Anda di halaman 1dari 44

1.1.

Persamaan Akuntansi

Persamaan akuntansi dasar, juga disebut persamaan neraca, merupakan hubungan antara aset,
kewajiban, dan ekuitas pemilik dari sebuah bisnis. Ia adalah dasar untuk pembukuan
berpasangan. Untuk setiap transaksi, total debit sama dengan total kredit. Hal ini dapat
dinyatakan sebagai lebih jauh lagi.

Assets = Liabilities + Equity {\displaystyle {\text{Assets}}={\text{Liabilities}}+

{\text{Equity}}}     

Dalam sebuah perusahaan, modal merupakan ekuitas pemegang saham. Karena setiap transaksi
bisnis mempengaruhi minimal dua akun perusahaan, persamaan akuntansi akan selalu "dalam
keseimbangan," yang berarti sisi kiri harus selalu sama sisi kanan. Dengan demikian, rumus
akuntansi pada dasarnya menunjukkan bahwa apa yang perusahaan miliki (aset) yang dibeli oleh
yang berutang (kewajiban) atau apa yang oleh pemiliknya berinvestasi (pemegang saham ekuitas
atau modal).

Terdapat beberapa contoh sederhana, tetapi bahkan yang paling rumit transaksi dapat dicatat
dengan cara yang sama. Persamaan ini terletak di belakang debet, kredit, dan jurnal.

Persamaan ini merupakan bagian dari analisis transaksi model, yang dapat ditulis:

Pemilik ekuitas = Kontribusi Modal + Laba Ditahan


Saldo Laba = Laba Bersih − Dividen

dan

Pendapatan Bersih = Pendapatan − Biaya

Persamaan yang dihasilkan dari membuat substitusi dalam persamaan akuntansi dapat disebut
sebagai diperluas akuntansi persamaan, karena itu hasil pemecahan dari ekuitas komponen dari
persamaan.

Persamaan akuntansi adalah dasar untuk praktik pembukuan berpasangan. Penerapan dalam
bidang akuntansi dan ekonomi yang demikian itu beragam.
Laporan Keuangan

Laporan perusahaan triwulanan dan laporan tahunan pada dasarnya berasal langsung dari
persamaan akuntansi yang digunakan dalam praktik pembukuan. Persamaan ini, masuk dalam
bisnis ini, buku besar, akan memberikan bahan-bahan yang akhirnya membentuk dasar dari
sebuah bisnis adalah laporan keuangan. Ini termasuk laporan pengeluaran, arus kas, bunga dan
pinjaman pembayaran, gaji, dan perusahaan investasi.

Sistem Pembukuan Pencatatan Dua-kali

Persamaan akuntansi memainkan peran penting sebagai landasan sistem pembukuan pencatatan
dua-kali. Sistem akuntansi ini memastikan bahwa rekening perusahaan selalu seimbang dan
bahwa semua transaksi keuangan yang didokumentasikan secara rinci. Tujuan utama dari sistem
ini adalah untuk melacak debit dan kredit, dan memastikan bahwa jumlah ini selalu cocok untuk
aset perusahaan, perhitungan dilakukan dengan persamaan akuntansi. Hal ini didasarkan pada
gagasan bahwa setiap transaksi memiliki efek yang sama. Hal ini digunakan untuk mentransfer
total dari buku perdana masuk ke nominal ledger. Setiap transaksi dicatat dua kali sehingga debit
yang seimbang dengan kredit.

Pendapatan dan Laba Ditahan

Pendapatan dan laba ditahan dalam persamaan akuntansi ini juga merupakan komponen penting
dalam komputasi, memahami, dan menganalisis sebuah perusahaan laporan laba rugi. Pernyataan
ini mencerminkan keuntungan dan kerugian yang ditentukan sendiri oleh perhitungan yang
membentuk dasar akuntansi persamaan. Dengan kata lain, persamaan ini memungkinkan
perusahaan untuk menentukan pendapatan serta menyiapkan laporan laba ditahan. Hal ini
kemudian memungkinkan mereka untuk memprediksi tren laba masa depan dan menyesuaikan
praktik-praktik bisnis yang sesuai. Dengan demikian, persamaan akuntansi merupakan langkah
penting dalam menentukan keuntungan perusahaan.

Laba Perusahaan

Karena neraca ini didirikan pada prinsip-prinsip akuntansi persamaan, persamaan ini juga dapat
dikatakan bertanggung jawab untuk memperkirakan kekayaan bersih seluruh perusahaan.
Komponen fundamental dari persamaan akuntansi termasuk perhitungan dari kedua perusahaan
holdings dan perusahaan utang; dengan demikian, hal tersebut memungkinkan pemilik untuk
mengukur total nilai aktiva perusahaan.

Investasi

Karena peran dalam menentukan laba perusahaan, persamaan akuntansi adalah alat penting
untuk mencari investor untuk mengukur kepemilikan perusahaan dan utang pada waktu tertentu,
dan sering perhitungan dapat menunjukkan seberapa stabil atau tidak menentu bisnis transaksi
keuangan mungkin. Ini memberikan informasi berharga kepada kreditur atau bank-bank yang
mungkin akan mempertimbangkan aplikasi pinjaman atau investasi di perusahaan.
1.2. Pembahasan Latihan 1.1
Berikut contoh latihan nya:

Nn. Shehrazat pada awal Januari tahun 2014 mendirikan usaha sewa pakaian pengantin dengan
nama " Shehrazat Boutique". Transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan Januari 2014 adalah
sebagai berikut:

a. Nn. Shehrazat menginvestasikan uang sejumlah Rp. 12.000.000 sebagai modal awal usahanya

Langkah pertama, silahkan buka lembar kerja halaman 37, Latihan 1.1. Terlihat ada lembar kerja
yang berisikan persamaan akuntansi. Silahkan diisi sesuai dengan transaksi yang terjadi. Karena
Nn. Shehrazat menginvestasikan uang nya ke perusahaan, maka kas perusahaan akan terisi dan
bertambah sebanyak Rp. 12.000.000 di sisi asset. Setelah itu, disisi Utang dan Modal, manakah
yang bertambah? Sudah pasti bukan utang ya, berarti modal yang bertambah sebesar Rp.
12.000.000. Maka, silahkan diisi:

   Kas bertambah 12.000.000

   Modal juga bertambah 12.000.000

b. Dibeli sepuluh pasang pakaian pengantin seharga Rp. 8.000.000 tunai.

