Anda di halaman 1dari 9

Laporan hasil penelitian

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan


Kontrasepsi pada Wanita Kawin Usia Dini di Kecamatan
Aikmel, Kabupaten Lombok Timur
Hery Aryanti1, Luh Seri Ani1,2, Nyoman Mangku Karmaya1,3
1 2
Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Udayana, Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas dan
3
Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bagian Anatomi, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Korespondensi penulis: aryanti24@gmail.com
Abstrak
Latar belakang dan tujuan: Wanita kawin usia dini masih merupakan masalah di Indonesia termasuk di Propinsi NTB,
dengan prevalensi pernikahan usia dini sebesar 23,9%. Hal ini akan berdampak terhadap peningkatan kejadian Total
Fertility Rate (TFR) sebesar 2,8 anak, lebih tinggi jika dibandingkan dengan target nasional yaitu sebesar 2,36 anak.
Pelayanan Keluarga Berencana (KB) yang berkualitas dan merata dapat berimplikasi terhadap penurunan TFR. Sampai
saat ini belum diketahui faktor yang terkait dengan penggunaan kontrasepsi pada wanita kawin usia dini di Kecamatan
Aikmel Kabupaten Lombok Timur, karena itu dilakukan suatu penelitian untuk mengetahui hal tersebut.
Metode: Penelititan ini adalah penelitian kuantitatif cross sectional dengan sampel sebanyak 84 orang wanita kawin
usia dini di Kecamatan Aikmel Kabupaten Lombok Timur. Subyek penelitian yang memenuhi kriteria dipilih secara
convenience dan diwawancara untuk mendapatkan data karakteristik, penggunaan KB, tingkat pengetahuan, informasi
oleh petugas lapangan KB serta dukungan suami. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji chi square.
Hasil: Sebagian besar pengguna KB µ•] l Á]v ‰ Œš u vÇ Híó šZ ~òðUï9• vP v ‰ v ] ]l v Œ v Z ~ò6,7%) dan tidak
bekerja (57,1%), tingkat pengetahuan kurang (92,9%), tidak mendapatkan informasi dari petugas lapangan KB (91,7%),
serta tidak mendapat dukungan suami (51,2%). Variabel dukungan suami memiliki hubungan bermakna secara statistik
terhadap penggunaan kontrasepsi pada wanita kawin usia dini (p=0,000) sedangkan usia kawin pertama, pendidikan,
pekerjaan, pengetahuan dan informasi oleh petugas lapangan KB tidak memiliki hubungan yang bermakna.
Simpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan suami merupakan faktor yang bermakna dalam penggunaan
kontrasepsi di kalangan wanita kawin usia dini.
Kata kunci: wanita kawin usia dini, penggunaan KB, Lombok Timur

Factors Associated with Contraceptive Use among Early


Married Couples in Aikmel Subdistrict, East Lombok District
Hery Aryanti1, Luh Seri Ani1,2, Nyoman Mangku Karmaya1,3
1 2
Public Health Postgraduate Program Udayana University, Department of Community and Preventive Medicine
3
Faculty of Medicine Udayana University, Anatomy Department Faculty of Medicine Udayana University
Corresponding author: aryanti24@gmail.com
Abstract
Background and purpose: Early marriage considers as a major issue in Indonesia including West Nusa Tenggara
Province with a prevalence of 23.9%. This results in the increasing number of total fertility rate (TFR) as many as 2.8
children. This is higher than the national TFR (2.36). An effective implementation of family planning program can
decrease TFR. Until currently very limited study have identified factors associated to the use of contraceptive methods
among early marriage couple in Aikmel Subdistrict East Lombok.
Method: This is a cros-sectional quantitative study invoving 84 early marriage women in Aikmel Subdistrict East
Lombok. Samples were selected using convenience method and were interviewed to obtain data related to
characteristic, contraceptive method history, knowledge, information from health provider and support from their
husband. Data were analised using univariate and bivariate (chi square test).
Results: dZ u i}Œ]šÇ }( Œ •‰}v vš[• (]•Œš š]u u ŒŒ] P Á Œ š P Híó Ç Œ (64.3%). Most of the respondent have
low education level (66.7%) and do not working (57.1%), low level of knowledge (92,9%), lack of information from
health provider (91.7%) and lack of support from husband (51.2%). ,µ• v [• •µ‰‰}Œš Á • (}µv š} be the most
significant factor associated to contraceptive use among early marriage women (p=0,000). Other factors including age
at first marriage, education level, employment, level of knowledge and information from health providers were not
statistically associated to contraceptive use.
Conclusion: Support from husband is the most significant factor associated to contraceptive use among early marriage
women in Aikmel Subdistrict East Lombok.
Key words: early marriage women, contraceptive use, East Lombok

