Pendidikan Konservasi
Dosen pengampu :
Asih Kuswardinah
Disusun Oleh :
Tahun 2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat yang
diberikan-Nya sehingga tugas makalah yang berjudul Lukis Kolase sebagai Karya
dengan Bahan yang Ramah Lingkungan ini dapat terselesaikan. Makalah ini saya
buat sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Dari makalah ini pembaca dapat memperoleh informasi tentang apa itu lukis
kolase yang nantinya pembaca dapat berkarya sekaligus mengurangi sampah di
lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN
Lukis Kolase adalah lukisan yang dibuat dari berbagai macam bahan, seperti
kertas, plastik, kain, kaca, logam, kayu dan lain sebagainya yang direkatkan pada
sebuah bidang. Seni lukis kolase berlawanan sifatnya dengan seni lukis, pahat atau
cetak dimana karya yang dihasilkan tidak lagi memperlihatkan bentuk asal material
yang dipakai. Pada seni lukis, misalnya, dari kanvas putih menjadi lukisan yang
berwarna-warni. Dalam seni kolase bentuk asli dari material yang digunakan harus
tetap terlihat. Jadi kalau menggunakan kerang-kerangan atau potongan-potongan
kertas, material itu wajib masih dapat dikenali bentuk aslinya meskipun sudah dirakit
menjadi satu kesatuan.
1. Titik
Titik adalah unit unsur rupa yang terkecil yang tidak memiliki ukuran panjang
dan lebar, sedang bintik adalah titik yang sedikit lebih besar.
2. Garis
Garis merupakan perpanjangan dari titik yang memiliki ukuran panjang
namun relatif tidak memiliki lebar. Ditinjau dari jenisnya garis dapat dibedakan
menjadi: garis lurus, garis lengkung, garis putus-putus dan garis spiral. Unsur
garis pada kolase dapat diwujudkan dari potongan kawat, lidi, batang korek,
benang dan sebagainya.
3. Bidang
Bidang merupakan unsur rupa yang terjadi karena pertemuan beberapa garis.
Bidang dapat dibedakan menjadi bidang horizontal, vertikal, melintang.
Aplikasi unsur bidang pada rekatan bisa berupa bidang datar (2D) dan bidang
bervolume (3D).
4. Warna
Warna merupakan unsur rupa yang penting dan salah satu wujud keindahan
yang dapat diserap oleh indera penglihatan manusia. Warna secara nyata
dapat dibedakan menjadi warna primer, sekunder dan tersier. Unsur warna
pada rekatan dapat diwujudkan dari unsur kertas warna, kain warna dan
sebagainya tergantung bahan apa yang digunakan dalam pembuatan lukis
rekatan.
B. Pengertian Ramah Lingkungan
1. Kertas Bekas
Untuk bahan kertas bekas baik majalah, koran dan lain sebagainya sebaiknya
dipilih kertas yang berwarna. Semua kertas berwarna pada dasarnya dapat dijadikan
bahan lukis kolase. Kertas-kertas bekas sampul, majalah, poster-poster, kemasan
rokok atau kemasan produk-produk industri dapat pula dipakai sebagai bahan lukis
kolase. Dalam pemakaian, kertas dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang
dikehendaki.
2. Kain Perca
Lukis kolase dapat juga menggunakan kain perca sisa dari potangan jahitan.
Untuk kain perca selain warna beragam juga lebih banyak motif dan corak yang
akan menambah lukisan menjadi lebih menarik.
3. plastik
Untuk bahan plastik akan banyak kita jumpai dimana-mana baik di sekitar jalanan
maupun tempat sampah, dari kemasan industri sampai barang-barang bekas yang
sudah tidak terpakai. Untuk bahan ini kita dapat langsung rekatkan pada bidang
gambar atau menggunakan teknik bakar.
4. Kaca
Kaca yang digunakan adalah bekas potongan kaca yang biasa didapat di tempat
orang yang memasang bingkai untuk gambar pajangan yang sudah tidak
digunakanlagi. Agar kaca berwarna, dapat dipakai kaca biasa yang dicat. Kalau
pemotong kacatidak ada, kaca dapat dibentuk dengan cara mengetok atau
menghempaskan ke atas permukaan yang keras. Dengan cara ini akan diperoleh
ukuran kaca yang tidak teratur dan tidak sama besar. Dalam pengolahan kaca
diharapkan berhati-hati agar tidak terluka.
5. Logam
Untuk rekatan sebaiknya dipilih bekas-bekas logam yang mudah didapat, seperti
seng, kuningan, dan aluminium. Plat logam dapat dipotong-potong dengan ukuran
yang dikehendaki, kemudian baru didatarkan ke bidang dasar kolase.
7. Biji-Bijian
Biji-bijian diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, biji-bijian ini banyak pula macamnya,
demikian pula bentuk, ukuran, warna, dan teksturnya. Biji-bijian ini hendaknya
dikeringkan terlebih dahulu agar warnanya tidak berubah lagi demikian pula
penyusutannya. Bila perlu, dapat pula digoreng tanpa minyak.
8. Daun-daunan
Daun-daunan adalah bahan kolase yang sangat mudah diperoleh. Untuk dijadikan
bahan lukis kolase, diambil daun kering atau daun yang sudah gugur. Pilihlah warna
daun kering yang berbeda-beda agar dalam penyusunannya menjadi sebuah lukisan
atau desain yang lebih mudah.
9. Kayu
Untuk bahan lukis kolase dapat menggunakan kayu yang harus dikeringkan dahulu.
Hal ini dimaksudkan agar warnanya tidak berubah, kemudian kayu dipotong-potong
sesuai dengan ukuran yang diinginkan dan siap untuk ditempel.
Adapun teknik pembuatannya adalah sebagai berikut:
1. Siapkan bahan dari barang bekas, seperti koran, majalah, plastik dan lain
sebagainya. Media dan perangkat yang dibutuhkan: kalender bekas atau
kertas gambar bisa juga menggunakan papan sebagai bidang gambar,
pewarna, gunting pensil, dan lem.
2. Buat sketsa atau gambar yang diinginkan di kalender bekas atau papan.
3. Rencanakan penempelan bahan bekas pada gambar yang sudah kamu buat.
4. potong atau sobek bahan bekas menjadi ukuran kecil.
5. Oleskan lem sedikit demi sedikit pada gambar yang akan ditempeli.
6. Tempelkan guntingan atau sobekan bahan bekas tadi pada kalender atau
papan.
7. Lakukan dengan rapi sesuai kreativitasmu. Usahan tempelan kertas tertata
dengan rajin sehingga hasil lukis rekatan juga rajin.
PENUTUP
A. Simpulan
http://sen1budaya.blogspot.co.id/2013/08/perbedaan-kolase-mozaik-dan-
montase.html
http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/02/karya-lukis-ramah-lingkungan
http://senirupa-unnes.com/pameran-lukisan-rekatan/#prettyPhoto