Anda di halaman 1dari 20

KEGIATAN BELAJAR 3

PRAKTIKUM
PEMERIKSAAN AUSKULTASI PADA IBU HAMIL
=====================================================

Waktu 100 menit ( 2 Jam)


Sekarang kita masuki Kegiatan Belajar 3, dalam kegiatan belajar ini
anda akan mempelajari tentang bagaimana cara melaksanakan pemeriksaan
auskultasi pada ibu hamil
Pemeriksaan auskultasi pada ibu hamil adalah : periksa dengar pada
bagian abdomen ibu hamil menggunakan stetoskop monoaural/funduskop
atau dopler .Bunyi-bunyi yang bisa terdengar pada saat pemeriksaan
auskultasi berasal dari bayi (meliputi bunyi jantung, gerakan, dan bising tali
pusat) dan dari ibu (meliputi bising rahim, bising aorta, dan bising usus).

Tujuan Pembelajaran Umum

Setelah mengikuti pembelajaran praktik ini, anda diharapkan mampu


melaksanakan pemeriksaan auskultasi pada ibu hamil.

Tujuan Pembelajaran Khusus

Setelah melakukan kegiatan belajar praktikum anda diharapkan


dapat :
1. Melakukan persiapan alat untuk pemeriksaaan auskultasi pada ibu
hamil.
2. Melakukan langkah-langkah pemeriksaan auskultasi pada ibu hamil.

48
3. Melakukan pemeriksaan auskultasi pada ibu hamil secara efektif dan
efesien.
4. Melakukan pendokumentasian hasil pemeriksaan auskultasi pada buku
KIA atau status ibu hamil.

Pokok-Pokok Materi

1. Persiapan alat dan untuk pemeriksaan auskultasi pada ibu hamil.


2. Langkah-langkah pemeriksaan auskultasi pada ibu hamil.
3. Pemeriksaan auskultasi dengan efektifdan efesien
4. Pendokumentasian hasil pemeriksaan auskultasi pada buku KIA atau
status ibu hamil.

49
Uraian materi

1. PEMERIKSAAN AUSKULTASI

A. ASPEK PENGETAHUAN
Pemeriksaan auskultasi pada ibu hamil adalah : periksa dengar pada
bagian abdomen ibu hamil menggunakan stetoskop monoaural/funduskop
atau dopler .Bunyi-bunyi yang bisa terdengar pada saat pemeriksaan
auskultasi berasal dari bayi (meliputi bunyi jantung, gerakan, dan bising tali
pusat) dan dari ibu (meliputi bising rahim, bising aorta, dan bising usus).
Tujuan pemeriksaan :
a. Mendengarkan bunyi jantung bayi dalam kandungan , dapat
diketahui bayi hidup atau mati .
b. Mendengarkan irama dan menghitung frekuensi bunyi jantung
bayi sehingga dapat diketahui apakah bayi dalam kandungan
sehat atau ada gangguan.
c. Untuk menentukan area terdengarnya denyut jantung janin yang
paling keras
(punctum maksimum) sehingga dapat dipastikan presentasi
janin dalam kandugan , apakah yang berada dibagian bawah
kepala atau bokong , atau janinnya melintang. Di samping itu,
mengetahui apakah janin didalam kandungan tunggal atau
ganda.
d. Pada pemeriksaaan auskultasi akan diketahui bunyi/denyut
jantung janin, mengenali macam-macam bunyi baik dari ibu
atau janin, dan dapat menghitung denyut jantung janin.
Bunyi /denyut jantung jani dapat didengarkann dengan stetoskop
monoaural atu dopler pada akhir bulan kelima, pada daerah punggung dekat
kepala. Bila janin dengan posisi kepala dibawah dan punggung disebelah
kiri, punctum maksimum akan berada diantara pusat dan simfisis di bagian

