Anda di halaman 1dari 1

Kata-Kata Sungkeman

Ayah, Ibu, menatap kilauan mata jernih yang ada padamu, sepasang mata terindah
yang tak pernah lepas menatap kami dengan cinta sejak masih dalam rahim suci,
dalam buaian, hingga beranjak dewasa hari ini. Mata indah ayah ibu adalah sumber
kekuatan, mata yang di dalamnya kami adalah dunianya, mata yang hanya ingin
kami tertawa, mata yang terkadang kami buat menangis. Maafkan kami ayah,
ibu…

Sepasang tangan yang mulai kuyu itu juga yang merengkuh, memeluk, mengusap
kepala kami, ketika dunia mulai kejam. Tangan-tangan yang selalu menerima,
terbuka lebar, ketika kami pulang dengan kekecewaan, dengan tangisan. Tangan
yang bekerja keras, rela teriris, terbakar, terluka, demi kami bisa bahagia dan
meraih cita. Kami tak bisa membalas apa-apa, cinta kami bukan apa-apa ketimbang
cinta kalian yang mengalahkan dunia dan seisinya. Maafkan kami ayah ibu, atas
salah dan dosa, atas kesusahan yang kami buat . Tak kuasa kami memberimu
seujung kuku balas yang pantas atas jasa-jasa, cinta tulusmu yang tak lekang oleh
apapun.

Ayah, ibu, kami mohon restu untuk pernikahan kami. Doakan kami agar mampu
mengikat cinta kami dengan kuat, sebab kami tahu ini tak akan mudah. Tapi kami
percaya, dengan restu tulus dari ayah dan ibu, pernikahan ini akan bahagia. Seperti
pernikahan ayah ibu yang hingga kini makin rekat jalinannya, tak lekang oleh
hujan dan tak rapuh oleh panas.

Ayah ibu, kami mencintai engkau setulusnya. Kami menyayangi engkau, sangat-
sangat sayang. Untuk itu, maafkan kami jika belum mampu menjadi anak yang
ayah ibu maui. Jadi apapun kami setelah ini, kami adalah putra putri kecilmu yang
tetap butuh tegur dan nasehat bilamana salah masih kami perbuat. Bimbing kami
menjalani kehidupan baru.

Semoga ayah dan ibu selalu dalam keadaan sehat, dan selalu bahagia. Percayalah,
langit runtuh pun tak mampu, membunuh cinta kami untuk ayah dan ibu. Terima
kasih, terima kasih, dan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai