Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES INDUSTRI KIMIA

ACARA : GYPSUM

DISUSUN OLEH :

NAMA : ARTANSYAH TITAN AUSTIN W

NO.MHS : 021180052

FAKULTAS/JURUSAN : FTI / TEKNIK KIMIA

HARI, TANGGAL : RABU,11 MARET 2020

ASISTEN PRATIKUM :Puri Chasanah

LABORATORIUM PROSES INDUSTRI KIMIA

PROGRAM STUDI D3 TEKNIIK KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

YOGYAKARTA

2020
LEMBAR PENGESAHAN

“PEMBUATAN GYPSUM”

DISUSUN OLEH :

NAMA : ARTANSYAH TITAN AUSTIN W

NO.MHS : 021180052

FAK/JURUSAN : FTI/ TEKNIK KIMIA

ASISTEN PRATIKUM : Puri Chasanah

Di setujui
ASISTEN PRATIKUM

Puri Chasanah.
KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang maha Esa atas rahmat,
karunia, dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan praktikum dan meyusun
laporan PRAKTIKUM PROSES INDUSTRI KIMIA dengan judul “GYPSUM”
dengan baik, sebagai data hasil pengamatan saya.

Terselesaikannya laporan ini tentu tidak lepas dari bantuan banyak pihak.
Oleh karena itu, saya mengucapkan terimakasih kepada:

1. Puri Chasanah selaku asisten praktikum proses industri kimia.


2. Kelompok praktikum , yang telah bekerja sama dalam melakukan
praktikum.
3. Semua pihak yang telah membantu saya dalam praktikum dan
penyusunan laporan ini.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas praktikum PROSES
INDUSTRI KIMIA semester genap yaitu semester empat D3 Teknik Kimia
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta. Semoga laporan ini
dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya yang telah disusun
ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang lain yang membacanya.
Adakalanya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata yang kurang
berkenan. Saya memohon kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan makalah
ini untuk lebih baik diwaktu yang akan datang.
Wassalammu’alaikum Wr. Wb

Yogyakarta, 11 Maret 2020

Penulis
BAB 1
1.1 Latar Belakang
Material gypsum yang dulunya lebih banyak digunakan Material gypsum
yang dulunya lebih banyak digunakan sebagai penyekat atau sebagai penyekat
atau partisi, belakangan ini kehadiran gypsum sebagai material i, belakangan ini
kehadiran gypsum sebagai material plafon makin digemar plafon makin digemari.
Hal tertersebut ut tentu u saja a tidtidak mengherankan. Selain murah, gypsum
juga a lebih ih mudahah dibentuk dan terlihat lebih bersih dibandingkan mat
dibentuk dan terlihat lebih bersih dibandingkan material lain. erial lain.

Sesuai dengan namanya, material gypsum terbuat dari mineral gypsum


dengan rumus molekul CaSO44.2H22O yang merupakan garam yang pertama kali
mengendap akibat proses evaporasi air laut.

Orang membuat gypsum mempunyai beberapa tujuan anta Orang membuat


gypsum mempunyai beberapa tujuan antara lain untuk tujuan ra lain untuk tujuan
seni dan tujuan ekonomis. Tujuan itulah yang membua seni dan tujuan ekonomis.
Tujuan itulah yang membuat orang tertarik memproduksi t orang tertarik
memproduksi gypsum. Tujuan seni i adalah untuk menambah nilai i artartististik
ik dan nilnilai ai estetietik yang tinggi pada desain suatu rumah sehingga menjadi
hu tinggin pada desain suatu rumah sehingga menjadi hunian yang nyaman dan
ideal. nian yang nyaman dan ideal.Sedangkan tujuan ekonomis adalah untuk
menambah pendapatan pengrajin yang membuat dan memasang gypsum..

1.2 Tujuan

Membuat gypsum

1.3 Dasar Teori

Gipsum (CaSO4.2H2O) merupakan garam yang pertama kali mengendap


akibat proses evaporasi air laut diikuti oleh anhidrit dan halit, ketika
salinitas makin bertambah. Sebagai mineral evaporit, endapan gypsum
berbentuk lapisan di antara batuan-batuan sedimen batugamping, serpih
merah, batupasir, lempung, dan garam batu, serta sering pula berbentuk
endapan lensa-lensa dalam satuan-satuan batuan sedimen. Gipsum
terbentuk dalam kondisi berbagai kemurnian dan ketebalan yang
bervariasi. Gipsum mempunyai kelompok yang terdiri dari gypsum
batuan, gipsit alabaster, satin spar, dan selenit. Gipsum umumnya
berwarna putih, namun terdapat variasi warna lain, seperti warna kuning,
abu-abu, merah jingga, dan hitam, hal ini tergantung mineral pengotor
yang berasosiasi dengan gypsum. Gipsum umumnya mempunyai sifat
lunak, pejal, kekerasan 1,5 – 2 (skala mohs), berat jenis 2,31 – 2,35,
kelarutan dalam air 1,8 gr/l pada 00C yang meningkat menjadi 2,1 gr/l
pada 400C, tapi menurun lagi ketika suhu semakin tinggi ( Puslitbang
Teknologi Mineral dan Batubara, 2005). Gypsum sering digunakan
sebagai material pada plafon rumah. Hal tersebut tentu saja tidak
mengherankan. Selain murah, gypsum juga lebih mudah dibentuk dan
terlihat lebih bersih dibandingkan material lain. Sebab, dalam
aplikasinya, gypsum tak akan meninggalkan nat atau garis batas antar
papan seperti pada plafon berbahan triplek (plywood) meski gypsum
dipasang pada bidang yang lebar sekalipun. Meskipun relatif lebih
mudah dalam aplikasinya, meterial gypsum sebagai bahan dasar plafon
memiliki kelemahan yakni tidak tahan terhadap air dan bila terjadi
rembesan air dari atap mengenai plafon, gypsum tersebut akan
meninggalkan noda bercak pada permukaannya (Neisha-Diva, 2007).
Gypsum adalah suatu seni dekorasi untuk memberi nilai artistik
pada plafon sehingga rumah menjadi cantik. Gypsum dibuat dari bahan
dasar yang disebut casting(bubuk lembut berwarna putih). Bahan itu
mudah diperoleh di toko bangunan. Gypsum mempunyai berbagai
macam bentuk dan motif yang beraneka ragam sesuai dengan
keinginan pemilik rumah, karena cetakan dapat dibuat bermacam –
macam sesuai dengan motif yang telah dirancang, misalnya bentuk lurus
dengan bermacam motif, bentuk oval atau melingkar dengan berbagai
motif pula (Melati Indri Hapsari, SKM, dkk. 2003).
BAB 2
2.1 Alat Dan Bahan

