Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

PANCASILA

Disusun Oleh:

RESTI PERDANA SARI

1914201034

Dosen Pembimbing:

Dr. Toni Marsi SH. MH.MKn

Program Studi S1 Ilmu Keperawatan

STIKes Alifah Padang

Tahun 2019/2020
KESIMPULAN ILC

Pada acara ilc yg membahas tentang RUU HIP menghadirkan para pemateri handal banyak
momen-momen yang terjadi, salah satunya ngabalin yg pertama kali angkat bicara soal
polemik Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP),dalam
kesempatan itu, Ali Ngabalin meminta jangan ada saling tuduh dan fitnah terkait tanggapan
pada RUU HIP tersebut.

Mulanya, Ali Ngabalin menjelaskan bahwa dirinya baru saja mengikuti sidang pleno terkait
RUU tersebut.
Dia mengatakan "Dan kemarin kami sidang pleno saya juga menyatakan bahwa tiga hari
yang lalu sudah sampai di Sekretariat Negara,"
Lalu, Ngabalin meminta jangan ada saling melukai antar pihak terkait segala permasalahan
yang ada terlebih Indonesia merupakan negara demokrasi.
"Apa yang saya mau katakan bahwa tentu saja dalam negara demokrasi seperti Indonesia ini."
"Maka hal-hal yang terkait dengan masalah-masalah yang seperti draf Rancangan Undang-
undang ini, ini negara demokrasi."

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Ali Ngabalin angkat bicara soal
polemik Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).
"Menurut saya ini adalah suatu pembelajaran yang tidak baik itu sebabnya dalam rapat pleno
itu juga saya katakan."
"Mari kita telaah baik-baik kemudian kita gunakan momentum ini sebagai suatu proses dan
juga memberikan pembelajaran kepada masyarakat Indonesia," katanya.
Menurutnya setiap orang memiliki pendapat yang juga harus dihormati.
"Bahwa seperti inilah aspirasi masyarakat, aspirasi umat itu juga dipertimbangkan,"
sambungnya.

Setelah itu Ngabalin juga memberikan klarifikasi bahwa RUU HIP itu bukan inisiatif dari
Presiden Joko Widodo.
Mulanya, Ali Ngabalin menjelaskan bahwa pemerintah memutuskan untuk menunda
pembahasan RUU HIP.
Satu di antara alasannya adalah karena pemerintah ingin fokus menangani masalah pandemi
Covid-19 di Indonesia.
Katanya "Karena pertimbangan waktu dan prioritas terhadap langkah-langkah dan kerja-kerja
yang dilakukan oleh pemerintah khususnya dalam penanganan percepatan Covid-19 maka
sampai hari ini telah diambil satu keputusan."
"Untuk menunda pembahasan kajian pemerintah terhadap Draf Rancangan Undang-undang
yang dikirim oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia,"

Selain itu, Ngabalin juga menjelaskan bahwa RUU HIP itu merupakan ide dari DPR. "Karena
itu memang pada kesempatan momentum malam ini juga saya berkepentingan dari kantor
Staf Presiden untuk kami menyampaikan kepada seluruh masyarakat Indonesia."
"Bahwa draf dan rancangan undang-undanng ini adalah hak inisiatif Dewan Perwakilan
Rakyat Republik Indonesia," katanya.
Sehingga tidak benar jika di media sosial ada tudingan yang menyebut bahwa RUU HIP
merupakan inisiatif dari Jokowi.
Menurut dia, tuduhan-tuduhan itu adalah fitnah dan sesat.
"Sehingga kalau di media sosial itu ada beberapa pihak yang menuduh pemerintah dan
Presiden Joko Widodo untuk melakukan kesempatan-kesempatan dalam menyebarkan
berbagai paham-paham yang bertentangan dengan Ideologi Pancasila," katanya.
"Maka saya mau katakan pada kesempatan ini, bahwa ini adalah suatu penyebaran berita
bohong, fitnah dan sekaligus berita yang sesat dan menyesatkan," sambung Ngabalin.
Tak hanya akan fokus masalah Covid-19, RUU HIP juga ditunda agar pemerintah bisa lebih
mendapat aspirasi dan masukan terkait masalah tersebut.
"Itulah kami berkepentingan untuk hadir juga pada malam hari ini bahwa tidak ada satu RUU
yang Bapak Presiden yang tidak mempertimbangkan seluruh kepentingan dan aspirasi
masyarakat, itu clear itu," jelas Ngabalin.

