Anda di halaman 1dari 9

Nama : Salsabila Salwa Yusriandi

NPM : 2015041070
Soal Latihan Bab. Spektrofotometri dan Kromatografi MK. Identifikasi dan Kuantifikasi Kimia

1. Definisikan, berikut ini:


(a) Spektrofotometri
Spektrofotometri adalah salah satu metode pengukuran kuantitatif dalam kimia analisis terhadap
sifat refleksi atau transmisi cahaya suatu materi sebagai fungsi dari panjang gelombang. Metode ini
lebih spesifik dibandingkan istilah umum spektroskopi elektromagnetik, karena spektrofotometri
berurusan dengan sinar tampak, dekat-ultraungu, dan dekat-inframerah, tetapi tidak meliputi
teknik time-resolved spectroscopy.
(b) Kromatografi
Kromatografi adalah sebuah teknik dalam penelitian yang digunakan untuk memisahkan komponen
campuran menjadi bagian-bagian partikel penyusun komponen tersebut. Hal ini dilakukan untuk
melakukan pemurnian terhadap sebuah komponen campuran dengan melihat karakteristiknya seperti
ukuran, massa, bentuk, dan lainnya.
(c) Sumber monokromator
Monokromator merupakan bagian komponen pada spektrofotometer yang berfungsi untuk memecah
cahaya polikromatis menjadi monokromatis untuk kemudian digunakan sesuai dengan kebutuhan
panjang gelombang yang diinginkan.
(d) Detektor
- Detektor spektofotometri : Memiliki fungsi untuk menangkap sinar yang telah melewati sample
untuk kemudian diubah menjadi signal listrik oleh amplifier, sehingga didapatkan besaran nilai
pengukuran dan dicatat oleh recorder. Hasil pengukuran biasanya akan ditampilkan di layar atau di
monitor komputer jika memang sudah terhubung.
- Detektor kromatografi : Merupakan suatu piranti yang menanggapi perubahan sifat efluen kolom
yang disebabkan hadirnya komponen-komponen sampel;respon itu berbentuk keluaran listrik yang
dihasilkan bila fasa geraknya murni.
(e) Vial

Vial merupakan suatu benda penampung cairan, bubuk, atau tablet farmasi. Vial modern mmumnya
terbuat dari kaca dan plastik. Ilmuwan juga menggunakan vial sebagai tempat penampung sampel
atau bahan penelitian. Vial dapat dibuat dengan berbagai bentuk dan ukuran.

Vial dapat dibedakan dengan tabung percobaan di mana vial memiliki dasar yang rata sedangkan
tabung percobaan memiliki dasar yang membulat. Selain itu, vial tidak digunakan untuk melakukan
reaksi kimia. Vial juga dapat dibedakan dengan ampoule di mana vial dapat dibuka kapan saja,
sedangkan ampoule didesain untuk menyimpan zat di dalamnya dalam waktu yang lama dan lebih
sulit untuk dibuka (kadang harus dilakukan dengan merusaknya).
Istilah vial berasal dari bahasa Yunani, phiale yang berarti "penampung dengan dasar yang lebar".
Sesuai dengan asal katanya, vial yang pertama memang memiliki dasar yang melebar dibandingkan
dengan mulutnya, menyerupai labu Erlenmeyer.

(f) Absorbansi dan Transmittans

Absorbansi adalah daya radiasi sinar yang diserap oleh larutan baik itu larutan baku maupun blangko

Transmitan adalah daya radiasi sinar yang diteruskan atau yang keluar dari kuvet dan daya radiasi
sinar yang masuk ke dalam kuvet.

(g) Kolom
Kolom, di bagian ini pemisahan terjadi, bagus atau buruk nya pemisahan dominan diakibatkan dari
pilihan kolom baik isi kolom maupun dimensi dari kolom dan juga parameter suhu kolom. Secara
umum semakin rendah suhu kolom maka pemisahan akan lebih efisien dengan konsekuensi analisa
akan lebih lama, dan sebalik nya dengan suhu kolom tinggi maka analisa akan lebih cepat dengan
kemungkinan pemisahan yang buruk. Untuk pilihan kolom sendiri aturan umum nya adalah aturan
Like dissolve Like, saat anda ingin menganalisa analit yang polar, maka menggunakan kolom polar
adalah pilihan terbaik, begitu juga sebalik nya
(h) Gas carrier (gas pembawa)
Carrier Gas, merupakan gas pembawa / pendorong sample gas atau liquid / solid setelah diuapkan.
Setelah sampel dalam bentuk cair, dinjeksikan di Injektor dan menguap, maka Carrier gas akan
membawa uap tersebut masuk kedalam kolom dimana pemisahan terjadi dan akhir nya menuju
detektor untuk di deteksi. Carrier gas bersifat inert (secara umum) sehingga tidak bereaksi dengan
sample tersebut. Beberapa pilihan carrier gas adalah Helium, Nitrogen, Argon dan Hydrogen.
Kualitas dari carrier gas menentukan sensitivitas hasil analisa dan juga umur dari kolom.

