Tim Penyusun:
1. Wisnu Wibawa Surya Nugraha, PPPPTK TK dan PLB
2. Brian Gutama, PPPPTK Bisnis dan Pariwisata
3. Titik Sutandi, PPPPTK Matematika
4. Agus Maulani, PPPPTK IPA
5. Karno Nano, PPPPTK Bisnis dan Pariwisata
6. Neutron Alfiansyah, PPPPTK Bahasa
7. Ujang Ahmad Sobandi, PPPPTK BMTI
8. Indarti, PPPPTK Matematika
9. Asep Wahyudin, PPPPTK TK dan PLB
10. Yoki Ariyana, PPPPTK IPA
Copyright © 2017
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial
tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
DAFTAR ISI
i
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
8. Pengaturan Penilaian........................................................................... 46
9. Tatakelola Soal .................................................................................... 57
10. Course Completion ............................................................................ 61
11. Aturan Hak Akses Pengguna (User Permission) ................................ 63
E. Pengaturan Fitur-fitur LMS ...................................................................... 66
1. Page .................................................................................................... 67
2. Lesson ................................................................................................. 68
3. Quiz ..................................................................................................... 70
4. Forum (Forum Umum, Forum dlm Lesson, & Forum Sesi) ................... 72
5. Chat ..................................................................................................... 77
6. OU Blog ............................................................................................... 77
7. File ....................................................................................................... 78
8. Questionaire ........................................................................................ 79
9. E-Portofolio .......................................................................................... 79
10. Video Call (Web Video Conference) .................................................. 80
F. Trik dalam pengembangan konten .......................................................... 81
1. Membuat Glosarium............................................................................. 81
2. Menyusun Soal Menggunakan Moodle2Word ...................................... 84
3. Penulisan Rumus Matematika ............................................................. 96
G. Permasalahan umum yang sering terjadi .............................................. 100
1. Message/pesan terblokir oleh mentor/peserta.................................... 101
2. Pengulangan quiz yang terinterupsi karena masalah teknis ............... 101
3. Double Activity ................................................................................... 102
4. Nilai sementara tidak keluar/tidak muncul .......................................... 103
5. Lesson tidak bisa dibuka ulang setelah selesai dipelajari. .................. 104
6. Jumlah sesi tidak muncul secara lengkap .......................................... 105
7. Gambar pada konten tidak tampil ...................................................... 105
BAB III STANDARDISASI TATA KELOLA SIM PENGEMBANGAN
KEPROFESIAN BERKELANJUTAN .....................................................................107
A. Akun SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan .......................... 107
1. Hak Akses Pengguna di SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
107
2. Mekanisme Distribusi Akun ................................................................ 114
3. Mekanisme reset & lupa password user............................................. 119
B. Penyiapan Data .................................................................................... 119
ii
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
iii
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
DAFTAR TABEL
iv
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
DAFTAR GAMBAR
v
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
vi
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
vii
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
viii
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
Istilah/Akronim Keterangan
ix
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
Istilah/Akronim Keterangan
tahun 2016 atau telah mengikuti dan lulus penyegaran
Instruktur Nasional/Mentor tahun 2017
x
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
Istilah/Akronim Keterangan
Keprofesian Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda
Berkelanjutan daring
Log activity Rekaman kegiatan dalam sistem
Luring Luar jejaring (internet) /offline
Mentor Guru yang membimbing peserta dalam Program
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda
daring kombinasi
Master Konten Kumpulan substansi materi utama yang sudah melalui
proses pengembangan sampai dengan pengujian,
dan dapat digunakan secara berulang untuk proses
pembelajaran lainnya.
Moda daring murni Model pembelajaran bagi guru yang dilakukan secara
daring penuh
Moda daring kombinasi Model pembelajaran bagi guru yang dilakukan secara
daring dan tatap muka dengan didampingi oleh
mentor serta difasilitasi oleh pengampu
Moda daring murni – Model pembelajaran bagi guru yang dilakukan secara
Model 1 daring penuh dan difasilitasi hanya oleh pengampu
Moda daring murni – Model pembelajaran bagi guru yang dilakukan secara
Model 2 daring penuh dan didampingi oleh mentor serta
difasilitasi oleh pengampu
Moda tatap muka Model pembelajaran bagi guru yang dilakukan secara
tatap muka dengan didampingi dan difasilitasi oleh
instruktur nasional atau narasumber nasional
Moodle2Word Fitur tambahan Moodle yang ditambahkan dalam
aplikasi pengolah kata sekaligus memungkinkan
kumpulan pertanyaan dapat diekstraksi menjadi
berkas pengolah kata.
Narasumber Nasional Widyaiswara, Pengembang Teknologi Pendidikan
/NS (PTP), dan/atau Guru yang memenuhi kriteria dan
lulus dalam pembekalan narasumber
nasional/pengampu tahun 2016 atau yang telah
mengikuti penyegaran Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan tahun 2017
xi
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
Istilah/Akronim Keterangan
xii
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
Istilah/Akronim Keterangan
berdasarkan sumber/aktivitas belajar prasyarat,
waktu, nilai, grup peserta, profil pengguna, ataupun
kombinasi diantaranya.
Server Pusat Perangkat komputer sentral yang bertugas menangani
aktivitas data, serta memberikan layanan komputer
klien pada level pusat.
Server UPT Perangkat komputer sentral yang bertugas menangani
aktivitas data, serta memberikan layanan komputer
klien pada level UPT.
SIM Pengembangan Sistem Informasi Manajemen terpadu pada Sistem
Keprofesian Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui
Berkelanjutan Peningkatan Kompetensi
Smiley face Instrumen untuk mengukur reaksi peserta terhadap
proses pembelajaran, berupa “kepuasan peserta”
Surel Surat elektronik yang biasa dikenal dengan email
Tagihan Seluruh tugas yang harus diselesaikan selama
pembelajaran dalam bentuk: penilaian diri terhadap
lembar kerja yang diunggah dan tes sumatif sesi.
