Anda di halaman 1dari 20

Persamaan akuntansi dasar, jug disebut persamaan neraca, merupakan hubungan

antara aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik dari sebuah bisnis. Ia adalah dasar untuk pembukuan


berpasangan. Untuk setiap transaksi, total debit sama dengan total kredit. Hal ini dapat dinyatakan
sebagai lebih jauh lagi.

Dalam sebuah perusahaan, modal merupakan ekuitas pemegang saham. Karena setiap transaksi bisnis
mempengaruhi minimal dua akun perusahaan, persamaan akuntansi akan selalu "dalam
keseimbangan," yang berarti sisi kiri harus selalu sama sisi kanan. Dengan demikian, rumus akuntansi
pada dasarnya menunjukkan bahwa apa yang perusahaan miliki (aset) yang dibeli oleh yang berutang
(kewajiban) atau apa yang oleh pemiliknya berinvestasi (pemegang saham ekuitas atau modal).

Terdapat beberapa contoh sederhana, tetapi bahkan yang paling rumit transaksi dapat dicatat dengan
cara yang sama. Persamaan ini terletak di belakang debet, kredit, dan jurnal.

Persamaan ini merupakan bagian dari analisis transaksi model, [4] yang dapat ditulis:

Pemilik ekuitas = Kontribusi Modal + Laba Ditahan


Saldo Laba = Laba Bersih − Dividen
Pendapatan Bersih = Pendapatan − Biaya
Persamaan yang dihasilkan dari membuat substitusi dalam persamaan akuntansi dapat disebut
sebagai diperluas akuntansi persamaan, karena itu hasil pemecahan dari ekuitas komponen dari
persamaan.[5]

Persamaan akuntansi adalah dasar untuk praktik pembukuan berpasangan. Penerapan dalam bidang
akuntansi dan ekonomi yang demikian itu beragam.

Laporan Keuangan

Laporan perusahaan triwulanan dan laporan tahunan pada dasarnya berasal langsung dari persamaan
akuntansi yang digunakan dalam praktik pembukuan. Persamaan ini, masuk dalam bisnis ini, buku
besar, akan memberikan bahan-bahan yang akhirnya membentuk dasar dari sebuah bisnis
adalah laporan keuangan. Ini termasuk laporan pengeluaran, arus
kas, bunga dan pinjaman pembayaran, gaji, dan perusahaan investasi.

Sistem Pembukuan Pencatatan Dua-kali

Persamaan akuntansi memainkan peran penting sebagai landasan sistem pembukuan pencatatan
dua-kali. Sistem akuntansi ini memastikan bahwa rekening perusahaan selalu seimbang dan bahwa
semua transaksi keuangan yang didokumentasikan secara rinci. Tujuan utama dari sistem ini adalah
untuk melacak debit dan kredit, dan memastikan bahwa jumlah ini selalu cocok untuk aset
perusahaan, perhitungan dilakukan dengan persamaan akuntansi. Hal ini didasarkan pada gagasan
bahwa setiap transaksi memiliki efek yang sama. Hal ini digunakan untuk mentransfer total dari buku
perdana masuk ke nominal ledger. Setiap transaksi dicatat dua kali sehingga debit yang seimbang
dengan kredit.

Pendapatan dan Laba Ditahan


Pendapatan dan laba ditahan dalam persamaan akuntansi ini juga merupakan komponen penting
dalam komputasi, memahami, dan menganalisis sebuah perusahaan laporan laba rugi. Pernyataan ini
mencerminkan keuntungan dan kerugian yang ditentukan sendiri oleh perhitungan yang membentuk
dasar akuntansi persamaan. Dengan kata lain, persamaan ini memungkinkan perusahaan untuk
menentukan pendapatan serta menyiapkan laporan laba ditahan. Hal ini kemudian memungkinkan
mereka untuk memprediksi tren laba masa depan dan menyesuaikan praktik-praktik bisnis yang
sesuai. Dengan demikian, persamaan akuntansi merupakan langkah penting dalam menentukan
keuntungan perusahaan.

Laba Perusahaan

Karena neraca ini didirikan pada prinsip-prinsip akuntansi persamaan, persamaan ini juga dapat
dikatakan bertanggung jawab untuk memperkirakan kekayaan bersih seluruh perusahaan. Komponen
fundamental dari persamaan akuntansi termasuk perhitungan dari kedua perusahaan holdings dan
perusahaan utang; dengan demikian, hal tersebut memungkinkan pemilik untuk mengukur total nilai
aktiva perusahaan.

Investasi

Karena peran dalam menentukan laba perusahaan, persamaan akuntansi adalah alat penting untuk
mencari investor untuk mengukur kepemilikan perusahaan dan utang pada waktu tertentu, dan sering
perhitungan dapat menunjukkan seberapa stabil atau tidak menentu bisnis transaksi keuangan
mungkin. Ini memberikan informasi berharga kepada kreditur atau bank-bank yang mungkin akan
mempertimbangkan aplikasi pinjaman atau investasi di perusahaan.

Nn. Shehrazat pada awal Januari tahun 2014 mendirikan usaha sewa pakaian pengantin dengan nama
" Shehrazat Boutique". Transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan Januari 2014 adalah sebagai
berikut:

a. Nn. Shehrazat menginvestasikan uang sejumlah Rp. 12.000.000 sebagai modal awal usahanya

Langkah pertama, silahkan buka lembar kerja halaman 37, Latihan 1.1. Terlihat ada lembar kerja yang
berisikan persamaan akuntansi. Silahkan diisi sesuai dengan transaksi yang terjadi. Karena Nn.
Shehrazat menginvestasikan uang nya ke perusahaan, maka kas perusahaan akan terisi dan
bertambah sebanyak Rp. 12.000.000 di sisi asset. Setelah itu, disisi Utang dan Modal, manakah yang
bertambah? Sudah pasti bukan utang ya, berarti modal yang bertambah sebesar Rp. 12.000.000.
Maka, silahkan diisi:

   Kas bertambah 12.000.000 Modal juga bertambah 12.000.000

b. Dibeli sepuluh pasang pakaian pengantin seharga Rp. 8.000.000 tunai.

Lihat transaksi, jika membeli pakaian pengantin, maka kita masukkan ke pakaian penganti di sisi asset
bertambah sebesar Rp. 8.000.000, dan karena pembelian tunai, maka akan mengurangi kas sebesar
Rp. 8.000.000. Untuk kewajiban dan modal, tdak ada apapun yang ditambahkan didalamnya.

Kas berkurang sebesar Rp. 8.000.000 Pakaian Pengantin bertambah sebesar Rp. 8.000.000

assets = utang + modal, asset sejumlah 12.000.000 dan utang + modal juga sejumlah 12.000.000.

c. Diterima pendapatan sewa pakaian pengantin sebesar Rp. 750.000, tetapi uang nya belum diterima

Coba dipahami, apa uang bertambah disini. Ada pendapatan disisi kanan dan piutang disisi asset.
Pendapatan diterima bukan berarti ada uang tunai yang diterima ya, disini dicatat piutang
(dikarenakan ada yang berhutang kepada Shehrazat Boutique), dan dicatat di modal (karena
pendapatan dan beban akan mempengaruhi modal).

Piutang bertambah Rp. 750.000 Modal bertambah sebesar Rp. 750.000

d. Dibayar beban loundry sebesar Rp. 95.000

Membayar beban menggunakan uang tunai, maka kas akan berkurang. Sementara beban akan
mengurangi modal (pendapatan menambah modal, sementara beban mengurangi modal)

Kas berkurang sejumlah Rp. 95.000 Modal juga berkurang sejumlah Rp. 95.000

e. Dibayar beban iklan sebesar Rp. 125.000

Sama dengan transaksi no. d, pencatatannya:

Kas berkurang sejumlah Rp. 125.000 Modal juga berkurang sejumlah Rp. 125.000

f. Diterima pendapatan sewa pakaian pengantin sebesar Rp. 225.000 tunai


Disini, Shehrazat Boutique menerima pendapatan yang dibayar tunai. Maka sisi aset akan bertambah
di kolom kas, dan sisi modal juga akan bertambah dikarenakan ada pendapatan

Kas bertambah sebesar Rp. 225.000 Modal bertambah sebesar Rp. 225.000

g. Dibayar beban loundry sebesar Rp. 50.000

Kas berkurang sejumlah Rp. 50.000 Modal juga berkurang sejumlah Rp. 50.000

h. Dibeli dua pasang pakaian pengantin seharga Rp. 1.750.000 secara kredit.

Transaksi ini secara kredit, maka Shehrazat Boutique akan mencatatnya sebagai utang di sisi kanan
dan pakaian pengantin bertambah di sisi asset

Pakaian pengantin bertambah Rp. 1.750.000

Utang Usaha bertambah Rp. 1.750.000

i. Dibayar gaji karyawan sebesar Rp. 200.000

Sama dengan transaksi no. d, e dan g, pencatatannya:

Kas berkurang sejumlah Rp. 200.000 Modal juga berkurang sejumlah Rp. 200.000

j. Diterima pendapatan sewa sebesar Rp. 300.000

Disini menerima dengan tunai ya, berarti kas perusahaan di sisi asset bertambah, dan disisi kanan,
modal juga bertambah  (karena ada pendapatan).

Kas bertambah Rp. 300.000 Modal bertambah Rp. 300.000


k. Nn. Shehrazat mengambil uang untuk keperluan pribadi sebesar Rp. 150.000

Transaksi mengambil uang untuk keperluan pribadi, biasa disebut prive atau withdrawal, akan


mengurangi modal disisi kanan, dan mengurangi kas di sisi asset. Maka pencatatannya:

Kas berkurang sebesar Rp. 150.000 Modal berkurang sebesar Rp. 150.000

l. Diterima sejumlah uang atas pakaian yang disewa pada point c sebesar Rp. 500.000.

Lihat point c tadi,  Shehrazat Boutique mencatat sebagai piutang sebesar Rp. 750.000. Sekarang,
piutang tersebut akan dibayar sebesar Rp. 500.000. Maka jumlah piutang akan berkurang sejumlah Rp.
500.000. Berapakah sisa piutang nya? Rp. 750.000 - Rp. 500.000 = Rp. 250.000.

