Anda di halaman 1dari 90

DAMPAK PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN

ANEMIA TERHADAP KEJADIAN ANEMIA PADA


IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS MANGOLI TENGAH
MALUKU UTARA

SKRIPSI

SUSANA FATUNLEBIT

12061099

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE
MANADO
2016
DAMPAK PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN ANEMIA
TERHADAP KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS MANGOLI MALUKU UTARA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh


Gelar Sarjana Keperawatan Pada Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Katolik De La Salle Manado

SUSANA FATUNLEBIT
12061099

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE
MANADO
2016
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN
PERTANYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan


saya, didalam naska SKRIPSI ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah
diajukan oleh orang lain untuk memporoleh gelar akademik di suatu perguruan
tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan
oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naska ini dan
disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

Apabila ternyata di dalam naska tesis dapat dibuktikan terdapat unsur-


unsur PLAGIASI, saya bersdia SKRIPSI ini digugurkan serta diproses sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Manado, 23 Juli 2016

Mahasiswa

Nama : Susana Fatunlebit

Nim : 12061099

Program studi : Ilmu Kperawatan

Fakultas : Keperawata
ABSTRAK

Susana Fatunlebit, 12061099


Dampak pengetahuan dan perilaku pencegahan anemia terhadap kejadian
anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Mangoli Maluku Utara.

Pembimbing : Asnet Leo Bunga. Annastasia S. Lamonge.

Latar Belakang : anemia merupakan indikator atau kesehatan yang buruk.


Anemia pada ibu hamil sangat terkait dengan mortalitas dan morbiditas pada ibu
dan bayi, termasuk resiko keguguran, bayi lahir mati, prematuritas, dan berat bayi
lahir rendah. Tujuan : Untuk mengidentifikasi dampak pengetahuan dan perilaku
pencegahan anemia terhadap kejadian anemia pada ibu hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Mangoli Maluku Utara.
Metode : penelitian menggunakan desain Deskripsif korelasi dengan pendekatan
cross sectional. Sampel yang di ambil menggunakan metode Purposive sampling
yaitu sejumlah 45 orang ibu hamil pengambilan data dilakukan melalui lembar
kusioner dan lembar observasi untuk pengukuran kadar Hb, penelitian dilakukan
pada tanggal 1 Juni-10 Juli 2016. Analisis yang digunakan analisis univariat dan
analisis bivariat dengan menggunakan uji chi square di peroleh
Hasil : Nilai p-value = 0,000 untuk pengetahuan ibu hamil terhadap kajadian
anemia dan untuk perilaku ibu hamil terhadap kajadian anemia diperoleh nila p-
value = 0,004.
Kesimpulan : Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
signifikan antara pengetahuan ibu hamil terhadap kejadian anemia dan perilaku
pencegahan anemia terhadap kajadian anemia pada ibu hamil. Berdasarkan hasil
penelitian disarankan bagi ibu hamil dan puskesmas untuk lebih meningkatkan
pengetahuan tentang anemia dan dapat berperilaku yang positif dalam mencegah
anemia.

Kata kunci : Pengetahuan, Perilaku, Kejadian Anemia, Ibu hamil.


Kepustakaan : 9 Buku, 9 Jurnal, 5 file internet
ABSTRACT

Susana Ftaunlebit, 12061099


Impact of knowledge and behavior prevention of occurrence anemia
pregnant women working in the health mangoli north maluku.

Supervisor : Asnet Leo Bunga. Annastasia S. Lamonge.

Anemia is an indicator or poor health. Anaemia in pregnant women is associated


with mortality and morbidity in the mother and baby, including miscarriage,
stillbirth, prematurity and low birth weight. This study aims to identify the impact
of knowledge and behavior on the incidence of anemia among pregnant women in
sub-district Puskesmas Mangoli North Mangoli. The research method uses design
Deskripsif correlation with cross sectional approach. Samples were taken using
purposive sampling method that is some 45 pregnant women data collection was
done through a questionnaire sheet and Hb measurement tool, the research was
conducted on 1 June-10 July 2016. The analysis used univariate and bivariate
analysis using chi-square test was obtained p-value = 0.000 for knowledge of
pregnant women against the incidence anemi and for the behavior of pregnant
women against the incidence anemi obtained indigo p-value = 0.004 so it can be
concluded that there is a significant relationship between the knowledge of
pregnant women against the incidence of anemia and behavior of pregnant women
against the incidence anemi

Keywords : Awareness, Behavior, Genesis Anemia, Women working.


Literature : 9 Books, 9 Journals, 5 File internet
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur dan hormat bagi Tuhan Yesus Kristus karena tuntunan
dan kasih Tuhan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsiini yang berjudul
“Dampak Pengetahuan dan Perilaku Pencegahan Anemia terhadap Kejadian
Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Mangoli Maluku Utara”
dengan baik. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan
pendidikan S-1 pada Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Katolik De La
Salle Manado.
Penulis menyadari akan keterbatasan dan kemampuan dalam penyusunan
skripsi ini. Dalam penulisan skripsi ini penulis memperoleh bantuan, bimbingan,
motivasi, perhatian serta dukungan doa dari berbagai pihak, sehingga skripsi ini
dapat selesai walaupun masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, apa yang
sudah yang senantiasa menunjang keberhasilan skripsi ini. Untuk itu dengan
segala kerendahan hati dan puji syukur peneliti menyampaikan terima kasih
kepada :
1. Revi Rafael. H. M. Tanod, SS, SE, MA, Rektor UniversitasKatolik De La
Salle Manado
2. Dr. Indriani Yauri MN, Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Katolik De
La Salle Manado, sekaligus sebagai Dosen penguji pada saat ujian akhir
skripsi ini, terima kasih atas setiap masukan dan saran yang di berikan untuk
dapat diperbaiki sebagaimana mestinya.
3. Herman J Warouw, S.KM., M.Kep, Dosen penguji Proposal, terima kasih atas
setiap saran dan masukan untuk dapat diperbaiki serta memperlengkapi skripsi
ini.
4. Wahyuny Langelo, BSN., M.Kes, Ketua Program Studi Fakultas
Keperawatan Universitas Katolik De La Salle Manado
5. Asnet Leo Bunga SKp., M. Kes, Dosen Pembimbing I terima kasih atas setiap
masukan, saran, kritik, bimbingan dan motivasi yang diberikan untuk
kelancaran penyusunan skripsi.
6. Annastasia S. Lamonge, S.Kep., Ns., MAN, Dosen Pembimbing II, terima
kasih atas setiap masukan, saran, dan bimbingan yang diberikan untuk
kelancaran penyusunan skripsi.
7. Seluruh Dosen pengajar Fakultas Keperawatan Universitas Katolik De La
Salle Manado yang telah banyak membantu dan membimbing selama proses
pendidikan.
8. Muhammad Ali Masuku, Kepala Desa Mangoli Maluku Utara , terima kasih
atas bantuannya selama penelitian.
9. Seluruh Ibu hamil di Desa Mangoli Maluku Utara, terima kasih telah bersedia
menjadi responden.
10. Yonias Fatunlebit sebagai Ayah tercinta dan Debi Delfia Lasuarbebun sebagai
Ibu tercinta, terima kasih atas doa, cinta, kasih sayang, pengorbanan,
dukungan dan motivasi yang di berikan selama ini.
11. Adik-adikku Alexa, Susi, Tomi, Yos, Omi, beserta kakak-kakakku tersayang,
Ces, Min, Reklin, Melva, dan Ruskim, terima kasih telah membantu peneliti
dalam proses penyusunan skripsi sampe pada akhirnya yang telah
memberikan bantuan melalui Doa dan dana yang di berikan selama ini.
12. Seluruh keluarga besar Fatunlebit, Lasuatbebun, Watmanlusi, Luanmase,
Rengrengulu, Utuwali, Somalai, yang berada di Seira, terima kasih telah
memberikan dukungan dan motivasi serta doa sampai pada saat ini.
13. Sahabat – sahabat dan kakak - kakak terbaikku selama ini Mila, Lia, Orin,
Resi, Ota, Sasa, Lian, Lona, Fhien, Fani terima kasih atas doa, bantuan dan
motivasinya.
14. Sahabat – sahabat SMA yang selalu memeberikan semangat bagi peneliti
selama ini, Ineke, Vicy, dan Karten, terima kasih atas semuanya.
15. Nurjamilah Masuku, Yuliana Naranlele, terima kasih telah membantu peneliti
dalam penelitian dan penyusunan skripsi.
16. Seluruh teman – teman Army Of God Manado, Jestry, Silva, Deby, Nancy,
Eka, Des, Ridel, Klif, Acel, Cika, yang selama ini telah memberikan motivasi,
dukungan serta suport dan selalu ada pada saat peneliti butuhkan terima kasih
atas semuanya.
17. Jestry Markus dan Dafli Rivaldo Tumehu selaku pemimpin rohani, terimah
kasih atas dukungan doa dan semangat yang selalu di berikan bagi peneliti
selama ini.
18. Teman-teman Nursing Lassalle Angkatan 2012, yang selama 4 tahun telah
berjuang bersama-sama di Fakultas Keperawatan Universitas Katolik De La
Salle Manado.
19. Dan Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu dalam
penyelesaian penulisan ini.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk memotivasi semua
Ibu Hamil di Desa Mangoli Maluku Utara.

Manado, 23 Juli 2016


Penulis

Susana Fatunlebit
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. i
ABSTRAK .............................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
LEMBAR ORISINALITAS ................................................................................. vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................1
1.2 Tujuan Penelitian ..................................................................................3
1.3 Pertanyaan Penelitian .............................................................................3
1.4 Ringkasan isi ..........................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................5
2.1. Tinjauan Tentang Pengetahuan ............................................................5
2.2. Tinjauan Tentang Anemia .....................................................................6
2.3. Faktor yang Mempengaruhi Kejadian anemia pada Ibu Hamil ............8
2.4. Perilaku Pencegahan Anemia pada Ibu Hamil ....................................11
2.5. Penelitian Terkait ................................................................................12
2.6. Teori Keperawatan ..............................................................................16
BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DEFENISI OPERASIONAL ......... 20
3.1. Kerangka Konsep ...............................................................................20
3.2. Hipotesis .............................................................................................21
3.3. Defenisi Operasional ...........................................................................21
BAB IV METODE PENELITIAN .....................................................................23
4.1. Desain Penelitian ................................................................................23
4.2. Lokasi Penelitian .................................................................................23
4.3. Waktu Penelitian .................................................................................23
4.4. Populasi Dan Sampel ..........................................................................23
4.5. Instrumen Penelitian............................................................................24
4.6. Proses Pengumpulan Data ..................................................................25
4.7. Pengolahan dan Analisa Data .............................................................26
4.8. Etika Penelitian ...................................................................................27
BAB V HASIL PENELITIAN ............................................................................29
5.1. Analisis Univariat................................................................................32
5.2. Analisis Bivariat ..................................................................................32
BAB VI PEMBAHASAN.....................................................................................34
6.1. Penetahuan Ibu hamil tentang anemia.................................................34
6.2 Perilaku pencegahan anemia pada ibu hamil .......................................35
6.3 Kejadian anemia pada Ibu hamil ..........................................................36
6.4 Hubungan pengetahuan dengan kejadian anemia ................................37
6.5 Hubungan perilaku dengan kejadian anemia .......................................39
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................42
7.1 Kesimpulan ..........................................................................................42
7.2 Saran .....................................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................44
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 2.5. Penelitian Terkait ..................................................................................12
Tabel 3.3. Defenisi Operasional ............................................................................19
Tabel 5.1.1 Distribusi Karakteristik Responden berdasarkan Umur......................27
Tabel 5.1.2 Distribusi Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan .............28
Tabel 5.1.3 Distribusi Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan ...............28
Tabel 5.1.4 Distribusi Frekuensi Responden menurut Kejadian Anemia ..............29
Tabel 5.1.5 Tabel Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden tentang Anemia
................................................................................................................................29
Tabel 5.1.6 Distribusi Frekuensi Perilaku Pencegahan Anemia ............................29
Tabel 5.2.1 Dampak Pengetahuan dan Perilaku Pencegahan Anemia ...................30
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.6.1. Kerangka Teori ...............................................................................17
Gambar 3.1. Kerangka Konsep ..............................................................................18
Gambar 4.6. Proses Pengumpulan Data .................................................................23
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Curriculum vitae
Lampiran 2 : Permohonan menjadi Responden Penelitian
Lampiran 3 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 4 : Kuesioner
Lampiran 5 : Surat Ijin Penelitian
Lampiran 6 : Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian
Lampiran 7 : Hasil Pengolahan Data
Lampiran 8 : Master Tabel
Lampiran 9 : Lembar Konsultasi
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Menurut Word Health Organizatian (WHO) Anemia yaitu suatu kondisi di
mana jumlah dan ukuran sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin di
bawah nilai batas normal yang dapat mengganggu kapasitas darah untuk
mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Anemia merupakan indikator atau
kesehatan yang buruk. Anemia pada ibu hamil sangat terkait dengan
mortalitas dan morbiditas pada ibu dan bayi, termasuk resiko keguguran ,bayi
lahir mati, prematuritas, dan berat bayi lahir rendah (Lestari, 2012). Anemia
dalam kehamilan akan menimbulkan dampak yang membahayakan bagi janin
dan ibu hamil sendiri. Anemia dalam kehamilan menjadi masalah nasional
karena pengaruhnya terhadap kualitas sumber daya manusia dan
mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat. Anemia dalam
kehamilan dapat meningkatkan risiko terjadinya keguguran, persalinan
prematur kesakitan dan kematian pada ibu hamil, bayi dengan berat badan
lahir rendah, dan mortalitas perinatal. (Wabula, 2014).
Data World Health Organization (WHO, 2012) 40% kematian ibu di
negara berkembang berkaitan dengan anemia dalam kehamilan. Kebanyakan
anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan pendarahan akut,
bahkan jarak keduanya saling berinteraksi. Saat ini angka kematian ibu di
Provinsi Maluku dilaporkan sebesar 244/100.000 kelahiran hidup. Angka ini
jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan target MDGs yaitu sebesar 102 per
100.000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Utara, 2013).
Tingginya angka kematian ibu dihubungkan dengan adanya komplikasi dalam
kehamilan, persalinan, dan nifas yang tidak segera ditangani secara baik dan
tepat. Faktor lainnya adalah adanya perdarahan, eklampsia, komplikasi aborsi,
sepsis paska persalinan, partus lama, termasuk anemia. Angka kejadian anemia
pada ibu hamil di Kabupaten Sula pada tahun 2012 sebesar 46,3%, sedangkan
prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia sekitar 37,1% (Dinas Kesehatan
Provinsi Maluku Utara, 2013; Kementerian Kesehatan RI, 2013). Risiko
timbulnya anemia pada ibu hamil dapat dicegah apabila ibu hamil dapat
memenuhi kebutuhannya akan zat besi. Pemenuhan zat besi yang masih kurang
dari makanan dapat dilakukan dengan mengonsumsi suplemen besi. Dinas
Kesehatan Kabupaten Sangihe telah melaksanakan program penanggulangan
anemia melalui puskesmas dengan memberikan tablet besi kepada semua ibu
hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan. Jumlah tablet besi yang
dikonsumsi ibu hamil adalah minimal 90 tablet selama kehamilan. Walaupun
program suplementasi tablet tambah darah (Fe) telah dijalankan tapi upaya
tersebut belum optimal karena masih banyak ditemukan kejadian anemia pada
ibu hamil (Wabula, 2014)
Menurut hasil penelitian (Riny 2014, Asyirah, 2012) menunjukan bahwa
ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kejadian anemia pada ibu
hamil.
Berdasarkan survei awal yang dilakukan oleh peneliti di Puskesmas
Mangoli Kecamatan Mangoli Tengah melalui hasil wawancara antara peneliti
dan seorang Bidan di Puskesmas Mangoli Kecamatan Mangoli Tengah pada
tanggal 30 april 2016 didapatkan data bahwa jumlah Ibu hamil yang berada di
wilayah kerja Puskesmas adalah 130 orang dan angka kejadian anemia pada
ibu hamil dari bulan Oktober 2015 sampai Januari 2016 adalah berjumlah 54
ibu hamil yang mengalami anemia. Program kesehatan yang dilakukan oleh
pihak Puskesmas untuk menanggulangi kejadian anemia tersebut adalah
meberikan obat atau tablet yang mengandung zat besi pada ibu hamil tetapi hal
tersebut di lakukan bila ada obat atau tablet yang tersedia di Puskesmas
tersebut. Adapun upaya penceghan lain yang dilakukan seperti pendidikan
kesehatan tentang pencegahan anemia bagi setiap ibu hamil yang berkunjung di
Puskesmas tetapi hanya dilakukan secara individu atau perorangan bila ada ibu
hamil yang berkunjung di Puskesmas. Bidan tersebut juga mengatakan bahwa
belum pernah ada penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian di atas.
Berdasarkan uraian dari latar belakang maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang “ Dampak Pengetahuan dan Perilaku
Pencegahan Anemia terhadap Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas
Mangoli Kecamatan Mangoli Utara.”
Berdasarkan hasil penelitian ini harapkan dapat meningkatkan
pengetahuan dan wawasan bagi semua ibu hamil di Puskesmas Mangoli
Kecamatan Mangoli Tengah, dan dapat menjadi pedoman bagi ibu hamil dan
pihak yang berwajib yaitu Puskesmas Mangoli Kecamatan Mangoli Utara
dalam meingkatkan program pelayanan kesehatan seperti memberikan
pendidikan kesehatan untuk mengurangi angka kejadian anemia pada ibu hamil
di Puskesmas Mangoli Kecamatan Mangoli Utara.
1.2 Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengidentifikasi dampak pengetahuan dan perilaku terhadap
kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Mangoli Kecamatan
Mangoli Tengah.
2. Tujuan Khusus
a. Teridentifikasi pengetahuan ibu hamil tentang anemia di Puskesmas
Mangoli Kecamatan Mangoli Tengah.
b. Teridentifikasi perilaku ibu hamil dalam pencegahan anemia di
Puskesmas Mangoli Kecamatan Mangoli Tengah.
c. Teridentifikasi kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Saumlaki
Mangoli Kecamatan Mangoli Tengah.
d. Diketahui hubungan antara pengetahuan dengan kejadian pada ibu hamil di
Puskesmas Mangoli Kecamatan Mangoli Tengah.
e. Diketahui hubungan antara perilaku pencegahan anemia dengan
kejadian amenia pada ibu hamil di Puskesmas Mangoli Kecamatan
Mangoli Tengah.
1.3 Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat disimpulkan
pertanyaan penelitian adalah “Apakah ada hubungan antara pengetahuan
dan perilaku pencegahan anemia terhadap kejadian amenia pada ibu hamil
di Puskesmas Mangoli Kecamatan Mangoli Tengah.?”
1.4 Ringkasan Isi
Pada Bab satu berisi tentang latar belakang,tujuan penelitian,dan
pertanyaan penelitian. Pada bab dua menjelaskan tentang tinjauan pustaka
yang terdiri dari pengertian anemia, faktor yang mempengaruhi kejadian
anemia pada ibu hamil,perilkau pencegahan anemia,teori konsep
keperawatan.penelitian terkait. Pada bab tiga menjelaskan tentang
kerangka konsep yang mendukung penelitian ini. Pada bab IV menjelaskan
tentang metodologi yang dipakai untuk mengidentifikasi dampak
pengetahuan terhadap perilaku pencegahan anemia. Pada bab V akan
menguraikan hasil penelitian. Pada bab VI merupakan bab diskusi yang
akan mengaitkan antara hasil dan teori. Pada bab VII merupakan Penutup
dari skripsi ini, pada bagian ini akan menjelaskan tentang kesimpulan dan
saran-saran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pada bagian BAB II ini membahas tentang tinjauan pusataka dengan


menggunakan kata kunci: perilaku pencegahan anemia, faktor-faktor yang
mempengaruhi kejadian anemia,anemia pada ibu hamil, hubungan pengetahuan
ibu tentang anemia. pecegahan anemia pada ibu hamil. Pada bab ini akan
membahas tentang: pengertian anemia, faktor yang mempengaruhi kejadian
anemia pada Ibu hamil, perilaku pencegahan anemia pada ibu hamil, aplikasi
teori konsep keperawatan Lawrence Green, dan penelitian terkait.
2. 1. Tinjauan tentang Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2012) tingkatan Pengetahuan dalam domain
kognitif mencakup bebrapa tingkatan, yaitu : Tahu (Know) diartikan
sebagai mengingat suatu yang telah dipelajari sebelumnya termasuk
mengingat kembali terhadap sesuatu yang telah dipelajari. Memahami
(Comprehension) diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui orang telah paham terhadap
objek atau materi yang harus dapat dijelaskan, menyebutkan contoh,
menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang
dipelajari. Aplikasi (Aplication) diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menggunakan materi yang telah dipelajari pada kondisi yang sebenarnya.
Anaisis (Analisys) Adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu objek didalam struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya
satu dengan yang lain. Kemampuan analisis dapat dilihat dari penggunaan
kata, menggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan
sebagainya. Dan sintesis (Sintesys) menunjukan pada suatu kemampuan
untuk meletakan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu
bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah
kemampuan untuk menyusun suatu formasi-formasi yang ada. Kemudian
evaluasi (evaluation) berkaitan dengan pengetahuan untuk melakukan
penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu
berdasarkan suatu kriteria yang telah ada.
Faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut (Notoatmojo
2012) antara lain: faktor pendidikan yaitu proses pengubahan sikap dan
tingkalaku seseorang atau kelompok dengan maksud untuk mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Media yang secara
khusus dibuat untuk menambah pengetahuan masyarakat, sehingga dengan
adanya media diharapkan wawasan masyarakat akan semakin luas
misalnya radio, koran dan majalah. Keterpaparan informasi yang
merupakan transfer pengetahuan, maka dengan adanya informasi yang ada
di harapkan pengetahuan seseorang akan semakin bertambah.
Menurut Fitri, (2015) menyatakan bahwa salah satu faktor yang
mempengaruhi terjadinya anemia adalah kurangnya pengetahuan ibu
tentang anemia. Masih kurangnya pengetahuan ibu meliputi ketidaktahuan
tentang tanda-tanda dan gejala awal anemia yang meliputi lelah dan
mengantuk, pusing dan lemah, sakit kepala, sedangkan untuk dampak yang
ditimbulkan dari anemia pada ibu hamil yang meliputi keguguran,
persalinan kurang bulan, berat badan lahir rendah, ibu cepat lelah pada saat
persalinan, selain itu ibu tidak mengetahui bahwa asupan makanan saat
hamil akan bertambah banyak untuk kebutuhan ibu dan bayinya sehingga
banyak ibu yang tidak memperhatikan pola makan. Padahal pemilihan
makanan dalam kehamilan harus beraneka ragam dan bervariasi yang
meliputi sumber karbohidrat, sumber protein, sumber lemak, sumber
mineral terutama zat besi, dan sumber vitamin C. Ketidak tahuan tentang
anemia ini menyebabkan jika ibu hamil tersebut terkena anemia, ibu
tersebut tidak merasakan gejala sakit. Pengetahuan ibu hamil tentang
anemia adalah segala sesuatu tentang anemia yang di ketahui oleh orang
perempuan yang sedang mengandung tentang anemia. Adanya
pengetahuan tentang anemia akan menyebabkan orang mempunyai sikap
positif terhadap pencegahan anemia. Diharapkan dengan sikap positif
terhadap pencagahan anemia akan menurunkan angka kejadian pada ibu
hamil khususnya anemia defisiensi
2.2. Tinjauan tentang Anemia.
Menurut WHO Anemia yaitu suatu kondisi dimana jumlah dan
ukuran sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin di bawah nilai batas
normal yang dapat mengganggu kapasitas darah untuk mengangkut
oksigen ke seluruh tubuh. Anemia merupakan indikator atau kesehatan
yang buruk. Anemia pada ibu hamil sangat terkait dengan mortalitas dan
morbiditas pada ibu dan bayi, termasuk resiko keguguran, bayi lahir mati,
prematuritas, dan berat bayi lahir rendah (Hannan, 2015). Anemia pada
kehamilan terjadi karena kurangnya unsur zat besi dalam makanan, karena
gangguan absorbsi atau terlampau banyaknya besi keluar dari badan,
misalnya pada perdarahan. Apabila asupan zat besi tidak ditambah dalam
kehamilan, maka mudah terjadi defisiensi zat besi.
Pada dasarnya anemia disebabkan oleh karena adanya gangguan
Eritrosit oleh sumsum tulang, kehilangan darah ke luar tubuh,
(perdarahan), proses penghancuran eritrosit dalam tubuh sebelum
waktunya (hemolisis). Klasifikasi anemia pada ibu hamil berdasarkan
berat ringannya anemia pada ibu hamil dikategorikan adalah anemia
ringan dan anemia berat. Anemia ringan apabila kadar Hb dalam darah
adalah 8 gr% sampai kurang dari 11 gr%, anemia berat apabila kadar Hb
dalam darah kurang dari 8 gr%. Penyebab terjadinya anemia yaitu faktor
dasar yang meliputi: sosial ekonomi, pengetahuan, pendidikan. Faktor
langsung meliputi: kecukupan konsumsi tablet besi, jarak kehamilan,
paritas, status gizi,dan penyakit infeksi.Sedangkan faktor tidak langsung
meliputi: kunjungan antenatal care (ANC), umur ibu yang dapat
menyebabkan anemia pada ibu hamil.(Nurhidayati, 2013).
Anemia dapat menyebabkan tanda dan gejala seperti: letih, sering
mengantuk, malaise, pusing, lemah, nyeri kepala, luka pada lidah, Kulit
pucat, membran mukosa pucat (misal konjungtiva), bantalan kuku pucat,
tidak ada nafsu makan, mual dan muntah. Anemia dalam kehamilan dapat
mengakibatkan dampak yang membahayakan bagi ibu dan janin. Pada ibu
hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya pendarahan postpartum. Bila
terjadi sejak awal kehamilan dapat menyebabkan terjadinya persalinan
prematur, pertumbuhan janin terhambat yang dapat mengakibatkan
penyakit kardiovaskular pada saat dewasa, dan dapat mempengaruhi
vaskularisasi plasenta dengan mengganggu angiogenesis pada kehamilan
muda. (Linda 2013).
Bahaya anemia pada ibu hamil saat persalinan, dapat menyebabkan
gangguan his primer, sekunder, janin lahir dengan anemia, persalinan
dengan tindakan-tindakan tinggi karena ibu cepat lelah dan gangguan
perjalanan persalinan perlu tindakan operatif (Purwaningsi, S 2008).
Anemia kehamilan dapat menyebabkan kelemahan dan kelelahan sehingga
akan mempengaruhi ibu saat mengedan untuk melahirkan bayi. Kondisi
anemia terjadi karena tubuh ibu hamil mengalami kekurangan zat besi
yang merupakan elemen penting dalam sel darah merah. Zat besi
merupakan nutrisi yang sangat penting untuk pembentukan hemoglobin
yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh. Kondisi kehamilan
menyebabkan peningkatan volume darah dalam tubuh ibu hamil mencapai
50%, volume plasma meningkat sedikit menyebabkan penurunan
konsentrasi Hb dan nilai hematokrit. Ketidakseimbangan antara kecepatan
penambahan plasma dan penambahan eritrosit ke dalam sirkulasi ibu
biasanya memuncak pada trimester kedua
Penanggulangan anemia pada ibu hamil. upaya yang dapat
dilakukan untuk menanggulangi anemia akibat kekurangan besi adalah
Dengan meningkatkan konsumsi makanan yang kaya zat besi, terutama
dari sumber hewani yang mudah diserap seperti hati, ikan, daging. Selain
itu perlu ditingkatkan makanan yang banyak vitamin C dan vitamin A
untuk membantu penyerapan besi dan membantu proses pembentukan
hemoglobin. Fortifikasi yaitu menambahkan besi, asam folat, Vit A dan
asam amino essensial (fortifikasi) pada bahan makanan yang di makan
secara luas oleh kelompok sasaran. Suplementasi zat besi secara masal
pada kelompok sasaran pada selama jangka waktu tertentu. (Ahmad,
2015).
2.3. Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Anemia pada Ibu
Hamil
Penyebab terjadinya anemia yaitu faktor dasar yang meliputi: sosial
ekonomi, pengetahuan, pendidikan. Faktor langsung meliputi:
kecukupan konsumsi tablet besi, jarak kehamilan, paritas ,status gizi,
dan penyakit infeksi. Sedangkan faktor tidak langsung meliputi:
kunjungan antenatal care (ANC), umur ibu yang dapat menyebabkan
anemia pada ibu hamil.(Susanti, 2013).
Pada ibu hamil dengan tingkat sosial ekonomi yang baik, otomatis
akan mendapatkan kesejahteraan fisik dan psikologis yang baik pula.
Status gizipun akan meningkat karena nutrisi yang didapatkan
berkualitas. Tingkat sosial ekonomi terbukti sangat berpengaruh
terhadap kondisi kesehatan fisik dan psikologis ibu hamil. Tingkatan
pengetahuan ibu mempengaruhi perilakunya, makin tinggi pendidikan
atau pengetahuannya, makin tinggi kesadaran untuk mencegah
terjadinya anemia. Pendidikan yang baik akan mempermudah untuk
mengadopsi pengetahuan tentang kesehatannya. Rendahnya tingkat
pendidikan ibu hamil dapat menyebabkan keterbatasan dalam upaya
menangani masalah gizi dan kesehatan keluarga. Kecukupan
konsumsi tablet besi tablet besi adalah tablet tambah darah untuk
menanggulangi anemia gizi besi yang diberikan kepada ibu hamil.
Jarak kehamilan ibu dikatakan terlalu sering melahirkan bila jaraknya
kurang dari 2 tahun. Paritas adalah kelahiran setelah gestasi 20
minggu, tanpa memperhatikan apakah bayi hidup atau mati. Paritas
ibu merupakan frekuensi ibu pernah melahirkan anak hidup atau mati,
tetapi bukan aborsi. kekurangan gizi tentu saja akan menyebabkan
akibat yang buruk bagi ibu dan janin. Ibu dapat menderita anemia,
sehingga suplai darah yang mengantarkan oksigen dan makanan pada
janin akan terhambat, sehingga janin akan mengalami gangguan
pertumbuhan dan perkembangan. Oleh karena itu pemantauan gizi ibu
hamil sangatlah penting dilakukan. Beberapa infeksi penyakit
memperbesar risiko anemia. Infeksi itu umumnya adalah TBC,
cacingan dan malaria, karena menyebabkan terjadinya peningkatan
penghancuran sel darah merah dan terganggunya eritrosit. Cacingan
jarang sekali menyebabkan kematian secara langsung, namun sangat
mempengaruhi kualitas hidup penderitanya. Infeksi cacing akan
menyebabkan malnutrisi dan dapat mengakibatkan anemia defisiensi
besi. Infeksi malaria dapat menyebabkan anemia.
Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama
pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Kasus
anemia defisiensi gizi umumnya selalu disertai dengan mal nutrisi
infestasi parasit, semua ini berpangkal pada keengganan ibu untuk
menjalani pengawasan antenatal. Semakin muda dan semakin tua
umur seorang ibu yang sedang hamil, akan berpe ngaruh terhadap
kebutuhan gizi yang diperlukan. Umur muda (<20 tahun) perlu
tambahan gizi yang banyak karena selain digunakan untuk
pertumbuhan dan perkem bangan dirinya sendiri juga harus berbagi
dengan janin yang sedang di kandung. Sedangkan untuk umur yang
tua diatas 30 tahun perlu energi yang besar juga karena fungsi organ
yang makin melemah dan diharuskan untuk bekerja maksimal maka
memerlukan tambahan energi yang cukup guna mendukung
kehamilan yang sedang berlangsung.
Pemeriksaan antenatal care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan
untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil.
Sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan
pemberian ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.
Kunjungan ANC adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter
sedini mungkin semenjak dia merasa dirinya hamil untuk
mendapatkan pelayanan asuhan kebidanan. Pelayanan antenatal ialah
untuk mencegah adanya komplikasi obstetrik bila mungkin dan
memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin serta
ditangani secara memadai (Manuaba, 2009).
Pelayanan kehamilan (antenatal) secara umum bertujuan untuk
meningkatkan kesehatan ibu selama hamil sesuai dengan kebutuhan
sehingga dapat menyelesaikan kehamilannya dengan baik dan
melahirkan bayi yang sehat. Sedangkan secara khusus pelayanan
antenatal bertujuan untuk mendeteksi ibu hamil dengan faktor resiko
tinggi dan menanggulangi sedini mungkin, merujuk kasus resiko
tinggi ke tingkat pelayanan kesehatan yang sesuai, memberi
penyuluhan dalam bentuk Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE)
sehingga terjadi peningkatan cakupan dan merencanakan serta
mempersiapkan persalinan sesuai dengan resiko yang dihadapinya
(Manuaba, 2009).
Kunjungan baru ibu hamil (K1) adalah kontak ibu hamil yang
pertama kali dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan
pemeriksaan kehamilan standar, dalam pengelolaan program KIA
disepakati bahwa kunjungan ibu hamil yang ke empat (K4) adalah
kontak ibu hamil yang ke empat atau lebih dengan petugas kesehatan
untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan, dengan distribusi kontak
sebagai berikut: Minimal satu kali pada trimester I, minimal satu kali
pada trimester II, minimal dua kali pada trimester II dan Cakupan
pemeriksaan kehamilan (pelayanan antenatal) adalah presentase ibu
hamil yang telah mendapat pemerikasaan kehamilan oleh tenaga
kesehatan di suatu wilayah kerja.
Menurut hasil penelitian (Riny 2014, Asyirah, 2012,
Sukmaningtyas, dkk, 2015) faktor-faktor yang mempengaruhi
kejadian anemia pada ibu hamil adalah pengetahuan, jarak kehamilan,
status ekonomi. Sedangkan menurut (Nurhidayati, dkk, 2013, Pane,
2015) faktor-faktor yang berhubungan dengankejadian anemia adalah
antara kecukupan konsumsi tablet Fe, jarak kehamilan, pendidikan,
status gizi, pemeriksan ANC, yang dapat mempengaruhi kejadian
anemia pada ibu hamil, dan tidak terdapat hubungan pengetahuan
tentang anemia pada ibu hamil.
2.4. Perilaku Pencegahan Anemia pada Ibu Hamil.
Upaya pencegahan dan penanggulangan anemia pada dasarnya
adalah mengatasi penyebabnya. Pada anemia berat (kadar Hb <8 gr/dl)
biasanya ada penyakit yang melatarbelakangi yaitu antara lain infeksi
cacing atau malaria sehingga selain penanggulangan pada anemia
harus di lakukan pengobatan terhadap penyakit – penyakit tersebut.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah anmia antara lain
meningkatkan makanan yang mengandung zat besi dari makanan yaitu
mengonsumsi pangan hewani seperti daging, hati, ikan, dan gizi yang
cukup sehingga dapat mencegah anemia pada ibu hamil. Selain itu
sayuran–sayuran hijau dan buah–buahan, ditambah dengan kacang–
kacangan dan padi–padian yang cukup mengandung zat besi. vitamin
C di perlukan untuk meningkatkan penyerapan zat besi di dalam
tubuh.(Gutmaningsih, 2011)
Kunjungan ANC juga merupakan kunjungan ibu hamil ke bidan
atau dokter sedini mungkin semenjak dia merasa dirinya hamil untuk
mendapatkan pelayanan asuhan kebidanan. Pelayanan antenatal ialah
untuk mencegah adanya komplikasi obstetrik bila mungkin dan
memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin serta
ditangani secara memadai (Manuaba, 2009).
Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme (makhluk
hidup) yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis
semua makhluk hidup mulai tumbuh-tumbuhan, binatang sampai
dengan manusia itu berperilaku, karena mereka mempunyai aktifitas
masing-masing. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud perilaku manusia adalah semua aktivitass atau kegiatan
manusia, baik yang langsung dapat diamati, maupun yang tidak dapat
diamati oleh pihak luar. (Notoadmojo 2012)
Menurut Wabula, (2014) pencegahan adalah merupakan tujuan
utama dalam penanganan masalah kesehatan masyarakat ini. Upaya
penanggulangan anemia defisiensi zat besi dapat dilakukan dengan
lima cara : Memperkaya makanan pokok dengan zat besi karena Zat
besi dapat membantu pembentukan haemoglobin (sel darah merah)
yang baru. Bahan-bahan makanan yang mengandung zat besi tinggi
antara lain daging ternak, unggas, ikan, sayur-sayuran berwarna hijau
(kangkung, bayam, daun katuk) serta kacang-kacangan, Pemberian
suplemen tablet besi Pada saat ini pemerintah mempunyai Program
Penanggulangan Anemia Gizi Besi. Pada ibu hamil untuk mencegah
dan menanggulangi masalah anemia gizi besi melalui suplementasi zat
besi. Bentuk penanganan yang disukai adalah terapi zat besi per oral.
Efek samping pemberian tablet zat besi terdiri dari diare, mual, perut
kembung, sulit buang air besar dan tinja berwarna hitam. Risiko efek
samping tersebut sebanding dengan dosis zat yang diberikan.
Upaya pendidikan nutrisi masyarakat diperlukan untuk
menggalakkan perbaikan konsumsi makanan. Pelaksanaan pendidikan
kesehatan tentang ancaman anemia defisiensi besi bagi ibu hamil dan
bayi yang dikandungnya, juga pendidikan tentang kualitas makanan
yang kaya akan zat besi dan pentingnya menjaga kebersihan personal
dan lingkungan. Fortifikasi makanan adalah penambahan zat gizi pada
makanan dengan kadar yang lebih tinggi dari kadar aslinya
(Proverawati, 2011). Fortifikasi zat besi perlu dilakukan jika diet zat
besi tidak mencukupi atau diet zat besi harian rendah
bioavailabilitasnya, terutama pada masyarakat di negara berkembang
yang penduduknya sebagian besar berada pada status ekonomi rendah.
Contoh bahan makanan yang berhasil difortifikasi adalah tepung, roti,
gandum, jagung, gula, dan susu.
2.5 Penelitian Terkait

Berdasarkan penelusuran penelitian terkait dapat di simpulkan


bahwa ada hubungan tingkat pengetahuan, pendidikan, sosial
ekonomi, umur, kecakupan konsumsi tablet besi, jarak kehamilan,
paritas, status gizi, penyakit infeksi terhadap anemia pada ibu hamil
namun terdapat penelitian dari (Nurhidayati, dkk, 2013) menjelaskan
bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan anemia pada
ibu hamil.
Tabel 2.5. Penelitian Terkait

No Peneliti Tahun Negara Tujuan Desain Populasi,sampel Sampling Hasil Limitasi


Penelitian Penelitian Method
1. Elsi Noverstiti 2012 Indonesia untuk Cross sampel berjumlah Pengumpulan ada hubungan Hanya
mengetahui sectional 61orang ibu hamil data dilakukan yang signifikan meneliti
faktor- study trimester III pada dengan cara antara jarak tentang
faktor yang tiga kelurahan di primer dan kehamilan, dan pengetahuan,
berhubunga wilayah kerja sekunder yaitu tingkat jarak
n dengan Puskesmas Air melihat faktor- pengetahuan kehamilan
kejadian Dingin faktor yang dengan kejadian
anemia berhubungan anemia pada ibu
pada ibu dengan kejadian hamil trimester
hamil anemia pada ibu III.
trimester III hamil trimester
di wilayah III melalui
kerja wawancara
Puskesmas dengan alat
Air Dingin bantu kuesioner.
Kota
Padang
2. Nurhidayati 2013 Indonesia menganalis Penelitian Populasi Simpel Random terdapat Penelitian ini
is faktor ini penelitian adalah sampling hubungan hanya
penyebab merupaka 404 ibu hamil bermakna berfokus pada
terjadinya n yang mengalami kecukupan konsummsi
anemia penelitian anemia yang konsumsi tablet tablet Fe dan
pada ibu kuantitatif memeriksakan Fe dengan tidak
hamil di dengan kehamilannya di kejadian anemia membahas
Wilayah desain Puskesmas pada ibu secara
Kerja korelasion Tawangsari hamil, (2) keseluruhan
Puskesmas al. Kabupaten terdapat faktor-faktor
Tawangsari Sukoharjo. hubungan penyebab
Kabupaten bermakna jarak anemia
Sukoharjo kehamilan dengan
kejadian anemia
pada ibu hamil,
(3) tidak terdapat
hubungan
bermakna paritas
dengan kejadian
anemia pada ibu
hamil, (4) tidak
terdapat
hubungan
bermakna status
gizi ibu
hamil dengan
kejadian anemia
pada ibu hamil,
dan (5) tidak
terdapat
hubungan
bermakna resiko
penyakit infeksi
ibu hamil dengan
kejadian anemia
pada ibu
hamil di wilayah
kerja Puskesmas
Tawangsari
Sukoharjo.
3. Sitti Asyirah 2012 Indonesia Menganalis Penelitian Sampel adalah Pengumpulan Terdapat Penelitian
is faktor- ini 100 ibu hamil data hubungan tersebut hanya
faktor yang mengguna mengguanakan bermakna antara membahas
berhubunga kan kuisioner frekuensi beberapa
n dengan rangcanga dengan ANC,pengetahua faktor yaitu,
anemia n Cross wawancara,dan n,dan kepatuhan frekuensi
pada ibu sectional pengukuran ibu dalam ANC,pengetah
hamil kadar mengonsumsi uan,dan
hemoglobin tablet Fe dengan kepatuhan ibu
anemia pada ibu mengonsumsi
hamil tablet Fe
4. Faradila 2015 indonesia bertujuan Penelitian Tehnik sampel menggunakan Sehingga tidak dalam
Husnawati, untuk ini jenuh metode ada hubungan mengukur
dkk. diketahui mengguna berjumlah 24 ibu observasional antara status variabel status
hubungan kan hamil anemia. analitik sosial ekonomi, sosial ekonomi
faktor metode paritas, frekuensi hanya
sosial observasio ANC dengan berdasarkan
ekonomi, nal tingkatan anemia tingkat
paritas, analitik pada ibu hamil pendapatan
frekuensi dengan anemia di saja,
ANC dan pendekata Puskesmas
kepatuhan n cross Sentolo II Kulon
konsumsi sectional Progo. Ada
tablet Fe study. hubungan yang
dengan signifikan antara
tingkatan kepatuhan
anemia konsumsi tablet
pada ibu Fe dengan
hamil tingkatan anemia
anemia di pada ibu hamil
Puskesmas anemia di
Sentolo Puskesmas
Sentolo II Kulon
Progo
5. Budi 2012 Indonesia Untuk Penelitian Jumlah sampel Pengumpulan Hasil penelitian Hanya
Iswanto,dkk mengetahui ini sebanyak 88 data dengan menunjukkan meneliti
hubungan merupaka responden menggunakan pengetahuan baik tentang
pengetahua n soal 13,64%, pengetahuan
n ibu hamil penelitian pengetahuan pengetahuan dan kecukupan
tentang observasio tentang anemia cukup 31,82%, mengonsumsi
anemia nal defisiensi besi pengetahuan tablet besi
defisiensi analitik dan kurang 7,95%
besi dengan dengan kuesioner dinyatakan patuh
kepatuhan pendekata kepatuhan mengkonsumsi
mengkonsu n cross mengkonsumsi tablet besi.
msi tablet sectional tablet besi, Pengetahuan
besi di analisis data kurang 22,73%,
Puskesmas menggunakan pengetahuan baik
Karangdow uji dan sedang
o Klaten. chi-square. sebanyak
2,27% dan
21,59%
dinyatakan tidak
patuh
mengkonsumsi
tablet besi.
2.6 Teori Keperawatan
2.6.1. Teori Lawrence green
Menurut Lawrence Green (Notoadmojo 2012), faktor- faktor perilaku
dalam perilaku kesehatan terdiri dari beberapa teori penyebab masalah
kesehatan yaitu: Faktor–faktor predisposisi (disposing faktors) dimana,
faktor-faktor yang mempermudah atau mempredisposisi terjadinya
perilaku seseorang antara lain pengetahuan, sikap, keyakinan,
kepercayaan, nial-nilai, dan tradisi. Kemudian faktor- faktor pemungkin
(enabling factors) dimana, faktor-faktor yang memungkinkan atau yang
memfasilitasi perilaku atau tindakan, artinya faktor pemungkin adalah
sarana dan prasarana fasilitas untuk terjadinya perilaku. Dan faktor-faktor
penguat (reinforcing factors) dimana, faktor-faktor yang mendorong atau
memperkuat terjadinya perilaku.
Teori Green mencoba menganalisis perilaku manusia dari tingkat
kesehatan. Menurut Green,perilaku seseorang dipengaruhi oleh 3 faktor
utama yaitu : Faktor predisposisi (predisposing factor) dimana faktor ini
mencangkup pengetahuan dan sikap individu atau masyarakat terhadap
kesehatan, tradisi dan kepercayaan menyagkut hal-hal yang mengenai
dengan kesehatan,sistem nilai yang dianut masyarakat, tngkat ekonomi,
tingkat pendidikan dan lain-lain. Faktor pemungkin (enabling factor)
dimana faktor-faktor ini mencangkup ketersediaan fasilitas atau sarana dan
prasarana kesehatan bagi individu atau masyarakat seperti puskesmas,
rumah sakit, posyandu, poliklinik, polindes, pos obat yang ada di desa,
dokter atau bidan praktek. Fasilitas ini umumnya bertujuan untuk
medukung atau memungkinkan terwujutnya perilaku kesehatan. Dan
faktor penguat (reinforcing factor) Faktor ini meliputi faktor sikap dan
perilaku tokoh agama, tokoh masyarakat dan petugas kesehatan. Termasuk
juga undang-undang, peraturan-peraturan baik dari pusat atau pemerintah
didaerah yang terkait dengan kesehatan. Dalam berperilaku sehat
masyarakat kadang tidak hanya perlu pengetahuan dan sikap positif serta
fasilitas yang memadai saja, tapi diperlukan perilaku (contoh) acuan dari
tokoh masyarakat, agama dan petugas kesehatan. Sealin itu, undang-
undang juga diperlukan untuk memperkuat perilaku masyarakat tersebut.
(Green (1980)in Priyoto 2014).

Model ini dapat digambar sebagai berikut :


B = f (PF,EF,RF) dimana :
B = Bahavior
PF = Predisposing factors
EF = Enabling Factors
RF = Reinforcing factors

Jadi dapat disimpulkan bahwa perilaku seseorang atau masyarakat mengenai


kesehatan ditentukan oleh pengetahuan, juga ikut mengambil peran dan
memperkuat terbentuknya perilaku.

Kerangka teori menurut Lawrence Green (2010)

Gambar 2.6.1

Promosi
Faktor
kesehatan
predisposisisi
Pendidikan
kesehatan Status Kualit
Perilaku as
Kesehata
Faktor hidup
n
penguat

Peraturan
kebijakan
organisasi Faktor
Lingkungan
pemungkin

2.6.2 Aplikasi Teori Konsep Keperawatan

Teori Lawrence Green sangat berkaitan penjelasan teori dari peneliti dimana
peneliti membahan tentang faktor predisposisi yaitu pengetahuan yang
mempengaruhi perilaku ibu hamil dalam mencegah teradinya kejadian
anemia pada ibu hamil.
BAB III
KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DEFENISI OPERASIONAL

Pada Bab ini akan menjelaskan tentang kerangka konsep, hipotesis, dan
defenisi operasional yang menjelaskan hubungan antara variabel independen dan
variabel dependen. Kata kunci yang digunakan adalah : defenisi operasional tentang
pengetahuan,defenisi konseptual tentang pengetahuan, defenisi operasional dan
konseptual tentang perilaku.

3.1. Kerangka Konsep

Pengetahuan tentang
Faktor
anemia
Predisposisi
Kejadian
anemia
Perilaku pencegahan
Faktor anemia
Pemungkin

Faktor Penguat

Keterangan :

Variabel Independen

Variabel Dependen

Variabel yang tidak di teliti.


3.3. Hipotesis
1. Ho: Tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan kejadian anemia pada
ibu hamil.
Ha: Ada hubungan antara pengetahuan dengan kejadian anemia pada ibu
hamil.
2. Ho: Tidak ada hubungan antara perilaku pencegahan anemia dengan kejadian
anemia pada ibu hamil.
Ha: Ada hubungan antara perilaku pencegahan anemia dengan kejadian
anemia pada ibu hamil.

3.4. Definisi Operasional


No Variabel Definisi Definisi Skala Alat ukur Hasil ukur
Konseptual Operasional ukur
1. Pengetahuan Pengetahuan Pengetahuan Ordinal Kuesioner Jumlah
tentang tentang adalah Yang pertanyaan
anemia anemia kemampuan ibu berjumlah kali skor
adalah hasil dalam 9 tertinggi(2),
tahu, dan hal mengetahui pertanyaan di kali cut off
ini terjadi tentang dengan point (75%)
setelah defenisi,penyeba tipe sehingga di
seseorang b,tanda dan jawaban dapatkan
melakukan gejala serta Benar hasil
tinjauan pecegahan adalah 2 >13 Baik <14
terhadap anemia. dan salah kurang
objek adalah 1
tertentu.
Penginderaan
terjadi
melalui panca
indera
manusia, dan
sebagian
besar
pengetahuan
manusia
diperoleh
melalui mata
dan
telinga.(Noto
atmodjo
2010)

2. Perilaku Perilaku perilaku Ordinal Kuesioner Jumlah


pencegahan penceghan pencegahan dengan pertanyaan
anemia anemia anemia adalah jumlah 10 kali skor
adalah suatu suatu tindakan pertanyaan tertinggi(2),
kegiatan atau yang di lakukan dengan di kali cut off
aktivitas oleh ibu hamil tipe point (75%)
organisme untuk mencegah jawaban sehingga di
makhluk anemia dengan Ya adalah dapatkan
hidup yang cara makan 2 dan hasil
bersangkutan makanan yang Tidak >15 Baik
mengandung zat adalah 1 <16 kurang
besi, makanan
yang bergizi,dan
teratur dalam
memeriksa
kesehatannya di
puskesmas.

3. Kejadian Anemia yaitu Anemia pada Ordinal Easy Anemia bila


Anemia suatu kondisi ibu hamil adalah Touch kadar Hb <
dimana keadaan di mana GHb 12.
jumlah dan kadar HB <12. Digital Tidak anemia
ukuran sel bila kadar Hb
darah merah > 12
atau
konsentrasi
hemoglobin
di bawah
nilai batas
normal yang
dapat
mengganggu
kapasitas
darah untuk
mengangkut
oksigen ke
seluruh
tubuh.
BAB IV
METODE PENELITIAN

Pada bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan terdiri dari
desain penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel, pengolahan
data, instrumen penelitian, prosedur penelitian, etika penelitian, dan analisis data.
kata kunci yang di gunakan adalah : metode penelitian, etika penelitian.

4.1. Desain Penelitian


Desain yang digunakan dalam penelitian ini adaah Deskripsif Korelasi yaitu
dengan pendekatan cross sectional, dimana merupakan metode pengambilan data
yang diperoleh atau yang dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan untuk
mengetahui hubungan antara pengetahuan dan perilaku pencegahan anemia dengan
kejadian anemia pada ibu hamil.

4.2. Lokasi Penelitian


Penelitian ini di lakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Mangoli Kecamatan
Mangoli Utara. Tempat penelitian berada di Provinsi Maluku Utara dengan
jangka waktu perjalanan dua hari mnggunakan kapal laut dan satu hari jika
menggunakan pesawat.
4.3.Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 30 April - 10 Juli 2016

4.4. Populasi dan Sampel


Populasi yang di gunakan dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang
berada di Wilayah Kerja Puskesmas Mangoli Kecamatan Mangoli Utara.yang
berjumlah 54 ibu hamil. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
teknik Purposive sampling, Sampel dalam penelitian ini berjumlah 45 Responden.
Yang diperoleh melalui rumus Slovin:

𝑁
𝑛=
𝑁(𝑑 2 ) +1

54
𝑛=
54(0,052 ) + 1

54
𝑛=
54(0,0025 ) + 1

54
𝑛=
0,1 + 1
54
𝑛=
1,1

𝑛 = 45

Keterangan :

n = jumlah sampel yang dicari

N = jumlah populasi

d = nilai presisi (0,05).

Orang yang akan menjadi responden dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang
harus memenuhi kriteria sample sebagai berikut :
a. Ibu hamil yang bersedia menjadi responden.
b. Ibu hamil Yang sadar dan dapat di ajak berkomunikasi dengan baik.
c. Ibu hamil Yang berkunjung ke Puskesmas Mangoli Kecamatan Mangoli
Utara.

