TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
yang tinggi dalam darah) (Black & Hawk,2009) dalam buku [ CITATION
Dam151 \l 1033 ].
2. Klasifikasi Diabetes
a. Diabetes Tipe I
insulin tubuh kurang atau tidak ada sama sekali. Gula menjadi
9
10
dalam sel.
Karena biasanya terjadi pada usia yang sangat muda, dulu diabetes tipe
ini juga disebut juvenile diabetes. Namun, kedua istilah ini kita telah
usia dewasa. Di samping itu, diabetes tipe lain bisa juga diobati dengan
suntikan insulin. Oleh karena itu, sekarang istilah yang dipakai adalah
diabetes tipe I.
terus meningkat 3% setiap tahun, terutama pada anak 0-14 tahun (data
Diabetes Eropa). Tahun 2015 IDF mencatat ada 542.000 diabetes tipe I
Penyakit ini biasanya pada usia anak atau remaja, baik pria maupun
insulin.
b. Diabetes Tipe II
Biasanya terjadi pada usia di atas 40 tahun, tetapi bisa pula timbul
tipe II.
jaringan tubuh dan otot si pasien tidak peka atau sudah resisten
sehingga gula tidak dapat masuk ke dalam sel dan akhirnya tertimbun
onset diabetes. Namun, kedua istilah ini juga kurang tepat karena
c. Diabetes Gestasional
Diabetes yang muncul hanya pada saat hamil disebut tipe gestasi
insulin.
Catatan IDF tahun 2015 ada 20,9 juta orang yang terkena
diabetes gestasi, atau 16,2 % dari ibu hamil dengan persalinan hidup.
Ada pula diabetes yang tidak termasuk dalam kelompok di atas yaitu
5) Malnutrisi
6) Infeksi
glukosa.
14
h. Merokok : perokok berada pada risiko yang lebih tinggi untuk DM tipe
II dan komplikasinya.
dan penurunan fungsi sel beta, yang akhirnya akan menuju ke kerusakan
normal. Lama kelamaan sel beta akan tidak sanggup lagi mengkompensasi
RI hingga kadar glukosa darah meningkat dan fungsi sel beta makin
fungsi sel beta itu berlangsung secara progresif sampai akhirnya sama
5. Manifestasi Klinik
mengantuk. Kondisi ini dapat berlangsung perlahan dari beberapa hari atau
6. Tata Laksana
terapi gizi dan latihan jasmani (Soegondo, 2009 ; Yunir dan Soebardi,
2009).
16
7. Komplikasi
Diabetes yang tidak tertangani dengan baik atau tidak terkontrol lama-
c. Luka gangren, dapat terjadi 5 kali lebih besar disbanding dengan yang
d. Gagal ginjal, bisa terjadi 7 kali lebih besar dibanding bukan pengidap
DM.
f. Gangguan saraf, seperti keluhan nyeri atau kesemutan pada kaki dan
g. Mudah terkena infeksi pada tubuh, misalnya TBC, infeksi jamur, dll.
1. Pengertian Kecemasan
yang subjektif yang dipengaruhi oleh alam bawah sadar dan belum
ada sesuatu yang buruk akan terjadi dan pada umumnya disertai gejala-
menyenangkan itu sering kabur dan sulit menunjuk dengan tepat, tetapi
tersinggung.
lain :
a. Kecemasan ringan
karakteristik :
2) Kewaspadaan meningkat
19
kreatifitas
b. Kecemasan sedang
menangis.
20
lebih tegas, bicara banyak dan lebih cepat, susah tidur, dan
c. Kecemasan berat
sesuatuyang terinci dan spesifik, serta tidak dapat berpikir tentang hal
memusatkan pada suatu area yang lain. Manifestasi yang muncul pada
tingkat ini adalah mengeluh pusing, sakit kepala, nausea, tidak dapat
karakteristik :
21
tegang.
menyempit.
geljala yang terjadi pada keadaan ini adalah susah bernapas, dilatasi
lain.
4. Patofisiologi
oleh system syaraf pusat. Persepsi ini timbul akibat adanya rangsangan
dari luar serta dari dalam yang berupa pengalaman masa lalu dan faktor
direspon oleh sistem syaraf pusat sesuai pola hidup tiap individu. Di dalam
oleh Max Hamilton. Skala Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) dalam
meliputi :
tersinggung.
konsentrasi.
7) Gejala somatik : nyeri pada otot-otot dan kaku, gertakan gigi, suara
13) Gejala vegetatif : mulut kering, mudah berkeringat, muka merah, bulu
kategori :
6. Penatalaksanaan Kecemasan
3) Cukup olahraga
4) Tidak merokok
b. Terapi psikofarmaka
c. Terapi somatik
d. Psikoterapi
1) Psikoterapi suportif
2) Psikoterapi re-edukatif
3) Psikoterapi re-konstruktif
4) Psikoterapi kognitif
5) Psikoterapi psiko-dinamik
6) Psikoterapi keluarga
e. Terapi psikoreligius
sebagai berikut :
a. Umur
27
b. Keadaan fisik
c. Sosial budaya
d. Tingkat pendidikan
e. Tingkat pengetahuan
kecemasan dan depresi, tidak jauh berbeda dengan penyakit kronis lain.
harus dijalani seperti diet atau pengaturan makan, pemeriksaan kadar gula
darah, konsumsi obat dan juga olah raga. Selain itu, resiko komplikasi
kecemasan.
depresi memiliki hubungan yang erat dengan DM. Penelitian yang telah
(2017), dan Rehman & Kezmi, (2015) menyatakan bahwa terdapat 1.795
kecemasan dari total sampel 2.127 responden. Hal ini dapat ditarik
dan depresi.
bagi pasien DM. Selain itu, adanya berbagai komplikasi yang dapat
retinopati, neuropati, gagal ginjal, strok, dan jantung. Sehingga hal ini
(Rehman & kazmi, 2015). Saat cemas saraf di otak akan terangsang
untuk bekerja ekstra. Kinerja yang berlebihan akan memicu saraf otak
banyak, HSP dapat merusak sel-sel saraf di otak. Pada jangka panjang,
depresi atau stres secara psikis (Prokaltim, 2015). Perasaan cemas dan
Namun ada beberapa cara yang dapat dilakukan seperti rekreasi, olahraga
teratur, diet, dan selalu berfikir positif (Hellosehat, 2017). Selain itu
pada penelitian didapatkan usia yang matur yaitu usia dewasa lebih
laki-laki lebih mandiri dan tidak emosional (Merchant, 2012) dalam jurnal
seseorang yaitu wanita memiliki kecemasan tiga kali lebih besar (62%)
C. Kerangka Teori
Kecemasan
= diteliti
33
= tidak diteliti
Penjelasan :
stresor sehingga dapat menyebabkan stres. Pasien yang tidak mampu menghadapi
stres akan mengalami cemas dan depresi dimana cemas yang akan diteliti dalam
penelitian ini.
internal dan faktor eksternal dimana faktor internal bagian usia dan jenis kelamin
yang akan diteliti dalam penelitian ini. Tingkat kecemasan yang semakin tinggi
D. Kerangka Konsep
stress, dan akan mengalami cemas. Tingkat kecemasan pada pasien dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dan faktor eksternal dimana faktor
internal yaitu usia dan jenis kelamin. Dari hasil penelitian ini didapatkan ada
hubungan usia dan jenis kelamin dengan tingkat kecemasan pasien diabetes
Keterangan :
E. Hipotesis Penelitian