Kemudian setelah piutang yang berkurang, mana lagi akun yang berpengaruh dari transaksi tersebut.
Ketika seseorang membayar utangnya kepada kita (kita mencatat piutang), maka kita akan menerima
uang dari orang tersebut. Berarti kas akan bertambah sejumlah Rp. 500.000.

Kas bertambah Rp. 500.000 Piutang berkurang Rp. 500.000

m. Dibayar sejumlah uang atas pembelian pakaian pengantin pada point 

Lihat point h, ada pembelian kredit baju pengantin yang dicatat sebagai utang. Jika membayar utang,
kita akan membayar dengan uang dan utang pun lunas, Nah, bagaimana pencatatannya?

Kas berkurang Rp. 1.750.000 Utang berkurang Rp. 1.750.000

Persamaan akuntansi dasar, juga disebut persamaan neraca,


merupakan hubungan antara aset, kewajiban, dan ekuitas
pemilik dari sebuah bisnis. Ia adalah dasar untuk pembukuan
berpasangan. Untuk setiap transaksi, total debit sama dengan total
kredit. 
Persamaan AKuntansi adalah 

Assets : Liabilities + Equity

Assets : Stockholder Equity + Liabities


Katering Aysel yang beralamat di Jalan Pondok Indah sangat laris di Pondok Indah. Katering Aysel ini
terkenal dengan masakan ala nusantaranya. Katering ini mempunyai Aset, Kewajiban, dan Ekuitas per
31 Oktober 2014 sebagai berikut:
Sebelum mencatat transaksi yang terjadi di bulan November, terlebih dahulu buatlah saldo masing-
masing akun di kolom paling atas lembar jawaban yang disediakan di hal 40.

Saldo akhir bulan sebelumnya, akan menjadi saldo awal di bulan yang berjalan. Jadi, kita perlu mengisi
saldo akhir bulan Oktober untuk menjadi saldo awal di bulan November.

Untuk Saldo awal kas bulan November diisi sebesar Rp. 1.700 (dalam ribuan) ---- Konsisten disini jika
memang memakai dalam ribuan, berarti 1.700.000 akan dicatat 1.700, jika 685.000 akan dicatat 685
dst.

Piutang  dicatat Rp. 3.200, Perlengkapan Rp. 1.500 dan seterusnya

Transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan November adalah sebagai berikut:

1. Dibayar beban listrik Rp. 100.000

Transaksi ini sudah pada tau ya semua untuk pencatatannya., yaitu:

Kas akan berkurang Rp. 100 (karena konsisten untuk mencatat dalam ribuan rupiah)

Modal akan berkurang Rp. 100

Berapa sisa kas disini? Kas saldo awal Rp. 1.700 - Rp. 100 = Rp. 1.600

Modal saldo awal Rp. 10.400 - Rp. 100 = Rp. 10.300


2. Diperoleh pendapatan kada katering minggu pertama Rp. 800.000

Transaksi ini kita asumsikan tunai ya. Perusahaan menerima pendapatan Rp 800.000 dan uang tunai
Rp. 800.000. Maka dicatat:
Kas bertambah Rp. 800 Modal
bertambah Rp. 800 (mengapa modal? masih ingat ya di latihan 1.1, bahwa pendapatan akan
menambah modal, sementara beban dan prive akan mengurangi modal)

4.  Dibayar gaji karyawan minggu pertama sebanya 2 (dua) orang @ Rp. 50.000

Membayar gaji karyawan berarti uang kas akan keluar dan beban akan bertambah. Untuk satu orang
dibayar Rp. 50.000, berarti 2 orang menjadi Rp. 100.000. 
. Kas berkurang Rp. 100 Modal berkurang Rp. 100

5. Dibeli perlengkapan catering seharga Rp. 300.000

Transaksi tunai ya, perusahaan membeli perlengkapan katering tunai, berarti uang kas akan berkurang
Rp. 300.000 dan barang -barang perlengkapan catering akan bertambah senilai Rp. 300.000
Kas berkurang Rp. 300 Perlengkapan bertambah Rp. 300

6.  Dibayar tagihan telpon Rp. 150.000


Kas berkurang Rp. 150 Modal berkurang Rp. 150

8. Dibayar langganan majalan "The Catering" bulan November 2014, Rp. 25.000
Kas berkurang Rp. 25 Modal berkurang Rp. 25

9. Diperoleh pendapatan jasa katering minggu kedua, Rp. 685.000


Transaksi tunai, yg berhubungan, uang kas bertambah & modal juga bertambah karena ada
pendapatan Kas bertambah Rp. 685 Modal bertambah Rp. 685

10. Dibayar gaji karyawan minggu kedua, Rp. 100.000

Kas berkurang Rp. 100 Modal berkurang Rp. 100

16. Dibayar beban reparasi peralatan catering, Rp. 120.000

17. Lanjut sama dengan diatas tgl 16

20. Lanjut sama dengan diatas tgl 16

21. Diperoleh pendapatan jasa katering minggu ketiga, Rp. 665.000, (sama dengan tgl 2 dan 9)
22. Sama dengan transaksi beban, no. 1, 4, 6, dst

23. Dibayar utang sebesar Rp. 1.000.000


Transaksi melunasi utang, berarti melibatkan uang kas keluar dan utang lunas, maka:
Kas berkurang Rp. 1.000 Utang juga berkurang Rp. 1.000

24. Pemilik perusahaan mengambil uang untuk keperluan pribadi, Rp. 65.000
Transaksi ini berarti prive, maka, perusahaan akan mengeluarkan uang kas untuk diberikan ke pemilik,
dan modal perusahaan juga akan berkurang sejumlah itu
Kas berkurang Rp. 65 Modal berkurang Rp. 65

26. Diperoleh pendapatan jasa katering minggu keempat, Rp. 715.000’,sama seperti transaksi tgl 2,9,
& 21

27. Dibayar gaji karyawan minggu keempat, Rp. 100.000, Sama dengan transaksi beban, no. 1, 4, 6, dst

28. Diketahui perlengkapan yang terpakai selama bulan November, Rp 835.000


Perlengkapan yang tersedia untuk bulan November, tidak semua terpakai. Hanya sejumlah Rp.
835.000. Perlengkapan akan berkurang sejumlah Rp. 835.000 dan beban perlengkapan akan
bertambah Rp. 835.000 (beban perlengkapan di catat di modal menjadikan modal berkurang)

Modal berkurang sebesar Rp.835 Perlengkapan berkurang sebesar Rp. 835

Sebelumnya, disini saya konsisten memakai dalam ribuan rupiah ya, jadi saya buang 3 angka 0
dibelakang.

a. Saldo awal Kas  Rp. 50.000 Saldo awal Peralatan Rp. 20.000
   Saldo awal Tanah Rp. 200.000 Saldo awal Bangunan Rp. 150.000.

Sekarang berapakah saldo utang usaha? dan berapakah saldo modal Tn. Ahmad? Silahkan diisi.

b. Kas berkurang Rp. 1.250 Perlengkapan bertambah Rp. 2.000

   Utang Usaha bertambah Rp. 750

c. Kas berkurang Rp. 1.500 Persediaan Cafe bertambah Rp. 1.500

d. Kas bertambah Rp. 17.250 Modal Tn. Ahmad Rp. 17.250

e. Kas berkurang Rp. 150 Modal Tn. Ahmad Rp. 150

f. Kas berkurang Rp. 3.200 Modal berkurang Rp. 3.200

g. Perlengkapan bertambah Rp. 600 Utang usaha bertambah Rp. 600

h. Kas bertambah Rp. 1.000  Modal bertambah Rp. 1.000

i. Kas berkurang Rp. 750 Utang berkurang Rp. 750

j. Kas berkurang Rp. 500 Modal berkurang Rp. 500

k. Kas berkurang Rp. 750  Modal berkurang Rp. 750

l. Kas berkurang Rp. 7.500   Utang berkurang Rp. 7.500

m. Kas berkurang Rp. 600 Utang berkurang Rp. 600

Hitunglah berapa saldo akhir untuk Kas, Piutang, Perlengkapan, Persediaan Cafe, Peralatan, Tanah,
Bangunan, Utang Usaha, dan Modal Tn. Ahmad!

Rangkuman Topik 2

Didalam persamaan akuntansi, pencatatan untuk transaksi pendapatan dan beban akan berpengaruh
langsung ke akun modal.

Jika transaksi pendapatan, akan menambah akun modal

Jika transaksi beban, akan mengurangi akun modal.

Selain transaksi beban dan pendapatan yang mempengaruhi modal, transaksi lain mempengaruhi
akun masing-masing
Jurnal Umum

Pengertian Jurnal Umum


Kata jurnal umum berasal dari bahasa Perancis yaitu (Jour) yang berarti hari. Jurnal umum adalah buku
harian atau formulis khusus yang digunakan untuk mencatat semua aktivitas transaksi secara
kronologis dan sesuai urutan tanggal. Dengan mencantumkan nama transaksi, kelompok akun, dan
nominal di kolom kredit atau debit.

Jadi, pengertian jurnal umum secara singkat adalah sebuah jurnal yang dipakai untuk mencatat semua
transaksi keuangan yang terjadi dalam periode tertentu. Pemakaian jenis buku jurnal disesuaikan
berdasarkan kebutuhan setiap perusahaan, sehingga jangan heran ketika perusahaan satu dengan
perusahaan lainnya melakukan pembukuan jurnal yang berbeda-beda. Dasar pemilihan buku jurnal
mempertimbangkan faktor efisiensi dan efektivitas perusahaan.

Tujuan Jurnal Umum


Setelah memahami definisinya, tentunya kita juga harus mengerti apa tujuan dibuatnya general
ledger tersebut. Dengan adanya general ledger, maka kita dapat mengidentifikasi dan melakukan hal-
hal yang berhubungan dengan transaksi keuangan, diantaranya:

1.    Melakukan identifikasi terhadap transaksi yang terjadi


2.    Melakukan penilaian terhadap transaksi
3.    Melakukan pencatatan dampak ekonomi dari transaksi dalam perusahaan
Selain itu, membuat general ledger juga bertujuan untuk mempermudah proses pemindahan dampak
transaksi yang terjadi ke dalam sebuah akun sesuai transaksi.