Public Health and Preventive Medicine Archive 189 _ Desember 2014 _ Volume 2 _ Nomor 2 _
Pendahuluan sebesar 48 per 1000 perempuan di usia yang
sama.7,8
Perkawinan usia dini adalah perkawinan
Program KB ditujukan untuk
yang dilakukan oleh seorang wanita di
menurunkan angka kelahiran dengan salah
bawah usia 20 tahun.1 Indonesia merupakan
satu kegiatannya adalah Pendewasaan Usia
Negara yang memiliki persentase
Perkawinan (PUP) yang meliputi masa
perkawinan usia dini yang tinggi di dunia
menunda perkawinan dan kehamilan, masa
dengan menempati ranking ke 37,
menjarangkan kehamilan, dan masa
sedangkan di kawasan ASEAN tertinggi ke
mencegah kehamilan. Bagi wanita yang
dua setelah Kamboja.2 Wanita yang menikah
menikah di bawah usia 20 tahun
pertama kali pada usia kurang dari 15 tahun
penggunaan kontrasepsi sangat dianjurkan
sebesar 2,6% sedangkan yang menikah pada
untuk menghindari risiko-risiko selama
usia 15-19 tahun sebesar 23,9%.
kehamilan dan persalinan. Wanita yang
Berdasarkan hasil survei di Desa Ramban
hamil pada usia kurang dari 20 tahun dapat
Biak Kecamatan Aikmel Kabupaten Lombok
menyebabkan komplikasi medis seperti
Timur kejadian wanita kawin usia di bawah
keguguran, perdarahan pada saat
20 tahun yaitu sebesar 30,8%. Pernikahan
persalinannya dan melahirkan bayi dengan
yang terlalu dini merupakan awal
berat badan lahir rendah. Komplikasi-
permasalahan kesehatan reproduksi karena
komplikasi yang ditimbulkan selama
semakin muda umur menikah maka semakin
kehamilan dan persalinan disebabkan karena
panjang rentang waktu seorang wanita
secara fisik kondisi panggul dan rahim belum
untuk bereproduksi yang berdampak pada
berkembang secara maksimal sehingga
banyaknya anak yang dilahirkan.3,4
dapat menimbulkan kesakitan dan kematian
Tingginya angka wanita kawin usia dini
baik bagi ibu maupun bayi. Sedangkan dari
berdampak terhadap peningkatan Total
segi mental seorang ibu yang hamil usia
Fertility Rate (TFR).5 TFR merupakan
kurang dari 20 tahun belum siap melihat
gambaran rata-rata jumlah anak yang
perubahan saat terjadi kehamilan dan
dilahirkan oleh seorang wanita sampai akhir
berperan menjadi seorang ibu untuk
masa reproduksinya. TFR Indonesia saat ini
anaknya serta menghadapi permasalahan-
mengalami stagnasi selama periode tahun
permasalahan dalam rumah tangganya.9,10
2002 sampai 2012 sebesar 2,6 anak. Propinsi
Upaya pemerintah tersebut
NTB memiliki TFR yang lebih tinggi dibanding
khususnya di Kecamatan Aikmel Kabupaten
TFR Nasional yaitu sebesar 2,8 anak. Angka
Lombok Timur Provinsi NTB belum
ini jauh dari target yang diharapkan
memenuhi target pencapaian. Proporsi
pemerintah yang disampaikan dalam target
penggunaan KB di Indonesia pada kelompok
RPJM yaitu sebesar 2,36 anak.6,7 Hal yang
berisiko yaitu kelompok wanita kawin usia
sama juga terlihat pada age specific fertility
15-19 tahun sebesar 46%. Angka ini masih
rate (ASFR) yaitu rata-rata jumlah kelahiran
lebih rendah bila dibandingkan dengan
anak pada wanita menurut kelompok umur
target RPJM 2014 yaitu 60,1%.3,7 Sedangkan
tertentu (15-49 tahun). ASFR pada
penggunaan kontrasepsi pada wanita kawin
perempuan usia 15-19 tahun di Propinsi NTB
usia dini di Kecamatan Aikmel sebesar 30%.
sebesar 75 per 1000 perempuan usia
Berdasarkan hasil survei pendahuluan yang
tersebut. ASFR ini juga lebih tinggi
telah peneliti lakukan di Desa Ramban Biak
dibandingkan dengan angka nasional
bahwa ada beberapa alasan tidak

