DEBUGING APLIKASI
Kompetensi Dasar
3.12 Menganalisis pembuatan aplikasi sederhana berbasis antarmuka (User
Interface).
4.12 Membuat aplikasi sederhana berbasis antarmuka (User Interface).
3.13 Mengevaluasi debuging pada aplikasi sederhana.
4.13 Menggunakan debuging pada aplikasi sederhana.
1. Jenis-Jenis Antarmuka
Beberapa fungsi user interface di antaranya menginputkan
pengetahuan baru ke dalam basis pengetahuan sistem pakar,
menampilkan penjelasan sistem, dan memberikan panduan pemakaian
sistem secara menyeluruh step by step sehingga user paham terhadap
sistem tersebut. Beberapa jenis-jenis antarmuka yang digunakan dalam
pemrograman C++ antara lain sebagai berikut.
a. CLI (Command Line Interface)
CLI (antarmuka baris perintah) identik dengan suatu bentuk
penggunaan computer berbasis teks, dimana pengguna komputer
memberikan perintah (command/input) kepada computer melalui
pengetikan sejumlah baris perintah untuk kemudian diolah/proses
agar menjadi sebuah keluaran (output).
b. GUI (Graphical User Interface)
GUI identik dengan tipe antarmuka yang digunakan oleh pengguna
untuk berinteraksi dengan sistem operasi melalui gambar-gambar
grafik, ikon, menu dan menggunakan perangkat penunjuk
(pointing device) seperti mouse atau track ball. Elemen utama dari
GUI bisa diringkas dalam konsep WIMP (Window, Icon, Menu
and Pointing device).
2. Program Alarm
#include <stdlib.h>
int main() {
return 0;
b. Modifikasi Terpogram
Pada dasarnya hasil nada beep cenderung statis sehingga tidak
bisa diatur besaran frekuensi serta waktunya saat runtime.
Supaya nadanya berubah secara bertahap dan terdengar halus,
dilakukan dengan menggunakan persamaan fungsi sinus yang
diperoleh dengan mengubah besar nilai kedalam bentuk radian.
2. Release
Secara umum release mode digunakan pada saat build dengan library
tanpa disertai informasi debug, sehingga ukuran file aplikasi yang
dihasilkan menjadi lebih kecil. Oleh karena itu, jika ingin menjalankan
aplikasi ke komputer lain ata menyebarnya aplikasi tersebut melalui
internet, sebaiknya menggunakan release mode pada saat melakukan
build. Selain lebih kecil dalam segi ukuran, release mode lebih aman
dari potensi injeksi kode-kode sepeti virus, malware dan lain-lain dari
orang yang tidak bertanggung jawab.
3. Hubungan antara Bug, Debug, dan Release
Pada umumnya dalam pemrograman akan menjumpai istilah Debug.
Debug identic dengan usaha menemukan dan memeperbaiki kesalahan
(bug) dari program yang dibuat. Proses debug dalam pemrograman
identic dengan mencari atau melacak letak baris kode yang
mengandung kesalahan fatal maupun ringan. Pada saat melakukan
build (compile) pada program yang dibuat dalam mode debug, maka
program tersebut telah disisipkan informasi debug yang nantinya akan
digunkan oleh aplikasi debugger misalnya GDB. Secara otomatis file
aplikasi yang di build menjadi lebih besar karena disisipi library dan
informasi debug. Mode debug umumnya digunakan pada lingkungan
development dan lebih merujuk pada kepentingan programmer yang
bersangkutan.
BAB 8 PAKET INSTALLER APLIKASI
Kompetensi Dasar
3.14 Mengevaluasi paket installer aplikasi sederhana.
4.14 Memformulasikan paket installer aplikasi sederhana.
Dengan adanya installer, sebuah paket aplikasi tidak bisa di copy paste
bigitu saja dari suatu sistem komputer ke komputer lainnya karena pada umumnya
file-file pendukung aplikasi diletakkan pada lokasi yang berbeda dengan file
program utama. Bahasa C++ memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi dan
tergantung dari mesin yang digunkan, misalnya Application Programming
Interface (API) pada mesin (platform) Linux OS dan Windows OS yang tentu
berbeda, termasuk dalam menggunakan fungsi-fungsi standar C++. Hal ini berarti
bila membuat program C++ untuk dipakai diplatform Windows, maka program
tersebut tidak akan bisa dikompilasi atau dijalankan di platfrom Linux. Hal ini
juga berlaku sebaliknya.