Anda di halaman 1dari 2

Hasil Riskesdas 2014 Terkait Kesehatan Ibu

(Riskesdas) Tahun 2013 yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

(Badan Litbangkes) Kementerian Kesehatan telah dipublikasikan. Riset yang dilakukan di 33

provinsi dan 497 kabupaten/kota tersebut di antaranya dimaksudkan untuk memotret profil

kesehatan ibu di tingkat masyarakat. Dari hasil Riskesdas 2013 dan 2010, dapat diketahui

bahwa secara umum, akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan ibu dari tahun ke

tahun cenderung semakin membaik.

Pada tahun 2012 hasil pencapaian cakupan pelayanan kunjungan ke-1 (K1) nasional sebesar

85,45% sedangkan kunjungan ke-4 sebesar 87,25% dari target pencapaian 94%. Pada tahun

2013 cakupan pelayanan kunjungan ke-1 (K1) nasional sebesar 86,75% sedangkan

kunjungan ke-4 (K4) sebesar 88,45% dari target pencapaian 95%. Pada tahun 2014 cakupan

pelayanan kunjungan ke-1 (K1) nasional sebesar 87 % sedangkan kunjungan ke-4 (K4)

sebesar 90,65% dari target pencapaian 100%.

Terkait dengan pelayanan kesehatan ibu hamil, hasil Riskesdas 2013 menunjukkan cakupan

pelayanan antenatal bagi ibu hamil semakin meningkat. Hal ini memperlihatkan semakin

membaiknya akses masyarakat terhadap pelayanan antenatal oleh petugas kesehatan.

Cakupan pelayanan antenatal pertama kali tanpa memandang trimester kehamilan (K1

akses) meningkat dari 92,7% pada tahun 2010 menjadi 95,2% pada tahun 2013. Peningkatan

akses ini juga sejalan dengan cakupan ibu hamil yang mendapat pelayanan antenatal

pertama pada trimester pertama kehamilan (K1 Trimester 1), yaitu dari 72,3% pada tahun

2010 menjadi 81,3% pada tahun 2013. Demikian pula pada tahapan selanjutnya, cakupan

pelayanan antenatal sekurang-kurangnya empat kali kunjungan (K4) juga meningkat dari

61,4% pada tahun 2010 menjadi 70,0% pada tahun 2013.


Potret yang cukup menggembirakan juga tampak pada profil kesehatan ibu bersalin dan

nifas. Proporsi ibu yang persalinannya ditolong tenaga kesehatan meningkat dari 79,0% pada

tahun 2010 menjadi 86,9% pada tahun 2013. Pada tahun 2013, sebagian besar (76,1%)

persalinan juga sudah dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan dan Poskesdes/Polindes dan

hanya 23,7% ibu bersalin yang masih melahirkan di rumah. Angka peningkatan yang cukup

drastis terlihat pada cakupan pelayanan kesehatan ibu nifas (KF1), yaitu dari 46,8% pada

tahun 2010 menjadi 81,7% pada tahun 2013.

Di samping peningkatan akses dan kualitas masyarakat yang semakin membaik, upaya

peningkatan kesehatan ibu masih menghadapi berbagai tantangan. Tantangan pertama

adalah bagaimana menurunkan proporsi anemia pada ibu hamil. Berdasarkan Riskesdas

2013, terdapat 37,1% ibu hamil anemia, yaitu ibu hamil dengan kadar Hb kurang dari 11,0

gram/dl, dengan proporsi yang hampir sama antara di kawasan perkotaan (36,4%) dan

perdesaan (37,8%).

Tantangan kedua adalah bagaimana menurunkan proporsi malaria pada ibu hamil. Data

Riskesdas 2013 menunjukkan adanya 1,9% ibu hamil yang positif terkena malaria melalui

pemeriksaan rapid diagnostic test (RDT), dengan proporsi terbesar adalah malaria

falsiparum. Ibu hamil yang terkena malaria berisiko lebih besar mengalami anemia dan

perdarahan, serta kemungkinan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR).

http://www.kesehatanibu.depkes.go /archives/

Anda mungkin juga menyukai