Anda di halaman 1dari 12

RANGKUMAN SENI RUPA

BAB I
MENGGAMBAR ADALAH KEGIATAN MEMBENTUK IMAJINASI DENGAN
MENGGUNAKAN BANYAK PILIHAN TEKNIK DAN ALAT DENGAN MEMBUAT
TANDA-TANDA TERTENTU DI ATAS PERMUKAAAN MEDIA DENGAN
MENGELOLAH GORESAN DARI ALAT GAMBAR.

PRINSIP-PRINSIP MENGGAMBAR
DALAM MENGGAMBAR RUMAH TETANGGA, METODE MENODE YANG
DIGUNAKAN ADALAH DENGAN CARA MENIRU (MIMETIS)

B. Prinsip Menggambar
Sebelum menggambar rumah tetangga, ada beberapa hal yang harus diperhatikan di antaranya
sebagai berikut.

Sketsa
Sketsa merupakan gambaran awal/kasar saat akan menggambar atau melukis. Sketsa biasanya
menggunakan pensil agar gambar dapat diperbaiki sebelum diwarnai

Perspektif
Perspektif adalah cara menggambar objek berdasarkan sudut dan jarak pandang saat menggambar
dari depan. Teknik gambar perspektif biasanya digunakan untuk menggambar bangunan agar
mendapatkan hasil gambar 3 dimensi atau seperti nyata. Prinsip perspektif yaitu sisi benda yang
ada di dekat kita akan terlihat besar dan sisi benda yang jauh akan terlihat semakin kecil.

Warna
Selain sketsa dan perspektif, dalam menggambar juga harus memperhatikan warna. Untuk
menggambar rumah tetangga, kita bisa mewarnai dengan menggunakan warna-warna sesuai
dengan rumah yang diamati. Namun, kita juga bisa mewarnai dengan warna-warna yang kita
sukai. Kita bisa menggunakan pensil warna, spidol, atau krayon.

C. Menggambar Rumah Tetangga dengan Perspektif


Menggambar rumah sama seperti menggambar benda-benda berbentuk kubus. Dalam
menggambar rumah tetangga, metode yang digunakan adalah dengan meniru atau mimesis secara
sederhana objek yang telah dipilih. Meniru bentuk rumah yang ada yaitu bentuk persegi, persegi
panjang, atau bulat. Hal yang harus diperhatikan yaitu perspektif (sudut pandang).

Proses Menggambar Rumah Perspektif


Menggambar rumah dalam perspektif dapat melibatkan beberapa tahap. Berikut adalah panduan
langkah demi langkah untuk prosesnya.
1. Mempersiapkan alat dan bahan
Alat dan bahan menggambar rumah adalah kertas gambar, pensil, penghapus, penggaris, dan
pewarna.

2. Langkah-langkah menggambar rumah dengan perspektif :


a. Pilih salah satu rumah tetanggamu yang akan digambar!
b. Tentukan perspektif, dari depan atau samping!
c. Buatlah sketsa!

✓ Gambarlah sebuah kubus!


✓ Gambar dua segitiga bertumpang tindih di kedua sisi kubus!
✓ Hubungkan setiap segitiga untuk atap!
✓ Tambahkan persegi panjang besar untuk pintunya dan sejumlah persegi dan persegi panjang
untuk jendelanya!
✓ Beri garis tepi gambarnya dan hapus garis yang bertumpang tindih!

d. Warnai gambar sesuai dengan objek yang kamu lihat atau bisa dengan menambahkan warna
kesukaanmu!
e. Dan seperti inilah hasilnya.

Setelah mempelajari materi seni rupa kelas 4 kurikulum merdeka unit 1 menggambar rumah
tetangga, saatnya kita lanjutkan berlatih.

Unit 2 Daur Ulang :


Kerajinan dari Plastik Bekas
Materi Seni Rupa Kelas 4 Kurikulum Merdeka Unit 2 Daur Ulang : Kerajinan dari Plastik Bekas
yang akan kita pelajari terdiri dari 4 sub unit :
A. Masalah Lingkungan
B. Limbah Plastik sebagai Bahan Karya Seni
C. Merancang Karya Seni dari Limbah Plastik
D. Membuat Karya Seni dari Limbah Plastik

A. Masalah Lingkungan
Sampah merupakan permasalahan di lingkungan sekitar. Sampah adalah sisa kegiatan manusia
yang berwujud padat yaitu zat organik dan anorganik. Salah satu sampah anorganik adalah
plastik. Plastik terus bertambah setiap hari hingga lingkungan kita dipenuhi oleh sampah jenis ini.
Salah satu masalah dari sampah plastik adalah tidak bisa dilenyapkan atau dipunahkan, sehingga
jumlahnya terus bertambah seiring dengan benda-benda dari plastik yang terus diproduksi.