Lihat transaksi, jika membeli pakaian pengantin, maka kita masukkan ke pakaian penganti di sisi
asset bertambah sebesar Rp. 8.000.000, dan karena pembelian tunai, maka akan mengurangi kas
sebesar Rp. 8.000.000. Untuk kewajiban dan modal, tdak ada apapun yang ditambahkan
didalamnya.

Kas berkurang sebesar Rp. 8.000.000

Pakaian Pengantin bertambah sebesar Rp. 8.000.000

Sampai disini, berapakah jumlah asset? apakah sama dengan jumlah utang + Modal?
1.3. Lanjutan contoh latihan 1.1
Jumlah assets = utang + modal

asset sejumlah 12.000.000 dan utang + modal juga sejumlah 12.000.000. Sampai disini masih
balance ya..

oke..

kita lanjut ya

c. Diterima pendapatan sewa pakaian pengantin sebesar Rp. 750.000, tetapi uang nya belum
diterima

Coba dipahami, apa uang bertambah disini. Ada pendapatan disisi kanan dan piutang disisi asset.
Pendapatan diterima bukan berarti ada uang tunai yang diterima ya, disini dicatat piutang
(dikarenakan ada yang berhutang kepada Shehrazat Boutique), dan dicatat di modal (karena
pendapatan dan beban akan mempengaruhi modal).

Maka pencatatan nya:

Piutang bertambah Rp. 750.000

Modal bertambah sebesar Rp. 750.000

d. Dibayar beban loundry sebesar Rp. 95.000

Membayar beban menggunakan uang tunai, maka kas akan berkurang. Sementara beban akan
mengurangi modal (pendapatan menambah modal, sementara beban mengurangi modal)

Kas berkurang sejumlah Rp. 95.000

Modal juga berkurang sejumlah Rp. 95.000


e. Dibayar beban iklan sebesar Rp. 125.000

Sama dengan transaksi no. d, pencatatannya:

Kas berkurang sejumlah Rp. 125.000

Modal juga berkurang sejumlah Rp. 125.000

f. Diterima pendapatan sewa pakaian pengantin sebesar Rp. 225.000 tunai

Disini, Shehrazat Boutique menerima pendapatan yang dibayar tunai. Maka sisi aset akan
bertambah di kolom kas, dan sisi modal juga akan bertambah dikarenakan ada pendapatan

Kas bertambah sebesar Rp. 225.000

Modal bertambah sebesar Rp. 225.000

g. Dibayar beban loundry sebesar Rp. 50.000

Sama dengan transaksi no. d dan e, pencatatannya:

Kas berkurang sejumlah Rp. 50.000

Modal juga berkurang sejumlah Rp. 50.000

h. Dibeli dua pasang pakaian pengantin seharga Rp. 1.750.000 secara kredit.

Transaksi ini secara kredit, maka Shehrazat Boutique akan mencatatnya sebagai utang di sisi
kanan dan pakaian pengantin bertambah di sisi asset

Pakaian pengantin bertambah Rp. 1.750.000

Utang Usaha bertambah Rp. 1.750.000


i. Dibayar gaji karyawan sebesar Rp. 200.000

Sama dengan transaksi no. d, e dan g, pencatatannya:

Kas berkurang sejumlah Rp. 200.000

Modal juga berkurang sejumlah Rp. 200.000

1.4. Lanjutan contoh latihan 1.1 (b)


j. Diterima pendapatan sewa sebesar Rp. 300.000

Disini menerima dengan tunai ya, berarti kas perusahaan di sisi asset bertambah, dan disisi
kanan, modal juga bertambah  (karena ada pendapatan).

Kas bertambah Rp. 300.000

Modal bertambah Rp. 300.000

k. Nn. Shehrazat mengambil uang untuk keperluan pribadi sebesar Rp. 150.000

Transaksi mengambil uang untuk keperluan pribadi, biasa disebut prive atau withdrawal, akan
mengurangi modal disisi kanan, dan mengurangi kas di sisi asset. Maka pencatatannya:

Kas berkurang sebesar Rp. 150.000

Modal berkurang sebesar Rp. 150.000

l. Diterima sejumlah uang atas pakaian yang disewa pada point c sebesar Rp. 500.000.

Lihat point c tadi,  Shehrazat Boutique mencatat sebagai piutang sebesar Rp. 750.000. Sekarang,
piutang tersebut akan dibayar sebesar Rp. 500.000. Maka jumlah piutang akan berkurang
sejumlah Rp. 500.000. Berapakah sisa piutang nya? Rp. 750.000 - Rp. 500.000 = Rp. 250.000.

Kemudian setelah piutang yang berkurang, mana lagi akun yang berpengaruh dari transaksi
tersebut. Ketika seseorang membayar utangnya kepada kita (kita mencatat piutang), maka kita
akan menerima uang dari orang tersebut. Berarti kas akan bertambah sejumlah Rp. 500.000.

Kas bertambah Rp. 500.000


Piutang berkurang Rp. 500.000

m. Dibayar sejumlah uang atas pembelian pakaian pengantin pada point

Lihat point h, ada pembelian kredit baju pengantin yang dicatat sebagai utang. Jika membayar
utang, kita akan membayar dengan uang dan utang pun lunas, Nah, bagaimana pencatatannya?

Kas berkurang Rp. 1.750.000

Utang berkurang Rp. 1.750.000

Sampai disini, semua bisa?

Berapakah jumlah kas?

Berapa jumlah piutang?

Berapa jumlah pakaian pengantin?

Berapa jumlah aktiva/ asset?

Berapa jumlah utang usaha?