4.5. Instrumen Penelitian


Dalam penelitian ini digunakan 2 kusioner dan 1 lembar observasi tentang
kejadian anemia. Kusioner tersebut di modifikasi dari kusioner yang di gunakan oleh
(Lona Luarwan) dalam penelitiannya tentang “Hubungaan Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Anemia dan Perilaku Pencegahan Anemia pada Ibu Hamil” . kusioner
tersebut bersifat baku Namun telah di modifikasi oleh peneliti oleh karena itu peneliti
melakukan kembali uji validitas dan reabilitasnya dengan cara membagi kusioner
kepada 15 orang ibu hamil yang datang berkunjung di Puskesmas Kombos Kecamtan
Singgkil untuk menjawab setiap pertanyaan yang ada kemudian dianalisis
menggunakan sistem komputer dan diuji dengan menggunakan uji statistik. setelah
dilakukan uji validitas dan reliabilitas, terdapat 6 pertanyaan yang tidak valid dengan
nilai alpha = 808 pada kusioner pengetahuan sedangkan pada kusioner perilaku
terdapat 5 pertanyaan yang tidak valid dengan nilai alpha = 796 sehingga dalam
penelitian ini, pada kusioner pengetahuan hanya menggunakan 9 pertanyaan dan
kusioner perilaku hanya menggunakan 10 pertanyaan. Kusioner ini dilakukan untuk
mengetahui Dampak pengetahuan dan perilaku pecegahan anemia terhadap kejadian
anemia pada ibu hamil. Pada kusioner pengetahuan dilakukan untuk mengukur
pengetahuan ibu hamil tentang anemia dengan tipe jawaban antara Benar atau Salah
dengan skor ≥14 adalah Baik dan ≤14 adalah kurang baik, sedangkan pada kusioner
Perilaku di lakukan untuk mengukur perilaku Ibu hamil dalam mencegah anemia
dengan tipe jawaban Ya atau Tidak dengan skor ≥16 adalah Baik dan ≤16 adalah
Kurang baik, dan 1 lembar observasi untuk mengukur kadar Hb pada ibu hamil.
Instrumen yang di berikan dalam penelitian ini menggunakan skala Gutman.
4.6. Proses Penelitian
Gambar 4.6
Perijinan

Penentuan populasi penelitian


(N=54)

jumlah responden (n = 45) responden

informed consect untuk mendapat persetujuan (n = 45) Responden

Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dengan jumlah


pertanyaan 19 nomor yang terdiri dari 9 pertanyaan tentang
pengetahuan ibu hamil tentang anemia, dan 10 pertayaan tentang
perilaku ibu hamil tentang pencegahan anemia (n = 45) Responden

Analisa data : univariat dan bivariat ( uji chi-square). (n = 45)


Responden

Penelitian ini dilakukan pada Ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Mangoli
Tengah. sebelum melakukan penelitian, peneliti meminta surat ijin penelitian
dari Fakultas dan setelah mendapat surat peneliti langsung ke tempat penelitian
dengan jangka waktu dua hari perjalanan dengan menggunakan kapal laut dan
setelah sampai peneliti membawa surat penelitian kepada kepala Puskesmas
Mangoli kemudia mengambil data responden di puskesmas dan setelah itu surat
izit penelitian juga dibawah kepada Kepala Desa Mangoli dan pada besok
harinya peneliti mulai melakukan penelitian dalam jangka waktu satu minggu.
Sebelum memberikan kusioner kepada responden, peneliti menjelaskan tujuan
penelitian dan memberikan lembar infromed consent kepada responden kemudian
responden yang setuju menandatangani infromed consent kemudia responden
mulai menjawab setiap pertanyaan yang ada pada kusioner. Setelah semua
kusioner diisi peneliti mulai melakukan olah data menggunakan uji statistik.
4.7. Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan Data
Pada pengolahan data dilakukan dengan menggunakan
komputerisasi dengan langkah-langkah berikut :
a. Coding
Pembuatan daftar variabel, Pembuatan daftar koding,
Pemindahan isi list variabel kedalam daftar koding, Pembuatan
program entry atau tabulasi data sesuai dengan daftar variabel
b. Editing
Melakukan pemeriksaan pada setiap format pengumpulan data
yang diisi untuk memastikan bahwa tidak ada kesalahan dalam
pengisian format
c. Entry Data
Sebelum pemasukan data ke dalam computer terlebih dahulu
dibuat program pemasukan data sesuai dengan karakteristik serta
skala masing-masing variabel. Selanjutnya, data yang sudah ada
dalam bentuk daftar koding dimasukkan dalam program komputer
d. Penyajian Data
Data yang telah diolah, disajikan dalam bentuk tabel disertai
dengan narasi untuk membahas hasil penelitian
2. Analisa Data
Model analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Analisis Univariat
Analisa univariat digunakan untuk mengetahui distribusi dan
presentase dari tiap variabel bebas (tingkat pengetahuan ibu hamil
tentang anemia) dengan variabel terikat (perilaku ibu hamil dalam
mencegah anemia).
b. Analisis Bivariat
Analisa bivariat digunakan untuk mengidentifikasi hubungan
antara pengetahuan dan perilaku pencegahan anemia terhdap
kejadian anemia pada ibu hamil dengan menggunakan uji statistik
chi –square dengan taraf signifikasi CI 95% di tetapkan ạ= 0,05
dengan ketentuan P value ≥ 0.05 maka Ho diterima sedangkan P
value < 0.05, maka Ho di tolak.

4.8. Etika Penelitian


Dalam penelitian ini, peneliti mengadakan permohonan izin kepada
subjek penelitian untuk mendapatkan persetujuan. Setelah mendapat persetujuan
peneliti melakukan pengumpulan data dengan kuesioner pada subyek penelitian
yang menekankan pada permasalahan etik, meliputi:
1. Infromed consent
Lembar persetujuan diedarkan sebelum riset dilaksanakan kepada
seluruh subyek yang akan diteliti. Tujuannya adalah agar subyek mengetahui
maksud dan tujuan penelitian. Isi dalam lembar persetujuan ini yakni
menjelaskan tujuan dari penelitian yang dilakukan dan menjaga kerahasiaan
identitas dan data yang telah diberikan responden. Jika subyek bersedia maka
mereka harus menandatangani lembar persetujuan tersebut. Jika subyek tidak
bersedia diteliti maka peneliti tetap menghormati haknya.
2. Anonimity
Untuk menjaga kerahasian subjek penelitian, peneliti tidak
mencantumkan nama responden pada lembar kuesioner, cukup dengan
memberikan inisial nama pada masing-masing lembaran kuesioener tersebut.
3. Confidentially
Kerahasiaan informasi dari responden penelitian akan dijaga oleh
peneliti, hanya data tertentu yang akan ditampilkan sebagai hasil penelitian.
Data akan disimpan hingga dilaksanakannya ujian skripsi dan satu minggu
setelah ujian skripsi data akan dihancurkan.
BAB V
HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil penelitian pada tanggal 1-10 Juli 2016 tentang dampak
pengetahuan dan perilaku pencegahan anemia terhadap kejadian anemia pada ibu
hamil di wilayah kerja Puskesmas Mangoli Kecamatan Mangoli Tengah Kabupaten
Kepulauan Sula Provinsi Maluku Utara maka dapat dilihat melalui data yang
disajikan di bawah ini.
5.1. Analisis Univariat

Responden dalam penelitian ini adalah ibu hamil pada kehamilan Trimester II dan III
yang memenuhi kriteria sampel dengan jumlah responden 45 orang.
5.1.1 Umur
Tabel 5.1.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik responden berdasarkan
kelompok umur
Umur (tahun) Jumlah Responden %
20-25 12 26,7
20-30 26 57,8
31-35 7 15,5
Jumlah 45 100
Sumber : Data Primer 2016

5.1.2 Tingkat Pendidikan


Tabel 5.1.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik responden berdasarkan tingkat
pendidikan
Tingkat pendidikan Jumlah Responden %
SD, 5 11,1
SMP 14 31,1
SMA 22 48,9
Sarjana 4 8,9
Jumlah 45 100
Sumber : Data Primer 2016

5.1.3 Jenis Pekerjaan


Tabel 5.1.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik responden berdasarkan
pekerjaan
Jenis pekerjaan Jumlah Responden %
PNS 4 8,9
Wiraswasta 9 20,0
Tidak bekerja/ IRT 32 71,1
Jumlah 45 100
Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan tabel I menunjukkan bahwa dari 45 responden yang memiliki
presentase terbanyak adalah responden yang berumur antara 26-30 tahun sebanyak
26 Responden (57,8%), respponden yang berumur 20-25 tahun 12 (26,7%), dan
responden yang berumur 31-35 tahun 7 (15,5%).
Pada Tabel 2 diketahui Responden yang berpendidikan SD sebayak 5
responden (11,1%), SMP sebanyak 14 Responden (31,1%), SMA sebanyak 22
Responden (48,9%), dan Sarjana sebanyak 4 Responden (8,9%).
Berdasarkan Tabel 3 di atas menunjukkan Responden yang tidak bekerja/IRT
sebanyak 32 Responden (71,1%), Responden yang bekerja sebagai Wiraswata
sebanyak 9 Responden (20,0%), Sedangkan PNS yang bekerja sebagai Guru
sebanyak 4 Responden (8,9%).
5.1.4 Pengetahuan responden tentang anemia
Tabel 5.1.4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan responden tentang anemia dalam
kehamilam
Pengetahuan Frekuensi %
Baik 19 42,2
Kurang 26 57,8
Jumlah 45 100
Sumber : Data Primer 2016
Pada tabel IV di atas dapat di kelompokan pengetahuan ibu hamil tentang
anemia kategori baik sebanyak 19 responden (42,2%), dan pengetahuan kurang baik
26 sebanyak responden (57,8%).
5.1.5 Perilaku
Tabel 5.1.6 Distribusi Frekuensi Perilaku pencegahan anemia pada ibu hamil
Perilaku Frekuensi %
Baik 27 60,0
Kurang 18 40,0
Jumlah 45 100
Sumber : Data Primer 2016
Pada tabel V di atas dapat di kelompokan perilaku ibu hamil tentang anemia kategori
baik sebanyak 26 responden (60,0%), dan perilaku kurang baik sebanyak 18
responden (40,0%).
5.1.6 Kejadian Anemia
Tabel 5.1.4 Distribusi frekuensi responden menurut kejadian anemia
Kejadian Anemia Frekuensi %
Anemia 28 62,2
Tidak Anemia 17 37,8
Jumlah 45 100
Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
yang mengalami anemia yaitu sebanyak 28 responden (62,2%) sedangakan yang
tidak mengalami anemia yaitu sebanyak 17 responden (37,8%).
5.2. Analisis bivariat

5.2.1 Distribusi dampak pengetahuan terhadap kejadian anemia


Tabel 5.2.1 Dampak Pengetahuan Anemia Terhadap Kejadian Anemia
pada Ibu Hamil
Pengetahuan Reponden Kejadian Anemia Total ρ Value
Tidak Anemia
Anemia
Baik 13 6 19
68,4% 31,6 % 42,2% 0,000
Kurang 4 22 26
15,4% 84,6% 57,8%
Total 17 28 45
37,8% 62,2% 100%
Sumber : Data Primer 2016
Dari hasil Analisis Pengetahuan terhadap kejadian anemia pada Ibu Hamil
yang memilki tingkat pengetahuan baik dan tidak menderita anemia sebanyak 13
responden (68,4%), sedangkan yang memiliki pengetahuan kurang dan menderita
anemia sebanyak 22 responden (84,6%), yang memiliki pengetahuan baik tetapi
menderita anemia sebanyak 6 responden (31,6%), sedangkan yang memiliki
pengetahuan kurang tetapi tidak menderita anemia sebanyak 4 responden (15,4%)
Hasil yang diperoleh berdasarkan uji statistik uji chi squaere dengan nilai p = 0,000
dengan demikian nilai p lebih kecil dari nilai ạ(0,005) sehingga membuktikan bahwa
ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kejadian anemia pada Ibu
hamil.
5.2.2 Distribusi dampak perilaku terhadap kejadian anemia
Tabel 5.2.2 Dampak perilaku pencegahan Terhadap Kejadian Anemia
pada Ibu Hamil
Perilaku Kejadian Anemia Total ρ Value
Reponden Tidak Anemia
Anemia
Baik 15 12 27
33,3% 26,7% 60,%
Kurang 2 16 18
4,4% 35,6% 40.% 0,004
Total 17 28 45
40,% 60,% 100%
Sumber : Data primer 2016
Dari hasil analisis perilaku pencegahan anemia terhadap kejadian anemia
diperoleh responden yang memiliki perilaku kurang dan menderita anemia sebanyak
16 responden (35,5%), sedangakan yang memiliki perilaku baik tetapi menderita
anemia sebanyak 12 responden (26,7%), responden yang memiliki perilaku baik dan
tidak menderita anemia sebanyak 15 responden (33,3%), sedangkan yang memiliki
perilaku kurang dan tidak menderita anemia sebanyak 2 responden (4,4%).
Berdasarkan hasil uji statistik dengan chi square antara variabel perilaku dengan
kejadian anemia diperoleh p value = 0,004 sehingga membuktikan bahwa ada
hubungan yang bermakna antara perilaku terhadap kejadian anemia pada ibu hamil.
BAB VI