Fungsi Jurnal Umum
Pada praktiknya, general ledger atau Jurnal Umum memiliki 5 fungsi penting bagi sebuah
perusahaan yaitu:

1. Fungsi historis, yaitu jurnal merupakan kegiatan mencatat semua transaksi keuangan secara
kronologis atau berurutan sesuai dengan tanggal terjadinya.
2. Fungsi mencatat, yaitu jurnal merupakan pencatatan yang lengkap terperinci, artinya semua
transaksi dengan sumbernya harus dicatat tanpa ada yang ketinggalan.
3. Fungsi analisis, yaitu jurnal menganalisis transaksi untuk menentukan akun yang harus di
Debit maaupun yang di Kredit.
4. Fungsi instruktif, yaitu jurnal merupakan perintah memposting dalam buku besar baik yang
di Debit maupun yang di Kredit sesuai hasil analisis dalam jurnal.
5. Fungsi informatif, yaitu jurnal memberikan keterangan kegiatan perusahaan secara jelas.

Manfaat Jurnal Umum


Berdasarkan fungsinya, ada beberapa manfaat jurnal umum yang bisa didapatkan oleh suatu
perusahaan, diantaranya:

1. Untuk mendapatkan informasi tentang akan terjadinya pertambahan atau pengurangan suatu
perkiraan.
2. Untuk mengetahui jumlah yang akan dicatat pada satu atau lebih perkiraan.
3. Mengetahui jumlah yang di debet atau di kredit bahwa mesti seimbang.
4. Untuk mengetahui jumlah yang sudah diposting ke perkiraan yang tepat pada buku besar
sesuai perkiraannya dengan membuat tanda (referensi)
5. Untuk mengetahui jumlah yang sudah diposting ke perkiraan yang tepat pada buku besar
sesuai nomor perkiraannya dengan membuat tanda (referensi).
Rangkuman Topik 3

Jadi, pengertian jurnal umum secara singkat adalah sebuah jurnal yang dipakai untuk mencatat semua
transaksi keuangan yang terjadi dalam periode tertentu. 

Pemakaian jenis buku jurnal disesuaikan berdasarkan kebutuhan setiap perusahaan, sehingga jangan
heran ketika perusahaan satu dengan perusahaan lainnya melakukan pembukuan jurnal yang
berbeda-beda. 

Dasar pemilihan buku jurnal mempertimbangkan faktor efisiensi dan efektivitas perusahaan.
Fungsi Buku Besar

Berikut ini adalah fungsi buku besar:


Alat yang dapat digunakan untuk meringkas data setiap transaksi yang sudah di catat dalam jurnal,
baik jurnal umum maupun jurnal khusus
Alat yang digunakan untuk menggolongkan data keuangan
Alat yang digunakan untuk mengetahui jumlah atau kondisi dari suatu akun yang sesungguhnya,
apakah terdapat penbedaan atau tidak
Alat yang dapat digunakan untuk memantau history dari suatu akun
Dapat digunakan sebagai dasar penggolongan transaksi yang ada atau sudah di catat dalam jurnal
Sebagai salah satu tahapan atau bahan yang dipakai dalam proses penyusunan laporan keuangan 

Tujuan Buku Besar

Terdapat beberapa tujuan dalam pembuatan buku besar, diantaranya sebagai berikut:

1. Mencatat seluruh transaksi dengan ukuran dan benar


2. Menjumlahkan dan atau mengurangi akun sesuai dengan histori transaksi.
3. Memvalidasi jum;ah akun atau rekening
4. Memberikan informasi mengenai rekam jejak  atau histori dari suatu akun
5. Menghasilkan laporan keuangan yang bisa dipercaya dan juga tepat waktu untuk setiap
periode

Bentuk Buku Besar

Terdapat 2 bentuk general ledger, yaitu sebagai berikut:

1. Bentuk Skontro / Akun T


    Buku besar dengan bentuk skontro ini adalah bentuk yang paling sederhana.
    Dalam bentuk ini sisi kiri dipakai untuk mencatat saldo yang bersaldo debet.
    Sedangkan untuk sisi yang bagian  kanan dipakai untuk mencatat saldo yang bersaldo kredit.
2. Bentuk Stafel / Balance Column Account
    Bentuk stafel ini terdiri dari beberapa kolom tanggal, keterangan, referensi.
    Serta kolom untuk pemindahan atau posting sisi debet. Kemudian kolom untuk posting sisi kredit.
    Pada umumnya, bentuk stafel ini cukup banyak digunakan, hal tersebut dikarenakan saldo untuk
masing-masing dapat diketahui setiap waktu.

Klasifikasi Buku Besar

Buku besar terdiri dari buku besar umum dan buku besar pembantu.

Buku Besar Umum

Buku besar umum adalah semua perkiraan yang saling berdiri sendiri dan ada dalam suatu periode
tertentu seperti kas, piutang, persediaan utang dan modal. Perkiraan ini mengikhtisarkan pengaruh
transaksi terhadap perubahan aktiva, kewajiban dan modal perusahaan.