Berapa jumlah ekuitas (modal Nn. Shehrazat)?

Berapa jumlah utang usaha + modal? apakah sama dengan jumlah aset?

Ingat ya, Asset = Utang + Modal

Jika jumlah aset 5, maka jumlah utang + modal juga harus 5.

Berikut video penjelasan mengenai latihan 1.1:

https://drive.google.com/open?id=1MS700Lpe4si0jjux1yIVoytCEPEpRfgg

Berikut hasil lembar kerja nya:


Latihan 1.3. berisikan soal mengenai transaksi transaksi yang berkaitan dengan persamaan akuntansi.
Silahkan dikerjakan di kertas masing-masing ya. Pertemuan berikutnya akan saya tanyakan ya.

Rangkuman Topik 1
Persamaan akuntansi dasar, juga disebut persamaan neraca, merupakan hubungan
antara aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik dari sebuah bisnis. Ia adalah dasar untuk pembukuan
berpasangan. Untuk setiap transaksi, total debit sama dengan total kredit. Hal ini dapat
dinyatakan sebagai lebih jauh lagi

2. 1. Contoh Latihan 1.4


Silahkan buka buku praktikum nya, Latihan 1.4 halaman 3.

Katering Aysel yang beralamat di Jalan Pondok Indah sangat laris di Pondok Indah. Katering
Aysel ini terkenal dengan masakan ala nusantaranya. Katering ini mempunyai Aset, Kewajiban,
dan Ekuitas per 31 Oktober 2014 sebagai berikut:

Sebelum mencatat transaksi yang terjadi di bulan November, terlebih dahulu buatlah saldo
masing-masing akun di kolom paling atas lembar jawaban yang disediakan di hal 40.

Saldo akhir bulan sebelumnya, akan menjadi saldo awal di bulan yang berjalan. Jadi, kita perlu
mengisi saldo akhir bulan Oktober untuk menjadi saldo awal di bulan November.

Untuk Saldo awal kas bulan November diisi sebesar Rp. 1.700 (dalam ribuan) ---- Konsisten
disini jika memang memakai dalam ribuan, berarti 1.700.000 akan dicatat 1.700, jika 685.000
akan dicatat 685 dst.

Piutang  dicatat Rp. 3.200, Perlengkapan Rp. 1.500 dan seterusnya


Sampai sini bisa ya?

kita lanjut...

Transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan November adalah sebagai berikut:

1. Dibayar beban listrik Rp. 100.000

Transaksi ini sudah pada tau ya semua untuk pencatatannya., yaitu:

Kas akan berkurang Rp. 100 (karena konsisten untuk mencatat dalam ribuan rupaih)

Modal akan berkurang Rp. 100

Berapa sisa kas disini?

Kas saldo awal Rp. 1.700 - Rp. 100 = Rp. 1.600

Modal saldo awal Rp. 10.400 - Rp. 100 = Rp. 10.300

2. Diperoleh pendapatan kada katering minggu pertama Rp. 800.000

Transaksi ini kita asumsikan tunai ya. Perusahaan menerima pendapatan Rp 800.000 dan uang
tunai Rp. 800.000. Maka dicatat:

Kas bertambah Rp. 800


Modal bertambah Rp. 800 (mengapa modal? masih ingat ya di latihan 1.1, bahwa
pendapatan akan menambah modal, sementara beban dan prive akan mengurangi modal)

4.  Dibayar gaji karyawan minggu pertama sebanya 2 (dua) orang @ Rp. 50.000

Membayar gaji karyawan berarti uang kas akan keluar dan beban akan bertambah. Untuk satu
orang dibayar Rp. 50.000, berarti 2 orang menjadi Rp. 100.000. 

Kas berkurang Rp. 100

Modal berkurang Rp. 100

5. Dibeli perlengkapan catering seharga Rp. 300.000

Transaksi tunai ya, perusahaan membeli perlengkapan katering tunai, berarti uang kas akan
berkurang Rp. 300.000 dan barang -barang perlengkapan catering akan bertambah senilai Rp.
300.000

Kas berkurang Rp. 300

Perlengkapan bertambah Rp. 300

6.  Dibayar tagihan telpon Rp. 150.000

Sudah tau ya untuk mencatat transaksi beban

Kas berkurang Rp. 150

Modal berkurang Rp. 150

8. Dibayar langganan majalan "The Catering" bulan November 2014, Rp. 25.000

Kas berkurang Rp. 25

Modal berkurang Rp. 25


2. 2. Lanjutan latihan I-4 (a)
9. Diperoleh pendapatan jasa katering minggu kedua, Rp. 685.000

Transaksi tunai, yang berhubungan adalah, uang kas bertambah dan modal juga bertambah
karena ada pendapatan

Kas bertambah Rp. 685

Modal bertambah Rp. 685

10. Dibayar gaji karyawan minggu kedua, Rp. 100.000

Kas berkurang Rp. 100

Modal berkurang Rp. 100

16. Dibayar beban reparasi peralatan catering, Rp. 120.000

17. Lanjut sama dengan diatas tgl 16

20. Lanjut sama dengan diatas tgl 16

2. 3. Lanjutan latihan I-4


21. Diperoleh pendapatan jasa katering minggu ketiga, Rp. 665.000, (sama dengan tgl 2 dan 9)

22. Sama dengan transaksi beban, no. 1, 4, 6, dst

23. Dibayar utang sebesar Rp. 1.000.000

Transaksi melunasi utang, berarti melibatkan uang kas keluar dan utang lunas, maka:

Kas berkurang Rp. 1.000

Utang juga berkurang Rp. 1.000


24. Pemilik perusahaan mengambil uang untuk keperluan pribadi, Rp. 65.000

Transaksi ini berarti prive, maka, perusahaan akan mengeluarkan uang kas untuk diberikan ke
pemilik, dan modal perusahaan juga akan berkurang sejumlah itu

Kas berkurang Rp. 65

Modal berkurang Rp. 65

26. Diperoleh pendapatan jasa katering minggu keempat, Rp. 715.000

sama seperti transaksi tgl 2,9, dan 21

27. Dibayar gaji karyawan minggu keempat, Rp. 100.000

 Sama dengan transaksi beban, no. 1, 4, 6, dst

28. Diketahui perlengkapan yang terpakai selama bulan November, Rp 835.000

Perlengkapan yang tersedia untuk bulan November, tidak semua terpakai. Hanya sejumlah Rp.
835.000. Perlengkapan akan berkurang sejumlah Rp. 835.000 dan beban perlengkapan akan
bertambah Rp. 835.000 (beban perlengkapan di catat di modal menjadikan modal
berkurang)

Modal berkurang sebesar Rp.835

Perlengkapan berkurang sebesar Rp. 835

Sampai disini, bisa semua? Berapakah saldo akhir persamaan akuntansi nya?

