Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL JOURNAL REVIEW

Disusun untuk memenuhi tugas terstruktur dalam


Mata Kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa

DOSEN PENGAMPU :
Dr. EVA MARLINA GINTING, M.Si.

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6

AGNES YULIAN SITUMORANG (4163321001)


DEVI MAY PANGARIBUAN (4163321004)
MELFA AGUSTINA (4163321018)
RIZKA NAULI LUBIS (4163321025)

PENDIDIKAN FISIKA KELAS A (EKSTENSI)


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas “Critical
Journal Review” mata kuliah “Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa”. Tidak
lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr. Eva Marlina Ginting,
M.Si, selaku pembimbing mata kuliah, atas bimbingan yang telah diberikan
kepada kami sehingga memudahkan kami untuk menyelesaikan tugas Critical
Journal Review ini.
Kami juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan, oleh karena
itu kami meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan kami juga
mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhir kata kami mengucapkan
terima kasih.

Medan, 13 Maret2019

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
....................................................................................................................................
i
Daftar Isi
....................................................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
....................................................................................................................................
1
1.1 Latar Belakang
....................................................................................................................................
1
1.2 Tujuan Penulisan
....................................................................................................................................
1
1.3 Manfaat Penulisan
....................................................................................................................................
1
BAB II IDENTITAS DAN RIVIEW JURNAL
....................................................................................................................................
2
2.1 Identitas dan Riview Jurnal I
....................................................................................................................................
2
2.2 Identitas dan Riview Jurnal II
....................................................................................................................................
4
2.3 Identitas dan Review Jurnal III
....................................................................................................................................
5
2.4 Identitas dan Review Jurnal IV
....................................................................................................................................
9

ii
BAB III PENUTUP
....................................................................................................................................
12
3.1 Kesimpulan
....................................................................................................................................
12
3.2 Saran
....................................................................................................................................
12
Daftar Pustaka
....................................................................................................................................
13

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persaingan pada era globalisasi merupakan suatu keadaan yang tak terelakkan
yang meliputi segala bidang tanpa terkecuali persaingan dalam hal peningkatan
kualitas dan mutu pendidikan. Terkait hal tersebut, pendidikan formal juga
mendapati tantangan dalam pertanggungjawaban kepada masyarakat, dimana
kualitas lulusan yang jumlahnya tak sedikit itu perlu untuk selalu ditingkatkan
mutunya. Universitas Negeri Medan salah satu universitas terbesar di Sumatera
Utara bahkan di Indonesia juga tak luput dari ihtiar peningkatan kualitas dan mutu
lulusannya. Peningkatan kualitas dan mutu lulusan diarahkan salah satunya dengan
menghadirkan semangat mengkritik buku terkait mata kuliah yang ada. Selain itu,
kemampuan ini tentunya harus dipertajam dengan mendorong para mahasiswa
untuk mereviw jurnal terkait mata kuliah yang ditawarkan.
Terkait dorongan mengreview jurnal untuk mempertajam daya analisa
mahasiswa dalam tugas rutin, mata kuliah. Untuk itu tulisan ini kami dedikasikan
untuk diri sendiri dan siapa saja yang membutuhkan.

1.2 Tujuan Penulisan


1. Mengulas isi jurnal (mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam
jurnal).
2. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan
dalam jurnal.
3. Mencari kelebihan dan kekurangan dari jurnal tersebut.

1.3 Manfaat Penulisan


1. Untuk memenuhi tugas critical journal review mata kuliah Ilmu
Pengetahuan Bumi dan Antariksa
2. Untuk menambah pengetahuan tentang materi Bintang.

1
BAB II
IDENTITAS DAN RIVIEW JURNAL

2.1 Identitas dan Riview Jurnal I


Judul Fotometri Gugus Bintang Terbuka M67 (Ngc 2682)
Jurnal Fisika dan Aplikasinya
Download unj.ac.id
Volume dan Halaman Vol. 16, No. 2, Oktober 2015
Fajar Ramadhan, Rhorom Priyatikanto dan Judhistira
Penulis
Aria Utama
Riviewer Agnes Yulian Situmorang

Tanggal 11 Maret 2019

Menentukan besar nilai usia, pemerahan dan jarak


Tujuan Penelitian
gugus bintang terbuka M67
Gugus bintang yang dinamakan gugus bintang terbuka
Subjek Penelitian
M67 (NGC 2682).
Metode aperture photometry dengan bantuan
perangkat lunak. Aperture photometry adalah metode
Metode Penelitian
yang digunakan untuk mengukur besar fluks atau
intensitas cahaya.
Langkah Penelitian Menempatkan tiga buah lingkaran dengan diameter
beragam, dimana ketiga lingkaran tersebut
ditempatkan sedemikian rupa sehingga mengurung
sumber cahaya. Penggunaan tiga buah lingkaran
memiliki fungsi tersendiri, dimana lingkaran terdalam
digunakan untuk mengukur besar intensitas dari
sumber, lingkaran tengah sebagai area pembatas agar
meyakinkan bahwa intensitas terukur merupakan
intensitas sumber cahaya tanpa dikotori oleh pengaruh
lain, dan lingkaran terluar digunakan untuk mengukur
intensitas langit. Sistem fotometri yang digunakan
adalah sistem fotometri UBV dengan menggunakan
dua buah pita, yakni pita B dan V. Waktu paparan
(exposure time) untuk citra dengan pita V selama 60

2
detik, sedangkan untuk citra dengan pita B selama 120
detik. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 27
Januari 2000. Area gugus bintang terbuka M67
terpotret di langit memiliki ukuran 5,8 menit busur,
sedangkan pada citra obyek memiliki ukuran 256 x
256 piksel. Area langit yang terpotret merupakan
bagian dari gugus bintang M67 berpusat pada α = 8°
41’ 14,62”, δ = 11° 47’ 25,54” dan bukan merupakan
keseluruhan gugus.
Perhitungan jarak dilakukan dengan menggunakan
model kurva isochrone berusia 3,2 milyar tahun
sehingga mendapatkan nilai m-M dan color excess
sebesar 9,98 dan 0,06. Nilai m-M menunjukkan
Hasil Penelitian
perbedaan nilai magnitudo baku bintang dengan nilai
magnitudo mutlaknya, sedangkan nilai color excess
0,06 menunjukkan bahwa gugus bintang terbuka M67
jauh dari bidang galaksi
Pada pembahasan dalam jurnal ini penulis
menyertakan data nya secara lengkap dalam bentuk
Kelebihan Jurnal diagram, gambar, grafik maupun tabel juga
memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang
perangkat lunak imageJ.
Pada jurnal ini penulis tidak memberikan teori
Kelemahan Jurnal pendukung dalam penelitiannya. Tidak diberikan
contoh soal dalam penggunaan persamaan rumus.
Dari jurnal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
Magnitudo baku bintang anggota gugus bintang
terbuka M67 dalam pita B memiliki rentang nilai
Kesimpulan 10,318 hingga 17,08 sedangkan dalam pita V memiliki
rentang nilai 9,884 hingga 16,116. Gugus bintang
terbuka M67 berusia 3,2E9 tahun dan berjarak 909,49
pc.

3
2.2 Identitas dan Riview Jurnal 2
Judul Pengamatan Bintang dengan Software Stellarium
Jurnal Jurnal Pendikan Fisika
Download https://edoc.site
Volume dan Halaman -
Ayu Esty, Nida Robiah, Rima RJ
Penulis
Fatimah.
Riviewer Devi May Cristian Pangaribuan

Tanggal 11 Maret 2019

Penelitian bertujuan untuk membandingkan


Tujuan Penelitian magnitudo bintang sebenarnya dengan hasil
perhitungan.
Penghitungan jarak bintang menggunakan Software
Objek Penelitian
Stellarium.
Penelitian ini menggunakan metode percobaan
Metode Penelitian
software Stellarium
- Software stellarium disetting terlebih dahulu waktu
dan tempat sesuai dengan lokasi tempat pengambilan
data, yaitu Bandung.
Langkah Penelitian - Menghitung magnitude mutlak dan magnitude
semudari rumus: 𝑚 − 𝑀 = −5 + 5 log d
- Kemudian dilakukan penghitungan magnitudo
bintang dengan menggunakan software Stellarium.
Dari data yang ditampilkan pada jurnal diketahui
bahwa magnitude mutlak dan magnitude semu yang
ada dalam software stellarium sama dengan magnitude
mutlak dan magnitude semu hasil perhitungan dengan
menggunakan rumus.
Hasil Penelitian
Nilai magnitudo semu dan magnitudo mutlak hasil
perhitungan sama dengan nilai magnitudo semu dan
magnitudo multak yang tertera pada stellarium
dengan selisih kurang dari 0.001 yang berarti data
yang dihitung dapat dikatakan sesuai dengan literatur.
Kelebihan Jurnal Penelitian pada jurnal ini sekaligus memberikan
pengetahuan kepada pembaca tentang perangkat lunak

4
komputer yaitu Stellarium.
Jurnal ini hanya memasukkan sedikit teori saja dan
dalam penulisan teorinya tidak disertakan sumber dari
Kelemahan Jurnal
teori tersebut. Daftar pustaka dari jurnal ini juga
sedikit.
Dari jurnal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
penghitungan magnitudo bintang secara manual dan
Kesimpulan software Stellarium memiliki hasil yang sama. Jadi
software Stellarium dapat digunakan untuk
menghitung jarak dan magnitudo bintang.

2.3 Identitas dan Riview Jurnal 3


Identifikasi Spektrum Bintang Ganda Di Rasi Sagittarius
Judul
menggunakan Filter Star Analyser 100
Jurnal Jurnal Fisika
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&
uact=8&ved=2ahUKEwi0i7626fzgAhWKXisKHQaWA
8gQFjAAegQIAhAC&url=https%3A%2F
Download
%2Fjournal.uinsgd.ac.id%2Findex.php%2Fahjop
%2Farticle%2Fdownload
%2F908%2F736&usg=AOvVaw1688OjlhwvbeGQu9w
TbAb-
Volume dan Halaman Vol. II No. 2 Th. 2016
Penulis Zaid Nasrullah, Sael Pane dan Thomas Djamaludin
Riviewer Melfa Agustina Nurfianti

Tanggal 11 Maret 2019

Untuk mengukur kecerlangan atau kegelapan langit


dengan data pembanding lainnya menggunakan
Tujuan Penelitian
analisis spektroskopi Star Analyser 100 dalam
ketinggian 219 meter diatas permukaan laut.
Subjek Penelitian Evolusi bintang ganda
Metode Penelitian Metode ini menggunakan filter analyser 100
Langkah Penelitian Setelah tiba ditempat lokasi dilakukanlah penyetingan

5
waktu, tempat dengan menggunakan GPS. Ini
memerlukan persiapan yang lebih matang karena pada
umumnya fenomena yangdapat dilihat mempengaruhi
terhadap waktu dan lokasi pengamat. Setelah itu
kamera yang telah dipasang Filter Star analyser 100
disimpan diatas tripod, untuk menentukandata yang
presisi kalibrasi kemiringan sangat diperlukan. Setelah
itu kamera diarahkan menuju azimuth objek.
Kemudian setelah mencapai waktu pengambilan data,
gambar direkam. RAW file merupakan file mentah
dari gambar tersebut sehingga untuk membukanya
diperlukan software pengeditan gambar. Gambar
terdiri dari beberapa layer sehingga ukuran file
tersebut sangatlah besar. Setelah resolusi gambar
ditingkatkan citra dibagikedalam beberapa komponen
berdasarkan intensitas dari objek bintang masing-
masing. Setelah didapat gambar hasil maka citra
tersebut dibandingkan dengan referensi. Referensi
data yang dijadikan pembanding yakni data simulasi
pada stellarium, kemudian dari hasil penelitian
sebelumnya yang menggunakan metode yang berbeda.
Dalam penyetingan ini kalibrasi kemiringan perlu
diperhatikan dengan baik, kemudian posisi kamera
sudah diarahkan ke azimuth tempat pengamatan.
Selanjutnya perakaman citra dalam bentuk gambar.
Hasil Penelitian Simulasi
ini merupakan data awal yang menentukan
pembanding dari citra yang dihasilkan dengan
menggunakan Filter star analyser. Koordinat yang
dipakai diinput secara manual. Data lokasi diambil
dari GPS offline agar data mendekati akurat.
Titik Bidik pada bagian Tengah di(kanan atas) adalah
objek yang dicari. Untuk kondisi ini objek sangat jauh

6
sehingga tidak terlihat secara jelas. Untuk itu objek
dapat diperbesar sehingga dapat terlihat dengan jelas.
Objek terlihat jelas . Jika lokasi tidak di input secara
manual maka sistem dari software akan mengarahkan
lokasi pada default yang artingaruang lingkup lokasi
yang lebih besar. Seperti contohnya jika kita
memasukan lokasi sukabumi maka yang dijadikan
titik utama adalah lokasi titik tengah/ibu kota dari
sukabumi tersebut. Jika ini dilakukan maka data
pengamat dan simulasi tidak akan akurat karena
terlalu jauh dari lokasi aslinya.
Hasilperbesaran Nova Sagittarii 2015 #2 (PNV
J18365700-2855420) pada software Stellarium.
Eksperimen
Setelah melakukan pengaturan alat seperti pada
Gambar 6, perekaman mulai dilakukan. Dalam teknik
pemotretan astrophotography, pengambilan gambar
pada malam hari memerlukan durasi waktu yang agak
lama untuk mendapatkan hasil yang maximal.
Perbedaan format gambar JPG dan RAW adalah jika
file resolusi file jpg diperbesar maka file tersebut akan
pecar akibat keterbatasan ukuran. Sedangkan, pada
format RAW jika resolusi diperbesar tidak akan
berpengaruh buruk kepada kualitas gambar karena
pada umumnya format file dalam bentuk raw memiliki
kapasitas yang sangat besar dibandingkan dengan
format file gambar yang lainnya.
Interface
Dari DSLR citra dibaca menggunakan usb link
menuju USB HUB yang menghubungkan laptop/PC
secara langsung. Pengendali/remote sebagai opsi
setting untuk mengatur durasi dan perbesaran gambar
yang diperlukan dalam mengambil objek.

7
Hasil foto berhasil mengidentifikasi adanya obyek
baru di asterisma teko teh di rasi Sagittarius yang
cukup redup dengan memperlihatkan citra aslinya.
Citra pada latar belakang merupakan citra asli
menggunakan kamera DSLR Canon 1200D dengan
teknik astrofotografi pada pukul 01:38 WIB.
Sedangkan pada citra sebelah kanan bawah hasil
editan sehingga lebih jelas dengan menaikan
kontras.Nova Sagittarii 2015-2 pada indikator tanda
silang yang mulai tampak noktah cahaya.
Pada jurnal ini terdapat kelebihannya yaitu metode
dalam langkah-langkah nya dipaparkan sangat jelas.
Disertain juga dengan alur penelitiannya. Juga
Kelebihan Jurnal
kelebihan dari jurnal ini lainnya yaitu dalam hasil dan
pembahasannya di jelaskan dengan luas disertai juga
dengan hasil gambar dari penelitian yang dilakukan
Kelemahan dari jurnal ini adalah masih kurangnya
penjelasan di dalam dasar teori nya dan kurangnya
Kelemahan Jurnal
mengambil dari pendapat-pendapat ahli mengenai
penelitian yang dilakukan
Berdasarkan hasil rajah yang mengindikasikan secara
periodik di samping beberapa pendefinisian dari
klasifikasi nova klasik khususnya yang mensyaratkan
Kesimpulan
kecerahan optik pada > 9 skala magnitudo selang
waktu kurang dari beberapa hari secara signifikan
dalam waktu 1000 hari atau kurang.

2.4 Identitas dan Riview Jurnal 4


Evolusi Bintang Pada Pembentukan Tata Surya Dan
Judul
Sistem Keplanetan
Jurnal Jurnal Pendidikan Fisika
Download Ejournal.radenintan.ac.id
Volume dan Halaman -
Penulis Khilyatul Khoiriyah

8
Riviewer Rizka Nauli Lubis

Tanggal 11 Maret 2019

Mengkaji secara teoritis tentang masalah


pembentukan dan evolusi awal sistem keplanetan
yang berawal dari proses kelahiran bintang, hingga
Tujuan Penelitian
terbentuknya cakram bintang, tata surya dan sistem
keplanetan berkembang dengan kesetimbangan
internal dan syarat batas tertentu
Subjek Penelitian Pembentukan dan evolusi awal sistem keplanetan.
Penelitian ini menggunakan metode studi literatur.
Sehingga, dengan menggunakan metode ini, penelitian
dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mengkaji
Metode Penelitian
secara teoritis buku-buku referensi beserta artikel-
artikel ilmiah yang relevan dengan masalah
pembentukan dan evolusi awal sistem keplanetan.
Pada umumnya beberapa buku atau artikel ilmiah
menggunakan simbol yang berbeda. Oleh karena itu,
dalam penulisan laporan penelitian ini akan dilakukan
penyeragaman dan penyelarasan dalam penulisan
simbol agar tidak terjadi kesalahan pemahaman.
Langkah Penelitian Selain itu juga dilakukan pengumpulan data-data
kuantitatif bendabenda luar angkasa yang telah
tersedia. Data-data tersebut dapat berupa tabel,
gambar, grafik dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan
untuk mendukung perhitungan teoritis kuantitatif
besaran-besaran yang terkait di dalamnya.
Hasil Penelitian Berdasarkan hasil pengamatan dan studi teoritis
beberapa peneliti dan ilmuwan pada bidang
Astrofisika dan Astronomi, tata surya dan sistem
keplanetan terbentuk dari sebuah bintang. Berawal
dari proses kelahiran bintang, hingga terbentuknya
cakram bintang, tata surya dan sistem keplanetan
berkembang dengan kesetimbangan internal dan syarat

9
batas tertentu.
Bintang terbentuk setelah ada peristiwa keruntuhan
gravitasi dari sebuah awan Hidrogen interstellar.
Cakram debu terbentuk mengelilingi bintang yang
baru lahir. Jika ada material yang jatuh di atas bintang,
sebagian akan menjadi panas dan dikeluarkan
sepanjang sumbu putar bintang. Cakram akan terlihat
melebar dengan bagian tengah yang lebih tipis di
bandingkan dengan bagian tepinya.
Bintang terbentuk karena adanya keruntuhan gravitasi
awan interstellar Hidrogen. Saat bintang menjadi
cukup panas, pertumbuhan material bintang akan
terhenti dan material bintang akan menerbangkan
cakram.
Menurut teori dan hasil pengamatan teleskop luar
angkasa Hubble, cakram debu terbentuk di sekitar
bintang yang baru lahir. Ilustrasi adanya cakram debu
di sekitar bintang yang baru lahir
Asal usul terbentuknya tata surya dan sistem
keplanetan berawal dari gagasan Laplace yang
menyatakan bahwa berawal dari suatu putaran awan
gas akan terjadi empat mekanisme berikut: a. Orbit
semua planet-planet berada pada satu bidang yang
sama. b. Semua planet mengelilingi Matahari dalam
arah yang sama. c. Lintasan orbit planet hampir
semuanya berupa lingkaran. d. Putaran planet pada
sumbunya sama dengan arah orbitnya pada Matahari
Kelebihan Jurnal Pada jurnal ini memiliki penjelasan-penjelasan pada
suatu objek yang diterangkan lengkap dan jelas dan
memberikan pendapat para ahli dan terdapat beberapa
gambar yang memudahkan pembaca untuk mengerti
maksud penulis sepeti Gambar Awan Molekuler
Bamard 68 yang merupakan yang merupakan tempat

10
awal dimulainya pembentukan bintang.
Pada jurnal ini ada beberapa rumus, salah satunya
rumus Laju massa yang hilang karena fotoevaporasi
Kelemahan Jurnal
dan jurnal ini tidak menjelaskan keterangan dai rumus
yang digunakan
Dari jurnal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa
terbentuknya tata surya dan system keplanetan yang
berawal dari proses kelahiran bintang, hingga
Kesimpulan
terbentuknya cakram bintang, tata surya dan sistem
keplanetan berkembang dengan kesetimbangan
internal dan syarat batas tertentu

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan aspek yang ditinjau, jurnal ini sudah sangat bagus yaitu
dilengkapi dengan identitas, pendahuluan yang mencakup landasan teoritis, tujuan
penelitian, metode yang digunakan juga sangat bagus dan instrument
penelitiannya mudah digunakan sehingga  pengambilan datanya tidak
membutuhkan waktu yang lama. Pembahasan pada jurnal ini juga dibuat secara
terperinci dan detail dan memberikan solusi dalam memecahkan masalah.

3.2 Saran
Jurnal tersebut dapat disarankan sebagai jurnal referensi atau sebagai jurnal
pembanding terutama bagi mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika yang ingin
melakukan penelitian tentang materi bintang, karena jurnal tersebut sudah cukup
lengkap dan dasar teori yang digunakan juga tepat.

12
DAFTAR PUSTAKA

Esty, Ayu, dkk. (2015). Pengamatan Bintang dengan Software Stellarium. Jurnal
Pendikan Fisika
Khoiriyah, Khilyatul. (2016). Evolusi Bintang Pada Pembentukan Tata Surya
Dan Sistem Keplanetan. Jurnal Pendidikan Fisika
Nasrullah, Zaid, dkk. (2016). Identifikasi Spektrum Bintang Ganda Di Rasi
Sagittarius menggunakan Filter Star Analyser 100. Jurnal Fisika
Ramadhan, Fajar, dkk. (2015). Fotometri Gugus Bintang Terbuka M67 (Ngc
2682). Jurnal Fisika dan Aplikasinya

13

Anda mungkin juga menyukai