50
kiri ibu. Bila janin dengan kepala dibawah dan punggung dibagian kanan,
punctum maksimum berada diantara pusat dan simfisis bagian kanan ibu.
Bila janin dengan bagian bawah bokong/kaki dibawah dan punggung
disebelah kiri, punctum maksimum berada diantara pusat dan prosessus
xifoideus ibu dibagian kiri. Bila janin dengan posisi bokong dibawah dan
punggung disebelah kanan, maka punctum maksimum berada diantara pusat
dan prosesus xifodeus dibagian kanan ibu. Selanjutnya, apabila janin dengan
posisi melintang dengan kepala dibagian kiri, punctum maksimum berada
diantara pusat dibagian kiri ibu. Apabila janin dalam posisi melintang
dengan kepala dibagian kanan maka, punctum maksimum berada diantara
pusat dibagian kanan ibu.
Bunyi yang terdengar pada pemeriksaan auskultasi pada ibu hamil
berasal dari ibu dan bayi. Bunyi yang berasal dari ibu meliputi :
1. Bising rahim. Sifat bunyi berdetak, frekuensi sama dengan
denyut nadi ibu karena berasal dari arteri urterina.
2. Bunyi aorta. Sifat bunyi berdetak, frekuensi sama dengan
denyut nadi ibu , terdengar lebih keras dari bising rahim.
3. Bising usus. Sifat bunyi tidak teratur yang disebabkan oleh
udara dan cairan yang ada diusus.
Bunyi yang berasal dari bayi meliputi :
1. Bising tali pusat. Sifat bunyi meniup. Bising tali pusat timbul
karena tali pusat tertekan oleh bagian-bagian janin. Bila posisi
ibu diubah , Bising tali pusat bisa hilang karena tali pusat sudah
tidak tertekan lagi.
2. Gerakan anak. Sifat bunyi seperti gerakan dari dalam rahim.
3. Bunyi/denyut jantung janin. Sifat bunyi berdetak, dalam
keadaan normal lebih cepat dari denyut nadi, dan irama teratur.
Dalam keadaan tidak normal bisa lebih cepat atau lebih lambat
dari denyut nadi dan irama nya tidak teratur.Setelah punctum
maksimum denyut jantung janin ditemukan, frekuensi denyut
jantung dihitung menggunakan arloji yang mempunyai jarum
sekon.Frekuensi yang dihitung adalah lima detik pertama, lima

51
detik ketiga, dan lima detik kelima. Sedangkan lima detik kedua
dan lima detik keempat tidak dihitung. Tujuannya supaya kita
bisa menilai keteraturan bunyi jantung yang kita dengar. Apakah
frekuensi pada lima detik pertama, ketiga dan kelima sama, atau
masih memiliki selisih yang seimbang atau selisih sangat
banyak, yang menandakan normal tidaknya irama bunyi jantung
yang kita dengarkan. Frekuensi denyut jantung janin dihitung
pada lima detik pertama, lima detik ketiga, lima detik kelima

CONTOH PERHITUNGAN FREKUENSI DENYUT JANTUNG


5 detik I 5 detik 5 detik Kesimpulan
III V
12 11 11 Teratur,136x/mnt (baik)
11 12 13 Teratur,144x/mnt (baik),
perlu antisipasi
9 14 10 Tidak teratur,132x/mnt
(tidak teratur)
Perlu antisipasi
8 8 6 Tidak teratur,92x/menit,
(brakardia, gawat janin)
15 14 14 Teratur, 172x/mnt
(trakardia, gawat janin)
perlu tindakan segera.

Setelah diketahui jumlah frekuensin bunyi/denyut jantung janin,


hasilnya perlu dianalisis. Normal/tidaknya denyut jantung janin dalam
kandungan ditentukan oleh irama dan frekuensinya. Irama denyut jantung
janin yang normal selisih frekuensi antara perhitungan lima detik pertama,
ketiga, dan kelima tidak lebih dari 2 kali. Janin dalam keadaan sehat bunyi
jantungan teratur dan frekuensinya berkisar antara 120-140x/menit. Kalau
bunyi jantung kurang dari 120 x/menit atau lebih dari 160 x/menit atau tidak
teratur, janin dalam keadaan asfiksia (kekurangan oksigen) yang disebut
gawat janin.

52
salah satu cara melakukan pemeriksaan abdomen pada ibu hamil.

