Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

HIPERBILIRUBIN
(Disusun untuk memenuhi tugas Praktik Klinik Keperawatan Anak)

Disusun Oleh :

Maharani Adi Nugraha


P17320118037

Tingkat 3A

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. JUDUL :
Hiperbilirubin
B. TUJUAN :
1) Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan, Ibu D dapat memahami tentang penyakit
hiperbilirubin.
2) Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 1 x 30 menit diharapkan Ibu D dapat :
1. Menyebutkan pengertian hiperbilirubin dengan benar tanpa bantuan penyuluh
2. Menyebutkan penyebab hiperbilirubin dengan benar tanpa bantuan penyuluh
3. Menyebutkan tanda dan gejala hiperbilirubin dengan benar tanpa bantuan penyuluh
4. Menyebutkan penanganan hiperbilirubin dengan benar tanpa bantuan penyuluh
5. Menyebutkan perawatan bayi hiperbilirubin di rumah dengan benar tanpa bantuan
penyuluh
C. TEMPAT :
Ruang Perinatologi RSUD Al-Ihsan
D. WAKTU :
11-11.30 WIB
E. SASARAN
1. Peserta : Ibu D
2. Jumlah : 1 orang

F. METODE :
- Ceramah
- Tanya jawab

G. MEDIA :
- Penyuluhan secara lisan
- Leaflet

H. RENCANA PELAKSANAAN
1. Persiapan :
Menyiapkan materi penyuluhan mengenai:
1) Pengertian hiperbilirubin
2) Penyebab hiperbilirubin
3) Tanda dan gejala hiperbilirubin
4) Cara penanganan hiperbilirubin
5) Perawatan bayi hiperbilirubin di rumah
2. Proses :

No Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Waktu

1. Pembukaan :
- Memberi salam - Menjawab salam 5 menit
- Menjelaskan kontrak - Mendengarkan dan
waktu, tujuan dan menyepakati kontrak
topik waktu
2. Pelaksanaan :
- Menjelaskan materi - Mendengar penjelasan 20 menit
mengenai pengertian, - Mengajukan
penyebab, tanda dan pertanyaan
gejala, cara - Mendengar jawaban
penanganan serta
perawatan
hiperbilirubin..
- Memberi kesempatan
Ibu D untuk bertanya
- Menjawab pertanyaan
3 Penutup :
. - Meminta Ibu D - Menyimpulkan 5 menit
menyebutkan kembali - Menjawab salam
inti sari materi yang
disampaikan
- Memberi salam

3. Evaluasi :
1. Waktu :
Evaluasi dilakukan diakhir kegiatan penyuluhan kesehatan
2. Cara/bentuk :
Evaluasi disampaikan melalui lisan
3. Pokok-pokok evaluasi :
a. Sebutkan pengertian hiperbilirubin
b. Sebutkan penyebab hiperbilirubin
c. Sebutkan tanda dan gejala hiperbilirubin
d. Sebutkan cara penanganan hiperbilirubin
e. Sebutkan cara perawatan bayi hiperbilirubin di rumah

I. SUMBER
Ihsan, Z. (2017). Asuhan Keperawatan Pada Neonatus Dengan Hiperbilirubinemia Di
Ruang Perinatologi Irna Kebidanan dan Anak RSUP Dr. M. Djamil Padang. Karya
Tulis Ilmiah. Padang: Poltekkes Kemenkes Padang.
Nurafif, A & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis & NANDA NIC-NOC. Edisi jilid ke 2. MediAction : Yogyakarta.

Lampiran Materi
A. Pengertian Hiperbilirubin
Hiperbilirubin adalah kondisi dimana tingginya kadar bilirubin yang terakumulasi
dalam darah dan akan menyebabkan timbulnya ikterus, yang mana ditandai dengan
timbulnya warna kuning pada kulit, sklera dan kuku. Hiperbilirubinemia merupakan
masalah yang sering terjadi pada bayi baru lahir. Pasien dengan hiperbilirubinemia
neonatal diberi perawatan dengan fototerapi dan transfusi tukar (Kristianti ,dkk, 2015).

