Kelompok arthropoda memiliki jumlah species yang paling banyak dibandingkan
dengan hewan lainnya. Demikian juga dengan penyebarannya adalah yang paling kuas mulai dari laut, sampai ke pegunungan dan dari khatulistiwa sampai ke kutub. Hewan ini mempunyai pengaruh dan peranannya terhadap manusia, antara lain sebagai bahan makanan, penyerbukan, perusak tanaman, pertanian, pembawa penyakit, maupun sebagai parasit pada tubuh manusia. Nama arthropoda diberikan karena kakinya yang berbuku, bersendi (arthros = sendi, buku; podos = kaki). Hewan ini mempunyai tubuh yang beruas-ruas dan ditutupi oleh kerangka luar dari kitin, yaitu suatu senyawa karbohidrat yang tidak larut dalam air. Rangka luarnya keras dan kaku ini dapat menghambat pertumbuhannya, karena itu secara berkala mengalami pengelupasan dan digantikan dengan rangka baru, peristiwa ini disebut ekdisis. Sistem pencernaannya dilengkapi dengan kelenjar pencernaan. Sistem sarafnya terdiri dari ganglion otak di bagian kepala, dan tali saraf ganda di bawah saluran pencernaan dan mempunyai alat penerima rangsang berupa mata dan antenna. Saluran peredaran darah memanjang ke belakang tubuh dan bercabang dilengkapi dengan jantung yang sederhana. Ciri-ciri Arthopoda: Tubuh terdiri dari buku-buku Memiliki eksoskleton keras Tubuh terbungkus oleh kulit dari zat kitin Bernafas dengan menggunakan insang Alat indra terdapaty pada kepala berfungsi sebagai peraba dan penglihatan Simetri bilateral a) Struktur tubuh Arthopoda Arthopopda termasuk golongan hewan triploblastik selomata yaitu mempunyai rongga sejati dan tiga lapisan tubuh. Tubuh kakinya beruas-ruas, hewan ini mempunyai rangka luar eksoskleton dari bahan kitin yang berguna untuk melindungi alat-alat tubuh bagian dalam dan dapat memberikan bentuk tubuh. Tubuhnya dapat dibedakna atas kepala (caput), dada (torax), dan perut (abdomen) jika dipotong menjadi dua maka brsifat simetri bilateral. Mulutnya terdapat pada bagain ujung anterior dan anus terxapat pada ujung posterior. (Struktur Tubuh Udang) b) Reproduksi Arthopoda Arthopoda bereproduksi secara generatif pada umumnya gonokoris atau alat kelamin terletak pada individu yang berbeda, namun ada pula yang bermafrodit. Treproduksi arthopoda dapat terjadi melalui perkawinan atau populasi dan partenogenesis. Partenogenesis adalah pembentukan individu baru tanpa melaui pembuahan dimana sel telur yang tidak dibuahi oleh sperma akan. c) Klsifikasi Arthopoda Kelas Crustacea Ciri-ciri: Tubuh terdiri dari dua bagian yaitu kepala dan dada Bernafas dengan insang Hidup diair Mempunyai sepasang antena pendek dan lima pasang kaki Memiliki dua pasang antena Kelas Insecta Ciri-ciri: Memiliki enam kaki yang melekat pada bagian dada Terdiri dari tiga bagian tubuh kepala dada dan perut Memiliki rangka eksoskleton Memiliki sepasang mta majemuk Sepasang lat peraba dan tiga pasang mulut Contohnya, Kupu-kupu, kecoa, nyamuk, lebah KelasArachnoidea Ciri-ciri: Tubuh terdiri atas sefalotorax Pada bagian mata terdapat binti mata Tubh dilengkapi pedipalpulus Bernafas menggunakan paru-paru buku/ trakea Sistem peredaran darah tertutup Kelas Myriapoda Mempunyai jumlah kaki yang banyak Memiliki sepasang antena Memiliki rahang dan maksila Bernafas dengan trakea Terbagi menjadi dua ordo yaitu, chilipoda dan diplopoda