Anda di halaman 1dari 12

KEPALA DESA REMPANGA

KECAMATAN LOA KULU


KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

PERATURAN KEPALA DESA REMPANGA


NOMOR 04 TAHUN 2016

TENTANG

PENERIMAAN DAN PENGELUARAN YANG BERSUMBER DARI PENDAPATAN


ASLI DESA DAN PENDAPATAN LAIN-LAIN DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA DESA REMPANGA,
Menimbang : bahwa untuk memberikan landasan hukum dalam
pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran yang bersumber
dari Pendapatan Asli Desa dan Pendapatan Lain-Lain, maka
perlu menetapkan Peraturan Kepala Desa tentang
Pengaturan Penerimaan dan Pengeluaran Anggaran Yang
Bersumber Dari Pendapatan Asli Desa dan Pendapatan Lain-
Lain.
Mengingat : a. Unda Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang
Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1959
tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor
9, sebagai Undang-Undang Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 1820);
b. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5495);
c. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

1
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
diubah berapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2015
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5717);
e. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 111 Tahun 2014 Tentang Pedoman Teknis
Peraturan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 2094);
f. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan
Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 2093);
g. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 114 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan
Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 2094);
h. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Teringgal
Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 1 Tahun
2015 Tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak
Asal Usul dan Kewenangan Lokasi Berskala Desa (Berita

2
Negara Republik Indonesia tahun 2015 Nomor 158);
i. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 83 Tahun 2015 Tentang Pengangkatan dan
Pemberhentian Perangkat Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 5);
j. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 84 Tahun 2015 Tentang Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Pemerintah Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 6);
k. Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor
10 Tahun 2012 Tentang Lembaga Kemasyarakatan Di
Desa dan Kelurahan (Berita Daerah Kabupaten Kutai
Kartanegara Tahun 2012 Nomor 10);
l. Peraturan Bupati Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 7
Tahun 2016 Tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Pemerintah Desa (Berita Daerah Kabupaten Kutai
Kartanegara Tahun 2016 Nomor 7);
m. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Pengelolaan Aset Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 NOMOR
53);
n. Peraturan Bupati Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 8
Tahun 2016 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Desa (Berita Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun
2016 Nomor 8);
o. Peraturan Bupati Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 13
Tahun 2016 Tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita
Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2016 Nomor
13);
p. Peraturan Bupati Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 14
Tahun 2016 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa di Desa
(Berita Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2016
Nomor 14);
q. Peraturan Desa Rempanga Nomor 1 Tahun 2014
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Desa Tahun 2014-2019 (Berita Desa Rempanga Tahun
2014 No. 1);

3
MEMUTUSKAN :
Menetapka : PERATURAN KEPALA DESA TENTANG PENGATURAN
n PENERIMAAN DAN PENGELUARAN ANGGARAN YANG
BERSUMBER DARI PENDAPATAN ASLI DESA DAN
PENDAPATAN LAIN-LAIN DESA.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Kepala Desa ini yang dimaksud dengan:
1. Desa adalah Desa Rempanga, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai
Kartanegara.
2. Kepala Desa
3. Bendahara Desa
4. Pendapatan Asli Desa atau selanjutnya disingkat PADesa
5. Pendapatan Lain-Lain atau selanjutnya disingkat PLLDesa
6. SPP
7. Rekening Kas Desa
8. Brangkas

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
(1) Pengaturan Penerimaan dan Pengeluaran Anggaran Yang Bersumber Dari
Pendapatan Asli Desa atau selanjutnya disingkat PADesa dan Pendapatan
Lain-Lain atau selanjutnya disingkat PLL Desa dimaksud untuk
memberikan petunjuk pelaksanaan tata kerja bagi perangkat desa dan staf
perangkat desa dalam membantu kepala desa dalam melaksanakan
pemerintahan desa.
(2) Tujuan peraturan kepala desa ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk pengendalian penerimaan dan pengeluaran anggaran yang
bersumber dari PADesa dan PLLDesa agar tidak terjadi korupsi dan
kolusi.
b. Untuk menjadi landasan hukum bagi penerimaan dan pengeluaran
tidak dimasukkan ke dalam APBDesa.
(3) Penerimaan dan pengeluaran sebagaimana dimaksud ayat (2) huruf b
adalah yang bersumber dari PADesa dan PLLDesa.

