Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN

(Lembaga Keuangan Lainnya)

Laporan ini Disusun untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Bank dan Lembaga Keuangan

Dosen Pengampu: NURUL JANNAH M.E

DISUSUN OLEH: Kelompok 6

ALFIN HASAN ANSHARI RITONGA (0502192046)


HIZRAHTUL DARSANI (0502192074)
IMELDA SITOMPUL (0502192052)
RINDI INDRIYANI (0502193198)
SALSABILLA FEBRIANI (0502191028)
VENNI YOLANDA (0502192106)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARI’AH IV D


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVESITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT., karena berkat rahmat dan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Makalah ini disusun sedemikian rupa agar
dapat melengkapi tugas yang diberikan oleh Ibu Dosen Bank dan Lembaga Keuangan.
Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Baginda Besar Muhammad SAW karena
beliau telah membawa kita dari zaman jahiliah menuju ke zaman yang modern ini.
Dalam pembuatan makalah ini penulis sadar bahwa masih ada kekurangan baik dalam
kata maupun cara penulisan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun kami terima
dengan terbuka karena merupakan anugerah untuk memperbaiki dan mengembangkan makalah
ini di masa mendatang. Tak lupa penulis mengajak para kawan-kawan untuk terus belajar, baik
itu di dalam kampus maupun di luar kampus.

Medan, 17 Juni 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................ .................. I

DAFTAR ISI ........................................................... .................. II

BAB I PENDAHULUAN ....................................... .................. 1

A. Latar belakang .................................................... .................. 1


B. Rumusan masalah .............................................. .................. 1
C. Tujuan masalah .................................................. .................. 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................ .................. 2

A. Pembiayaan Modal Ventura ............................... .................. 2


B. Anjak Piutang..................................................... .................. 8
C. Dana Pensiun ..................................................... .................. 11

BAB III PENUTUP ................................................ .................. 15

A. Kesimpulan ........................................................ .................. 15


B. Saran .................................................................. .................. 15

DAFTAR PUSTAKA ............................................. .................. IV

ii
BAB I

PEMBUKAAN

A. Latar Belakang
Lembaga keuangan adalah lembaga yang menyediakan jasa keuangan bagi para
nasabahnya, pada umumnya lembaga keuangan ini diatur oleh regulasi keuangan yang
dibuat oleh pemerintah. Bentuk umum dari lembaga keuangan ini antara lain
perbankan, building society (sejenis koperasi di Inggris), Credit union, pialang saham,
aset manajemen, modal ventura, koperasi, asuransi, dana pensiun, pegadaian dan bisnis
serupa. Di negara kita ini, lembaga keuangan dibagi menjadi dua kelompok yaitu
lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non-bank (yaitu asuransi, pegadaian,
perusahaan sekuritas, lembaga pembiayaan, dll).
Lembaga keuangan ini berfungsi menyediakan jasa sebagai perantara antara
pemilik modal dan pasar uang yang bertanggung jawab dalam penyaluran dana dari
investor kepada perusahaan yang membutuhkan dana tersebut. Adanya lembaga
keuangan semacam inilah yang memfasilitasi arus peredaran uang dalam
perekonomian, dimana uang dari individu investor dikumpulkan dalam bentuk
tabungan. Hal tersebut membuat risiko dari para investor ini beralih pada lembaga
keuangan yang kemudian menyalurkan dana tersebut dalam bentuk pinjaman hutang
kepada yang membutuhkan. Hal ini merupakan tujuan utama dari lembaga penyimpan
dana untuk menghasilkan pendapatan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dan sistem pendirian pembiayaan modal ventura?
2. Bagaimana pengertian dan sistem pendirian anjak piutang?
3. Bagaimana pengertian dan sistem pendirian dana pensiun?

