PENYUSUN:
GURU PEMBIMBING:
SMKN 1 BALIKPAPAN
pg. 1
DAFTAR ISI
pg. 2
Kata pengantar
Assalamualaikum wr wb
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
pg. 3
BAB I
A. Latar belakang
Material gypsum yang dulunya banyak digunakan sebagai penyekat atau
partisi, belakangan ini kehadiran gypsum material plafon makin di gemari
oleh banyak orang. Hal ini tentu saja tidak mengherankan. Selain murah
gypsum juga lebih mudah dibentuk dan terlihat lebih bersih dibandingkan
material lainnya.
B. Tujuan
1. Untuk mengenal dan mempelajari bahan galian yang digunakan untuk
produksi industry gypsum
pg. 4
D. Tim Kerja dan Narasumber Kegiatan Wawancara
Narasumber : Bapak Erlan
Pewawancara : Ludfia Risky Ramadany
Juru tulis : Muhammad Fahrul Rozi
Penyusun Naskah : Muhammad Julian Bagaskoro
Dokumentasi : Vincentius Septiano Diamantara
pg. 5
BAB II
A. Landasan teori
Gipsum (CaSO..2H₂O) merupakan garam yang pertama kali mengendap
akibat proses evaporasi air laut diikuti oleh anhidrit dan halit, ketika salinitas
makin bertambah. Sebagai mineral evaporit, endapan gypsum berbentuk
lapisan di antara batuan-batuan sedimen batugamping, serpih merah,
batupasir, lempung, dan garam batu, serta sering pula berbentuk endapan
lensa-lensa dalam satuan-satuan batuan sedimen, Gipsum terbentuk dalam
kondisi berbagai kemurnian dan ketebalan yang bervanasi. Gipsum
mempunyai kelompok yang terdiri dari gypsum batuan, gipsit alabaster, satin
spar, dan selenit. Gipsum umumnya berwarna putih, namun terdapat variasi
warna lain, seperti warna kuning, abu-abu, merah jingga, dan hitam, hal ini
tergantung mineral pengotor yang berasosiasi dengan gypsum. Gipsum
umumnya mempunyai sifat lunak, pejal, kekerasan 1,5-2 (skala mohs), berat
jenis 2,312,35, kelarutan dalam air 1.8 gril pada 00C yang meningkat menjadi
2.1 gr/l pada 400C, tapi menurun lagi ketika suhu semakin tinggi (Puslitbang
Teknologi Mineral dan Batubara, 2005)
pg. 6
Gypsum adalah suatu seni dekorasi untuk memberi nilai artistik pada
plafon sehingga rumah menjadi cantik. Gypsum dibuat dari bahan dasar yang
disebut casting.
pg. 7
BAB III
A. Pembahasan
Kami pergi ke suatu daerah bernama sumber rejo. Dan kami bertemu
dengan bapak erlan sebagai pemilik tempat pengolahan gypsum. Disini kita
melakukan wawancara seputar pengolahan gypsum.
pg. 8
Casting
Air
Sedangkan alat yang digunakan sebagai berikut:
Timbangan, untuk menakar ukuran jumlah caasting yang akan
diaduk sehinggan disesuaikan dengan bentuk gypsum yang akan
dicetak.
Gelas ukur, untuk menakar air
Ember, tempat mengaduk
Sekop atau alat pengaduk lainnya, digunakan untuk mengaduk
adonan agar semua bahan dapat tercampur dengan rata.
pg. 9
berfungsi untuk meratakan. Dalam tahap pemasangan roving ini,
pertama kita ambil roving yang sudah dipotong sesuai dengan
ukuran kemudian kita letakkan roving tersebut ke dalam cetakan
yang sudah dilakukan pada tahap 2 dengan cara menebarkan
roving ke dalam cetakan yang sudah diisi adonan tadi secara
merata. Setelah roving kita tebarkan secara merata, selanjutnya
ialah merapikan tepi cetakan dari roving yang mungkin menjuntai
keluar
4. dengan menggunakan "rakel". Tetapi untuk salah satu ujung sisi,
kita sisakan roving tadi untuk mengaitkan tali penggantungnya.
Jadi tidak semua tepi cetakan kita rapikan dari roving. Adapun cara
mengaitkan tali ialah letakkan tali secara melintang ke dalam sisa
roving, kemudian sisa roving kita gulung sekali ke arah dalam
cetakan sehingga membuat tali tadi menjadi melingkar. Setelah itu
tuangkan sisa adonan tadi ke dalam cetakan gypsum sampai penuh.
Langkah selanjutnya ialah mengeringkannya sampai kurang lebih
30 menit.
5. Tahap pelepasan gypsum dari cetakan. Setelah kurang lebih 30
menit , gypsum sudah kering dan siap dilepas dari cetakan. Ada 2
cara melepaskan gypsum dari cetakan sesuai dengan model cetakan
yaitu :
a. Cetakan model lurus :
Cetakan model lurus pelepasannya dimulai dari salah satu
ujung dengan membukanya secara perlahan, kemudian di
gerakkan telapak tanga kita hingga ujung satunya lagi, sampai
semua gypsum terlepas
b. Cetakan model oval atau melingkar:
Dengan cara di ketuk ketukkan perlahan dan hati hati, secara
menyeluruh ke semua bagian cetakan sampai gypsum terlepas.
Setelah gypsum terlepas gantungankan untuk menambah
kekeringannya.
pg. 10
3. Berapakah Karyawan Yang Dimiliki?
Total karyawan yang dimiliki tempat tersebut ada 7, yang dibagi menjadi 2
bagian. Ada bagian yang bikin yaitu 3 orang dan 4 orang bagian lapangan
pemasangan.setiap perorangnya mencetak 40 batang sehari
pg. 11
KESIMPULAN
Dari kegiatan di atas dapat disimpulkan kalau gypsum adalah bahan galian
golongan c, yaitu bahan galian industri . gypsum juga memiliki banyak manfaat
yaitu untuk bahan interior rumah,keperluan rumah sakit dan lain lain .
pg. 12