Anda di halaman 1dari 21

Manajemen Organisasi

Perencanaan

Anggaran

Visi Misi Tujuan


Organisasi

Strategi
Pengertian Anggaran menurut GASB
... rencana operasi keuangan, yang mencakup estimasi pengeluaran yang
diusulkan, dan sumber pendapatan yang diharapkan untuk membiayainya
dalam periode waktu tertentu.

UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah


UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah
Lahirlah tiga paket perundang-undangan
UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
Jawab Keuangan Negara
UU Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Adanya perubahan dalam penyelenggaran pemerintahan dan pengaturan
keuangan, khususnya Perencanaan dan Anggaran Pemerintah Daerah dan
Pemerintah Pusat
Anggaran Sektor Publik

Perencanaan
Pengendalian
Akuntablilitas

Instrumen akuntabilitas atas pengelolaan dana publik dalam


mengalokasikan pengeluaran belanja yang harus dikeluarkan
untuk membiayai program dan aktivitas yang direncanakan
serta cara untuk mendapatkan dana.
Fungsi Anggaran Sektor Publik

❖ Anggaran merupakan cetak biru aktivitas yang akan dilaksanakan di masa mendatang (alat
perencanaan)
perumusan tujuan dan kebijakan, program, aktivitas, alokasi dana dan sumber pembiayaan, serta
indikator kinerja dan tingkat pencapaian strategis
❖ Anggaran sebagai alat pengendalian unit kerja
instrumen yang dapat mengendalikan terjadinya pemborosan pengeluaran berdasarkan rencana
anggaran detil tentang semua penerimaan dan pengeluaran yang harus dipertanggungjawabkan
kepada publlik
❖ Anggaran sebagai alat motivasi dan persuasi tindakan efektif dan efisien dalam pencapaian visi
organisasi
❖ Anggaran merupakan instrumen kebijakan fiskal
Mercerminkan arah kebijakan fiskal pemerintah untuk memprediksi, mendorong, memfasilitasi,
dan mengkoordinasikan kegiatan ekonomi masyarakat sehingga dapat mempercepat
pertumbuhan ekonomi.
❖ Anggaran merupakan instrumen politik
Dokumen komitmen dan kesepakatan antara pihak eksekutif dan legislatif atas penggunaan dana
politik
❖ Anggaran sebagai alat komunikasi intern yang menghubungkan berbagai unit kerja dan mekanisme
kerja antara atasan dan bawahan
❖ Anggaran sebagai alat untuk menciptakan ruang publik
Wadah untuk menampung aspirasi dari kelompok masyarakat
❖ Anggaran merupakan hasil akhir proses penyusunan rencana kerja
Kinerja pihak eksekutif sebagai manajer publik dinilai berdasarkan pencapaian target anggaran dan
efisiensi pelaksanaan anggaran
1) anggaran modal (capital budget), yang
memuat daftar dan menjelaskan rencana
pemerolehan aset;
2) anggaran kas, yang memuat rencana
penerimaan dan pengeluaran kas; dan
3) anggaran operasi, yang menjelaskan
rencana aktivitas operasi.

 Anthony & Young (2003: 486)


Jones and Pendlebury, 1998
Ekonomis, Efisien, Efektif
Shafritz and Russell, 1997
Demokratis, Adil, Transparan, Bermoral tinggi, Berhati-hati, dan
Akuntabel
Agere, 2000
Good Governance ( transparansi, akuntabilitas, dan parisipasi )
Mardiasmo, 2001
Otorisasi oleh legislatif, Komprehensif, Keutuhan anggaran,
Nondiscretionary Appropriation, Periodik, Akurat, Jelas, Diketahui
publik
Karakteristik Anggaran yang Baik
•Program
•Pusat pertanggungjawaban
•Alat perencanaan dan pengendalian

1. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan


nonkeuangan
2. Anggaran umumnya mencakup jangka waktu tertentu, satu atau
beberapa tahun
3. Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen untuk
mencapai sasaran yang ditetapkan
4. Usulan anggaran ditelaan dan disetujui oleh pihak yang
berwenang lebih tinggi dari sekali penyusun anggaran
5. Sekali disusun, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi
tertentu
Tujuan
1) Membantu pemerintah mencapai tujuan fiskal dan meningkatkan
koordinasi antar bagian dalam lingkungan pemerintah.
2) Membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam menyediakan
barang dan jasa publik melalui proses pemrioritasan.
3) Memungkinkan bagi pemerintah untuk memenuhi prioritas belanja.
4) Meningkatkan transparansi dan pertanggungjawaban pemerintah
kepada DPR/DPRD dan masyarakat luas.

Faktor dominan
1) Tujuan dan terget yang hendak dicapai
2) Ketersediaan sumberdaya (faktor produksi yang dimiliki
pemerintah)
3) Waktu yang dibutuhkan
4) Faktor yang mempengaruhi anggaran, seperti : munculnya
peraturan pemerintah yang baru, fluktuasi pasar, perubahan
sosial dan politik, bencana alam, dan sebagainya
1. Tahap Persiapan Anggaran ( preparation )
Dilakukan taksiran pengeluaran atas dasar taksiran pendapatan dengan
memperhatikan “uncertainty”. Di Indonesia, proses perencanaan APBD menekankan
pada pendekatan bottom-up planning dengan mengacu pada arah kebijakan
pembangunan pemerintah pusat. Arah kebijakan pembangunan pemerintah pusat
tertuang dlaam dokumen perencanaan berupa GBHN, PROPENAS, RENSTRA, REPETA.
2. Tahap Ratifikasi ( approval/ratification )
Merupakan tahap pengesahan anggaran. Pimpinan eksekutif dituntut memiliki
managerial skil, political skill, salesmanship, dan coalition building.
3. Tahap Pelaksanaan Anggaran ( budget implementation )
Manajer keuanagan publik bertanggungjawab untuk menciptakan sistem akuntansi
yang memadai dan handal untuk melakukan perencanaan dan pengendalian
anggaran yang telah disepakati, dan dapat diandalkan untuk tahap penyusunan
anggaran periode berikutnya. Kemungkinan adanya perubahan sehubungan dengan
Kebijakan Pemerintah Pusat/Daerah yang strategis, Penyesuaian tidak tercapainya
target penerimaan daerah, kebutuhan yang mendesak.
4. Tahap Pelaporan dan Evaluasi ( reporting & evaluation )
Terkait dengan aspek akuntabilitas.
Jenis – Jenis
Anggaran
Line Item Budgeting
adalah penyusunan anggaran yang didasarkan pada dan dari mana
dana berasal (pos-pos penerimaan) dan untuk apa dana tersebut
digunakan (pos-pos pengeluaran)

Karakteristik Keunggulan Kelemahan


1. Titik berat perhatian 1. Relatif mudah 1. Perhatian terhadap
pada segi menelusurinya laporan pelaksanaan
pelaksanaan dan 2. Mengamankan anggaran penerimaan
pengawasan komitmen di antara dan pengeluaran
2. Penekanan hanya pastisipan sehingga sangat sedikit
pada segi adminstrasi dapat mengurangi 2. Diabaikannya
konflik pencapaian prestasi
realisasi penerimaan
dan pengeluaran
yang dianggarkan
3. Para penyusun
anggaran tidak
memiliki alasan
rasional dalam
menetapkan target
penerimaan dan
pengeluaran
Incremental Budgeting
adalah sistem anggaran belanja dan pendapatan yang memungkinkan
revisi selama tahun berjalan, sekaligus sebagai dasar penentuan
usulan anggaran periode tahun yang akan datang

Keunggulan Kelemahan
1. Mengatasi rumitnya proses 1. Perhatian terhadap laporan
penyusunan anggaran pelaksanaan anggaran
2. Tidak memerlukan pengetahuan penerimaan dan pengeluaran
yang terlalu rumit untuk sangat sedikit
memahami program-program 2. Diabaikannya pencapaian prestasi
yang baru realisasi penerimaan dan
3. Dapat mengurangi konflik pengeluaran yang dianggarkan
3. Para penyusun anggaran tidak
memiliki alasan rasional dalam
menetapkan target penerimaan
dan pengeluaran
Planning Programming Budgeting System
adalah suatu proses perencanaan, pembuatan program, dan
penganggaran yang terkait dalam suatu sistem sebagai kesatuan yang
bulat dan tidak terpisah-pisahkan, dan didalamnya terkandung
identifikasi tujuan organisasi atas permasalahan yang mungkin timbul.
Keunggulan Kelemahan
1. Menggambarkan tujuan 1. Merupakan proses multikompleks
organisasi yang lebih nyata dan dan memerlukan perhitungan dan
membantu pimpinan dalam analisis.
membuat keputusan yang 2. Memerlukan pengelola yang ahli
menyangkut usaha pencapaian dan memiliki kualitas yang tinggi.
tujuan 3. Terlalu kompleks, baik secara
2. Minghindarkan adanya teknis maupun praktis.
pertentangan dan overlaping
program serta mewujudkan
sinkronisasi dan integrasi antar
aparat organisasi dalam proses
perencanaan
3. Alokasi sumber daya yang lebih
efisien dan efektif berdasarkan
analisis manfaat dari biaya untuk
mencapai tujuan.
Zero Based Budgeting
merupakan sistem anggaran yang didasarkan pada perkiraan kegiatan,
bukan pada apa yang telah dilakukan di masa lalu.

 Tiga langkah penyusunan ZBB adalah


1. Identifikasi unit keputusan.
2. Membangun paket keputusan.
a. Paket Keputusan mutually exclusive, dimaksudkan untuk
mengidentifikasi beberapa alternatif yang sesuai dengan fungsi
manajemen.
b. Paket Keputusan incremental, menidentifikasi jenis kegiatan,
biaya, serta dampak kegiatan fungsi manajemen.
3. Mereview peringkat paket keputusan.
 Muncul ‘decision units’, yang menghasilkan berbagai paket alternatif
anggaran yang dibuat, sebagai motivasi bagi anggaran pemerintah
yang lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan terhadap
fluktuasi jumlah anggaran.
 Setiap kegiatan akan dievaluasi secara terpisah, berarti berbagai
program dikembangkan dalam visi tahun yang bersangkutan.
Performance Budgeting
adalah sistem penganggaran yang berorientasi pada ‘output’
organisasi dan berkaitan sangat erat dengan Visi, Misi, dan Rencana
Strategis Organisasi.
‘Performance Budgeting’ mengalokasikan sumber daya pada program,
bukan pada unit organisasi semata dan memakai ‘output
measurement’ sebagai indikator kinerja organisasi.
Tujuan dari penetapan ‘output measurement‘ yang dikaitkan dengan
biaya adalah untuk mengukur tingkat efisiensi dan efektivitas, dan
menjalankan prinsip akuntabilitas, karena yang diterima oleh
masyarakat pada akhirnya adalah ‘output’ dari suatu proses kegiatan
birokrasi
Anggaran merupakan cerminan program kerja, karena teknik
penyusunan anggaran berdasarkan pertimbangan beban kerja dan unit
cost dari setiap kegiatan yang terstruktur. Struktur di sini diawali
dengan pencapaian tujuan, program, dan didasari oleh pemikiran
bahwa penganggaran digunakan sebagai alat manajemen.
Medium Term Budgeting Framework
adalah suatu kerangka strategi kebijakan pemerintah tentang
anggaran belanja untuk departemen dan lembaga pemerintah non
departemen.
Tujuan
1. Keseimbangan makroekonomi dengan mengembangkan konsistensi
dan kerangka kerja sumber daya secara realistis.
2. Alokasi penggunaan sumber daya untuk prioritas strategi antar sektor
dan dalam sektor.
Sasaran
1. Menciptakan keseimbangan ekonommi makro dengan cara
mengembangkan kerangka sumber daya yang konsisten dan realistis
2. Meningkatkan alokasi sumber daya melalui strategi prioritas lintas
sektoral.
3. Meningkatkan kemampuan untuk memprakirakan kebijakan
pembiayaan, sehingga departemen dapat lebih awal merencanakan
program yang berkelanjutan
4. Memberikan anggaran yang ketat terkait kewenangan unit kerja dalam
menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien.
Faktor Penentu Efektifnya suatu Anggaran

