Kegiatan untuk menggalang jaringan, dokumentasi dan
informasi di Propinsi Bengkulu telah dilakukukan melalui kerjasama antara pemerintah daerah propinsi Bengkulu dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Kegiatan yang dilakukan atara lain: penyiapan tenaga kerja, survei potensi sumber informasi, dan beberapa kegiatan yang berhubungan dengan itu. Makalah ini juga mengajukan beberapa saran dalam menggalang jaringan dokumentasi dan informasi di Pro-pinsi Bengkulu, dengan mengacu pada beberpa temuan yang di- dapatkan selama melakukan kegiatan kerjasama di propinsi ini.
I • LATAR BELAKANG waktu, dalam bentuk yang sesuai,
dapat memb~ntu mengurangi pernboros- Di penghujung pembangunan jangka an yang disebabkan oleh penelitian panjang pertama, Lembaga Ilmu Pe- dan pengembangan, serta penemuan ngetahuan Indonesia (LIPI) untuk ulang yang sebenarnya tidak perlu. menjalin kerjasama dengan Daerah Suatu keputusan pacta hakekatnya se- Propinsi Bengkulu dengan menggalang tara rnutunya dengan inforrnasi yang jaringan dokumentasi dan informasi rnendukungnya. Tersedianya jeni~ in- di Propinsi Bengkulu. Jaringan ini forrnasi yang tepat dapat rnenimbul- digalang untuk mempermudah akses kan rnunculnya keputusan-keputusan informasi diantara lembaga yang ada yang mengarah pacta terjadinya pem- di propinsi Bengkulu, maupun pro- baruan-pernbaruan terhadap kegiatan pinsi-propinsi lain. Dengan demiki- penting dalarn penelitian, pengem- an setiap kebij,;:>kan dapat didukung bangan, industri, rnaupun mana- oleh informasi yang lengkap. jerial.
Terpenuhinya kebutuhan informasi Dalam kondisi seperti ini kehadiran
yang pas dan dapat dipercaya, tepat Pusido propinsi Bengkulu terasa
BA CA Vol. 17, No. 5-6, 1992 3
perlu untuk melayani kebutuhan in- dokumentasi dan informasi, baik formasi tersebut di atas. Pusido teori maupun praktek. Para calon Bengkulu diharapkan dapat: pengelola dokinfo diarahkan untuk mengolah dokumentasi baik secara o Mengumpulkan dan menyusun infor- manual rnaupun komputer. masi IPTEK dari berbagai sumber dengan penekanan pada informasi Pelatihan di Bengkulu dilakukan di yang menunjang pembangunan dae- Bappeda, sebagai mitra kerja PDII. rah Bengkulu. Kegiatan petugas detasering adalah 0 Menyebarluaskan informasi Iptek melatih petugas setempat dalam kepada pemakai di daerah Beng- melakukan kegiatan dokumentasi dan kulu, seperti para pembuat/ informasi. Dalam pelatihan ini pengambil keputusan, kalangan ditekankan pada pengolahan sumber Perguruan Tinggi, praktisi dan inforrnasi dengan menggunakan pe- industri. rangkat lunak CDS\ISIS. 0 Melakukan kerjasama informasi Iptek pad a lembaga terkait Penyiapan tenaga kerja ini disambut seperti lembaga penelitian, kan- dengan baik oleh pihak Bappeda, wil, dinas, industri, atau per- dengan menugaskan tujuh orang per- guruan tinggi. sonel untuk menangani tugas doku- o Ikut ambil bagian dalam mengada- mentasi dan informasi di bidang kan promosi dan mendorong ma- rnasing-masing. syarakat luas untuk memanfaatkan informasi. Hasil kerja yang mereka lakukan adalah inventarisasi dan menghimpun koleksi yang ada di Bappeda. Mereka II. PENGGALANGAN PUS IDO juga telah menggalang sebuah pang- kalan data kecil yang berisi saki- Kerja sama melalui jaringan infor- tar 1.500 rekord, yang sewaktu- masi mungkin akan lebih mudah ter- waktu bisa diakses jika diperlukan. bentuk jika ada sebuah unit pusdok- info yang relatif mempunyai potensi b. Penggalangan fasilitas dalam sumber daya manusia, koleksi, dan sarana penunjang. Oleh karena Kesulitan utama untuk dihadapi oleh itu PDII-LIPI dan Bappeda Tk. I Pusido Bengkulu sampai saat ini Bengkulu berusaha untuk menggalang adalah tidak adanya tempat untuk Pusido Bengkulu yang diharapkan melaksanakan kegiatan dokumentasi akan menjadi pusat kegiatan konsor- dan inforrnasi di lingkungan Bappe- sium jaringan