Periodontitis Agresif Lokal

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 6

Periodontitis Agresif Lokal

A. Gambaran umum

Periodontitis Agresif Lokal bersifat terlokalisasi dan tidak melibatkan semua gigi.

Tanda Klinis :

- Kehilangan perlekatan interproksimal molar pertama atau gigi incisivus. Terbatas

pada gigi insisivus dan gigi molar pertama. Setidaknya dua gigi permanen, salah

satunya adalah gigi molar dan tidak lebih dari dua gigi selain gigi molar dan

insisivus.

- Jumlah plak sedikit dan tidak sesuai dengan jumlah kerusakan, dan jarang

termineralisasi membentuk kalkulus. tetapi plak sangat patogen karena adanya

peningkatan kadar bakteri seperti Aggregatibacter actinomycetumcomitans (A.a)

dan Porphyromonas gingivalis (P.g).

- Tidak ada peradangan, namun muncul adanya poket periodontal yang dalam.

- Migrasi distolabial dari gigi insisivus rahang atas dengan pembentukan diastema.

- Peningkatan mobilitas gigi insisivus rahang atas dan rahang bawah serta molar

pertama

Radiografi :

- Vertical bone loss di sekitar molar pertama dan gigi incisivus yang dimulai sekitar

umur dibawah 30 tahun yang sehat merupakan tanda diagnostik klasik dari

Periodontitis Agresif Lokal.

- Hilangnya tulang alveolar berbentuk arh-shaped yang memanjang dari permukaan

distal gigi premolar kedua ke permukaan mesial gigi molar dua” yang merupakan

bayangan cermin yang terlihat di kedua sisi.


- Kerusakan tulang biasanya lebih lebar dari yang biasanya terlihat pada

periodontitis kronis.

B. Studi Kasus

1. Laporan kasus

Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun datang ke RS setelah mendapatkan

rujukan dari dokter gigi lokal karena kehilangan perlekatan yang parah dari

gingiva. Anak laki-laki datang dengan didampingi oleh orang tua. Riwayat medis

anak tidak menunjukkan adanya kelainan. Setelah itu dilakukan pemeriksaan

anamsis riwayat pasien, pemeriksaan ekstraoral, pemeriksaan intraoral, dan

evaluasi radiografi dilakukan. Dari pemeriksaan anamnesis riwayat menunjukkan

adanya gejala perdarahan dari gingiva selama 2 bulan terakhir dan tidak dapat

mengunyah makanan karena kesakitan. Pemeriksaan klinis menunjukkan gigi

primer masih penuh dan terdapat plak sedikit, inflamasi gingiva sedang,

kehilangan perlekatan parah pada gigi 52, 53, 62, 63, 54, 55, 64, dan 65 dan

adanya gigi supernumerary (mesiodental regio 51 dan 61). Terlihat adanyan

perdarahan saat probing dan poket periodontal sedalam 5 mm di sekitar molar

primer pertama [Gambar 1]. Radiograf panoramic mengungkapkan bahwa

terdapat kehilangan tulang secara vertikal dan horizontal yang parah [Gambar 2].

Kondisi sistemik dilakukan evaluasi medis lengkap. Perhitungan darah lengkap,

kreatinin, alkali fosfatase, faktor koagulasi, dan jumlah limfosit T4 dianalisis dan

ditemukan dalam batas normal. Jumlah monosit dan neutrofil absolut dan laju

sedimentasi eritrosit sedikit meningkat. Evaluasi mikrobiologi dilakukan dengan

mengumpulkan saliva yang tidak distimulasi, dan mikroorganisme diidentifikasi

untuk flora aerob dan anaerobik. Biopsi jaringan dilakukan pada area yang

kehilangan perlekatan yang parah, yaitu 54, 55, 64, dan 65. Sampel dikultur dalam
media agar dan diinkubasi pada suhu 37 ° C dalam ruang anaerobik dengan

atmosfer 80% N, 10% H, dan 10% CO₂ selama 72 jam. Hal ini menunjukkan

adanya A. actinomycetemcomitans dan Porphyromonas gingivalis dari biopsi

jaringan yang mengkonfirmasikan terjadi periodontitis agresif terlokalisasi

prapubertas.

2. Rencana Perawatan

Pasien kooperatif, dan profilaksis oral serta root planing dilakukan secara

menyeluruh. Antibiotik sistemik amoksisilin (50 mg / kg / hari) (berat badan

dalam tiga dosis terbagi) bersama dengan metrogil 30 mg / kg / hari selama 15

hari diberikan. Tetrasiklin adalah obat yang terbukti dalam terapi periodontal

tetapi telah dikesampingkan dalam kasus ini karena anak tersebut baru berusia 5

tahun. Tindakan ketat untuk menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi dan

klorheksidin 0,12% tiga kali sehari disarankan di bawah pengawasan orang tua.

Aplikasi topikal lebih lanjut dari metronidazol dalam basis klorheksidin (gel

Rexidin-M) disarankan selama 2 minggu. Sirup vitamin B kompleks juga

disertakan. Pemeriksaan rutin dan motivasi dilakukan selama 1½ tahun.

Responnya bagus dan dapat dilihat dalam gambaran klinis [Gambar 3].
Lampiran

Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3

Anda mungkin juga menyukai