TIK Teknologi Informasi dan Komunikasi
TM Tatap Muka
TUK Tempat Uji Kompetensi
UKG Uji Kompetensi Guru
UPT Unit Pelaksana Teknis mencakup PPPPTK, dan
LPPPTK-KPTK yang menyelenggarakan
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Video call Komunikasi interaktif yang memungkinkankan dua
pihak atau lebih di lokasi berbeda dapat berinteraksi
melalui pengiriman dua arah suara dan video secara
bersamaan.
Vletools Aplikasi yang dapat mengkonversi berkas XML secara
daring untuk diintegrasikan dengan moodle dalam
membuat glosari dan kuis.
xiii
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mutu konten menjadi salah satu kunci keberhasilan dari pelaksanaan program
ini. Guru yang dalam hal ini merupakan pengguna konten, mempunyai hak untuk
mendapatkan konten yang baik dalam rangka meningkatkan kompetensinya.
Setiap Unit Pelayanan Teknis sebagai pengembang modul dan pelaksana teknis
perlu mempunyai standar pelayanan yang sama bagi guru sebagai peserta
program. Salah satunya adalah standarsdisasi pengembangan konten
pembelajaran daring yang digunakan oleh guru dalam mengikuti Program
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui moda Daring Murni, dan
Daring Kombinasi.
Prosedur Operasional Standar ini dibuat sebagai acuan bagi pengembang dan
penyelenggara di UPT di bawah Dirjen GTK di dalam mengembangkan dan
memanfaatkan konten daring dan SIM Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan Melalui Peningkatan Kompetensi, sehingga di dalam
pengembangan dan pelaksanaanya mempunyai standar yang sama.
B. Dasar Hukum
1
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
dan Dosen.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang
Guru.
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 32
Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
Pendidikan Khusus.
7. Peraturan Menteri Pendayaagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan
Angka Kreditnya.
2
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
C. Tujuan
Prosedur Operasional Standar (POS) ini disusun sebagai acuan kerja bagi
semua pihak baik penyelenggara, pengguna, dan pihak lain atau pemangku
kepentingan untuk:
D. Sasaran
POS ini disusun untuk digunakan oleh para pemangku kepentingan terkait
pelaksanaan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, antara lain:
3
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
E. Manfaat
4
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
5
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
pemahamannya melalui bahan ajar yang disampaikan dan bisa diakses oleh
siapapun yang terkoneksi didalamnya. Lingkungan belajar yang disediakan
secara daring dilengkapi dengan fasilitas yang dikombinasikan untuk mendukung
proses pembelajaran seperti penggunaan fitur lesson, book, blog, forum, chat,
dan e-portfolio.
6
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
Tabel 1. Format 1
Kelompok Kompetensi :
Judul Modul :
7
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
Tahap berikutnya yaitu reorganisasi modul. Tujuan dari reorganisasi modul ini
adalah menyesuaikan modul cetak yang telah dibuat ke dalam bentuk daring.
Reorganisasi modul menggunakan format 2 seperti berikut.
Tabel 2. Format 2
Kelompok Kompetensi :
Target Kompetensi :
Hasil belajar :
Indikator :
Potensi aktivitas
LK dan Estimasi Waktu
Nama Fokus Nama Aktivitas di dalam Tools di Ket
Tagihan Bahan
Sesi Sesi Kegiatan dalam sesi Moodle
Bacaan Daring Luring Daring Luring
Blog Sesi:
8
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
Tahap berikutnya adalah membuat naskah daring, yaitu instruksi lengkap tentang
aktivitas yang akan dilakukan oleh peserta di dalam pembelajaran daring. Hal
yang ditulis di dalam naskah akan di salin dan di tempel di dalam LMS.
Pembuatan naskah menggunakan format 3 sebagai berikut.
9
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
Tabel 3. Format 3
NAMA MODUL :
No. Sesi :
Nama Sesi :
Alokasi Waktu :
Nama Kegiatan :
Fitur Moodle :
Waktu Online : Waktu Offline :
Halaman Deskripsi / Teks Tautan
Nama Kegiatan :
FItur Moodle :
Waktu Daring : Waktu Luring :
Halaman Deskripsi / Teks Tautan
10
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
4. Unggah Bahan
Uji keterbacaan dilakukan setelah seluruh naskah telah didigitalisasi ke LMS. Uji
keterbacaan ini dimaksudkan untuk melihat kembali isi pembelajaran yang telah
dibuat agar dapat difahami dengan mudah oleh peserta. Di dalam uji
keterbacaan ini melibatkan guru, penulis modul, dan tim digitalisasi modul.
11
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
Waktu yang dibutuhkan oleh peserta untuk mempelajari modul daring baik pada
moda daring murni dan daring kombinasi adalah selama 4 minggu, dengan pola
60 JP. Untuk lebih jelasnya struktur pembelajaran ini dijelaskan di dalam
Petunjuk Teknis Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan tahun
2017.
12
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
2. Aktivitas Pembelajaran
Di dalam modul daring terdapat berbagai aktivitas yang dilakukan oleh peserta di
dalam mempelajari modul. Aktivitas pembelajaran di dalam moda daring
menggunakan konsep Technology, Pedagogy, and Content Knowledge
(TPACK), dan Massive Open Online Course (MOOC). Kegiatan yang dilakukan
oleh peserta bukan hanya mengunduh materi berupa file pdf, kemudian
melakukan uji kompetensi, tetapi dipandu melalui berbagai kegiatan di dalam
mempelajari modul tersebut. Kegiatan tersebut berupa kegiatan daring dan
kegiatan luring. Berikut dijelaskan standar desain instruksional bagi setiap
aktivitas pembelajaran di dalam modul daring.
13
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
d. Alur Pembelajaran
Pada aktivitas ini peserta diminta untuk mencermati alur pembelajaran yang
dapat digunakan sebagai acuan di dalam mempelajari modul setiap minggunya.
Berikut contoh alur pembelajaran.
