KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan ridhonya
sehingga penyusun merampungkan dan menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini di buat dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas dari sekolah.
selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini.
Penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
penulis ini, sehingga menjadi landasan penyusun untuk membuat makalah lain. Akhirnya segala
puja dan puji hanya bagi Allah SWT semesta alam.semoga makalah ini dapat bermanfaat serta
mendapatkan rahmat dari Allah SWT bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................................................i
Kata Pengantar..............................................................................................................................ii
Daftar Isi.......................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................2
A. Pengertian Gypsum.......................................................................................................................2
B. Cara Pembuatan Kerajinan Gypsum.............................................................................................2
C. Peluang Usaha Kerajinan Gypsum...............................................................................................8
BAB III PENUTUP..................................................................................................................9
A. Kesimpulan....................................................................................................................................9
B. Saran 9
Daftar Pustaka.............................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah merupakan salah satu kebutuhan primer manusia yang harus dipenuhi. Selain
untuk tempat tinggal seluruh anggota keluarga, rumah juga harus merupakan tempat hunian yang
nyaman untuk beraktivitas dan berinteraksi antar anggota keluarga sehingga setiap anggota
keluarga merasa betah untuk tinggal di rumah seperti slogan Rumahku Istanaku.
Untuk menciptakan hunian yang nyaman, perlu adanya usaha yang dilakukan antara lain
dengan menambah nilai artistik rumah itu sendiri. Cara untuk menambah nilai seni suatu rumah,
diantaranya dengan memberi desain baik desain eksterior maupun desain interior. Contoh desain
eksterior antara lain desain rumah, penataan lahan, pembuatan taman, sedangkan contoh desain
interior antara lain pemilihan cat, pemilihan dan peletakan furniture serta pemasangan material
gypsum pada plafon rumah.
Material gypsum yang dulunya lebih banyak digunakan sebagai penyekat atau partisi,
belakangan ini kehadiran gypsum sebagai material plafon makin digemari. Hal tersebut tentu
saja tidak mengherankan. Selain murah, gypsum juga lebih mudah dibentuk dan terlihat lebih
bersih dibandingkan material lain.
Sesuai dengan namanya, material gypsum terbuat dari mineral gypsum dengan rumus
molekul CaSO4.2H2O yang merupakan garam yang pertama kali mengendap akibat proses
evaporasi air laut.
Orang membuat gypsum mempunyai beberapa tujuan antara lain untuk tujuan seni dan
tujuan ekonomis. Tujuan itulah yang membuat orang tertarik memproduksi gypsum. Tujuan seni
adalah untuk menambah nilai artistik dan nilai estetik yang tinggin pada desain suatu rumah
sehingga menjadi hunian yang nyaman dan ideal. Sedangkan tujuan ekonomis adalah untuk
menambah pendapatan pengrajin yang membuat dan memasang gypsum. Cara membuat dan
memasang gypsum mudah tetapi memberi pemasukan yang cukup besar. Atas dasar itu maka
disusunlah makalah ini sebagai bahan pembelajaran tentang keterampilan membuat gypsum yang
jelas dan mudah dipahami.
B. Rumusan Masalah
a. Ember atau alat sejenisnya. Ember digunakan sebagai tempat untuk mengaduk casting dengan
air. Jika ember tidak ada bisa menggunakan alat lain yang sejenis, yang penting bisa digunakan
sebagai tempat untuk mengaduk.
b. Kuas. Dalam memilih kuas hendaknya yang berbulu halus dan kuat, supaya bulu kuas tidak
mudah lepas apabila dipakai untuk meratakan minyak pada sebuah cetakan. Kuas yang baik
ujung bulunya bercabang dua atau bercabang tiga. Karena kuas yang mempunyai bulu bercabang
akan mempunyai kemampuan daya serap yang tinggi pada minyak sehingga penggunaannya
lebih lama dan tidak harus sering menyelupkan pada minyak.
c. Timbangan. Timbangan digunakan untuk mengukur jumlah casting yang akan digunakan untuk
mencetak gypsum.
d. Gelas Ukur. Gelas ukur digunakan untuk menakar air yang akan digunakan untuk mencetak
gypsum.
e. Cetakan. Cetakan gypsum bermacam - macam ada yang bentuknya oval dengan berbagai
macam ornamen, bulat/lingkaran, dan “profil”. Cetakan bisa dibeli atau dibuat sendiri. Yang
perlu diperhatikan pada saat membeli cetakan adalah bentuk ornamen dan kehalusan ornamen
karena akan mempengaruhi hasil cetakan gypsum. Selain itu, juga harus dipilih yang kuat dan
tidak rapuh. Cetakan gypsum ini bisa diperoleh di toko – toko bahan bangunan yang
menyediakan cetakan tersebut.
f. Sarung tangan karet. Sarung tangan karet berfungsi untuk melindungi tangan pada saat
mengaduk bahan pembuatan gypsum. Sarung tangan karet ini mudah diperoleh di toko-toko
bahan bangunan dengan harga yang murah.
g. Sekop. Sekop dalam pembuatan gypsum digunakan sebagai alat pengaduk pada saat
pencampuran antara casting dengan air, supaya hasilnya merata.
h. Rakel. Rakel mempunyai bentuk persegi panjang yang terdiri dari dua bahan yaitu kayu dengan
karet dan mempunyai fungsi untuk meratakan larutan casting pada sebuah sisi cetakan.
A. Kesimpulan
1. Gipsum (CaSO4.2H2O) sebagai minerat evaporit sering digunakan sebagai material pada plafon
rumah.
2. Gypsum dibuat dari bahan dasar yang disebut casting (bubuk lembut berwarna putih).
3. Proses pembuatan gypsum meliputi pengadukan bahan gypsum, penuangan bahan gypsum ke
dalam cetakan, pemasangan roving dan pelepasan gypsum dari cetakan.
B. Saran
1. Untuk perawatannya casting sebaiknya ditaruh di tempat yang kering dan tidak lembab serta
jangan sampai terkena air sedikit pun dengan maksud agar casting tidak mudah mengeras atau
membatu.
2. Air yang digunakan sebaiknya tidak mengandung garam. Karena air yang mengandung kadar
garam yang tinggi menyebabkan gypsum tidak tahan lama atau mudah pecah.
DAFTAR PUSTAKA
Hapsari, Idri Melati, dkk. 2003. Gypsum Membuat Rumah jadi Mewah. Proyek Pemberdayaan UPT
dan Tenaga Kependidikan Luar Sekolah Jawa Tengah: Ungaran.
Neisha dan Diva. 2007. Lebih Mewah dengan Plafon Gypsum. http://gypsumzampiet.peperonity.de.
Diakses pada tanggal 8 Desember 2014.
Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara. 2005. Gipsum. http://tekmira.esdm.go.id
Diakses pada tanggal 8 Desember 2014.