Dokinfo yang mengatur da. sumber .informasi berupa berba- mekanisme jaringan. Pusido ini akan gai macam terbitan belum bisa di- menjadi salah satu simpul jaringan simpan dengan baik sesuai dengan Nasional IPTEK untuk memenuhi kebu- persyaratan yang ada. tuhan informasi IPTEK pembangunan daerah tersebut. Kegiatan yang te- Sambutan pihak mitra dalam hal ini lah dilakukan adalah sebagai beri- adalah kesediaan untuk mengadakan kut: tempat kegiatan dokinfo yang ber- lokasi di lingkungan perkantoran a. Peningkatan Sumber daya Manusia Pemda. (SDM) c. Koordinasi Pengembangan SDM ditempuh melalui jalur pelatihari yang dilakukan baik Kesepakatan antar calon simpul ja- di PDII-LIPI Jakarta, maupun di ringan, adalah syarat panting untuk Bengkulu. Materi yang diberikan menggalang - sebuah. sis tern jaringan adalah pengetahuan dasar tentang ipformasi ini akan sulit terlaksa-
4 BA CA Vol. 17, No. 5-6, 1992
na. Upaya untuk menuju ke arah ini Sementara itu organisasi profesi adalah mengadakan suatu pertemuan sektor informasi seperti Ikatan untuk menawarkan sebuah gagasan Pustakawan Indonesia (!PI) bel urn tentang sebuah jaringan informasi. mampu menampung aspirasi anggota. Misalnya dengan mengadakan program Usulan prosedur penggalangan ja- pelatihan dalam sektor informasi. ringan dan Pusido yang terurai di atas hanyalah salah satu tawaran Kurang adanya gagasan informasi yang pelaksanaannya bisa disesuai- untuk pembangunan, minat baca, pe- kan menurut kondisi dan situasi ngurnpulan dan pengelolaan dokumen, yang ada. modernisasi pelayanan dan pengguna- an teknologi informasi. Gagasan-gagasan tentang Pusido dan jaringan ini diajukan pacta beberapa Pada umumnya profesi pustakawan ma- instansi. Pertemuan ini memberikan sih berorientasi pada perpustakaan kesimpulan bahwa di Provinsi Beng- dalam arti tradisional: kemampuan kulu telah terbentuk beberapa kegi- teknik konvensional, kemampuan ma- atan semacam, antara lain jaringan najerial yang rendah, kemarnpuan informasi pertanian, pemetaan, dsb. rendah untuk promosi jasa dan pen- didikan pemakai. Penggalangan jaringan informasi pembangunan di daerah Bengkulu, bu- Pelatihan profesi masih tradisional kanlah sesuatu yang mudah, karena dan kurang tanggap terhadap peru- kami rnenyadari bahwa sebuah jaring- bahan teknologi. sementara itu ko- an kerjasama akan terbentuk jika: munikasi baik antar sesama profesi, maupun profesi lain masih terasa 1. Adanya kesamaan kepentingan an- kurang. tarpusat informasi yang ada di Bengkulu. Pengguna Informasi 2. Adanya kesepakatan antar pus at informasi yang ada di daerah Untuk mengetahui sejauh mana kebu- tersebut. tuhan informasi di propinsi Beng- 3. Tersedianya tenaga kerja dan kulu, diadakan survei tentang kebu- sarana untuk menunjang jaringan tuhan informasi dengan responden tersebut. dari .kalangan instansi pemerintah 4. Adanya payung atau lembaga yang dan Perguruan tinggi. bertanggung jawab atas pengem- bangan dan koordinasi sistem ja- Selama duabelas bulan terakhir, ring an. responden dari kalangan instansi menulis makalah 1-3 buah (30 orang) dan perguruan tinggi (20 o::ang). III. GAMBARAN TENTANG KEGIATAN DOK- Sementara mereka yang sama sekali INFO DI BENGKULU tidak menulis makalah adalah 27 orang kalangan instansi dan 7 orang Seperti halnya di provinsi-provinsi kalangan peiguruan tinggi. lain, masalah informasi masih belurn menjadi prioritas di dalam suatu Kalangan instansi yang menyusun instansi. Sebagai akibatnya, du- laporan 1-3 buah dalam satu tahun kungan dana untuk kegiatan dokumen- adalah 18. orang, sementara per- tasi dan informasi tidak cukup atau guru an tinggi sebanyak 23 orang. tidak teratur .. Sementara itu 26 orang dari instan- si tidak pernah menyusun laporan Kurangnya penghargaan terhadap pe- samasekali demikian pula dengan 8 ngelola informasi, atau pustakawan. orang dari perguruan tinggi.