4
BAB III
PENERIMAAN
Pasal 3
(1) Sumber penerimaan yang masuk dalam lingkup peraturan kepala desa ini
adalah yang berasal dari Kelompok PADesa dan Kelompok PLLDesa.
(2) Kelompok PADesa sebagaimana dimaksud ayat (1) mencakup:
a. Hasil usaha.
b. Hasil pengelolaan aset.
c. Swadaya, partisipasi dan gotong royong.
d. lain-lain pendapatan asli desa.
(3) Lain-Lain Pendapatan Asli Desa sebagaimana dimaksud ayat (2) huruf d
adalah sebagai berikut :
a. Obyek pendapatan antara lain hasil penjualan kekayaan desa yang tidak
dipisahkan.
b. Jasa bunga bank.
c. Penerimaan komisi/potongan.
d. Pendapatan dari angsuran/cicilan penjualan.
e. Hasil pungutan desa.
f. Hasil donasi administrasi sukarela.
(4) Kelompok pendapatan lain-lain sebagaimana dimaksud ayat (1), terdiri atas
jenis:
a. Hibah dan sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat.
b. Lain-lain pendapatan desa yang sah.
(5) Hibah dan sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat sebagaimana
dimaksud ayat (4) meliputi pemberian berupa uang dari pihak ketiga.
(6) Lain-lain pendapatan desa yang sah sebagaimana dimaksud ayat (4) huruf
b meliputi pendapatan sebagai hasil kerjasama dengan pihak ketiga dan
bantuan perusahaan yang berlokasi di desa.

Pasal 4
(1) Sumber-sumber potensial PADesa adalah sebagai berikut :
a. Hasil usaha simpan pinjam pemerintah desa.
b. Hasil pengelolaan aset desa.
c. Hasil pungutan desa.
d. Hasil donasi administrasi sukarela.
(2) Hasil pengelolaan aset desa sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf b adalah
sebagai berikut :

5
a. Hasil penyewaan rutin tempat/lapangan/halaman kantor desa untuk
kegiatan senam.
b. Hasil penyewaan Balai Pertemuan Umum/BPU untuk olahraga
bulutangkis.
c. Hasil penyewaan Balai Pertemuan Umum/BPU untuk acara perkawinan
masyarakat dan acara lainnya.
d. Hasil penyewaan alat band desa.
e. Hasil penyewaan tempat untuk petak pasar malam.
f. Hasil penyewaan tempat untuk parkir pasar malam.
(3) Sumber-sumber potensial PLLDesa adalah sebagai berikut :
a. Dana hibah dari Forum Masyarakat Kecamatan Loa Kulu (FMKL).
b. Dana tanggungjawab sosial perusahaan PT RJAS.