PEMBAHASAN

Berdasarkan judul penelitian sesuia latar belakang masalah yang ada,


Hipotesis Penelitian, kerangka konsep, dan analisa data didapatkan hasil yang
diharapkan, sehingga dapat menjawab tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengidentifikasi dampak pengetahuan dan perilaku pencegahan anemia
terhadap kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Mangoli
Kecamatan Mangoli Tengah Kabupaten Kepulauan Sula Provinsi Maluku Utara.
Pertanyaan penelitian dalam penelitian ini yaitu apakah ada hubungan anatara
pengetahuan dan perilaku pencegahan anemia terhadap kejadian anemia pada iibu
hamil di wilayah kerja Puskesmas Mangoli Kecamatan Mangoli Tengah Kabupaten
Kepulauan Sula Provinsi Maluku Utara ?
6.1. Pengetahuan Ibu Hamil tentang Anemia
Berdasarkan hasil analisis pengetahuan ibu hamil tentang anemia didapatkan
data bahwa sebagian besar Ibu hamil yang memilki pengetahuan kurang tentang
anemia yaitu 28 (62,2%) responden, sedangkan Ibu hamil yang memilki
pengetahuan baik tentang anemia yaitu 17 (37,8%) responden. Oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwa masih banyak dari ibu hamil di Desa Mangoli yang belum
mengetahui tentang anemia.
Berdasarkan hal tersebut peneliti berargumen bahwa tingkat pengetahuan Ibu
dapat di pengaruhi oleh tingkat pendidikan di mana tingkat pendidikan tertinggi di
Desa Mongoli yaitu SMA, pada tabel karakteristik pendidikan sebagian besar ibu
hamil yang berpendidikan SMA karena semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang
maka semakin tinggi keinginannya untuk mencari tau informasi tentang kesehatan
maka akan semakin baik pengetahuanya karena di dalam pendidikan terdapat proses
pengembangan pengetahuan, wawasan yang dapat mempengaruhi pola berfikir
seseorang. Argumen ini didukung oleh (Notoatmodjo, 2012) yang menyatakan
bahwa pendidikan berpengaru terhadap pengetahuan karena pendidikan akan
menghasilkan perubahan dan pengetahuan seseorang.
Hasil penelitian ini berkaitan dengan teori dari Lawrence green (2010) yang
menjelaskan bahwa ada tiga faktor yaitu faktor predisposisi, faktor pemukin dan
faktor penguat yang dapat memoengaruhi status kesehatan seseorang yang mana
pada faktor predisposisi mencakup faktor pengetahuan, pendidikan, pekerjaan, umur
mepengaruhi status kesehatan sehingga dapat disimpulkan bahwa pengetahuan
seseorang dapat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan.

6.2. Perilaku Pencegahan Anemia pada Ibu Hamil


Berdasarkan hasil olah data perilaku Ibu hamil tentang anemia kategori baik
sebanyak 27 (60%) responden sedangkan perilaku kurang sebanyak 18 (40%)
responden. Untuk dapat di simpulkan bahwa rata – rata Ibu hamil di Desa Mangoli
memiliki perilaku yang baik terhadap pencegahan anemia.
Berdasarkan hasil tersebut peneliti berargumen bahwa perilaku baik ibu hamil
terhadap pencegahan anemia dipengaruhi oleh peran petugas puskesmas dan jarak
puskesmas yang dekat dan muda di jangkau sember informasi yang di dapat oleh
responden sehingga responden dengan mudah dengan mudah menanyakan tentang
kesehatan dan cara untuk dapat hidup sehat sehingga responden dapat berprilaku
dengan baik dalam menjaga kesehatanya. Selain itu itu peran pihak puskesmas juga
sangat mempengaruhi karena dimana pihak puskesmas berusaha untuk meningkatkan
kesehatan dengan cara memberikan penyuluhan tentang kesehatan termasuk
penyuhluhan tentang anemia baik secara kelompok maupun individu sehingga dapat
berperilaku dengan baik dalam mencegah anemia. Selain itu perilaku ibu hamil dapat
dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan responden. Hal ini dapat di buktikan pada
jawaban dari kusioner dimana banyak dari responden yang menjawab tidak pada
kusioner pengetahuan, tetapi memiliki perilku yang baik karena di dukung oleh peran
pihak puskesmas di Desa Mangoli. Argumen ini didukung oleh (Notoadmojo, 2012)
Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme makhluk hidup yang
bersangkutan, dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku
manusia adalah semua aktivitass atau kegiatan manusia, baik yang langsung dapat
diamati, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.
Penelitian ini dapat dikaitkan dengan teori yang di kemukaan oleh Lawrence
green (2012) yang menyatakan bahwa ada tiga faktor utama yang dapat
mempengaruhi kesehatan dimana pada faktor predisposisi (predisposing factor)
dimana faktor ini mencangkup pengetahuan dan sikap individu atau masyarakat
terhadap kesehatan, tradisi dan kepercayaan menyagkut hal-hal yang mengenai
dengan kesehatan, sistem nilai yang dianut masyarakat, tingkat ekonomi, tingkat
pendidikan dan lain-lain. Faktor pemungkin (enabling factor) dimana faktor-faktor
ini mencangkup ketersediaan fasilitas atau sarana dan prasarana kesehatan bagi
individu atau masyarakat seperti puskesmas, rumah sakit, posyandu, poliklinik,
polindes, pos obat yang ada di desa, dokter atau bidan praktek. Fasilitas ini umumnya
bertujuan untuk medukung atau memungkinkan terwujutnya perilaku kesehatan. Dan
faktor penguat (reinforcing factor) Faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku
tokoh agama, tokoh masyarakat dan petugas kesehatan.
6.3. Kejadian Anemia pada Ibu Hamil
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
yang mengalami anemia yaitu sebanyak 28 (62,2%) responden, sedangakan yang
tidak mengalami anemia yaitu sebanyak 17 (37,8%) responden.
Berdasarkan hasil di atas peneliti berasumsi bahwa tingginya kejadian anemia
pada Ibu hamil di Desa Mangoli dipengaruhi oleh tingakat pengetahuan karena
berdasarkan hasil olah data pada pengetahuan responden tentang anemia ada
sebagian besar yang tidak mengetahui tentang anemia yang mencakup penyebab,
tanda dan gejala serta dampak pada anemia sehingga mereka tidak tahu bagaimana
cara untuk mencegahnya. Selain itu perilaku juga dapat berpengaruh terhadap
kejadian anemia. Menurut Notoadmodjo (2010) perilaku seseorang sangat
berhubungan dengan pengetahuan seseorang, semakin tinggi tingkat pengetahuan
seseorang, semakin baik pula perilakunya dalam hal ini perilaku untuk mencegah
anemia.
Hasil penelitian ini berkaitan dengan teori Lawrence Green 2010 yang
menyatakan bahwa perilaku seseorang atau masyarakat mengenai kesehatan
ditentukan oleh pengetahuan, juga ikut mengambil peran dan memperkuat
terbentuknya perilaku.
6.4. Hubungan pengetahuan terhadap kejadian anemia pada ibu hamil
Dari hasil Analisis Pengetahuan terhadap kejadian anemia pada Ibu Hamil
yang memilki tingkat pengetahuan baik tetapi menderita anemia sebanyak 6 (31,6%)
responden, pengetahuan baik dan tidak menderita anemia sebanyak 13 (68,4%)
sedangkan yang memiliki pengetahuan kurang dan menderita anemia sebanyak 22
(84,6%) responden, dan responden yang memiliki pengetahuan kurang tetapi tidak
menderita anemia sebanyak 4 (15,4%) responden. hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar ibu hamil di tempat penelitian yang belum mengetahui tentang
anemia. Hasil yang di peroleh berdasarkan uji statistik uji chi squaere dengan nilai p
= 0,000 dengan demikian nilai p lebih kecil dari nilai ạ(0,005) sehingga
membuktikan bahwa ada hubungan bermakna antara pengetahuan terhadap kejadian
anemia pada Ibu hamil.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Hannan, (2012) dan Fitri, (
2015) dalam penelitiannya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian
anmeia pada ibu hamil yang menyantakan bahwa ada hubungan yang signifikan
antara tingkat pengetahuan dengan kejadian anemia.
Pada hasil penelitian ini peneliti berargumen bahwa responden yang
memiliki pengetahuan kurang dan memiliki anemia yang berjumlah 22 orang karena
di pengaruhi oleh faktor sikap dan perilaku Ibu hamil rerhadap kejadian anemia.
Menurut Notoatmodjo (2010) mengungkapkan bahwa pengetahuan berpengaruh
pada sikap dan perilaku seseorang sehingga pengetahuan Ibu hamil tentang
kesehatan khususnya anemia akan berpengaruh pada perilaku Ibu hamil tentang
pelaksanaan program pencegahan anemia agar dapat mengurangi kejadian anemia
pada Ibu hamil. Selain itu kecukupan megonsumsi tablet tambah darah juga dapat
berpengaruh terhadap kejadian anemia pada Ibu hamil. Hal ini dapat di buktikan
melalui jawaban responden pada kusioner perilaku pencegahan anemia di
kebanyakan tidak teratur dalam mengonsumsi tablet tambah darah. Selain itu jarak
kehamilan juga dapat berpengaruh terhadap kajadian anemia pada Ibu hamil di
wilayah kerja Puskesmas Mangoli hal ini juga dapat di buktikan melalui pengisian
kusioner di mana pada responden yang berumur antara 20-30 tahun sebanyak 26
responden dan kebnayakan telah memiliki anak di atas tiga hal ini yang dapat
mengakibatkan anemia karena Ibu dengan jarak kahamilan yang terlalu dekat akan
akan menyebabkan kualitas janin yang rendah dan ibu tidak memperoleh kesempatan
untuk memperbaiki tubuhnya sendiri.
Selain itu ada terdapat 13 (68,4%) reponden yang memiliki pengetahuan baik
dan tidak menderita anemia karena jika seseorang memiliki pengetahuan yang baik
tentang kesehatan maka seseorang akan berusaha untuk menjaga kesehatannya
dengan cara makan makanan yang sehat dan juga sering memeriksakan kesehatannya
sehingga dapat terhindar dari penyakit. Sedangakan ada 4 (15,4%) responden
memiliki pengetahuan kurang tentang anemia tetapi tidak menderita anemia. Hal ini
dapat terjadi kerena peran putugas kesehatan yang berusaha melakukan tindakan
penanggulangan anemia pada ibu hamil untuk mengurangi angka kematian pada ibu
hamil yaitu dengan cara memberikan tablet tambah darah kepada ibu hamil di
wilayah kerja puskesmas, selain itu dapat juga berhubungan dengan status ekonomi
keluarga karena pada tempat penelitian terdapat masih banyak keluarga yang
memiliki status ekonomi yang cukup karena banyak bahan pangan yang dapat di
lakukan untuk mengahasilkan unag seperti cengke, pala, kelapa, dan coklat. hal ini
juga di dukung oleh data dari kusioner di mana banyak yang memiliki pendapatan
keluarga sekitar dua juta keatas oleh karena itu bagi yang memiliki tingkat ekonomi
yang tinggi dapat menjaga kesehatan mereka dengan cara membeli makanan yang
sehat untuk di makan agar dapat menjaga kesehatan mereka.
Hasil penelitian ini dapat di kaitkan dengan teori keperawatan Lawrence
Green (2010) yang membahas tentang tiga faktor utama yang dapat berpengaruh
pada status kesehatan yaitu faktor predisposisi yang mencakup pengetahuan, sikap,
perilaku, tinkan ekonomi, sedangkan faktor pemukin mencakup sarana dan prasarana
kesehatan seperti puskesmas, dan faktor penguat yang mencakup peran petugas
kesehatan yang berusaha untuk menanggulangi angka kejadian anemia pada Ibu
Hamil di Wilaya Rerja Puskesmas Mangoli
6.5. Hubungan antara perilaku pencegahan anemia terhadap kejadian anemia
Berdasarkan penelitian di dapatkan hasil yang menunjukan bahwa responden
yang memiliki perilaku kurang dan menderita anemia sebanyak 16 responden
(35,6%). 12 responden (26,7%) yang memiliki perilaku baik dan tetapi menderita
anemia, 15 responden (33,3%) yang memiliki perilaku baik tetapi menderita anemia,
sedangkan 2 responden (4,4%) yang memiliki perilaku kurang tetapi tidak menderita
anemia. Berdasarkan uji statistik chi square adalah dengan nilai p=0,004 dengan
demikian nilai p lebih kecil dari α (0,05), sehingga membuktikan bahwa ada
hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia dengan
perilaku pencegahan anemia terhadap kejadian anemia pada ibu hamil.
Karakteristik responden berdasarkan perilaku responden terhadap kejadian
anemia kategori baik sebanyak 28 responden (60%), dan yang menderita anemia
sebanyak 17 responden (40%). Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar ibu hamil
di tempat penelitian berperilaku baik dalam mencegah anemia terhadap kejadian
anemia.
Penelitian ini berkaitan dengan penelitian sebelumnya yang di lakukan oleh
Asyirah (2012) dengan judul menganalisis faktor – faktor yang berhubungan dengan
anemia pada Ibu hamil. Dengan hasil penelitian terdapat hubungan yang bermakna
antara perilaku terhadap kejadian anemia pada ibu hamil.
Berdasarkan hasil penelitian di atas peneliti berargumen bahwa pada
responden yang memiliki perilaku kurang dan menderita anemia sebanyak 16
(35,6%) responden karena dapat dipengaruhi oleh faktor tingkat pengetahuan karena
jika seseorang memiliki pengetahuan yang tinggi maka akan baik perilakunya dalam
hal ini perilaku Ibu hamil terhadap pencegahan anemia, hal ini dapat di buktikan
melalui jawaban responden pada kusioner pengetahuan tentang anemia di mana
masih banyak ibu hamil yang belum mengetahui tentang anemeia segingga tidak tau
bagaimana mencegahnya. Selain itu ada 2 (4,4%) responden yang memiliki perilaku
kurang tetapi tidak menderita anemia hal ini di pengaruhi oleh faktor jarak kehamilan
karena pada pengisian kusioner ada terdapat Ibu hamil yang baru mengandung anak
yang pertama. Sedangkan terdapat 12 (26,7%) responden yang memiliki perilaku
baik tetapi menderita anemia hal ini dapat di pengaruhi oleh faktor jarak kehamilan
ibu karena banyak ibu hamil yang telah memiliki anak sebanyak 8-9 dangan selisi
umur satu tahun hengga meskipun baik perilakunya terhadap pencegahan anemia
tetapi tidak akan cukup karena semakin banyak jumlah anak yang dilahirkan maka
semakin banyak sel darah merah yang berukrang sehingga dapat mengakibatkan
anemia pada ibu hamil. Selain itu terdapt 15 (33,3%) responden yang memiliki
perilaku baik dan tidak menderita anemia. Menurut Nurhidayati (2012) Perilaku
manusia merupakan hasil dari pada segala macam pengalaman serta interaksi
manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan
tindakan, Dengan kata lain perilaku merupakan respon/reaksi seorang individu
terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya.
Hasil penelitian ini bisa dihubungkan dengan teori keperawatan dari
Lawrence Green 2010 yang berbicara mengenai perubahan perilaku kesehatan
termasuk dalam faktor predisposisis. Faktor predisposisi ini adalah faktor yang dapat
mempengaruhi terjadinya perilaku dalam diri seseorang atau masyarakat dan juga
merupakan faktor yang positif untuk mempermudah terjadinya suatu tindakan. Salah
satunya adalah pengetahuan, dimana pengetahuan merupakan bagian dari faktor
predisposisi. Lawrence Green juga mengatakan bahwa perilaku seseorang akan
dipermudah dimana pada penelitian ini teradap banyak ibu hamil yang memiliki
perilaku yang kurang hal ini dapat di sebabkan karena banyak juga dari responden
yang memiliki pengetahuan yang kurang tentang anemia.
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN

Bab VII ini merupakan bagian penutup dari skripsi ini yang di dalamnya ada
kesimpulan dan saran dari penelitian yang sudah selesai di lakukan.
7.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat di simpulkan bahwa pengetahuan ibu
hamil tentang anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Mangoli masih kurang hal ini
dikarenakan tingkat pendidikan yang masi rendah pada Wilayah Puskesmas
Mangoli sehingga dapat mempengaruhi pengetahuan ibu hamil. Sedangkan
perilaku pencegahan anemia pada Ibu hamil juga masi sangat kurang karena
berhubungan dengan tingkat pengetahuan Ibu hamil sehingga angka kejadian
anemia pada ibu hamil meningkat. Dan terdapat hubungan yang signifikan
antara pengetahuan dengan kejadian anemia pada Ibu hamil karena semakin
tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin baik tingkat pengetahuannya.
Kemudian terdapat hubungan yang signifikan antara Perilaku pencegahan
anemia pada ibu hamil dengan kejadian anemia karena semakin baik
pengetahuan seseorang tentang anemia maka akan semakin baik perilaku
seseorang untuk mencegah kejadian anemia
7. 2 . Saran
1. Bagi Responden
di karenakan besarnya dampak anemia terhadap kehamilan, persalinan, dan
nifas, maka diharapkan ibu selalu berusaha meningkatkan dan
mengembangkan pengetahuan tentang anemia dan cara untuk mencegah
anemia agar dapat mencegah resiko pada kehamilan, persalinan dan nifas pada
ibu hamil dengan mencari informasi tentang anemia melalui penyuluhan dan
pendidikan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan dan media cetak
yaitu dengan banyak membaca buku cetak, majalah, koran, dan media
elektronik seperti radio, dan televisi.
2. Bagi Puskesmas
Diharapkan juga bagi pihak kesehatan yaitu Puskesmas Mangoli Kecamatan
Mongoli Tengah untuk dapat memberikan infonrmasi kesehatan tentang
anemia seakurat dan sebanyak mungkin tentang anemia sehingga setiap Ibu
hamil dapat mengerti dan mengetahui tentang anemia dan dapat mencegahnya
misalnya memberikan penyuluhan atau pendidikan kesehatan, dan
memberikan program Posyandu dengan dengan baik seperti memmberikan
tablet tambah darah atau tablet Fe secara rutin bagi Ibu hamil agar dapat
memberikan motivasi kepada ibu hamil untuk dapat mencegah anemia.
Puskesmas juga perlu memberikan pendidikan kesehatan melalui leaflet yang
berisikan materi dan gambar tentang anemia kehamilan agar ibu hamil dapat
mempelajarinya secara mandiri. Perlu adanya konseling oleh bidan
puskesmas kepada setiap ibu hamil tentang pentingnya mengonsumsi
suplement tablet besi selama kehamilan serta perlu dilakukan monitoring dan
evaluasi tentang kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet oleh bidan
di puskesmas
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad K. (2015). Promosi Kesehatan: Dengan Pendekatan Teori Perilaku,Media


Untuk Mahasiswa dan Praktisi Kesehatan. Jakarta: Rajawali Pers.
Aisya. S, dkk(2010) Pengaruh edukasi kelompok sebaya terhadap perubahan
perilaku pencegahan anemia gizi besi pada wanita usia subur di kota
semarang . di akses pada tanggal 29 Maret 2016 pkl 20.00 WITA.
Asyirah. S, (2012) Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Anemia pada Ibu
Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Bajeng Kecamatan Bajeng Kabupaten
Gowa. Diakses pada tanggal 30 Maret 2016.
Iswanto, B (2012) hubungan pengetahuan ibu hamil tentang anemia defisiensi besi
dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet besi di Puskesmas Karangdowo
Klaten. Diakses pada tanggal 26 maret 2016 pkl 15.00 WITA.
Gunatmaningsih, D (2007). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
Anemia pada Remaja Putri di SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang
Kabupaten Brebes.

Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Utara. Profil Kesehatan Provinsi maluku Utara
Tahun 2013. Diakses 2 Maret 2016. http://www.dinkesmalukuprov.go.id

Noverstiti. E (2012) faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada


ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang.
Diakses pada tanggal 26 Maret 2016 pkl 15.00 WITA.
Faridah (2015) hubungan faktor sosial ekonomi, paritas, frekuensi ANC dan
kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan tingkatan anemia pada ibu hamil
anemia di Puskesmas Sentolo II Kulon Progo. Diakses pada tanggal 26 Maret
2016 pkl 15.00 WITA.
Fikriana. U, (2013) Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian anemia pada
ibu hamil di puskemas kasihan II bantul. Diakses pada tanggal 30 Maret 2016
Fitri. Y.P (2014) faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu
hamil di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung. Diakses
pada tanggal 26 Maret 2016 pkl 15.00 WITA.
Hannan. M (2012) faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian anemia pada Ibu
hamil di puskesmas pasean pamekasan Diakses pada tanggal 26 Maret 2016
pkl 15.00 WITA
Lestari D, Wirjatmadi B, ( 2012) Hubungan Tingkat Konsumsi Protein, Zat Besi,
Vitamin C dan Tablet Besi Dengan Anemia Pada Ibu Hamil. Media Gizi
Indonesia. Diakses pada tanggal 12 Maret 2016

Linda. 2013. “ Anemia Pada Ibu Hamil” (diakses pada tanggal 14 Maret, 2016),
diunduh dari http://eprints.undip.ac.id/32684/5/linda_5.pdf
Manuaba, Chandranita, I. A, 2009. Gadar Obstetri & Ginekologi & Obstetri
Ginekologi Sosial Untuk Profesi Bidan. Jakarta, EGC

Notoatmodjo. (2012). Promosi Kesehatan: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka


Cipta.
Notoatmodjo, S. 2012, Ilmu Kesehatan Masyarakat, PT. Renika cipta, Jakarta.
Diakses pada tanggal 26 Maret 2016 pkl 15.00 WITA.
Nurhidayati, (2013) menganalisis faktor penyebab terjadinya anemia pada ibu hamil
di Wilayah Kerja Puskesmas Tawangsari Kabupaten Sukoharjo.
Proverawati. 2011. Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta : Nuha Medika.
Purwaningsih, S. 2006. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan Ibu
Hamil dalam Mengonsumsi Tablet Fe. di akses pada tanggal 29 Maret 2016
pkl 20.00 WITA.

Razfi, FM (2014) Gambaran Pola Kebiasaan Cara Minum Tablet Fe pada Ibu
Hamil Anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Kartasura. di akses pada tanggal
29 Maret 2016 pkl 20.00 WITA.
Ratnasari. R (2010) Hubungan tingkat pengetahuan tentang anemia dengan kejadian
anemia pada ibu hamil di BPS Yuda Yulia Klaten. di akses pada tanggal 29
Maret 2016 pkl 20.00 WITA.
Rohmah, DN, (2013)Analisis Faktor Penyebab Terjadinya Anemia pada Ibu Hamil
di Wilayah Kerja Puskesmas Tawangsari Kabupaten Sukoharjo.
Susanti, D. 2013. Tingkat Kepatuhan Ibu Multigravida Mengkonsumsi Tablet Fe
Di Puskesmas Polanharjo klaten. Diakses 13 Juni 2016

WHO. 2012 Global Nutrition Target 2025 Anemia Policy Brief. Diakses pada
tanggal 20 Maret 2016.
World Health Organization. The Global Prevalence Of Anaemia In 2011. Geneva:
World Health Organization, 2015

Wabula. W.M, (2014) Faktor antara kepatuhan konsumsi tablet besi dan infeksi
malaria dengan anemia pada ibu hamil trimester III di kota Ambon. Diakses
pada tanggal 30 Maaret 2016
LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE

A. Identitas
Nama : Susana Fatunlebit
Nim : 12061099
Tempat/Tanggal lahir : Seira,21 Februari 1994
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Protestan
Alamat : Seira Kamatubun
Tahun masuk : 2012
Fakultas/Program Studi : Keperawatan/ Ilmu Keperawatan
Nama Orang Tua
Ayah : Yonias Fatunlebit
Ibu : Deby Lasuatbebun
Email : Fatunlebit_susana@yahoo.com
B. Riwayat Pendidikan
1. SD Kristen II Seira ,Kecamatan Wearmaktian, Kabupaten Maluku Tenggara
Barat (tahun lulus 2006)
2. SMP Negeri II Seira,Kecamatan Wearmaktian Kabupaten Maluku Tenggara
Barat ( tahun lulus 2009)
3. SMA Kristen Saumlaki Kabupaten Maluku Tenggara Barat (tahun lulus
2012)
4. Mahasiswa Fakultas Keperawatan Unika De La Salle Manado (tahun 2012
sampai sekarang)
Motto : Tetap berikan yang terbaik sebelum kamu tidak untuk memberikan
yang terbaik.
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

Kepada Yth :

Calon Responden

Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Susana Fatunlebit


NIM : 12061099
Pendidikan : S1 Keperawatan
Akan mengadakan penelitian dengan judul “Dampak Pengetahuan dan
Perilaku Pencegahan Anemia Terhadap Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Di
Wilayah Kerja Puskesmas Mangoli Kecamatan Mangoli Utara. Penelitian ini tidak
akan menimbulkan akibat yang merugikan bagi saudara sebagai responden,
kerahasiaan informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya digunakan untuk
kepentingan penelitian.

Apabila saudara menyetujui menjadi responden dan menjawab pertanyaan


serta pernyataan yang peneliti ajukan saya ucapkan terima kasih.

Manado, 01 Juli 2016

( Susana Fatunlebit)
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Setelah mendengar penjelasan yang dijelaskan oleh peneliti, saya bersedia


ikut berpartisipasi sebagai responden penelitian yang berjudul “Dampak
Pengetahuan dan Perilaku Pencegahan Anemia Terhadap Kejadian Anemia Pada
Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Mangoli Kecamatan Mangoli Utara

Yang dilakukan oleh:

Nama : Susana Fatunlebit

Nim : 12061099

Pendidikan : S1 Keperawatan

Saya mengerti bahwa penelitian tidak akan berakibat negative terhadap


saya dan Keluarga. Penelitian ini akan menjadi masukan bagi peningkatan mutu
pelayanan kesehatan khususnya di bidang keperawatan dan akan dirahasiakan
keberadaannya sehingga jawaban yang saya berikan adalah yang sebenarnya.

Saya telah diberikan kesempatan untuk bertanya dan setiap pertanyaan


yang saya ajukan berkaitan dengan penelitian ini dan mendapat jawaban yang
memuaskan, dengan ini saya dengan sukarela berperan serta dalam penelitian ini.

Manado, 18 April 2016

Responden

( )
Kuesioner Penelitian

“Dampak Pengetahuan dan Perilaku Pencegahan Anemia Terhadap Kejadian


Anemia Pada Ibu Hamil Dalam Mencegah Anemia”

Petunjuk Pengisian :
1. Tulislah identitas ibu terlebih dahulu
2. Bacalah pertanyaan dengan teliti
3. Berilah tanda cek (√ ) pada jawaban yang
sesuai menurut ibu
4. Telitilah kembali sebelum angket ini
dikembalikan

IDENTITAS RESPONDEN

Nama initial :

Umur : ............. Tahun

Umur kehamilan : ............. Minggu/ ........ Bulan

Pendidikan terakhir : SD SMP SMA/SMK

SI SII Lain-lain ...