BACA Vol.17, No. 5-6,1992 5
Hampir separoh dari responden in- pada responden dari kalangan in- stansi memakai komputer dalam me- stansi pemerintah dan perguruan nunjang pekerjaan mereka, sementara tinggi. Kebanyakan mereka membutuh- kalangan perguruan tinggi hanya kan informasi untuk menunjang tugas sepertiga. Komputer yang mereka mereka sehari-hari. gunakan adalah Personal Komputer. J9nis dokumen berupa buku, majalah, Personal komputer tersebut keba- laporan penelitian, standard, pa- nyakan digunakan untuk mesin pengo- ten, peta, dan publikasi pemerin- lab kata. Responden yang berasal tah, kertas kerja konferensi, dan dari instansi pemerintah memanfaat- statistik. Majalah adalah dokumen kan komputer untuk keperluan ini itu yang paling sering digunakan sebanyak 20 orang dan perguruan baik di kalangan perguruan tinggi, tinggi 9 orang. Mereka selain me- maupun instansi pemerintah. Maja- manfaatkan komputer untuk pengolah lah, koran, dan statistik merupakan i kata, rnereka juga memanfaatkannya sumber ·informasi yang paling banyak untuk automasi administrasi 11 digunakan oleh responden dari orang dari instansi dan 2 orang instansi pemerintah, sementara per- untuk kalangan perguruan tinggi. guruan tinggi lebih banyak menggu- nakan majalah, laporan penelitian, Kebutuhan Informasi dan koran.
Hampir semua responden membutuhkan Kelompok instansi pemerintah cende-
informasi untuk menunjang pekerjaan rung memakai koleksi koleksi priba- mereka. Informasi bagi kalangan di 37, sementara kelompok perguru- instansi pemerintah digunakan untuk an tinggi memakai koleksi perpus- mendukung penyusunan laporan (SO). takaan (36), Sementara itu koleksi sementara itu mereka membutuhkan sendiri banyak pula digunakan oleh informasi untuk mencari jawaban ma- kalangan perguruan tinggi 33 dan salah administrasi (41) dan menam- juga perpustakaan lain,30. Toke bah wawasan (41), untuk menyusun buku atau kenalan merupakan tumpuan makalah (30). Sementara itu kalang- terakhir bagi kedua kelompok res- an perguruan tinggi kebanyakan men- ponden. carl informasi untuk menyusun makalah (31) membuat proposal (29) Oalam mencari informasi, kadang- dan mengikuti perkembangan ilmu kadang mereka tidak bisa menemui (29). Untuk menambah wawasan dan apa yang mereka butuhkan. Hal se- mengajar menduduki ranking yang macam ini menurut responden dari sama (26). instansi (35) dikarenakan koleksi perpustakaan tidak lengkap. Penga- sumber informasi tertulis yang pa- kuan yang sama juga diungkapkan ling banyak dipakai oleh mereka oleh mereka yang berasal dari yang berasal dari instansi pemerin- kalangan perguruan tinggi (35). Di tah adalah statistiks (46), semen- samping itu sebab lain adalah ko- tara tingkat paling tinggi bagi leksi yang mereka inginkan sulit perguruan tinggi adalah artikel dicari. lengkap (36). Data bibliografi dan statistik menduduki porsi yang Jika tidak koleksi yang mereka cari sama. tidak ada, mereka mencari di per- pustakaan lain yang ada di dalam Untuk menge,:tahui gambaran tentang kota, setelah itu baru ke luar kebutuhan informasi, diadakan sur- kota. Pencarian informasi ke luar vei dengan menyebarkan daftar isian negeri jarang sekali dilakukan.