Klik video untuk penjelasan lebih lanjut:

2. 4. Pembahasan Latihan I-5


Kita mulai Latihan 1.5 ya...
Sebelumnya, disini saya konsisten memakai dalam ribuan rupiah ya, jadi saya buang 3 angka 0
dibelakang.

a. Saldo awal Kas  Rp. 50.000

    Saldo awal Peralatan Rp. 20.000

    Saldo awal Tanah Rp. 200.000

    Saldo awal Bangunan Rp. 150.000.

Sekarang berapakah saldo utang usaha? dan berapakah saldo modal Tn. Ahmad? Silahkan diisi.

b. Kas berkurang Rp. 1.250

    Perlengkapan bertambah Rp. 2.000

   Utang Usaha bertambah Rp. 750

c. Kas berkurang Rp. 1.500

   Persediaan Cafe bertambah Rp. 1.500

d. Kas bertambah Rp. 17.250

   Modal Tn. Ahmad Rp. 17.250

e. Kas berkurang Rp. 150

   Modal Tn. Ahmad Rp. 150

f. Kas berkurang Rp. 3.200

  Modal berkurang Rp. 3.200


g. Perlengkapan bertambah Rp. 600

    Utang usaha bertambah Rp. 600

h. Kas bertambah Rp. 1.000

   Modal bertambah Rp. 1.000

Sampai sini semua bisa?

Klik video berikut untuk penjelasan lebih lanjut:


2. 5. Lanjutan Latihan I-5

i. Kas berkurang Rp. 750

  Utang berkurang Rp. 750

j. Kas berkurang Rp. 500

  Modal berkurang Rp. 500


k. Kas berkurang Rp. 750

   Modal berkurang Rp. 750

l. Kas berkurang Rp. 7.500

  Utang berkurang Rp. 7.500

m. Kas berkurang Rp. 600

     Utang berkurang Rp. 600

Ok class!! sampai disini bisa semua? Hitunglah berapa saldo akhir untuk Kas, Piutang,
Perlengkapan, Persediaan Cafe, Peralatan, Tanah, Bangunan, Utang Usaha, dan Modal Tn.
Ahmad!

Klik video berikut untuk penjelasan lebih lanjut:

3. 1. Jurnal Umum
Pengertian Jurnal Umum

Kata jurnal umum berasal dari bahasa Perancis yaitu (Jour) yang berarti hari. Jurnal
umum adalah buku harian atau formulis khusus yang digunakan untuk mencatat semua aktivitas
transaksi secara kronologis dan sesuai urutan tanggal. Dengan mencantumkan nama transaksi,
kelompok akun, dan nominal di kolom kredit atau debit.

Jadi, pengertian jurnal umum secara singkat adalah sebuah jurnal yang dipakai untuk mencatat
semua transaksi keuangan yang terjadi dalam periode tertentu. Pemakaian jenis buku jurnal
disesuaikan berdasarkan kebutuhan setiap perusahaan, sehingga jangan heran ketika perusahaan
satu dengan perusahaan lainnya melakukan pembukuan jurnal yang berbeda-beda. Dasar
pemilihan buku jurnal mempertimbangkan faktor efisiensi dan efektivitas perusahaan.

Tujuan Jurnal Umum

Setelah memahami definisinya, tentunya kita juga harus mengerti apa tujuan dibuatnya general
ledger tersebut. Dengan adanya general ledger, maka kita dapat mengidentifikasi dan melakukan
hal-hal yang berhubungan dengan transaksi keuangan, diantaranya:
1.    Melakukan identifikasi terhadap transaksi yang terjadi

2.    Melakukan penilaian terhadap transaksi

3.    Melakukan pencatatan dampak ekonomi dari transaksi dalam perusahaan

Selain itu, membuat general ledger juga bertujuan untuk mempermudah proses pemindahan


dampak transaksi yang terjadi ke dalam sebuah akun sesuai transaksi.

Fungsi Jurnal Umum

Pada praktiknya, general ledger atau Jurnal Umum memiliki 5 fungsi penting bagi sebuah
perusahaan yaitu:

1.     Fungsi historis, yaitu jurnal merupakan kegiatan mencatat semua transaksi keuangan secara
kronologis atau berurutan sesuai dengan tanggal terjadinya.

2.     Fungsi mencatat, yaitu jurnal merupakan pencatatan yang lengkap terperinci, artinya semua
transaksi dengan sumbernya harus dicatat tanpa ada yang ketinggalan.

3.     Fungsi analisis, yaitu jurnal menganalisis transaksi untuk menentukan akun yang harus di
Debit maaupun yang di Kredit.

4.     Fungsi instruktif, yaitu jurnal merupakan perintah memposting dalam buku besar baik yang
di Debit maupun yang di Kredit sesuai hasil analisis dalam jurnal.

