dengan lantai rutin didesinfeksi setiap hari dengan larutan
hipoklorit 100 ppm, dinding mudah dibersihkan, dan meja kerja harus bersih dan
jauh dari pintu (Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik, 2009).
Adapun peralatan dan Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan juga khusus
sebagaimana telah disebutkan dalam poin b, dan berikut terdapat protap
memasuki ruangan steril:
• Menggunakan kelengkapan APP (alat pelindung pribadi)/ Alat Pelindung Diri
(APD).
2) Pegang ampul dengan posisi 45º, masukkan spuit ke dalam ampul, tarik
seluruh larutandalam ampul, tutup needle ampul, tarik seluruh larutan dari ampul,
tutup needle.
3) Pegang ampul dengan posisi 45º, sesuaikan volume larutan dalam syringe
sesuai yangdiinginkan dengan menyuntikan kembali larutan obat yang berlebih
ke dalam ampul dalam syringe sesuai yang diinginkan dengan menyuntikkan
kembali larutan obat yang berlebih kembali ke ampul.
4) Tutup kembali needle.
5) Untuk permintaan infus Intra Vena , suntikkan larutan obat ke dalam botol
infus denganposisi 45 º perlahan-lahan melalui dinding agar tidak berbuih dan
tercampur sempurna dalam botol infus dengan posisi 45º perlahan-lahan melalui
dinding agar tidak berbuih dan tercampur sempurna.
6) Untuk permintaan Intra Vena bolus ganti needle dengan ukuran yang
sesuai untuk penyuntikan yang sesuai untuk penyuntikan.
➢ Preparasi Syringe
3. Letakkan syringe dan needle pada daerah 6 inci dari luar LAF.
9. Letakkan syringe pada posisi berdiri pada daerah “clean area” dalam
LAF.
➢ Preparasi Jarum
7. Letakkan syringe dan jarum yang telah terpasang pada posisi berdiri
dalam cleanarea pada LAF.
➢ Langkah non-coring technique:
c. Berdirikan vial
Egli, C., Tchen, M., & Chong, J. (2016). Model Standards for Pharmacy
Compounding of Non-Hazardous Sterile Preparations. Ottawa: NAPRA-
ANORP.
Herawati, Fauna & Lestari, Sri & Irvina, & Margayani, Eny & Mutiara, Rina &
Guswita, & Cholimi, Sutriyo & Subhan, Ahmad. 2009. Pedoman
Pencampuran Obat Suntik Dan Penanganan Sediaan Sitostatika.
Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik - Dirjen Bina Kefarmasian
dan Alat Kesehatan