Anda di halaman 1dari 11

72

PENGUASAAN MATERI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBAHASA INDONESIA


MAHASISWA S1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FKIP UNIVERSITAS BENGKULU

Nafri Yanti, Suhartono, dan Rio Kurniawan

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
FKIP Universitas Bengkulu
nafriyanti@unib.ac.id

Abstrak
Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mendeskripsikan penguasaan materi
pembelajaran keterampilan berbahasa Indonesia mahasiswa Program Studi Pendidikan
Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu pada tahun
2016. Tujuan khusus penelitian ini, yaitu untuk mendeskripsikan penguasaan materi
pembelajaran keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis mahasiswa
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNIB. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuntitatif. Berdasarkan hasil penelitian
diketahui bahwa penguasaan materi pembelajaran keterampilan Bahasa Indonesia
Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNIB masih
relatif rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang mempunyai
pemahaman dalam kategori sangat baik terhadap materi keterampilan pembelajaran
Bahasa Indonesia hanya 10% dari objek penelitian keseluruhan. Mahasiswa yang
mempunyai pemahaman pada kategori baik terhadap materi keterampilan pembelajaran
Bahasa Indonesia sebanyak 24%. Jumlah mahasiswa yang mempunyai penguasaan dengan
kategori cukup terhadap materi keterampilan pembelajaran Bahasa Indonesia menempati
posisi paling banyak yaitu sebanyak 45%. Mahasiswa dalam kategori memiliki penguasaan
yang kurang terhadap materi pembelajaran keterampilan Bahasa Indonesia adalah sebanyak
16%. Sedangkan 5 % mahasiswa masuk dalam kategori memiliki pengetahuan yang masih
kurang sekali terhadap materi pembelajaran keterampilan Bahasa Indonesia. Hendaknya
mahasiswa memiliki penguasaan materi pembelajaran keterampilan berbahasa Indonesia
yang lebih baik sebagai modal dasar untuk mengajarkan mata pelajaran Indonesia
khususnya pada tingkat SMP dan SMA. Oleh karena itu kedepannya diharapkan dapat
dilakukannya perbaikan proses pembelajaran yang lebih efektif lagi terkait materi
pembelajaran keterampilan bahasa Indonesia sehingga penguasaan mahasiswa terhadap
materi pembelajaran keterampilan bahasa indonesia akan lebih baik.

Kata Kunci: penguasaan, materi pembelajaran, keterampilan berbahasa

Abstract
The purpose of this study is to describe the mastery of Indonesian language skills learning
material of Indonesian Language Education Study Program of Teacher Training and
Education Faculty of Bengkulu University in 2016. The specific purpose of this research is to
describe the mastery of learning material of listening, speaking, reading and writing skills
student of Indonesian Language and Literature Education Study Program FKIP UNIB. The
method used in this research is quantitative research method. Based on the results of the

72
73

study, its noted that the mastery of learning materials of Indonesian Language Skills on
Undergraduate Studies Program Language and Literature Indonesia FKIP UNIB is still
relatively low. The results showed that students who have a very good understanding of the
category of learning skills of Indonesian language is only 10% of the overall research object.
Students who have a good understanding of the category of learning skills of Indonesian
language skills as much as 24%. The number of students who have sufficient mastery of the
subject matter of Indonesian language skills occupies the dominant percentage with 45%.
Students in the category have less mastery of Indonesian language skills learning materials
as much as 16%. While 5% of students fall into the category of having knowledge that is still
less once for learning materials Indonesian skills. Students should have a better mastery of
learning materials in Indonesian language skills as a basic capital to teach Indonesian
subjects, especially at junior and senior high schools. Therefore in the future it is expected
to do more effective learning process improvement related to Indonesian language skills
learning materials, so that students' mastery of learning materials of Indonesian language
skills will be better.

Keywords: mastery, learning materials, speech skills

PENDAHULUAN profesional. Seorang guru Bahasa


Pendidikan dipandang sebagai sarana Indonesia profesional tentu saja harus
strategis untuk mengangkat harkat dan mempunyai penguasaan Materi
martabat suatu bangsa. Salah satu institusi Pembelajaran Keterampilan Berbahasa
utama dalam mengangkat harkat dan Indonesia (MPKBI) yang baik.
martabat bangsa adalah pendidikan tinggi. Tidak bisa dipungkiri bahwa untuk
Hal ini dikarenakan pendidikan tinggi menghasilkan siswa yang mempunyai
mempunyai peranan penting sebagai keterampilan berbahasa yang baik maka
institusi yang mengelola dan dibutuhkan seorang guru bahasa yang
mengembangakan berbagai bidang profesional dan menguasai empat
keilmuan. Di samping itu, pendidikan tinggi kemampuan keterampilan berbahasa yang
yang berkualitas merupakan aset bangsa meliputi keterampilan menyimak,
untuk menciptakan keuanggulan dan daya berbicara, membaca dan menulis secara
saing bangsa. Mengingat pentingnya peran prima. Guru Bahasa Indonesia memiliki
pendidikan tinggi bagi kualitas hidup peranan penting dalam meningkatkan
masyarakat, maka perlu adanya institusi keterampilan berbahasa siswa. Sebelum
pendidikan yang mampu mencetak lulusan terjun menjadi guru Bahasa Indonesia di
yang profesional dibidangnya. sekolah diharapkan pihak UNIB mampu
Universitas Bengkulu (UNIB) mendidik para mahasiswa agar mempunyai
merupakan salah satu universitas yang penguasaan yang baik mengenai MPKBI
telah banyak menghasilkan lulusan dari khususnya untuk jenjang pendidikan
berbagai bidang disiplin ilmu. Salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan
program studi yang terdapat di Fakultas Sekolah Menengah Atas (SMA). MPKBI
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNIB merupakan landasan seorang guru untuk
adalah Program Studi Pendidikan Bahasa mengajarkan apilikasi keterampilan
dan Sastra Indonesia. Program Studi berbahasa kepada siswa.
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Bengkulu telah
FKIP UNIB diharapkan dapat mencetak berupaya untuk menghasilkan lulusan
calon guru Bahasa Indonesia yang Program Studi Bahasa Indonesia yang

Jurnal Ilmiah Korpus, Volume II, Nomor I, April 2018


74

menguasai kompetensi keterampilan Negeri Kota Curup Kabupaten Rejang


berbahasa. Hal ini dibuktikan dengan Lebong Provinsi Bengkulu.
adanya mata kuliah menyimak, berbicara, Penelitian ini akan mendeskripsikan
menulis, membaca dan ditambah lagi bagaimana penguasaan materi
dengan mata kuliah materi pembelajaran pembelajaran keterampilan berbahasa
Bahasa Indonesia. Materi Pembelajaran Indonesia mahasiswa Program Studi
Bahasa Indonesia (MPBI) merupakan salah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
satu mata kuliah baru yang ada di Program Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas BengkuluPenelitian ini fokus
Indonesia FKIP UNIB setelah pada pengertian, tujuan, jenis, tahapan
diberlakukannya UUD No. 12 Tahun 2012 materi pembelajaran keterampilan
tentang Pendidikan Tinggi, Peraturan berbahasa Indonesia pada mahasiswa
Presiden No.08 Tahun 2012 tentang semester V Program Studi Pendidikan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indoesia Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNIB
(KKNI). yang sedang mengambil mata kuliah
Untuk mengetahui penguasaan Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia.
MKBI mahasiswa Program Studi Secara garis besar dapat
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dikemukakan bahwa materi pembelajaran
FKIP UNIB diperlukan sebuah penelitian (instructional material) adalah
mengenai penguasaan MPKBI. Hal ini penguasaan, keterampilan, dan sikap yang
bertujuan agar para dosen yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam
mengampu mata kuliah terkait rangka memenuhi standar kompetensi
keterampilan berbahasa dapat mengetahui yang ditetapkan. Materi pembelajaran
sejuh mana pemahamam siswa terhadap dipilih seoptimal mungkin untuk
materi pembelajara keterampilan membantu peserta didik dalam mencapai
Berbahasa Indoneisa. Hal ini juga akan standar kompetensi dan kompetensi dasar.
menjadi landasan pertimbangan Hal-hal yang perlu diperhatikan berkenaan
bagaimana dosen pengampu mata kuliah dengan pemilihan Materi pembelajaran
terkait keterampilan berbahasa untuk adalah jenis, cakupan, urutan, dan
merancang proses pembelajaran sehingga perlakuan (treatment) terhadap Materi
tujuan pembelajaran dapat tercapai. pembelajaran tersebut agar guru dapat
Penelitian yang berkaitan dengan membuat persiapan yang berdaya guna
penguasaan MKPBI belum banyak dan berhasil guna, dituntut memahami
dilakukan, hal ini dikarenakan mata kuliah berbagai aspek yang berkaitan dengan
Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia pengembangan Materi pembelajaran, baik
merupakan mata kuliah yang tergolong berkaitan dengan hakikat, fungsi, prinsip,
baru pada program studi bahasa Indonesia. maupun prosedur pengembangan materi
Mata kuliah ini baru ada sejak dua tahun pembelajaran serta mengukur efektivitas
terakhir. Selama ini penelitian yang persiapan tersebut. Keterampilan
dilakukan baru mencakup aplikasi bagian- berbahasa Indonesia mencakup
bagian dari keterampilan berbahasa keterampilan menyimak, keterampilan
misalnya penelitian tentang keterampilan berbicara, keterampilan menulis, dan
guru menulis teks yang dilakukan oleh Dr. keterampilan membaca. Kempat
Didi Yulistio, dkk yang dilakukan di SMP keterampilan tersebut saling terkait antara
yang satu dengan yang lain.

