Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KEPERAWATAN JIWA I

TENTANG

“PERAN PERAWAT JIWA,PELAYANAN DAN KOLABORASI INTERDISIPLIN DALAM


KESEHATAN DAN KEPERAWATAN JIWA”

DISUSUN OLEH:

Nama : Cindy Sonia Putri

Nim :1914201011 ( KEPERAWATAN 3A)

DOSEN PENGAMPU:

Ns.Amelia Susanti,M.Kep,Sp,Kep.J

PROGRAM PENDIDIKAN S1 ILMU KEPERAWATAN

STIKes ALIFAH PADANG

TA.2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum,Wr,Wb

Puji syukur kehadiran Allah swt karena atas berkat rahmat dan hidayah-
nyalah sehingga tugs ini dapat diselesaikan.Tanpa pertolongannya mungkin penulis
tidak akan sanggup menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.

Tugas ini disusuan agar pembaca dapat memperluas ilmu dengan judul
“PERAN PERAWAT JIWA,PELAYANAN DAN KOLABORASI INTERDISIPLIN DALAM
KESEHATAN DAN KEPERAWATAN JIWA”.Penulis mengucapkan terima kasih
kepada dosen mata kuliah KEPERAWATAN JIWA I yang telah membimbing dan
meberikan kesempatan kepada penulis,sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini kurang dari sempurna,untuk itu


penulis sangat mengharapkan kritik dan saran,baik dari dosen pembimbing
maupun teman-teman atau pembaca.agar makalah ini dapat lebih sempurna.

Semoga makalah ini dapt memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca,dan semoga adanya tugas ini Allah swt senantiasa meridhoinya dan
akhirnya membawa hikmah untuk semuanya.

Wassalamualaikum,Wr,Wb

Padang, 05 oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

B.Tujuan penulisan

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A.Peran Perawat Jiwa

B.Pelayanan dan kolaborasi interdisiplin dalam kesehatan dan keperawatan

Jiwa

BABA III PENUTUP

A.Kesimpulan

B.Saran
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Keperawatan jiwa merupakan salah satu dari empat masalah kesehatan utama di Negara –
Negara maju, meskipun masalah kesehtan jiwa tidak dianggap sebagai gangguan yang
menyebabkan kematian secara langsung, namun gangguan tersebut dapat menimbulkan ketidak
mampuan individu dalam berperilaku yang dapat menghambat pembangunan karena merak tidak
dapat berperilaku secara produktif.kesehatan jiwa merupakan suatu kondisi yang memungkinkan
perkembangan fisik, intelektual, dan emosional yang optimal dari seseorang.perkembangan
tersebut berjalan selaras dengan keadaan orang lain.

Keperawatan jiwa atau mental diharapkan mampu mengkaji secra komprehensif,


menggunakan keterampilan memecahkan masalah secara efektif dengan pengambilan keputusan
klinik yang komplek (advokasi), melakukan kolaborasi dengan profesi lain, peka terhadap issue
yang mencakup dilema etik, pekerjaan yang menyenangkan, tanggung jawab fiscal. Jadi peran
keperawatan jiwa professional telah berkembang secara komplek dari elemen – elemen sejarah
aslinya.

Pelayanan kesehatan jiwa yang komperenshif yaitu pelayanan yang difokuskan pada
pelayanan kesehatan jiwa primer,sekunder dan tersier.dan pelayanan jiwa yang holistic yaitu
pelayanan yang difokuskan pada aspek bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual dengan perawatan
mandiri individu dan keluarga.

B.Tujuan Penulisan

1. Mengetahui peran perawat jiwa.


2. Mengetahui pelayanan dan kolaborasi interdisiplin dalam kesehatan dan keperawatan
jiwa.
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A.Peran Perawat Jiwa

Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berupaya meningkatkan dan


mempertahankan perilaku pasien yang berperan pada fungsi yang terintegrasi.sistem pasien atau
klien dapat berupa individu, keluarga, kelompok, organisasi, atau komunitas.praktik keperawatan
jiwa terjadi dalam konteks social dan lingkungan.peran keperawatan jiwa professional
berkembang secara komplek dari elemen historis aslinya.peran tersebut mencakup kompetensi
klinis, advokasi pasien keluarga, tanggung jawab fisikal, kolaborasi antardisiplin, akuntabilitas
social, dan parameter legai-etik. Adapun peran perawat kesehatan jiwa masyarakat adalah
sebagai berikut :

1. Peran perawat dalam prevensi primer


 Memberikan penyuluhan tentang prinsip sehat jiwa
 Mengefektifkan perubahan dalam kondisi kehidupan, tingkat kemiskinan dan pendidikan
 Memberikan pendidikan dalam kondisi normal,pertumbuhan dan perkembangan dan
pendidikan seks.
 Melakukan rujukan yang sesuai,sebelum terjadinya gangguan jiwa
 Membantu pasien di rumah sakit umum untuk menghindari masalah psikiatri
 Bersama keluarga untuk memberikan dukungan pada anggota keluarganya