C. Tujuan Masalah
1. Agar mengetahui pengertian dan sistem pendirian dari pembiayaan modal ventura.
2. Agar mengetahui pengertian dan sistem pendirian dari anjak piutang.
3. Agar mengetahui pengertian dan sistem pendirian dari dana pensiun.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PEMBIAYAAN MODAL VENTURA


a. Pengertian Pembiayaan Modal Ventura
Sebagian besar investasi mengandung suatu risiko kerugian. Bagi Investasi
yang memiliki risiko rendah, hampir semua investor berani untuk melakukan
investasi. Akan tetapi jika investasi tersebut memiliki risiko tinggi, maka tidak
mudah untuk mencari investor yang berinvestasi.
Modal ventura merupakan salah satu proses penyertaan modal dengan
perusahaan swasta sebagai pasangan usaha di luar jangka waktu tertentu.
Perusahaan modal ventura adalah perusahaan yang berani melakukan investasi
yang mengandung suatu resiko yang tinggi. Resiko yang sangat tinggi ini bisa
dipahami bahwa perusahaan pasangan usaha tersebut memiliki peluang yang sangat
kecil untuk bangkit atau berkembang. Keputusan ini dibuat dengan berbagai
pertimbangan tentunya dan sesuai dengan maksud serta tujuan didirikannya
perusahaan modal ventura, yaitu melakukan penanaman modal dalam suatu usaha
yang mengandung resiko.1
Kegiatan investasi yang dibiayai oleh modal ventura biasanya berjangka waktu
panjang dan memiliki risiko tinggi, seperti membentuk atau pengembangan usaha
baru dibidang tertentu. Meskipun resiko yang dihadapi tinggi, pihak modal ventura
mengharapkan adanya suatu keuntungan yang tinggi pula dari penyertaan
modalnya, yaitu yang berupa capital gain atau dividen. Perusahaan yang
pembiayaan berasal dari modal ventura disebut Perusahaan Pasangan Usaha (PPU)
atau investee company.
Kata venture berasa dari bahasa inggris, yaitu venture yang berarti sesuatu yang
mengandung risiko atau dapat pula diartikan sebagai usaha. Secara sempit, modal
venture dapat diartikan sebagai modal yang ditanamkan pada usaha yang
mengandung risiko dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan (return) berupa
bunga atau dividen.
Berikut ini dikemukakan beberapa defenisi modal ventura dari berbagai sumber
yaitu :
1. Tony Lorenz (Cambridge, 1985) mendefenisikan; modal ventura adalah
investasi jangka panjang dalam bentuk pemberian modal yang mengandung
risiko, dimana penyediadana (venture capitalis) mengharapkan capital gain
disamping mendapat bunga dan dividen.
2. Clinton Richardson (Antario, 1987); modal ventura adalah dana yang
diinvestasikan pada perusahaan atau individu yang memiliki risiko tinggi.

1
Hery,Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (Jakarta:PT.Grasindo, 2019)

2
3. Robert White (Nasdie Institute, 1990); modal ventura adalah bisnis pembiayaan
untuk memungkinkan pembentukan dan pengembangan usaha usaha baru
dibidang teknologi dan atau non teknologi.
4. Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun 1988; perusahaan modal ventura adalah
badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan dalam bentuk penyertaan
modal ke dalam suatu perusahaan yan menerima bantuan pembiayaan untuk
jangka waktu tertentu.

Perbedaan antara bank dengan modal ventura terletak pada jenis kegiatannya.
Bank membiayai suatu kegiatan, tetapi tidak masuk ke perusahaan yang dibiayai,
sedangkan modal ventura memberikan pembiayaan dengan cara melakukan
penyertaan langsung kedalam perusahaan yang dibiayainya.

b. Sistem Pendirian Modal Ventura


1. Pihak Yang Terlibat Dalam Pendirian Pembiayaan Modal Ventura
Modal ventura merupakan suatu proses yang menggambarkan arus
investasi mulai dari masuknya pemodal dengan membentuk suatu pool of funds,
proses pembiayaan pada PPU, Hingga proses penarikan kembali penyertaan
tersebut (divestasi). Modal ventura setidaknya terdapat tiga pihak yang terlibat
secara langsung yaitu :
➢ Pemilik modal, sebagai pihak yang menginginkan keunytungan tinggi dari
modal yang ditanamkannya. Modal dari berbagai sumber atau investor
dihimpun dalam suatu wadah lembaga khusus yang dibentuk untuk itu atau
yang disebut dengan capital funds.
➢ Profesional, sebagai pihak yang menyertakan keahlian dalam mengelola
investasi dan mencari jenis investasi potensial. Profesioanl ini dapat berupa
lembaga yang disebut perusahaan manajemen atau management venture
capital fund company.
➢ Perusahaan, sebagai pihak di maksud disini adalah perusahaan yang
membutuhkan mdal untuk mengembangkan usahanya. Perusahaan yang
dibiayai ini disebut investee company atau PPU.2