6 BACA VoL 17, No, 5-6,1992
IV. KESIMPULAN DAN SARAN personal. Di samping harganya terjangkau, jenis komputer ini Kegiatan yang dilaksanakan oleh mempunyai kemampuan yang menyamai PDII-LIPI dan Bappeda Tk. Bengkulu Mainframe, atau mini komputer. dalam hal penyiapan tenaga kerja untuk pelaksanan kegiatan unit 4. Kerjasama dokinfo, Pembinaan koleksi, telah PUSIDO perlu menjalin hubungan ditanggapi dengan baik oleh pihak dengan instansi lain, guna menjalin Bappeda Tk.l Bengkulu dengan menu- jaringan informasi secara tidak gaskan tujuh orang personel untuk formal. Jika hubungan ini berjalan menangani tugas dokumentasi dan baik, bisa dikukuhkan dengan ja- informasi di bidang masing-masing. ringan kerjasarna informasi secara formal. Akan tetapi kegiatan untuk melaku- kan koordinasi jaringan masih ber- sifat penjajagan. Kegiatan ini DAFTAR .PUS TAKA hanya memperkenalkan konsep bahwa sebuah jaringan kerjasama informasi Christianson, Elin B. (1986), perlu adanya dukungan dari berbagai "Special Libraries 11 • Dalam: ALA pihak. World Encyclopedia and In- formation Service, 2nd. ed. Kesadaran akan arti·penting infor- Chicago: ALA, hal.772-782. masi masyarakat pemakai di Bengkulu relatif cukup. Kebutuhan informasi Dardjat, Rukasih (1990), Konsepsi mereka bervariasi dan bergantung Sistem Jaringan_Dokumentasi dan pacta latar belakang pekerjaan me- Informasi (IPTEK) Pembangunan reka. sementara itu pengadaan dan Daerah Irian Jaya, Ba&,J.ung: pengembangan koleksi perpustakaan Baj it. di Bengkulu masih terasa lemah. Hutapea, Betsy dan Siswanto, Ardi Dalam hal ini disarankan beberapa (1991), Buku panduan perpus- hal antara lain: takaan IKIP Jakarta, Jakarta: IKIP. 1. Promosi Promosi dimaksudkan untuk memberi Keputusan Ketua Lembaga Ilmu Pe- tahu pacta masyarakat pemakai infor- ngetahuan Indonesia nomor 23/ masi, bahwa Bappeda Tk. I Bengkulu kep/D.S/1987, tentang Organisa- bekerjasama dengan PDII-LIPI untuk si dan tatakerja Lembaga Ilmu membangun PUSIDO. Promosi dapat Penget~huan Indonesia. dilakukan secara informal, formal, maupun gabungan antara kedua cara The marketing of library and infor- ini. mation services (1981) ed. by Blaise Cronin, London: Aslib. 2. Fasilitas dan dana Untuk melakukan kegiatan dokumen- Musiardanis (1991), Potensi, perma- tasi dan informasi perlu dukungan salahan dan harapan yang ingin tempat atau gedung beserta kemudah- dicapa4 dalam proses pembangun- an-kemudahan yang menunjang. Di an propinsi daerah tingkat I samping itu perlu dana secara Bengkulu, Bengkulu: Bappeda. rutin. Paez-Urdaneta, Iraset (1989) In- 3. KomputerisaS1 formation in the third world, Dianjurkan agar kegiatan dokinfo International Libary Review, (21) sejak awal memakai sistem komputer 117-191
BACA Vol. 17, No. 5-6, 1992 7
l Pendit, Putu Laxman (1992), Study Widyawan, Rosa (1991), "RI in need of information providers and users: of professional librarians" The for the development of a clearing Jakarta Post, 23 August. house for self employment and m~cro enterprise promotion, Jakarta: Dep- 11 naker. ---------------- (1993), Upaya rnemasyarakatkan informasi di ka- Webb, Sylvia (1985), Creating an langan usahawan" Bisnis Indonesia, information service, London: Aslib. Januari.