Anda di halaman 1dari 24

PROGRAM KERJA MAHASISWA KKN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Desa : Sijambur
Kecamatan : Ronggur Nihuta
Kabupaten : Samosir

No. Nama Nim Program Studi Fakultas

1. Adi Pranata Sinurat 5163111001 Pend. Teknik Bangunan FT


2. Chintia Monika Sihaloho 4163342007 Pend. Biologi Bilingual FMIPA
3. Citra Girsang 3163122008 Pend. Antropologi FIS
4. Devi May C Pangaribuan 4163321004 Pend. Fisika FMIPA
5. Erni Sihotang 1163311029 PGSD FIP
6. Irma Siagian 7161141017 Pend. Ekonomi FE
7. Jusmen W. J. Gurning 5162131015 Pend. Teknik Elektro FT
8. Lawrence H. Sirait 6163210024 Ilmu Keolahragaan FIK
9. Linda Cindi Marpaung 4161230014 Matematika FMIPA
10. Ricky Richard Sinaga 7162210012 Manajemen FE
11. Ridoan Anak Ampun 5162211005 Pend. Teknik Bangunan FT
12. Rodearny Purba 2163311033 Pend. Bhs dan Sastra Indonesia FBS
13. Ruth N. V. Sitanggang 3163111036 PPKn FIS
14. Sampitmo Karina Padang 2163342018 Pend. Seni Musik FBS
15. Srikanti Hutasoit 4163111062 Pend. Matematika FMIPA
16. Swis Marito Marbun 2163131029 Pend. Bahasa Prancis FBS
17. Tioris Rika Marbun 7161142036 Pend. Akuntansi FE
18. Try Arjuna Tindaon 2163220050 Sastra Inggris FBS
19. Weynata Siregar 7163220063 Akuntansi FE
20. Yuniko A. Pandiangan 2162151013 Pend. Seni Rupa FBS

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARKAT


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
IMPLEMENTASI KAMPUNG TEMATIK OLEH MAHASISWA
KKN (KULIAH KERJA NYATA) UNIMED DI DESA SIJAMBUR,
KEC. RONGGUR NIHUTA, KAB. SAMOSIR TAHUN 2019

DESA : SIJAMBUR
KECAMATAN : RONGGUR NIHUTA
KABUPATEN : SAMOSIR

OLEH
No. Nama Nim Program Studi Fakultas

21. Adi Pranata Sinurat 5163111001 Pend. Teknik Bangunan FT


22. Chintia Monika Sihaloho 4163342007 Pend. Biologi Bilingual FMIPA
23. Citra Girsang 3163122008 Pend. Antropologi FIS
24. Devi May C Pangaribuan 4163321004 Pend. Fisika FMIPA
25. Erni Sihotang 1163311029 PGSD FIP
26. Irma Siagian 7161141017 Pend. Ekonomi FE
27. Jusmen W. J. Gurning 5162131015 Pend. Teknik Elektro FT
28. Lawrence H. Sirait 6163210024 Ilmu Keolahragaan FIK
29. Linda Cindi Marpaung 4161230014 Matematika FMIPA
30. Ricky Richard Sinaga 7162210012 Manajemen FE
31. Ridoan Anak Ampun 5162211005 Pend. Teknik Bangunan FT
32. Rodearny Purba 2163311033 Pend. Bhs dan Sastra Indonesia FBS
33. Ruth N. V. Sitanggang 3163111036 PPKn FIS
34. Sampitmo Karina Padang 2163342018 Pend. Seni Musik FBS
35. Srikanti Hutasoit 4163111062 Pend. Matematika FMIPA
36. Swis Marito Marbun 2163131029 Pend. Bahasa Prancis FBS
37. Tioris Rika Marbun 7161142036 Pend. Akuntansi FE
38. Try Arjuna Tindaon 2163220050 Sastra Inggris FBS
39. Weynata Siregar 7163220063 Akuntansi FE
40. Yuniko A. Pandiangan 2162151013 Pend. Seni Rupa FBS

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2019
LEMBAR PENGESAHAN

Nama Program : Kuliah Kerja Nyata (KKN)


Desa : Sijambur
Kecamatan : Ronggur Nihuta
Kabupaten : Samosir
Kepala Desa : Judiman Naibaho
Dosen Pembimbing Lapangan : Saipul Ambri Damanik, S.Pd.,M.Pd

Medan, 15 Agustus 2019


Mengetahui: Disetujui:
Kepala Desa Dosen Pembimbing Lapangan

Judiman Naibaho Saipul Ambri Damanik, S.Pd.,M.Pd


NIP.198710262014041001
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmatNya
kami dapat menyelesaikan laporan KKN (Kuliah Kerja Nyata) ini. Laopran ini disusun
untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan mata kuliah KKN (Kuliah
Kerja Nyata) di Universitas Negeri Medan.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini merupakan salah satu upaya dalam menjalin kerja
sama yang baik antara kampus dengan berbagai desa, khususnya desa yang ada di
Sumatera Utara. Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini juga diharapkan memberikan dampak
yang baik bagi warga desa yang bersangkutan, agar daapat memajukan desa.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada beberapa pihak yang ikut


mendukung proses pembuatan laporan ini hingga selesai, yaitu:

1. Bapak Saipul Ambri Damanik, S.Pd.,M.Pd, selaku dosen pembimbing lapangan


kami di Desa Sijambur.
2. Bapak Judiman Naibaho, selaku bapak kepala desa di Desa Sijambur, teruntuk
banyak pelajaran berharga yang sudah kami peroleh selama masa KKN.
3. Bapak ibu guru yang ada di SMA N 1 Ronggur Nihuta, SD N 3 Desa Sijambur,
SD N 9 Desa Sijambur yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
4. Seluruh warga Desa Sijambur yang sudah menerima dan membimbing kami
selama masa KKN.
5. Orang Tua yang sudah mendukung kami bukan hanya dukungan moril tetapi
juga dukungan materi.
6. Kepada diri sendiri karena telah berhasil bertahan sejauh ini, kita hebat.