2
Bustari Muchtar,DKK,Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya (Jakarta:Kencana 2016) Hal 205

3
2. Tujuan Pendirian Pembiayaan Modal Ventura
Tujuan didirikannya perusahaan modal ventura yaitu membiayai suatu
usaha yang mengandung suatu risiko tinggi. Tujuan ini tidak selamanya
berdasarkan hanya kepada keuntungan semata, tetapi dapat pula untuk
membantu pengembangan atau pendirian suatu perusahaan.3
Secara garis besar, maksud dan tujuan pendirian modal ventura adalah
sebagai berikut :
➢ Untuk pengembangan suatu proyek tertentu, misalnya proyek penelitian
dimana proyek ini biasanya tidak memikirkan keuntungan semata, akan
tetapi lebih bersifat pengembangan ilmu pengetahuan.
➢ Pengembangan suatu teknologi baru, atas pengembangan produk baru.
Pembiayaan umtuk usaha ini baru akan memperoleh keuntungan dalam
jangka panjang.
➢ Pengambilan-alihan kepemilikan suatu perusahaan. Tujuan pembiayaan
dengan mengambialih kepemilikan usaha perusahaan adalah lebih banyak
diarahkan untuk mencari keuntungan.
➢ Kemitraan dalam rangka pengentasan kemiskinan, dengan tujuan untuk
membantu para pengusaha lemah yang mengalami kekurangan modal,
tetapi tidak punya jaminan materil sehingga sulit dalam memperoleh
pinjaman. Dengan adanya penyertaan modal dari modal ventura ini
diharapkan akan dapat membantu para pengusaha lemat tersebut dalam
menghadapi kesulitan keuangannya.
➢ Ahli tenologi yang dilakukan ke perusahaan yang masih menggunakan
teknologi lama sehingga dapat meningkatkan kapasitas produksi dan mutu
produknya.
➢ Membantu perusahaan yang sedang kekurangan likuiditas.
➢ Membantu mendirikan perusahaan baru, dimana tingkat risiko kerugiannya
adalah sangat besar

c. Sumber Dana Modal Ventura


1. Investor Perseorangan

3
Ibid: hal 205

4
Alternatif sumber modal ventura adalah dari investor individu. Menarik
investor perseorangan untuk mengikutsertakan dananya ke dalam suatu usaha
modal ventura tidaklah mudah. Hal ini disebabkan bisnis modal ventura
memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis investasi
lainnya. Umumnya investor perseorangan lebih menyukai dan cenderung
melakukan investasi pada yang telah berjalan lancar dan bersifat jangka pendek.
Bagi investor individu dibutuhkan orang yang memiliki kesabaran dan kesiapan
menerima dan menanggung risiko tinggi dalam suatu usaha.
2. Saham
Modal ventura di Indonesia masuk ke dalam suatu entitas usaha melalui
instrumen pembiayaan saham dengan harapan memperoleh keuntungan dari
dividen, benefit lain atas kepemilikan entitas tersebut, dan capital gain pada saat
melakukan exit untuk sebagian atau seluruh kepemilikan melalui mekanisme
Initial Public Offering (IPO) yang dilanjutkan dengan pasar sekunderdan
private selling ke investor potensial lainnya. Penetapan harga saham pada saat
modal ventura Indonesia masuk ke dalam suatu entitas lebih banyak
menggunakan nilai nominal (par value) saham mengingat entitas tersebut belum
mempunyai harga pasar yang jelas untuk saham yang dikeluarkannya.
3. Obligasi Konversi
Modal ventura masuk ke dalam suatu entitas usaha melalui instrumen
pembiayaan obligasi konversi dalam upaya memberikan waktu yang lebih
banyak sebelum benar-benar memiliki suatu entitas usaha dan untuk berjaga-
jaga agar pembiayaannya masih mempunyai alternatif mekanisme exit melalui
pelunasan pinjaman.
4. Investor Institusi
Biasanya bagi perusahaan-perusahaan besar terutama di negara-negara
industri memiliki suatu divisi tersendiri yang khusus menangani bisnis modal
ventura. Tugas divisi khusus ini adalah menampung dan mengevaluasi suatu
ide-ide terutama dalam bidang teknologi yang dapat dikembangkan menjadi
suatu produk teknologi baru yang dapat dipasarkan. Keikutsertaan investor
institusi ini merupakan salah satu sumber dana modal ventura.
5. Perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun

5
Lembaga keuangan non bank ini merupakan sumber dana model ventura
yang cukup besar, potensi lembaga ini sebagai investor dalam usaha modal
ventura didukung oleh sumber dananya yang berjangka panjang.
6. Perbankan
Sumber dana modal ventura dapat diperoleh dari bank-bank yang
tertarik melakukan bisnis modal ventura. Namun perlu dipertimbangkan
mengenai sifat dana bank yang berjangka pendek sementara modal ventura
berjangka panjang. Dana-dana yang berasal dari bank sebaiknya digunakan
untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan dengan pola bagi hasil yang berjangka
waktu pendek.
7. Pemerintah Daerah
Sumber modal ini perlu dipertimbangkan oleh daerah yang disisihkan
dari APBD (khususnya dari PAD) sehingga dapat memacu pembangunan di
daerah. Dalam konteks ini pemda dapat berperan sebagai PMV.
8. Lembaga Keuangan Internasional
Lembaga Keuangan Internasional dapat menjadi sumber dana modal
ventura terutama yang berkaitan dengan upaya membantu pengembangan
sektor-sektor tertentu. Kelebihan sumber dana ini di samping berbiaya murah
juga biasanya memiliki jangka waktu panjang dengan masa tenggang waktu.
Untuk mendapatkan sumber dana ini umumnya melalui pinjaman dua tahap dari
pemerintah.
d. Tahap-Tahap Pembiayaan Modal Ventura
1. Early Stage Financing
Pembiayaan pada tahap awal ini merupakan tahap yang paling sulit karena
perusahaan yang dibiayai tersebut baru berdiri sehingga tingkat risiko
kegagalan usaha sangat tinggi.
2. Seed financing
Pembiayaan perusahaan modal ventura pada tahap ini adalah membiayai
kegiatan perusahaan pasangan usaha, yang baru melakukan penelitian dan riset
untuk mengukur viability suatu gagasan, yang nantinya akan menjadi suatu
proyek atau objek pembiayaan. Pada tahap embrio tersebut, biasanyaperusahaan
belum memilki struktur organisasi formal dan kegiatan pokok. Pada tahap
tersebut, perusahaan belum memiliki keuntungan usaha sama sekali.
3. Acquisition and management buy out financing
6
Acquisition financing merupakan pembiayaan yang dibutuhkan oleh
perusahaan yang telah berkembang dan memerlukan dana untuk membeli atau
mengakuisisi perusahaan. Adapun management buy-out, pada dasarnya
merupakan kebutuhan dana atau modal oleh pihak manajemen perusahaan yang
akan digunakan untuk membeli atau memiliki sejumlah saham perusahaan yang
bersangkutan.
4. Turn around situation
Beberapa perusahaan modal ventura membiayai perusahaan yang berada dalam
posisi kesulitan atau bahkan dalam kondisi bangkrut. Perusahaan yang
mengalami kondisi seperti ini disebut turn around situations. Dalam kondisi
tersebut, perusahaan membutuhkan bantuan, bik dana maupun bantuan
manajemen. Umumnya perusahaan yang mengalami kondisi seperti itu sulit
untuk memperoleh sumber pembiayaan dan hanya beberapa erusahaan modal
ventura yang memiliki spesialisasi dalam kegiatan pembiayaan untuk
perusahaan yang mengalami kondisi keuangan seperti tersebut.

e. Kelebihan dan Kekurangan Modal Ventura

Kelebihan modal ventura ada beberapa hal yaitu :


➢ Merupakan sumber dana bagi perusahaan baru yang belum memenuhi syarat untuk
mendapatkan dana dari sumber pembiayaan lain
➢ Sebagai bentuk bantuan manajemen yang diberikan oleh perusahaan MV terhadap
perusahaan pasangan usaha biasanya ikut menambah majunya perusahaan
➢ Tambahan modal baru dapat meningkatkan kemampuan perusahaan untuk
memperoleh pinjaman/bantuan modal dalam bentuk lainnya
➢ Karena pembiayaan ini umumnya diberikan kepada perusahaan yang masih kecil.
Hal ini untuk mengangkat dan melindungi pengusaha kecil dan memperluas
kesempatan kerja

Kekurangan modal ventura ada beberapa hal yaitu :


➢ Apabila dilihat dari segi jangka waktu yang panjang pembiayan lewat modal ventura
dapat menjadi sangat mahal karena system bagi hasil yang diterapkannya.
➢ Pengembalian yang diperoleh perusahaan modal ventura dari perusahaan pasangan
usaha angat besar terutama jika bisnisnya sukses
7
➢ Bantuan pembiayaan lewat modal ventura hanya dapat diberikan kepada perusahaan
tertentu secara efektif. Perusahaan yang berprospek sangat bagus saja yang dapat
dilayanin dalam prakteknya lebih banak perusahaan yang ditolak daripada yang
diterima.