2. Lengkapi tabel berikut ini:

Daerah Sumber Komponen alat Detektor


bahan
prisma
Ultraviolet Lampu Deuterium Kisi Difraksi Phototube
Tampak Lampu Tungsten Kaca Photomultipier
Inframerah Filamen Nernst Prisma Thermokopel

3. Gambarkan komponen –komponen/bagian spektrofotometer dan kromatograf dalam bentuk


diagram blok untuk:
a. Spektrofotometer
b. spectrofotometer absorpsi atom

c. Spektrofluorometer

d. Spektrofotometer Emisi nyala

e. Kromatograf gas dan cair


4. Jelaskan pada saat teknik analisa dan jenis sampel bagaimana spektrofotometer (a-d) tersebut
digunakan??
- Sampel dilarutkan dalam pelarut.
- Sampel dimasukkan dalam kuvet.
- Dalam keadaan tertutup, atur T = 0% (dalam beberapa instrumen, ini disebut 0%T. Dark current
control)
- Dalam keadaan terbuka, atur T = 100% (A=0). ...
- Masukkan sampel dan ukur %T (atau A)

5. Sebutkan fungsi dari bagian-bagian yang terdapat pada instrumentasi spektrofotometri pada
Gambar berikut ini.

Fungsi pada bagian-bagian yang terdapat pada instrumentasi spektrofotometri :

1. Sumber sinar polikromatis berfungsi sebagai sumber sinar polikromatis dengan berbagai macam rentang
panjang gelombang.

2. Monokromator berfungsi sebagai penyeleksi panjang gelombang yaitu mengubah cahaya yang berasal
dari sumber sinar polikromatis menjadi cahaya monokromatis. Pada gambar di atas disebut sebagai
pendispersi atau penyebar cahaya. dengan adanya pendispersi hanya satu jenis cahaya atau cahaya dengan
panjang gelombang tunggal yang mengenai sel sampel. Pada gambar di atas hanya cahaya hijau yang
melewati pintu keluar.

- slit atau pintu masuk memberikan celah kecil dengan ukuran yang sesuai dimana sinar

Dari lampu bisa masuk

- pendispersi atau penyebaran cahaya untuk mendispersikan radiasi elektromagnetik

Dengan jangkauan yang luas supaya didapatkan resolusi yang baik dari radiasi

Polikromatis

- slit atau pintu keluar: mengarahkan gelombang yang dibutuhkan untuk mengarah ke

Kuvet atau sel sample

3.. Sel sampel berfungsi sebagai tempat meletakan sampel

- UV, VIS dan UV-VIS menggunakan kuvet sebagai tempat sampel. Kuvet biasanya terbuat dari kuarsa
atau gelas, namun kuvet dari kuarsa yang terbuat dari silika memiliki kualitas yang lebih baik.

- IR, untuk sampel cair dan padat (dalam bentuk pasta) biasanya dioleskan pada dua lempeng natrium
klorida. Untuk sampel dalam bentuk larutan dimasukan ke dalam sel natrium klorida.

4. Detektor berfungsi menangkap cahaya yang diteruskan dari sampel dan mengubahnya menjadi arus
listrik. Macam-macam detector yaitu Detektor foto (Photo detector),Photocell, misalnya CdS, Phototube,
Hantaran foto, Dioda foto, Detektor panas

5. Read out merupakan suatu sistem baca yang menangkap besarnya isyarat listrik yang berasal dari
detector.

6. Gambar dibawah ini merupakan informasi spektra dari suatu sampel yang telah mengalami
berbagai perlakuan berdasarkan perbedaan temperatur dan waktu. Jelaskan gugus fungsi yang
mengalami perubahan berdasarkan pada gambar spektra tersebut.
Gambar Soal 6:

(d) 30 min
Transmittance (%)

4000 350 300 250 200 150 100 500


0 0 0 0 0 0
Wavenumber (cm -1)
- Ada C-O pada 1000 cm-1
- Ada OH pada 3400 cm -1

6. Apa yang dimaksud:


a. Panjang gelombang
Panjang gelombang adalah sebuah jarak antara satuan berulang dari sebuah pola gelombang.
Lambangnya λ = panjang gelombang dari sebuah gelombang suara atau gelombang elektromagnetik.
b. Bilangan gelombang
Dalam ilmu fisik, bilangan gelombang adalah frekuensi ruang pada suatu gelombang, baik dalam
siklus per satuan jarak atau radian per satuan jarak. Bilangan gelombang dapat digambarkan sebagai
jumlah gelombang yang ada pada jarak tertentu (analog dengan frekuensi sebagai jumlah siklus atau
radian per satuan waktu).
Dalam sistem multidimensi, bilangan gelombang adalah besarnya vektor gelombang. Bilangan
gelombang dan vektor gelombang memainkan peranan penting di bidang optik dan fisika dari
hamburan gelombang, seperti difraksi sinar-X, difraksi neutron, dan partikel elementer fisika.
c. Amplitudo
Amplitudo adalah pengukuran skalar yang nonnegatif dari besar osilasi suatu gelombang. Amplitudo juga
dapat didefinisikan sebagai jarak/simpangan terjauh dari titik kesetimbangan dalam gelombang sinusoide
yang kita pelajari pada mata pelajaran fisika dan matematika - geometrika. Amplitudo dalam sistem
internasional biasa disimbolkan dengan (A) dan memiliki satuan meter (m).
d. Volume dan waktu retensi
Volume retensi adalah besarapan pokok yang diukur dalam kromatografi gas. Volume retensi merupakan
volume gas pembawa yang diperlukan untuk menggerakan pita komponen pada keseluruhan panjang
dengan satuan kolom. Sedangkan waktu retensi adalah waktu yang dikatakan oleh molekul komponen
untuk melintasi suatu kolom yang panjangnya L

