Dosen Pembimbing :
Di susun Oleh :
NIM : I2118002
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan ini dengan tepat waktu. Tanpa
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
sehat-Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
Penulis tentu menyadari bahwa Laporan ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
kepada Dosen pembimbing mata kuliah Permesinan dasar kami Bapak Tri yanuar
krismawan, ST. yang telah membimbing kami dalam menulis Laporan ini.
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
dipenuhi. Selain untuk tempat tinggal seluruh anggota keluarga, rumah juga harus
merupakan tempat hunian yang nyaman untuk beraktivitas dan berinteraksi antar
anggota keluarga sehingga setiap anggota keluarga merasa betah untuk tinggal di
nyaman, perlu adanya usaha yang dilakukan antara lain dengan menambah nilai
artistik rumah itu sendiri. Cara untuk menambah nilai seni suatu rumah,
diantaranya dengan memberi desain baik desain eksterior maupun desain interior.
Contoh desain eksterior antara lain desain rumah, penataan lahan, pembuatan
taman, sedangkan contoh desain interior antara lain pemilihan cat, pemilihan dan
atau partisi, belakangan ini kehadiran gypsum sebagai material plafon makin
digemari. Hal tersebut tentu saja tidak mengherankan. Selain murah, gypsum juga
lebih mudah dibentuk dan terlihat lebih bersih dibandingkan material lain. Sesuai
dengan namanya, material gypsum terbuat dari mineral gypsum dengan rumus
akibat proses evaporasi air laut. Orang membuat gypsum mempunyai beberapa
tujuan antara lain untuk tujuan seni dan tujuan ekonomis. Tujuan itulah yang
membuat dan memasang gypsum. Cara membuat dan memasang gypsum mudah
tetapi memberi pemasukan yang cukup besar. Atas dasar itu maka disusunlah
B. Tujuan
membutuhkan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Gypsum (CaSO4.2H2O) merupakan garam yang pertama kali mengendap
akibat proses evaporasi air laut diikuti oleh anhidrit dan halit, ketika salinitas
di antara batuan-batuan sedimen batu gamping, serpih merah, batu pasir, lempung,
dan garam batu, serta sering pula berbentuk endapan lensa-lensa dalam satuan-
satuan batuan sedimen. Gypsum terbentuk dalam kondisi berbagai kemurnian dan
berwarna putih, namun terdapat variasi warna lain, seperti warna kuning, abu-abu,
merah jingga, dan hitam, hal ini tergantung mineral pengotor yang berasosiasi
dengan gypsum. Gypsum umumnya mempunyai sifat lunak, pejal, kekerasan 1,5 –
2 (skala mohs), berat jenis 2,31 – 2,35, kelarutan dalam air 1,8 gr/l pada 00C yang
meningkat menjadi 2,1 gr/l pada 400C, tapi menurun lagi ketika suhu semakin
tersebut tentu saja tidak mengherankan. Selain murah, gypsum juga lebih mudah
dibentuk dan terlihat lebih bersih dibandingkan material lain. Sebab, dalam
aplikasinya, gypsum tak akan meninggalkan nat atau garis batas antar papan
seperti pada plafon berbahan triplek (plywood) meski gypsum dipasang pada
bidang yang lebar sekalipun. Meskipun relatif lebih mudah dalam aplikasinya,
meterial gypsum sebagai bahan dasar plafon memiliki kelemahan yakni tidak
tahan terhadap air dan bila terjadi rembesan air dari atap mengenai plafon,
gypsum tersebut akan meninggalkan noda bercak pada permukaannya (Neisha-
Diva, 2007).
Gypsum adalah suatu seni dekorasi untuk memberi nilai artistik pada
plafon sehingga rumah menjadi cantik. Gypsum dibuat dari bahan dasar yang
disebut casting (bubuk lembut berwarna putih). Bahan itu mudah diperoleh di
toko bangunan. Gypsum mempunyai berbagai macam bentuk dan motif yang
beraneka ragam sesuai dengan keinginan pemilik rumah, karena cetakan dapat
dibuat bermacam – macam sesuai dengan motif yang telah dirancang, misalnya
bentuk lurus dengan bermacam motif, bentuk oval atau melingkar dengan
Dalam pembuatan gypsum ini ada beberapa alat yang harus dipersiapkan,
antara lain :
2. Kuas.
mencetak gypsum.
4. Gelas Ukur.
gypsum.