B. ANJAK PIUTANG
a. Penegrtian Anjak Piutang
Anjak piutang adalah suatu teknik pendanaan jangka pendek dengan
memanfaatkan piutang yang dimiliki suatu perusahaan. Adapun pengertiaan lain
tentang anjak piutang atau yang lebih dikenal dengan nama factoring adalah
perusahaan yang kegiatannya adalah melakukan penagihan atau pembelian, atau
pengambil alihan atau pengelolaan hutang piutang suatu perusahaan dengan
imbalan atau pembayaran tertentu milik perusahaan.4
b. Pendirian Anjak Piutang
1. Mekanisme Pendirian Anjak Piutang
Adapun mekanisme-mekanisme dalam pendirian anjak piutang, yaitu:
a) Kreditor menjual atau memberikan piutang yang dimilikinya kepada
persahaan anjak piutang baik dengan cara memberitahukan kepada debitur
ataupun tidak.
b) Perusahaan anjak piutang melakukan penagihan kepada dibitur sebagai
pihak yang memiliki utang sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat
dengan kreditor.
c) Debitur membayar kewajiban utangnya kepada perusahaan anjak piutang
sesuai dengan tanggal jatuh tempo yang disepakati.
d) Perusahaan anjak piutang memberikan atau membayar uang penjualan
piutang dengan diskonto kepada kreditor sesuai tanggungjawabnya sesudah
semua permasalahan utang piutang selesai.
2. Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Pendirian Anjak Piutang
Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam pendirian anjak piutang, yaitu:
a) Kreditur atau klien yang menyerahkan tagihannya kepada pihak anjak
piutang untuk ditagih atau dikelola atau diambilalih dengan cara

4
Sri Langgeng Ratnasari, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (Surabaya: UPN Press, 2012), hlm.153.

8
dikelola atau dibeli sesuai perjanjian dan kesepakatan yang telah
dibuat.
b) Perusahaan anjak piutang (factoring), yatu perusahaan yang
mengambil alih atau mengelola piutang atau penjualan kredit
debiturnya.
c) Debitur yaitu nasabah yang mempunyai masalah (hutang) kepada
kreditur (klien).