Penguasaan Materi Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia Mahasiswa S1 Program Studi


Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesiafkip Universitas Bengkulu
75

Kata menyimak dalam bahasa diujarkan atau yang diperdengarkan


Indonesia memiliki kemiripan makna atau dipagelarkan (terutama dalam
dengan mendengar dan mendengarkan. bidang seni).
Ketiga istilah tersebut saling berkaitan 3. Menyimak untuk mengevaluasi, yaitu
namun tetap mempunyai perbedaan. menyimak dengan maksud agar si
Moeliono (1988:246) menjelaskan bahwa penyimak dapat menilai apa-apa yang
mendengar diartikan sebagai menangkap disimak itu (baik-buruk, indah-jelek,
bunyi (suara) dengan telinga. tepat-ngawur, logis-tak logis, dan lain-
Mendengarkan diartikan sebagai kegiatan lain).
menangkap sesuatu (bunyi) dengan 4. Menyimak untuk mengapresiasi
sungguh-sungguh. Kedua kegitan tersebut simakan, yaitu menyimak dengan
sama-sama dilakukan secara tidak sengaja. maksud agar si penyimak dapat
Berbeda halnya dengan menyimak, menikmati serta menghargai apa-apa
menyimak diarikan sebagai suatu aktifitas yang disimaknya itu (pembacaan cerita,
mendengarkan yang dilakukan secara pembacaan puisi, musik dan lagu,
sengaja untuk menangkap makna dari dialog, diskusi panel, dan perdebatan).
sumber simakan. Hal ini seperti yang 5. Menyimak untuk mengkomunikasikan
dikemukakan oleh Subyakto (2005:56) ide-idenya sendiri, yaitu menyimak
yang menyatakan bahwa dalam kegiatan dengan maksud agar si penyimak dapat
menyimak seseorang tidak hanya berperan mengkomunikasikan ide-ide, gagasan-
pasif dalam suatu wacana, tetapi dia juga gagasan, maupun perasaan-
berperan aktif untuk menyusun ulang perasaannya kepada orang lain dengan
pesan yang disampaikan oleh pembicara. lancar dan tepat.
Bertolak dari uraian mengenai 6. Menyimak untuk membedakan bunyi-
proses kegiatan penyimak tersebut dapat bunyi, yaitu menyimak dengan maksud
disimpulkan menyimak adalah suatu dan tujuan agar si penyimak dapat
proses yang mencakup kegiatan membedakan bunyi-bunyi dengan tepat
mendengarkan, mengidentifikasi, mana bunyi yang membedakan arti
menginterpretasi bunyi bahasa kemudian (distingtif) dan mana bunyi yang tidak
menilai hasil interpretasi makna dan membedakan arti. Biasanya ini terlihat
menanggapi pesan yang tersirat di dalam nyata pada seseorang yang sedang
wahana tersebut. Tarigan (1990:32) belajar bahasa asing yang asyik
menyatakan bahwa hakikat menyimak mendengarkan ujaran pembicara asli
adalah mendengarkan dan memahami isi (native speaker).
simakan. 7. Menyimak untuk memecahkan masalah
Menurut (Tarigan 1994:56) tujuan secara secara kreatif dan analisis, sebab
menyimak beraneka ragam antara lain dari sang pembicara dia mungkin
sebagai berikut : memperoleh banyak masukan berharga.
1. Menyimak untuk belajar, yaitu 8. Menyimak untuk meyakinkan, yaitu
menyimak dengan tujuan utama agar menyimak untuk meyakinkan dirinya
sesorang dapat memperoleh terhadap suatu masalah atau pendapat
penguasaan dari bahan ujaran sang yang selama ini diragukan oleh si
pembicara. penyimak ragukan; dengan perkataan
2. Menyimak untuk memperoleh lain, dia menyimak secara persuasif.
keindahan audial, yaitu menyimak Berbicara adalah kemampuan
dengan penekanan pada penikmatan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau
terhadap sesuatu dari materi yang kata-kata untuk mengekspresikan,

Jurnal Ilmiah Korpus, Volume II, Nomor I, April 2018


76

menyatakan serta menyampaikan pikiran, Berdasarkan pendapat-pendapat


gagasan, dan perasaan (Tarigan, 2008:16). yang telah diuraikan di atas dapat
Pengertian tersebut menunjukkan dengan disimpulkan bahwa pengertian berbicara
jelas bahwa berbicara berkaitan dengan ialah kemampuan mengucapkan kata-kata
pengucapan kata-kata yang bertujuan dalam rangka menyampaikan atau
untuk menyampaikan apa yang akan menyatakan maksud, ide, gagasan, pikiran,
disampaikan baik itu perasaan, ide atau serta perasaan yang disusun dan
gagasan. Definisi berbicara juga dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
dikemukakan oleh Brown dan Yule dalam penyimak agar apa yang disampaikan
Puji Santosa, dkk (2006:34). Berbicara dapat dipahami oleh penyimak.Tujuan
adalah kemampuan mengucapkan bunyi- utama berbicara adalah untuk
bunyi bahasa untuk mengekspresikan atau berkomunikasi. Komunikasi merupakan
menyampaikan pikiran, gagasan atau pengiriman dan penerimaan pesan atau
perasaan secara lisan. Pengertian ini pada berita antara dua orang atau lebih
intinya mempunyai makna yang sama sehingga pesan yang dimaksud dapat
dengan pengertian yang disampaikan oleh dipahami. Oleh karena itu, agar dapat
Tarigan yaitu bahwa berbicara berkaitan menyampaikan pesan secara efektif,
dengan pengucapan kata-kata. pembicara harus memahami apa yang
Haryadi dan Zamzani (2000:72) akan disampaikan atau dikomunikasikan.
mengemukakan bahwa secara umum Tarigan juga mengemukakan bahwa
berbicara dapat diartikan sebagai suatu berbicara mempunyai tiga maksud umum
penyampaian maksud (ide, pikiran, isi hati) yaitu untuk memberitahukan dan
seseorang kepada orang lain dengan melaporkan (to inform), menjamu dan
menggunakan bahasa lisan sehingga menghibur (to entertain), serta untuk
maksud tersebut dapat dipahami orang membujuk, mengajak, mendesak dan
lain. Pengertian ini mempunyai makna meyakinkan (to persuade).
yang sama dengan kedua pendapat yang Gorys Keraf dalam St. Y. Slamet dan
diuraikan diatas, hanya saja diperjelas Amir (1996: 46-47) mengemukakan tujuan
dengan tujuan yang lebih jauh lagi yaitu berbicara diantaranya adalah untuk
agar apa yang disampaikan dapat dipahami meyakinkan pendengar, menghendaki
oleh orang lain. tindakan atau reaksi fisik pendengar,
Sedangkan St. Y. Slamet dan Amir memberitahukan, dan menyenangkan para
(1996: 64) mengemukakan pengertian pendengar. Pendapat ini tidak hanya
berbicara sebagai keterampilan menekankan bahwa tujuan berbicara
menyampaikan pesan melalui bahasa lisan hanya untuk memberitahukan,
sebagai aktivitas untuk menyampaikan meyakinkan, menghibur, namun juga
gagasan yang disusun serta dikembangkan menghendaki reaksi fisik atau tindakan dari
sesuai dengan kebutuhan penyimak. si pendengar atau penyimak.Berdasarkan
Pengertian ini menjelaskan bahwa beberapa pendapat yang telah
berbicara tidak hanya sekedar dikemukakan di atas, dapat disimpulkan
mengucapkan kata-kata, tetapi bahwa tujuan berbicara yang utama ialah
menekankan pada penyampaian gagasan untuk berkomunikasi. Sedangkan tujuan
yang disusun dan dikembangkan sesuai berbicara secara umum ialah untuk
dengan kebutuhan penyimak atau memberitahukan atau melaporkan
penerima informasi atau gagasan. informasi kepada penerima informasi,

Penguasaan Materi Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia Mahasiswa S1 Program Studi


Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesiafkip Universitas Bengkulu
77