Public Health and Preventive Medicine Archive 190 _ Desember 2014 _ Volume 2 _ Nomor 2 _
menggunakan KB yang diungkapkan oleh tersedia di masing-masing dusun, pemilihan
ibu-ibu yang telah melakukan perkawinan sampel dilakukan secara convenience yaitu
pada usia kurang dari 20 tahun antara lain dengan meminta bantuan kepada kader
larangan suami, ingin menambah jumlah untuk melakukan identifikasi dan
anak, serta ditinggal suami pergi merantau mencarikan responden yang memenuhi
ke luar daerah untuk bekerja. Selain itu, kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria sampel
rata-rata tingkat pendidikan wanita yang adalah wanita kawin usia di bawah 20 tahun
kawin usia dini adalah tingkat pendidikan dan memiliki minimal 2 orang anak.
rendah serta kurang informasi tentang Variabel yang diukur adalah
program KB. Mereka mendapatkan penggunaan kontrasepsi sebagai variabel
informasi tentang KB lebih banyak dari kader terikat, sedangkan pengetahuan, informasi
dan tetangga yang sudah menggunakan oleh petugas lapangan KB dan dukungan
kontrasepsi. suami sebagai variabel bebas. Usia kawin
Berdasarkan hal tersebut maka pertama dikategorikan menggunakan rata-
penelitian ini ditujukan untuk mengetahui rata usia kawin pertama responden sebagai
faktor-faktor yang berhubungan dengan cut off dan menghasilkan dua kategori yaitu
penggunaan kontrasepsi pada wanita kawin Díó šZ v Híó šZX W v ] ]l v
usia dini di Kecamatan Aikmel Kabupaten dikelompokkan menjadi SD, SLTP, SLTA dan
Lombok Timur. sarjana, sedangkan pekerjaan dikategorikan
menjadi bekerja dan tidak bekerja.
Metode Pengetahuan diukur dengan tujuh
pertanyaan yang meliputi istilah kontrasepsi,
Disain yang digunakan dalam penelitian ini
tujuan penggunaan, kriteria pengguna, jenis,
adalah cross sectional, dilaksanakan mulai
tempat mendapatkan pelayanan, efek
Januari sampai dengan Mei 2014. Populasi
samping, dan alat kontrasepsi yang sesuai
penelitian adalah semua wanita kawin usia
untuk wanita kawin usia di bawah 20 tahun.
dini di Kecamatan Aikmel Kabupaten
Dengan memakai skala Guttman,
Lombok Timur. Jumlah sampel dihitung
pengetahuan dikategorikan menjadi dua
dengan menggunakan uji hipotesis 2
yaitu baik apabila nilai responden 75-100
proporsi pada dua kelompok independen
dan kurang apabila nilai responden <75.
dengan asumsi n1=n2, menggunakan
Informasi oleh petugas lapangan KB
proporsi efek standar 60%, proporsi efek
dikategorikan menjadi dua yaitu ^ya_ apabila
yang diteliti 30%, dan power 80% serta
responden diberikan informasi dan ^tidak_
derajat kepercayaan 95%.11 Berdasarkan
apabila responden tidak diberikan informasi.
parameter tersebut jumlah sampel minimal
Pertanyaan-pertanyaan tentang dukungan
adalah 84 orang, terdiri dari 42 ibu yang
suami mencakup bentuk-bentuk dukungan
menggunakan kontrasepsi dan 42 ibu yang
suami yaitu memberikan saran dalam
tidak menggunakan kontrasepsi. Pemilihan
memilih kontrasepsi, membayar layanan,
sampel dilakukan dengan memilih 4 desa
mengantarkan ibu ke tempat pelayanan
dari 24 desa yang ada secara random,
kontrasepsi, dan mengingatkan ibu untuk
selanjutnya dari 4 desa yang terpilih
melakukan kunjungan ulang, selanjutnya
dilakukan pemilihan 2 dusun secara random
dikategorikan menjadi µ Ç ]šµ ^Ç _ ‰ ]o
sehingga terpilih 8 dusun. Karena daftar
] µlµvP v ^š] l_ ‰ ]o š] l
penduduk wanita kawin usia dini tidak 12
didukung.

Public Health and Preventive Medicine Archive 191 _ Desember 2014 _ Volume 2 _ Nomor 2 _
Pengumpulan data dilakukan melalui Penelitian ini mendapat kelaikan etik dari
wawancara dengan menggunakan kuesioner Komisi Etik Penelitian Fakultas Kedokteran
terstruktur dan observasi yang dilakukan Universitas Mataram.
sendiri oleh peneliti dengan cara
mengumpulkan responden pada satu Hasil
tempat yang sama yaitu di rumah kader.
Wawancara ditujukan untuk menggali Sebanyak 84 sampel yang terpilih ikut
pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, berpartisipasi dengan baik dalam penelitian
informasi oleh petugas lapangan KB dan ini dan tidak ada penolakan. Karakteristik
dukungan suami sedangkan observasi responden ditampilkan pada Tabel 1. Usia
ditujukan untuk melihat usia kawin pertama kawin pertama responden sebagian besar
melalui buku nikah dan penggunaan pada us] Híó š Zµv ~òðUï9•U vP v
kontrasepsi melalui buku KB. pendidikan terakhir paling banyak adalah SD
Data yang terkumpul dianalisis secara (66,7%), dan sebagian besar tidak bekerja
univariat, dan bivariat. Analisis univariat (57,1%). Untuk variabel pengetahuan
digunakan untuk menyajikan hasil dalam responden yang memiliki pengetahuan baik
bentuk distribusi frekuensi dari masing- sebesar 7,1%, sedangkan responden yang
masing item. Analisis bivariat dengan chi mendapatkan informasi dari petugas
square untuk mengidentifikasi pengaruh lapangan KB tentang penggunaan
faktor yang mempengaruhi penggunaan kontrasepsi yaitu sebesar 8,3% dan sebagian
kontrasepsi pada wanita kawin usia dini responden mendapat dukungan suami yaitu
dengan tingkat kemaknaan p<0,05. sebesar 48,8%.

Tabel 1. Karakteristik wanita kawin usia dini di Kecamatan Aikmel Kabupaten


Lombok Timur Tahun 2014
Karakteristik f %
Usia kawin pertama
<17 Th 30 35,7
H17 Th 54 64,3
Pendidikan
SD 56 66,7
SLTP 22 26,2
SLTA 5 6,0
Sarjana 1 1,2
Status pekerjaan
Tidak bekerja 48 57,1
Bekerja 36 42,9
Pengetahuan
Baik 6 7.1
Kurang 78 92.9
Informasi oleh petugas lapangan KB
Ya 7 8,3
Tidak 77 91,7
Dukungan suami
Ya 41 48,8
Tidak 43 51,2

Public Health and Preventive Medicine Archive 192 _ Desember 2014 _ Volume 2 _ Nomor 2 _
Hasil analisis bivariat seperti disajikan kontrasepsi. Pada ibu yang usia kawin
pada Tabel 2 menunjukkan bahwa variabel ‰ š u vÇ Híó šZU • vÇ l ðôUí9
yang berhubungan secara signifikan dengan menggunakan kontrasepsi, sedangkan
penggunaan kontrasepsi pada wanita kawin semua ibu yang pendidikan baik
usia dini adalah dukungan suami (p=0,000) menggunakan kontrasepsi, dan pada ibu
sedangkan yang tidak mempunyai hubungan yang bekerja 52,8% menggunakan
yang signifikan dengan penggunaan kontrasepsi. Selain itu, pada ibu yang
kontrasepsi pada wanita kawin usia dini memiliki pengetahuan baik 66,7%
adalah usia kawin pertama (p=0,649), menggunakan kontrasepsi, sedangkan pada
pendidikan (p=0,323), pekerjaan (p=0,659), ibu yang mendapatkan informasi oleh
pengetahuan (p=0,676) dan informasi oleh petugas lapangan KB 71,4% menggunakan
petugas lapangan KB (p=0,433). Semua ibu kontrasepsi.
yang didukung oleh suaminya menggunakan