Pasal 5
(1) Perhitungan dan ketentuan mengenai besaran pungutan dan penerimaan
yang bersumber dari PADesa adalah sebagai berikut:
a. Hasil usaha simpan pinjam berasal dari bunga yang diambil dari
pinjaman sebesar 2,5 % (persen) dalam 1 (satu) tahun.
b. Tarif sewa tempat/lapangan/halaman kantor desa untuk kegiatan
senam rutin ibu-ibu adalah sebesar Rp. 156.000,- (seratus lima puluh
enam ribu rupiah) untuk setiap bulannya.
c. Tarif sewa Balai Pertemuan Umum/BPU untuk olahraga bulutangkis
adalah sebesar Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) untuk
setiap bulannya.
d. Tarif sewa Balai Pertemuan Umum/BPU untuk acara perkawinan
masyarakat dan acara lainnya adalah sebesar Rp.1.500.000,- (satu juta
lima ratus ribu rupiah) setiap kali acara yang dilaksanakan dalam
jangka waktu maksimal 2 x 24 jam.
e. Tarif sewa alat band desa adalah Rp. 30.000,- (tiga puluh ribu rupiah)
per jam.
f. Tarif sewa petak pasar malam adalah Rp. 3.000,- (tiga ribu rupiah) per
petak/malam.
g. Tarif sewa parkir pasar malam per motor adalah Rp. 1.000,- (seribu
rupiah) per kali parkir.
h. Tarif sewa parkir pasar malam per mobil adalah Rp. 2.000,- (dua ribu
rupiah) per kali parkir.

6
i. Besaran pungutan pembuatan surat pengantar / surat rekomendasi /
surat keterangan adalah Rp. 10.000,- (sepuluh ribu).
j. Besaran donasi administrasi sukarela tidak ditentukan.
(4) Khusus untuk membuat Surat Pengantar untuk mendapatkan Izin
Mendirikan Bangunan, Izin Lokasi, Izin Usaha dan Surat Izin Usaha
Perdagangan ditambah dengan biaya pemeriksaan lokasi untuk tim
sebanyak 3 (tiga) orang dari unsur Seksi Kesejahteraan dan Pelayanan,
Kepala Dusun dan Ketua Rukun Tetangga, sebagai berikut :
a. Jika lokasi tempat usaha atau lokasi berada di dekat jalan akses dan
permukiman penduduk, maksimal biaya Rp 50.000,- (lima puluh ribu
rupiah) setiap orang dalam tim.
b. Jika lokasi berada di tengah hutan atau daerah rawa, maksimal biaya
yang dikenakan Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) setiap orang dalam
tim.
(5) Khusus untuk surat pengantar pengurusan Surat Penguasaan Atas
Tanah / Sertifikat Tanah / Jual Beli dan Hibah Tanah, ditambah biaya-
biaya sebagai berikut :
a. Biaya sewa GPS dan pembuatan peta sebesar Rp. 200.000,- (dua ratus
ribu rupiah)
b. Biaya pembuatan patok tanah, jika di lokasi belum ada sebesar Rp.
500.000,- (lima ratus ribu rupiah)
c. Biaya penjilidan hasil pemeriksaan, berita acara, peta, surat keterangan
dan lain-lain sebesar Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah)
d. Biaya lainnya.
(6) Biaya lainnya sebagaimana dimaksud ayat (5) adalah sebagai berikut :
a. Biaya Penanggungjawab Pemeriksa / Kepala Desa Rp. 300.000,-
b. Biaya Ketua Tim Pemeriksa/Kepala Urusan Pemerintahan Rp. 200.000,-
c. Biaya anggota Tim pemeriksa dari Urusan Pemerintahan Rp. 100.000,-
d. Biaya anggota Tim pemeriksa / Kepala Dusun Rp. 100.000,-
e. Biaya saksi-saksi batas tanah Rp. 100.000,- per orang.
f. Biaya 2 (dua) orang anggota tim dari Kecamatan Rp. 200.000,- per
orang.
(7) Sumber-sumber potensial PLL Desa adalah sebagai berikut :
a. Dana hibah dari Forum Masyarakat Kecamatan Loa Kulu (FMKL) sampai
Rp. 43.000.000,- (Empat Puluh Tiga Juta Rupiah) per bulan yang
dipergunakan untuk operasional pemerintah desa, BPD, lembaga
kemasyarakatan dan lainnya.

7
b. Dana tanggungjawab sosial perusahaan PT RJAS sebesar Rp 1.000.000,-
(Satu Juta Rupiah) per bulan.

BAB IV
PENGELUARAN
Pasal 6
(1) Pengeluaran anggaran yang bersumber dari PADesa dan PLL Desa terdiri
dari :
a. Pengeluaran anggaran untuk belanja kegiatan.
b. Pengeluaran anggaran untuk pengeluaran pembiayaan berupa
penyaluran dana investasi simpan pinjam.
(2) Belanja kegiatan yang item kebutuhannya telah dianggarkan melalui Dana
Desa dan Alokasi Dana Desa atau anggaran dana lainnya, dilarang untuk
dianggarkan kembali melalui PADesa dan PLL Desa.
(3) Pengeluaran anggaran harus berdasarkan SPP yang telah :
a. Dibuat dan ditandatangani pengelola/pelaksana kegiatan.
b. Diverifikasi dan disahkan oleh Sekretaris Desa selaku Koordinator PTPK
Desa.
c. Disetujui oleh Kepala Desa selaku PKPK Desa.
d. Dibayarkan oleh Bendahara Desa.
(4) Bukti pembayaran sebagaimana dimaksud ayat (2) huruf d adalah :
a. Tanda tangan Bendahara Desa pada SPP.
b. Tanda terima uang yang ditandatangani Penerima, Bendahara Desa,
diverifikasi Koordinator PTPK Desa, dan disetujui PKPK Desa.
(5) SPP yang diajukan harus dilengkapi dengan lampiran :
a. Proposal teknis, perhitungan volume, daftar harga satuan, take off sheet,
apabila jika diperlukan.
b. Rancangan Anggaran Biaya (RAB).
c. Rencana penggunaan dana yang dilengkapi dengan jadwal atau rencana
pelaksanaan kegiatan.
d. Pernyataan bertanggungjawab.
(6) Proposal teknis sebagaimana dimaksud ayat (5) huruf a dibuat oleh
pelaksana, disahkan oleh Koordinator PTPK Desa dan disetujui Kepala
Desa.
(7) RAB sebagaimana dimaksud ayat (5) huruf b dibuat pelaksana kegiatan,
disahkan oleh Koordinator PTPK Desa dan disetujui Kepala Desa.
(8) Verifikasi yang dilaksanakan PTPK Desa meliputi pemeriksaan :

8
a. Kesesuaian SPP dengan RAB dan harga satuan, proposal teknis.
b. Kelengkapan dan kebenaran lampiran SPP.

BAB V
KODE REKENING
Pasal 7
Kode rekening penerimaan, belanja dan pembiayaan anggaran yang bersumber
dari PADesa dan PLL Desa :

1         PENDAPATAN DESA
1 1       Pendapatan Asli Desa
1 1 1     Hasil Usaha
1 1 2     Hasil Pengelolaan Aset
1 1 3     Swadaya, Partisipasi dan Gotong Royong
1 1 4     Lain-lain Pendapatan Asli Desa yang sah
1 3       Pendapatan Lain lain
Hibah dan Sumbangan dari Pihak Ketiga Yang Tidak
1 3 1    
Mengikat
1 3 2     Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
        BELANJA DESA
2
2 1       Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
2 1 9 Belanja Penyelenggaraan Pemerintah Desa Lainnya

3         PEMBIAYAAN DESA
3 1       Penerimaan Pembiayaan
3 1 1     SilLPA
3 1 1 3   SiLPA PADesa
3 1 1 4   SiLPA PLL Desa
3 1 2     Pencairan Dana Cadangan
3 1 3     Hasil Kekayaan Desa Yang Dipisahkan
     
3 2 Pengeluaran Pembiayaan
3 2 1     Pembentukan Dana Cadangan
3 2 2     Penyertaan Modal Desa
3 2 2 1 Penyertaan Modal Desa Untuk Simpan Pinjam

BAB VI
PENGELOLAAN
Pasal 8
(1) Pengelolaan pengeluaran untuk belanja barang, jasa dan kegiatan
dikelola Kepala Seksi dan Kepala Urusan.