meyakinkan atau mempengaruhi penerima rumit dan kompleks, dalam pengajaran


informasi, untuk menghibur, serta dan pembelajaran bahasa, membaca
menghendaki reaksi dari pendengar atau mekanis yang digunakan lebih tertumpu
penerima informasi. Ahmad Rofi’uddin dan pada usaha menganalisis pengucapan dari
Darmiyati Zuhdi (2002:169-171) pada pemahaman.
mengemukakan bahwa secara umum, Membaca pemahaman menurut
bentuk tes yang dapat digunakan dalam Tarigan ( 1986:56 ) merupakan sejenis
mengukur kemampuan berbicara adalah membaca yang bertujuan untuk
tes subjektif yang berisi perintah untuk memahami standar-standar atau norma-
melakukan kegiatan berbicara. norma kesastraan ( literary standards ),
Pada hakekatnya membaca adalah resensi kritis ( critical review ), drama tulis
kegiatan fisik dan mental untuk (primed drama ), serta pola-pola fiksi (
menemukan makna dari tulisan walaupun pattenrs of fiction ). Dari uraian di atas
dalam kegiatan itu terjadi proses dapat dikatakan bahwa situasi sekitar
pengenalan huruf-huruf. Dikatakan pembaca berpengaruh terhadap kegiatan
kegiatan fisik karena bagian – bagian tubuh membaca pemahaman seseorang. Suatu
khususnya mata yang melakukan, kegiatan reseptif menelaah isi teks bacaan
dikatakan kegiatan mental karena bagian – memerlukan situasi lingkungan yang
bagian pikiran khususnya presepsi dan tenang. Keadaan yang tenang akan
ingatan terlibat di dalamnya, dari definisi membuat pembaca lebih mudah
ini kiranya dapat dilihat bahwa mengenali setiap lambang bunyi, memberi
menemukan makna dari bacaan (tulisan) makna dan dapat menanggapi isi bacaan
adalah tujuan utama membaca dan bukan dengan cepat.Hal lain yang perlu
mengenai huruf-huruf. Membaca bersuara diperhatikan dalam membaca pemahaman
sering juga memakai nama-nama yang adalah bahan bacaan. Bahan bacaan yang
berbeda seperti membaca mekanis, memiliki tingkat kesukaran tinggi akan
membaca oral, membca ulat, dan menjadi kendala bagi pembaca dalam
membaca nyaring. Apapun nama yag memmahami bahan bacaan. Sebaliknya
digunakan, membaca mekanis ini siswa akan dapat memahami secara baik
merupakan suatu aktifitas yang jelas untuk bahan bacaan yang tergolong mudah. Oleh
nenangkap dan memahamkan informasi sebab itu bahan bacaan yang akan
pikiran dan perasaan. Bacaan mekanis disajikan hendaklah dipilih yang memiliki
adalah bacaan bersuara yang menyuarakan tingkat keterbacaan tinggi, bentuk
Tulisan dengan sebutan yang jelas dan kalimatnya efektif, tidak ada unsur asing
terang dengan intonasi dan irama yang tidak perlu, dan memiliki pola
mengikat, gaya membaca yang betul, penalaran yang runtut.
dengan mengerakkan alat pertuturan, Aspek lain yang juga berpengaruh
orang yang membaca harus mempunyai dalam membaca pemahaman
kemampun untuk mengartikan apa saja adalahkondisi umum jasmani dan tonus (
yang tersirat dalam bahan – bahan yang tegangan otot ) yang menandai tingkat
dibaca, lazimnya ia harus memiliki kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-
kecepatan mata yang tinggi serta sendinya. Kondisi organ tubuh yang lemah,
pandangan mata yang jauh. ia juga harus apalagi bila disertai pusing-pusing kepala
bisa mengelompokkan kata-kata dengan dapat menurunkan kualitas ranah cipta (
baik dan tepat agar jelas maknanya bagi kognitif ) sehingga materi pembelajaran
para pendengar. Membaca mekanis yang dibaca kurang atau tidak berbekas.
merupakan suatu keterampilan yang serba Kondisi organ-organ khusus siswa, seperti