14
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
e. Pengantar Sesi
Aktivitas pengantar sesi berada di dalam sesi inti untuk mengawali sesi yang
sedang dipelajari. Di dalam pengantar sesi memuat:
15
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
16
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
f. Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar merupakan aktivitas utama di dalam sesi yaitu peserta
mempelajari modul daring tersebut. Meskipun banyak fitur LMS yang bisa
digunakan di dalam aktivitas belajar ini, namun fitur yang paling banyak dipakai
adalah lesson. Di dalam aktivitas belajar ini setidaknya memuat:
17
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
18
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
19
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
g. Forum Sesi
Pada setiap akhir pembelajaran peserta diminta berperan serta untuk aktif di
dalam forum sesi. Salah satu prinsip pembelajaran daring adalah sosial
konstruktivisme. Dengan aktif di dalam forum maka diharapkan peserta dapat
berbagi pengalaman dan memperoleh pembelajaran dari peserta lainnya. Oleh
karena itu forum di dalam sesi harus dipandu oleh sebuah pertanyaan yang
berkaitan dengan pembelajaran di dalam sesi tersebut. Standar desain
instruksional untuk forum sesi yaitu:
20
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
h. Blog Refleksi
Blog refleksi digunakan untuk merefleksikan hasil pembelajaran yang telah
diperoleh peserta di setiap akhir sesi dan reviu terhadap tagihan yang oleh
peserta itu sendiri. Blog refleksi dibuat di setiap sesi untuk merefleksikan
pembelajaran dan mereviu tagihan pada sesi tersebut. Refleksi dimaksudkan
agar peserta dapat menuangkan pengalamannya selama pembelajaran
berlangsung dan juga menjelaskan reviu singkat mengenai tagihan yang sudah
dibuatnya. Oleh karena itu di dalam Blog Refleksi setidaknya memuat:
i. Bahan Rujukan
Ada kalanya peserta diminta untuk mengunduh materi lengkap mengenai
pembelajaran yang ada di dalam sesi tersebut. Bahan rujukan ini berupa file
materi (.pdf) dan LK yang harus dikerjakan oleh peserta. File tersebut disimpan
21
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
j. E-Portofolio
Portofolio adalah sekumpulan berkas pribadi yang merupakan dokumentasi
sebagai bukti pencapaian hasil atas proses kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini
e-portfolio merupakan kumpulan dokumen peserta yang bertujuan untuk
mendokumentasikan perkembangan proses belajar sesuai dengan target
kompetensi yang telah ditetapkan. Dokumen yang terkumpul kemudian diberi
komentar oleh pengampu dan dilakukan proses perbaikan (jika diperlukan),
sehingga pada akhirnya dapat digunakan sebagai refleksi pribadi.
E-portofolio dapat berbentuk latihan dan tugas yang dikerjakan, jawaban atas
pertanyaan dalam sistem, catatan hasil koreksi atau observasi pengampu,
laporan kegiatan dan tulisan atau jurnal yang dibuat peserta. Fitur yang
digunakan di dalam LMS adalah giportfolio. Di dalam laman awal e-portfolio
dicantumkan:
22
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
k. Penilaian Diri
Penilaian Diri merupakan sebuah penilaian yang dilakukan oleh peserta itu
sendiri. Peserta menilai dirinya sendiri setelah mengerjakan tagihan yang ada di
dalam sesi tersebut. Untuk menilai dirinya sendiri, dibuatkan sebuah rubrik yang
berkaitan dengan penilaian tagihan di dalam sesi tersebut.
Penilaian Diri menggunakan skala likert 4 skala dengan bobot: 100%, 90%, 75%,
50%. Banyaknya butir pertanyaan/pernyataan pada penilaian diri disesuaikan
dengan kebutuhan untuk dapat mengukur ketercapaian indikator kompetensi sesi
sesuai penilaian dirinya sendiri. Bobot dari penilianan diri ini adalah 10% dari
penilaian akhir. Contoh rubrik di dalam penilaian diri seperti pada gambar 13.
23
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
l. Tes Sumatif
Soal tes sumatif sesi berupa pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban. Soal
Tes Sumatif pada masing-masing sesi adalah 10 soal yang diambil secara acak
dari bank soal. Pada bank soal masing-masing sesi minimal terdapat 15 soal.
Bobot dari tes sumatif ini adalah 50% dari penilaian akhir.
o. Evaluasi Pengampu
Evaluasi pengampu digunakan untuk menjaring peran pengampu dalam hal
memfasilitasi peserta atau mentor pada pelaksanaan pembelajaran daring,
sehingga dapat digunakan sebagai bahan evaluasi bagi pengampu untuk
kegiatan berikutnya. Evaluasi pengampu pada moda daring sebagai berikut.
• Pada moda daring murni model – 1, evaluasi pengampu diisi oleh peserta.
• Pada moda daring murni model – 2 dan daring kombinasi, evaluasi
pengampu diisi oleh mentor.
Instrumen yang digunakan untuk evaluasi pengampu ini menggunakan instrumen
evaluasi pengampu yang terdapat pada Lampiran 11 Petunjuk Teknis
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan tahun 2017.
p. Evaluasi penyelenggaraan
Evaluasi penyelenggaraan dimaksudkan untuk menjaring data evaluasi dari
peserta yang akan digunakan oleh UPT untuk perbaikan penyelenggaraan
24
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
Salah satu sumber video bisa di dapat dari media sosial seperti Youtube. Untuk
memuat konten di dalam Youtube maka yang diperlukan hanyalah menyematkan
tautan dari video pembelajaran tersebut.
25
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
4. Tagihan
di dalam satu sesi minimal terdapat satu buah tagihan dan maksimal
dua buah tagihan selain Penilaian Diri dan Tes Sumatif;
tagihan diharapkan merupakan instruksi bagi peserta agar
melakukan aktivitas yang dapat mengukur ketercapaian indikator
pembelajaran;
26
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
5. Aktifitas Lainnya
Selain aktivitas belajar yang telah dijelaskan di atas, terdapat juga aktivitas
lainnya yang dimaksudkan untuk menunjang pembelajaran peserta. Aktivitas ini
biasanya disimpan di dalam bagian umum kelas daring. Aktivitas lainnya tersebut
diantaranya:
27
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
1. Menambahkan Kelas
28
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
c) Sub kategori yang dibuat akan muncul di bawah kategori institusi. Dari
sini, sudah dapat dilakukan editing kategori, misalnya mengubah
deskripsi sub categori, membuat sub-sub kategori, dan lain-lain.
