Anda di halaman 1dari 3

Nama : Delvy Arsalwa

Nim : 042420815

Tugas 1

1. Persamaan akuntansi dasar, juga disebut persamaan neraca, merupakan hubungan


antara aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik dari sebuah bisnis. Ia adalah dasar untuk
pembukuan berpasangan. Untuk setiap transaksi, total debit sama dengan total kredit. Hal ini
dapat dinyatakan sebagai lebih jauh lagi.

AKTIVA (ASET) = UTANG (KEWAJIBAN) + EKUITAS

Dalam sebuah perusahaan, modal merupakan ekuitas pemegang saham. Karena setiap
transaksi bisnis mempengaruhi minimal dua akun perusahaan, persamaan akuntansi akan
selalu "dalam keseimbangan," yang berarti sisi kiri harus selalu sama sisi kanan. Dengan
demikian, rumus akuntansi pada dasarnya menunjukkan bahwa apa yang perusahaan miliki
(aset) yang dibeli oleh yang berutang (kewajiban) atau apa yang oleh pemiliknya berinvestasi
(pemegang saham ekuitas atau modal).

CONTOH :
1 Jan Tn. Thomas menyetor uang kas ke dalam perusahaan sebagai modal awal
sebesar Rp. 30.000.000
3 jan Dibayar sewa kantor untuk bulan februari sebesar Rp. 7.000.000
6 Jan Diterima pendapatan sebesar RP. 4.500.000
Persamaan akuntansi

Kas +Piutang Usaha + Perlengkapan = Utang Usaha +


Ekuitas
1 jan 30.000.000 = 30.000.000
-7.000.000 = -7.000.000
3 jan 23.000.000 = 23.000.000
+4.500.000 = +4.500.000
6 Jan 27.500.000 = 27.500.00

2. Aturan Debit dan Kredit serta Saldo Normal dari berbagai macam akun :

Jenis akun Bertambah Berkurang Saldo Normal


Aktiva Debit Kredit Debit
Utang Kredit Debit Kredit
Ekuitas (Modal) Kredit Debit Kredit
Prive Debit Kredit Debit
Pendapatan Kredit Debit Kredit
Beban Debit Kredit Debit
3. Sistem Akuntansi Flowchart

Penjelasan singkat tentang gambar diatas :


Siklus akuntansi akuntansi diawali dari adanya transaksi yang terjadi dalam sebuah perusahaan.
Transaksi juga dijadikan sebagai titik awal untuk memulai proses akuntansi, atau dengan kata lain ada
tidaknya akktifitas pencatatan akuntansi sangat bergantung kepada ada tidaknyatransaksi yang
dilakukan perusahaan aktifitas transaksi seperti pembelian, penjualan. Selanjutnya transaksi yang
dilakukan perusahaan harus memiliki bukti/dokumentasi. Transaksi yang tidak memiliki bukti sebagai
dokumentasi tentu tidak dapat dikategorikan sebagai sebuah transaksi.
Bukti transaksi merupakan sarat mutlak untuk mengakui keberadaan dari sebuah transaksi. Langkah
selanjutnya dokumentasi dicatatkan (dijurnal) kedalam buku harian. Buku harian ini merupakan
catatan untuk merekam transaksi perusahaan pertama kalinya. Dari buku harian diteruskan ke buku
besar (diposting). Buku besar digunakan untuk mengklasifisikasikan perkiraan perjenis. Apabila kita
belum mendapatkan informasi yang lengkap dalam buku harian tentang mutasi dari sebuah perkiraan,
maka dalam buku besar umum ini kita sudah dapat mengetahui mutasi setiap jenis perkiraan.
Disamping buku besar umum, pada gambar diatas juga terlihat buku besar pembantu yang digunakan
untuk cross check dengan buku besar umum. Buku besar pembantu ini dasar pencatatannya adalah
langsung dari bukti asli sehingga daya controlnya terhadap buku besar umum tinggi. Setelah buku
besar disiapkan, selanjutnya dibuatkan buku neraca saldo yang digunakan untuk mengkoreksi jika
terdapat kekeliruan mulai dari dokumentasi transaksi sampai pada buku besar umum. Buku neraca
saldo ini berisi saldo-saldo perkiraan dalam sebuah perusahaan. Setelah neraca saldo disiapkan, maka
dibuatkan neraca lajur yang digunakan untuk mempermudah penyajian laporan keuangan dengan
berbagai penyesuaian (adjusment) yang dilakukan.
Dari neraca lajur tersebut, dihasilkan laporan keuangan yang terdiri dari lima bagian yakni :
- Neraca : melaporkan tentang asset, kewajiban dan equity perusahaan.
- Laba rugi (L/R) : melaporkan tentang hasil usaha perusahaan.
- Laporan Equity (LE) : melaporkan tentang perubahan dan kondisi equity.
- Aliran Kas (AK) : melaporkan tentang aliran kas masuk atau keluar.
- Catatan Atas Laporan Keuangan (CLK) : melaporkan tentang penjelasan mengenai semua
perkiraan yang tercantum di neraca, laba rugi dan perubahaan equity

4. Tanah dan bangunan merupakan Aset atau Aktiva. Jadi laporan keuangan dalam
penyusunannya yang melampirkan daftar tanah dan bangunan yang dimiliki oleh
perusahaannya adalah termasuk laporan neraca karena laporan ini akan menunjukkan
kondisi, informasi, atau posisi keuangan bisnis disuatu perusahaan pada waktu atau
tanggal tertentu. Laporan ini melampirkan aset yang dimiliki oleh perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai