Anda di halaman 1dari 8

KERTAS KERJA UJIAN  

Semester : Gasal / Genap / Pendek*) Tahun Akademik : 2021

           

Nomor Induk Mahasiswa   43120010356 Nomor Ujian : Paraf Mahasiswa

Nama   MOHAMAD MUBARIZ PERISAI


 
Fakultas / Program Studi Fakultas Ekonomi dan Bisnis / Manajemen Paraf Pengawas

Mata Kuliah    Pengantar Manajemen  

Dosen    Yennida Parmariza, S.Sos., MM Nilai Ujian (00-100)

Waktu   Hari Tanggal Jam Ruang  

Pelaksanaan Ujian   Kamis 08-07-2021 07.30-10.00 A-301  

1) A.) Gambar Tingkatan Manajemen

Tugas dari masing masing tingkatan manajemen, yaitu sebagai berikut :

I. Manajemen puncak (top management), bertanggung jawab terhadap keseluruhan


aktivitas suatu organisasi. Tugasnya adalah merencanakan kegiatan dan strategi serta
mengarahkan jalannya perusahaan.
II. Manajemen menengah (middle management), membawahi dan mengarahkan kegiatan
manajemen lainnya dan kadang langsung pada karyawan operasional, sebagai
penghubung antara manajemen puncak dan manajemen bawah. Tugasnya adalah
menggerakkan, memahami, dan memotivasi orang lain, baik secara individu maupun
kelompok.
III. Manajemen lini pertama (first-line management), manajemen tingkat paling rendah.
bertanggung jawab melaksanakan keputusan dan rencana yang ditetapkan manajemen
tingkat menengah yang mencakup prosedur, teknik, pengetahuan, dan keahlian
dibidang khusus. Tugasnya yaitu memimpin dan mengawasi tenaga operasional.

B.) Hubungan antara organisasi, manajer, manajemen dan lingkungan organisasi ialah sangat
berkaitan, dalam proses manajemen tidak lepas pada masalah lingkungan yang dialami oleh
seorang manajer. Perbedaan dan kondisi lingkungan akan berpengaruh terhadap konsep dan
teknik serta keputusan yang akan diambil. Sebagai seorang manajer tidak harus hanya
memperhatikan lingkungan usahanya atau intern saja, ta&i juga harus bisa mengantipasi
lingkungan di luar perusahaan atau ekstern.

C.) Pengertian etika bisnis adalah cara untuk melakukan kegiatan bisnis yang mencakup
seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, dan masyarakat. Selain itu, etika
bisnis juga memiliki peranan penting karena dapat membentuk nilai, normal, serta perilaku
karyawan dan pimpinan guna membangun hubungan adil dan sehat dengan mitra kerja,
pemegang saham, atau masyarakat.

Etika bisnis adalah aturan yang tidak tertulis soal cara menjalankannya dengan adil dan sudah
sesuai dengan hukum yang diberlakukan negara, serta tidak tergantung pada kedudukan individu
atau perusahaannya di dalam masyarakat.

Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen
dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan
dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.

Contoh 3 Kasus Pelanggaran Etika didalam bisnis, sebagai berikut :