B. ASPEK KETERAMPILAN
Pemeriksaan auskultasi untuk mendengarkan denyut jantung janin
bisa dilaksanakan mulai umur kehamilan 20 minggu. Urutan kerjanya: umur
kehamilan 20 sampai 21 minggu dilakukan setelah pemeriksaan inspeksi
abdomen.Pada kehamilan normal mulai umur kehamilan 22 minggu sampai
35 minggu, sebaiknya dilakukan setelah melakukan pemeriksaan tinggi
fundus uteri dengan teknik Mc.Donald, pada umur kehamilan 36 minggu
sampai menjelang lahir setelah pemeriksaan palpasi dengan teknik Leopold.
Sedangkan pada pemeriksaan kehamilan ganda, pada umur kehamilan 28
minggu setelah pemeriksaan palpasi dengan teknik Leopold. Jangan
melakukan pemeriksaan saat uterus berkontraksi.
1. Menyiapkan alat. Dilakukan bersamaan dengan persiapan alat
sebelum melakukan pemeriksaan inspeksi.
 Stetoskop monoral
 Doppler
 Jeli
 Arloji dengan jarum detik
 Tisu
2. Menyiapkan ibu dan melaksanakan prosedur pemeriksaan dengan ;
a. Menggunakan stetoskop monaural
 Memberi informasi tujuan pemeriksaan kepada ibu
 Menentukan area punctum maksimum denyut jantung janin

53
 Mengambil funduscope menggunakan tangan kiri , kemudian
meletakkan pangkalnya pada area punctum maksimum
denyut jantung janin.
 Mendengarkan denyut jantung janin dengan menempelkan
telinga pada ujung funduskop.Bila pemeriksa lebih enak
menghadap kebagian kaki ibu , minta izin kepada ibu karena
membelakangi si ibu .
 Sementara mendengarkan , tangan kanan pemeriksa meraba
denyut jantung nadi ibu pada arteri radialis kanan untuk
memastikan denyutan yang didengar , apabila lebih cepat dari
denyut nadi ibu berarti benar denyut jantung janin.
 Menghitung denyut jantung janin selama 5 detik sebanyak 3
kali , dengan interval perhiyungan masing-masing 5 detik .
menggunakan jam tangan yang dipegang dengan tangan
kanan pemeriksa.
 Mengangkat funduskop dan meletakkan kembali
ketempatnya.
 Menghitung frekuensi denyut jantung janin dengan
menjumlahkan hasil perhitungan 5 detik pertama . 5 detik
ketiga , 5 detik kelima , kemudian dikalikan 4

1. Menggunakan Doppler :
 Member informasi tujuan pemeriksaan pada ibu
 Menetukan punctum maksimum denyut jantung janin
 Mengolesi permukaan Doppler dengan jelly secukupnya
menggunakan tisu.
 Membuang tisu bekas jeli ditempat sampah.
 Menghitung power Doppler.
 Menempelkan permukaan Doppler pada permukaan punctum
maksimum denyut jantung janin.
 Memastikan denyut jantung janin pada monitor Doppler pada
punctum maksimum denyut jantung janin

54
 Menilai irama denyut jantung janin
 Membaca frekuensi denyut jantung janin pada monitor dopler
.bila Doppler yang digunakan tidak ada monitornya ,
frekuensi denyut jantung janin dapat dihitung menggunakan
jam tangan .
 Mengangkat dan mematikan power Doppler
 Membersihkan permukaan Doppler dengan tisu dan
membuang tisu bekas ditempat sampah, kemudian
meletakkan Doppler pada tempatnya
 Membersihkan bekas jeli pada perut ibu dengan tisu ,
kemudian membuang tisu bekas ditempat sampah.
 Mencatat hasil pemeriksaan
Pemeriksaan dilanjutkan dengan pemeriksaan ispeksi pada kaki ,
kemudian pada alat kelamin luar. Kemudian pemeriksa mencuci tangan.

C. ASPEK SIKAP
Sikap pemeriksa dalam melaksanakan pemeriksaan auskultasi :
1. Berhati-hati . Pada saat melaksanakan pemeriksaan auskultasi
pemeriksa harus berhati-hati.Pertama dalam menetukan
lokasi(punctum maksimum) terdengarnya denyut jantung janin ,
sebelum pasti sebaiknya jangan menempelkan funduskop dan
Doppler diatas perut ibu , supaya ibu tidak sering merasakan geli
atau kadang-kadang juga terasa sakit.Pada saat mendengarkan
denyut jantung janin terutama kalau menggunakan funduskop ,
usahakan jangan menekan funduskop terlalu keras , supaya ibu tidak
kesakitan dan kesejahteraan janin tidak terganggu.