Jurnal Ilmiah Korpus, Volume II, Nomor I, April 2018


78

tingkat kesehatan indra penglihat juga adalah teknik tes. Teknik ini digunakan
sangat mempengaruhi kemampuan untuk mengumpulkan data penguasaan
menyerap informasi dan penguasaan. materi pembelajaran keterampilan
Menurut Djuharie (2005:120), berbahasa Indonesia pada mahasiswa
menulis merupakan suatu keterampilan semester V Program Studi Pendidikan
yang dapat dibina dan dilatihkan. Hal ini Bahasa Indonesia FKIP UNIB yang sedang
senada dengan apa yang diungkapkan Ebo mengambil mata kuliah materi
(2005:1), bahwa setiap orang bisa menulis. pembelajaran Bahasa Indonesia.
Artinya, kegiatan menulis itu dapat Instrumen yang digunakan dalam
dilakukan oleh setiap orang dengan cara penelitian ini adalah tes esai penguasaan
dibina dan dilatihkan. Mengenai materi pembelajaran keterampilan
pengertian menulis, Pranoto (2004:9) berbahasa Indonesia pada mahasiswa
berpendapat, bahwa menulis berarti semester V Program Studi Pendidikan
menuangkan buah pikiran ke dalam bentuk Bahasa Indonesia FKIP UNIB yang sedang
tulisan atau menceritakan sesuatu kepada mengambil mata kuliah materi
orang lain melalui tulisan. Menulis juga pembelajaran Bahasa Indonesia.
dapat diartikan sebagai ungkapan atau Komponen untuk mengukur penguasaan
ekspresi perasaan yang dituangkan dalam materi pembelajaran keterampilan
bentuk tulisan. Dengan kata lain, melalui berbahasa Indonesia meliputi aspek
proses menulis kita dapat berkomunikasi menyimak, berbicara, membaca dan
secara tidak langsung.Ada beberapa tahap menulis. Nurgiyantoro (1988:68)
yang harus dilakukan dalam menulis pada mengemukakan bahwa:
umunya, dan menulis karya ilmiah pada “Tes esai adalah suatu bentuk
khususnya. pertanyaan yang menuntut
jawaban siswa dengan bentuk
METODE uraian dengan menggunakan
Metode yang digunakan dalam bahasa sendiri. Dalam tes
penelitian ini adalah metode penelitian berbentuk esai siswa dituntut
kuntitatif. Sugiyono (2008:8) untuk berpikir tentang dan
mengemukakan bahwa penelitian mempergunakan apa yang
kuantitaf adalah metode yang digunakan diketahui yang berkenaan dengan
untuk meneliti populasi tertentu, pertanyaan yang harus dijawab”
pengumpulan data menggunakan
istrumen, data bersifat kuantitatif untuk Jawaban siswa terhadap tes esai
menguji suatu hipotesa. Penelitian ini menunjukan kualitas cara berfikir siswa,
digunakan untuk memberikan gambaran ktivitas kognitif tingkat tinggi yang tidak
nyata tentang penguasaan materi hanya semata-mata untuk mengingat dan
pembelajaran keterampilan berbahasa memahami saja.
Indonesia mahasiswa semester V Program
Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Tabel 1. Komponen Skor Penilaian
UNIB. Penelitian ini dilaksanakan di Penguasaan Materi Pembelajaran
Universitas Bengkulu pada mahasiswa Ketrmpilan berbahasa Indonesia
semester V Program Studi Pendidikan Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Bahasa Indonesia FKIP UNIB. Teknik Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNIB
pengumpulan data dalam penelitian ini

Penguasaan Materi Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia Mahasiswa S1 Program Studi


Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesiafkip Universitas Bengkulu
79

Skor
No Aspek Keterampilan
maksimal HASIL DAN PEMBAHASAN
1 Menyimak 25 Penelitian tentang Penguasaan
2 Berbicara 25 Materi Pembelajaran Keterampilan
3 Membaca 25 Berbahasa Indonesia Mahasiswa S1
4 Menulis 25 Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia FKIP UNIB. Dilakukan
Teknik analisis data yang digunakan terhadap mahasiswa semester VB
dalam penelitian ini adalah statistik Program Studi Pendidikan Bahasa
deskriptif, menghitung frekuensi, dan Indonesia FKIP UNIB yang sedang
persentase yang disajikan dengan tabel mengambil mata kuliah materi
dan grafik. Berikut langkah-langkah untuk pembelajaran Bahasa Indonesia dengan
mengetahui gambaran tentang jumlah mahasiswa sebanyak 38 orang.
penguasaan komptensi materi Peneliti telah menyebarkan instrumen
pembelajaran Bahasa Indonesia: penelitian yag berisi 20 pertanyaan terkait
1. Menilai jawaban dari pertanyaan materi pembelajaran bahasa Indonesia.
tentang materi pembelajaran Daftar pertanyaan yang terdapat dalam
keterampilan berbahasa Indonesia. instrumen adalah sebagai berikut:
2. Penilaian terhadap jawaban dilakukan 1. Jelaskan apa yang dimaksud
oleh 3 orang. dengan kegiatan menyimak?
3. Menabulasikan data penguasaan 2. Jelaskan tujuan kegiatan
materi pembelajaran keterampilan menyimak?
berbahasa Indonesia. 3. Jelaskan jenis-jenis kegiatan
4. Menghitung penguasaan materi menyimak?
pembelajaran keterampilan berbahasa 4. Jelaskan proses kegiatan
1.
Indonesia dengan rumus: menyimak?
5. Jelaskan metode pengajaran untuk
€X
X = x 100% meningkatkan keterampilan
€Xmaks menyimak?
Keterangan 6. Jelaskan apa yang dimaksud
X = nilai yang dicari dalam persen dengan kegiatan berbicara?
€X = Jumlah nilai mahasiswa 7. Jelaskan tujuan kegiatan berbicara?
€Xmaks = Jumlah skor total 8. Jelaskan jenis-jenis kegiatan
berbicara?
Tabel. 2 Kategori Penilaian Penguasaan 9. Jelaskan proses kegiatan
Materi Keterampilan Berbahasa Indonesia berbicara?
Mahasiswa Semester V Program Studi 10. Jelaskan metode pengajaran untuk
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia meningkatkan keterampilan
FKIP UNIB berbicara?
11. Jelaskan apa yang dimaksud
dengan kegiatan membaca?
No Persentasi Kategori
12. Jelaskan tujuan kegiatan membaca?
1 80% - 100% Sangat Baik
13. Jelaskan jenis-jenis kegiatan
2 70% - 79% Baik
membaca?
3 60% - 69% Cukup
14. Jelaskan proses kegiatan
4 45% - 59% Kurang
membaca?
5 0% - 44% Kurang sekali
(Modifikasi Nurgiyantoro, 1988:363)