KEBIJAKAN KELEMBAGAAN ANGGARAN

a. Pendapatan Tingkat a. Konsultasi dan a. Tehnik Perhitungan


Pengangguran dan Inflasi Koordinasi Antar Unit Prakiraan Pendapatan
b. Kebijakan Nilai Tukar Kerja dan Pengeluaran
c. Kebijakan Moneter b. Koordinasi di dalam unit b. Fleksibilitas dalam Fiskal
d. Kebijakan Fiskal kerja c. Tingkat Pengluaran yang
e. Mobilisasi Sumber Daya c. Birokrasi Diharapkan
f. Tingkat Pertumbuhan d. Pertimbangan Non d. Fasilitas dalam
Pengeluaran Ekonomi Pemberlakuan tingkat
g. Pengeluaran Investasi e. Kapabilitas Administrasi Pajak
h. Subsidi e. Batasan Proses Anggaran
i. Defisit Anggaran f. Waktu
g. Informasi
h. Manajemen Keuangan
i. Waktu yang Salah dalam
Melepaskan Dana
j. Biaya yang Terlalu Besar
k. Kurangnya Fleksibilitas
dalam menggunakan
dana
l. Hambatan SDM
Analisis Dampak Ekonomi Anggaran

No. Kategori Anggaran Dampak Permintaan secara menyeluruh

1 PENERIMAAN

Pendapatan pajak dan non pajak Deflasi akan menyebabkan berkurangnya sisi permintaan
Dampaknya netral ketika hibah ditujukan ke pihak luar
Hibah
negeri

2 PENGELUARAN

a. Pengeluaran langsung pada


Pengeluaran pemerintah menambah permintaan
barang dan jasa dan pembentuka
keseluruhan dan melibatkan klaim sumber daya
modal
Secara umum akan berdampak pada kas pendapatan rumah
b. Pembayaran transfer
tangga
Ekspansi akan menyebabkan peningkatan permintaan
c. Peminjaman bersih
secara keseluruhan
3 DEFISIT
Secara umum akan berdampak ekspansi, tetapi
DIBIAYAI OLEH HUTANG LUAR
4 menguntungkan dan mempunyai dampak ke neraca
NEGERI
pembayaran
5 HUTANG LUAR NEGERI
a. Rumah tangga swasta Akan terjadi pengurangan kekuatan pembelian
b. Bank komersial Tidak akan ada dampak ekspansi
c. Bank sentral Ekspansi akan berdampak pada sisi permintaan
Keseimbangan Anggaran (Balanced Budget)

Penerimaan Pengeluaran

C. Pengeluaran saat ini


A. Pendapatan (pajak dan non D. Akuisisi aktiva keuangan dan aktiva
pajak) riil selain kas
B. Pinjaman Bersih E. Peningkatan atau penurunan uang
kas

A+B=C+D+E
Perbedaan dalam Pendekatan Pengambilan Keputusan

Perbedaan Rasional Penyesuaian/Bertahap

Keterkaitan Teori ekonomi yang Konsep pluralis


tradisional pemerintah yang
demokratis

Tipe Pendekatan Pendekatan tujuan dan Proses penyesuaian antar


pengukuran alternatif tujuan individu dan kelompok
yang mempunyai nilai
ekonomi dan tingkat
kekuasaan yang berbeda

Kritik Survei alternatif tidak Proses negosiasi akan


dimungkinkan. menjadi dasar
Keputusan akan mengurangi pengambilan
proses penyesuaian dan keputusan,dan kompromi
ditentukan melalui proses tujuan menjadi dasar
politik penilaian prestasi

Anda mungkin juga menyukai