Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM VIRTUAL LABORATORIUM

“PENENTUAN pH LARUTAN ASAM DAN BASA” 

DISUSUN OLEH

: KELOMPOK 1

1. ALFI SALAM
2. BIMO ARYO W
3. CAHYA SUBEKTI
4. FRENDY KURNIAWAN
5. YUSUF ARIFIN
6. WILDAN

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

MADRASAH ALIYAH RAUDHATUL MUJAWWIDIN

2018
PENENTUAN PH SUATU LARUTAN ASAM DAN BASA

1. HARI / TANGGAL
Hari : Rabu
Tanggal : 12 S eptember 2 018

2. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan dilakukan praktikum virtual laboratorium ini adalah untuk mengetahui besarnya pH suatu
larutan, baik larutan asam maupun basa.

3. LANDASAN TEORI

Kata “asam” berasal dari bahasa Latin “acidus” yang berarti masam. Asam

adalah zat (senyawa) yang menyebabkan rasa masam pada berbagai materi. Basa

adalah zat(senyawa) yang dapat beraksi dengan asam, menghasilkan senyawa yang

disebut garam. Sedangkan basa adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam. Secara

kimia, asam dan basa saling berlawanan. Sifat basa pada umumnya ditunjukkan dari

rasa pahit dan licin.

Asam dan basa sangat erat kaitannya dalam kehidupan kita, didalam tubuh

manusia juga terdapat keseimbangan asam basa untuk beradaptasi dan tetap menjaga

fungsinya dengan baik. Contohnya saja seperti asam lambung yang dapat membunuh

mikroorganisme yang terdapat pada makanan yang kita konsumsi. Begitu juga dengan

gaya hidup kita sehari-hari sangat sering dihadapkan dengan asam basa tersebut, seperti

asam cuka, minuman bersoda, jeruk, aki bersifat asam. Sedangkan sabun dan bahan

 pembuatan pupuk yang bersifat basa. Beberapa hewan tertentu juga mempertahankan

diri dengan menghasilkan basa, seperti sengatan tawon.

SIFAT ASAM DAN BASA

1. Sifat-sifat asam yaitu :

 Rasanya masam/asam

 Bersifat korosif atau merusak 


Bila dilarutkan dalam air dapat menghasilkan ion H+ atau ion ion hidrogen dan
ion sisa asam yang bermuatan negatif. Peristiwa terurainya asam menjadi ion-ion dapat
di tuliskan sebagai berikut:

HA (aq)  H+ (aq) + A- (aq)

Bila diuji dengan indikator kertas lakmus biru dapat mengubah lakmus
tersebut menjadi merah. Sedangkan jika diuji dengan indikator kertas lakmus yang
 berwarna merah, kertas lakmus tersebut tidak akan berubah warna. Indikator adalah
suatu alat untuk menunjukkan suatu zat apakah bersifat asam maupun basa.

2. Sifat-sifat basa yaitu:

 Rasanya pahit

 Bersifat kaustik atau dapat merusak kulit

Bila dilarutkan dalam air dapat menghasilkan ion OH- atau ion hidroksil dan
ion logam atau gugus lain yang bermuatan negatif. Apabila ion OH- hampir seluruhnya
dilepaskan atau ionisasinya sempurna, maka termasuk basa kuat atau
dikatakan memiliki derajat keasaman yang rendah dan begitu juga sebaliknya. Secara
umum peristiwa peruraian basa menjadi ion-ion dapat dituliskan sebagai berikut:

BOH (aq)  B+ (aq) + OH- (aq)

Bila diuji dengan indikator yang berupa lakmus merah, maka akan mengubah
warna lakmus tersebut menjadi warna biru, sedangkan dengan kertas lakmus biru, tidak
akan mengubah warna kertas lakmus tersebut.

(https://www.softilmu.com/2015/11/Pengertian-Sifat-Teori-Kekuatan-Keseimbangan-
Perbedaan-Asam-dan-Basa-Adalah.html)

SIFAT SERTA CIRI – CIRI ASAM DAN BASA

1. Sifat dan ciri-ciri Asam

Sifat dan ciri-ciri asam adalah sebagai berikut:


Sifat yang paling mencirikan asam adalah terasa asam jika dirasakan indra

 pengecap. Contohnya: Cuka \merupakan salah satu asam yang sering kita temukan

dalam kehidupan sehari – hari. Dalam ilmu kimia, cuka dikenal dengan nama asam

asetat (asam etanoat).

b. Dapat Mengubah Warna Indikator

Selain rasa asam yang dimilikinya, sifat lain dari asam yaitu dapat mengubah

warna beberapa zat alami dan zat buatan. Sifat yang dapat merubah warna zat ini yang

dimanfaatkan dalam ilmu kimia untuk melihat suatu senyawa bersifat asam ataukah

 bersifat basa. Dalam ilmu kimia sifat asam dilihat dari senyawa-senyawa kimia yang

diduga memiliki sifat asam. Sifat asam didentifikasi dengan menggunakan indikator.

