Anda di halaman 1dari 3

1. Adakah tambahan informasi (FIR) yang kalian perlukan untuk rencana terapi pasien?

2. Apakah tujuan terapi dari kasus dibawah ini?


Jawaban:
Tujuan terapi penyakit parkinson adalah untuk meningkatkan kemampuan motorik
dan non-motorik sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasieni. Sasaran
terapinya memperbaiki keseimbangan antara dopaminergik dan asetilkolinergik
didalam striatum dan mencegah degenarasi syaraf lebih lanjut (American Parkinson
Disease Association, 2016).

Daftar Pustaka
American Parkinson Disease Association. 2016. Parkinson’s Disease Handbook. New York:
APDA.
DeMaagd, G. 2015. Parkinson’s Disease and Its Management Part 1: Disease Entity, Risk
Factor, Phatophysiology, Clinical Presentations dan Diagnosis. P&T Journal. Vol.40,
p.504-510.
PM Terapi Assesment Plan Monitoring
(DRP) Dan Evaluasi
Parkinson TERAPI P1.2 (Efek Pemberian terapi Levodopa 3x500 Monitoring
SEBELUMNYA pengobatan tidak mg, diturunkan dosisnya dan Efektivitas Obat:
Levodopa 500 mg optimal) ditambahkan dengan terapi Carbidopa Dilakukan monitoring selama 2 minggu
(3x1) C3.2 (Dosis obat degan dosis Carbidopa/Levodopa setelah pemberian terapi kemudian dilihat
terlalu tinggi) yaitu 25/100 mg sebanyak 3x1 perbaikan/ perburukan gejala motorik
REKOMENDASI I3.2 (Mengganti seperti tremor pada pasien.
Kombinasi dosis obat)
Carbidopa/Levodopa I3.6 (Memulai Efek samping obat:
25/100 mg, pengobatan baru) Efek samping ang mungkin muncul dari
sebanyak 3x1 O0.0 (Efek dari donepezil antara lain adalah drowsiness,
intervensi tidak dyskinesias dan nausea.
diketahui)
Evaluasi : Harus terus memantau gejala
motorik pasien seperti tremor dan melihat
perkembangan gejala dengan
menggunakan skala Hoehn dan Yahr.
PLAN EBM
1. L-Dopa dapat meningkatkan kadar DA pada SN dan striatum mendekati level normal,
sehingga dapat mengurangi gejala parkinsonisme. L-Dopa biasanya dikombinasikan
dengan obat golongan peripheral dopa decarboxylase inhibitor (PDDI) yaitu
carbidopa, untuk mengurangi efek samping seperti mual dan hipotensi ortostatik, serta
untuk meningkatkan kadar L-Dopa yang menembus sawar darah otak sehingga dapat
mencapai respons yang adekuat. Terapi harus diawali dengan dosis kecil, dimana
dosis terapi yang diberikan untuk Carbidopa/L-Dopa rute peroral yaitu 25/100 mg,
sehari 3 x 1 tablet (DeMaagd, 2015).
2. Terapi non-farmakologi yang disarankan yaitu:
1) Perubahan gaya hidup agar bisa meningkatkan ADL, keseimbangan, gaya
berjalan dan kesehatan mental, dengan cara modifikasi pola makan seperti
mengkonsumsi multivitamin harian bila pasien tidak makan dengan baik.
2) Melakukan terapi berbicara agar dapat membantu dalam menelan dan
kemampuan berbicara.
3) Melakukan program latihan ke fisioterapis agar bisa meningkatkan pergerakan
dan mengurangi resiko jatuh, serta memperbanyak aktivitas di siang hari
sehingga dapat meminimalkan pasien tidur siang berlebihan dan membuat
tidur malam menjadi lebih nyenyak.
4) Melakukan terapi pekerjaan agar dapat meningkatkan kepercayaan diri dan
kemampuan untuk tetap aktif.

Anda mungkin juga menyukai