2. Peran perawat dalam prevensi sekunder


 Melakukan pelayanan evaluasi kesehtatan jiwa
 Melakukan kunjungan atau pelayanan di rumah
 Memberikan pelayanan kedaruratan psikiatri di rumah sakit umum
 Menciptakan lingkungan yang terapeutik
 Melakukan supervisi klien yang mendapatkan pengobatan
 Memberikan pelayanan pencegahan bunuh diri
 Memberi konsultasi
 Memberikan intervensi pada individu, keluarga dan kelompok pada semua usia

3. Peran perawat dalam prevensi sekunder


 Melaksanakan latihan vokasional dan rehabilitas
 Mengorganisasi pelayanan perawatan pasien yang sudah pulang dari rumah sakit jiwa
 Memberikan pilihan perawatan rawat siang pada pasien
B. Pelayanan dan kolaborasi interdisiplin dalam kesehatan dan keperawatan jiwa

a. Pengertian pelayanan dan kolaborasi interdisiplin dalam kesehatan dan keperawatan jiwa

Pelayanan dan kolaborasi interdisiplin keperawatan jiwa merupakan pelayanan kesehatan


yang dilakuakn oleh tim kesehatan profesinal (perawat, dokter, tim kesehatan lainnya maupun
pasien dan keluarga pasien yang sakit jiwa) yang mempunyai hubungan yang jelas, dengan
tujuan menentukan diagnosa, tindalikan-tindakan medis, dorongan moral dan kepedulian
khususnya kepada pasien sakit jiwa.pelayanan akan berfungsi baik jika terjadinya kontribusi dari
anggota tim dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada pasien sakit jiwa.anggota
tim kesehatan meliputi : pasien,perawat,dokter,fisioterapi,pekerja social,ahli gizi dan apoteker.

b. Elemen penting dalam mencapai kolaborasi interdisiplin dalam kesehatan dan


keperawatan jiwa

Kolaborasi menyatakan bahwa anggota tim kesehatan harus bekerja dengan kompak dalam
mencapai tujuan.

elemen penting untuk mencapai kolaborasi interdisiplin yang efektif meliputi :

 Kerjasama
 Asertifitas
 Tanggung jawab
 Komunikasi
 Kewenangan
 Koodinasi

Kolaborasi dapat berjalan dengan baik jika:

 Semua profesi kesehatan mempunyai visi dan misi yang sama


 Masing-masing profesi kesahatan mengetahui betas-batas dari pekerjaannya
 Anggota profesi kesehatan dapat bertukar informasi yang baik
 Masing-masing profesi kesehatan mengakui keahlian dari profesi kesehatan lain yang
tergabung dalam tim.
c. Tujuan kolaborasi interdisiplin dalam pelayanan keperawatan jiwa
 Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas
 Produktivitas maksimal serta efektifitas dan efesiensi sumber daya
 Meningkatnya profesionalisme dan kepuasan kerja dan loyalitas
 Meningkatnya kohesifitas antar professional
 Menumbuhkan komunikasi,menghargai argument dan memahami orang lain

d. Hambatan dalam melakukan kolaborasi interdisiplin keperawatan jiwa


 Ketidak sesuaian pendidikan dan latihan dengan anggota tim
 Struktur organisasi yang konvesional
 Konflik peran dan tujuan
 Kompetensi interpersonal anggota tim
 Status dan kekuasaan,dan individu itu sendiri
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Untuk mencapai pelayanan perawatan pasien sakit jiwa yang efektif maka keluarga,
perawat, dokter dan tim kesehatan lainnya harus berkolaborasi satu dengan yang lainnya.tidak
ada kelompok yang menyatakan lebih berkuasa karena masing-masing profesi memiliki
kompetensi yang berbeda-beda sehingga ketika berkolaborasi dalam memecahkan atau
menangani permasalahan pasien dapat mencapai kebutuhan dasar yang dibutuhkan pasien.

Kolaborasi interdisiplin tidak selalu bisa dikembangkan dengan mudah dalam keperawatan
jiwa.ada banyak hambatan antara anggota interdisiplin diantaranya ketidak sesuaian pendidikan
dan latihan anggota tim, Struktur organisasi yang konvesional,Konflik peran dan tujuan,
Kompetensi interpersonal anggota tim, Status dan kekuasaan,dan individu itu sendiri.

B.Saran

Demikianlah makalah ini saya buat,saya sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna dan masih banyak kekurangannya baik dari segi bentuk materi atau isi
makalah yang saya uraikan.oleh karena itu,saya sangat mengharapkan kritik dan sarn yang
membangun dari pembaca untuk bisa memperbaiki makalah yang selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Erlinafsiah, 2010.model keperawatan dalam praktik keperawatan jiwa. Jakarta

Dalami. E,2010. Asuhan keperawatan jiwa, Jakarta: trans info media

Anda mungkin juga menyukai