I. Perusahaan Uber (Uber Technologies Inc)


Contoh kasus pelanggaran etika bisnis yang dilakukan oleh perusahaan Uber ini
cukup merusak brand imagenya di kalangan masyarakat, sebab mereka bahkan
sempat dilarang beroperasi oleh Negara Inggris. Kasus ini bermula Ketika salah satu
mantan karyawan Uber menyatakan kepada publik bahwa perusahaan memiliki
budaya pelecehan seksual yang begitu mendarah daging. Karena dugaan tersebut
begitu mencengangkan, maka Uber pun mengalami periode kesengsaraan dan
membuatnya harus menyerahkan mayoritas pangsa pasarnya pada perusahaan lain
yaitu Lyft.
II. Kasus Pelanggaran Perusahaan Facebook
Contoh pelanggaran etika bisnis yang dilakukan oleh media sosial ini terjadi ketika
data-data yang dimiliki oleh berjuta-juta pengguna justru teretas dan membuat privasi
para pengguna menjadi tidak aman lagi. Hal tersebut tentu saja membuat nama
baiknya menjadi begitu buruk di kalangan masyarakat dan banyak yang mulai
meragukan kredibilitas Facebook.
III. Kasus Pelanggaran PT. Garuda Indonesia 2018
Contoh kasus pelanggaran etika bisnis yang terakhir datang dari pelanggaran yang
dilakukan oleh BUMN bidang transportasi paling terkenal di negara ini, yaitu PT.
Garuda Indonesia. Kasus ini berawal ketika ditemukannya status plat merah dari
saham perusahaan ini yang ada di dasar Bursa Efek Indonesia.
Hal ini membuat para pemegang saham menjadi sangat marah sebab kasus tersebut
masuk ke dalam kasus penipuan yang sangat fatal. Memiliki status plat merah
memiliki arti bahwa saham yang dimiliki oleh perusahaan kualitasnya tidak baik dan
digunakan sebagai mainan oleh kalangan trader bursa.

2) A.) Rencana Strategis (strategic planning) adalah rencana yang berisi uraian mengenai
kebijakan tujuan jangka panjang dan waktu implementasi yang lama. Sedangkan rencana
operasional (operational planning) adalah rencana yang memberikan informasi tentang
rencana strategis yang akan dilaksanakan.

Perbedaan Rencana Strategis Rencana Operasional


Kurun Waktu Rencana strategis untuk Untuk rencana operasional, 1 tahun
menantikan beberapa tahun adalah periode yang relevan.
atau bahkan sebaliknya.
Organisasi Kewiraswastaan / Fleksibel Birokrasi / Stabil
Batasan Lingkungan Sumber daya Hanya Sumber daya sekarang
waktu yang akan datang
Resiko Tinggi Rendah
Tujuan / Sasaran Laba di waktu yang akan Laba Sekarang
datang

B.) Perbedaan antara keputusan terprogram dan keputusan yg tidak terprogram, sebagai
berikut :

Keputusan terprogram dibuat sebagai respon terhadap permasalahan yang timbul di


organisasi. Keputusan terprogram memiliki struktur yang baik karena pada umumnya kriteria
bagaimana suatu kinerja diukur sudah jelas, informasi mengenai kinerja saat ini tersedia
dengan baik terdapat banyak alternatif keputusan, dan tingkat kepastian relatif yang tinggi.
Tingkat kepastian relatif adalah perbandingan tingkat keberberhasilan antara 2 alternatif atau
lebih.

Sedangkan keputusan tidak terprogram diambil sebagai respon dari situasi yang unik, tidak
terjelaskan dengan baik dan sebagian besar tidak terstruktur, dan memiliki konsekuensi
penting bagi organisasi. Banyak keputusan tidak terprogram melibatkan perencanaan
strategis karena ketidakpastiannya tinggi dan keputusan bersifat kompleks. Keputusan ini
dilakukan ketika organisasi menemui masalah yang belum pernah mereka alami sebelumnya,
sehingga organisasi tidak dapat memutuskan bagaimana merespon permasalahan tersebut,
sehingga terdapat ketidakpastian apakah solusi yang diputuskan dapat menyelesaikan
permasalahan atau tidak, akibatnya keputusan tidak terprogram menghasilkan lebih sedikit
alternatif keputusan dibandingkan dengan keputusan terprogram.

Contoh Keputusan Terprogram

Aturan umum penetapan harga pada industri rumah makan dimana makanan akan diberi
harga hingga 3 kali lipat dari direct cost. Keputusan memesan kembali kertas dan
perlengkapan kantor lainnya saat persediaan menurun.

Contoh Keputusan tidak Terprogram

Keputusan perusahaan Starbucks untuk memasukkan Internet sebagai bagian dari strategi
pertumbuhannya adalah sebuah contoh yang baik tentang kompleksitas dan ketidakpastian
dari keputusan tidak terprogram.
C.) Kelompok formal dan kelompok informal di dalam organisasi terdapat beberapa
perbedaan, yaitu sebagai berikut :

Pada pengertiannya, Kelompok formal adalah kumpulan 2 orang atau lebih yang
mengikatkan diri dengan tujuan yang sama secara sadar dengan hubungan kerja yang rasional
Sedangkan kelompok informal adalah Kumpulan 2 orang atau lebih yang melakukan
kegiatan bersama dengan tujuan yg sama secara tidak disadar

Pada keanggotaan kelompok, kelompok formal ditentukan oleh manajemen organisasi, dan
peran serta tanggung jawab anggota juga telah ditentukan sebelumnya. Sedangkan dalam
kelompok informal bersifat sukarela dan tergantung pada keinginan dan keinginan orang

Kelompok formal dibuat untuk memajukan kepentingan organisasi sementara kelompok


informal dibuat untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan psikologis individu

3) A.) Mengapa gaya kepemimpinan seseorang akan mempengaruhi budaya organisasi yg dia
pimpin?
Karena pada dasarnya gaya kepemimpinan menjadi elemen penting karena setiap aspek atau
putusan yang dibuat dari kepemimpinan seseorang akhirnya menciptakan atau membentuk
budaya organisasi yang dia pimpin. Kepemimpinan dalam menciptakan budaya organisasi
yang sesuai dengan strategi yang dirumuskan akan mendorong terjadinya peningkatan
motivasi kerja dan kinerja organisasi, sehingga semakin baik peran kepemimpinan dalam
menciptakan budaya organisasi yang sesuai dengan strategi yang dirumuskan maka motivasi
akan baik dan kinerja organisasi akan semakin baik pula.

Contoh gaya kepemimpinan


Misalnya ada seorang manajer yang hamper setiap minggunya selalu dating terlambat
keperusahaan. Sikap tersebut akan menjadikan karyawan juga berlaku seenaknya sehingga
para karyawan pun akan mengikuti pemimpin atau manajer tersebut dalam hal datang
kekantor dengan terlambat. Gaya kepemimpinan itulah yang tidak patut dicontoh dalam
memimpin suatu organisasi atau perusahaan karena ketidakdisiplinan seorang pemimpin
akan menyebakan para karyawan mengikut nya.
B.) Faktor Faktor yang menyebabkan kegagalan kepemimpinan dalam perusahaan, antara lain
sebagai berikut :

I. Tidak Mampu Menangani Masalah


Solusi untuk masalah-masalah ini umumnya sederhana dan dapat ditemukan jika para
leader mengenal karyawannya dengan baik. Tetapi ini adalah sesuatu yang
membutuhkan waktu, agar efektif mereka dapat melibatkan seorang profesional yang
hebat dan kemudian belajar darinya untuk menentukan langkah selanjutnya.

II. Gagal Menyalakan Budaya Inovatif


Pada saat lagi gagal menghidupkan kreativitas dalam tim di organisasi, kebanyakan
para pemimpin akhirnya kehilangan solusi untuk keluar dari masalah. Pemimpin akan
melihat proyek gagal dan semua tim frustasi karena tidak berhasil mendapatkan
rencana yang inovatif. Permasalah ini bisa menyebabkan tim akan bergantung pada
seorang pemimpin. Setiap kali ini terjadi pemimpin organisasi perlu tahu bahwa satu-
satunya cara untuk menciptakan budaya inovatif adalah selalu memberikan dukungan
kepada karyawan terlebih ketika mereka gagal. Hargai apapun upaya yang telah
mereka investasikan dan selalu ingat bahwa inovasi tidak pernah terjadi dalam
sekejap, selalu butuh waktu.
III. Tidak Terbuka dalam Menerima Kritik dan Saran
Banyak pemimpin berhasil menjadi pembicara yang baik tetapi tidak bisa menjadi
pendengar yang baik. Ini biasanya terjadi karena keengganan mereka menghadapi
anggota yang melawan arahan mereka ketika tim sedang menjalankan proyek yang
sudah mendekati tenggat waktu. Tapi ingat, karena tidak ada kesempatan untuk
memberikan masukan, mereka akan selalu menunggu waktu untuk menyerang dan
memberikan saran.
IV. Gagal Memberikan Motivasi
Kegagalan tim juga biasanya terjadi akibat kesalahan seorang pemimpin dalam
mengawasi timnya. Kesalahan tersebut mulai dari kesalahan persepsi hingga pola
komunikasi. Perusahaan atau pemimpin akan menyadari bahwa proyek tertentu
mengharuskan orang untuk bekerja sama dan kemudian strategi untuk memfasilitasi
itu adalah untuk memberitahu orang-orang bahwa mereka sedang bekerja dan
“berharap itu mampu bekerja dengan sendirinya”. Persepsi bekerja dengan
sendirinya inilah yang bisa menjadi kekacauan, seorang leader harus memiliki
struktur dan disiplin tertentu untuk mendukungnya