Alat :
1. Gelas ukur
2. Cawan porselen
3. Cetakan
4. Batang pengaduk
5. Beker glass

Bahan :

1. CaCO3
2. H2SO4
3. Aquades

2.2 Rangkaian Alat

Gambar 2 Rangkaian Alat Pembuatan Gypsum


2.3 Diagram Alir

Menyiapkan Alat dan Bahan


H2SO4
CaCO3 15ml&10
30gr& ml
20gr

Menumbuk batu gamping hingga diperoleh


butiran butiran

Mengambil larutan H2SO4 lalu membagi


Aquades menjadi dua
60ml&40ml

Melarutkan batu gamping yang sudah


berbentuk butiran dengan aquades lalu
memasukkan larutan batu gamping pada
cetakan

Memasukkan H2SO4 ke dalam cetakan sambal


diaduk aduk lalu menunggu hingga memadat

Mencatat pH gypsum yang dihasilkan

Gambar 3.Diagram Alir Pembuatan Gypsum


BAB 3

3.1 Hasil Pengamatan

Tabel.1 Hasil Pengamatan Pembuatan Sabun Padat

KONDISI PERCOBAAN 1 PERCOBAAN 2

BERAT CACO3 30gr 20gr

BERAT 60ml Kuning Keruh


AQUADES
BERAT H2SO4 15ml Kuning Keruh

KONDISI AWAL Bergelembung,lembe Bergelembung,sedikit


k lembel

KONDISI AKHIR Lebih lembek Sedikit lembek

PH 4 6
3.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini praktikan melakukan praktikum pembuatan gypsum
yang bertujuan untuk mempelajari cara pembuatan gypsum

Dalam pembuatan gypsum ini merupakan sumber pembuatan kalsium


sulfat.Karena adanya kandungan kasium yang tinggi yaitu 32,57%.

Dalam pembuatan gypsum kali ini dilakukan penambahan aquades,hal ini


bertujuan untuk untuk partikel partikel debu berterbangan keluar dan untuk
perlakukan penambahan H2SO4/terbentuk endapan berwarna putih

Adapun terdapat ciri ciri gypsum yang baik yaitu

a) Permukaan gypsum rata,tidak bergelombang


b) Kerapatan gypsum tinggi,tidak banyak pori pori
c) Kuat

Pada pratikum kali ini dilakukan dua percobaan sebagai berikut

-Percobaan 1

Pada percobaan 1 berat CaCO3 30 gram,volume aquades 60ml,volume


H2SO4 15ml.Kondisi awal pada percobaan 1 yatu bergelembung dan
lembek.Jika campuran tersebut lembek maka akan berpengaruh pada hasil
akhir gypsum,gypsum yang sudah mengering akan tidak terlalu kuat atau
jika dipindahkan maka akan mudah retak.Namun walaupun kondisi awal
bergelembung.Kondisi akhir gypsum pada percobaan 1 tidak
bergelembung akan tetapi tetap lembek sehingga gypsum percobaan 1
termasuk gypsum yang kurang baik

-Percobaan 2

Pada percobaan 2 berat CaCO3 20gr,Volume aquades 40ml,dan volume


H2SO4 10ml.Kondisi awal pada percobaan 2 yaitu bergelembung dan
sedikit lembek.Jika campuran tersebut sedikit lembek maka akan
menghasilkan gypsum yang cukup bagus.Jika gypsum sudah mengering
maka gypsum akan cukup kuat.Kondisi akhir gypsum pada percobaan 2
sedikit lembek tapi tidak bergelembung,maka dari itu untuk gypsum
percobaan 2 cukup baik.Sehingga hasil gypsum percobaan 2 lebih baik
daripada percobaan 1.
BAB 4

4.1 Kesimpulan

Pada pratikum kali ini “Pembuatan Gypsum” dapat disimpulkan


bahwa

PH gypsum :

Percobaan 1 : 4

Percobaan 2 : 6

Hasil gypsum percobaan 2 lebih baik daripada percobaan 1


DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyusun.2020.Buku Petunjuk Pratikum Proses Industri Kimia.UPN


“Veteran” Yogyakarta.Yogyakarta
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai