Anda di halaman 1dari 2

Status

Dokumen Induk Salinan No. Distribusi

INSTRUKSI KERJA ALAT


(Doppler)

No. Dokumen No. Revisi Halaman

STIKes
Kepanjen
Disetujui Oleh
Tanggal Terbit Pembantu Ketua Bidang
INSTRUKSI Akademik
KERJA ALAT
LABORATORIU
M
RIZA FIKRIANA, M.Kep. Ns
NIK. 200712004
Doppler adalah alat untuk deteksi detak jantung janin di dalam
Pengertian
kandungan sang ibu
Sebagai acuan dasar penggunaan alat laboratorium dalam
Tujuan
proses belajar mengajar
Kebijakan
.  Langkah-langkah pemeriksaan
a.       Baringkan ibu hamil dengan posisi terlentang
b.      Beri jelly pada doppler /lineac yang akan digunakan
c.       Tempelkan doppler pada perut ibu hamil didaerah
punggung janin.
d.      Hitung detak jantung janin :
          i.  Dengar detak jantung janin selama 1 menit, normal
detak jantung janin 120-140 / menit.
Prosedur
           ii. Beri penjelasan pada pasien hasil pemeriksaan detak
Jantung janin
e.       Jika pada pemeriksaan detak jantung janin, tidak
terdengar ataupun tidak ada pergerakan bayi, maka pasien
diberi penjelasan dan pasien dirujuk ke RS.
f.       Pasien dipersilahkan bangun
g.      Catat hasil pemeriksaan jantung janin pada buku Kart Ibu
dan Buku KIA
Unit Terkait Unit Laboratorium
Jainurakhma,Janes.2015.Laboratorium System 4(Praktik
Referensi Keperawatan).
Malang:STIKes Kepanjen
Pembuat NDA Sita Dewi S.Kep.Ns

Status Dokumen
Induk Salinan No. Distribusi

INSTRUKSI KERJA ALAT


(Oksigen)

No. Dokumen No. Revisi Halaman

STIKes Kepanjen
Disetujui Oleh
Tanggal Terbit Pembantu Ketua Bidang
Akademik
INSTRUKSI
KERJA ALAT
LABORATORIUM
RIZA FIKRIANA, M.Kep. Ns
NIK. 200712004
Manometer adalah Suatu kegiatan yang dilakukan dengan
mengunakan alat manometer O2 yang benar dan tepat sesuai
Pengertian
dengan spesifikasi alatnya

Sebagai acuan dasar penggunaan alat laboratorium dalam


Tujuan
proses belajar mengajar
Kebijakan
  Langkah-langkah
a.   Persiapan alat/sarana :
1.Manometer oksigen
2.2 central/tabung O2 siap pakaI
3.Botol pelembab ‘humidifier()
4.Aquabidest
5.Selang nasal / masker
6.Kunci inggris bila perlu
7.posisi alat didekatkan ke pasien
Prosedur
Persiapan pasien :
1.Petugas memberitahukan kepada pasien/keluarga
2.Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
Pelaksanaan :
1.Sebelum dan sesudah melakukan tindakan cuci tangan
terlebih dulu
2.Pasang manometer oksigen O2 pada O2 sentral/tabung O2
3.Isi botol pelembab humidifier( dengan aquabidest sesuai
dengan batas humidifier
Unit Terkait Unit Laboratorium
Jainurakhma,Janes.2015.Laboratorium System 4(Praktik
Referensi Keperawatan).
Malang:STIKes Kepanjen
Pembuat Ana setyawati S.ip
Status Dokumen
Induk Salinan No. Distribusi

INSTRUKSI KERJA ALAT


(Nebulizer)

No. Dokumen No. Revisi Halaman

STIKes Kepanjen
Disetujui Oleh
Tanggal Terbit
Pembantu Ketua Bidang Akademik
INSTRUKSI KERJA
ALAT LABORATORIUM
RIZA FIKRIANA, M.Kep. Ns
NIK. 200712004
Nebulizer adalah suatu cara pemberian obat melalui inhalasi /
pernafasan. Nebulizer mengubah partikel menjadi uap yang dihirup
sehingga langsung menuju paru-paru
Pengertian Nebulizer adalah alat yang dapat mengubah obat yang berbentuk
larutan menjadi aerosol secara terus- menerus dengan tenaga yang
berasal dari udara yang dipadatkan atau gelombang ias sonic.

Sebagai acuan dasar penggunaan alat laboratorium dalam proses


Tujuan
belajar mengajar
Kebijakan

Prosedur
1.     Cek terapi pengobatan untuk memastikan nama pasien, nama
obat, dosis dan waktu pemberian.
2.     Cuci tangan dan gunakan sarung tangan bersih
3.     Mengatur pasien dalam posisi duduk untuk memaksimalkan
ventilasi/sesuai kondisi pasien
4.     Memastikan alat nebulizer berfungsi dengan baik, sambungkan
selang dan masker nebulizer
5.     Menyiapkan obat dengan pengenceran NaCl 0,9% 10-15 cc untuk
ultrasonic nebulizer dan 2-4 cc untuk compressor nebulizer, masukan
dalam tabung obat pada mesin nebulizer
6.     Memasang masker nebulizer menutup hidung dan mulut pasien
7.     Mengatur timer 10 menit dan mengatur aliran aerosol sesuai
indikasi.
Prosedur 8.     Nyalakan mesin nebulizer.
9.     Bimbing pasien untuk menghirup aerosol dengan bernafas
dalam dan mengeluarkan napas secara perlahan
10. Kaji respon pasien selama nebulizer (batuk, rasa panas, tidak
tahan dengan aerosol). Bila pasien batuk, buang sputumnya ke dalam
sputum pot, bersihkan mulut dan hidung dengan tissue. Bila pasien
tidak tahan, hentikan sementara, berikan waktu untuk istirahat,
kemudian ias dilanjutkan kembali.
11. Jika timer/obat sudah habis di alirkan, matikan mesin nebulizer
12. Bimbing pasien dalam melakukan batuk efektif, kalau perlu
lakukan fisioterapi dada/clapping
13. Rapikan pasien dan peralatan, cuci tangan dan dokumentasikan
dalam catatan keperawatan

Unit Terkait Unit Laboratorium


Jainurakhma,Janes.2015.Laboratorium System 4(Praktik
Referensi Keperawatan).
Malang:STIKes Kepanjen
Pembuat Wahida Nuraini Amd.Kep

Anda mungkin juga menyukai