5.     Fungsi informatif, yaitu jurnal memberikan keterangan kegiatan perusahaan secara jelas.

Manfaat Jurnal Umum

Berdasarkan fungsinya, ada beberapa manfaat jurnal umum yang bisa didapatkan oleh suatu
perusahaan, diantaranya:

1.    Untuk mendapatkan informasi tentang akan terjadinya pertambahan atau pengurangan suatu
perkiraan.

2.    Untuk mengetahui jumlah yang akan dicatat pada satu atau lebih perkiraan.

3.    Mengetahui jumlah yang di debet atau di kredit bahwa mesti seimbang.

4.    Untuk mengetahui jumlah yang sudah diposting ke perkiraan yang tepat pada buku besar
sesuai perkiraannya dengan membuat tanda (referensi)

5.    Untuk mengetahui jumlah yang sudah diposting ke perkiraan yang tepat pada buku besar
sesuai nomor perkiraannya dengan membuat tanda (referensi).
 

Prinsip Dasar Pembuatan Jurnal Umum

Bagi kamu yang ingin membuat jurnal, kamu perlu mengetahui prinsip dasar pembuatannya
sehingga lebih memudahkan dalam proses pembuatannya, Yaitu:

1.     Melaksanakan identifikasi bukti transaksi keuangan yang dilakukan perusahaan. Diantara
contohnya yaitu kuitansi, memo, nota, faktur dan sebagainya.

2.     Memilih akun yang terpengaruh dengan transaksi yang terjadi dan membaginya dalam jenis
mode, hutang, atau harta.

3.     Memilih penambahan atau pengurangan atas akun yang terkait dengan transaksi yang
dilakukan.

4.     Memilih debit atau kredit akun yang terkait dengan transaksi yang dilakukan. (kuasai
terlebih dahulu cara menentukan debit-kredit di suatu akun).

5.     Mencatat transaksi ke dalam jurnal umum sesuai dengan bukti transaksi.

Bentuk Jurnal Umum

Bentuk jurnal umum biasanya seperti:

Halaman: (1)

Tanggal Nama Akun Referensi Debit Kredit  


1 2 3 4 5  

Keterangan:

1.     Diisi dengan nomor halaman jurnal secara berurutan.

2.     Diisi dengan tanggal terjadinya transaksi secara berurutan dengan kronologis terjadinya
transaksi.

3.     Diisi nomor surat bukti transaksi.

4.     Diisi dengan nama akun yang di debit ditulis terlebih dahulu, baris bawahnya ditulis akun
yang di kredit dan ditulis menjorok ke sebelah kanan. Selanjutnya baris bawahnya ditulis
penjelasan ringkas transaksi yang bersangkutan.

5.     Diisi nomor kode akun, tetapi ingat nomor kode akun ini diisi hanya jika akan diposting ke
buku besar.
6.     Dan 7 diisi dengan jumlah rupiah dari akun yang di debit maupun yang di kredit.

Sebelum bukti transaksi keuangan dicatat dalam jurnal, terlebih dahulu dilakukan analisis untuk
menentukan pengaruhnya terhadap akun-akun di perusahaan. Pola pencatatan transaksi dalam
jurnal diatur dalam sebuah mekanisme Debit dan Kredit. Pengertian Debit dalam Akuntansi
menunjukan sisi sebelah kiri dan Kredit menunjukan sebelah kanan. Mekanisme Debit dan
Kredit terlihat dalam tabel sebagai berikut:

Bertamba Berkuran
 
h g
Harta Debit Kredit
Utang Kredit Debit
Modal Kredit Debit
Pendapata
Kredit Debit
n
Beban Debit Kredit

Contoh Transaksi

Berikut ini adalah contoh pencatatan dalam jurnal umum untuk transaksi yang terjadi selama
bulan Mei tahun 2006 di perusahaan MAMAT TAILOR

1 Mei: Tn. MAMAT menyetor uang pribadi ke dalam perusahaan “MAMAT TAILOR” sebagai
modal awal usaha jahit sebesar Rp 4.000.000,- Analisis transaksi:

 Harta perusahaan dalam bentuk Kas bertambah Rp 4.000.000,- (Debit)


 Modal Tn. Mamat Bertambah Rp 4.000.000,-(Kredit)

Tanggal Nama Akun Referensi Debit Kredit


1 Mei Kas 4000000  
Modal   4000000

2 Mei: Disewa sebuah ruko untuk usaha jahit dengan membayar Rp 1.200.000,- untuk 6 bulan.
Analisis transaksi:

 Harta perusahaan dalam bentuk Sewa Dibayar Dimuka bertambah Rp 1.200.000,- (Debit)
 Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 1.200.000,- (Kredit)

Tanggal Nama Akun Referensi Debit Kredit


2 Mei Sewa Dibayar Di Muka 1200000  
Kas   1200000

4 Mei: Dibeli tunai perlengkapan jahit dari Toko Jaya dengan harga Rp 800.000,- Analisis
transaksi:
 Harta perusahaan dalam bentuk Perlengkapan Jahit bertambah Rp 800.000,- (Debit)
 Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 800.000,- (Kredit)

Tanggal Nama Akun Referensi Debit Kredit


4 Mei Perlengkapan jahit 800000  
Kas   800000

10 Mei: Telah diselesaikan jahitan pakaian langganan seharga Rp 300.000 dan langsung diterima
pembayarannya. Analisis transaksi:

 Harta perusahaan dalam bentuk Kas bertambah Rp 300.000,- (Debit)


 Pendapatan perusahaan bertambah Rp 300.000,- (Kredit)

Tanggal Nama Akun Referensi Debit Kredit


10 Mei Kas 300000  
Pendapatan perusahaan   300000

12 Mei: Dibeli peralatan jahit dari Toko Sekawan seharga Rp 1.500.000,- baru dibayar
Rp500.000,- Analisis transaksi:

 Harta perusahaan dalam bentuk Peralatan Jahit bertambah Rp 1.500.000,- (Debit)


 Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 500.000,- (Kredit)
 Utang perusahaan (ke Toko Sekawan) bertambah Rp 1.000.000,- (Kredit)

Tanggal Nama Akun Referensi Debit Kredit


12 Mei Peralatan jahit 1500000  
Kas   500000
Utang perusahaan   1000000

18 Mei: Telah diselesaikan jahitan pakaian Tn. Ahmad seharga Rp 1.700.000 sudah dikirimkan
tagihannya. Analisis transaksi:

 Harta perusahaan dalam bentuk Piutang Usaha bertambah Rp 1.700.000,- (Debit)


 Pendapatan perusahaan bertambah Rp 1.700.000,- (Kredit)

Tanggal Nama Akun Referensi Debit Kredit


18 Mei Piutang usaha 1700000  
Pendapatan jahit   1700000

19 Mei: Dibayar ke Toko Sekawan Rp 800.000,- atas pembelian peralatan jahit tanggal 12 Mei.
Analisis transaksi:

 Utang perusahaan (ke Toko Sekawan) berkurang Rp 800.000,- (Debit)


 Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 800.000,- (Kredit)

Tanggal Nama Akun Referensi Debit Kredit


19 Mei Utang perusahaan 800000  
Kas   800000

20 Mei: Dibayar gaji pegawai untuk 2 minggu kerja Rp 200.000,-

 Beban Gaji bertambah Rp 200.000,- (Debit)


 Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 200.000,- (Kredit)

Tanggal Nama Akun Referensi Debit Kredit


19 Mei Beban Gaji 200000  
Kas   200000

21 Mei: Diterima pinjaman dari BCA Rp 2.000.000,- dikenakan biaya administrasi Rp250.000.

 Kas bertambah Rp 1750000,-


 Beban administrasi bertambah Rp 250000,-
 Utang bank bertambah Rp 2000000,-

Tanggal Nama Akun Referensi Debit Kredit


21 Mei Kas 1750000  
Beban administrasi 250000  
Utang bank   2000000

22 Mei: Tn. Ali mengambil uang perusahaan untuk keperluan pribadi Rp 400.000,-

 Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 400.000,- (Kredit)


 Pengambilan pemilik (Prive) bertambah Rp 400.000,- (Debit)

Tanggal Nama Akun Referensi Debit Kredit


22 Mei Prive 400000  
Kas   400000

Jurnal umum secara utuh 31 Desember:

Per 31 Mei 2006


ALI TAILOR

Jurnal Umum Nama Akun Referensi Debit Kredit

Tanggal
1 Mei Kas 4000000  
Modal   4000000
2 Mei Sewa Dibayar Di Muka 1200000  
Kas   12000000
4 Mei Perlengkapan jahit 800000  
Kas   800000
10 Mei Kas 300000  
Pendapatan perusahaan   300000
12 Mei Peralatan jahit 1500000  
Kas   500000
Utang usaha   1000000
18 Mei Piutang usaha 1700000  
Pendapatan jahit   1700000
19 Mei Utang usaha 800000  
Kas   800000
21 Mei Kas 1750000  
Beban administrasi 250000  
Utang bank   2000000
22 Mei Prive 400000  
Kas   400000
Total 12700000 12700000

3. 2. Soal latihan 2.1


Berikut soal untuk latihan II-1:
3. 3. Pembahasan latihan II-1
Buka Latihan 2-1 untuk kita kerjakan sebagai contoh. 

Coba masing-masing kerjakan sendiri terlebih dahulu lalu bisa melihat jawaban disini melihat
apakah jawaban anda sudah benar

3. 4. Buku Besar
Buku besar akuntansi, atau dalam bahasa akuntansi ledger, adalah kumpulan akun yang
digunakan untuk merangkum transaksi yang telah tercatat dalam jurnal. Jadi, setelah para
akuntan membuat jurnal perusahaan, biasanya mereka akan berlanjut pada penyusunan buku
besar.

Artinya, buku besar adalah tahapan terakhir dalam akuntansi book of final entry yang
menampung ringkasan data yang sudah diklasifikasi. Buku besar ini berisi tentang perkiraan
pengaruh adanya transaksi keuangan terhadap perubahan sejumlah akun. Akun tersebut adalah
aktiva, kewajiban ataupun modal perusahaan.

Buku besar akuntansi memfasilitasi semua pemindahan data entri jurnal dalam urutan kronologis
ke rekening masing-masing. Jumlah buku besar yang diperlukan perusahaan berbeda-beda,
tergantung pada kekayaan perusahaan, jenis kegiatan, volume transaksi dan informasi yang
dibutuhkan perusahaan.

Buku besar terdiri dari buku besar umum dan buku besar pembantu.

Buku Besar Umum

Buku besar umum adalah semua perkiraan yang saling berdiri sendiri dan ada dalam suatu
periode tertentu seperti kas, piutang, persediaan utang dan modal. Perkiraan ini mengikhtisarkan
pengaruh transaksi terhadap perubahan aktiva, kewajiban dan modal perusahaan.

Transer data yang dilakukan ke buku besar biasanya dilakukan secara berkala berdasarkan jurnal
khusus atau hasil rekapitulasi jurnal khusus. Nah, pencatatan dari jurnal ke buku besar ini
dinamakan posting.

Untuk melakukan posting, yang bisa Anda lakukan adalah:

1.    Menutup jurnal khusus dengan cara menjumlahkan angka dalam kolom masing-masing
perkiraan.

2.    Memindahkan ke dalam buku besar dari hasil penjumlahan tersebut sesuai perkiraan yang
digunakan di sebelah debit ataupun kredit.

3.    Mengisi tanda kode pada kolom ref dan nomor halaman jurnal. Adapun kode itu adalah:

o   Penerimaan kas: JKM


o   Pengeluaran kas: JKK

o   Penjualan: JP

o   Pembelian: JB

o   Jurnal Umum: JU

4.    Tanggal posting adalah tanggal akhir bulan.

5.    Bentuk buku besar sama dengan buku besar yang lazim 

Buku Besar Pembantu

Akun buku besar biasanya tidak memuat data terperinci, seperti hutang, piutang atau persediaan
barang dagang, untuk mengetahuinya, maka Anda memerlukan rekening lain yang
diklasifikasikan ke dalam suatu buku yang disebut buku besar pembantu.

Buku Besar Pembantu Piutang Usaha

Buku besar pembantu piutang usaha disusun untuk merinci langganan kredit, dari mulai jumlah
transaksi penjualan kredit hingga alamat. Perubahan seluruh piutang dicatat dalam perkiraan
piutang di buku besar umum sebagai perkiraan induk, sedangkan perubahan masing-masing
langganan dicatat dalam perkiraan buku besar pembantu piutang.

Buku Besar Pembantu Utang

Buku besar pembantu utang untuk mencatat masing-masing pemasok secara terperinci. Keadaan
utang pada setiap pemasok juga dicatat dalam daftar tersendiri. perubahan utang secara
keseluruhan dicatat pada perkiraan utang dalam buku besar umum, sedangkan perubahan dicatat
pada perkiraan masing-masing dalam buku besar pembantu utang.

Bentuk Buku Besar Akuntansi

Anda bisa mengenal empat bentuk buku besar, di antaranya adalah:

1.    Bentuk T: ini adalah bentuk buku besar paling sederhana, sebelah kiri menunjukkan debit,
sebelah kanan kredit. nama akun di kiri atas dan kode akun di kanan atas.

Contoh

KAS
Dr. Cr.
xxx xxx
KAS
Dr. Cr.
xxx xxx
xxx xxx
Total Debit: xxx Total Kredit: xxx
Saldo Debit: xxx

2.    Skontro: bentuk ini biasa disebut dua kolom yang berarti dibagi dua, sebelah debit dan
sebelah kredit.

Contoh

Perkiraan: Kas Nomor Perkiraan: x


TGL KET REF DEBIT TGL KET REF KREDIT
xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx

3.    Staffle berkolom saldo tunggal: bentuk ini digunakan untuk penjelasan dari transaksi yang
relatif banyak.

Contoh

Perkiraan: Kas Nomor Perkiraan: x


TGL KET REF DEBIT KREDIT D/K SALDO
xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx

4.    Staffle berkolom saldo rangkap: yakni hampir sama dengan bentuk kolom saldo tunggal,
hanya saja kolom saldo dibagi dua, yakni kolom debit dan kolom kredit.

Contoh

Perkiraan: Kas Nomor Perkiraan: x


TGL KET REF DEBIT KREDIT SALDO
DEBIT KREDIT
xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
3. 5. Pembahasan latihan II-2

Buka Latihan 2-2 untuk kita kerjakan sebagai contoh. 

Coba masing-masing kerjakan sendiri terlebih dahulu lalu bisa melihat jawaban disini melihat
apakah jawaban anda sudah benar
4.1. Latihan II.7
Suzan memiliki dan mengoperasikan sebuah studio desain interior dengan nama "Suzan Design".
Berikut ini adalah ikhtisar nilai akun dalam laporan keuangan per 31 April 2014.

                                        Suzan Design
Kas          Rp. 1.250.000 Utang   Rp. 2.000.000

Piutang   Rp. 1.500.000 Modal   Rp. 1.950.000

Tanah      Rp. 1.200.000

Selama bulan Mei 2014, terdapat kejadian-kejadian berikut:

a. Suzan menambah uang pribadinya ke rekening perusahaan sebagai modal, Rp.


1.000.000

Jurnal untuk pencatatan transaksi tersebut: 

Kas (D) Rp. 1.000.000

Modal (K) Rp. 1.000.000

Maka saldo akhir kas menjadi Rp. 2.250.000 (saldo awal bulan + transaksi a, Rp. 1.250.000+
Rp.1.000.000).

Sampai disini bisa ya?? Begitupun seterusnya.

4. 2. Lanjutan Latihan II.7


b. Memberi jasa kepada seorang klien dan menerima kas Rp. 700.000
Disini merupakan transaksi pemberian jasa atau bisa dibilang menjual ya ,,  (biar lebih bisa dipahami).
Ketika kita memberikan jasa kita kepada klien, maka kita akan dibayar, sehingga kas kita akan
bertambah, kemudian pendapatan juga bertambah. Ingat ya, pendapatan itu bertambah di kredit, dan
pendapatan dapat menambah modal .
Kas (D) Rp. 700.000
Pendapatan (K) Rp. 700.000

Mungkin ada yang bertanya, mengapa pendapatan ya? bukan modal seperti di persamaan akuntansi?
Nah.. kita kan sekarang menjurnal, berarti lebih spesifik ya. Jika di persamaan akuntansi, segala
trasnsaksi akan dikelompokkan menjadi aset = utang+modal, sementara di jurnal transaksi,kita lebih
rinci. Transaksi itu banyak ya, jadi kita catat sesuai transaksi nya dengan tetap mengingat saldo normal
untuk setiap akun.

c. Suzan membayar utang perusahaan sebesar Rp. 1.500.000


Membayar hutang berarti mengeluarkan kas dari perusahaan, dan utang Suzan pun berkurang. 
Utang bertambah di kolom kredit dan berkurang di debit ya, maka;
Utang   (D) Rp. 1.500.000
Kas (K) Rp. 1.500.000

Sekarang pertanyaan saya, berapakah saldo kas?


Kita telusur kembali ya...
Saldo awalnya = Rp. 1.250.000 + Rp. 1.000.000 (a) - Rp 1.500.000. 
                        = Rp. 750.000

Berapakah saldo utang?

4. 3. Lanjutan Latihan II.7


d. Membeli perlengkapan secara kredit, Rp. 750.000

Perlengkapan  (D) Rp. 750.000

Utang  (K) Rp. 750.000

e. Menerima kas, hasil penagihan dari seorang pelanggan Rp. 1,000.000

Kas (D) Rp. 1.000.000

Piutang  (K)  Rp. 1.000.000 (karena ini penagihan, berarti di awal sudah tercatat sebagai
pendapatan).

f. Mencatat beban-beban untuk bulan ini:

 Pembayaran sewa kantor Rp. 900.000


 Pembayaran iklan Rp. 100.000

Beban sewa kantor (D) Rp. 900.000

Beban iklan (D) Rp.100.000


Kas (K) Rp. 1.000.000

g. Memberikan jasa konsultasi untuk desain interior sebuah bangunan perkantoran dan
menagih klien tersebut Rp. 2.400.000

Disini kita mengakui sebagai pendapatan ya,, tetapi uang belum diterima, karena ini masih
menagih, bukan langsung di bayar.