Pekerjaan : PNS Suasta Petani

Lain-lain .........

Jumlah anak :

GPA : Gravidarum :

Partus :

Abortus :

Berat Badan (BB) : ........ kg

Tinggi Badan (TB) : ......... cm


Pendapatan Rata-rata keluarga : Rp 500-1.000.000/ Bulan.

Rp 1.000.000-2.000.000/Bulan

Rp ≥3.000.000/Bulan

Rp ≤500.000/Bulan
A. Pengetahuan Ibu Hamil tentang Anemia

Berilah tanda cek(√ ) pada jawaban yang ibu anggap benar!

No Pertanyaan Benar Salah


1. Anemia adalah penyakit kurang darah
2. Anemia pada kehamilan di sebabkan karena kekurangan
zat besi
3. Fungsi dari zat besi adalah meningkatkan pembentukan
sel darah merah
4. Kehilangan nafsu makan, mual dan muntah adalah tanda
dan gejala anemia
5. Kurangnya mengonsumsi makanan yang mengandung zat
besi dapat mengakibatkan Anemia (kurang darah)
6. Gejala atau Tanda-tanda anemia adalah letih, lesu, lemah
7. Amenia pada ibu hamil dapat di cegah dengan
mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi
seperti daging sapi, hati ayam, kangkung, dan bayam.
8. Tablet tambah darah yang di butuhkan selama kehamilan
yaitu 90 tablet
9. Anemia bisa menyebabkan perdarahaan saat persalinan
B. Perilaku Ibu Hamil Dalam Mencegah Anemia

Berilah tanda cek (√ ) pada jawaban yang ibu setuju!

No Pertanyaan Salah Benar


1. Apakah ibu teratur memeriksakan kehamilan ibu
di Puskesmas?
2. Apakah ibu memeriksakan kehamilan ibu sejak
usia kehamilan Trimester I ?
3. Apakah ibu mengikuti kegiatan penyuluhan tentang
pencegahan anemia dengan mengkonsumsi tablet
tambah darah (TTD)?
4. Apakah Ibu meminum tablet zat besi ( tablet
tambah darah) ?
5. Apakah ibu megahabiskan tablet zat besi yang di
berikan oleh petugas kesehatan ?
6. Apakah ibu menghabiskan 90 tablet zat besi dalam
1 bulan ?
7. Apakah ibu sering makan salah satu atau lebih dari
sayur-sayuran yang mengandung zat besi seperti
Bayam, kangkung, dan wortel untuk mecegah
terjadinya anemia ?
8. Apakah ibu sering mongonsumsi salah satu atau
lebih dari sumber makanan yang berasal dari
hewani yang kaya akan zat besi seperti hati sapi,
ayam, ikan, dan daging untuk mencegah anemia ?
9. Apakah ibu mengonsumsi tablet Zat besi (TTD)
untuk mencegah anemia pada saat muculnya gejala
anemia seperti pusing, lemah, dan lemas yang ibu
rasakan ?
10. Apakah Selama mengonsumsi tablet zat besi, ibu
menghentikan mengkonsumsi kopi ?
C. Lembar Opservasi Anemia

Hasil Pemeriksaan kadar Hb ........

Terimah kasih atas kerja sama dan partisipasi dari Ibu dalam penelitian ini. Semoga
Tuhan Memberkati..
PERMOHONAN IJIN MELAKSANAKAN PENELITIAN
SURAT KETERANGAN TELAH MELAKSANAKAN PENELITIAN
HASIL OLAH DATA BERDASARKAN KARAKTERISTIK UMUR,
PEKERAAN, PENDIDIKAN

Statistics

Umur Pekerjaan Pendidikan

N Valid 45 45 45

Missing 0 0 0

Umur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 20 1 2.2 2.2 2.2

21 2 4.4 4.4 6.7

22 1 2.2 2.2 8.9

23 2 4.4 4.4 13.3

24 4 8.9 8.9 22.2

25 2 4.4 4.4 26.7

26 8 17.8 17.8 44.4

27 4 8.9 8.9 53.3

28 9 20.0 20.0 73.3

29 4 8.9 8.9 82.2

30 1 2.2 2.2 84.4

31 3 6.7 6.7 91.1

33 2 4.4 4.4 95.6

34 2 4.4 4.4 100.0

Total 45 100.0 100.0


Pekerjaan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid IRT 32 71.1 71.1 71.1

PNS 4 8.9 8.9 80.0

WIR 9 20.0 20.0 100.0

Total 45 100.0 100.0

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid SAR 4 8.9 8.9 8.9

SD 5 11.1 11.1 20.0

SMA 22 48.9 48.9 68.9

SMP 14 31.1 31.1 100.0

Total 45 100.0 100.0


HASIL ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN KEJADIAN AMEMIA PADA
IBU HAMIL

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Pengetahuan *
45 100.0% 0 .0% 45 100.0%
Kejadian_anemia

Pengetahuan * Kejadian_anemia Crosstabulation

Kejadian_anemia

anemia tidak anemia Total

Pengetahuan kurang Count 22 4 26

Expected Count 16.2 9.8 26.0

% of Total 48.9% 8.9% 57.8%

baik Count 6 13 19

Expected Count 11.8 7.2 19.0

% of Total 13.3% 28.9% 42.2%

Total Count 28 17 45

Expected Count 28.0 17.0 45.0

% of Total 62.2% 37.8% 100.0%

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value Df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 13.137a 1 .000

Continuity Correctionb 10.977 1 .001

Likelihood Ratio 13.643 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association 12.845 1 .000

N of Valid Casesb 45

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7,18.

b. Computed only for a 2x2 table


Risk Estimate

95% Confidence Interval

Value Lower Upper

Odds Ratio for Pengetahuan (kurang / baik)


11.917 2.826 50.246

For cohort Kejadian_anemia = anemia


2.679 1.355 5.299

For cohort Kejadian_anemia = tidak anemia


.225 .087 .582

N of Valid Cases 45

HASIL ANALISIS PERILAKU DENGAN KEJADIAN ANEMIA

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Perilaku * Kejadian_anemia 45 100.0% 0 .0% 45 100.0%

Perilaku * Kejadian_anemia Crosstabulation

Kejadian_anemia

Anemia Tidak Anemia Total

Perilaku kurang Count 16 2 18

Expected Count 11.2 6.8 18.0

% of Total 35.6% 4.4% 40.0%

baik Count 12 15 27

Expected Count 16.8 10.2 27.0

% of Total 26.7% 33.3% 60.0%

Total Count 28 17 45

Expected Count 28.0 17.0 45.0

% of Total 62.2% 37.8% 100.0%


Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value Df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 9.076a 1 .003

Continuity Correctionb 7.283 1 .007

Likelihood Ratio 10.013 1 .002

Fisher's Exact Test .004 .003

Linear-by-Linear Association 8.874 1 .003

N of Valid Casesb 45

Risk Estimate

95% Confidence Interval

Value Lower Upper

Odds Ratio for Perilaku (kurang / baik)


10.000 1.912 52.299

For cohort Kejadian_anemia = Anemia


2.000 1.272 3.144

For cohort Kejadian_anemia = Tidak Anemia


.200 .052 .771

N of Valid Cases 45

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6,80.

b. Computed only for a 2x2 table


Master Tabel Kadar Hemoglobin Ibu Hamil

kadar
Res Hb trimester coding
1 9 2 1
2 9 3 1
3 9 2 1
4 8 2 1
5 10 2 1
6 8 3 1
7 8 3 1
8 11 3 2
9 9 2 1
10 8 2 1
11 10 2 1
12 12 2 2
13 11 3 2
14 12 3 2
15 11 3 2
16 12 2 2
17 11 3 2
18 9 3 1
19 10 3 1
20 8 2 1
21 12 2 2
22 11 3 2
23 12 3 2
24 11 3 2
25 10 3 1
26 10 3 1
27 8 3 1
28 8 3 1
29 9 3 1
30 9 3 1
1
31 9 2
32 8 2 1
33 8 3 1
34 9 3 1
35 8 3 1
36 9 3 1
37 9 3 1
38 11 3 2
39 12 2 2
40 11 2 2

41 12 3 2
42 11 2 2
43 12 2 1
44 9 3 1
45 12 2 2
TABEL KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN UMUR,
PENDIDIKAN, PEKERJAAN

Responden Umur Pekerjaan pendidikan


1 28 IRT SMP
2 34 IRT SMA
3 33 IRT SMP
4 28 PNS Sarjana
5 33 IRT SMP
6 31 IRT SMA
7 29 PNS Sarjana
8 28 IRT SMP
9 27 IRT SD
10 26 IRT SMP
11 25 IRT SMA
12 25 IRT SMA
13 26 IRT SMP
14 28 IRT SD
15 30 IRT SMP
16 29 IRT SMP
17 31 Wiraswasta SMA
18 34 IRT SMP
19 23 IRT SD
20 24 IRT SMA
21 26 IRT SMP
22 28 Wiraswasta SMA
23 28 IRT SD
24 31 Wiraswasta SMA
25 29 IRT SMA
26 27 IRT SMP
27 28 Wiraswata SMA
28 21 IRT SMA
29 22 IRT SMA
30 26 Wiiraswasta SMA
31 28 IRT SMP
32 26 IRT SMA
33 27 Wiswasta SMA
34 20 IRT SMP
35 21 IRT SMA
35 23 IRT SD
37 24 IRT SMA
38 24 Wiraswasta SMA
39 24 Wiraswasta SMA
40 26 PNS SARJANA
41 26 Wiraswasta SMA
42 26 IRT SMA
43 29 IRT SMP
44 28 IRT SMA
45 27 PNS Sarjana
MASTER TABEL

KUSIONER PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jumlah Coding


r1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 13 1
r2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 13 1
r3 1 2 1 1 2 2 2 1 1 13 1
r4 1 1 2 2 1 1 1 2 2 13 1
r5 2 2 2 2 2 2 2 1 2 17 2
r6 1 2 2 2 2 2 2 1 2 16 2
r7 2 2 2 2 1 1 1 1 1 13 1
r8 2 2 2 1 2 2 2 2 2 17 2
r9 1 2 1 1 1 2 2 2 1 13 1
r10 1 1 1 1 2 2 2 1 2 13 1
r11 1 1 1 2 2 2 2 1 1 13 1
r12 1 2 2 1 2 1 1 2 1 13 1
r13 1 2 2 2 2 2 2 2 2 17 2
r14 2 2 1 1 2 2 1 1 1 13 2
r15 2 2 2 2 1 2 2 2 2 17 2
r16 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 2
r17 1 1 2 2 1 2 2 1 1 13 1
r18 2 2 1 1 1 1 1 2 1 12 1
r19 1 2 1 1 1 1 2 2 2 13 1
r20 2 1 1 1 1 2 2 2 1 13 1
r21 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 2
r22 2 2 1 2 2 2 2 2 2 17 2
r23 2 2 2 2 2 2 1 2 2 17 2
r24 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 2
r25 1 2 1 2 1 1 1 2 2 13 1
r26 2 1 2 2 2 2 2 2 2 17 2
r27 2 2 2 1 1 1 1 1 2 13 1
r28 2 2 1 1 1 1 2 2 1 13 1
r29 2 2 1 1 2 2 1 1 1 13 1
r30 2 2 1 1 1 1 2 1 1 12 1
r31 1 2 1 1 1 1 2 2 2 13 1
r32 1 1 2 2 1 1 1 2 2 13 1
r33 2 1 1 1 1 2 2 2 1 13 1
r34 1 1 1 1 1 2 2 2 2 13 1
r35 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 2
r36 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 2
r37 2 2 2 2 2 1 2 2 2 17 2
r38 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 2
r39 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 2
r40 2 2 1 2 2 2 2 2 2 17 2
r41 1 1 2 2 1 1 2 2 1 13 2
r42 2 2 2 2 2 1 1 1 1 13 1
r43 1 2 2 1 1 2 2 1 1 13 1
r44 1 2 1 1 1 1 2 2 2 13 1
r45 2 2 1 1 1 2 1 2 2 13 1
MASTER TABEL

KUSIONER PERILAKU PENCEGAHAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumalah Coding


r1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 14 1
r2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 14 1
r3 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 14 1
r4 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 13 1
r5 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 14 1
r6 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 14 1
r7 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 13 1
r8 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 12 1
r9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1
r10 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 12 1
r11 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 2
r12 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 16 2
r13 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 19 2
r14 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 16 2
r15 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 17 2
r16 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 15 2
r17 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 18 2
r18 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 18 2
r19 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 15 2
r20 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 15 2
r21 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 16 2
r22 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 17 2
r23 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 2
r24 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 14 1
r25 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 14 1
r26 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 13 1
r27 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 14 1
r28 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 14 1
r29 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 14 1
r30 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 13 1
r31 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 13 1
r32 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 2
r33 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 16 2
r34 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 19 2
r35 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 16 2
r36 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 17 2
r37 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 15 2
r38 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 18 2
r39 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 18 2
r40 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 15 2
r41 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 15 2
r42 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 16 2
r43 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 17 2
r44 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 2
r45 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 19 2

Anda mungkin juga menyukai