9
(2) Belanja kegiatan yang dikelola Kepala Urusan Umum dan Perencanaan
adalah sebagai berikut :
a. Belanja kegiatan pemeliharaan dan perawatan aset desa.
b. Belanja kegiatan kebersihan lahan kantor desa.
c. Belanja kegiatan operasional kantor desa.
d. Belanja kegiatan perjalanan dinas pemerintah desa dan BPD.
e. Belanja kegiatan pengawasan kegiatan BPD.
(3) Belanja kegiatan yang dikelola Kepala Urusan Keuangan adalah sebagai
berikut :
a. Belanja tunjangan operasional pemerintah desa, BPD, Lembaga
Kemasyarakatan dan lainnya yang dananya bersumber dari FMKL.
b. Kegiatan Simpan Pinjam yang pengelolaannya didelegasikan kepada
Bendahara Desa.
c. Belanja kegiatan konsultasi atau studi banding peraturan perundangan
yang sesuai dengan bidangnya.
(4) Belanja kegiatan yang dikelola Kepala Seksi Kesejahteraan dan Pelayanan
adalah sebagai berikut :
a. Belanja kegiatan pembangunan sarana dan prasarana.
b. Belanja kegiatan bantuan pembinaan kepada kelompok masyarakat,
panitia kegiatan masyarakat dan wartawan, dikelola Kepala Seksi
Kesejahteraan dan Pelayanan.
c. Belanja kegiatan konsultasi atau studi banding peraturan perundangan
yang sesuai dengan bidangnya.
(5) Belanja kegiatan pengurusan surat pengantar atas dikelola oleh Kepala
Seksi Pemerintahan.
(6) Belanja kegiatan pengurusan surat pengantar Izin Mendirikan Bangunan,
Izin Lokasi, Izin Gangguan dan Surat Izin Usaha Perdagangan dikelola
oleh Kepala Seksi Kesejahteraan dan Pelayanan.
(7) Belanja kegiatan untuk urusan pengelolaan pasar malam dikelola oleh
Kepala Seksi Kesejahteraan dan Pelayanan.
(8) Kegiatan belanja perjalanan
(9) Kepala Urusan umum membuat draft proposal teknis, jika diperlukan.
(10) Proposal teknis sebagaimana dimaksud ayat
(11) Pengadaan barang dan jasa dilakukan langsung oleh Kepala Urusan atau
Kepala Seksi yang sesuai dengan tugas pokok fungsinya.
(12) Bendahara desa mengelola simpan pinjam.

10
Pasal 9

BAB VII
PUNGUTAN RT
Pasal 9

BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 23
(1) Setelah diberlakukannya peraturan kepala desa ini, segala macam
pungutan administrasi untuk Surat Keterangan, Surat Pengantar dan
Surat Rekomendasi dari desa telah ditiadakan.
(2) Segala pungutan yang diberlakukannya setelah diundangkannya peraturan
kepala desa ini bukan lagi menjadi tanggungjawab Pemerintah Desa
Rempanga, melainkan menjadi tanggungjawab oknum yang dapat
dilaporkan secara pidana oleh pihak-pihak yang berkeberatan.
(3) Peraturan kepala desa ini hanya berlaku untuk tahun anggaran 2016.
(4) Tahun anggaran pemberlakuan peraturan kepala desa ini adalah tanggal 1
Januari sampai dengan 31 Desember 2016.

BAB XV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 24
Peraturan Kepala Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Kepala Desa ini dengan penempatannya dalam Berita Desa Rempanga.

Ditetapkan di Rempanga
Pada tanggal 22 Mei 2016

KEPALA DESA REMPANGA

SARPIDI ALI

11
Diundangkan di Rempanga
pada tanggal 22 Mei 2016
SEKRETARIS DESA REMPANGA

AKHMAD RIPANI

BERITA DESA REMPANGA TAHUN 2016 NOMOR 2

12

Anda mungkin juga menyukai