Transer data yang dilakukan ke buku besar biasanya dilakukan secara berkala berdasarkan jurnal
khusus atau hasil rekapitulasi jurnal khusus. Nah, pencatatan dari jurnal ke buku besar ini
dinamakan posting.

Untuk melakukan posting, yang bisa Anda lakukan adalah:


1.    Menutup jurnal khusus dengan cara menjumlahkan angka dalam kolom masing-masing
perkiraan.
2.    Memindahkan ke dalam buku besar dari hasil penjumlahan tersebut sesuai perkiraan yang
digunakan di sebelah debit ataupun kredit.
3.    Mengisi tanda kode pada kolom ref dan nomor halaman jurnal. Adapun kode itu adalah:
o   Penerimaan kas: JKM
o   Pengeluaran kas: JKK
o   Penjualan: JP
o   Pembelian: JB
o   Jurnal Umum: JU
4.    Tanggal posting adalah tanggal akhir bulan.
5.    Bentuk buku besar sama dengan buku besar yang lazim digunakan.
 

Buku Besar Pembantu

Akun buku besar biasanya tidak memuat data terperinci, seperti hutang, piutang atau persediaan
barang dagang, untuk mengetahuinya, maka Anda memerlukan rekening lain yang diklasifikasikan ke
dalam suatu buku yang disebut buku besar pembantu.

Buku Besar Pembantu Piutang Usaha

Buku besar pembantu piutang usaha disusun untuk merinci langganan kredit, dari mulai jumlah
transaksi penjualan kredit hingga alamat. Perubahan seluruh piutang dicatat dalam perkiraan piutang
di buku besar umum sebagai perkiraan induk, sedangkan perubahan masing-masing langganan
dicatat dalam perkiraan buku besar pembantu piutang.

Buku Besar Pembantu Utang

Buku besar pembantu utang untuk mencatat masing-masing pemasok secara terperinci. Keadaan
utang pada setiap pemasok juga dicatat dalam daftar tersendiri. perubahan utang secara keseluruhan
dicatat pada perkiraan utang dalam buku besar umum, sedangkan perubahan dicatat pada perkiraan
masing-masing dalam buku besar pembantu utang.

Rangkuman Topik 4

Buku besar adalah buku utama pencatatan transaksi keuangan yang mengkonsolidasikan masukan


dari semua jurnal akuntansi dan merupakan penggolongan rekening sejenis. Buku besar merupakan
dasar pembuatan laporan neraca dan laporan laba/rugi. Buku besar dapat memberikan informasi
saldo ataupun nilai transaksi untuk setiap kode perkiraan dalam suatu periode akuntansi tertentu.
Pengertian Jurnal Penyesuaian

Jurnal Penyesuaian adalah jurnal akuntansi yang digunakan untuk melakukan proses pemutakhiran
akun-akun tertentu sebelum dilakukan proses penyusunan laporan keuangan.

Jurnal penyesuaian disusun berdasarkan data dari neraca saldo dan data (informasi) penyesuaian akhir
periode.

Jenis Transaksi Jurnal Penyesuaian:

1.   Akrual
      Biaya yang masih harus dibayar adalah beban/biaya yang sudah digunakan namun belum di
catat dalam catatan keuangan.    
      Pendapatan yang masih harus diterima adalah pendapatan yang sudah dicatat tetapi belum
diterima uangnya.
2.    Pembayaran di muka
       Beban dibayar di muka adalah pembayaran untuk aset yang belum digunakan, seperti
perlengkapan kantor, sewa kantor untuk 3 bulan bayar di awal.
       Pendapatan diterima di muka adalah penerimaan uang di awal untuk jasa yang belum
dilakukan, di catat sebagai kewajiban.  

Fungsi Jurnal Penyesuaian


Menetapkan saldo catatan akun buku besar pada akhir periode sehingga setiap perkiraan saldo riil,
khususnya perkiraan harta dan kewajiban menunjukkan jumlah yang sebenarnya.
Menghitung setiap perkiraan nominal (perkiraan pendapatan dan beban) yang sebenarnya selama
periode yang bersangkutan.

Pada tanggal 01 Mei 2018 membayar premi asuransi sebesar Rp. 2.400.000,- untuk pembayaran
selama 1 tahun. Buatlah jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2018...!

   Bulan Mei --------- Desember 2018 =8 bulan


   Asuransi Rp. 2.400.000/ 12 = Rp. 200.000 / Bulan
   Asuransi selama 8 bulan  = Rp. 200.000 x 8 
                                            = Rp. 1.600.000,-
  Jurnal penyesuaian 31 Desember 2018
   Beban Asuransi                           Rp. 1.600.000,-
         Asuransi dibayar di muka                                  Rp. 1.600.000,-

Pada tanggal 05 desember membeli perlengkapan secara tunai senilai Rp. 1.000.000,-
Pada akhir periode, jumlah perlengkapan yang masih ada sebesar Rp. 400.000,-
 
Perlengkapan awal periode Rp. 1.000.000,- 
  Perlengkapan akhir periode Rp.   400,000,-
  Jadi perlengkapan yang terpakai adalah Rp. 600.000,-

 Jurnal
     Beban Perlengkapan               Rp. 600.000,-
            Perlengkapan                                              Rp. 600.000,-

Gaji dan upah karyawan lembur yang belum dibayar pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar
Rp.850.000,-

      Beban Gaji        Rp. 850.000,-


          Utang Gaji                           Rp. 850.000,-

Pengertian Neraca Lajur

Neraca lajur perusahaan dibuat setelah penyusunan jurnal penyesuaian.

