Anda di halaman 1dari 18

KERAJAAN

MATARAM
KUNO
AHLI SOAL 3
ANGGOTA :
1.ANISA AININNADZIFA (03)
2.ELMAN AINUN AFLAN (10)
3.KHARISMA DEWI AMINAH (17)
4.M. ARIEF FIRNANDA (24)
5.SEPTIANA EKA RAHMANINGTYAS (31)
SEJARAH KERAJAAN MATARAM KUNO
Menurut Prasasti Mantyasih (907 M)
menyebutkan Raja pertama Kerajaan Mataram Kuno adalah
Sanjaya. Sanjaya sendiri mengeluarkan Prasasti Canggal (732 M)
,Dalam Prasasti itu ,Sanjaya menyebutkan terdapat raja
yang memerintah di Pulau Jawa sebelum dirinya. Raja
tersebut bernama Sanna atau Bratasena yang merupakan raja dari Kerajaan Galuh yang
memisahkan diri dari Kerajaan Sunda (akhir dari Kerajaan Tarumanegara). Kekuasaan
Sanna digulingkan dari tahta Kerajaan Galuh oleh Purbasora. Tarusbawa kemudian
mengambil Sanjaya yang merupakan keponakan dari Sanna sebagai menantunya. Setelah
naik tahta,Sanjaya pun berniat untuk menguasai Kerajaan Galuh kembali . Setelah
berhasil menguasai Kerajaan Sunda, Galuh dan Kalingga ,Sanja memutuskan untuk
membuat kerajaan baru yaitu Kerajaan Mataram Kuno. Dari Prasasti yang dikeluarkan
oleh Sanjaya pada yaitu Prasasti Canggal,bisa dipastikan Kerajaan Mataram Kuno telah
berdiri dan berkembang sejak abad ke-7 dengan rajanya yang pertama adalah Sanjaya
dengan gelar Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya.
ASPEK KEHIDUPAN KERAJAAN MATARAM
KUNO

ASPEK KEHIDUPAN POLITIK


Untuk mempertahankan wilayah kekuasaannya, Mataram
Kuno menjalin hubungan dengan Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan
Siam, Kerajaan India. Selain itu, Mataram Kuno juga
menggunakan perkawinan politik. Misalnya ,Raja Samaratungga
berusaha menyatukan kembali Wangsa Syailendra dan Sanjaya
dengan menikahkan ankanya yang bernaman
Pramodyawardhani dengan Rakain Pikatan dari Wangsa Sanjaya.
Raja Samaratungga juga mempunyai putra bernama
Balaputradewa yang keturunan Raja Sriwijaya. Kegagalan
Balaputradewa merebut kekuasaan dari Rakain Pikatan
menyebabkan ia mnyingkir ke Sumatera menjadi Raja Sriwijaya .
ASPEK KEHIDUPAN SOSIAL DAN EKONOMI

Pusat Kerajaan Mataram Kuno terletak di Lembah Sungai Progo, meliputi


dataran Magelang, Muntilan, Sleman dan Yogyakarta .Daerah itu subur
sehingga rakyatnya menggantungkan kehidupannya pada hasil pertanian.
BUkti-bukti adanya sektor pertanian tersebut tampak pada relief Candi
Prambanan dan Candi Borobudur . Usaha untuk mengembangkan dan
meningkatkan hasil pertanian telah dilakukan sejak masa pemerintahan
Kayuwangi. Menurut Prasasti Wonogiri, penduduk di sekitar aliran Sungai
Bengawan Solo diperintahkan untuk menjamin kelancaran arus
perdagangan melalui aliran sungai tersebut. Oleh karena itu, penduduk di
daerah aliran sungai tersebut dibebaskan dari pungutan pajak karena
kelancaran perdagangan melalui sungai tersebut akan meningkatkan
ekonomi Mataram Kuno. Usaha perdagangan juga mulai mendapat
perhatian ketika Raja Balitung berkuasa. Pada Prasasti Purworejo
disebutkan bahwa raja telah memerintahkan untuk membuat beberapa
pusat perdangangan.
ASPEK KEHIDUPAN KEBUDAYAAN

Masyarakat Mataram berhasil mengembangkan budaya asing menjadi budaya baru


yang bercirikan Indonesia. Hal ini terlihat adanya penggunaan berbagai huruf dan
bahasa yang beraneka ragam dalam prasasti yang dibuatnya. Semangat kebudayaan
raja-raja Mataram Kuno sangat tinggi yang dibuktikan dengan banyaknya peninggalan
berupa prasasti dan candi. Misalnya Prasasti Canggal , Prasasti Mantyasih, Prasasti
Kelurak. Selain itu, raja juga membangun candi Hindu seperti Candi Arjuna, Candi
Prambanan dan lain-lain. Pada masa pemerintahan Wawa sekitar abad ke-10,
Mataram di Jawa Tengah mengalami kemunduran dan pusat pemerintahan
dipindahkan ke Jawa Timur oleh Mpu Sindok. Dengan adanya perpindahan kekuasaan
dari Jawa Tengah ke Jawa Timur oleh Mpu Sindok, maka Mpu Sindok mendirikan
dinasti baru yaitu Dinasti Isyana dengan kerajaannya adalah Medang Mataram.
Raja - Raja Mataram Kuno

1. Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya


2. Sri Maharaja Rakai Panangkaran
3. Sri Maharaja Rakai Panunggalan
4. Sri Maharaja Rakai Warak
5. Sri Maharaja Rakai Garung
6. Sri Maharaja Rakai Pikatan
7. Sri Maharaja Rakai Kayuwangi
8. Sri Maharaja Rakai Watuhumalang
9. Sri Maharaja Rakai Watukura Dyah Balitung Dharmodya
Mahasambu
10. Daksa
11. Raja Tulodhong
12. Raja Wawa
Dinasti yang berkuasa
Ada tiga dinasti yang pernah berkuasa , yaitu:
1.Wangsa Sanjaya
2. Wangsa Sailendra pada periode Jawa Tengah
3.Wangsa Isyana pada periode Jawa Timur.
1.Wangsa Sanjaya. Dinasti ini menganut agama Hindu aliran Siwa. Menurut teori van
Naerssen, pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran kekuasaan atas Mataram
Kuno direbut oleh Wangsa Sailendra yang beragama Buddha Mahayana.
2.Wangsa Sailendra.Dinasti ini berkuasa di Pulau Jawa, bahkan berhasil pula
menguasai Kerajaan Sriwijaya di Pulau Sumatra. Sampai akhirnya, sekitar tahun 840-
an, seorang keturunan Sanjaya bernama Rakai Pikatan berhasil menikahi
Pramodawardhani putri mahkota Wangsa Sailendra. Berkat perkawinan itu ia bisa
menjadi raja Mataram kuno, dan memindahkan istananya ke Mamrati. Peristiwa
tersebut dianggap sebagai awal kebangkitan kembali Wangsa Sanjaya.
3.Wangsa Isana yang baru muncul pada ‘’periode Jawa Timur’’. Dinasti ini didirikan
oleh Mpu Sindok yang membangun istana baru di Tamwlang sekitar tahun 929. Dalam
prasasti-prasastinya, Mpu Sindok menyebut dengan tegas bahwa kerajaannya adalah
kelanjutan dari Kadatwan Rahyangta i Medang i Bhumi Mataram.
MASA KEJAYAAN KERAJAAN MATARAM KUNO

Kerajaan Matram Kuno mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Raja
Balitung (898-910 M). Di masa kekuasaannya, daerah kekuasaan Mataram semakin luas
yang meliputi Bagelen (Jawa Tengah) sampai Malang (Jawa Timur). Sepeninggal Raja
Balitung,Kerajaan Mataram Kuno diperintah oleh raja-raja yakni Daksa (910-919
M),Tulodong (919-924 M),dan Wawa (924-929 M).Namun,tidak ada sumber berarti yang
dapat menerangkan peran ketiga raja tersebut.
Pada tahun 929 M pusat Kerajaan Mataram Kuno dipindahkan ke Watugaluh (Jawa
Timur) oleh Mpu Sindok,perpindahan pusat kerajaan itu dilakukan karena wilayah
Mataram ditimpa bencana letusan Gunung Merapi. Masa pemerintahan Mpu Sindok
berlangsung secara aman dan tentram .
KEHANCURAN KERAJAAN MATARAM KUNO
Hancurnya kerajaan Mataram Kuno disebabkan oleh gempa bumi dan permusuhan antara Jawa
dan Sumatera yang dimulai saat pengusiran Balaputradewa oleh Rakai Pikatan. Balaputradewa
kemudian menjadi raja Sriwijaya menyimpan dendam dendam terhadap Rakai Pikatan,
Perselisihan antara 2 raja ni berkembang menjadi permusuhan turun temurun selain itu
Mataram Kuno dan Sriwijaya juga bersaing untuk menguasai lalu lintas perdagangan di Asia
Tenggara.
Mahapralaya adalah peristiwa hancurnya Istana Medang di Jawa Timur berdasarkan berita
dalam Prasasti Pucungan. Kerajaan Mataram Kuno dipimpin oleh Raja Dharmawangsa Teguh
yang merupakan cicit Mpu Sindok. Waktu itu permusuhan antara Sriwijaya dan Mataram Kuno
sedang memanas. Ketika Raja Dharmawangsa mengadakan pesta perkawinan putrinya, Istana
Medang di Wwawatan diserbu oleh Aji Wuwaru dari Lwaram yang diperkirakan sebagai sekutu
Kerajaan Srwijaya. Dalam peristiwa tersebut Raja Dharmawangsa tewas.3 tahun kemudian
seorang pangeran berdarah campuran Jawa-Bali yang lolos dari Mahapralaya tampil
membangun Kerajaan Baru sebagai kelanjutan Madang. Pangeran tersebut bernama Airlangga
yang mengaku bahwa ibunya adalah keturunan Mpu Sindok. Kerajaan yang ia didirikan
kemudian lazim disebut sebagai Kerajaan Kahuripan
Bukti-bukti sejarah kerajaan mataram kuno
Bukti mengenai keberadaan Kerajaan Mataram Kuno adalah prasasti Canggal yang
dikeluarkan oleh Sanjaya. Prasasti ini berangka tahun Cruti Indria Rasa atau 654
Saka , hurufnya Pallawa, bahasanya Sanskerta, dan letaknya di Gunung Wukir,
sebelah selatan Muntilan.
Isinya adalah pada tahun tersebut Sanjaya mendirikan lingga di Bukit Stirangga untuk
keselamatan rakyatnya dan pemujaan terhadap Syiwa, Brahma, dan Wisnu, di daerah
suci Kunjarakunja.
PENINGGALAN KERAJAAN MATARAM KUNO
1. Candi Sewu
Terletak di kawasan sekitar Candi Prambanan
tepatnya di Desa Bugisan Kec. Prambanan
Kab Klaten Jawa tengah. Candi sewu adalah
candi budha terbesar kedua setelah candi
borobudur.

