Anda di halaman 1dari 19

Membuat Desain Sesuai

Dengan Konsep Kolase


TATA BUSANA
MAN 2 MOJOKERTO
KELAS X
Tujuan Pembelajaran
Pengetahuan:
• Siswa dapat menyebutkan pengertian colase dengan tepat
pada saat guru menjelaskan teori.
• Siswa dapat menyebutkan konsep dasar colase minimal 3
konsep dasar.
Keterampilan:
• Peserta didik dapat membuat colase
APA ITU KOLASE ?
PENGERTIAN KOLASE
 Kolase merupakan teknik melukis dengan cara menempelkan dan mempergunakan
warna-warna kepingan batu, kaca, marmer, keramik, kayu, yang ditempelkan.

 Kolase merupakan bentuk gambar yang diwujudkan dengan menyusun kepingan


berwarna yang diolesi lem kemudian ditempelkan pada bidang gambar.

 Kata kolase yang dalam bahasa Inggris disebut “collage” berasal dari kata “coller” dalam
bahasa Perancis yang berarti “merekat”.

 Kolase dipahami sebagai suatu teknik seni menempel berbagai macam materi selain cat,
seperti kertas, kain, kaca, logam, kulit telur dan lain sebagainya kemudian dikombinasi
dengan penggunaan cat (minyak) atau teknik lainnya.

 Dapat disimpulkan bahwa kolase adalah kegiatan menempel ke dalam bentuk gambar
yang menggunakan bermacam macam macam paduan bahan.
Unsur Dasar
Kolase
• Titik dan bintik. Titik adalah unit unsur rupa terkecil yang tidak memiliki ukuran panjang
dan lebar. Sedangkan bintik adalah titik yang sedikit lebih besar. Unsur titik pada kolase
dapat diwujudkan dengan bahan, misalnya, butiran pasir laut. Sedangkan bintik dapat
diwujudkan dengan bahan seperti kerikil kecil atau biji-bijian yang berukuran kecil dan
sejenisnya.

• Garis. Merupakan perpanjangan dari titik yang memiliki ukuran panjang namun relative
tidak memiliki lebar. Ditinjau dari jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis lurus, garis
lengkung, garis putus-putus, dan garis spiral. Unsur garis pada kolase dapat diwuujdkan
dengan potongan kawat, lidi, batang korek, benang, tusuk gigi dan sebagainya. Garis
dapat pula terbentuk dari batas warna yang berdempetan.

• Bidang adalah area yang merupakan unsur rupa yang terjadi karena pertemuan beberapa
garis dan memiliki dimensi panjang dan lebar. Bidang dapat dibedakan menjadi bidang
horizontal, vertical, dan diagonal. Dapat pula dibedakan menjadi bidang geometris dan
non geometris. Yang termasuk bidang geometris adalah lingkaran, segitiga, segi empat,
elips, setengah lingkaran, dan sebagainya. Bidang geometris memiliki kesan formal
sedangkan non geometris bentuknya tidak beraturan, memiliki kesan tidak formal, santai,
dan dinamis. Aplikasi unsur bidang pada kolase juga bisa berupa bidang datar (dua
dimensi) dan bidang bervolume (tiga dimensi).
• Warna merupakan unsur rupa yang terpenting dan salah satu wujud keindahan yang dapat
dicap oleh indra penglihatan manusia. Warna secara nyata dapat dibedakan menjadi warna
primer, sekunder, dan tensier. Unsur warna pada kolase dapat diwujudkan dari unsur cat,
pita/renda, kertas warna, kain warna-warni dan sebagainya.

• Bentuk dapat diartikan bangun, rupa, wujud. Bentuk dalam pengertian dua dimensi akan
berupa gambar yang tak bervolume, sedang dalam pengertian tiga dimensi memiliki ruang
dan volume. Bentuk juga bias dibagi menjadi bentuk geometris dan non-geometris.

• Gelap-terang adalah tingkatan value yang bisa terjadi antara hitam dan putih atau antara
warna gelap dan warna terang. Dalam membuat karya kolase, unsur visual gelap-terang
sangat penting untuk memberikan penonjolan pada unsur tertentu atau untuk memberikan
penonjolan pada unsur tertentu atau untuk memberikan kesan jauh-dekat, dan kesan
volume atau gempal.
• Tekstur merupakan nilai, sifat, atau karakter dari permukaan suatu benda,
seperti halus, kasar, bergelombang, lembut, lunak, keras, dan sebagainya.
Tekstur secara visual, dapat dibedakan menjadi tekstur nta (terlihat kasar,
diraba kasar) dan tekstur semu (dilihat kasar, diraba halus). Unsur tekstur
nyata pada kolase pada kolase dapat berupa kapas, karung goni, kain
sutra, amplas, sabut kelapa, karet busa, dan lain-lain. Sedangkan tekstur
semu dapt berupa hasil cetakan irisan belimbing, tekstur koin di kertas,
dan sebagainya.
Prinsip Rancangan Kolase
• Irama. Pengulangan unsur-unsur rupa yang diatur sedemikian rupa. Jenis pengulangan antara
lain: pengulangan sejenis (repetitive), pengulangan alternatif, dan pengulangan progesif.

• Keseimbangan. Kesamaan bobot dari berbagai unsur rupa yang dipadukan mungkin tidak
sama namun nilai bobotnya seimbang. Keseimbangan ada beberapa jenis, antara lain:
keseimbangan sentral/terpusat, keseimbangan diagonal,simetris, dan keseimbangan
asimetris.