Jalan keluar yang mungkin dilakukan adalah mendaur ulang (recycle) sampah plastik atau
mengolahnya menjadi benda yang berguna, seperti vas bunga, wadah alat-alat tulis, akuarium,
atau hiasan. Selain recycle, tindakan yang perlu dilakukan untuk mengatasi sampah plastik adalah
reduce, yaitu mengurangi penggunaan, reuse yaitu menggunakan kembali, replace yaitu
mengganti dengan yang lain, dan repair yaitu memperbaiki kembali. Selain sampah organik dan
anorganik ada juga sampah B3 atau sampah berbahaya seperti sisa obat, baterai, dan lainnya.

Prinsip 5R
Recycle, Reduce, Reuse, Replace, dan Repair atau lebih dikenal dengan prinsip 5R adalah upaya
untuk mengelola dan mengurangi sampah yang dihasilkan setiap hari baik sampah organik
maupun sampah anorganik.

1. Recycle adalah mendaur ulang sampah yang tidak dapat digunakan lagi menjadi lebih berguna.
Contoh : pengolahan kertas menjadi kertas baru, pengolahan botol plastik menjadi bahan baku
plastik baru.

2. Reduce adalah penanggulangan sampah dengan mengurangi pemakaian benda sekali pakai
yang memicu banyak sampah.
Contoh : ketika berbelanja ke pasar, sebaiknya membawa tas belanja sendiri seperti keranjang
dari rumah sehingga tidak perlu lagi menggunakan kantong plastik dari penjual.

3. Reuse adalah menggunakan kembali barang-barang bekas yang masih bisa dipakai dengan cara
mengubahnya dengan kreativitas yang memiliki nilai guna bahkan nilai jual.
Contoh : botol minuman plastik bekas dapat digunakan untuk tempat pensil, pot tanaman, tempat
makan hewan peliharaan.

4. Replace adalah mengganti barang yang kita pakai dengan yang lebih ramah lingkungan.
Contoh : mengganti botol minum ke sekolah dengan botol yang dapat digunakan berulang kali
seperti yang berbahan plastik tebal atau aluminium.

5. Repair adalah memperbaiki barang-barang yang rusak agar dapat digunakan kembali. Dengan
cara tersebut, kita tidak perlu membeli barang-barang baru, karena barang yang lama masih dapat
digunakan kembali.
Contoh : memperbaiki peralatan elektronik yang rusak.

B. Limbah Plastik sebagai Bahan Karya Seni


Keberadaan bahan limbah dapat digunakan untuk membuat karya seni kriya yang dapat diperoleh
dari lingkungan sekitar kita. Salah satunya limbah plastik. Beberapa contoh bahan limbah plastik,
di antaranya: sedotan minuman, plastik bekas botol air kemasan, dan sebagainya.

C. Merancang Karya Seni dari Limbah Plastik


Limbah plastik yang tidak bisa diuraikan membuat kita harus mencari cara untuk mengatasinya.
Salah satunya dengan mengolah sampah plastik menjadi benda yang berguna atau untuk hiasan.
Selain itu, hasil karya bisa dijual, sehingga bernilai ekonomis. Bahan plastik yang bisa digunakan
di antaranya kantong plastik, botol plastik, sedotan, plastik kemasan, dan lainnya.

Sebelum membuat karya kriya dari bahan limbah plastik, kita harus merancangnya terlebih
dahulu. Kita harus menentukan karya kriya kerajinan yang akan dibuat. Kita harus memilih salah
satu bahan yang akan digunakan.

Jika kita akan membuat rancangan bunga plastik dari sedotan minuman, berikut langkah-
langkahnya.
1. Mengumpulkan bahan sedotan plastik.
2. Membersihkan bahan sedotan plastik agar aman.
3. Menggambar model bunga plastik.
4. Memotong bahan sedotan plastik sesuai rancangan gambar.
5. Menyusun potongan bahan plastik sesuai rancangan.
6. Mengkomposisikan bahan dengan memilih ukuran dan warna yang diinginkan.
7. Finishing karya.