Jenis-jenis laporan keuangan yang sangat berhubungan dengan neraca lajur selain jurnal penyesuaian
adalah neraca saldo dan laporan keuangan yang terdiri dari laporan laba rugi, laporan perubahan
ekuitas, dan laporan neraca.

Neraca lajur adalah kertas berkolom yang berisi informasi data keuangan.

Fungsi neraca lajur:


1. Sebagai Pemeriksaan Data
    Fungsi neraca lajur adalah untuk melakukan pemeriksaan data kembali.
    Utamanya melalui neraca saldo serta jurnal penyesuaian.
    Kesalahan pencatatan dapat dihindarkan dengan mencocokkannya dengan neraca lajur,
2. Untuk melihat kegiatan harian perusahaan
    Fungsi neraca lajur untuk melihat kegiatan harian perusahaan
    Utamanya adalah kegiatan yang berhubungan dengan laporan keuangan.
    Neraca lajur dianggap bisa menjadi dasar untuk pengambilan keputusan perusahaan
3. Memudahkan Pembuatan Laporan Keuangan
    Pembuatan laporan keuangan tentu menjadi salah satu kegiatan riskan untuk perusahaan
    Neraca lajur ini nantinya akan membantu penyusun laporan keuangan, agar penyusunan menjadi
lebih mudah.
4. Membantu peringkasan data
    Berbagai data yang dicatat dalam neraca lajur inilah yang membuat penyusunan laporan keuangan
menjadi lebih mudah, serta data catatan keuangan menjadi lebih ringkas.
5. Melihat Prosedur Pencatatan Keuangan Perusahaan
    Neraca lajur berfungsi untuk melihat prosedur pencatatan keuangan yang berlaku di perusahaan.
    Pencatatan keuangan perusahaan juga menunjukkan, bagaimana profesionalitas perusahaan dalam
mengelola keuangannya.
Laporan Laba Rugi merupakan laporan yang menyajikan informasi pengeluaran, pendapatan, serta
laba atau rugi yang dihasilkan perusahaan selama periode tertentu.

Laporan laba rugi ini memperhatikan kinerja keuangan dari suatu perusahaan.

Selain itu, laporan ini juga fungsinya sebagai alat memonitor kemajuan dan kekurangan keuangan
perusahaan.

Laporan ini umumnya dibuat pada akhir periode.

Elemen-Elemen pada laporan Laba Rugi:


1.   Pendapatan (Revenue)
     Adanya peningkatan aktiva atau arus masuk perusahaan yang dihasilkan dari kegiatan operasional.
2.  Beban (Expense)
     Arus keluar atau pemakaian aktiva atau munculnya liabilitas dalam suatu periode tertentu.
3.  Keuntungan (Profit)
     Peningkatan ekuitas karena terjadi transaksi perusahaan atau yang dihasilkan dari pendapatan
pemilik perusahaan.
4.  Kerugian (loss)
     Penurunan ekuitas yang disebabkan adanya transaksi yang dilakukan perusahaan atau akibat dari
beban dan pendistribusian kepada pemilik perusahaan.

Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal berisi tentang data-data modal perusahaan.

Tujuan pembuatannya agar perusahaan dapat menggambarkan peningkatan atau penurunan  aktiva
bersih (kekayaan) periode tertentu dengan prinsip tertentu untuk di anut.

Beberapa hal yang ada dalam laporan perubahan modal, meliputi:

1. Rekonsiliasi antara nilai tercatat pada masing-masing modal saham, agio serta cadangan di
awal sampai akhir periode yag secara terpisah mengungkap perubahan.
2.  Saldo akumulasi antara rugi dan awal di awal ekuitas periode serta perubahannya.
3. Transaksi modal antara pemilik serta distribusi pada pemilik
4. Laba maupun rugi bersih pada periode  berkaitan.

Unsur-unsur dalam laporan ini adalah:

1. Laba yang tidak dibagi per akhir periode akuntansi


2. Dividen yang diumumkan
3. Laba Netto di periode tertentu
4. Laba yang tidak dibagi pada awal periode

Neraca adalah salah satu bagian dari dari laporan keuangan suatu entitas bisnis/perusahaan yang di dalamnya
terdapat informasi mengenai aktiva, kewajiban serta ekuitas pemegang saham pada akhir periode akuntansi
perusahaan tersebut.

Balance sheet adalah suatu laporan yang wajib dibuat oleh perusahaan.

