1) Secara fisik, umumnya unsur logam bersifat padat, mengkilap, dapat regang & dapat
ditempa, mempunyai kerapatan yang tinggi, & penghantar panas & listrik yang baik.
2) Secara kimia, umumnya unsur logam bersifat elektropositif & oksida logamnya dapat
membentuk basa.
Sedangkan unsur bukan logam memiliki sifat–sifat yang berlawanan dengan unsur logam
a. Golongan
Golongan suatu unsur pada sistem periodik modern disusun berdasarkan pada jumlah
elektron valensi. Unsur dalam 1 golongan mempunyai sifat yang sama & ditempatkan dalam
arah vertikal. Pada Tabel Sistem Periodik Modern, golongan dibagi menjadi 18 golongan
berdasarkan peraturan IUPAC dan 2 golongan berdasarkan aturan Amerika. Golongan unsur
pada Tabel Sistem Periodik Modern mempunyai nama khusus.
b. Periode
Periode suatu unsur pada Sistem Periodik Modern disusun dalam arah horizontal
menunjukan kelompok unsur-unsur yang mempunyai jumlah kulit yang sama.
Periode 7, meskipun disebut periode yang belum lengkap, tetapi ada 1 golongan, yaitu IIB
yang berisi 14 unsur dengan sifat mirip disebut Aktinida. Golongan Lantanida & Aktinida
disebut golongan transisi dalam.
3. Struktur Atom
Pengetahuan para ahli mengenai atom bukanlah berdasarkan pengamatan langsung pada benda
yang diamati. Ukuran atom terlalu kecil untuk diamati. Diameter atom antara 30 pm – 150 pm.
Menurut para penyelidikan ahli, sejak awal abad ke-20 telah disepakati bahwa setiap atom
mengandung 3 macam, yaitu proton, neutron, elektron.
a. Elektron
Elektron pertama kali ditemukan oleh J.J. Thomson pada tahun 1897 dengan tabung sinar
katoda. Tabung katoda dibuat dari tabung gelas yang mempunyai 2 lempengan logam.
Lempengan logam pertama dihubungkan ke pusat positif & lainnya ke pusat negatif. Tabung
tersebut diisi gas. Sinar katoda tidak tampak, tetapi keberadaanya dapat diketahui karena mampu
memenderkan ZnS yang dilapiskan pada dinding kaca. Sinar katoda dibelokkan oleh muatan
listrik ke arah kutub positif. Kenyataan tersebut menjadi dasar bagi Thomson untuk
menyimpulkan bahwa sinar katoda adalah partikel bermuatan negatif dan dinamakan elektron.
Selain itu, J.J. Thomson berhasil menemukan perbandingan muatan elektron terhadap massa
electron.berdasarkan simpangan jalan bekas elektron dalam medan magnet.
b. Proton
Pada tahun 1866, Eugene Goldstein melakukan percobaan mengunakan tabung Crooks.
Alat yang terdapat di dalam tabung Crooks dapat diisi dengan berbagai macam gas. Apabila
tabung Crooks diisi gas hidrogen yang bertekanan rendah & kedua elektroda dihubungkan
dengan tegangan tinggi maka pada tabung kaca akan didapatkan sinar yang keluar dari saluran
belakang sinar katoda. Sinar tersebut dinamakan sinar positif / dinamakan juga proton.
c. Neutron
Penemuan inti atom berasal dari penemuan unsur radioaktif. Unsur radioaktif akan
membelah diri dengan memancarkan sinar radioaktif. Salah satu sinar radioaktif yang dipacarkan
ialah sinar alfa. Sinar alfa mempunyai muatan sebesar +2. Rutherford melakukan percobaan
dengan menembak partikel alfa pada lempengan emas yang tipis. Ternyata, sebagian besar
partikel alfa dapat menembus lempengan tersebut tanpa adannya persimpangan arah, hanya kecil
lainnya dipantulkan kembali. Berdasarkan prcobaan tersebut, Rutherford menyimpulkan didalam
atom terdapat inti yang bermuatan positif & memiliki ukuran yang lebih kecil dari atom. Pada
tahun 1920, Rutherford mengemukakan hipotesisnya, yaitu di dalam inti atom harus terdapat inti
partikel tidak bermuatan & massanya hampir sama dengan massa proton. Hal tersebut diperoleh
kenyataan bahwa massa inti atom suatu unsur selalu lebih besar dari massa seluruh proton yang
membentuknya. Pada tahun 1932, James Chadwick melakukan suatu percobaan dengan
menembaki atom Berilium menggunakan sinar alfa & hasil penembakan tersebut menandakan
adanya partikel tidak bermuatan. Partikel tidak bermuatan tersebut memiliki daya tembus yang
besar & dinamakan neutron. Neutron mempunyai massa yang hampir sama dengan massa
proton.
Jadi, di dalam inti atom terdapat 2 partikel, yaitu proton yang bermuatan positif & neutron
yang tidak bermuatan. Dengan demikian, muatan inti atom merupakan muatan proton. Massa
proton hampir sama dengan massa neutron, yaitu 1 sma.
Keterangan:
Jumlah neutron = A – Z = NM – NA