Laporan KKN ini masih jauh dari yang diharapkan, oleh sebab itu kami sebagai
penulis sangat mengharapkan saran dan sumbangan pemikiran dalam penyempurnaan
laporan ini pada masa yang akan datang. Atas saran dan sumbangan pemikiran yang
diberikan diucapkan terimakasih.

Sijambur, 15 Agustus 2019

Mahasiswa KKN Sijambur


DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Lokasi KKN

Kabupaten Samosir merupakan kabupaten baru hasil pemekaran dari


Kabupaten Toba Samosir yang diatur UU RI Nomor 36 Tahun 2003 tanggal 18
Desember 2003. Secara geografis Kabupaten Samosir terletak pada 20 o 24’ – 20o
25’ Lintang Utara dan 980o 21’ – 990o 55’ Bujur Timur. Secara administratif
wilayah Kabupaten Samosir diapit oleh tujuh kabupaten, yaitu sebelah Utara
berbatasan dengan Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun; disebelah Timur
berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir; disebelah Selatan berbatasan dengan
Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbang Hasundutan; dan sebelah
Barat berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Barat.

Kabupaten Samosir terdiri dari 9 kecamatan, 6 kecamatan berada di Pulau


Samosir, dan 3 kecamatan di daerah lingkar luar Danau Toba tepat pada punggung
pegunungan Bukit Barisan, yaitu: Kecamatan Harian, Nainggolan, Onan Runggu,
Palipi, Pangururan, Ronggur Nihuta, Sianjur Mulamula, Simanindo, Sitiotio.
Sijambur adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Ronggur Nihuta.

Desa Sijambur merupakan desa yang penduduknya mayoritas atau bahkan


keseluruhannya merupakan Suku Batak Toba. Penduduk di Desa Sijambur ini
menganut agama Protestan dan Katolik, dibuktikan dengan adanya beberapa rumah
ibadah yaitu Gereja Katolik Dolok Nauli I, Katolik Dolok Nauli II, serta HKBP,
dan GKPI.

Masyarakat Desa Sijambur hampir keseluruhan mata pencahariannya adalah


bertani. Adapun jenis tanaman yang masyarakat tanam diantaranya adalah kopi,
cabe, ubi, jagung, cengkeh, jahe, padi, dan jenis tanaman lainnya. Sistem mata
pencaharian masyarakat Sijambur (bertani) dipengaruhi oleh suhunya yang dingin
(<300C). Pada umumnya, masyarakat Desa Sijambur mengelola lahan mereka
masing-masing. Pemenuhan kebutuhan penduduk ini pada dasarnya merupakan
hasil dari pengelolaan lahan masing-masing, baik itu untuk kebutuhan sehari-hari
maupun untuk membiayai pendidikan.
Pendidikan di desa Sijambur didukung oleh adanya beberapa sekolah, baik
itu tingkat sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah
menengah atas (SMA). Penduduk di desa Sijambur kebanyakan melanjutkan
sekolahnya mulai dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas di desa
Sijambur, dan kemudian merantau untuk melanjutkan kuliah atau sekadar mencari
pekerjaan. Sedikit ditemukan pemuda yang menganggur di desa Sijambur,
dikarenakan mereka lebih memilih untuk merantau dan melanjutkan pendidikan
atau mencari pekerjaan.

B. Tujuan Pelaksanaan KKN


Adapun tujuan pelaksanaan KKN ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa dalam mengaplikasikan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang telah dimiliki.
2. Untuk merancang dan melaksanakan program yang dapat mengembangkan
potensi masyarakat Desa Sijambur.
C. Manfaat Pelaksanaan KKN
Adapun manfaat pelaksanaan KKN ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa KKN
Manfaat yang diperoleh mahasiswa peserta KKN Sijambur adalah sebagai
berikut:
a. Membangun kolaborasi multidisiplin dalam berpikir dan bekerja dalam
mendampingi masyarakat untuk mewujudkan pembangunan Desa
Sijambur.
b. Mengembangkan pengetahuan, keterampilam dan sikap dalam
mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi di Desa Sijambur.
c. Melatih kemampuan berpikir dalam melakukan observasi, penelaahan,
perumusan, dan pendampingan untuk memberdayakan potensi
masyarakat Desa Sijambur.
2. Masyarakat Desa Sijambur
Manfaat yang diperoleh masyarakat Sijambur sebagai mitra pelaksanaan
KKN adalah sebagai berikut:
a. Memperoleh pengetahuan dan keterampilan praktis melalui program
pendampingan.
b. Memperoleh pendampingan pembangunan desa untuk meningkatkan
taraf hidup.
c. Memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan
program pembangunan berkelanjutan.
3. Pemerintah Daerah
Manfaat yang diperoleh Pemerintah Daerah mitra pelaksanaan KKN
mahasiswa Universitas Negeri Medan adalah sebagai berikut:
a. Memperoleh informasi tentang potensi Desa Sijambur melalui observasi
yang komprehensif yang dilakukan oleh mahasiswa.
b. Hasil penelaahan, perumusan, dan program pendampingan secara
komprehensif yang dilakukan mahasiswa dapat digunakan sebagai
informasi untuk merencanakan pembangunan Desa Sijambur.
4. Unimed
Manfaat yang diperoleh oleh Universitas Negeri Medan pada pelaksanaan
KKN mahasiswa Universitas Negeri Medan adalah sebagai berikut:
a. Merintis dan membangun kerjasama antara Universitas Negeri Medan
dengan Pemerintah Daerah dan masyarakat sehingga dapat menjadi
pendamping pemberdayaan masyarakat.
b. Mendapat informasi tentang potensi Desa Sijambur sebagai acuan dalam
pengembangan tri darma perguruan tinggi.
D. Program Desa

