A. HASIL PENELITIAN
Kota Makassar pada tanggal 10 Mei 2019 sampai 10 Juni 2019, dengan
item.
1. Analisis Univariat
a. Umur
Tabel 4.1.1
Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia di RSUD Labuang
Baji Kota Makassar
47
48
b. Jenis Kelamin
Tabel 4.1.2
Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin di RSUD
Labuang Baji Kota Makassar
Tabel 4.1.3
Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat kecemasan di
RSUD Labuang Baji Kota Makassar
d. Lama Menderita
Tabel 4.1.4
2. Analisis Bivariat
50
tipe II
Tabel 4.2.1
Hubungan usia dengan tingkat kecemasan penderita diabetes melitus
tipe II di RSUD Labuang Baji Kota Makassar
Umur Tingkat Kecemasan Total p
Ringan Berat n %
n % n %
40-60 3 25,0 18 66,7 21 53,8
61-80 9 75,0 9 33,3 18 46,2 0,016
Total 12 100, 27 100, 39 100,0
0 0
Sumber : Data Primer 2019
(33,3%).
Dari hasil uji statistik diperoleh nilai Fisher Chisquare Excet test
0,016 yang berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antara usia
melitus tipe II
Tabel 4.2.2
51
7
Laki-laki 10 83, 4 14,8 14 35,9 0,000
3
Total 12 100 27 100 39 100,0
Sumber : Data Primer 2019
Dari hasil uji statistik diperoleh nilai Fisher Chisquare Excet test
0,000 yang berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antara jenis
B. PEMBAHASAN
II
52
kecemasan berat sebanyak 18 orang (66,7%), hal ini terjadi karena pada
usia ini merupakan masa peralihan dari dewasa muda menjadi tua.
kecemasan berat sebanyak 9 orang (33,3%), karena pada usia ini sudah
mengetahui cara mengatasinya dan biasanya usia yang lebih tua tidak
kecil dari p = 0,05. Artinya pasien diabetes melitus dengan usia muda
dengan tingkat kecemasan pada pasien diabetes melitus tipe II. Hasil uji
kecemasan.
53
kecemasan. Pada usia 40-60 tahun tingkat kecemasan lebih tinggi karena
mempengaruhi tingkat kecemasan pasien. Dan hal ini terjadi karena usia
hidupnya, mulai dari pengaturan pola makan, olah raga, kontrol gula
terhadap tidak terkontrolnya kadar glukosa darah. Hal ini akan semakin
2016).
melitus tipe II
(92,0%), hal ini terjadi karena pada perempuan terdapat faktor hormonal
laki-laki berbeda dari perempuan dalam bertindak. Selain itu jenis kelamin
sedangkan depresi pada wanita 2 kali lipat lebih besar dari pada laki-laki
(Frinatikasari, 2017).
melitus tipe II. Hasil uji korelasi kendall tau didapatkan p= 0,007 dan r
56
lebih tinggi tiga kali lipat dari laki-laki. Hal ini dibuktikan dengan uji
kecemasan.
kecemasan.
2017). Pria dan wanita berbeda secara psikologis dalam cara mereka
noviyanti, 2017).
57
terhadap tidak terkontrolnya kadar glukosa darah. Hal ini akan semakin