Disusun oleh :
FEDRO ARDIGUSTO
NIM 2054050050
Dosen :
FAKULTAS TEKNIK
PRODI ARSITEKTUR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN.......................................................................................................................1
BAB IV PEMBAHASAN
i
BAB V PENUTUP
4.1 KESIMPULAN..............................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pemasangan gypsum pada konstruksi bangunan
2. Mengetahui penerapan penggunaan gypsum terhadap desain arsitektur
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, gipsum (gypsum) adalah jenis batu kapur
yang biasa digunakan untuk membungkus tulang yang patah sdan lainnya, serta mengandung
kalsium sulfat. Gipsum biasanya dibuat dari endapan alam, dan sintetis (phospogypsum)
sebagai bahan dasar dari pembuatannya. Penggunaan gipsum yang terbuat dari bahan hasil
endapan ala mini memiliki keuntungan tersendiri karena bahannya yang tidak mengandung
radioaktif.
Gipsum atau gips adalah salah satu contoh mineral dengan kadar kalsium yang
mendominasi pada mineralnya. Gipsum yang paling umum ditemukan adalah jenis hidrat
kalsium sulfat dengan rumus kimia CaSO4.2H2O. Gipsum adalah salah satu dari beberapa
mineral yang teruapkan. Contoh lain dari mineral-mineral tersebut adalah karbonat, borat,
nitrat, dan sulfat. Mineral-mineral ini diendapkan di laut, danau, gua dan di lapian garam
karena konsentrasi ion-ion oleh penguapan. Ketika air panas atau air memiliki kadar garam
yang tinggi, gipsum berubah menjadi basanit (CaSO4.H2O) atau juga menjadi anhidrit
(CaSO4). Dalam keadaan seimbang, gipsum yang berada di atas suhu 108 °F atau 42 °C
dalam air murni akan berubah menjadi anhidrit. (menurut wikipedia).
Gypsum adalah mineral evaporite yang paling umum ditemukan di endapan sedimen
berlapis yang berasosiasi dengan halit, anhidrite, belerang, kalsit, dan dolomit. Gypsum
(CaSO4.2H2O) sangat mirip dengan Anhydrite (CaSO4). Perbedaan kimianya adalah bahwa
Gypsum mengandung dua air dan anhydrite tanpa air. (King, 2008). Crude Gypsum
digunakan sebagai bahan fluks, pupuk, pengisi kertas dan tekstil, dan retarder dalam semen
portland. Sekitar tiga perempat dari total produksi dikalsinasi untuk digunakan sebagai plester
paris dan sebagai bahan bangunan dalam plester, semen, produk papan, dan ubin dan balok.
Gypsum plaster adalah material penyemenan putih yang dibuat dengan dehidrasi mineral
gipsum sebagian atau seluruhnya, biasanya dengan retarder khusus atau pengeras
ditambahkan (Encyclopaedia Britannica, 2019).
Gipsum Reguler
Gipsum ini biasanya dibungkus di dalam kertas, dan digunakan pada langit-
langit ruangan sebagai penutup. Gipsum ini dapat dicat sehingga penggunaannya
dapat mengekspresikan akan warna yang digemari. Pemasangan gipsum ini pada
bangunan terbilang cukup sederhana. Pemasangannya dapat menggunakan paku, lem
atau sekrup.
2
Seperti namanya, gipsum ini dibuat dengan tujuan untuk meredam suara dari
luar ruangan agar tidak terdengar oleh orang yang berada di dalam ruangan tersebut.
Gipsum ini juga sangat cocok digunakan untuk meredam gaung dan gema. Namun,
sebaiknya jenis gipsum ini tidak digunakan pada daerah-daerah yang memiliki suhu
ekstrim karena dapat dengan mudah merusak gipsum yang terpasang atau yang
digunakan.
Gipsum Perforated
Jenis gypsum ini memiliki motif pada permukaan papan gipsum sehingga
menambah nilai dari sisi dekoratifnya. Biasanya jenis gipsum ini sering digunakan
pada langit-langit atau plafon ruangan bangunan.
Sumber : https://asbesadimas.com/artikel/gypsum-adalah/
Bahan bangunan adalah setiap bahan yang digunakan untuk tujuan konstruksi.
Banyak bahan alami, seperti tanah liat, pasir, kayu dan batu, bahkan ranting dan daun telah
digunakan untuk membangun bangunan. Selain dari bahan alami, produk buatan banyak
3
digunakan, dan beberapa lagi kurang sintetik. Industri pembuatan bahan bangunan didirikan
di banyak negara dan penggunaan bahan-bahan tersebut biasanya dibagi ke dalam
perdagangan khusus tertentu, seperti pertukangan, pipa, atap dan pekerjaan isolasi. Acuan ini
berhubungan dengan tempat tinggal manusia dan struktur termasuk rumah. (menurut
wikipedia).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahan bangunan adalah barang yang
merupakan bakal untuk membangun rumah atau gedung dsb, material (arti) Bahan bangunan
dapat di defenisikan sebagai salah satu elemen pokok yang menentukan kualitas rumah,
murah atau mahal, dan sederhana atau mewah. Bahan bangunan juga dapat diartikan
pemegang peranan penting dalam suatu kontruksibangunan seperti menentukan kekuatan,
keamanan, keselamatan dan keawetan suatu bangunan.