B. Penyebab Hiperbilirubin
Nelson, (2011), secara garis besar etiologi ikterus neonatorum dapat dibagi :
a. Produksi yang berlebihan
Hal ini melebihi kemampuan bayi untuk mengeluarkannya, misalnya pada
hemolisis yang meningkat pada inkompatibilitas darah Rh, AB0, golongan darah lain,
defisiensi enzim G-6-PD, piruvat kinase, perdarahan tertutup dan sepsis.
b. Gangguan dalam proses “uptake” dan konjugasi hepar
Gangguan ini dapat disebabkan oleh bilirubin, gangguan fungsi hepar, akibat
asidosis, hipoksia dan infeksi atau tidak terdapatnya enzim glukoronil transferase
(sindrom criggler-Najjar). Penyebab lain yaitu defisiensi protein. Protein Y dalam
hepar yang berperan penting dalam “uptake” bilirubin ke sel hepar.
c. Gangguan transportasi
Bilirubin dalam darah terikat pada albumin kemudian diangkat ke hepar.Ikatan
bilirubin dengan albumin ini dapat dipengaruhi oleh obat misalnya salisilat,
sulfafurazole. Defisiensi albumin menyebabkan lebih banyak terdapatnya bilirubin
indirek yang bebas dalam darah yang mudah melekat ke sel otak.
d. Gangguan dalam ekskresi
Gangguan ini dapat terjadi akibat obstruksi (sumbatan) dalam hepar atau
diluar hepar. Kelainan diluar hepar biasanya disebabkan oleh kelainan bawaan.
Obstruksi dalam hepar biasanya akibat infeksi atau kerusakan hepar oleh penyebab
lain.

C. Tanda dan gejala Hiperbilirubin


1. Kulit tubuh berwarna kuning
2. Ikterus/kekuningan terjadi dalam 24 jam pertama
3. Bayi tampak lemah
4. Refleks hisap kurang
5. Urine pekat
6. Bentuk perut yang membuncit
7. Feces berwarna pucat
8. Turgor kulit jelek

D. Penanganan Hiperbilirubin
1. Fototerapi
Fototerapi rumah sakit merupakan tindakan yang efektif untuk mencegah
kadar total bilirubin serum meningkat. Terapi sinar atau fototerapi dilakukan selama
24 jam atau setidaknya sampai kadar bilirubin dalam darah kembali ke ambang batas
normal. Dengan fototerapi bilirubin dalam tubuh bayi dapat dipecah dan menjadi
mudah larut dalam air tanpa harus diubah dahulu oleh organ hati dan dapat
dikeluarkan melalui urine dan feses sehingga kadar bilirubin menurun.
2. Transfusi tukar
Transfusi tukar dilakukan pada keadaan hiperbilirubinemia yang tidak dapat
diatasi dengan tindakan lain misalnya telah diberikan terapi sinar tetapi kadar bilirubin
tetap tinggi. Indikasi untuk melakukan transfuse tukar adalah kadar bilirubin indirek
lebih dari 20 mg%, kenaikan kadar bilirubin indirek cepat, yaitu 0,3-1 mg%/ jam
(Surasmi, 2013)
3. Terapi obat-obatan
Misalnya obat Phenobarbital atau luminal untuk meningkatkan pengikatan
bilirubin di sel-sel hati sehingga bilirubin yang sifatnya indirect berubah menjadi
direct. Dilakukan dengan terapi fototerapi.
4. Menyusui bayi dengan ASI
ASI memiliki zat-zat terbaik bagi bayi yang dapat memperlancar buang air
besar dan kecilnya.
5. Terapi sinar matahari
Terapi sinar matahari hanya merupakan terapi tambahan. Dianjurkan setelah
bayi selesai dirawat di RS.

E. Perawatan Bayi di Rumah


1. Selalu cuci tangan sebelum kontak dengan bayi
2. Berikan ASI eksklusif tiap 2-3 jam sekali
3. Rutin menjemur bayi di bawah sinar matahari jam 6-7 pagi selama 15 menit dengan
posisi bayi tidak menghadap langsung ke matahari dan mata bayi dipakaikan penutup
4. Hindarkan bayi dari tempat-tempat sumber infeksi

Anda mungkin juga menyukai