Modul 2 Praktikum KB 3
Modul 2 Praktikum KB 3
PRAKTIKUM
PEMERIKSAAN AUSKULTASI PADA IBU HAMIL
=====================================================
48
3. Melakukan pemeriksaan auskultasi pada ibu hamil secara efektif dan
efesien.
4. Melakukan pendokumentasian hasil pemeriksaan auskultasi pada buku
KIA atau status ibu hamil.
Pokok-Pokok Materi
49
Uraian materi
1. PEMERIKSAAN AUSKULTASI
A. ASPEK PENGETAHUAN
Pemeriksaan auskultasi pada ibu hamil adalah : periksa dengar pada
bagian abdomen ibu hamil menggunakan stetoskop monoaural/funduskop
atau dopler .Bunyi-bunyi yang bisa terdengar pada saat pemeriksaan
auskultasi berasal dari bayi (meliputi bunyi jantung, gerakan, dan bising tali
pusat) dan dari ibu (meliputi bising rahim, bising aorta, dan bising usus).
Tujuan pemeriksaan :
a. Mendengarkan bunyi jantung bayi dalam kandungan , dapat
diketahui bayi hidup atau mati .
b. Mendengarkan irama dan menghitung frekuensi bunyi jantung
bayi sehingga dapat diketahui apakah bayi dalam kandungan
sehat atau ada gangguan.
c. Untuk menentukan area terdengarnya denyut jantung janin yang
paling keras
(punctum maksimum) sehingga dapat dipastikan presentasi
janin dalam kandugan , apakah yang berada dibagian bawah
kepala atau bokong , atau janinnya melintang. Di samping itu,
mengetahui apakah janin didalam kandungan tunggal atau
ganda.
d. Pada pemeriksaaan auskultasi akan diketahui bunyi/denyut
jantung janin, mengenali macam-macam bunyi baik dari ibu
atau janin, dan dapat menghitung denyut jantung janin.
Bunyi /denyut jantung jani dapat didengarkann dengan stetoskop
monoaural atu dopler pada akhir bulan kelima, pada daerah punggung dekat
kepala. Bila janin dengan posisi kepala dibawah dan punggung disebelah
kiri, punctum maksimum akan berada diantara pusat dan simfisis di bagian
50
kiri ibu. Bila janin dengan kepala dibawah dan punggung dibagian kanan,
punctum maksimum berada diantara pusat dan simfisis bagian kanan ibu.
Bila janin dengan bagian bawah bokong/kaki dibawah dan punggung
disebelah kiri, punctum maksimum berada diantara pusat dan prosessus
xifoideus ibu dibagian kiri. Bila janin dengan posisi bokong dibawah dan
punggung disebelah kanan, maka punctum maksimum berada diantara pusat
dan prosesus xifodeus dibagian kanan ibu. Selanjutnya, apabila janin dengan
posisi melintang dengan kepala dibagian kiri, punctum maksimum berada
diantara pusat dibagian kiri ibu. Apabila janin dalam posisi melintang
dengan kepala dibagian kanan maka, punctum maksimum berada diantara
pusat dibagian kanan ibu.
Bunyi yang terdengar pada pemeriksaan auskultasi pada ibu hamil
berasal dari ibu dan bayi. Bunyi yang berasal dari ibu meliputi :
1. Bising rahim. Sifat bunyi berdetak, frekuensi sama dengan
denyut nadi ibu karena berasal dari arteri urterina.
2. Bunyi aorta. Sifat bunyi berdetak, frekuensi sama dengan
denyut nadi ibu , terdengar lebih keras dari bising rahim.
3. Bising usus. Sifat bunyi tidak teratur yang disebabkan oleh
udara dan cairan yang ada diusus.
Bunyi yang berasal dari bayi meliputi :
1. Bising tali pusat. Sifat bunyi meniup. Bising tali pusat timbul
karena tali pusat tertekan oleh bagian-bagian janin. Bila posisi
ibu diubah , Bising tali pusat bisa hilang karena tali pusat sudah
tidak tertekan lagi.
2. Gerakan anak. Sifat bunyi seperti gerakan dari dalam rahim.
3. Bunyi/denyut jantung janin. Sifat bunyi berdetak, dalam
keadaan normal lebih cepat dari denyut nadi, dan irama teratur.
Dalam keadaan tidak normal bisa lebih cepat atau lebih lambat
dari denyut nadi dan irama nya tidak teratur.Setelah punctum
maksimum denyut jantung janin ditemukan, frekuensi denyut
jantung dihitung menggunakan arloji yang mempunyai jarum
sekon.Frekuensi yang dihitung adalah lima detik pertama, lima
51
detik ketiga, dan lima detik kelima. Sedangkan lima detik kedua
dan lima detik keempat tidak dihitung. Tujuannya supaya kita
bisa menilai keteraturan bunyi jantung yang kita dengar. Apakah
frekuensi pada lima detik pertama, ketiga dan kelima sama, atau
masih memiliki selisih yang seimbang atau selisih sangat
banyak, yang menandakan normal tidaknya irama bunyi jantung
yang kita dengarkan. Frekuensi denyut jantung janin dihitung
pada lima detik pertama, lima detik ketiga, lima detik kelima
52
salah satu cara melakukan pemeriksaan abdomen pada ibu hamil.
B. ASPEK KETERAMPILAN
Pemeriksaan auskultasi untuk mendengarkan denyut jantung janin
bisa dilaksanakan mulai umur kehamilan 20 minggu. Urutan kerjanya: umur
kehamilan 20 sampai 21 minggu dilakukan setelah pemeriksaan inspeksi
abdomen.Pada kehamilan normal mulai umur kehamilan 22 minggu sampai
35 minggu, sebaiknya dilakukan setelah melakukan pemeriksaan tinggi
fundus uteri dengan teknik Mc.Donald, pada umur kehamilan 36 minggu
sampai menjelang lahir setelah pemeriksaan palpasi dengan teknik Leopold.
Sedangkan pada pemeriksaan kehamilan ganda, pada umur kehamilan 28
minggu setelah pemeriksaan palpasi dengan teknik Leopold. Jangan
melakukan pemeriksaan saat uterus berkontraksi.
1. Menyiapkan alat. Dilakukan bersamaan dengan persiapan alat
sebelum melakukan pemeriksaan inspeksi.
Stetoskop monoral
Doppler
Jeli
Arloji dengan jarum detik
Tisu
2. Menyiapkan ibu dan melaksanakan prosedur pemeriksaan dengan ;
a. Menggunakan stetoskop monaural
Memberi informasi tujuan pemeriksaan kepada ibu
Menentukan area punctum maksimum denyut jantung janin
53
Mengambil funduscope menggunakan tangan kiri , kemudian
meletakkan pangkalnya pada area punctum maksimum
denyut jantung janin.
Mendengarkan denyut jantung janin dengan menempelkan
telinga pada ujung funduskop.Bila pemeriksa lebih enak
menghadap kebagian kaki ibu , minta izin kepada ibu karena
membelakangi si ibu .
Sementara mendengarkan , tangan kanan pemeriksa meraba
denyut jantung nadi ibu pada arteri radialis kanan untuk
memastikan denyutan yang didengar , apabila lebih cepat dari
denyut nadi ibu berarti benar denyut jantung janin.
Menghitung denyut jantung janin selama 5 detik sebanyak 3
kali , dengan interval perhiyungan masing-masing 5 detik .
menggunakan jam tangan yang dipegang dengan tangan
kanan pemeriksa.
Mengangkat funduskop dan meletakkan kembali
ketempatnya.
Menghitung frekuensi denyut jantung janin dengan
menjumlahkan hasil perhitungan 5 detik pertama . 5 detik
ketiga , 5 detik kelima , kemudian dikalikan 4
1. Menggunakan Doppler :
Member informasi tujuan pemeriksaan pada ibu
Menetukan punctum maksimum denyut jantung janin
Mengolesi permukaan Doppler dengan jelly secukupnya
menggunakan tisu.
Membuang tisu bekas jeli ditempat sampah.
Menghitung power Doppler.
Menempelkan permukaan Doppler pada permukaan punctum
maksimum denyut jantung janin.
Memastikan denyut jantung janin pada monitor Doppler pada
punctum maksimum denyut jantung janin
54
Menilai irama denyut jantung janin
Membaca frekuensi denyut jantung janin pada monitor dopler
.bila Doppler yang digunakan tidak ada monitornya ,
frekuensi denyut jantung janin dapat dihitung menggunakan
jam tangan .
Mengangkat dan mematikan power Doppler
Membersihkan permukaan Doppler dengan tisu dan
membuang tisu bekas ditempat sampah, kemudian
meletakkan Doppler pada tempatnya
Membersihkan bekas jeli pada perut ibu dengan tisu ,
kemudian membuang tisu bekas ditempat sampah.
Mencatat hasil pemeriksaan
Pemeriksaan dilanjutkan dengan pemeriksaan ispeksi pada kaki ,
kemudian pada alat kelamin luar. Kemudian pemeriksa mencuci tangan.
C. ASPEK SIKAP
Sikap pemeriksa dalam melaksanakan pemeriksaan auskultasi :
1. Berhati-hati . Pada saat melaksanakan pemeriksaan auskultasi
pemeriksa harus berhati-hati.Pertama dalam menetukan
lokasi(punctum maksimum) terdengarnya denyut jantung janin ,
sebelum pasti sebaiknya jangan menempelkan funduskop dan
Doppler diatas perut ibu , supaya ibu tidak sering merasakan geli
atau kadang-kadang juga terasa sakit.Pada saat mendengarkan
denyut jantung janin terutama kalau menggunakan funduskop ,
usahakan jangan menekan funduskop terlalu keras , supaya ibu tidak
kesakitan dan kesejahteraan janin tidak terganggu.
55
masing-masing periode perhitungan , yaitu dari perhitungan pada 5
detik pertama, 5 detik ketiga, 5 detik kelima harus dengan penuh
konsentrasi, sehingga bisa mengingat hasil perhitungan dengan
benar. Apabila dari hasil yang diperoleh ada keraguan, perlu
dilakukan ulang sampai 3 kali. kalau 2 kali hasilnya sama, baru bisa
diyakini.