Sumber : https://artikel.rumah123.com/14-keunggulan-dan-kelemahan-dinding-gypsum-
wajib-tahu-sebelum-beli-23881
4
1. Kehadiran Air Terikat
Gypsum memiliki struktur kristal yang mengandung air terikat dalam jumlah besar, yang
membuatnya stabil dalam bentuk padat dan dapat melepaskan air ketika dipanaskan dalam
proses dehidrasi. Karakteristik ini memungkinkan gypsum digunakan dalam aplikasi yang
memerlukan kontrol waktu pengerasan.
2. Non-Reduktif
Ketahanan Gypsum terhadap bahan kimia dan logam membuatnya ideal untuk digunakan di
lingkungan yang membutuhkan stabilitas kimia dan ketahanan terhadap korosi.
5. Keadilan Akustik
Panel gypsum memiliki kemampuan untuk mengurangi pantulan suara dan meningkatkan
kualitas akustik ruangan pada konstruksi interior. Gypsum digunakan secara luas dalam
pembuatan panel untuk meredam suara dan menciptakan lingkungan yang lebih tenang dan
nyaman.
5
Sumber : https://proyekin.com/blog/gypsum-adalah/
6
Gambar 3.2 proses pembentukan gypsum Flue Gas Desulfurization (FGD)
Sumber : https://gypsum.org/fgd-gypsum-production-process/
1. Ruang lingkup
7
Standar ini menetapkan syarat mutu dan metode pengujian gipsum buatan yang
digunakansebagai bahan penolong produksi semen, bahan baku industri gipsum
(termasuk bataringan), bahan baku dan bahan tambahan untuk pupuk &
pembenah tanah (tidak untuklahan gambut dengan fungsi lindung ekosistem
gambut).
CATATAN : Fungsi lindung ekosistem gambut sesuai PP Nomor 17 tahun 2014.
2. Acuan normatif
SNI 0428,Petunjuk pengambilan contoh padatan
3. Istilah dan definisi
3.1 gipsum buatan
Padatan yang diperoleh dari hasil proses industri yang berwarna abu-abu, putih
kekuningan,atau putih kecoklatan, yang komponen terbesarnya adalah CaSO4.2H2O.
3.2 pembenah tanah
Pembenah tanah adalah bahan-bahan sintetis dan/atau alami, organik dan/atau
mineralberbentuk padat dan/atau cair yang mampu memperbaiki sifat fisik, kimia
dan/atau biologitanah (Permentan No. 70/Permentan/SR.140/10/2011).
4. Klasifikasi
Gipsum buatan diklasifikasikan berdasarkan pada proses pembuatannya :
a) Tipe 1 :gipsum bentuk granular diperoleh dari gipsum hasil proses industri pabrik
asamfosfat, proses pembuatan gipsum yang dipurifikasi, dikeringkan dan
dikalsinasi, laludigranulasi.
b)Tipe 2 :gipsum bentuk serbuk diperoleh dari gipsum hasil proses industri pabrik
asamfosfat dan pabrik asam amino yang dipurifikasi dan dikeringkan.
c)Tipe 3 :gipsum bentuk serbuk diperoleh dari hasil proses pembuatan gipsum
pada industri asam fosfat dan asam amino yang dinetralkan dan dikeringkan.
d)Tipe 4 :gipsum bentuk kerakal diperoleh dari hasil proses pembuatan gipsum
padapabrik asam amino yang dikeringkan.
e)Tipe 5 :gipsum bentuk serbuk dan atau cake yang diperoleh dari hasil
prosesdesulfurisasi dan proses industri asam fosfat yang difiltrasi.
8
Sumber : Badan Standarisasi Nasional (https://123dok.com/document/z1rk0jpq-sni-
gypsum-sni.html)
BAB III
METODE
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, yaitu data yang
dikumpulkan berbentuk kata-kata, gambar, bukan angka-angka. Menurut Bogdan dan
Taylor, sebagaimana yang dikutip oleh Lexy J. Moleong, penelitian kualitatif adalah
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan
dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Sementara itu, penelitian deskriptif adalah
suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan
fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun rekayasa manusia.
Adapun tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat pencandraan secara
sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta.
2. Sumber Data
Menurut Lofland dan Lofland sebagaimana yang telah dikutip oleh Lexy. J. Moleong
dalam bukunya yang berjudul Metodologi Penelitian Kualitatif, mengemukakan bahwa
sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya
berupa data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Berkaitan dengan hal yang jelas
datanya dibagi ke dalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto dan statistic.
Sedangkan yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data
dapat diperoleh. Apabila menggunakan wawancara dalam mengumpulkan datanya maka
sumber datanya disebut informan, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-
pertanyaan baik secara tertulis maupun lisan. Apabila menggunakan observasi maka
sumber datanya adalah berupa benda, gerak, atau proses sesuatu. Apabila menggunakan
9
dokumentasi, maka dokumen atau catatanlah yang menjadi sumber datanya. Dalam
penelitian ini sumber data yang diperoleh berupa sumber data sekunder. sumber data
sekunder adalah publikasi pemerintah, situs web, buku, artikel jurnal, catatan internal, dan
lain-lain.
3. Fokus Penelitian
Kajian penelitian ini difokuskan pada permasalahan atau penerapan gypsum terhadap
desain arsitektur dan bidang arsitektur.
10