Anda di halaman 1dari 3

SINOPSIS ACARA MAPPACCI

BISMILLAHIRRAHIRRAHMANIRRAHIM
Menjelang hari ”H” pernikahan pada malam sebelulumnya dilaksakan salah
satu acara adat yaitu : “WENNI MAPPACCI” yang dimaksudkan adalah malam mensucikan
diri dalam rangka mempersiapkan diri menghadapi sebuah proses perjalanan hidup anak
cucu ADAM ,Sunnah Rasulullah SAW,yakni “NIKAH”.Pada malam tersebut segenap rumpun
keluarga,kenalan terdekat berkumpul/ bersilaturrahim menyambut calon mempelai duduk
bersama dengan istilah TUDAMPENNI,menanti hari esok yang bahagia.

Ada beberapa tahapan dalam pelaksaan acara Mappacci,antara lain :

1. Calon mempelai duduk dalam satu tempat yang telah dihias indah ,yang disebut
“LAMMING” jika calon mempelai laki-laki duduk bersilah sedangkan calan mempelai
perempuan duduk dengan melipatn kedua kakinya kebelakang lalu menengadahkan
kedua telapak tangannya.
2. Yang akan memberi pacci duduk disamping kanan kiri calon mempelai
3. Yang akan memberi “PACCI” mengambil “PACCI”dengan tangan kanan mengggunkan
salah satu jari telunjuk tengah atau jari manis lalu diletakkan ditelapak tangan calon
mempelai dimulai dari telapak tangan kanan kemudian telapak tangan kiri sambil
memanjatkan do,a yang ditujukan kepada calon mempelai agar kelak dapt hidup
bahagia
4. Mengambil lilin lalu memutarkan didepan calon mempelai sebanya 3x dimulai dari
arah kanan kekiri jika calon mempelai laki-laki dan dari arah kiri kekanan jika calon
mempelai perempuan yang diartikan bahwa kaum perempuan berasal dari tulang
rusuk laki-laki.
5. Mengambil beras lalu dihamburkan diatas kepala calon mempelai sebanyak 3x yang
diibaratkan kegembiraan sesudah bersih bercahaya dan bernilai tinggi
6. Mengambil sekapur sirih atau sebatang rokok sebagai ucapan terima kasih dari
rumpun keluarga.

Dalam pelaksanaan acara mappacci ,telah disiapkan beberapa perlengkapan yang


kesemuanya mengandung arti khusus yang merupakan satu kesatuan yang
mengandung harapan serta do,a untuk kebaikan calon mempelai

Adapun perlengkapan atau peralatan yang dimaksud antar lain :

1. BANTAL : Didepan calon mempelai dilekkan sebuah bantal yang telah dihias
indah,pengertian khusus dari dari bantal ini adalah sebagai pengalas kepala yang
berarti PENGHORMATAN atau MARTABAT,dalam bahasa bugis disebut
“MAPPAKALLEBBI”
2. SARUNG : Tujuh lembar sarung sutra yang tersusun rapi diatas bantal ,yang
mengandung arti “HARGA DIRI”Karena sarung ini adalah sebagai pembungkus atau
penutup badan juga melambangkan ketekunan dan keterampilan karena untuk
mendapatkan sehelai sarung diperlukan ketekunan dan ketermpilan khusus untuk
menyusun benang helai demi helai lalu ditenun hingga menjadi selembar
sarung,jumlah yang tujuh tadi melambangkan hasil pekerjaan yang baik atau dalam
bahasa bugis disebut “Tujuh” atau “Mattujuh”
3. DAUN PISANG,diatas bantal atah susunan sarung diletakkan pucuk daun pisang yang
melambangkan kehidupan yang sambung menyambung daun yang tua belum kering
betul daun muda telah muncul untuk menggantikan dan melanjutkan hidupnya atau
“MACOLLI MADDAUNG “ dalam istiilah bugisnya.
4. DAUN NANGKA : Diatas daun pisang diletakkan 2 x 7 lembar daun nangka yang
dalam bahasa bugisnya disebut “DAUPPANASA”yang dihubungkan dengan kata
‘MAMMINASA’yang berarti harapan atau cita-cita yang mengandung makna semoga
semua harapan kita kelak akan berhasil.
5. BERAS KUNING : Beras mengandung makna sumber pangan utama ,sedangkan
warna kuning yang diibaratkan warna keemasan mengandung makna kejayaan yang
berarti suatu harapan kiranya calon mempelai mempunyai kehidupan yang jaya baik
dari segi materi maupun batiniah.
6. BENNO : Benno jagung atau gabah yang digoreng tanpa minyak hingga mekar ,yang
diartikan semoga calon mempelai dapat berkembang rezkinya dalam kehidupan
sehari-hari atau ‘MAPPONNO RIALEI” dalam istilaah bugisnya
7. DAUN PACCI : Daun pacci punya arti yang tersimpul dalam kata “PACCING” atau
“BERSIH”DAUN Pacci yang telah ditumbuk halus diletakkan dalam satu tempat yang
disebut “BEKKENG’ yang mengandung arti bahwa segala sesuatu berada dalam satu
ntempat sebagai lambang kesatuan jiwa atau kerukunan dalam kehidupan
kekeluargaan
8. AIR : Air sebagai sumber kehidupan bagi semua makhluk hidup demikian pula Rumah
Tangga yang baru dapat terpenuhi kebutuhan hidupnya.Air juga dapat
mendatangkan malapetaka bagi manusia bila kurang memelihara keseimbangan
alambegitupula halnya dalam membina Rumah Tangga perlu dija keseimbangan dan
keselarasannya
9. Kelapa atau minyak kelapa,semua bagian tumbuhan kelapa sangat bermanfaat bagi
semua makhluk hidup,demikian pula halnya Rumah Tangga yang baru seyokyanya
dan bermanfaat pula bagi smua rumpun keluarga.
10. Gula merah,Gula sangat penting dalam kehidupan sehari-hari begi juga rumah
Tangga yang baru sekiranya dapat memenuhi kekurangan dirumpun keluarga.
11. LILIN : Beberapa Lilin yang telah dihias indah selain mengandung arti sebagai sulu
atau obor penerang,juga dikiaskan dengan tata kehiudipan lebah,karena dalam
bahasa bugis “LILIN”disebut “TAI BANI” yang berasal dari lebah yang dikaitkan
dengan tata kehidupan bermasyarakat yang baik dalam kehidupan lebah,mereka
tidak saling menganggu satu sama lain,akan tetapi apabila ada musuh yang datang
menganggu mereka maka mereka akan serentak menyerang dan menyengatnya.

Dengan demikian pelaksanaan acara Mappacci Menjelang Akad Nikah bahwa calon
mempelai siap dengan hati yang bersih dan ikhlas untuk memasuki Alam Rumah
Tangga.

Anda mungkin juga menyukai