c. Jenis-jenis Transaksi Anjak Piutang


Jenis-jenis transaksi anjak piutang ada 2, yaitu sebagai berikut:
1. Discount Factoring
Dengan discount factoring, pemilik piutang menerima uang sebelum
piutangnya jatuh tempo. Jumlahnya sebesar nilai piutang dikurangi potongan
tertentu yang disebut diskonto. Selain itu, pemilik piutang juga harus
menanggung biaya atas dana yang diperolehnya sampai piutang yang
bersangkutan jatuh tempo.
2. Maturity Factoring
Dengan maturity factoring pemilik piutang hanya menerima uang pada saat
piutangnya telah jatuh tempo. Konsekuensinya, ia tidak dibebani biaya bunga.
Pemilik piutang hanya menanggung diskonto piutang dan biaya administrasi.
Sebagai imbalannya, ia hanya memperoleh jasa penagihan, pencatatan dan
pemrosesan piutang. Ia tidak menerima uangsebelum piutangnya dapat ditagih
factor.
d. Manfaat Anjak Piutang
Kegiatan anjak piutang pada kenyataannya hanya dirasakan cukup bermanfaat
bagi perusahaa yang berskala besar, bagi usaha kecil atau UMK umumnya takut
memanfaatkan pembiayaan anjak piutang karena biayanya mencekik dan khawatir
diteror bank jika pencairan dana dari nasabah tidak tepat waktu. Selain itu UMK
juga enggan mendapatkan uang tunai dengan menjaminkan resi tagihan karena
belum mengertinya tentang anjak piutang dan adanya persepsi jika menggunakan
anjak piutang akan diteror penagih jika pencairan resi mandek dan mundur atau
nasabah bangkrut.
Para perusahaan anjak piutang membebankan resi tagihan kepada klien dengan
skema with recourse karena adanya faktur penagihan fiktif, atau pemasok diam-
9
diam telah menerima pembayaran dari nasabah padahal resi tagihan sudah dianjak-
piutangkan pada lembaga keuangan. Karena pencairan resi bermasalah maka para
pemasok akan dikenai komisi anjak piutang 25% s.d. 30% per tahun serta ditambah
service charge untuk jasa penagihan dan biaya administrasi.
Dari apa yang dipaparkan diatas dapat ditarik suatu kesimpulan adapun manfaat
dari anjak piutang bagi perusahaan/perbankan adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan yang kesulitan/kekurangan dana akan segera memperoleh dana
tunai sehingga terdapat aliran kas masuk (cash in flow) yang bisa digunakan
untuk modal kerja perusahaan. Aliran kas (cash in flow) akan lebih lancar
karena perusahaan tidak perlu menunggu pencairan piutang sampai jatuh
tempo.
2. Tugas perusahaan (klien) dalam pengelolaan administrasi penjualan dapat
dialihkan ke lembaga anjak piutang karena lembaga ini membantu
mengelola administrasi penjualan dan penagihan (sales ledgering and
collection service).
3. Perusahaan (klien) tidak ragu dalam penjualan produknya terutama kepada
customer baru karena resiko tagihan macet bisa ditanggung bersama dengan
lembaga anjak piutang (credit insurance).
4. Anjak piutang dapat memperbaiki sistem penagihan sehingga piutang dapat
dibayar tepat saat jatuh tempo dan sebisa mungkin penagihan ini tidak
merusak hubungan baik antara perusahaan (klien) dengan pelanggannya
(customer).
e. Kelebihan dan Kekurangan Anjak Piutang
Perusahaan biasanya memakai teknik anjak piutang untuk kebutuhan dana yang
mendadak. Motif lain adalah untuk memaksimumkan dana pihakketiga yang bisa
digunakannya. Sebab, selain menggunakan teknik anjak piutang, perusahaan juga
masih bisa menjaminkan aktiva lainnya untuk memperoleh pinjaman bank.
Anjak piutang seharusnya dipandang sebagai suatu alternatif pendanaanyang
normal. Anjak piutang mempercepat cash flow perusahaan dan mengurangi
masalah yang ditimbulkan pembeli kredit yang terlambat membayar. Untuk itu

10
perusahaan harus membayar biaya yang relatif lebih tinggi daripada bunga utang
bank.5

Kelebihan Anjak Piutang:


1) Cash Flow yang lebih cepat, yang bisa dimanfaatkan, misalnya untuk
memperoleh persediaan yang lebih cepat laku.
2) Adanya “asuransi” terhadap piutang tidak tertagih, khususnya untuk
kasusanjak piutang yang nonrecourse.
3) Beban administrasi pengelolaan piutang bisa dipindahkan ke factor.
4) Biaya anjak piutang bisa dikurangkan dari penghasilan kena pajak, sebab
berhubungan dengan proses menghasilkan pendapatan.
5) Tidak mengharuskan adanya posisi keuangan yang kuat.
6) Tidak ada implikasi jangka panjang yang negatif dalam neraca.
7) Bisa dilaksanakan untuk sekali transaksi atau jangka panjang.

Kekurangan Anjak Piutang :

1) Biaya relatif tinggi.


2) Ada factor yang tidak bersedia menerima transaksi nonrecourse.
3) Akan menurunkan laba, jika clash flow yang diperoleh tidak di
manfaatkan efektif.
4) Clash flow yang diperoleh harus bisa dimanfaatkan dengan cepat
supaya tidak merugikan.
5) Bisa menimbulkan kesan yang buruk pada pembeli karena
penggantianpemilikan piutang karena cara penagihan factor mungkin
bisa terlalu kasar.