29
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
e) Course full name biasanya tampil pada bagian atas kursus dan daftar
kursus. Bagian ini wajib diisi. Pembuatan nama kelas diatur dengan
format sebagai berikut.
Mapel Jenjang KKx: judul modul
30
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
g) Visible kita isi dengan Show, sedangkan Course start date dan Course
Id number dapat diabaikan
h) Setelah itu klik Save and return atau Save and display
2. Pengaturan Kelas
Setelah terbentuk kelas baru, perlu dilakukan beberapa setting agar terjadi
keseragaman pengaturan kelas sesuai kesepakatan. Untuk melakukan setting
suatu kelas, buka menu Administrasion Edit setting.
Klik tanda panah pada menu Course Format sehingga muncul pilihan-pilihan
pengaturan seperti tampak pada gambar berikut ini. Isikan pilihan sesuai contoh
berikut.
31
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
32
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
3. Grup Setting
33
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
Karena pada level kelas Force group mode disetting No, maka harus dilakukan
pengaturan grup pada setiap aktivitas dalam pembelajaran dengan ketentuan
sebagai berikut.
Gambar 24. Pengaturan grup untuk forum Pengumuman dan Berita dan Forum Umum
34
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
a. Menu blok
Menu blok yang harus ditampilkan pada bagian kanan laman adalah:
1) Navigation
2) Administration
3) Latest news
4) Course Completion Status
5) Online Users
sudut kanan atas laman awal. Pada bagian header, klik ikon untuk
melakukan pengaturan tampilan header kelas daring.
35
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
Bagian summary akan menjadi header kelas daring. Pada bagian ini disisipkan
gambar dengan ketentuan:
Nama dan alamat email penulis modul dan pengembang digitalisasi dituliskan di
bawah gambar dengan format seperti pada gambar 15.
Penulis:
Pengembang:
36
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
Pada kondisi laman pengaturan aktif (Turn editing on), klik ikon yang ada di
bagian kanan untuk melakukan pengaturan header section.
37
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
Masukkan nama seksi pada bagian Section name dengan pangaturan seperti
pada tabel 5.
Pada bagian Summary diisi dengan penjelasan singkat mengenai sesi tersebut,
maksimum 5 baris. Dalam menuliskan penjelasan singkat sesi disisipkan ikon
sesi pada bagian kiri atas. Pengaturan gambar ikon seperti berikut.
Alignment: left
Dimension: 90 × 85 pixel
Horizontal Space: 10
38
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
39
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
b. Sesi Pendahuluan
Aktivitas pada sesi ini terdiri atas:
c. Sesi Inti
Sesi Inti terdiri atas aktivitas inti pembelajaran dan sumber belajar. Aktivitas dan
sumber belajar tersebut dibagi dalam kelompok-kelompok yang ditandai dengan
label. Label ditunjukkan dengan bingkai merah pada gambar berikut.
40
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
1) Kegiatan Pembelajaran:
Pengantar Sesi (page)
Kegiatan Pembelajaran (lesson)
Forum Sesi (forum)
Aktivitas Lainnya yang berkaitan dengan Kegiatan Pembelajaran
2) Bahan Rujukan
bahan bacaan (file: pdf)
Lembar Kerja (file: word)
Bahan Rujukan lain yang berkaitan dengan Kegiatan Pembelajaran
4) Penilaian
Penilaian Diri Sesi n (quiz)
Tes Sumatif Sesi n (quiz)
41
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
d. Sesi Penutup
Aktivitas pada sesi ini terdiri atas:
6. Activity Completion
7. Restrict Access
42
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
a. Sesi Pendahuluan
Pembatasan secara berurutan dari aktivitas pertama hingga terakhir.
b. Sesi Inti
1) Pengantar Sesi dibatasi oleh aktivitas terakhir di Sesi Pendahuluan.
Untuk Sesi 2 dan seterusnya, Pengantar Sesi dibatasi Tes Sumatif Sesi
sebelumnya.
2) Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran yang bersifat sekuensial:
Kegiatan Pembelajaran 1 dibatasi oleh ketuntasan Pengantar Sesi;
Kegiatan Pembelajaran 2 dan seterusnya dibatasi oleh ketuntasan
Kegiatan Pembelajaran sebelumnya.
43
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
c. Sesi Penutup
1) Kesimpulan dan Umpan Balik dibatasi oleh ketuntasan Tes Sumatif Sesi
4.
2) Page Penutup dibatasi oleh ketuntasan Kesimpulan dan Umpan Balik.
3) Evaluasi Pengampu dibatasi oleh ketuntasan Page Penutup.
4) Evaluasi Pelatihan dibatasi oleh ketuntasan Page Penutup.
5) Aktivitas dengan menggunakan fitur-fitur seperti Chat, Hotpot, Wiki, dan
fitur tambahan lain tidak menjadi pembatasan (restriction) bagi aktivitas
lainnya.
44
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
45
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
8. Pengaturan Penilaian
Penilaian pada kelas daring terdiri atas Penilaian Diri dan Tes Sumatif Sesi yang
diberikan pada setiap sesi inti. Penilaian Diri dilakukan peserta setelah
menyelesaikan seluruh kegiatan pembelajaran dan mengerjakan tagihan dalam
sesi tersebut, berdiskusi dalam forum, serta menulis blog refleksi. Tes Sumatif
dapat diikuti peserta setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran, berdiskusi
dalam forum, menyelesaikan tugas, dan melakukan penilaian diri.
Pada prinsipnya Penilaian Diri dan Tes Sumatif dilakukan sekali setiap sesi.
Akan tetapi pada kelas daring, Peserta diberikan masing-masing dua kali
kesempatan untuk mengerjakan Penilaian Diri dan Tes Sumatif. Pemberian dua
kali kesempatan ini untuk mengantisipasi apabila pada percobaan pertama
peserta mengalami kendala teknis sehingga diberikan kesempatan kedua. Nilai
yang diambil adalah nilai tertinggi dari dua kali kesempatan yang diambil.
a. Penilaian Diri
Rubrik pada Penilaian Diri dibuat menyesuaikan dengan tagihan yang diberikan.