4.) A.) Pengendalian sangat penting dalam organisasi. Karena, upaya memaksimalkan
efesiensi dan produktivitas organisasi akan tercapai, apabila dilakukan dengan tetap
mengevaluasi dan mengawasi kinerja karwayawan. Mengembangkan dan membuat
pengendalian manajemen yang efektif haruslah seiring dengan tujuan strategis, kebijakan
operasional, dan pedoman karyawan. Hal ini akan membantu mengarahkan aktivitas
karyawan.

Singkatnya pengendalian (controlling) dikatakan penting karena tanpa adanya


pengawasan yang baik tentunya akan menghasilkan tujuan yang kurang memuaskan, baik
bagi organisasinya itu sendiri maupun bagi para karyawan. Pada dasarnya Sistem
Pengendalian Manajemen ini adalah alat bagi manajemen untuk membangun masa depan
perusahaan.

B.) Hubungan antara perencanaan (planning) dengan pengendalian (controlling) di


dalam pelaksanaan suatu organisasi, yaitu sebagai berikut :

I. Perencanaan mengidentifikasikan tindakan sedangkan pengendalian


memastikan bahwa tindakan tersebut dilakukan.
II. Sistem Kontrol atau sistem pengendalian yang buruk akan menggagalkan
Perencanaan sedangkan sistem Kontrol atau sistem pengendalian yang efektif
akan memperkuat perencanaan.
III. Pengendalian memberikan informasi untuk perencanaan selanjutnya serta
membantu dalam merevisi atau meninjau ulang perencanaan yang telah
dibuat.

Secara luas hubungan perencanaa dan pengendalian akan saya jelaskan sebagai berikut.
Perencanaan adalah fungsi manajerial yang pertama dari tindakan awal yang diikuti oleh
pengorganisasian dan kepemimpinan sumber daya manusia atau sumber daya lainnya
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan sedangkan pengendalian (controlling) adalah fungsi
manajerial terakhir yang memastikan bahwa tindakan yang dimulai tersebut benar-benar
mampu mencapai tujuan organisasinya.
Dengan kata lain, Perencanaan memulai sebuah proses manajemen sedangkan
Pengendalian menyelesaikannya. Fungsi Kontrol atau Pengendalian pada manajemen
secara langsung berkaitan dengan Perencanaan karena manajer perlu memantau hasil
untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan pada proses perencanaan.
Selanjutnya, Pengendalian akan memberikan umpan balik atau feedback ke Perencanaan
dengan menunjukan penyimpangan yang terjadi terhadap kinerja yang telah
direncanakan. Apabila terjadi penyimpangan maka manajer harus dapat mengambil
tindakan seperlunya atau bahkan harus merubah Perencanaan untuk masa yang akan
datang.

Singkatnya hubungan dari kedua fungsi tersebut ialah perencanaan menetapkan sasaran
dan tujuan untuk organisasinya sedangkan Pengendalian atau Controlling memastikan
pencapaiannya. Tanpa Perencanaan, kegiatan Pengendalian menjadi tidak berdasar.
Sedangkan tanpa Pengendalian, Perencanaan menjadi kegiatan yang tidak berarti.

Anda mungkin juga menyukai