• Kesatuan. Susunan unsur-unsur rupa yang saling bertautan dan membentuk komposisi yang
harmoni dan utuh, sehingga tidak ada bagian yang berdiri sendiri. Untuk menciptakan
kesatuan, unsur rupa yang digunakan tidak harus seragam, tetapi dapat bervariasi dalam
bentuk, warna, tekstur, dan bahan.

• Pusat Perhatian. Unsur yang sangat menonjol, atau berbeda dengan unsur-unsur yang ada
disekitarnya. Untuk menciptakan pusat perhatian dalam kolase, kita dapat menempatkan
unsur yang paling dominan atau kontras di sekitar unsur lainnya dengan cara memberikan
perbedaan dari segi tekstur bentuk, ukuran, atau pun warna.
Bahan untuk membuat kolase
BAHAN SINTETIS

Kertas Bekas Untuk bahan kolase sebainya dipilih kertas yang berwarna. Semua
kertas berwarna pada dasarnya dapat dijadikan bahan kolase. Kertas-kertas bekas
sampul, majalah, poster-poster, almanak-almanak, kemasan rokok atau kemasan
produk-produk industri dapat pula digunakan sebagai bahan kolase.

Keramik mempunyai warna yang cukup banyak. Untuk


keperluan membuat kolase dapat digunakan bekas
potongan keramik untuk lantai rumah. Bahan ini dapat
dipotongpotong, sesuai ukuran yang dikehendaki.
Kaca atau kaset CD bekas. Kaca yang digunakan adalah bekas potongan
kaca yang biasa didapat di tempat orang yang memasang bingkai untuk
gambar pajangan yang sudah tidak digunakanlagi. Agar kaca berwarna,
dapat digunakan kaca biasa yang dicat. Kalau pemotong kaca tidak ada,
kaca dapat dibentuk dengan cara mengetok atau menghempaskan ke atas
permukaan yang keras. Dengan cara ini akan diperoleh ukuran kaca yang
tidak teratur dan tidak sama besar. Dalam pengolahan kaca diharapkan
berhati-hati agar tidak terluka.
BAHAN ALAM
Serutan Kayu Untuk bahan kolase dapat digunakan serutan
kayu yang wajib dikeringkan dahulu. Hal ini dimaksudkan agar
warnanya tidak berubah, lalu serutan kayu dipotongpotong
sesuai dengan ukuran yang diinginkan dan siap untuk ditempel.
Untuk alternatifnya, dapat menggunakan dari sisa serutan pensil
kayu.

Batu Batu yang cocok adalah batu akik sebab memiliki


bermacam-macam warna, lalu diasah sehingga
warnanya akan kelihatan lebih cemerlang.

Biji-Bijian diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, biji-bijian


ini banyak pula macamnya, demikian pula bentuk,
ukuran, warna, dan teksturnya.Biji-bijian ini hendaknya
dikeringkan terlebih dahulu agar warnanya tidak
berubah lagi demikian pula penyusutannya. Bila perlu,
dapat pula digoreng tanpa minyak.
contoh kolase dengan menggunakan biji-bijian
(gandum dan biji delima)

Daun-daunan adalah bahan kolase yang sangat gampang


diperoleh. Untuk dijadikan bahan kolase, diambil daun kering
atau daun yang sudah gugur. Pilihlah warna daun kering yang
berbeda-beda agar dalam penyusunannya menjadi sebuah
lukisan atau desain akan lebih mudah.
Kulit-kulit berasal dari kulit buah dan kulit batang tumbuh-
tumbuhan. Tidak semua kulit buah dapat dijadikan bahan kolase,
demikian pula dengan kulit batang, kulit salak, kulit kacang tanah,
kulit jeruk, dan kulit rambutan. Kulit batang yang dapat dijadikan
kolase di antaranya: rambutan, kulit pisang, dan kelopak bambu.
Semua kulit-kulitan haruslah dikeringkan dahulu sebelum
digunakan sebagai bahan kolase, lalu dipotong-potong sesuai
dengan ukuran yang dikehendaki.
Langkah-langkah membuat kolase
1. Persiapkan alat dan bahan.
2. Tentukan tema karya desain yang akan digunakan, lalu mulailah
mengumpulkan berbagai elemen penyusun colase berupa
berbagai gambar yang dapat menunjang terhadap tema pada
colase tersebut.
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan berupa kertas dan
perlengkapan lainnya, guntingan gambar-gambar yang satu
sama lain memiliki keterkaitan dalam satu tema.
4. Buat colase dari tema yang telah ditentukan, dengan cara
menyusun elemen- elemen pembuatan colase berdasarkan
tema yang telah ditentukan.
Untuk mendapatkan hasil kolase yang lebih baik, maka perlu diperhatikan
beberapa hal:

1. Usahakan semua bidang tertutup oleh bahan yang ditempelkan (tidak banyak
bidang kosong)
2. Perhatikan prinsip-prinsip rancangan dalam menyusun bahan-bahan.
3. Gunakan perekat menurut jenis bahan yang akan ditempel. Untuk merekatkan
kertas tipis cukup menggunakan lem kertas, tetapi bila bahan yang direkatkan
tebal atau mudah lepas, maka gunakan lem yang lebih kuat yaitu lem putih
UHU atau lem alteco.
4. Gunakan bahan yang agak tebal dan kaku untuk bidang dasar yang akan
ditempel, misalnya kertas korton, duplex, triples, atau bahan lain yang sejenis.
VIDEO
KOLASE
Tugas
praktik
TES
EVALUASI
TERIMAK
ASIH

Anda mungkin juga menyukai