Tabel 2. Faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi pada wanita kawin
usia dini di Kecamatan Aikmel Kabupaten Lombok Timur Tahun 2014
Variabel Penelitian Penggunaan PR 95% CI Nilai p
kontrasepsi
Ya Tidak
Usia kawin pertama
<17 th 16 (53,3) 14 (46,7)
0,90 0,57-1,43 0,649
Híó šZ 26 (48,1) 28 (51,9)
Pendidikan
SD 25 (44,6) 31 (55,4)
SLTP 14 (63,6) 8 (36,4)
- - 0,323
SLTA 3 (60,0) 2 (40,0)
Sarjana 0 (0) 1 (100)
Pekerjaan
Bekerja 19 (52,8) 17 (47,2)
0,91 0,59-1,39 0,659
Tidak bekerja 23 (47,9) 25 (52,1)
Pengetahuan
Baik 4 (66,7) 2 (33,3)
1,54 0,49-4,87 0,676
Kurang 38 (48,7) 40 (51,3)
Informasi oleh petugas lapangan
KB
Ya 5 (71,4) 2 (28, 6)
1,82 0,55-5,98 0,433
Tidak 37 (48,1) 40 (51,9)
Dukungan suami
Ya 41 (100) 0 (0)
41,09* 5,92-285,37 0,000
Tidak 1 (2,3) 42 (97,7)
Catatan: *untuk memperoleh hasil PR menggunakan nilai koreksi 0,5 pada masing-masing sel

Pada penelitian ini tidak dilakukan Pada Tabel 3 disajikan bahwa


analisis multivariat karena dari hasil analisis sebagian besar responden mengetahui
bivariat hanya satu variabel yang memenuhi tujuan penggunaan (90,5%), istilah
kriteria untuk dilakukan analisis multivariat kontrasepsi (77,4%), efek samping (66,7%),
yaitu pada variabel dukungan suami. dan alat kontrasepsi yang sesuai untuk
wanita kawin usia di bawah 20 th (63,1%)

Public Health and Preventive Medicine Archive 193 _ Desember 2014 _ Volume 2 _ Nomor 2 _
sedangkan untuk dukungan suami sebagian signifikan dengan penggunaan kontrasepsi
besar suami kurang mendukung istri dalam pada wanita kawin usia dini. Faktor-faktor
penggunaan kontrasepsi. lain yang diteliti tidak menunjukkan
hubungan signifikan bahkan dalam analisis
Tabel 3. Distribusi pengetahuan dan dukungan bivariat. Penelitian terdahulu menunjukkan
suami pada wanita kawin usia dini di
Kecamatan Aikmel - Lombok Timur bahwa penggunaan kontrasepsi pada wanita
f % dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain
Pengetahuan umur ibu, pendidikan, pekerjaan, jumlah
Istilah kontrasepsi anak yang dilahirkan, jumlah anak hidup,
Ya 65 77,4
Tidak 19 22,6
jumlah anak yang diinginkan, wilayah
Tujuan penggunaan tempat tinggal, agama, tujuan menggunakan
Benar 76 90,5 KB, pengetahuan, biaya pemasangan,
Salah 8 9,5 ketersediaan fasilitas, informasi yang
Kriteria pengguna
Benar 10 11,9 diberikan petugas, sikap petugas, tokoh
Salah 74 88,1 masyarakat dan dukungan suami. Namun
Jenis-jenis pada penelitian ini faktor yang diteliti
Gð 40 47,6
terbatas pada usia kawin pertama,
>4 4 52,4
Tempat mendapatkan pendidikan, pekerjaan, pengetahuan,
pelayanan 49 58,3 infomasi oleh petugas lapangan KB dan
Gð 35 41,7 dukungan suami, sementara sangat mungkin
>4
faktor-faktor yang tidak diteliti
Efek samping
Gï 56 66,7 mempengaruhi ibu untuk menggunakan
>3 28 33,3 kontrasepsi. Kelemahan lainnya, pemilihan
Alat kontrasepsi yang sampel dilakukan secara convenience.
sesuai untuk wanita
Penggalian faktor risiko dengan instrumen
kawin usia di bawah 20 53 63,1
Gï 31 36,9 yang kurang tepat bisa pula menjadi
>3 kelemahan dalam pembuktian faktor yang
Dukungan suami berpengaruh terhadap penggunaan
Memberikan saran
Ya 39 46,4 kontrasepsi pada wanita kawin usia dini.
Tidak 45 53,6 Di luar kemungkinan di atas,
Mengantarkan ibu ke dukungan suami sebagai faktor yang sangat
tempat pelayanan 29 34,5 penting dibandingkan dengan faktor yang
Ya 55 65,5
Tidak lainnya juga tidak bisa diabaikan. Seperti
Membayar layanan terbukti dalam penelitian ini, beberapa hasil
Ya 40 47,6 penelitian lain juga menunjukkan hasil
Tidak 44 52,4
sejalan, diantaranya yang dilakukan di
Mengingatkan
kunjungan ulang 29 34,5 Nepal, Kamboja, maupun di Kabupaten
Ya 55 65,5 Buton Sulawesi Tenggara. Dinyatakan bahwa
Tidak diantara wanita yang sudah menikah maka
dukungan suami, teman sebaya, dan orang
Diskusi tua memiliki pengaruh yang sangat kuat
terhadap penggunaan kontrasepsi.13,14,15
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya
Penggunaan kontrasepsi akan meningkat
dukungan suami yang berhubungan secara
apabila seorang wanita percaya suaminya