7. Jelaskan metode preparasi sampel untuk analisa secara spektrofotometri dan kromatografi
Untuk analisa secara spektrofotometri dengan AAS :
• Sampel dapat berupa padat, cair dan gas.
• Agar dapat dianalisis dengan AAS, sampel harus berupa larutan jernih dan homogen boleh berupa
larutan berwarna.
• Sampel berupa oli, darah, serum, dan lainnya harus diencerkan dengan pelarut tertentu atau
diabukan kemudian dilarutkan.
• Volume minimal sampel 0.5 mL
• Bebas dari matriks pengganggu
• Larutan dengan pelarut organik dapat dianalisis secara langsung jika viskositasnya tidak jauh
berbeda dengan viskositas air.
• Pelarut tidak mengganggu nyala api, contoh CCl4 dapat memadamkan api udara-asetilen,
penggunaan metilisobutil keton dan campuran hidrokarbon dapat meningkatkan pembentukan atom-
atom gas pada keadaan GS sehingga dapat meningkatkan sensitifitas sampai 3x lipat daripada
menggunakan pelarut air.
• Penggunaan pelarut kloroform dapat menimbulkan ledakan pada nyala sehingga harus dihindarkan
penginjeksian secara langsung.
• Sisa-sisa asam pendestruksian juga harus diencerkan karena jika konsentrasi asam terlalu tinggi
dapat menyebabkan korosi pada sistem pembakaran.

Untuk analisa secara Kromatografi kolom : Metode yang umum digunakan untuk preparasi kolom
adalah metode kering dan metode basah.
• Pada metode kering, kolom pertama kali diisi dengan serbuk kering fasa diam, kemudian kolom
dialiri fasa gerak hingga seluruh kolom terbasahi. Mulai titik ini, fasa diam tidak diperkenankan
mengering.
• Pada metode basah, fasa diam dibasahi dengan fasa gerak hingga menjadi bubur di luar kolom, dan
kemudian dituangkan perlahan-lahan ke dalam kolom. Pencampuran dan penuangan harus ekstra hati-
hati untuk mencegah munculnya gelembung udara. Larutan bahan organik diletakkan di bagian atas
fasa diam menggunakan pipet. Lapisan ini biasanya ditutup dengan lapisan kecil pasir atau katun atau
wol kaca untuk melindungi bentuk lapisan organik dari tuangan eluen. Eluen kemudian dialirkan
perlahan melalui kolom sambil membawa sampel bahan organik. Sering kali, wadah eluen sferis atau
corong pisah bersumbat yang sudah diisi eluen diletakkan di bagian atas kolom.

9. Jelaskan penerapan GC dan GLC


Penerapan kromatografi gas
1. Untuk identifikasi senyawa
Dengan suatu kolom tertentu dan dengan semua variabelnya seperti temperatur dan laju alir,
dikendalikan secara cermat, waktu retensi atau volume retensi suatu zat terlarut merupakan suatu
besaran dari zat terlarut tersebut, seperti halnya titik didih atau halnya indeks bias adalah besaran. Ini
menunjukkan bahwa sifat retensi dapat digunakan untuk mengetahui suatu senyawa.
2. Analisis kuantitatif
Dengan GC tergantung pada hubungan antara jumlah suatu zat terlarut dan ukuran dari pita elusi
yang dihasilkan. Secara umum dengan detektor diferensial, ukuran jumlah zat terlarut yang paling
baik adalah luas di bawah pita elusi. Jumlah zat terlarut = faktor kalibrasi
10. Sebutkan jenis-jenis detektor pada kromatograf.
Terdapat beberapa macam detektor untuk kromatografi gas, diantaranya:
a. Flame Ionization Detector (FID), mendeteksi hampir semua komponen organik
b. Flame Photometric Detector (FPD), mendeteksi komponen yang mengandung phosfor dan sulfur
c. Flame Thermionic Detector (FTD), mendeteksi komponen organik yang mengandung phosfor atau
nitrogen
d. Thermal Conductivity Detector (TCD), mendeteksi hampir seluruh komponen kecuali gas pembawa
e. Electron Capture Detector (ECD), mendeteksi komponen elektrofilik
f. Mass Spectrometer (MS)

Anda mungkin juga menyukai