2. Cermat. Dalam mendengarkan denyut jantung janin pemeriksa harus


cermat sehingga dapat membedakan antara denyut jantung janin ,
bising tali pusat , bising rahim , dan bising usus ,.Dengan demikian ,
akan memperoleh hasil pemeriksaaan dengan tepat.Pada saat
menghitung frekuensi denyut jantung janin yang diperoleh pada

55
masing-masing periode perhitungan , yaitu dari perhitungan pada 5
detik pertama, 5 detik ketiga, 5 detik kelima harus dengan penuh
konsentrasi, sehingga bisa mengingat hasil perhitungan dengan
benar. Apabila dari hasil yang diperoleh ada keraguan, perlu
dilakukan ulang sampai 3 kali. kalau 2 kali hasilnya sama, baru bisa
diyakini.

3. Tanggap. Selama melakukan pemeriksaan harus tanggap terhadap


reaksi ibu hamil yang sedang diperiksa. Amati apakah ada reaksi
kesakitan, jika ada, kurangi penekanan ,funduskop pada perut ibu.
Apabila terjadi kontraksi rahim atau gerakan janin yang kuat, tunda
dulu pemeriksaan samapai kontraksi hilang, gerakan janin normal .

4. Melindungi. Dalam pemeriksaan denyut jantung janin privasi ibu


perlu dilindungi, dengan jalan usahakan pemeriksaan jangan dilihat
oleh orang lain yang tidak berkepentingan . Upayakan untuk
memberdayakan suami mendampingi ibu saat pemeriksaan, sehingga
ibu merasa mendapat perlindungan dan kehangatan. Segera menutup
tubuh ibu dengan pakaiannya setelah selesai pemeriksaan, sehingga
ibu tidak merasakan malu.

PRAKTIKUM
MAHASISWA

56
Alat Dan Bahan

Sebelum melakukan praktikum pemeriksaan auskultasi pada ibu


hamill anda harus menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan :
1. Persiapan alat dan bahan untuk pemeriksaan auskultasi.
2. Langkah-langkah pemeriksaan auskultasi pada ibu hamil.
3. Pemeriksaan auskultasi dengan efektif dan efesien.
4. Pendokumentasian hasil pemeriksaan auskultasi pada buku KIA dan
status ibu hamil.

Langkah-langkah Kegiatan

Praktikum pemeriksaan auskultasi pada ibu hamil ini dapat anda


lakukan di laboratorium skill atau real setting klinik. Langkah awal yang
anda lakukan adalah : mempersiapkan alat dan bahan untuk pameriksaan
auskultasi , mempersilahkan ibu hamil untuk naik ketempat tidur dan dan
melakukan pemeriksaan sesuai dengan penuntun belajar berikut ini.

FORMAT PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI

57
Nama mahasiswa :
NIM :
Kompetensi : Asuhan Kebidanan Kehamilan
Unit Kompetensi : Pengumpulan Data Objektif
Subunit Kompetensi : Melakukan Pemeriksaan Auskultasi

A. ASPEK PENGETAHUAN

Standar Kisi-Kisi Pengetahuan Kritis Nilai Ket

Nilai batas 1. Pengertian auskultasi


lulus: 60 2. Tujuan pemeriksaan auskultasi
Bobot: 20% 3. Teknik pemeriksaan
4. Mengenali macam-macam bunyi
dalam pemeriksaan auskultasi
5. Menghitung bunyi/denyut
jantung janin
6. Menganalisis hasil penghitungan
bunyi denyut janin

B. ASPEK KETERAMPILAN

Aspek Keterampilan Yang Keterampilan


Standar Ket
Dinilai Ya Tidak
Nilai batas 1. Menyiapkan alat. Dilakukan
lulus: 100 bersamaan dengan
Bobot: 60% persiapan alat sebelum
melakukan pemeriksaan
inspeksi.
 Stetoskop monoaural
 Doppler
 Jeli
 Arloji dengan jarum detik
 Tisu
 Tempat sampah
2. Menyiapkan ibu memberi
informasi tujuan
pemeriksaan:
a. Menggunakan funduskop.
 Menentukan area punctum
maksimum denyut jantung
janin

58
 Mengambil funduskop
menggunakan tangan kiri,
kemudian meletakkan
pangkalnya pada area
punctum maksimum denyut
jantung janin.
 Mendengarkan denyut
jantung janin dengan
menempelkan telinga pada
ujung funduskop. Bila
pemeriksa lebih enak
menghadap ke bagian kaki
ibu, minta izin kepada ibu
karna membelakangi ibu .
 Sementara mendengarkan,
tangan kanan pemeriksa
meraba denyut nadi ibu
pada arteri radialis kanan
untuk memastikan denyutan
yang didengar, apabila lebih
cepat dari denyut nadi ibu
berarti benar denyut jantung
janin.
 Menghitung denyut jantung
janin selama 5 detik
sebanyak 3 kali, dengan
interval perhitungan
masing-masing 5 detik.
Menggunakan jam tangan
yang dipegang dengan
tangan kanan pemeriksa.
 Mengangkat funduskop dan
meletakkan kembali di
tampatnya.
 Menghitung frekuensi
denyut jantung janin dengan
menjumlahkan hasil
perhitungan 3 detik
pertama, 5 detik ketiga, dan
5 detik kelima, dan
kemudian dikalikan 4.
 Mencatat hasil pemeriksaan

59
pada status ibu.
b. Menggunakan Doppler:
 Menentukan punctum
maksimum denyut jantung
janin.
 Mengolesi permukaan
Doppler dengan jeli
secukupnya menggunakan
tisu.
 Membuang tisu bekas jeli di
tempat sampah.
 Menghidupkan power
Doppler.
 Menempelkan permukaan
Doppler pada punctum
maksimum denyut jantung
janin.
 Memastikan denyut jantung
janin dengan mendengarkan
secara saksama perbedaan
suara yang muncul dari
Doppler.
 Menilai irama denyut
jantung janin.
 Membaca frekuensi denyut
jantung janin pada monitor
Doppler. Bila Doppler yang
digunakan tidak ada
monitornya , frekuensi
denyut jantung janin
dihitung menggunakan jam
tangan.
 Mengangkat dan
mematikan power Doppler.
 Membersihkan permukaan
Doppler dengan tisu dan
membuang tisu bekas di
tempat sampah , kemudian
meletakkan Doppler pada
tempatnya.
 Membersihkan bekas jeli

60
pada perut ibu dengan tisu,
kemudian membuang tisu
bekas pakai di tempat
sampah.
 Mencatat hasil
pemeriksaan.

C. ASPEK SIKAP

Aspek Sikap
Standar Aspek Sikap Yang Dinilai Ket
Kadan- Tidak
Selalu Sering Jarang
Kadang Pernah

Nilai batas 1. Cermat sehingga


lulus: 60 mendapat hasil
pengukuran yang
Bobot: 20%
akurat.
2. Melindungi sehingga
privasi ibu terjaga.
3. Teliti sehingga bisa
membaca dan mencatat
hasil pengukuran
dengan benar.

DAFTAR TIKIK
PEMERIKSAAN AUSKULTASI

Nama mahasiswa :
Nim :
Tingkat/semester :

61
Tanggal penilaian :

Nilai setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau
tidak sesuai urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-
ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya
diri
N /A : Langkah kerja atau kegitan tidak diperlukan dalam observasi ini

LANGKAH / TUGAS KASUS


0 1 2 3 N/A
PERSIAPAN
1. Menyiapkan alat
 Stetoskop monoral
 Doppler
 Jeli
 Arloji dengan jarum detik
 Tisu
 Tempat sampah
2. Menyiapkan pasien untuk memperoleh informasi tujuan
pemeriksaan
 Memperkenalkan diri
 Menjelaskan tujuan pemeriksaan
 Menjelaskan prosedur pemeriksaan
 Menanyakan kesediaan pasien
PENGAMBILAN RIWAYAT
1. Sambut ibu dan keluarga dengan ramah
2. Persilahkan ibu untuk duduk atau tidur dengan posisi
yang nyaman dan memfasilitasi ibu untuk didampingi
dengan keluarga yang diinginkan ibu

3. Jelaskan kepada ibu tentang prosedur yang akan


dilakukan
4. Tanyakan mengenai usia kehamilan
5. Tanyakan keluhan yang dialami ibu
6. Menjaga privasi ibu
PEMERIKSAAN AUSKULTASI
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Jaga privacy ibu
3. Bantu ibu untuk tidur dengan relaks

62
4. Beritahu kepada ibu bahwa akan melakukan pemeriksaan
auskultasi
5. Lakukan pemeriksaan dengan cermat dan teliti

c. Menggunakan funduskop.

