Anda di halaman 1dari 7

1

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


LKPD

USAHA
https://www.liveworksheets.com/pm1867234jp

1
2

Arus Listrik
Untuk memahami tentang arus listrik, coba susunlah sebuah rangkaian listrik yang terdiri
dari sebuah baterai, sebuah lampu kecil, dan sebuah saklar seperti yang diperlihatkan pada
Gambar 1. Lampu akan menyala, pertanda ada ”sesuatu” yang mengalir melalui rangkaian
listrik. “Sesuatu” yang mengalir ini dinamakan sebagai arus listrik. Arus listrik merupakan
elektron-elektron yang mengalir mengelilingi rangkaian.

lampu
saklar

 
baterai
Gambar 1. Lampu menyala pertanda ada arus listrik mengalir dalam rangkaian

Lalu, apa yang kita butuhkan untuk menghasilkan


Syarat supaya
arus listrik arus listrik (mengalirkan elektron-elektron) yang
mengalir dalam dapat menyalakan lampu pada rangkaian itu?
lampu
rangkaian: (1) ada Pertama, diperlukan kawat penghantar (kabel). menyala
kawat Kedua, diperlukan baterai sebagai tegangan saklar
penghantar, (2) on
listrik untuk menggerakkan elektron di dalam
terdapat beda
potensial kawat. Ketiga, kita harus harus membuat suatu
(tegangan), dan jalan yang tidak terputus untuk elektron-
(3) rangkaian elektron, berupa rangkaian tertutup. Sebagai
harus tertutup. contoh, Gambar 2a adalah sebuah rangkaian  
tertutup.

elektron- Sekarang perhatikan Gambar 2b. Lampu itu tidak (a)


elektron hanya menyala karena saklar tidak terhubung dengan lampu padam
saklar off
bisa mengalir lampu. Rangkaian seperti ini merupakan
pada rangkaian rangkaian terbuka. Pada rangkaian terbuka
tertutup
tidak ada jalan untuk elektron mengalir dan
elektron-elektron itu tidak dapat mengalir untuk
menyalakan lampu.
Ketika kamu menghubungkan lampu dan sumber  
(baterai) dengan menggunakan kabel artinya
kamu telah membuat sebuah rangkaian listrik. (b)
Pada rangkaian listrik tertutup (saklar tertutup Gambar 2 (a) Rangkaian tertutup, (b)
atau posisi on), arus listrik akan mengalir dan Rangkaian terbuka
lampu menyala. Bagaimanakah arah arus listrik
tersebut? Agar memahami arah aliran arus listrik
dan mengetahui besar arus listrik yang mengalir
dalam suatu rangkaian, baca penjelasan berikut
dengan seksama!

2
3

Elektron mengalir dari kutub negatif


baterai ke kutub positif baterai. Gambar
3a menunjukkan arus elektron mengalir
dari kutub negatif ke kutub positif.
Akibat aliran elektron yang
Aliran listrik terjadi mengelilingi rangkaian, maka timbullah Arah aliran
karena elektron elektron
berpindah dari tempat arus listrik. Arus listrik adalah elektron-
yang potensialnya elektron yang mengalir. Para ilmuwan,
rendah (kutub negatif sebelum elektron ditemukan, arus listrik
baterai) ke tempat yang dinyatakan sebagai partikel-partikel
potensialnya tinggi bermuatan positif yang bergerak dari
(kutub positif baterai). 
kutub positif baterai ke kutub negatif 
Tetapi arah arus listrik
berlawanan dengan baterai. Arah arus listrik seperti ini
arah gerak elektron. menjadi kesepakatan. Aliran muatan (a)
Arus listrik mengalir positif inilah yang disebut sebagai arus
dari potensial tinggi konvensional. Oleh sebab itu, arah
menuju potensial Arah aliran arus
rendah. arus elektron berlawanan dengan arah konvensional
arus listrik. Gambar 3b menunjukkan arah
arus listrik tersebut.
Ujung kawat penghantar yang memiliki
banyak elektron (terhubung dengan kutub
negatif baterai) dapat dikatakan memiliki  
potensial listrik yang rendah, sedangkan
ujung kawat penghantar lainnya yang
memiliki sedikit elektron (terhubung Gambar 3 (a) Aliran arus elektron,
dengan kutub positif baterai) dapat (b) Aliran arus konvensional
dikatakan memiliki potensial listrik yang
tinggi. Arus listrik mengalir dari potensial
tinggi ke potensial rendah, sedangkan arah
aliran elektron dari kutub negatif ke kutub
positif.

Pada rangkaian listrik tertutup, besar arus listrik yang mengalir pada rangkaian dapat
ditentukan dengan menghitung besar muatan listrik yang mengalir pada rangkaian setiap
detiknya. Hal ini karena besar arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian tertutup
sebanding dengan besarnya muatan listrik yang mengalir pada setiap detik, atau secara
matematis besar arus listrik ditulis sebagai berikut.
Q
I atau QIt
t

Keterangan: Simak
I = arus listrik (satuan ampere) ya...
Q = muatan listrik (satuan coulomb)
t = waktu (satuan detik)

Contoh soal permasalahan arus listrik

Contoh 1

3
4

Muatan lsitrik 4 coulomb mengalir melalui kawat


penghantar selama 4 detik. Berapa nilai arus listrik yang
mengalir dalam kawat penghantar tersebut?
Penyelesaian
Diketahui : Q = 4 coulomb
t = 4 detik
Ditanyakan : I
Jawab : Q 4
I    1 ampere
t 4
Jadi, arus listrik yang mengalir dalam kawat penghantar
bernilai 1 ampere.

Contoh 2
Arus lsitrik 4 ampere mengalir melalui kawat penghantar
selama 4 detik. Berapa muatan listrik yang mengalir
dalam kawat penghantar tersebut?
Penyelesaian
Diketahui : I = 4 ampere
t = 4 detik
Ditanyakan : I
Jawab : Q  I t  44  16 coulomb
Jadi, muatan listrik yang mengalir adalah 16 coulomb.
Bagaimana cara mengukur arus listrik?
Nilai arus listrik yang mengalir melalui suatu rangkaian tertutup diukur dengan menggunakan
alat yang dinamakan amperemeter. Amperemeter harus dipasang seri dalam rangkaian (lihat
Gambar 4), sehingga arus yang melalui amperemeter sama dengan arus yang mengalir dalam
rangkaian.

amperemeter

 

amperemeter

 

Gambar 4a. Amperemeter dihubungkan dengan Gambar 4b. Amperemeter dihubungkan dengan
benar dalam rangkaian salah dalam rangkaian

4
5

Beda Potensial Listrik (Tegangan Listrik)


Pengertian beda potensial dapat diberikan melalui contoh bejana berhubungan
seperti gambar di bawah ini.

A B A

mengalir
tidak B
mengalir

Gambar 5a. Bejana A dan Bejana B Gambar 5b. Karena ada perbedaan
masing-masing berisi air dengan volume ketinggian maka air akan mengalir dari
yang sama, keduanya terletak sejajar, maka Bejana A ke Bejana B.
air tidak akan mengalir.

Sekarang apabila kita mempunyai dua buah bejana berhubungan seperti pada
Gambar 5a dan Gambar 5b di atas. Apabila kedua bejana tersebut kita
letakkan pada tempat yang datar, apa yang terjadi? Permukaan air pada
kedua bejana tersebut akan terlihat datar dan sama volumenya, dalam hal ini
tidak ada aliran air dalam pipa. Akan tetapi, jika salah satu bejana diangkat
maka dengan sendirinya air akan mengalir dari tabung tersebut ke tabung
yang lebih rendah. Makin tinggi tabung diangkat makin deras aliran air yang
melalui pipa.
Terjadinya aliran tersebut dapat dipahami dengan konsep energi
potensial. Tingginya bejana pada Gambar 5b menunjukkan besarnya energi
potensial yang dimiliki. Yang paling penting dalam hal ini adalah perbedaan
tinggi kedua tabung yang sekaligus menentukan besarnya perbedaan
potensial. Jadi semakin besar perbedaan potensialnya semakin deras aliran
air dalam pipa.
Gambar 6. Baterai Konsep yang sama akan berlaku untuk aliran elektron pada suatu penghantar.
sebagai salah satu Yang menentukan seberapa besar arus yang mengalir adalah besarnya beda
sumber tegangan potensial atau biasa disebut tegangan listrik (dinyatakan dengan satuan volt).
Tegangan bukanlah sesuatu yang mengalir di dalam rangkaian. Tegangan
merupakan gaya dorong yang dihasilkan oleh sumber tegangan yang
menyebabkan arus (elektron-elektron) mengalir dalam rangkaian. Semakin
Beda potensial
(tegangan) listrik besar beda potensial (tegangan) akan semakin besar gaya dorong (semakin
antara dua titik pada besar arus yang mengalir) yang membuat lampu menyala terang dalam
suatu rangkaian dapat rangkaian. Jika tidak ada beda potensial (tegangan) dalam rangkaian, arus tidak
ditimbulkan jika akan bisa mengalir. Kesimpulannya, tegangan bukanlah sesuatu yang mengalir
kedua titik tersebut dalam rangkaian. Tegangan merupakan ukuran dari gaya dorong yang
dihubungkan dengan
sumber tegangan menyebabkan arus listrik mengalir.
Beda potensial (tegangan) dapat diperoleh dengan memasang sumber beda
potensial (sumber tegangan), misalnya baterai, aki atau sel surya pada
rangkaian listrik. Alat-alat inilah yang memaksa elektron-elektron bergerak

5
6
mengeliling
i rangkaian
listrik dari
kutub
negatif
menuju
kutub
positif.

6
7

Bagaimana cara mengukur beda potensial (tegangan) listrik?


Beda potensial (tegangan) dalam satuan SI memiliki lambang V dengan satuan volt. Alat
untuk mengukur beda potensial disebut voltmeter. Alat ini dipasang di antara dua titik pada
sumber listrik atau peralatan listrik yang akan diukur beda potensialnya. Voltmeter
dihubungkan dengan rangkaian secara pararel dengan peralatan listrik yang akan diukur
beda potensialnya (tegangannya).

Gambar 7a. Voltmeter dihubungkan dengan benar Gambar 7b. Voltemeter dihubungkan dengan salah
dalam rangkaian dalam rangkaian

Referensi
Giancoli, D. 200i. Fisika Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.

Serway, R.A., Jewett, J.W. 2004. Physics for Scientists and Engineers 6th Edition. USA: Thomson
Brooks/Cole.

Sears dan Zemansky. 2002. Fisika Universitas Edisi Kesepuluh Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai