Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL KEGIATAN WEBINAR

“SIAPKAH MENIKAH DI USIA MUDA?“

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


DUTA GAMA KLATEN

TAHUN 2021

A. LATAR BELAKANG
Menurut WHO, pernikahan dini (early married) adalah pernikahan yang
dilakukan oleh pasangan atau salah satu pasangan masih dikategorikan anak
anak atau remaja yang berusia dibawah usia dibawah 19 tahun. Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA)
melaporkan peningkatan angka perkawinan anak selama pandemi Covid-19.
Perkawinan anak menambah risiko yang harus dihadapi anak selama pandemi.
Beberapa penyebab perkawinan anak antara lain minimnya aktivitas anak dan
lemahnya pengawasan orang tua dalam mengawasi anak sehingga terjadi
pergaulan bebas dan kehamilan. Faktor kehamilan menjadi penyebab utama
dikabulkannya dispensasi kawin anak di pengadilan agama agar tidak
membuat keluarga semakin malu.

Di masa pandemi ini, angka perkawinan anak tetap meroket. Menurut


Kemen PPN/Bappenas, 400–500 anak perempuan usia 10–17 tahun berisiko
menikah dini akibat pandemi Covid-19. Penyebab meningkatnya angka
perkawinan anak pada masa pandemi tidak jauh berbeda dengan penyebab
perkawinan anak pada kondisi normal. Perkawinan anak tetap dilakukan oleh
kelompok miskin dan kurang berpendidikan.

Kondisi kesejahteraan yang terus menurun ini telah memaksa orang tua
membiarkan anaknya menikah. Penutupan sekolah ketika situasi ekonomi
memburuk juga membuat banyak anak dianggap sebagai beban keluarga yang
sedang menghadapi kesulitan ekonomi. Terbukti dengan adanya 34.000
permohonan dispensasi kawin yang diajukan kepada Pengadilan Agama pada
Januari hingga Juni 2020, yang 97%-nya dikabulkan (katadata.co.id, 16
September 2020). Angka ini meningkat dari tahun 2019 yaitu sebanyak 23.126
perkara dispensasi kawin. Kementerian PPPA mencatat hingga Juni 2020
angka perkawinan anak meningkat menjadi 24 ribu saat pandemi (suara.com,
2020). Perkawinan anak menambah risiko yang harus dihadapi anak selama
pandemi, selain peningkatan kekerasan dan permasalahan mental pada anak.

Mencuatnya kasus diatas menjadi pengingat bahwa perkawinan anak


masih menjadi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan. Meskipun data
Unicef Indonesia (2020) menunjukkan penurunan perkawinan anak yang
berjalan lambat dari tahun ke tahun, namun jumlahnya masih menjadikan
Indonesia sebagai negara kedua dengan angka perkawinan anak tertinggi di
Asia Tenggara setelah Kamboja.

Atas keprihatian meningkatkanya kasus pernikahan dini, maka dari itu


kami ingin mengadakan kegiatan webinar bertemakan “SIAPKAH
MENIKAH di USIA MUDA?” agar pemuda/i yang belum masuk kategori
usia menikah sesuai undang-undang memahami segala sisi baik dari sisi
kesehatan reproduksi, kesehatan mental dan hukum sosial menikah dini.
Diharapkan pula dapat berkontribusi untuk menekan angka pernikahan dini.

B. TEMA KEGIATAN
Kegiatan ini bertemakan “SIAPKAH MENIKAH di USIA MUDA?“
C. BENTUK KEGIATAN
Adapun bentuk kegiatan adalah berupa Webinar dengan diselingi tanya
jawab antara pemateri dan audien.

D. TUJUAN PELAKSANAAN
Webinar ini diharapkan mampu memberikan pemahaman dalam
pentingnya kita dalam mengantisipasi pernikahan dini. Hal ini juga dapat
memberikan manfaat terhadap proses belajar mengajar, sebagai evaluasi dan
peningkatan kemampuan mahasiswa dalam berpengetahuan luas dan juga
diharapkan mampu memberikan perubahan besar terhadap Indonesia.
Kegiatan ini bersifat diskusi ilmiah yang diberikan secara online dengan
materi yang disampaikan oleh narasumber sesuai dengan tema yang telah
ditentukan.
E. WAKTU dan TEMPAT PELAKSANAAN
1. Penggalangan Dana : 15-23 Juni 2021
2. Penyebaran Undangan Peserta : 18- 21 Juni 2021
3. Pelaksanaan Kegiatan
Hari, Tanggal          : Rabu, 30 Juni 2021
Waktu                      : 09.00 WIB s/d selesai
Tempat                   : Stikes Duta Gama Klaten
F. SUSUNAN PANITIA
Terlampir
G. NARASUMBER
1. Yuniar Ika Fajarini, S.Kep., M.P.H, materi : “Kesehatan Reproduksi
Dalam Pernikahan Dini”.
2. Erlina Hermawati, S.Kep., Ns. M.Kep, materi : “Kesehatan Jiwa Atau
Mental Dalam Pernikahan Dini”.
3. Pihak Dinas Kemenag, materi : “Sisi Hukum dan Sosial Terhadap
Pernikahan Dini”.
H. PESERTA
Kegiatan ini akan diikuti oleh mahasiswa STIKES DUTA GAMA Klaten,
Siswa SMA/SMK se Kab.Klaten dan umum.