Penilaian Diri menggunakan skala likert 4 skala dengan bobot: 100%, 90%, 75%,
50%. Banyaknya butir pertanyaan/pernyataan pada penilaian diri disesuaikan
dengan kebutuhan untuk dapat mengukur ketercapaian indikator kompetensi sesi
sesuai penilaian dirinya sendiri.
46
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
47
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
48
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
49
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
7) Activity Completion
50
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
b. Tes Sumatif
Soal tes sumatif sesi berupa pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban. Soal
Tes Sumatif pada masing-masing sesi adalah 10 soal yang diambil secara acak
dari bank soal. Pada bank soal masing-masing sesi minimal terdapat 15 soal.
51
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
52
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
53
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
NS = 10%PD + 50%TS
dengan NS= Nilai Sementara; PD= Penilaian Diri; TS= Tes Sumatif Sesi.
54
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
55
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
56
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
=((average([[PD 1]], [[PD 2]], [[PD 3]], [[PD 4]]))*0.1)+((average([[TS 1]], [[TS
2]], [[TS 3]], [[TS 4]]))*0.5)
9. Tatakelola Soal
Kelola soal dilakukan pada bank soal. Bank soal merupakan fitur untuk
mengelola soal-soal dalam kategori-kategori yang dibuat oleh pengembang.
Soal-soal pada bank soal dapat ditambahkan pada quiz penilaian diri dan tes
sumatif pada suatu sesi atau pada aktivitas di lesson. Untuk penilaian diri tidak
ada standar banyak butir pertanyaan/pernyataan tetapi disesuaikan dengan
tagihan yang diberikan. Sedangkan untuk Tes Sumatif, masing-masing sesi
57
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
minimal disediakan 15 soal pada bank soal. Soal-soal pada bank soal
dikelompokkan dalam kategori-kategori Tes Sumatif dan Penilaian Diri dengan
subkategori: Tes Sumatif Sesi 1, dan seterusnya, Penilaian Diri Sesi 1, dan
seterusnya.
58
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
Beberapa trik menambahkan soal pada bank soal dapat dilihat pada sub Bab
Trik Khusus dalam Pengembangan Konten.
59
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
60
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
f. Pengaturan Kuis:
61
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
centang/cek (√) pada activity completion dan nilai pada setiap aktivitas
Tes Sumatif,
c) mengisi Evaluasi Pelatihan pada Sesi Penutup ditandai dengan adanya
tanda centang/cek (√) pada activity completion pada aktivitas Evaluasi
Pelatihan.
62
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
User Permission merupakan tata kelola pengguna di dalam LMS. Setiap peran
mempunyai hak akses yang berbeda. Peserta tentunya mempunyai hak akses
yang berbeda dengan pengampu di dalam mengakses setiap fitur yang dimiliki
oleh LMS. Berikut dijelaskan aturan hak akses bagi setiap peran di dalam LMS.
a. Pengampu
Hak akses pengampu sebagai berikut.
63
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
b. Mentor
Hak akses mentor sebagai berikut.
1. Aturan default bagi mentor adalah Non Editing Teacher, tetapi dimodifikasi
sehingga hak akses mentor dibatasi tidak seluas pengampu.
2. Mentor hanya bisa menambahkan dan mengatur aktivitas video call dalam
LMS.
3. Hak akses mentor diberikan pada proses pengecekan tugas dan tagihan
peserta secara daring.
4. Memberi umpan balik terhadap tugas yang diunggah peserta baik dalam
kegiatan pembelajaran maupun e-portofolio.
5. Memeriksa rekaman kegiatan secara daring (log activity) peserta.
6. Melihat hasil test kelompok peserta yang difasilitasi (tanpa mengetahui
kunci jawaban) dan penilaian diri.
c. Peserta
Hak akses peserta sebagai berikut.
64
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
65
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
e. Admin LMS
Hak akses Admin LMS sebagai berikut.
1. Aturan default bagi admin LMS adalah Teacher yang pada pelaksanaannya
dibatasi untuk perbaikan yang bersifat teknis, bukan substansi materi.
2. Mempunyai hak akses untuk melakukan pengaturan hanya di dalam kelas
yang dikelolanya, termasuk didalamnya koreksi kesalahan pengaturan
aktivitas dan sumber belajar daring.
Untuk dapat memulai proses pengaturan fitur-fitur dalam LMS, pertama-tama klik
tombol Turn editing on yang berwarna hijau dan ada di bagian kanan atas
screen. Untuk menambahkan fitur/aktivitas di dalam LMS digunakan menu Add
an acivity or resource seperti pada gambar berikut.
66
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
1. Page
Page merupakan fitur di dalam LMS yang berupa laman web yang biasanya
digunakan untuk menampilkan teks, gambar, suara, video, atau tautan web.
Pada Moda Daring, fitur Page digunakan untuk membuat dan menampilkan
petunjuk atau pengantar sesi pada LMS.
Standar pengaturan
1. Activity completion :
Completion tracking: Show activity as complete when conditions
are met
Require view: “Student must view this activity to complete it” diberi
tanda centang (√).
67
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
2. Lesson
Fitur Lesson merupakan fitur di dalam LMS yang berupa rangkaian aktivitas
pembelajaran. Lesson digunakan agar peserta dapat melakukan pendalaman
konsep, disertai latihan atau penguatan melalui pertanyaan-pertanyaan yang
dilengkapi dengan umpan balik. Pada program Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan Moda Daring, fitur Lesson digunakan untuk membuat Kegiatan
Pembelajaran.
68
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
Standar pengaturan
1. Appearance:
Progress bar: Yes,
Display Menu: No
2. Flow control:
Allow student review: No
Maximum number of attempts: 10
3. Grade:
Type: None
Retake allow: Yes
69
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
5. Activity completion:
Completion tracking: Show activity as complete when conditions
are met
Require view: “Student must view this activity to complete it”
Require end reached: “Student must reach the end of lesson page
to complete this activity”
3. Quiz
70
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
Penilaian Diri diberi waktu 10 menit dan Tes Sumatif diberi waktu 20 menit.
2. Pada Penilaian Diri, peserta diijinkan mengambil Quiz dalam 2 kali
kesempatan.