C. DANA PENSIUN
a. Pengertian Dana Pensiun
Menurut UU No. 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun disebutkan bahwa Dana
Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjanjikan manfaat pensiun.6

5
Barbara Gunawan, 2001, “Anjak Piutang: Sebuah Alternatif Memperoleh Dana Usaha”,Jurnal Akuntansi dan
Investasi. Vol. 2 (02), hlm.141
6
Sri Langgeng Ratnasari, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (Surabaya: UPN Press, 2012), hlm. 164

11
Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dana pensiun merupakan
lembaga atau badan hukum yang mengelola program pensiun, yang dimaksudkan
untuk memberikan kesejahteraan kepada karyawan suatu perusahaan, terutama
yang telah pensiun. Penyelenggaraan program pensiun tersebut dapat dilakukan
oleh pemberi kerja atau diserahkan kepada lembaga-lembaga keuangan yang
menawarkan jasa pengelolaan program pensiun, misalnya bank-bank umum atau
perusahaa asuransi jiwa. Adapun kegiatan dana pensiun adalah memungut dana
dan iuran yang dipotong dari pendapatan karyawan suatu perusahaan. Iuran
kemudian diinvestasikan lagi kedalam berbagai kegiatan usaha yang dianggap
paling menguntungkan.
b. Pendirian Dana Pensiun
1. Tujuan Pendirian Dana Pensiun
Bagi Lembaga Pengelolah Dana Pensiun:
a) Mengolah dana pensiun untuk memperoleh keuntungan dengan
melakukan berbagai kegiatan investasi.
b) Turut membantu dan mendukung program pemerintah.

Bagi Karyawan Yang Menerima Dana Pensiun:

a) Memberikan penghargaan kepada para karyawannya yang telah


mengbdi di perusahaan tersebut.
b) Agar dimana usia pensiun karyawan tersebut tetap dapat menikmati
hasil yang diperoleh setelah bekerja di perusahaannya.
c) Memberikan rasa aman dari segi batiniah, sehingga dapat menurunkan
turn over karyawan.
d) Meningkatkan motivasi karyawan dalam melaksanakan tugas sehari-
hari.
e) Meningkatkan citra perusahaan dimata masyarakat dan pemerintah.7
2. Fungsi Pendirian Program Dana Pensiun
Adapun fungsi pendirian dana pensiun khususnya bagi peserta, yaitu:
a) Unsuk Asuransi, program dana pensiun memiliki fungsi sebagai
asuransi karena memberikan jaminan kepada peserta untuk mengatasi

7
Ibid. hlm 165

12
risiko kehilangan pendapatan yang disebabkan oleh kematian, cacat,
sebelum mencapai usia pensiun, atau telah mencapai usia pensiun.
b) Untuk Tabungan, program dana pensiun memiliki fungsi sebagai
tabungan karena selama masa program yang diikuti peserta dana
pensiun peserta diharuskan membayar iuran yang bisa menjadi bentuk
tabungan peserta.8
c) Untuk Pensiun, program dana pensiun memiliki fungsi sebagai pensiun
karena himpunan dana dari seluruh iuran peserta dan pemberi kerja
serta di tujukan untuk memberikan pensiun kepada peserta sejak
mencapai usia pensiun selama seumur hidup peserta sampai menjadi
duda/janda.
c. Jenis-Jenis Program Dana Pensiun
Jenis-jenis program dana pensiun ada 2, yaitu sebagai berikut:
1. Pogram Pensiun Manfaat Pasti (PPMP)
Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) adalah program pensiun yang
manfaatnya ditetapkan dalam peraturan dana pensiun atau program pensiun lain
yang bukan merupakan program pensiun iuran pasti. Besar manfaat pensiunnya
sudah dipastikan sesuai yang dijanjikan dalam rumus manfaat pensiun yang
tercantum dalam peraturan dana pensiun masing-masing dana pensiun.
2. Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP)
Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) adalah program pensiun yang
iurannya ditetapkan dalam peraturan dana pensiun dan seluruh iuran serta hasil
pengembangannya dibukukan pada rekening masing-masing peserta sebagai
manfaat pensiun. Pendiri dan pekerja hanya menetapkan besar iuran. Tanggung
jawab pendiri hanya sampai membayar iuran. Pendirinya tidak memberikan
jaminan kecukupan dana. Beban Pendiri sudah jelas. Risiko investasi
ditanggung oleh masing-masing Peserta. Besar manfaat pensiun tergantung dari
hasil investasi yang dilakukan oleh dana pensiun. Selanjutnya, dana pensiun
melakukan investasi untuk pengembangan dana pesertanya dan masing-masing
peserta diberi rekening pribadi yang akumulasi iuran dan hasil investasinya bisa
dicek secara berkala.9

8
Firman Setiawan, Buku Ajar Lembaga Kuangan Syariah NonBank, (Indonesia: Duta Media, 2017), hlm.276
9
OJK (Otoritas Jasa Keuangan), Dana Pensiun (Jakarta: OJK, 2016), hlm. 18.