Dalam talkshow ILC itu pengamat Tata Negara Irmanputra Sidin sampai mengundangkan
Azan di acara itu. Pengamat Tata Negara Irmanputra Sidin sampai mengundangkan,
Irmanputra Sidin juga menerjemahkan arti azan.

Selain Irmanputra Sidin, sejumlah narasumber turut hadir di antaranya Ahmad Basarah
(PDIP/MPR RI), Fadli Zon (Gerindra) hingga Ali Ngabalin, Abubakar Al Habsyi (PKS).
Dalam ulasannya, Irmanputra Sidin setuju dengan anggota Fraksi PKS DPR RI Habib
Abubakar Alhabsy.
"Jangan sampai Pancasila ini mau dipakai sebagai instrumen untuk meminggirkan Umat
Islam," kata Irmanputra Sidin setelah melantungkan azan.
Ia mengulas secara kuantitas umat Islam mayoritas di Indonesia hingga 80 persen ke atas.
"Tapi umat Islam tidak pernah minta APBN itu 80% dialokasikan untuk mereka," kata Irman.

Wakil Ketua DPP PDIP yang juga pimmpinan MPR RI, Ahmad Basarah lebih dulu jadi
narasumber. Ahmad Basarah dalam uraiannya menyampaikan fakta mengejutkan. Bahwa
usul Trisila dan Ekasila gotong royong di RUU HIP ternyata bukan dari Fraksi PDIP. "Tidak
etis kalau saya sebutkan di sini fraksinya," kata Ahmad Basarah.
Politisi Gerindra Fadli Zon sempat menanggapi pernyataan Ahmad Basarah tentang Bung
Karno dan Pancasila.

Setelah itu ada sikap dari partai PDIP dari polemik ini, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
menyebut partainya sepakat dengan masukan elemen masyarakat, termasuk Majelis Ulama
Indonesia (MUI), NU dan Muhammadiyah untuk menghapus pasal yang mengatur ciri pokok
Pancasila menjadi Trisila dan Ekasila dalam RUU Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut sikap itu diambil karena partainya mendengarkan
seluruh aspirasi masyarakat terkait polemik RUU HIP yang sedang dibahas di DPR RI.
"Dengan demikian terhadap materi muatan yang terdapat di dalam Pasal 7 RUU HIP terkait
ciri pokok Pancasila sebagai Trisila yang kristalisasinya dalam Ekasila, PDI Perjuangan
setuju untuk dihapus," kata Hasto

Draf RUU HIP tertanggal 20 April 2020, Trisila dan Ekasila diatur dalam pasal 6.Ayat (1),
RUU itu menyebut ada tiga ciri pokok Pancasila yang bernama Trisila, yaitu ketuhanan,
nasionalisme, dan gotong-royong.Kemudian Ayat (2), Trisila dikerucutkan menjadi Ekasila,
yaitu gotong-royong.Hasto menyampaikan PDIP juga menerima aspirasi terkait ketiadaan
TAP MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 tentang Larangan Ajaran Komunisme atau Marxisme-
Leninisme sebagai konsideran. PDIP sepakat RUU HIP melarang paham-paham seperti
komunisme."Demikian halnya penambahan ketentuan menimbang guna menegaskan
larangan terjadap ideologi yang bertentangan dengan Pancasila seperti marxisme-komunisme,
kapitalisme-liberalisme, radikalisme serta bentuk khilafahisme, juga setuju untuk
ditambahkan," tuturnya.

Selanjutnya Wakil Ketua DPP Gerindra, Fadli Zon dapat kesempatan menanggapi Ahmad
Basarah.Orang dekat Prabowo Subianto ini lebih dulu meluruskan tentang Bung Karno dalam
sejarah kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.Bahwa Bung Karno bukan satu-
satunya tokoh yang punya peran penting di Republik ini. "Yang ingin saya garis bawahi dari
apa yang disampaikan saudara Basarah. Pancasila itu bukan hanya Bung Karno. Bung Karno
dan Bung Hatta itu proklamator posisinya tak bisa digantikan" kata Fadli Zon."Tetapi
Pancasila dari pikiran-pikiran yang banyak dari tokoh bangsa ketika itu. Bung Karno ada
Muh Yamin, dan lain-ain kemudian di panitia sembilan," kata Fadli Zon.

Anda mungkin juga menyukai