Jurnal Ilmiah Korpus, Volume II, Nomor I, April 2018


80

15. Jelaskan metode pengajaran untuk Jumlah


No Persentasi Kategori
meningkatkan keterampilan Mahasiswa
membaca? 1 80% - Sangat 4
16. Jelaskan apa yang dimaksud 100% Baik
dengan kegiatan menulis? 2 70% - 79% Baik 9
17. Jelaskan tujuan kegiatan menulis? 3 60% - 69% Cukup 17
18. Jelaskan jenis-jenis kegiatan 4 45% - 59% Kurang 6
menulis? 5 0% - 44% Kurang 2
19. Jelaskan proses kegiatan menulis? sekali
20. Jelaskan metode pengajaran untuk Jumlah 38
meningkatkan keterampilan
menulis? Berdasarkan data tersebut
diketahui bahwa mahasiswa yang
Dari data tersebut diketahui bahwa mempunyai pemahaman dalam kategori
penguasaan materi pembelajaran Bahasa sangat baik terhadap materi keterampilan
Indonesia Mahasiswa S1 Program Studi pembelajaran Bahasa Indonesia adalah
Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia sebanyak 10%. Mahasiswa yang
FKIP UNIB masih relatif rendah. Hal ini mempunyai pemahaman pada kategori
dibuktikan dengan hasil penelitian yang baik terhadap materi keterampilan
menunjukan bahwa hanya 4 mahasiswa pembelajaran Bahasa Indonesia sebanyak
yang memperoleh nilai dengan kategori 24%. Jumlah mahasiswa yang mempunyai
sangat baik yaitu jumlah jawaban benar penguasaan dengan kategori cukup
80%-100%. Sembilan mahasiswa terhadap materi keterampilan
memperoleh nilai dengan kategori baik pembelajaran Bahasa Indonesia
yaitu jumlah jawaban benar 70%- menempati posisi paing banyak yaitu
79%.Tujuh Belas mahasiswa memperoleh sebanyak 45%. Mahasiswa dalam katogori
nilai dengan kategori cukup yaitu jumlah memiliki penguasaan yang kurang
jawaban benar 60%-69%. Enam terhadap materi pembelajaran
mahasiswa memperoleh nilai dengan keterampilan bahasa Indonesia adalah
kategori kurang yaitu jumlah jawaban sebanyak 16%. Sedangkan 5 %
benar 45%-59% dan dua orang mahasiswa mahasiswa masuk dalam kategori memiliki
memperoleh nilai dengan kategori kurang pengtahuan yang kurang sekali terhadap
sekali yaitu jumalah jawaban benar kurang materi pembelajaran keterampilan Bahasa
dari 44%. Indonesia.

Tabel. 3 Hasil Pengelompokan Tabel. 4 Hasil Pengelompokan


BerdasarkanKategori Penilaian BerdasarkanKategori Penilaian
Penguasaan Materi Keterampilan Penguasaan Materi Keterampilan
Berbahasa Indonesia Mahasiswa Berbahasa Indonesia Mahasiswa
Semester V Program Studi Pendidikan Semester VProgram Studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNIB Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNIB

Penguasaan Materi Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia Mahasiswa S1 Program Studi


Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesiafkip Universitas Bengkulu
81