D. Membuat Karya Seni dari Limbah Plastik


Setelah merancang dan mengetahui langkah-langkah pembuatan karya limbah plastik, selanjutnya
kita dapat membuat seni kriya berupa bunga plastik yang berfungsi sebagai hiasan di ruangan.
Teknik yang digunakan dengan cara memotong, mengikat, menempel, dan
mengkomposisikannya sehingga membentuk bunga dan rumpun bunga.

Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat karya sangat beragam. Alat adalah benda yang
digunakan untuk membuat karya dan bisa digunakan berulang kali. Sementara itu, bahan dapat
habis untuk membuat karya. Alat dan bahan yang digunakan di antaranya :
1. 4 buah sedotan warna kuning (mahkota), 2 buah sedotan warna merah muda (putik), 2 sedotan
warna hijau (tangkai dan daun)
2. Gunting
3. Jarum dan benang
4. Lem tembak

Langkah pembuatan :
https://www.mikirbae.com/
1. Potong sedotan warna kuning menjadi 3 bagian, sehingga ada 12 potong sedotan warna
kuning.
Potong sedotang warna merah muda menjadi 4 bagian, sehingga ada 8 potong sedotan warna
merah muda.
2. Lipat sedotan warna kuning menjadi dua untuk menemukan bagian tengahnya. Selanjutnya
satukan potongan sedotan warna kuning menggunakan jarum dan benang tepat pada bagian
tengah sedotan kemudian ikat dengan kuat. Berhati-hatilah saat menusukkan jarum pada sedotan.
Bentuklan sedotan yang sudah diikat agar melingkar menyerupai mahkota bunga.
3. Potong semua bagian ujung sedotan agar runcing.
4. Lakukan hal yang sama pada potongan sedotan yang berwarna merah muda.
Satukan lingkaran sedotan kuning dan sedotan merah muda menggunakan lem tembak. Posisi
sedotan merah muda berada di atas sedotan kuning.
5. Ambil sedotan berwarna hijau dan potong sepanjang 5 cm sebanyak 2 buah.
6. Bentuk potongan sedotan hijau membentuk daun lalu lemaskan menggunakan ujung gunting
atau alat lainnya.
7. Tempelkan potongan sedotan hijau pada sedotan hijau yang satunya sehingga terbentuk tangkai
dan daun.
8. Terakhir tempelkan mahkota dan putik bunga pada tangkai bunga menggunakan lem tembak.

Setelah mempelajari materi seni rupa kelas 4 kurikulum merdeka unit 2 Daur Ulang : Kerajinan
dari Plastik Bekas, saatnya kita lanjutkan berlatih.

Unit 3 Bereksperimen dengan Tekstur


Materi Seni Rupa Kelas 4 Kurikulum Merdeka Unit 3 Bereksperimen dengan Tekstur yang akan
kita pelajari terdiri dari 3 sub unit :
A. Tekstur dan Jenisnya
B. Teknik dan Bahan Pembuatan Tekstur
C. Manfaat Tekstur
D. Merancang dan Membuat Tekstur

A. Tekstur dan Jenisnya


Ketika memegang permukaan benda, ada yang rasanya kasar, halus, licin, bergelombang, dan
sebagainya. Sifat dari suatu benda itulah yang dinamakan tekstur. Jadi, tekstur adalah sifat
permukaan bidang atau benda yang bisa dilihat dan diraba.
Tekstur dapat terbentuk melalui proses alam dan buatan. Tekstur proses alam seperti tekstur pasir,
kulit kayu. Sementara itu, tekstur buatan bisa dibuat dengan bermacam cara dan bahan.

Jenis tekstur dalam seni rupa ada 2 yaitu nyata dan semu. Tekstur raba/nyata, yaitu keadaan
permukaan yang dapat dirasakan lewat indra peraba (ujung jari) yang bersifat nyata, misalnya
kasar-halus, licin-kasar, keras-lunak, rata bergelombang, dan lainnya. Tekstur visual/semu, yaitu
tekstur yang dirasakan lewat indra penglihatan yang bersifat semu, seperti bertekstur jika dilihat
namun aslinya tidak.

Tekstur nyata dapat dibuat dengan bahan dengan semen, kayu, pasir, bubuk bata merah, pasir,
serbuk gergaji, tanah, dan masih banyak lagi yang lainnya. Agar bisa melekat, biasanya unsur-
unsur alam yang bertekstur tersebut dicampur dengan lem kayu, kemudian diletakkan pada
kanvas, kertas atau bidang tertentu sesuai keinginan dan kebutuhan.

Selain membuat tekstur nyata (dapat diraba) tersebut kita juga bisa membuat tesktur maya/semu
(terkesan bertekstur, namun aslinya tidak), misalnya menggambar batu atau pohon hingga
terkesan bergelombang dan berserat. Biasanya, tekstur maya/semu digunakan untuk membuat
model/rancangan sebelum kita membuat tekstur nyata.

Dalam sejarah seni rupa Indonesia terdapat beberapa seniman yang sering menggunakan tekstur.
Misalnya, pelukis Affandi membuat tekstur dengan menggunakan cat yang tebal, pelukis Ahmad
Sadali dan Abdul Djalil Pirous (A.D. Pirous) menggunakan bubuk marmer dan pelukis Fadjar
Sidik menggunakan tekstur semu berupa bidang-bidang geometris. Di beberapa daerah juga
terdapat pelukis yang membuat tekstur dari daun dan bulu.

B. Teknik dan Bahan Pembuatan Tekstur


Dalam membuat tekstur terdapat beberapa teknik yang telah dikenal dan dapat diterapkan dalam
membuat karya seni.
1. Tekstur dengan teknik frottage

Meletakkan kertas di atas permukaan benda bertekstur, lalu kertas ditekan dan diarsir dengan
pensil atau pastel.

2. Tekstur teknik grattage


Menguaskan cat minyak warna gelap pada papan hingga kering lalu ditimpa warna terang
selanjutnya digores-gores menggunakan benda runcing, seperti paku, sendok garpu, sisir.

3. Tekstur teknik tempel

Permukaan kertas yang telah digambar diberi lem. Kemudian, di atas gambar tersebut di tempel
bahan (kertas, biji-bijian, atau lainnya) hingga gambar bertekstur.

4. Tekstur nyata dari lempengan tanah liat

Membuat tekstur nyata dari lempengan tanah liat dengan cara dipukul-pukul/ditekan
menggunakan batu bertekstur, atau dengan menempelkan daun, digores dengan sisir, parut, dan
lain sebagainya.

5. Tekstur dari bubuk batu bata atau bubuk kayu


Membuat tekstur dari bubuk batu bata atau bubuk kayu lalu ditaburkan di atas papan/triplek yang
telah diberi lem.

6) Membuat tekstur semu dengan teknik ebru/swirling

Cat minyak sejumlah 2 atau 3 warna di tuang dalam ember/nampan lalu dicampur dengan minyak
dan air kemudian diaduk pelan agar warna-warna tesebut membentuk tekstur semu. Selanjutnya
kertas putih dicelupkan pada larutan cat dalam ember tersebut lalu diangkat. Cat yang menempel
pada kertas akan membentuk tekstur semu.

C. Manfaat Membuat Tekstur


Tekstur berguna untuk memberikan karakter dan kesan tertentu pada bidang permukaan agar bisa
menghasilkan nilai estetika. Berikut ini beberapa manfaat membuat tekstur.
1. Tekstur dapat mempertegas dan memperkuat gambar/lukisan yang dibuat.
2. Tekstur menyatukan unsur lukisan dan kriya/kerajinan dalam sebuah karya.
3. Tekstur membuat kita bereksperimen dengan berbagai bahan alami di sekitar kita dan
mengubahnya menjadi karya seni.
4. Membuat tekstur melatih indra peraba dan penglihatan kita secara lebih saksama.

D. Merancang dan Membuat Tekstur


Dalam membuat karya dengan tekstur, hal pertama yang dilakukan yaitu membuat konsep atau
merancangnya. Langkah-langkah merancang karya seni tekstur adalah sebagai berikut.
1. Amati jenis-jenis tekstur yang ada di lingkungan sekitar.
2. Pilih teknik dan bahan yang akan digunakan.
3. Persiapkan alat dan bahan.
4. Mulailah berkarya dengan teknik yang sesuai.
5. Carilah referensi dari sumber lainnya.

Setelah mempelajari materi seni rupa kelas 4 kurikulum merdeka unit 3 Bereksperimen dengan
Tekstur, saatnya kita lanjutkan berlatih.

BAB 4
BAB V
BAB VI

Anda mungkin juga menyukai