3. Pada Tes Sumatif, peserta diijinkan mengambil Quiz dalam 2 kali
kesempatan.
4. Nilai yang diambil sebagai nilai akhir Penilaian Diri dan Tes Sumatif adalah
nilai tertinggi.
5. Agar peserta langsung dapat melihat seluruh soal yg disajikan dalam quiz
tersebut.
6. Untuk penilaian diri soal ditampilkan secara runtut, sedangkan Tes Sumatif
disarankan untuk diacak pada saat ditampilkan.
7. Agar peserta hanya mengetahui besarnya nilai, tanpa perlu tahu umpan
balik dari quiz tersebut.
8. ID Number quiz ditentukan agar dapat digunakan untuk rumus penilaian.
9. Peserta mengerjakan Quiz setelah menyelesaikan seluruh aktivitas
pembelajaran.
10. Agar activity completion tercentang setelah peserta selesai mengerjakan
quiz dan mendapatkan nilai.
Standar pengaturan
1. Open the quiz dan close the quiz tidak ditentukan tanggalnya.
2. Time Limit ditentukan waktunya.
71
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
while the quiz is still open”, dan “After the quiz is closed” hanya Mark
saja yang dicentang.
8. Common module settings:
ID number diisi: TS 1 (TS 1 yaitu Tes Sumatif pada Sesi 1), TS 2 (TS
2 yaitu Tes Sumatif pada Sesi 2), TS 3 (TS 3 yaitu Tes Sumatif pada
Sesi 3), dan seterusnya.
Forum merupakan fitur dalam LMS yang digunakan untuk melakukan komunikasi
secara asynchronous, diskusi, dan berbagi (gagasan, pengalaman, maupun
dokumen) antar pengguna. Topik yang dibahas pada setiap forum tersebut telah
ditentukan sebelumnya berupa pertanyaan, sehingga peserta diharuskan
melakukan diskusi sesuai dengan topik dan pertanyaan yang disampaikan
sekaligus memberikan tanggapan terhadap jawaban dari peserta lain.
Dalam kelas daring terdapat beberapa forum yang dapat digunakan yaitu:
72
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
73
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
74
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
3. Forum Umum
Pengaturan fitur bertujuan agar setiap komponen dalam kelas daring dapat
berdiskusi terkait hal-hal yang bersifat umum.
4. Forum Sesi
Pengaturan fitur bertujuan agar isi komentar kepada peserta lain adalah
komentar yang positif dan berkualitas, fokus terhadap masalah yang
diungkapkan dengan memberi solusinya.
75
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
76
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
5. Chat
Fitur di dalam LMS yang digunakan sebagai media percakapan real time
(syncrhronous) melalui tulisan. Fitur ini biasanya dimanfaatkan sebagai media
komunikasi secara langsung antara pengampu dan atau mentor dengan peserta.
Fitur chat tidak diharuskan ada di setiap sesi, tetapi minimal satu fitur ini
terpasang di bagian umum pembelajaran. Tidak ada pengaturan khusus
terhadap fitur chat ini, dan fitur chat ini tidak memerlukan activity completion dan
restriction.
6. OU Blog
Fitur di dalam LMS yang digunakan untuk menuliskan catatan, ide, atau refleksi
yang bersifat pribadi atau untuk dibagikan secara umum. Pada LMS moda
Daring, Blog digunakan untuk merefleksikan hasil pembelajaran yang telah
diperoleh peserta di setiap akhir sesi dan reviu terhadap tagihan yang oleh
peserta itu sendiri . Blog refleksi dibuat di setiap sesi untuk merefleksikan
pembelajaran dan mereviu tagihan pada sesi tersebut.
Standar Pengaturan
1. General:
Individual Blogs: visible individual blogs
Show intro when posting: diberi tanda centang (√)
Maximum numbers of attachments: 2
77
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
2. Activity completion
Completion tracking: Show activity as complete when conditios are
met
Require post: users must make blog posts: 5
7. File
File merupakan fitur di dalam LMS yang memuat suatu file yang dapat diunduh
dapat berupa dokumen, gambar, video, dan sebagainya. Pada LMS Moda
Daring. File digunakan untuk memuat Lembar Kerja (LK) dan bahan bacaan,
sedangkan Folder merupakan fitur di dalam LMS yang bisa menampung
kumpulan file. Penggunaan folder bertujuan menampilkan kumpulan file yang
lebih rapi daripada menampilkan file satu per satu dalam daftar. Pada LMS Moda
78
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
Daring, Folder digunakan untuk menampung kumpulan file Lembar Kerja (LK)
atau bahan bacaan yang dapat berupa format MS word atau PDF. Tidak ada
pengaturan khusus untuk fitur file dan folder, serta standar pengaturan mengikuti
aturan default.
8. Questionaire
Standar Pengaturan
1. Response Option:
Pada aktivitas umpan balik : responden type: anonymous
Pada aktivitas evaluasi pelatihan: responden type: fullname
9. E-Portofolio
79
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
Standar Pengaturan
1. Pengaturan Umum
Notify teacher of new entries: YES
Grade: NONE
Group Mode: Separate Group
Restrict Access: NONE
Activity Completion: Do not indicate activity completion
2. Pengaturan Chapter
Masing-masing chapter berisi tagihan dalam satu sesi, dengan penamaan:
Tagihan Sesi 1, Tagihan Sesi 2, Tagihan Sesi 3, dan Tagihan Sesi 4.
Video call merupakan merupakan fitur dalam LMS yang digunakan untuk
melakukan komunikasi secara synchronous, diskusi dan berbagi (gagasan
maupun pengalaman) antar pengguna. Tidak ada pengaturan khusus pada fitur
video call ini, namun pada saat akan melakukan aktivitas video call cermati
beberapa hal berikut.
80
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
baik
4. Jika akan menayangkan materi pembelajaran dalam bentuk slide, pastikan
tidak ada animasi. Untuk hasil tampilan terbaik, sangat disarankan
menampilkan dalam format pdf, ubahlah seluruh file yang akan anda
tayangkan dalam format pdf.