Desa Sijambur memiliki beberapa program kerja yang sudah berlangsung


sejak lama tetapi masih dilakukan secara rutin hingga sekarang, kemudian ada juga
program desa yang baru dilakukan akhir-akhir ini dan sedang dalam proses
pengerjaan. Adapun beberapa program tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Jumat Bersih

Jumat bersih merupakan program rutin Desa Sijambur yang dilakukan


setiap hari Jumat. Adapun kegiatan yang dilakukan masyarakat Desa Sijambur pada
Jumat bersih ini yaitu membersihkan seluruh Desa Sijambur, mulai dari batas awal
dasa hingga batas akhirnya. Jumat bersih ini biasanya dilakukan di pagi hari sekitar
pukul 08.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB.
2. Pembangunan Posyandu

Pembangunan Posyandu merupakan salah satu program Desa Sijambur yang


masih dalam proses pengerjaan. Selain sebagai Posyandu, tempat ini juga
direncanakan sebagai sekolah untuk anak usia dini (PAUD/TK). Hal tersebut
dikarenakan belum tersedianya sekolah untuk anak usia dini di Desa Sijambur yang
mengakibatkan masyarakat harus menempuh jarak yang jauh (desa lain) agar bisa
menjangkau sekolah untuk anak usia dini. Sehingga Pemerintah Desa memutuskan
untuk menggunakan Posyandu tersebut sebagai sekolah anak usia dini nantinya
setelah selesai dibangun.
BAB II
ANALISIS SITUASI DESA
Desa Sijambur merupakan sebuah desa yang homogen. Hal ini dapat dilihat dari
suku yang dimiliki oleh penduduk desa ini, yaitu keseluruhan merupakan Suku Batak
Toba. Berdasarkan hal tersebut, penduduk di Desa Sijambur ini menggunakan Bahasa
Batak Toba untuk berinteraksi satu dengan lain. Hal ini berlaku pada semua penduduk
tanpa memandang usia. Berdasarkan pengamatan mahasiswa KKN, penggunaan Bahasa
Batak Toba di kalangan masyarakat menimbulkan adanya rasa dekat antar komponen
masyarakat itu sendiri. Selain kesamaan suku, penduduk Desa Sijambur juga disatukan
oleh persamaan kepercayaan. Penduduk Desa Sijambur keseluruhannya merupakan
penganut agama kristen, tepatnya agama Katolik dan Protestan. Terdapat 4 rumah
ibadat di Desa Sijambur ini, yaitu Gereja Katolik Dolok Nauli I, Katolik Dolok Nauli II,
serta HKBP, dan GKPI.

Sistem kekerabatan di desa ini masih sangat kuat, mengingat hal pertama yang
dilakukan penduduk desa saat bertemu orang baru bukan bertanya mengenai nama
melainkan klan atau marga (sebutan untuk Suku Batak). Hal ini dilakukan untuk
melihat ada atau tidaknya ikatan keluarga, yang kemudian jika ada, maka akan
menambah kedekatan antar individu berdasarkan kesamaan nenek moyang.

Pada sistem mata pencaharian, Desa Sijambur memiliki potensi dalam bidang
pertanian. Hal ini sesuai dengan keadaan cuaca atau suhu di Desa Sijambur yang
cenderung dingin. Adapun jenis tanaman yang ditanami oleh penduduk Desa Sijambur
adalah kopi, cabe, jagung, cengkeh, jahe, ubi, padi, dan jenis tanaman lainnya.
Pengelolaan lahan di Desa Sijambur ini keseluruhannya masih dengan cara manual. Hal
ini dikarenakan belum adanya teknologi canggih yang berkembang di Desa Sijambur
ini. Untuk sebagian pertanian yang sudah canggih, dalam membersihkan lahan atau
menggemburkan tanah petani hanya perlu menggunakan traktor, tetapi dikarenakan di
Desa Sijambur ini belum ada traktor, petani menggunakan cangkul untuk
menggemburkan tanah. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa Desa Sijambur berpotensi dalam bidang pertanian meskipun belum didukung
dengan adanya teknologi canggih.
Petani di Desa Sijambur jarang atau bahkan tidak ada yang menanam sayur-
mayur, hal tersebut dikarenakan minimnya sumber air di Desa Sijambur, mengingat
tanaman sayur-mayur hampir keseluruhannya membutuhkan air yang cukup.

Masalah air di Desa Sijambur ini tidak hanya pada bidang pertanian, tetapi untuk
memenuhi kebutuhan air sehari-hari masyarakat Desa Sijambur bahkan mengalami
kesulitan. Masyarakat mengandalkan air hujan untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari, seperti memasak, mandi, mencuci, dan minum. Jika musim kemarau tiba,
maka masyarakat Desa Sijambur harus pergi ke sumber mata air yang biasa disebut
Mual. Mual merupakan sebuah kata yang berasal dari Bahasa Batak Toba yang biasa
digunakan oleh masyarakat Desa Sijambur untuk menyebut sumber mata air yang ada di
desa tersebut. Mual di Desa Sijambur ini sudah dibuat seperti sumur, dengan pinggiran
yang sudah dibeton dan menghasilkan air yang bersih, yang menjadi keluhan
masyarakat adalah mual tersebut masih terbuka, sehingga masyarakat khususnya
perempuan kesulitan untuk mandi. Sejauh yang mahasiswa KKN tahu, hanya terdapat
satu mual di Desa Sijambur, mual inilah sebagai sumber harapan bagi masyarakat saat
musim kemarau sudah tiba.

Selain mual, masyarakat juga pergi ke tala-tala untuk sekadar mencuci pakaian
dan mencuci piring. Tetapi jika kemarau sudah berlangsung lama, masyarakat juga
kadang-kadang mengambil air dari tala-tala tersebut untuk kebutuhan kamar mandi.
Tala-tala merupakan kolam atau genangan air yang cukup besar. Yang menyebabkan
masyakat mengambil air dari tala-tala ini untuk sebagaian kebutuhan mereka adalah
karena lokasinya yang tidak terlalu jauh dari pemukiman penduduk, yaitu berada tepat
di samping jalan raya. Jika dibandingkan dengan mual, kualitas air yang dihasilkan
sangatlah berbeda, air dari tala-tala tidak layak konsumsi, dikarenakan airnya yang
kotor dan berwarna kuning, bahkan masyarakat juga memandikan kerbaunya di tala-
tala tersebut.

Selian bertani, usaha lain yang dilakukan oleh masyarakat Desa Sijambur yaitu
membuka usaha dagang (warung). Ada beberapa warung yang berkembang di Desa
Sijambur ini, yaitu warung yang bergerak di bidang makanan, misalnya makanan
ringan, gas LPG, beras, air galon, dan beberapa makanan serta kebutuhan sehari-hari
lainnya. Setiap hari Rabu pedagang dari luar daerah biasanya juga akan datang dan
membawa berbagai macam makanan pokok, hal ini dikarenakan jarak yang lumayan
jauh dari Desa Sijambur ke pusat perbelanjaan.

Di Desa Sijambur ini tidak ada pasar, sehingga jika ingin berbelanja bahan
makanan masyarakat harus pergi ke pusat kota. Pada umumnya masyarakat Sijambur
pergi ke Pangururan, dikarenakan Pangururan merupakan daerah yang paling dekat dan
masih dapat dijangkau. Masyarakat Desa Sijambur pergi ke pasar yang ada di
Pangururan, tepatnya pada hari Rabu dengan menggunakan angkutan umum, karena
pada hari tersebutlah ada angkutan umum untuk pergi ke Onan, Onan Baru Pangururan.
Sangat sulit untuk bepergian ke daerah lain kecuali hari Rabu, diakibatkan sulitnya
transportasi, kecuali penduduk bersangkutan memiliki kendaraan pribadi.

Infrastruktur jalan di Desa Sijambur ini sudah baik, bahkan sebagian sudah di
aspal. Meskipun terdapat beberapa lokasi yang jalannya belum diperbaiki. Yang
menjadi kendalanya bukan infrastruktur jalan, melainkan sulitnya transportasi. Hal ini
dibuktikan dengan seringnya para wisatawan luar negeri melintasi Desa Sijambur.

Perkembangan suatu desa biasanya didukung dengan adanya program desa


tersebut. Di Desa Sijambur ini terdapat beberapa program desa, seperti Jumat Bersih,
PKK (Perberdayaan Kesejahteraan Keluarga), dan saat ini sedang berlangsung program
pembangunan posyandu. Jumat bersih merupakan kegiatan gotong royong yang
dilakukan oleh masyarakat Desa Sijambur secara rutin guna membersihkan lingkungan
sekitar. Jumat bersih tidak hanya dilakukan oleh masyarakat saja, tetapi juga diterapkan
di setiap sekolah yang ada di Desa Sijambur. Program selanjutnya yaitu PKK, yaitu
organisasi perkumpulan ibu-ibu. Adapun beberapa kegiatan yang dilakukan di PPK ini
adalah membuat kreativitas berupa bantal kursi dengan bahan utama plastik bekas.
Kegiatan lainnya yaitu ikut serta dalam memeriahkan Hari Ulang Tahun Negara
Kesatuan Republik Indonesia (HUT NKRI) dengan cara mempersembahkan tarian
tradisional. Selanjutnya, program desa yang saat ini sedang berlangsung yaitu
pembangunan posyandu. Pembangunan posyandu ini nantinya juga direncanakan
sebagai tempat untuk mendidik anak usia dini (PAUD). Pada dasarnya sudah terdapat
satu PAUD di Desa Sijambur, tetapi mengingat luas desa serta jarak antara satu rumah
dengan rumah yang lain yang lumayan jauh, maka diperlukan pembangunan satu PAUD
lagi agar masyarakat lebih mudah untuk menjangkaunya.
Desa Sijambur memiliki beberapa sekolah untuk mendukung pendidikannya,
yaitu SD Negeri 3 Sijambur, SD Negeri 9 Sijambur yang sekarang sudah menjadi
sekolah Adiwiyata, dan yang terakhir SMA Negeri 1 Ronggur Nihuta. Meskipun sudah
terdapat SMA di Desa Sijambur ini, tetapi belum ditemukan adanya karang taruna,
melainkan hanya ada kegiatan kepemudaan di gereja. Setiap pemuda/i Desa Sijambur
yang sudah menyelesaikan pendidikannya pergi ke luar daerah untuk melanjutkan
pendidikan atau sekadar merantau. Sehingga sangat sulit ditemukan pemuda/i desa yang
menetap di kampung (menganggur).

Pendidikan merupakan fokus utama yang menjadi target mahasiswa KKN di


Desa Sijambur. Melihat kondisi pendidikan di desa ini masih banyak yang perlu
diperbaiki agar dapat lebih maju lagi. Masih terdapat banyak siswa yang tidak dapat
baca tulis meskipun sudah duduk di bangku kelas 3. Seperti yang sudah dibahas
sebelumnya mengenai wisatawan yang sering melintasi Sijambur, maka perlu diberikan
pembelajaran secara efisien bagi seluruh anak-anak agar bisa berinteraksi dengan
wisatawan asing. Bukan hanya itu, mengingat bahwa Desa Sijambur bukan lah desa
yang kecil, maka ada baiknya jika dibuka beberapa bimbingan belajar agar
mempermudah anak-anak untuk mendapatkan ilmu selain dari pendidikan formal yang
diikutinya.

Berdasarkan seluruh pemaparan di atas terkait Desa Sijambur, maka Desa


Sijambur sudah termasuk desa yang berkembang. Hal tersebut dapat dilihat dari
kehidupan sosial masyarakat, potensi yang dimiliki desa, infrastruktur, organisasi
kemasyarakatan yang ada, serta pendidikan yang didukung oleh adanya sarana
prasarana berupa sekolah. Hal yang perlu dikembangkan di Desa Sijambur ini yaitu
sosialisasi mengenai keluarga berencana, hal ini diperlukan guna menciptakan
kesadaran pada masyarakat mengenai pentingnya perencanaan mengenai masa depan
anak sehingga membatasi jumlah kelahiran. Selanjutnya yaitu pembentukan karang
taruna bagi pemuda/i desa. Pembentukan karang taruna sangat diperlukan di suatu
desa,kerena dengan adanya karang taruna dapat dijadikan sebagai wadah untuk
menuangkan kreativitas yang dimiliki oleh pemuda/i desa. Selan itu, karang taruna
berfungsi untuk mencerdaskan pemuda/i desa dan terbentuknya semangat kejuangan
generasi muda khususnya dalam mengembangkan desa.
Berdasarkan seluruh situasi yang telah dijelaskan di atas, maka diperlukan
beberapa program untuk mendukung semua potensi yang dimiliki oleh Desa Sijambur
dan untuk memperbaiki sebagian tatanan hidup masyarakat agar terwujud desa yang
lebih maju, baik di bidang pertanian, pendidikan, dan sosial.
BAB III
RUANG LINGKUP POTENSI
Pada bab sebelumnya telah dibahas mengenai potensi Desa Sijambur, salah
satunya pada bidang pertanian. Pertanian merupakan usaha yang menjanjikan jika
dikelola dengan baik serta didukung adanya modal dan teknologi canggih. Di negara-
negara maju, untuk melakukan sebuah pekerjaan tidak dibutuhkan lagi tenaga manusia,
melainkan semua pekerjaan dikerjakan dengan mesin. Tetapi berbeda dengan Indonesia
mengingat negara Indonesia masih merupakan negara berkembang, sehingga belum
memiliki teknologi canggih seperti negara maju lainnya. Adapun tenaga canggih yang
ada di Indonesia yang digunakan untuk mendukung pertanian adalah traktor, mesin
untuk menggemburkan tanah sawah, mesin untuk memanen padi, mesin untuk
memanen jagung, dan beberapa mesin lainnya. Tetapi yang menjadi kendalanya adalah
penyebaran mesin-mesin tersebut belum ada di seluruh desa yang ada di Indonesia,
salah satunya Desa Sijambur. Oleh sebab itu dalam pengerjaannya masyarakat di Desa
Sijambur masih dengan cara yang manual.

Pertanian di Desa Sijambur perlu dikembangkan karena pertanian merupakan


satu-satunya pekerjaan yang dapat dilakukan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
hidup, baik untuk kebutuhan sehari-hari serta untuk menunjang biaya pendidikan.
Kendala yang dihadapi masyarakat yang ada di Desa Sijambur adalah kurangnya modal
berupa materi, sumber daya manusia yang masih kurang terampil dalam pemanfaatan
serta pengelolaan sumber daya alam yang tersedia, serta belum dudukung oleh teknologi
yang canggih. Hal ini dapat dilihat dari tanaman-tanaman yang dikelola oleh masyarakat
Sijambur, misalnya tanaman kopi. Pada dasarnya pengelolaan kopi harus dilakukan
dengan tercukupinya pupuk dan pergantian tanaman di dalamnya. Saat di lahan yang
ditanami kopi dibuat juga tanaman lain di dalamnya, maka akan menambah kesuburan
pada kopi tersebut, karena otomatis pupuk yang ditaburkan pada tanaman di dalam kopi
tersebut akan diserap juga oleh tumbuhan kopi.

Tanaman lainnya yang perlu dikembangkan di Desa Sijambur ini adalah ubi
kayu. Tanaman ubi kayu pada dasarnya sangat mudah untuk dikelola serta tidak
membutuhkan banyak modal berupa materi. Selain itu, tanaman ini tidak membutuhkan
waktu lama agar dapat dipanen. Tetapi dalam penanaman ubi ini terlebih dahulu
tanahnya harus digemburkan, dan untuk menggemburkannya maka dibutuhkan traktor
agar lebih mudah dan tidak membutuhkan waktu lama. Yang menjadi penghambat
perkembangan pertanian di Indonesia khususnya di Sijambur ini adalah terbuangnya
waktu untuk mengerjakan pekerjaan secara manual yang jika di negara maju sudah
dikerjakan dengan menggunakan mesin, sehingga waktu terbuang begitu saja yang
seharusnya dapat digunakan untuk mengerjakan pekerjaan lain.

Permasalahan yang sudah dijelaskan pada paragraf sebelumnya dapat


diselesaikan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan membentuk Kelompok
Tani. Kelompok Tani merupakan kumpulan beberapa orang yang dianggap mengerti
mengenai pertanian, baik dalam pengelolaannya serta pemanfaatan sumber daya alam
yang tersedia. Kelompok Tani ini nantinya akan memandu masyarakat untuk bercocok
tanam sesuai dengan prosedur pengelolaan lahan pada umumnya. Dengan proses
pengelolaan lahan yang tepat maka nantinya hasil panen tersebut akan memuaskan,
sehingga ekonomi masyarakat di Desa Sijambur dapat membaik.

Belakangan ini, pemerintah desa membuat sebuah kebijakan berupa pembagian


bibit tanaman avokad kepada penduduk desa. Masing-masing penduduk diberikan
sebanyak dua batang bibit tanaman tersebut. Bibit avokad tersebut nantinya diharapkan
dapat dikelola dan dikembangkan oleh masyarakat sehingga dapat menghasilkan buah
yang baik dan dapat menyokong perekonomian masyarakat.

Kendala lain yang dihadapi oleh masyarakat Desa Sijambur adalah sulitnya
memperoleh air. Pada bab 2 sudah dibahas mengenai sumber air yang biasanya dipakai
oleh masyarakat untuk memperoleh air. Namun yang menjadi masalah yaitu sumber air
yang digunakan belum sepenuhnya bersih bahkan ada suber air yang tidak layak
konsumsi dikarenakan ternak masyarakat dimandikan di tempat tersebut.

Pemerintah desa sudah beberapa kali mencoba untuk melakukan pengeboran


guna memperoleh air, namun dikarenakan daerah Desa Sijambur terlalu tinggi, maka
pengeboran tersebut tidak membuahkan hasil. Sangat sulit bagi pemerintah desa untuk
mengalirkan air ke rumah penduduk, karena jika air yang ada di mual (mata air)
dialirkan ke rumah penduduk maka air tersebut tidak akan cukup, mengingat beberapa
kali mual tersebut juga hampir kering terutama saat musim kemarau berkepanjangan.
Pemerintah desa ada baiknya membuat kebijakan lain, yaitu dengan
memperbaiki mual sebagai sumber mata air bagi warga Sijambur. Memperbaiki yang
dimaksud adalah dengan membangun mual layaknya kamar mandi atau permandian
pada umumnya, sehingga warga yang ingin mandi atau mengambil air tidak terganggu.
Selain itu, jika mual tersebut dibangun, maka air akan tetap bersih dan tidak dicemari
oleh dedaunan yang jatuh langsung ke dalam air. Program desa pada dasarnya terhalang
oleh dana. Minimnya dana menyebabkan pemerintah desa kesulitan untuk membuat
sebuah kebijakan. Pada dasarnya masalah air di Desa Sijambur dapat diatasi jika
didukung dengan adanya dana yang cukup, karena sekitar 3 km dari desa ini terdapat
sebuah danau, tepatnya danau di atas danau yang disebut masyarakat Danau Sidihoni.
Pembangunan perusahaan air minum akan berhasil dilakukan di Desa Sijambur ini jika
didukung oleh adanya dana, mengingat pembangunan air agar sampai ke rumah
penduduk membutuhkan dana yang besar. Kendala lain yaitu jarak rumah penduduk
yang lumayan jauh antara satu rumah dengan rumah lainnya, menyebabkan bahan yang
dibutuhkan untuk pembangunannya lebih besar dan tentu saja masyarakat akan dikenai
biaya besar pula. Melihat kondisi tersebut mahasiswa KKN merasa tertarik untuk
menangani masalah ini, oleh sebab itu mahasiswa KKN berencana untuk membuat
saringan air dalam skala besar. Saringan air ini nantinya akan digunakan untuk
membersihkan air yang ada di tala-tala agar kemudian dapat digunakan masyarakat.
program tersebut diharapkan dapat dilaksanakan agar masyarakat lebih mudah untuk
mendapatkan air bersih.

Kendala lain yang dihadapi desa ini yaitu di bidang pendidikan. Pada dasarnya
pendidikan yang baik akan menciptakan sumber daya manusia yang potensial serta
mampu memecahkan masalah. Oleh sebab itu pemerataan pendidikan perlu dilakukan di
Indonesia hingga ke pedesaan, meskipun sebenarnya sedang diupayakan oleh
pemerintah. Salah satu perbedaan paling mendasar antara pendidikan di kota dengan
pendidikan di pedesaan adalah kecepatan memperoleh informasi. Di desa, sangat sulit
bagi peserta didik untuk memperoleh informasi seputar pendidikan, hal ini dikarenakan
belum tersedianya komputer serta sulitnya jaringan internet. Pembelajaran jauh lebih
cepat di kota besar dengan adanya internet, sehingga siswa memiliki banyak literasi,
berbeda dengan pendidikan di pedesaan, peserta didik hanya mengandalkan buku
sebagai bahan literasi, buku yang digunakan juga masih terbatas.
Pendidikan di kota juga didukung dengan banyaknya bimbingan belajar, bahkan
bimbingan belajar online. Sementara di pedesaan, pembelajaran hanya di dapatkan di
sekolah, karena tidak tersedianya bimbingan belajar. Di Desa Sijambur, tidak ditemukan
adanya bimbingan belajar, walau hanya sekadar bimbingan belajar mata pelajaran
Bahasa Inggris dan Matematika seperti yang ada di desa pada umumnya.

Melihat kondisi di atas, maka mahasiswa KKN merasa tertarik untuk membuka
bimbingan belajar gratis untuk seluruh peserta didik yang ada di Desa Sijambur.
Mahasiswa KKN menyebut program tersebut sebagai konsultasi segudang ilmu. Selain
itu, mahasiswa KKN juga membuka rumah baca. Rumah baca tersebut menyediakan
banyak buku yang dapat dibaca oleh siapa saja terutama anak-anak yang ada di Desa
Sijambur. Rumah baca ini diharapkan akan mampu meningkatkan minat baca anak-anak
dan dapat memperbanyak literasi.
BAB IV
PERUMUSAN PROGRAM KERJA
Berdasarkan situasi Desa Sijambur yang telah dibahas sebelumnya, maka
mahasiswa KKN merencanakan beberapa program dimana ini merupakan program
individu mahasiswa untuk mengatasi masalah yang dihadapi Desa Sijambur. Berikut
adalah beberapa program yang ditawarkan.

Program I (Bimbingan Belajar Fisika)

Salah satu masalah yang dihadapi masyarakat Sijambur yaitu masalah di bidang
pendidikan. Oleh sebab itu mahasiswa KKN membuka sebuah bimbingan belajar fisika
untuk siswa SMA. Bimbingan belajar ini dilakukan di posko mahasiswa KKN.
Bimbingan belajar ini juga sejalan dengan program kerja kelompok mahasiswa KKN
yang disebut konsultasi segudang ilmu.

Jenis kegiatan yang dilakukan yaitu mengajar ilmu fisika yang belum dipahami
siswa disekolah serta membantu mengerjakan tugas siswa yang diberikan oleh guru.
Bimbingan ini dibuka pada hari Selasa, Kamis, dan Jumat pada pukul 14.30-18.00 WIB.
Degan adanya program ini diharapkan sangat bermanfaat bagi siswa mengingat di desa
Sijambur tidak tersedia bimbingan belajar.

Program II (Pembuatan Saringan Air Sederhana)

Pada bab sebelumnya sudah dijelaskan bahwa air menjadi salah satu
permasalahan di desa Sijambur. Dimana masyarakat hanya mengandalkan air hujan
untuk kebutuhan sehari-hari. Namun jika musim kemarau tiba, masyarakat harus pergi
ke sumber air untuk memperoleh air. Sejauh yang mahasiswa KKN tahu sumber air di
desa Sijambur ada 2 yaitu mual dan tala-tala. Sumber air yang berasal dari mual sudah
menghasilkan air yang bersih, sedangkan sumber air dari tala-tala menghasilkan air
yang berwarna coklat bahkan tidak layak konsumsi dikarenakan masyarakat sering
memasukkan kerbau kedalam tala-tala tersebut dengan maksud memandikan kerbau.
Walaupun begitu masyarakat tetap memanfaat air tersebut untuk kebutuhan sehari-hari
seperti mencuci piring, mencuci pakaian, bahkan anak-anak juga sering mandi
menggunakan air dari tala-tala tersebut. Mahasiswa juga sering melihat anak-anak
mengambil air dari tala-tala dengan ember dan jeriken untuk dibawa kerumah demi
kebutuhan kamar mandi. Hal itu tetap dilakukan oleh masyarakat dikarenakan memang
sulit mencari air jika musim kemarau tiba. Terkadang masyarakat harus membeli
airuntuk memperoleh air bersih, dimana harga 1 tangki air (1000 L) dijual dengan harga
100.000 dan tidak semua warga dapat membeli air tersebut dikarenakan masalah
ekonomi. Permasalahan air di Desa Sijambur ini memang cukup memprihatinkan
karena sebenarnya pemerintah desa sudah mencoba melakukan pengeboran, namun
karena lokasi Desa Sijambur yang tinggi maka sampai saat ini belum membuahkan
hasil.

Permasalahan inilah yang melatarbelakangi dilaksanakannya program


penjernihan air. Terlebih setelah melakukan wawancara dengan pemuda/i desa
Sijambur, mereka juga tidak pernah tahu bagaimana cara membuat saringan air bersih.
Dalam program pembuatan saringan air ini mahasiswa menggunakan bahan-bahan
sederhana yang mudah didapat dari lingkungan sekitar seperti pasir, kerikil, arang,
kapas dan ijuk.

Program ini dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus 2019 yaitu dengan


memberikan pengetahuan mengenai petingnya air bersih serta membuat dan
mendemonstrasikan saringan air sederhana kepada pemuda/i desa Sijambur.
BAB V
HASIL PELAKSANAAN PROGRAM
Program I (Bimbingan Belajar Fisika)
Program ini sejalan dengan program kerja kelompok mahasiswa KKN yang
disebut konsultasi segudang ilmu. Dimulai pada tanggal 30 Juli 2019 dan dibuka pada
hari Selasa, Kamis, dan Jumat pukul 14.30-18.00 WIB setelah melakukan observasi dan
pengenalan di SMA N 1 Ronggur Nihuta. Program ini ditujukan untuk siswa SMA
karena fisika sesuai dengan pelajaran siswa SMA.

Dalam bimbingan belajar ini beberapa siswa datang untuk belajar bersama dan
mengerjakan tugas-tugas fisika yang diberikan dari sekolah serta untuk mengulang
pelajaran fisika yang belum dipahami sebelumnya. Kendala yang dihadapi dalam
pelaksanaan program ini yaitu hanya ada satu mahasiswa jurusan fisika sehingga sedikit
mengalami kesulitan dalam membimbing dan mengajar siswa yang datang serta sumber
bacaan buku yang terbatas dimana mereka hanya mengandalkan buku paket dari
sekolah saja. Untuk mengatasi hal tersebut maka mahasiswa mengarahkan siswa SMA
untuk mencari sumber bacaan atau buku dari internet agar dapat menngerjakan soal
bersama-sama. Keberlanjutan program ini diharapkan siswa SMA dapat membentuk
kelompok belajar di Desa Sijambur sehingga mereka bisa saling bertukar pikiran
mengenai pelajaran dari sekolah yang belum dimengerti atau sekedar mengerjakan tugas
bersama.

Program II (Pembuatan Saringan Air Sederhana)

Program ini dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus 2019 di depan posko


mahasiswa KKN. Bentuk dari program ini yaitu dengan memberi penyuluhan mengenai
pentingnya air bersih dan kemudian membuat dan mendemonstrasikan saringan air
sederhana kepada pemuda/i Desa Sijambur.

Setelah mengumpulkan pemuda/i desa, mahasiswa kemudian memberikan


penyuluhan mengenai air bersih dan keadaan air di Desa Sijambur yang tidak layak
konsumsi atau bahkan untuk mencuci piring dan pakaian. Setelah itu mahasiswa
mendemonstrasikan pembuatan saringan air secara sederhana. Bahan yang digunakan
yaitu kerikil sebagai penyaring kotoran kasar, ijuk sebagai penyaring kotoran halus,
pasir sebagai pengendap kotoran-kotoran halus yang lolos dari ijuk, arang sebagai
penghilang bau, dan kapas sebagai lapisan penyaring akhir. Untuk membuat filter air ini
mahasiswa menggunkan wadah yang sederhana sebagai percobaan yaitu menggunakan
botol air 1,5 liter.

Ijuk

Kerikil

Pasir

Arang

ijuk

Kerikil

Kapas

Bahan yang digunakan dalam pembuatan saringan ini sangat mudah didapat dari
lingkungan sekitar desa. Demonstrasi yang di sampaikan oleh mahasiswa hanya
menggunaan wadah botol air yang kecil, namun diharapkan pemada/i desa dapat
membuat dengan skala yang lebih besar untuk dirumah misalnya dengan menggunakan
bekas galon air yang mungkin tidak dipakai lagi atau menggunakan ember. Dengan
adanya penyuluhan ini diharapkan pemuda/i desa mampu membuat saringan air
sederhana dirumah sehingga air yang diperoleh dari tala-tala dapat digunakan untuk
kebutuhan sehari-hari.
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh setelah penyelesaian kuliah kerja nyata
(KKN) ini adalah sebagai berikut:

B. Saran
Berdasarkan analisis situasi yang telah dilakukan selama proses KKN,
mahasiswa KKN memberikan beberapa saran/masukan untuk pengembangan Desa
Sijambur, yaitu sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
- Absensi kehadiran
- Program kerja KKN
- Jurnal harian setiap anggota
- Peta desa
- Struktur organisasi desa
- Program kerja individu dan kelompok
- Foto kegiatan

Anda mungkin juga menyukai