I. SUSUNAN ACARA
Terlampir
J. RENCANA ANGGARAN
Terlampir
K. INFORMASI DAN PENDAFTARAN
Peserta webinar dapat mengakses link webinar yang telah dipersiapkan
oleh tim.
PENUTUP

Demikian proposal ini kami buat sebagai kerangka acuan dari pelaksanaan
kegiatan. Usaha kami ini tidak akan berarti apa-apa tanpa adanya dukungan dan
kerjasama dari berbagai pihak. Semoga kegiatan yang kami laksanakan dapat
berjalan lancar serta bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
LEMBAR PENGESAHAN

Klaten, 14 Mei 2021

Ketua Panitia Sekretaris

Atzexa Tyas Ayunda V.T.P Savitri Nuji Lestari


K.015.019.001 F.007.019.009

Mengetahui,

PUKET III Presiden BEM

Bidang Kemahasiswaan

Ajeng Sekar Ningrum


Apt, M.Nur Khamid, S.Farm., M.M
K.014.018.001
NIPY.02.002.051

Mengesahkan,

Ketua Stikes Duta Gama Klaten

dr. Muhammad Husein Prabowo, M.P.H


NIPY.02.002.061
Lampiran 1

SUSUNAN PANITIA

Pelindung : Yayasan Mitra Insani Klaten

Penasehat : dr. Muhammad Husen Prabowo, M.PH

Pembimbing : Apt, M.Nur Khamid, S.Farm., M.M

Ketua Panitia : Atzexa Tyas Ayunda V.T.P

Sekretaris : 1. Savitri Nuji L.

2. Putri Rahmadita

Bendahara : Umi Nafiatun Nikmah

Sie Humas : 1. Sri Ratnaningsih

2. Anisa Nurlia P.

3. Lutfiah Niscaya

4. Risnanda

Sie Perlengkapan : 1. Tryka Widyawati

2. Luluk Yuliana

3. Juna Adi Yoga

Sie Dokumentasi : 1. Pinky Andien

2. Rasinda Pramesti

Sie Konsumsi : 1. Aisyah Arum P

2. Nurul Qolifah

MC dan Moderator : Irmaika


Lampiran 2

SUSUNAN ACARA

No. Waktu Uraian Kegiatan Pj


1. 08.00-08.30 Mengisi daftar hadir dengan link yang MC
WIB sudah disediakan
2. 09.00-09.30 Pembukaan MC
WIB  Doa dan lagu Indonesia Raya
 Laporan ketua panitia
 Sambutan ketua BEM
 Sambutan ketua STIKES
materi yang dibawakan
3. 09.30-10.00 Materi 1  MC
WIB Hukum pernikahan dini serta dampak  Dinas Kemang
sosialnya
4. 10.00-10.30 Materi 2  MC
WIB Dampak kesehatan reproduksi pada  Yuniar Ika Fajarini,
pernikahan dini S.Kep., M.P.H
5. 10.30-11.00 Materi 3  MC
WIB Dampak kesehatan mental pada pernikahan  Erlina Hermawati,
dini S.Kep., Ns. M.Kep
6. 11.00 WIB Penutup 
Lampiran 3

RENCANA ANGGARAN

A. Rencana Pemasukan
Kas BEM : Rp. 150.000
Bantuan dari Stikes Duta Gama : Rp. 300.000
Sponsor : Rp. 150.000 +

Rp. 600.000

B. Rencana Pengeluaran

Konsumsi Snak : 20 Snak : Rp. 140.00 ( 1 snak dihitung 7000)


 Snak Nasi box : 2 Nasi box: Rp.20.000 (1 box dihitung Rp.10.000)
 Nasi box

Akomodasi Narasumber luar 1 Rp. 250.000


Air mineral (gelas) 1 dus Rp. 20.000
Cetak sertifikat (fisik) untuk 1 Figuran: Rp.30.000
ucapan terima kasih kpd Kertas cover: Rp. 2000
narasumber luar
Kendaraan untuk pembagian 3 kendaraan Rp. 60.000
undangan peserta (motor)
Cetak proposal dan surat 6 proposal Rp. 60.000
undangan 17 surat undangan
Jumlah Rp. 582.000

Klaten, 4 Mei 2021

Bendahara

Umi Nafiatun N.

Anda mungkin juga menyukai