Anda di halaman 1dari 2

Nama : Agnesia Jeni Dodok

Nim : 2018017114

Kelas : 5A03

UTS : Teori Pasar Modal Dan Investasi

1. Perbedaan Investasi dan Komsumsi


- Investasi penanaman modal dan pengeluaran yang digunakan untuk mengingkatkan
kegiatan produksi dimasa yang akan datang.
- Sedangkan Komsumsi suatu kegiatan menghabiskan/ mengurangi barang atau jasa
dalam membutuhkan kebutuhan individu.
2. Pasar Modal merupakan tempat bertemu duanya pihak, yaitu investor dan emiten.
Investor berperan sebagai pihak yang memiliki dana. Emiten merupakan sebuah badan
usaha yang membutuhkan surat dan mengeluarkan surat berharga untuk perdagangankan.
Pasar Modal suatu bentuk kegiatan yang bekatan dengan efek seperti penawaran
umum,perdagangan efek serta perusahaan publik hingga lembar dan profesi yang
berkatan dengan efek.
3. Perbedaan Pasar Primer Dan Pasar Sekunder
- Pasar Primer penawaran saham pertama kali dari emiten  kepada para pemodal
selama waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit (issuer) sebelum saham tersebut
belum diperdagangkan di pasar sekunder . Pasar perdana ini sangat tenar dengan
nama initial "public offering" atau "go public".  itu kedua platform dimana
perusahaan memadanai kebutuhan modal mereka. Di pasar primer, perusahaan
terlibat langsung dalam transaksi.
- Sedangkan Pasar Sekunder perusahaan tidak terlibat karena transaksi terjadi antara
investor.
4. Sejarah Berdirinya Pasar Modal Di Indonesia
Pasar modal adalah suatu bentuk kegiatan yang berkaitan dengan efek seperti
penawaran umum, perdagangan efek serta perusahaan publik hingga lembaga dan profesi
yang berkaitan dengan efek. Pasar modal juga dapat bertindak sebagai penghubung antara
investor dengan perusahaan atau institusi pemerintah melalui instrumen perdagangan
yang memiliki jangka panjang seperti obligasi, saham dan lainnya. Salah satu buku
“Effectengids” yang dirilis pada 1939 oleh Vereniging voor den Effectenhandel, transaksi
efek telah berlangsung sejak 1880 namun dilakukan tanpa organisasi resmi sehingga
catatan mengenai transaksi tersebut tidak lengkap. Lalu, pada 1878 terbentu sebuah
perusahaan untuk perdagangan komunitas dan sekuritas yaitu Dunlop & Koff atau PT.
Perdanas.
Pada 1892, perusahaan perkebunan Cultuur Maatschappij Goalpara di Batavia
mengeluarkan prospektus penjualan 400 saham dengan harga 500 gulden per saham.
Lalu, empat tahun berikutnya atau pada 1896, harian Het Centrum dari Djoejacarta juga
mengeluarkan prospektus penjualan saham senilai 105 ribu gulden dengan harga perdana
100 gulden per saham. Namun, belum ada keterangan apakah saham tersebut dapat
diperjualbelikan atau tidak. Namun, yang dapat diperjualbelikan adalah saham yang
terdaftar pada bursa amsterdam tetapi investor yang berada di Batavia, Surabaya dan
Semarang. Awalnya pada bursa ini melakukan jual beli saham dan obligasi perusahaan
atau perkebunan Belanda yang beroperasi di Indonesia, sehingga Obligasi yang
diterbitkan pemerintah, lalu sertifikat saham perusahaan-perusahaan Amerika yang
diterbitkan oleh kantor administrasi di negeri Belanda dan efek perusahaan Belanda
lainnya. Namun, pada 1914 bursa di batavia sempat ditutup sesaat dikarenakan mulainya
perang dunia 1 dan akhirnya kembali dibuka pada tahun 1918 setelah perang tersebut
mereda. Karena perkembangan yang cukup baik akhirnya 2 bursa efek dibuka masing-
masing pada 11 Januari 1925 di kota Surabaya dan 1 Agustus 1925 di Semarang. Tetapi,
karena pertumbuhan pasar modal yang belum stabil berubah anjlok ketika terjadi resesi
ekonomi di tahun 1929 lalu ditambah dengan pecahnya perang dunia ke 2. Semakin
memburuk dengan dua bursa efek yang baru dibuka tersebut akhirnya ditutup. Lalu,
akhirnya pada 10 Mei 1940 di susul oleh Bursa Efek Batavia.

7. Analisis Fundamental

Analisis fundamental adalah analisis sekuritas yang menggunakan data-data


fundamental dan faktor-faktor eksternal yang berhubungan dengan perusahaan/ badan
usaha tersebut. Data fundamental yang dimaksud adalah data keuangan, data pasar, siklus
bisnis, dan sejenisnya. Sementara data faktor eksternal yang berhubungan dengan badan
usaha adalah kebijakan pemerintah, tingkat suku bunga, inflasi, dan sejenisnya. Dengan
mempertimbangkan data-data seperti tersebut diatas, analisis fundamental menghasilkan
berupa analisis penilaian badan usaha dengan kesimpulan apakah perusahaan tersebut
sahamnya layak dibeli atau tidak. Jika nilainya mahal atau overvalued, saham tersebut
dianggap nilainya lebih tinggi berdasarkan analisis fundamental melalui perbandingan
harga yang berlaku di pasar. Dengan kata lain harganya sudah terlalu mahal jadi lebih
baik tidak dibeli atau dijual jika memiliki sahamnya. Sementara jika yang terjadi
sebaliknya, saham itu layak untuk dibeli dengan alasan harganya murah.

Anda mungkin juga menyukai