No Persentasi Kategori masih relatif rendah. Seharusnya


1 98 98% mahasiswa memiliki penguasaan materi
2 98 98% Pembelajaran Keterampilan Berbahasa
3 86 86% Indonesia yang lebih baik sebagai modal
4 86 86% dasar untuk mengajarkan mata pelajaran
5 76 76% Indonesia khususnya pada tingkat SMP dan
6 74 74% SMA. Olehkarena itu kedepannya
7 73 73% dibutuhkan strategi pembelajaran yang
8 72 72% bisa meningkatkan penuasaan materi pem
9 72 72% belajaran Bahasa Indonesia mahasiswa
10 71 71% Program Studi Pendidikan Bahasa Dan
Sastra Indonesia dapat meningkat.
11 71 71%
12 70 70%
PENUTUP
13 70 70%
Hasil penelitian menunjukan bahwa
14 69 69%
penguasaan materi pembelajaran Bahasa
15 67 67%
Indonesia Mahasiswa S1 Program Studi
16 67 67%
Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia
17 66 66% FKIP UNIB masih relatif rendah. Hal ini
18 66 66% dibuktikan dengan hasil penelitian yang
19 65 65% menunjukan bahwa hanya 4 mahasiswa
20 65 65% yang memperoleh nilai dengan kategori
21 65 65% sangat baik yaitu jumlah jawaban benar
22 65 65% 80%-100%. Sembilan mahasiswa
23 64 64% memperoleh nilai dengan kategori baik
24 63 63% yaitu jumlah jawaban benar 70%-
25 62 62% 79%.Tujuh Belas mahasiswa memperoleh
26 62 62% nilai dengan kategori cukup yaitu jumlah
27 62 62% jawaban benar 60%-69%. Enam
28 60 60% mahasiswa memperoleh nilai dengan
29 60 60% kategori kurang yaitu jumlah jawaban
30 60 60% benar 45%-59% dan dua orang mahasiswa
31 57 57% memperoleh nilai dengan kategori kurang
32 57 57% sekali yaitu jumalah jawaban benar kurang
33 57 57% dari 44%.
34 55 55% Hendaknya mahasiswa memiliki
35 52 52% penguasaan materi pembelajaran
36 52 52% keterampilan berbahasa Indonesia yang
37 43 43% lebih baik sebagai modal dasar untuk
338 33 33% mengajarkan mata pelajaran Indonesia
66 66 % khususnya pada tingkat SMP dan SMA.
Oleh karena itu kedepannya diharapkan
Hasil penelitian menunjukan bahwa dapat dilakukannya perbaikan proses
Penguasaan Materi Pembelajaran pembelajaran terkait materi pembelajaran
Keterampilan Berbahasa Indonesia bahasa Indonesia sehingga penguasaan
Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan mahasiswa terhadap materi pembelajaran
Bahasa Dan Sastra Indonesia FKIP UNIB bahasa indonesia akan lebih baik.

Jurnal Ilmiah Korpus, Volume II, Nomor I, April 2018


82

DAFTAR PUSTAKA Subyakto. 2005. Upaya Meningkatkan


Kemampuan Menyimak Pembelajar.
Djuharie, S. 2005. Panduan Membuat Jakarta : Tugu Publisher.
Karya Tulis. Bandung: CV Yrama
Widya Rofi’uddin, A & Darmiyati Z. 2002.
Pendidikan Bahasa dan Sastra
Ebo, A. K. 2005. Menulis Nggak Perlu Indonesia di Kelas Tinggi. Malang:
Bakat. Jakarta: MU3 Book Universitas Negeri Malang.

Fransiska C. Peningkatan Kemampuan Santosa, P. dkk. 2007. Materi


Menyimak Isi Cerita dengan pembelajaran dan Pembelajaran
Menggunakan Media Audio Bahasa Indonesia SD.
Storytelling Terekam di Kelas V SDN
3 Panarung Palangka Raya. St. Y. Slamet & Amir. 1996. Peningkatan
Keterampilan Berbahasa Indonesia
Haryadi & Zamzani. 1999/2000. (Bahasa Lisan dan Bahasa Tertulis).
Peningkatan Keterampilan Surakarta: Universitas Sebelas
Berbahasa Indonesia. Jakarta: Maret.
Universias Terbuka.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi, 2008. Tampubolon. 1993. Mengembangkan Minat
dan Kebiasaan Membaca Pada Anak.
Moeliono, A. M. 1988. Kamus Besar Bandung: Angkasa.
Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka. Tarigan, H. G. 1988. Menyimak Sebagai
Suatu Keterampilan Berbahasa.
Nurgiyantoro, B. 1988. Dasar-dasar Bandung : Angkasa.
Pengembangan Kurikulum Sekolah.
Yogyakarta: BPFE. Tarigan, H. G. 2008. Berbicara: Sebagai
Suatu Keterampilan Berbahasa.
Pranoto, N. 2004. Creative Writing: 72 Bandung: Angkasa.
Jurus Seni Mengarang. Jakarta: PT.
Primadia Pustaka. Tarigan, H. G. 2008. Membaca Sebagai Suatu
Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.

Penguasaan Materi Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia Mahasiswa S1 Program Studi


Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesiafkip Universitas Bengkulu

Anda mungkin juga menyukai