 Menentukan area punctum maksimum denyut jantung


janin
 Mengambil funduskop menggunakan tangan kiri,
kemudian meletakkan pangkalnya pada area punctum
maksimum denyut jantung janin.
 Mendengarkan denyut jantung janin dengan
menempelkan telinga pada ujung funduskop. Bila
pemeriksa lebih enak menghadap ke bagian kaki ibu,
minta izin kepada ibu karna membelakangi ibu .
 Sementara mendengarkan, tangan kanan pemeriksa
meraba denyut nadi ibu pada arteri radialis kanan untuk
memastikan denyutan yang didengar, apabila lebih
cepat dari denyut nadi ibu berarti benar denyut jantung
janin.
 Menghitung denyut jantung janin selama 5 detik
sebanyak 3 kali, dengan interval perhitungan masing-
masing 5 detik.
Menggunakan jam tangan yang dipegang dengan tangan
kanan pemeriksa.
 Mengangkat funduskop dan meletakkan kembali di
tampatnya.
 Menghitung frekuensi denyut jantung janin dengan
menjumlahkan hasil perhitungan 3 detik pertama, 5
detik ketiga, dan 5 detik kelima, dan kemudian
dikalikan 4.
 Mencatat hasil pemeriksaan pada status ibu.

d. Menggunakan Doppler:

 Menentukan punctum maksimum denyut jantung janin.


 Mengolesi permukaan Doppler dengan jeli secukupnya
menggunakan tisu.
 Membuang tisu bekas jeli di tempat sampah.
 Menghidupkan power Doppler.
 Menempelkan permukaan Doppler pada punctum
maksimum denyut jantung janin.
 Memastikan denyut jantung janin dengan
mendengarkan secara saksama perbedaan suara yang
muncul dari Doppler.
 Menilai irama denyut jantung janin.
 Membaca frekuensi denyut jantung janin pada monitor

63
Doppler. Bila Doppler yang digunakan tidak ada
monitornya , frekuensi denyut jantung janin dihitung
menggunakan jam tangan.
 Mengangkat dan mematikan power Doppler.
 Membersihkan permukaan Doppler dengan tisu dan
membuang tisu bekas di tempat sampah , kemudian
meletakkan Doppler pada tempatnya.
 Membersihkan bekas jeli pada perut ibu dengan tisu,
kemudian membuang tisu bekas pakai di tempat
sampah.

6. Catat semua hasil pemeriksaan


7. Beritahu hasil pemeriksaan kepada ibu
8. Bila diperlukan susun rencana kunjungan ulang
pemeriksaan auskultasi
SKOR NILAI =∑ NILAI X 100 =
141
TANGGAL :
PARAF PEMBIMBING :
TANDA TANGAN PRAKTIKAN :

RANGKUMAN

64
Selamat anada telah belajar melakukan pemeriksaan auskultasi pada
ibu hamil dengan demikian anda sebagai calon bidan telah menguasai salah
satu kompetensi dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil. Hal-
hal penting yang sudah anda pelajari dalam panduan praktik klinik ini
adalah sebagai berikut :
Pemeriksaan auskultasi pada ibu hamil meliputi tahap-tahap sebagai berikut
:
a. Persiapan alat dan bahan, ruangan dan dokumentasi.
b. Pelaksanaan pemeriksaan auskultasi meliputi teknik /conten aspek
sikap dan prilaku. Langkah pelaksanaan pemeriksaan fisik
kebidanan pada ibu hamil.
c. Evaluasi keseluruhan terhadap kegiatan auskultasi, meliputi :
sistematika, efektif dan efesien. Perhatikan hal-hal yang
mempengaruhi bias pemeriksaan auskultasi.
d. Melakukan pendokumentasian hasil pemeriksaan auskultasi pada
buku KIA dan status ibu hamil.

65
TUGAS MANDIRI

Lakukan latihan praktikum auskultasi pada ibu hamil secara bertahap


sebagai berikut :
1. Latihan bersama teman anda dalam kelompok kecil pada setting
laboratorium skill dengan menggunakan panduan penuntun belajar
praktik, kemudian teman anda melakukan observasi dengan
menggunakan instruktur anda.
a. Lakukan latihan auskultasi pada 5 orang ibu hamil di real setting
lahan praktik dengan menggunakan panduan penuntun belajar
praktik serta lakukan pendokumentasian hasil auskultasi pada buku
KIA atau status ibu hamil.
b. Apabila menemui kesulitan, mintalah bimbingan instruktur anda

66
67

Anda mungkin juga menyukai