2. Candi Arjuna

terletak di komplek percandian arjuna, tepatnya


di dataran tinggi dieng kab banjarnegara jawa
tengah candi hindu satu ini mirip dengan candi-
candi di komplek gedong sanga
3. Candi Bima
Terletak di desa dieng kulon kec. batur kab.
banjarnegara jawa tengah candi ini
dikatakan memiliki banyak keunikan,
misalnya dalam hal arsitekturnya yang
mirip dengan candi-candi yang ada di
india.

4. Candi Borobudur

candi ini sudah terkenal ke seluruh penjuru


dunia, sebagai candi budha terbesar yang
pernah ada. Candi ini terletak di magelang
jawa tengah dan diperkirakan berasal dari abad
ke 8 masehi.
5. Candi Mendut
candi mendut merupakan candi peninggalan
agama budha yang diperkirakan di bangun
sejak mataram berada dibawah kepemimpinan
raja indra dari dinasti syailendra.

6. Candi Puntadewa Candi yang terletak di kompleks candi arjuna


ini juga merupakan candi peninggalan
kerajaan mataram kuno . candi bercorak
hindhu ini mempunyai ukuran kecil tapi
terlihat tinggi.

7. Candi Semar
Terletak berhadapan langsung dengan candi
arjuna. Bentuknya segiempat membujur arah
utara-selatan dengan tangga masuknya berada
di sisi timur dan barat.
7. Prasasti Sojomerto (sekitar abad 7)
Prasasti berbahasa Melayu Kuno yang ditemukan di Desa
Sojomerto, Kabupaten Pekalongan ini menjelaskan
bahwa Syailendra adalah Penganut Agama Budha.

8. Prasasti Kalasan (778 M)


Prasasti ini berisi tentang kabar seorang Raja Dinasti
Syailendra yang membujuk rangkai penangkaran agar
mendirikan bangunan suci untuk Dewi Tara dan sebuah
Vihara bagi para Pendeta Budha.

9. Prasasti Klurak (782m)


Prasasti yang ditemukan di daerah Prambanan ini berisi
tentang berita pembuatan arca Manjusri sebagai wujud
sang Budha Wisnu, dan Sanggha. Prasasti peninggalan
kerajaan Mataram Kuno ini juga menyebut nama Raja
Indra sebagai Raja yang berkuasa pada saat itu.
10. Prasasti Ratu Boko (856 M)
Prasasti ini berisi berita kekalahan Balaputradewa dalam perang
melawan kakaknya Rakai pikatan atau Pramodhawardani dalam
perebutan kekuasaan.

11. Prasasti Nalanda (860 M)


Prasasti ini berisi tentang asal usul Balaputrafewa
yang adalah cucu dari Raja Indra dan putra dari
Raja Samarottungga.
Ada
Pertanyaan ?

Anda mungkin juga menyukai