Public Health and Preventive Medicine Archive 194 _ Desember 2014 _ Volume 2 _ Nomor 2 _
mendukung untuk menggunakan besar pendidikan responden baik dan
kontrasepsi namun sebaliknya penggunaan sebagian mendapat informasi KB sehingga
kontrasepsi akan menurun apabila seorang dukungan suami tidak mempengaruhi
wanita tidak didukung oleh suaminya untuk pemilihan kontrasepsi.17
menggunakan kontrasepsi.14 Temuan ini Walaupun dukungan suami terbukti
diperkuat oleh penelitian lain yang signifikan, secara deskriptif ditemukan
menyatakan bahwa suami umumnya dukungan suami kepada istri masih rendah
mendominasi dalam hal mengarahkan untuk dalam hal penggunaan kontrasepsi. Dalam
menggunakan kontrasepsi, memilih metode teori perilaku, dukungan suami merupakan
kontrasepsi dan mengakhirinya.16 Penelitian faktor pendorong yang mempengaruhi
yang dilakukan di wilayah Semarang Timur perilaku manusia yang berhubungan dengan
tidak sesuai dengan penelitian ini yang kesehatan,18 karena itu perlu menjadi
menemukan bahwa dukungan suami tidak perhatian dalam pelaksanaan program
memiliki hubungan dengan pemilihan jenis keluarga berencana. Saat ini Badan
kontrasepsi pada akseptor wanita usia 20-39 Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
tahun.17 Dalam penelitian ini dukungan Berencana (BPPKB) Kabupaten Lombok
suami mungkin memiliki pengaruh yang Timur telah membuat program keluarga
besar terhadap ibu dalam menggunakan berencana yang berkaitan dengan partisipasi
kontrasepsi karena beberapa alasan. pria dan peran gender yaitu meningkatkan
Pertama, kondisi ini didukung oleh akses pria terhadap informasi, konseling dan
karakteristik responden penelitian yang pelayanan KB dan kesehatan remaja (KR).19
memiliki pendidikan rendah bahkan banyak Hasil penelitian ini mendapatkan
yang tidak tamat SD dan sebagian besar bahwa pengetahuan tidak memiliki
tidak bekerja atau hanya mengharapkan hubungan dengan penggunaan kontrasepsi
penghasilan suami. Kedua, pengamatan pada wanita kawin usia dini di Kecamatan
peneliti di lokasi studi menunjukkan adanya Aikmel Kabupaten Lombok Timur.
budaya patriarki yang sangat kuat pada ibu Penemuan ini sejalan dengan pendapat yang
dengan status kawin. Pengambilan disampaikan oleh peneliti lain dimana
keputusan dalam keluarga didominasi oleh tingkat pengetahuan tidak memiliki
suami karena suami dianggap sebagai hubungan yang signifikan dengan
pemimpin, pelindung, serta pencari nafkah penggunaan alat kontrasepsi (p>0,05).20
dalam keluarga, termasuk dalam Pengetahuan merupakan hasil dari tahu
penggunaan kontrasepsi. Penelitian yang setelah orang melakukan pengindraan
dilakukan di Nepal, Kamboja dan Kabupaten terhadap objek tertentu. Pengetahuan
Buton, Sulawesi Tenggara memiliki kondisi seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor
yang mirip dengan kondisi penelitian di yaitu pendidikan, media masa, usia, sosial
Kecamatan Aikmel NTB dimana sebagian budaya, status ekonomi, lingkungan, dan
besar responden merupakan warga miskin, pengalaman. Pendidikan yang tinggi
berasal dari pedesaan, berpendidikan memudahkan seseorang untuk menerima
rendah dan berpendapatan rendah serta informasi, baik yang diperoleh dari orang
berada pada tingkat kebutuhan pelayanan lain maupun dari media masa.21 Walaupun
kontrasepsi yang tidak terpenuhi.13,14,15 pengetahuan kurang belum tentu
Sedangkan kondisi berbeda ditemukan di menjadikan seseorang tidak menggunakan
wilayah Semarang Timur yaitu sebagian kontrasepsi, namun dalam studi ini

Public Health and Preventive Medicine Archive 195 _ Desember 2014 _ Volume 2 _ Nomor 2 _
pengetahuan kelompok pengguna maupun 2. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional. Kajian Pernikahan Dini pada Beberapa
non pengguna cenderung kurang. Situasi ini provinsi di Indonesia Dampak Overpopulation,
kemungkinan berkaitan dengan pendidikan Akar Masalah dan Peran Kelembagaan di daerah.
responden yang rendah dan status ekonomi Pokja Analisis Dampak Sosial Ekonomi Terhadap
Kependudukan Ditdamduk. BKKBN (serial online)
kurang. 2014 (sitasi 2 Pebruari 2014). Available from
Selain itu, hasil penelitian :URL:http://www.bkkbn.go.id
3. Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar
menunjukkan tidak ada hubungan signifikan 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan
antara pemberian informasi oleh petugas Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan
RI; 2013.
dengan penggunaan kontrasepsi pada
4. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
wanita kawin usia dini. Hal ini memang Berencana. Hasil Pendataan Keluarga Kecamatan
masih kontradiktif, dimana ada pendapat Aikmel 2013. Kecamatan Aikmel: BPPKB
Kabupaten Lombok Timur; 2013.
yang sejalan atau tidak ada hubungan antara 5. Soebijanto, Sriudiyani IA. Perkawinan Muda
pemberian informasi oleh petugas KB Dikalangan Perempuan: Mengapa?. Seri I
No.6/Pusdu-BKKBN/Desember 2011. Jakarta:
dengan penggunaan metode kontrasepsi
Pusat penelitian dan pengembangan
hormonal, 15 maupun sebaliknya,22. Namun Kependudukan BKKBN; 2011.
hasil penelitian deskriptif ini menunjukkan 6. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional, Badan Pusat Statistik, dan Menteri
peran petugas kesehatan sangat kurang Kesehatan. Laporan Pendahuluan Survei
dalam melakukan konseling dan Demografi dan Kesehatan Indonesia. Jakarta: BPS;
2012.
memberikan informasi untuk kelompok
7. Kementerian Kesehatan RI. Rencana Aksi
pengguna maupun non pengguna Pelayanan Nasional Pelayanan Keluarga Berencan
kontrasepsi. Tahun 2014-2015. Jakarta: Direktorat Jenderal
Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian
Kesehatan RI; 2012.
Simpulan 8. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional. Angka Kelahiran Menurut Umur (ASFR)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya Nusa Tenggara Barat. BKKBN (serial online) 2014
(sitasi 2 Pebruari 2014). Available from :
dukungan suami yang memiliki hubungan URL:Http://www.bkkbn.go.id
dengan penggunaan kontrasepsi pada 9. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional. Ingin Memiliki Kesehatan Reproduksi
wanita kawin usia dini di Kecamatan Aikmel
Prima Hindari Kehamilan 4 Terlalu. Jakarta:
Kabupaten Lombok Timur. Direktorat Kelangsungan Hidup Ibu, Bayi dan Anak,
BKKBN; 2007.
10. Adzlan. Pendewasaan Usia Perkawinan Artikel.
Ucapan Terima Kasih BKKBN (serial online) 2014 (sitasi 30 Pebruari
2014). Available from:
Ucapan terima kasih penulis sampaikan URL:Http://Lampung.bkkbn.go.id
kepada ibu-ibu yang berpartisipasi dalam 11. Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar-dasar Metodologi
Penelitian Klinis. Jakarta: CV Sagung seto; 2011.
penelitian ini, Kepala Wilayah Kecamatan 12. Riduwan. Metode dan Teknik Menyusun Tesis.
Aikmel beserta staf yang telah memberikan Bandung: Alfabeta; 2004
ijin penelitian, serta rekan-rekan yang telah 13. Kamal N, Cindy L. The Influence of Husbands on the
Cotraceptive Use of Women in Nepal. 2006.
membantu penelitian ini. 14. Samandari G, IIene SS, Kathryn O. The Role of
Social Support and Parity in Contraceptive Use in
Cambodia. Journal International Perspectives on
Daftar Pustaka Sexual and Reproductive Health Volume 36 No 3
September 2010. Guttmacher Institute; 2010.
1. Hidayati W. Analisis Beberapa Faktor yang 15. Arliana WOD, Sarake M, Seweng A. Faktor yang
berhubungan dengan Perkawinan Wanita Usia berhubungan dengan Penggunaan Metode
Muda (Komparasi Hasil dengan Studi Meta Kontrasepsi Hormonal pada Akseptor KB di
Analisis) (Skripsi). Semarang: Universitas Kelurahan Pasarwajo Kecamatan Pasarwajo
Diponogoro; 2007. Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara. Makasar:
Universitas Hasanudin; 2012.

Public Health and Preventive Medicine Archive 196 _ Desember 2014 _ Volume 2 _ Nomor 2 _
16. Juliastuti D. Pengambil Keputusan Pemakaian
Kontrasepsi pada Ibu Grande Multipara di
Kabupaten Tangerang Study Grounded Theory
(Tesis). Depok: Fakultas Ilmu Kedokteran
Universitas Indonesia; 2008.
17. Adhyani AR. Faktor-Faktor yang Berhubungan
Dengan Pemilihan Kontrasepsi Non IUD Pada
Akseptor KB Wanita Usia 20-39 Tahun(Artikel
Ilmiah). Semarang: Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro; 2011.
18. Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan dan Ilmu
Perilaku. Jakarta. Rineka Cipta; 2007.
19. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencana. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP). Kabupaten Lombok Timur:
BPPKB; 2012.
20. Nurfaidah, Benny W, Julia R. Tingkat Pengetahuan
Ibu Tentang Penggunaan Kb Suntik, Iud Dan
Implant Di Desa Fidy Jaya Wilayah Kerja
Puskesmas Weda Kecamatan Weda Kabupaten
Halmahera Tengah Propinsi Maluku Utara. Jurnal
e-NERS volume 1 no. 1; 2013.
21. Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan.
Jakarta. PT Rineka Cipta; 2003.
22. Musdalifah, Sarake M, Rahma. Faktor yang
Berhubungan dengan Pemilihan Kontrasepsi
Hormonal Pasutri di Wilayah Kerja Puskesmas
Lampa Kecamatan Duampanua Kabupaten
Pinrang 2013. Makasar: Universitas Hasanudin;
2013.
23. Handayani L, Suharmiati, Hariastuti I, Latifah C.
Peningkatan Informasi tentang KB: Hak Kesehatan
Reproduksi yang perlu Diperhatikan oleh Program
Pelayanan Keluarga Berencana. Buletin Penelitian
Sistem kesehatan vol 15 no 3 Juli 2012 289-297.
Jakarta: Penelitian Pusat Humaniora Kebijakan
Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI; 2012.

Public Health and Preventive Medicine Archive 197 _ Desember 2014 _ Volume 2 _ Nomor 2 _

Anda mungkin juga menyukai