PRAKTIKUM
MAHASISWA
56
Alat Dan Bahan
Langkah-langkah Kegiatan
57
Nama mahasiswa :
NIM :
Kompetensi : Asuhan Kebidanan Kehamilan
Unit Kompetensi : Pengumpulan Data Objektif
Subunit Kompetensi : Melakukan Pemeriksaan Auskultasi
A. ASPEK PENGETAHUAN
B. ASPEK KETERAMPILAN
58
Mengambil funduskop
menggunakan tangan kiri,
kemudian meletakkan
pangkalnya pada area
punctum maksimum denyut
jantung janin.
Mendengarkan denyut
jantung janin dengan
menempelkan telinga pada
ujung funduskop. Bila
pemeriksa lebih enak
menghadap ke bagian kaki
ibu, minta izin kepada ibu
karna membelakangi ibu .
Sementara mendengarkan,
tangan kanan pemeriksa
meraba denyut nadi ibu
pada arteri radialis kanan
untuk memastikan denyutan
yang didengar, apabila lebih
cepat dari denyut nadi ibu
berarti benar denyut jantung
janin.
Menghitung denyut jantung
janin selama 5 detik
sebanyak 3 kali, dengan
interval perhitungan
masing-masing 5 detik.
Menggunakan jam tangan
yang dipegang dengan
tangan kanan pemeriksa.
Mengangkat funduskop dan
meletakkan kembali di
tampatnya.
Menghitung frekuensi
denyut jantung janin dengan
menjumlahkan hasil
perhitungan 3 detik
pertama, 5 detik ketiga, dan
5 detik kelima, dan
kemudian dikalikan 4.
Mencatat hasil pemeriksaan
59
pada status ibu.
b. Menggunakan Doppler:
Menentukan punctum
maksimum denyut jantung
janin.
Mengolesi permukaan
Doppler dengan jeli
secukupnya menggunakan
tisu.
Membuang tisu bekas jeli di
tempat sampah.
Menghidupkan power
Doppler.
Menempelkan permukaan
Doppler pada punctum
maksimum denyut jantung
janin.
Memastikan denyut jantung
janin dengan mendengarkan
secara saksama perbedaan
suara yang muncul dari
Doppler.
Menilai irama denyut
jantung janin.
Membaca frekuensi denyut
jantung janin pada monitor
Doppler. Bila Doppler yang
digunakan tidak ada
monitornya , frekuensi
denyut jantung janin
dihitung menggunakan jam
tangan.
Mengangkat dan
mematikan power Doppler.
Membersihkan permukaan
Doppler dengan tisu dan
membuang tisu bekas di
tempat sampah , kemudian
meletakkan Doppler pada
tempatnya.
Membersihkan bekas jeli
60
pada perut ibu dengan tisu,
kemudian membuang tisu
bekas pakai di tempat
sampah.
Mencatat hasil
pemeriksaan.
C. ASPEK SIKAP
Aspek Sikap
Standar Aspek Sikap Yang Dinilai Ket
Kadan- Tidak
Selalu Sering Jarang
Kadang Pernah
DAFTAR TIKIK
PEMERIKSAAN AUSKULTASI
Nama mahasiswa :
Nim :
Tingkat/semester :
61
Tanggal penilaian :
62
4. Beritahu kepada ibu bahwa akan melakukan pemeriksaan
auskultasi
5. Lakukan pemeriksaan dengan cermat dan teliti
c. Menggunakan funduskop.
d. Menggunakan Doppler:
63
Doppler. Bila Doppler yang digunakan tidak ada
monitornya , frekuensi denyut jantung janin dihitung
menggunakan jam tangan.
Mengangkat dan mematikan power Doppler.
Membersihkan permukaan Doppler dengan tisu dan
membuang tisu bekas di tempat sampah , kemudian
meletakkan Doppler pada tempatnya.
Membersihkan bekas jeli pada perut ibu dengan tisu,
kemudian membuang tisu bekas pakai di tempat
sampah.
RANGKUMAN
64
Selamat anada telah belajar melakukan pemeriksaan auskultasi pada
ibu hamil dengan demikian anda sebagai calon bidan telah menguasai salah
satu kompetensi dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil. Hal-
hal penting yang sudah anda pelajari dalam panduan praktik klinik ini
adalah sebagai berikut :
Pemeriksaan auskultasi pada ibu hamil meliputi tahap-tahap sebagai berikut
:
a. Persiapan alat dan bahan, ruangan dan dokumentasi.
b. Pelaksanaan pemeriksaan auskultasi meliputi teknik /conten aspek
sikap dan prilaku. Langkah pelaksanaan pemeriksaan fisik
kebidanan pada ibu hamil.
c. Evaluasi keseluruhan terhadap kegiatan auskultasi, meliputi :
sistematika, efektif dan efesien. Perhatikan hal-hal yang
mempengaruhi bias pemeriksaan auskultasi.
d. Melakukan pendokumentasian hasil pemeriksaan auskultasi pada
buku KIA dan status ibu hamil.
65
TUGAS MANDIRI
66
67