Unsur-Unsur Neraca:
Aktiva
Kewajiban
Modal

Manfaat Neraca:

1. Berguna sebagai alat untuk analisis perubahan kondisi keuangan suatu perusahaan secara berkala dari
tahun ke tahun
2. Berguna sebagai alat untuk analisis likuiditas suatu entitas bisnis sehingga dapat diketahui kemampuan
suatu perusahaan untuk melakukan kewajibannya dengan harta likuid.
3. Berguna sebagai alat untuk menganalisis kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka
pendek sebelum jatuh tempo,

Jurnal Penutup

Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup akun-akun
nominal sementara. Akibat penutupan ini, saldo akun-akun tersebut akan menjadi 0 (nol) pada awal
periode akuntansi. Akun yang ditutup adalah akun nominal dan akun pembantu modal. Yang
termasuk akun nominal adalah pendapatan dan beban, sedangkan akun pembantu modal adalah
prive dan ikhtisar laba/rugi. Setelah jurnal penutup diposting ke setiap akun, maka yang tersisa adalah
perkiraan riil (assets, liabilities, capital/equity).

Tujuan dan Fungsi Pembuatan Jurnal Penutup

1. Menutup saldo yang terdapat pada semua perkiraan sementara, sehingga perkiraan tersebut
menjadi 0 (nol).
2. Agar saldo akun modal menunjukkan jumlah yang sesuai dengan keadaan pada akhir periode,
sehingga saldo akun modal akan sama dengan jumlah modal akhir yang dilaporkan di neraca.
3. Memisahkan transaksi akun pendapatan dan beban agar tidak bercampur dengan jumlah
nominal dari pendapatan dan beban pada tahun selanjutnya.
4. Menyajikan neraca awal periode berikutnya setelah dilakukan penutupan buku.
5. Mempermudah ketika dilaksanakan pemeriksaan, karena telah dilakukan pemisahan transaksi
yang terjadi antara periode sekarang dengan transaksi pada periode akuntansi selanjutnya.
6. Menyajikan informasi keuangan yang sebenarnya (riil) dari suatu perusahaan setelah
dilakukan penutupan buku (jurnal penutup). Akun yang sesungguhnya terdiri atas harta,
kewajiban dan ekuitas.

Cara Membuat Jurnal Penutup

Jurnal penutup digunakan untuk menutup beberapa akun yaitu pendapatan, beban, ikhtisar laba/rugi,
dan prive. Jurnal penutup juga dapat didefinisikan sebagai entri jurnal yang dibuat pada akhir periode
akuntansi untuk mentransfer saldo berbagai akun sementara atau akun nominal ke akun permanen
dalam buku besar.
Jurnal penutup dibuat ketika laporan keuangan tahunan selesai disusun. Hal ini untuk memastikan
bahwa setiap akun pendapatan dan pengeluaran memiliki saldo 0 (nol) untuk memulai siklus
akuntansi berikutnya yaitu periode baru dalam sebuah perusahaan.

Berikut adalah masing-masing cara membuatnya.

1. Akun Pendapatan

Yang dimaksud pendapatan adalah hasil atau penghasilan yang diperoleh perusahaan. Terdapat 2
jenis pendapatan yaitu pendapatan usaha yang merupakan pendapatan yang berhubungan langsung
dengan kegiatan usaha perusahaan dan pendapatan di luar usaha yang merupakan pendapatan yang
tidak berhubungan langsung dengan kegiatan usaha.

Menutup seluruh akun pendapatan dengan cara memindahkan rekening akun pendapatan ke
rekening ikhtisar laba/rugi. Berikut adalah contohnya.

Akun Debit Kredit


Pendapatan Rp10.000.000
      Ikhtisar
Rp.10.000.000
Laba/Rugi

2. Akun Beban

Pengertian beban sendiri adalah pengorbanan yang terjadi selama melakukan kegiatan usaha untuk
memperoleh pendapatan. Ada dua jenis akun beban yaitu beban usaha yang merupakan
pengorbanan langsung untuk kegiatan usaha dan beban lain-lain yang merupakan beban yang tidak
ada hubungannya dengan kegiatan usaha.

Menutup seluruh akun beban dengan cara memindahkan rekening akun beban ke ikhtisar laba/rugi.
Berikut adalah contohnya.

Rekening Debit Kredit


Ikhtisar Laba/RugiRp5.000.000

          Beban Rp5.000.000

3. Ikhtisar Laba/Rugi

Menutup seluruh akun ikhtisar laba/rugi dengan cara memindahkan saldo ikhtisar laba/rugi ke akun
modal. Di sini ada dua kondisi yang bisa terjadi, laba (pendapatan lebih besar dari beban) atau rugi
(pendapatan lebih kecil dari beban).  Berikut adalah contohnya.

Apabila memperoleh laba, maka akun ikhtisar laba/rugi didebitkan dan akun modal dikreditkan

Rekening Debit Kredit


Ikhtisar
Rp.5.000.000
Laba/Rugi
            Modal Rp.5.000.000
Dan, apabila rugi, maka akun modal didebitkan dan ikhtisar laba/rugi dikreditkan

Rekening Debit Kredit


Rp.5.000.00
Modal
0
      Ikhtisar Laba/Rugi Rp.5.000.000

4. Akun Prive

Menutup akun prive (penarikan modal oleh pemilik, biasanya hanya terjadi pada perusahaan berskala
kecil). Caranya dengan memindahkan akun prive ke akun modal. Berikut adalah contohnya.

Rekenin
Debit Kredit
g
Modal Rp13.000.000

     Prive Rp13.000.000

Anda mungkin juga menyukai