Ada beberapa trik yang dapat Saudara lakukan untuk mempermudah pekerjaan
yang dilakukan secara berulang, dan jika dilakukan dalam LMS langsung akan
terasa menyita waktu. Untuk itu ada beberapa tips dan trik supaya hal seperti itu
dapat dilakukan lebih efektif.
1. Membuat Glosarium
81
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
multiline – separate with empty line, maka setiap istilah dan definisi
dipisahkan dengan baris kosong, contoh:
two lines – first line is concept, second is definition, maka istilah dan
definisi dipisahkan dengan baris baru, contoh:
82
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
d) XML options
Display Format, pada pengaturan ini secara pengaturan bawaan
terpilih dictionary, tidak perlu diubah.
Entries by page, pada pengaturan ini secara pengaturan bawaan
terisi 10, tidak perlu diubah.
e) Input
Untuk input, dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu melalui unggah berkas
dan salin tempel dari teks yang sudah ada.
Upload file
83
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
Or paste here
Saudara dapat melihat hasil dari kedua proses input di atas dengan klik
tombol Preview, untuk mengunduh klik tombol Download dengan nama
glossary.xml
84
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
85
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
86
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
3) Pada awal penulisan soal, format soal ini adalah untuk tipe benar-salah
(TF), dan Saudara diminta segera menyimpan dokumen ini dengan nama
file ber-ekstensi .docx
87
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
7) Berikut ini adalah bagian-bagian yang harus dilengkapi pada format soal
dalam penyusunan soal pilihan ganda.
88
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
Keterangan Gambar:
89
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
90
Gambar 89. Contoh Penggunaan Format Secara Utuh
91
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
d. Mengimpor soal
Kumpulan soal pada LMS terdapat pada bank soal (question bank) yang
dikelompokkan dalam kategori-kategori dan diset untuk bersesuaian dengan
course yang dibuat/tersedia. Soal yang telah disusun dalam satu berkas
dokumen dengan aplikasi Word dapat dimasukkan ke dalam bank soal dengan
langkah-langkah sebagai berikut.
1) Login kedalam LMS dengan akun yang memiliki hak akses sebagai
pengembang.
2) Pilih course yang akan ditambahkan soal.
3) Pastikan Bahasa sistem yang digunakan adalah Bahasa Inggris [English
(En)].
5) Pada bagian File Format pilih Microsoft Word 2010 table format
92
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
(wordtable).
6) Pada bagian general, pilih kategori induk untuk pilihan import category
(pada contoh: Default for Teknik Gambar Manufaktur). Pastikan
mencentang atribut-atribut yang bersesuaian (lakukan seperti contoh
untuk kondisi default).
7) Klik tombol Choose a file untuk memilih berkas soal yang akan diimpor.
8) Pada kotak dialog file picker pilih Upload a file kemudian klik tombol
Browse… dan masuklah ke folder tempat kita menyimpan berkas soal
yang akan diimpor.
93
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
9) Pada jendela explorer, pilih berkas soal, kemudian klik tombol Open.
10) Kembali ke kotak dialog File picker dan setelah tampil alamat berkas
yang akan diunggah, klik Upload this file.
11) Berkas soal yang diunggah akan ditampilkan di halaman import, klik
tombol Import untuk memuai proses impor soal.
94
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
12) Jika berhasil, dan tidak ada kendala (misalnya pesan kesalahan – error
message) akan ditampilkan pesan bahwa proses impor berhasil, ditandai
dengan ditampilkannya sejumlah soal yang berhasil diimpor tersebut. Klik
tombol Continue untuk melanjutkan proses impor.
13) Di akhir proses impor, sistem akan menampilkan bank soal pada kategori
yang sudah dipilih sebelumnya atau yang dibuat sesuai dengan format
ketika proses impor berlangsung.
95
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
𝑥 2 −1
“Berapakah hasil dari lim𝑥→1 ( ) ?”
𝑥−1
Pada moodle telah disediakan fasilitas Math Slate Editor tetapi masih sangat
terbatas pada simbol dan rumus tertentu saja. Di luar simbol dan rumus yang
disediakan, dalam Math State Editor disediakan kolom tex untuk menuliskan
kode latex rumus tersebut.
96
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
97
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
98
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
2) Tempel kode latex pada kolom tex di fasilitas Math Slate Editor. Pilih
Inline Math jika rumus matematika akan diletakkan dalam kalimat. Pilih
Display Math jika rumus matematika akan diletakkan di baris baru.
99
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
100
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
Solusi : Klik pada Tes Sumatif akan direset hasilnya, kemudian klik Attemps,
cari nama peserta yang akan melakukan quiz ulang dengan status In progress,
kemudian klik tombol [Delete selected attemps]
101
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
3. Double Activity
Pada saat masuk kelas dan masuk kedalam aktivitas pembelajaran, ditemukan
ada aktivitas pembelajaran mengalami aktivitas ganda.
102
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
Solusi: Masuk ke menu Administrasi > Gradebook setup > Pilih Kelas > Ubah
Pengaturan. Pastikan Category total name berisi “Nilai Sementara” dengan
cara mengklik Tampilkan lebih banyak …
=((average([[PD 1]]; [[PD 2]]; [[PD 3]]; [[PD 4]]))*0,1)+((average([[TS 1]]; [[TS 2]]; [[TS
3]]; [[TS 4]]))*0,5)
103
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
104
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
Pada pembelajaran moda daring, sesi pembelajaran terdiri dari 6 sesi. Ada
kalanya hanya terdiri dari 1 atau 2 sesi saja.
Materi yang dipelajari terdiri dari berbagai media, salah satunya adalah gambar.
Ada kalanya gambar yang akan dicermati tidak tampil, hal ini disebabkan karena
proses untuk menyisipkan gambar tidak mengikuti prosedur (melalui copy paste)
sehingga terjadi broken link.
Solusi: Pada bagian menu teks editor, klik Toolbar Toggle, klik gambar yang
akan diperbaiki kemudian klik Insert/edit image. Klik Find or upload an
image… dan carilah gambar yang akan ditampilkan.
105
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
106
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
BAB III
STANDARDISASI TATA KELOLA SIM
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN
Hak akses pengguna adalah hak yang diberikan kepada pengguna untuk
mengakses sistem. Hak akses adalah hal yang paling mendasar dalam bidang
sekuriti. Dalam strategi sekuriti, setiap pengguna dalam sistem harus diberikan
hak akses yang mendukung fungsi kerja dari sistem tersebut. Hirarki akun
pengguna di dalam SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dapat dilihat
pada gambar berikut.
107
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
Tujuan pengaturan:
108
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
Standar Pengaturan:
b) Operator UPT
Akun Operator UPT dapat dibuat lebih dari satu tergantung
kebutuhan UPT dan hanya dipergunakan oleh UPT yang
bersangkutan.
Akun Operator UPT memiliki hak akses untuk:
o mengisi profil UPT;
o membuat, mengelola, dan mencetak akun Pengampu;
o membuat, mengelola, dan mencetak akun Panitia Kelas;
o membuat, mengelola, dan mencetak akun Mentor;
o membuat dan mengelola komunitas rayon;
o mengelola Peserta;
o mengelola Tempat Uji Kompetensi (TUK);
o mengelola Pusat Belajar;
o membuat kelas dengan seluruh atributnya.
o menjadwalkan Ujian;
o mencetak akun Dinas Provinsi;
o mencetak akun Dinas Kab/Kota;
o melihat nilai peserta;
o melihat daftar Komunitas;
o melihat daftar PTK;
o mencetak akun PTK;
109
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
e) Admin LMS
Admin LMS memiliki hak akses untuk:
110
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
melihat jadwal dan tempat ujian serta daftar peserta yang mengikuti
ujian.
menyunting pengaturan LMS di kelas yang dikelolanya;
melihat dan mengunduh Laporan Sistem.
f) Panitia Kelas
111
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
112
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
113
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
i) Akun Mentor
Akun Mentor memiliki hak akses untuk:
j) Akun Guru
Akun Guru memiliki hak akses untuk:
114
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
Tujuan Pengaturan
Standar Pengaturan
115
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
116
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
117
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
Akun Guru dapat diperoleh melalui Ketua Komunitas dan melalui guru itu
sendiri (mandiri).
118
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
komunitasnya.
e. Ketua Komunitas membuat dan mendokumentasikan bukti distribusi
Akun Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.
Melalui guru sendiri (mandiri):
Tujuan pengaturan
Standar pengaturan
1. Reset password dapat dilakukan oleh pengguna sesuai dengan hirarki akun
pengguna seperti pada gambar 117.
B. Penyiapan Data
119
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
120
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
121
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
122
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
C. Pembuatan Kelas
123
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
124
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
125
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
126
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
a) Nama Panjang
Contoh:
Contoh:
TM180GM100A327301
Keterangan:
TM = kode moda
180GM100 = kode mata pelajaran
A = KK
3273 = kode wilayah Kota Bandung
01 = no urut kelas
kode mata pelajaran dapat dilihat dalam lampiran.
kode wilayah penyelenggaraan berdasarkan pengkodean dari
Kementerian Dalam Negeri yang dapat diakses di:
http://www.kemendagri.go.id/media/documents/2015/02/25/l/a/lampiran_i.p
df
a) Nama Panjang
Kode UPT + Moda + Mata Pelajaran + Jenjang + KK + Nomor Urut
Contoh:
127
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
Contoh:
B14DK180GM100A01
Keterangan:
128
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
Jumlah Kelas;
Jumlah peserta terdaftar dalam kelas dan jumlah peserta aktif dalam
kegiatan pembelajaran;
Pengampu dan keaktifan pengampu di kelas;
Mentor dan keaktifan mentor di kelas;
Admin LMS dan keaktifan admin LMS di kelas;
Data Pusat Belajar yang digunakan;
Data Tempat Uji Kompetensi yang digunakan;
Nilai Sementara per kelas;
Nilai Tes Akhir per kelas;
Nilai Akhir dan peserta yang memenuhi kriteria kelulusan.
129
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
𝐐𝟏 + 𝐐𝟔
=
𝟐
𝐐𝟐 + 𝐐𝟑 + 𝐐𝟒 + 𝐐𝟓
=
𝟒
3. Tes Akhir
Tes Akhir dilakukan setelah proses pembelajaran selesai. Peserta yang dapat
mengikuti Tes Akhir adalah peserta yang telah mencapai syarat ketuntasan yang
diberikan baik pada moda Tatap Muka maupun Daring.
130
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
yang memenuhi syarat untuk dapat mengikuti Tes Akhir kepada Penjab
Program di UPT.
3. Penjab Program menginstruksikan penjadwalan Tes Akhir.
4. Panitia Kelas/Admin LMS mengajukan rentang pelaksanaan Tes Akhir
serta daftar kelas dan peserta yang akan mengikuti Tes Akhir pada SIM,
5. SIM mengirimkan notifikasi pengajuan jadwal dan peserta tes akhir ke akun
Operator Dinas dan Operator TUK.
6. Operator Dinas dan Operator TUK berkoordinasi untuk pemakaian TUK
pada rentang tanggal yang diajukan.
7. Operator Dinas menetapkan rentang tanggal pelaksanaan Tes Akhir dan
TUK yang dapat digunakan pada SIM,
8. SIM mengirimkan notifikasi jadwal dan TUK ke akun Panitia Kelas/Admin
LMS.
9. Panitia Kelas/Admin LMS menetapkan jadwal Tes Akhir berdasarkan
rentang dan TUK yang telah ditentukan oleh Operator Dinas. Khusus
peserta Daring Murni pemilihan jadwal dan TUK dilakukan oleh masing-
masing peserta.
10. SIM mengirimkan notifikasi kepada Operator UPT, Operator TUK dan
kepada Peserta.
11. Peserta mengunduh token yang telah diberikan.
E. Layanan Gangguan
131
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
132
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
dihubungi adalah:
No. Telepon : …………………..
Email : …………………..
Chat : …………………..
133
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
134
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
135
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
BAB IV PENUTUP
136
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
LAMPIRAN
A. KODE MAPEL
137
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
138
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
139
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
140
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
141
Prosedur Standar Operasional LMS dan SIM
142