5. Cetakan.
Cetakan bisa dibeli atau dibuat sendiri. Yang perlu diperhatikan pada saat
akan mempengaruhi hasil cetakan gypsum. Selain itu, juga harus dipilih
yang kuat dan tidak rapuh. Cetakan gypsum ini bisa diperoleh di toko –
7. Sekop.
8. Rakel.
1. Casting.
bentuk bubuk yang semakin lembut dan dengan warna yang semakin putih. Untuk
bahan tersebut seperti toko bangunan dengan merk yang bervariasi seperti:
~ Jaya Board
~ Elephant Board
~ SGP Casting
~ Judal Board
2. Roving.
3. Air.
digunakan bisa air sumur, air PAM, air artetis, yang tidak mengandung garam.
Karena air yang mengandung kadar garam yang tinggi menyebabkan gypsum
4. Minyak.
menggunakan bahan lemak dari binatang lembu atau kerbau yang dipanaskan atau
dimasak sekitar 5 menit sampai lemak itu mencair kemudian campurkan dengan
diaduk agar kedua cairan itu menyatu sehingga menjadi sebuah minyak yang
sudah siap digunakan. Dengan penggunaan minyak yang dibuat dari bahan lemak
sapi akan menghasilkan gypsum yang sesuai dengan keinginan yaitu tetap
akan berwarna putih dan bersih tidak bercampur dengan warna minyak.
5. Tali.
setelah dilepas dari cetakan, untuk itu tali yang dipilih harus kuat, bisa tali rafia
atau sejenisnya.
BAB IV PROSES PEMBUATAN
Pembuatan gypsum melalui beberapa proses kegiatan. Proses kegiatan itu
harus dilaksanakan secara runtut dan benar agar menghasilkan gypsum yang
sesuai dengan keinginan dan mempunyai kualitas yang bagus. Tahap – tahap
o Casting
o air
dibuat.
Ember atau tempat lain yang mirip bentuknya yang bisa digunakan untuk
tempat mengaduk.
Sekop, yang digunakan untuk mengaduk atau alat alternatif lain yang
mirip sekop yang bisa dibuat dari bahan kayu atau sejenisnya, yang
1. Proses tahap 1:
minyak yang telah dibuat agar gypsum tidak melekat dan mudah dilepaskan
dari cetakan.Mula-mula dipersiapkan dulu bahannya yaitu dengan
menimbang casting dan menakar air yang akan dipergunakan sesuai dengan
yang sudah ditakar ke dalam ember, setelah itu baru diberikan air. Tunggu
5 menit, supaya kekentalan air merata. Setelah 5 menit baru kita aduk
bahan yang perlu dipersiapkan adalah cetakan gypsum yang akan dibuat
dan adonan casting yang telah dicampur dengan air yang sudah dikerjakan
pada tempat yang datar supaya nantinya adonan yang dituangkan betul –
pelan hingga merata dengan ketinggian kurang lebih 1 cm dari tepi cetakan,
Dalam tahap pemasangan roving ini alat dan bahan yang perlu
tali ( bisa tali ravia atau sejenisnya) yang kuat karena nantinya digunakan
rakel yang berfungsi untuk meratakan. Dalam tahap pemasangan roving ini,
pertama kita ambil roving yang sudah dipotong sesuai dengan ukuran
yang sudah diisi adonan tadi secara merata.Setelah roving kita tebarkan
secara merata, selanjutnya ialah merapikan tepi cetakan dari roving yang
tali penggantungnya. Jadi tidak semua tepi cetakan kita rapikan dari
dalam sisa roving, kemudian sisa roving kita gulung sekali ke arah dalam
Setelah kurang lebih 30 menit, gypsum sudah kering dan siap untuk
dilepas dari cetakan. Ada dua cara melepaskan gypsum dari cetakan sesuai
Untuk cetakan model lurus pelepasan dimulai dari salah satu ujung
b) Cetakan oval/melingkar
Yaitu dengan cara diketukkan pelan – pelan dan hati – hati, secara
kekeringannya.
Gambar 4. Cara melepas gybsum model lurus Gambar 5. Cara melepas gypsum
bentuk oval
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
material pada plafon rumah.2.Gypsum dibuat dari bahan dasar yang disebut
B. Saran
tidak lembab serta jangan sampai terkena air sedikit pun dengan maksud
2. Air yang digunakan sebaiknya tidak mengandung garam. Karena air yang