Indikator yang paling sering digunakan adalah kertas lakmus. Jika suatu senyawa

memiliki sifat asam maka kertas lakmus biru akan menjadi merah, sedangkan kertas

lakmus merah akan tetap berwarna merah.

c. Dapat Menghantarkan Arus Listrik

Asam dapat menghantarkan arus listrik. Hal itu dikarenakan asam dapat

melepaskan ion – ion dalam larutannya. Asam kuat merupakan elektrolit yang baik.

Semakin kuat suatu asam, akan semakin baik pula daya hantar listriknya (memiliki

sifat elektrolit yang baik). Contohnya adalah asam sulfat yang terdapat pada aki

mobil.

d. Asam yang Bereaksi dengan Logam Menghasilkan Gas Hidrogen

Senyawa asam direaksikan atau bereaksi dengan beberapa jenis logam

menghasilkan gas hidrogen. Beberapa contoh logam yang jika direaksikan dengan asam

akan menghasil gas hidrogen yaitu: Logam magnesium, besi, tembaga dan seng. Akan

tetapi hasil reaksi keduanya bukanlah gas hidrogen saja melainkan juga mengandung

senyawa garam.
Reaksi :

Jika kita mereaksikan dua senyawa asam yang berbeda pada logam yang sama,

maka kita akan memperoleh hasil yang berbeda. Begitu juga sebaliknya, jika

mereaksikan dua logam dengan senyawa asam yang sama. Hal itu disebabkan

 perbedaan kekuatan asam yang kita gunakan.

2. Sifat dan Ciri-ciri Basa

Untuk membedakannya dengan asam maka kita perlu mengetahui sifat dan

dan ciri basa. Adapun sifat dan ciri-ciri basa adalah sebagai berikut:

a. Basa miliki rasa yang Pahit

Senyawa basa apabila dirasakan dengan indra pengecap kita, rasanya akan

 pahit. Contohnya ketika secara tidak sengaja sabun masuk kedalam mulut. Namun

 perlu digarisbawahi bahwa dalam menganalisis basa tidak dianjurkan untuk melakukan

pemeriksaan dengan mencicipinya.

b. Basa terasa licin

Selain rasanya yang pahit, ternyata basa juga bersifat licin. Contohnya : saat

kita memegang sabun, ketika disentuh maka sabun tersebut teras licin, Basa pembuat

sabun adalah natrium hidroksida. Namun dalam praktikum sebenarnya,

tidak dianjurkan mengidentifikasikan senyawa basa dengan menyentuhnya.

c.Bersifat korosif 

Untuk mengidentifikasi apakah suatu senyawa termasuk basa atau tidak, kita

sangat tidak dianjurkan untyuk menyentuhnya. Hal ini karena beberapa senyawa basa

merupakan jenis senyawa basa yang kuat. Basa kuat ini bersifat korosif sehingga jika

disetuh dapat menyebabkan iritasi atau terbakar.

d. Basa dapat Mengubah Warna Indikator


Seperti halnya asam, larutan basa pun akan bereaksi dengan indikator sehingga

dapat mengubah warna indikator tersebut. Basa akan mengubah warna

kertas lakmus merah menjadi biru, sedangkan lakmus biru akan tetap berwarna biru.

e.Menghantarkan Arus Listrik

Selain senyawa asam ternyata senyawa basa juga merupakan penghantar listrik yang

baik, khususnya basa kuat. Basa kuat mudah terionisasi dalam air, sehingga

dapat mengantarkan arus listrik.

f.Menetralkan Sifat Asam

Senyawa basa dapat digunakan untuk menetralkan asam. Senyawa asam akan

 berkurang sifat keasamannya, bahkan dapat berubah menjadi tidak asam jika

direaksikan dengan basa. Asam dan basa yang direaksikan akan menghasilkan garam

dan air. Reaksi itu disebut dengan reaksi penetralan (netralisasi). Sebagai contohnya

adalah kalsium hidroksida direaksikan dengan asam sulfat akan membentuk kalsium

sulfat dan air.

(https://www.ilmudasar.com/2017/12/Pengertian-Ciri-Sifat-dan-Jenis-Asam-Basa-

adalah.html)

pH  atau derajat keasaman digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman


(atau ke basaanyang dimiliki oleh suatu larutan. Yang dimaksudkan "keasaman" di sini
adalah konsentrasi ion hidrogen(H+) dalam pelarut air. Nilai pH berkisar dari 0 hingga
14. Suatu larutan dikatakan netral apabila memiliki nilai pH=7. Nilai pH>7
menunjukkan larutan memiliki sifat basa, sedangkan nilai pH<7 menunjukan keasaman.

 Nilai pH 7 dikatakan netral karena pada air murni ion H+ terlarut dan ion OH-
terlarut (sebagai tanda kebasaan) berada pada jumlah yang sama, yaitu 10-7 pada
kesetimbangan. Penambahan senyawa ion H+ terlarut dari suatu asam akan
mendesak kesetimbangan ke kiri (ion OH- akan diikat oleh H+ membentuk air).
Akibatnya terjadi kelebihan ion hidrogen dan meningkatkan konsentrasinya.
Lampiran foto praktikum

Anda mungkin juga menyukai