13
d. Kelebihan dan Kelemahan Dana Pensiun
Kelebihan Dana Pensiun :
a. Sesuai UU No. 11 Tahun 1992, dana pensiun dibebaskan dari pajak penghasilan
dengan demikian para peserta dapat menikmati manfaat pensiun secara
maksimal.
b. Manfaat pensiun ditentukan terlebih dahulu, meningat manfaat dikaitkan
dengan gaji karyawan.
c. Program pensiun manfaat pasti dapat mengakomodasi masa kerja yang telah
dilalui karyawan apabila program pensiun dibentuk jauh setelah perusahaan
berjalan.
d. Karyawan lebih dapat menentukan besarnya manfaat yang akan diterima pada
saat mencapai usia pensiun.
e. Dana pensiun dapat mempunyai tiga fungsi yang terpadu, yaitu: tabungan,
asuransi, dan pensiun.

Kelemahan Dana Pensiun :


a. Perusahaan menaggung resiko atas kekurangan dana apabila hasil investasi
tidak mencukupi.
b. Pengeloaan dana pensiun masih banyak yang kurang profesional.
c. Arahan investasi kurang jelas dan kurang konsisten terhadap pencapaian tujuan
program pensiun.
d. Banyak pengelola merasa pengelola merasa bangga dan terlena dengan
kenaikan laba dan aset yayasan dana pensiun, tetapi kurang mmeperhatikan
perbaikan manfaat pensiun sebagai tujuan pokok.
e. Relatif lebih sulit untuk diadministrasi.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Modal ventura merupakan salah satu proses penyertaan modal dengan
perusahaan swasta sebagai pasangan usaha di luar jangka waktu tertentu. Perusahaan
modal ventura adalah perusahaan yang berani melakukan investasi yang mengandung
suatu resiko yang tinggi. Resiko yang sangat tinggi ini bisa dipahami bahwa perusahaan
pasangan usaha tersebut memiliki peluang yang sangat kecil untuk bangkit atau
berkembang. Keputusan ini dibuat dengan berbagai pertimbangan tentunya dan sesuai
dengan maksud serta tujuan didirikannya perusahaan modal ventura, yaitu melakukan
penanaman modal dalam suatu usaha yang mengandung resiko
Anjak piutang adalah suatu teknik pendanaan jangka pendek dengan
memanfaatkan piutang yang dimiliki suatu perusahaan. Adapun pengertiaan lain
tentang anjak piutang atau yang lebih dikenal dengan nama factoring adalah perusahaan
yang kegiatannya adalah melakukan penagihan atau pembelian, atau pengambil alihan
atau pengelolaan hutang piutang suatu perusahaan dengan imbalan atau pembayaran
tertentu milik perusahaan
Dana pensiun merupakan lembaga atau badan hukum yang mengelola program
pensiun, yang dimaksudkan untuk memberikan kesejahteraan kepada karyawan suatu
perusahaan, terutama yang telah pensiun. Penyelenggaraan program pensiun tersebut
dapat dilakukan oleh pemberi kerja atau diserahkan kepada lembaga-lembaga keuangan
yang menawarkan jasa pengelolaan program pensiun, misalnya bank-bank umum atau
perusahaa asuransi jiwa. Adapun kegiatan dana pensiun adalah memungut dana dan
iuran yang dipotong dari pendapatan karyawan suatu perusahaan. Iuran kemudian
diinvestasikan lagi kedalam berbagai kegiatan usaha yang dianggap paling
menguntungkan.

B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya p enulis
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Hery. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Grasindo.

Muchtar, Bustari, dkk. 2016. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Kencana.

Soemitra, Andri. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana.

Ratnasari, Sri Langgeng. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Surabaya: UPN Press

Setiawan, Firman. 2017. Buku Ajar Lembaga Kuangan Syariah Non Bank. Indonesia: Duta
Media.

OJK (Otoritas Jasa Keuangan). 2016. Dana Pensiun. Jakarta: OJK

Gunawan, Barbara. 2001. Anjak Piutang: Sebuah Alternatif Memperoleh Dana Usaha. Jurnal
Akuntansi dan Investasi. Vol. 2 (02) : 137-146.

Ratnasari, Sri Langgeng. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Surabaya: UPN Press.

iv

Anda mungkin juga menyukai