Piutang (D) Rp. 2.400.000

Pendapatan (KP) Rp. 2.400.000

h. Menjual perlengkapan berdasarkan harga beli, Rp. 200.000

Kas (D) Rp. 200.000

Perlengkapan (K) Rp. 200.000

i. Mengambil uang kas untuk keperluan pribadi sebesar Rp. 1.000.000

Prive (D) Rp. 1.000.000

Kas (K) Rp. 1.000.000

Sampai sini bisa ya..

4. 4. Neraca Saldo II. 7

31 Mei 2014

Suzan Design

Neraca Saldo Debet Kredit

Keterangan

Kas

Piutang Rp. 2.900.000


31 Mei 2014

Suzan Design

Neraca Saldo Debet Kredit

Keterangan

Perlengkapan

Tanah Rp. 1.200.000

Utang usaha Rp. 1.250.000

Modal

Prive Rp. 1.000.000

Pendapatan Rp. 3.100.000

Beban Sewa Rp. 900.000

Beban Iklan Rp. 100.000

TOTAL
5.3. Contoh jurnal penyesuaian
Buatlah Jurnal penyesuaian yang diperlukan tanggal 31 Desember 2014.Informasi berikut:

1. Pada akhir periode diketahui bahwa perlengkapan yang tersisa Rp. 1.000.000 dari Rp.
3.000.000 yang tersedia pada awal bulannya.

2. Iklan dibayar dimuka sejumlah Rp. 1.200.000 yang sudah digunakan adalah Rp. 500.000

Beban iklan (D) Rp. 500.000

Iklan di bayar di muka (K) Rp. 500.000

3. Pada tanggal 01 Juni Perusahaan membayar premi asuransi sebesar Rp. 1,200.000,- untuk
masa 1 tahun.

4. Beban sewa yang masih harus dibayar Rp. 300.000

Beban sewa (D) Rp. 300.000

Utang sewa (K) Rp. 300.000

5. Gaji yang terutang sampai akhir periode Rp. 200.000,-

Beban gaji (D) Rp. 200.000

Utang Gaji (K) Rp. 200.000

Students key attendance untuk pertemuan ke 5 ini:

jurnalpenyesuaian
6. Pada tanggal 01 Mei 2014 dibeli peralatan sebesar Rp. 3.500.000. Untuk menghitung
akumulasi penyusutannya diketahui bahwa peralatan mempunyai umur ekonomis 5 tahun dengan
nilai residu Rp.500.000

Koreksi : nilai untuk dijurnal sejumlah 400.000 ya.. bukan 800.000.

7. Pada tanggal 01 November 2014, perusahaan menerima uang dari pelanggan dengan rincian
sebagai berikut:

   a. Untuk langganan 3 bulanan Rp 180.000

   b. Untuk langganan setengah tahunan  Rp. 240.000

   c. Untuk langganan tahunan Rp. 300.000

Pendapatan diterima dimuka (D) Rp. 290.000

Pendapatan (K) Rp. 290.000

8. Pendapatan bunga atas investasi sebesar Rp. 1.200.000 per tahun akan diterima setiap tanggal
15 April, 15 Juli, dan 15 Oktober.

31 des 2014 = 

Piutang bunga (D) Rp. 250.000

Pendapatan bunga (K) Rp. 250.000

6.1. Contoh Soal Jurnal Penyesuaian


Diketahui pada neraca saldo PT ABC memiliki persediaan barang dagang sebesar Rp.
7.500.000,-

Saldo Peralatan sebesar Rp. 3.000.000

Saldo Perlengkapan Rp. 1.000.000

Untuk Data penyesuaian sebagai berikut:

1. Peralatan dalam 1 tahun mempunyai nilai penyusutan sebesar 10%


2. Perlengkapan yang telah  digunakan  selama 1 periode adalah Rp. 700.000
3. Pada bulan Mei 2019 telah dibayarkan sewa gedung sebesar Rp. 1.200.000 untuk 12
bulan
4. Beban Iklan yang belum terbayar pada akhir periode sebesar Rp. 300,000

6.2. Penyelesaian Contoh Jurnal Penyesuaian


 

Jawaban dari contoh soal penyesuaian:

 1. Peralatan Rp. 3.000.000 (10%*3.000.000 )= Rp. 300.000

     Jurnal

                Beban Penyusutan Peralatan                      Rp. 300.000

                        Akumulasi Penyusutan Peralatan                             Rp. 300.000

2. Perlengkapan awal         Rp. 1.000.000

    Yang terpakai                  Rp.    700.000

     Sisa  Perlengkapan        Rp.     300.000  

      Jurnal

                 Beban Perlengkapan                                 Rp.  700.000

                            Perlengkapan                                                        Rp.  700.000

3.  Bulan Mei , membayar Sewa gedung  Rp. 1.200.000 untuk 12 bulan

     (Dari bulan Mei ke Desember = 8 bulan)

      Jurnal 

                   Beban Sewa gedung                               Rp.  800.000

                           Sewa gedung dibayar dimuka                                Rp. 800.000

4.   Jurnal
                   Beban Iklan                                              Rp.   300.000

                            Utang Iklan                                                             Rp. 300.000

6.3. latihan penyesuaian 3.3


6.4. Penyelesaian Latihan 3.3
Jurnal Penyesuaian

a. Beban Asuransi 5.200.000 (D)

Asuransi dibayar di muka 5.200.000 (K)

b. Beban Gaji 6.000.000 (D)

Utang Gaji 6.000.000 (K)

c. Beban perlengkapan kantor 4.000.000 (D)

Perlengkapan kantor 4.000.000 (K)

d. Beban penyusutan peralatan kantor 683.333 (D)

Akumulasi penyusutan Peralatan kantor 683.333 (K)

e. Pendapatan diterima di muka 4.500.000 (D)

Pendapatan 4.500.000 (K)

Anda mungkin juga menyukai