Anda di halaman 1dari 32

PEMBUATAN DESAIN BUSANA DENGAN KONSEP KOLASE

1. Kolase
Kolase adalah sebuah karya seni yang bisa dibuat dari berbagai macam bahan, seperti
kertas, kertas koran, foto, pita, atau benda lainnya yang ditempelkan pada suatu latar
belakang (background), misalnya background kertas polos. Kolase dapat dibuat dengan
bahan fisik atau pun gambar elektronik yang ditempel pada latar belakang digital.
“Kolase” berasal dari kata dalam bahasa Prancis “coller” yang berarti “merekatkan
dengan lem”, dan merupakan cara yang menyenangkan untuk bereksperimen dengan
bermacam-macam bahan untuk suatu hasil akhir yang menakjubkan.

Contoh gambar macam-macam kolase

Berikut contoh banyaknya kemungkinan yang dapat diciptakan, yang hanya dibatasi
oleh kreativitas dan imajinasi Anda.
1. Pilih gaya kolase anda
Berdasarkan definisinya, kolase dibuat dari beberapa bagian berbeda. Bagian-
bagian ini dapat berupa segala jenis benda, seperti kertas, benang, kain, prangko,
potongan majalah, plastik, tali rafia, kertas timah, label, tutup botol, korek api, gabus,
bahan alami (kulit pohon, daun, biji, kulit telur, ranting pohon, dll.), kancing, dan lain-

Pipit Puspita SMKN 3 CMI


lain. Anda dapat memilih sebuah media seperti kertas atau kain, atau kombinasi klasik
seperti kertas, kancing, dan kertas timah.
2. Pilih latar belakang yang cocok
Kertas atau karton adalah pilihan latar belakang yang umum, namun Anda dapat
juga memilih bahan apa pun yang menurut Anda cocok. Contohnya latar belakang bisa
dari kertas isap, karton, kain seperti secarik goni (kain karung), kertas koran, sampul
buku lama, kayu, kulit kayu halus, plastik, dll.
Selama permukaan dapat digunakan dan benda-benda dapat ditempelkan
padanya, bahan itu dapat digunakan untuk membuat kolase.
3. Kumpulkan dan simpanlah bahan-bahan untuk membuat kolase di kemudian hari.
Ketika Anda mahir dan menjadi antusias membuat kolase, Anda akan mulai
mencoba-coba segala macam bahan lainnya. Miliki sebuah kotak khusus untuk
menyimpan bahan-bahan kolase.
4. Kumpulkan bahan yang dibutuhkan untuk membuat kolase
Berikut adalah bahan yang bisa digunakan :
a. Gunakan karton, kertas fotokopi, kantong kertas, kertas tisu, kertas bercorak,
kertas buatan tangan, dan sebagainya. Kertas yang digunakan bisa bertekstur
lembut atau keras, atau perpaduan keduanya.
b. Gunakan potongan majalah atau kertas koran. Majalah mode atau berita memiliki
beberapa gambar yang cocok untuk dibuat kolase. Kertas koran dapat menambah
tekstur yang menarik kepada kolase, namun tintanya terkadang dapat luntur.
c. Cari potongan kertas dinding yang sudah lama. Anda mungkin memiliki sisa-sisanya
di lemari, atau Anda dapat membeli potongan-potongan kecil di toko kertas dinding.
d. Gunakan kertas timah dan perekat yang berbeda-beda. Gunakan kertas aluminium
dari dapur, atau perekat berwarna.
e. Gunakan foto. Menggunting gambar dari foto-foto lama dapat memberikan kesan
retro pada kolase. Namun, pastikan bahwa Anda tidak menggunting satu-satunya
foto yang mungkin masih berguna di kemudian hari.
5. Lipat, gunting atau sobek kertas menjadi bentuk yang berbeda-beda
Anda dapat menggunakan gunting atau pisau kerajinan tangan untuk membuat
bentuk yang berbeda. Jika tidak, Anda dapat merobek kasar ujung potongan kertas
untuk memberikan tekstur atau bentuk yang acak.

Pipit Puspita SMKN 3 CMI


a. Gunting seluruh gambar, bagian yang dapat dikenali, atau secukupnya saja, untuk
membuat tekstur, warna, atau nuansa yang Anda inginkan.
b. Untuk membuat kata-kata, gunting huruf dari sumbernya dengan fonta yang
berbeda-beda.
6. Munculkan sebuah tema
Anda mungkin sudah memiliki tema, atau mungkin baru tebersit saat Anda
mengumpulkan bahan-bahan. Apa pun itu, buatlah kolase Anda berdasarkan ide atau
gambar utama.
7. Pertimbangkan untuk menambah ornamen
Walau tidak penting, ornamen dapat membuat kolase menjadi lebih baik dengan
menambahkan kedalaman, minat, dan kilau. Gunakan pita, manik-manik, tali, bulu atau
kain di kolase kertas. Temukan barang-barang ini di sekitar rumah, atau beli dari toko
kerajinan tangan.
8. Tetapkan apa yang akan ditempel di kolase Anda
Anda dapat menggunakan secarik kertas, karton atau bagian kardus. Apa pun yang
Anda pilih, pastikan bahan itu cukup kuat untuk menahan beberapa lapis bobot dan
mudah untuk dipajang.
9. Kumpulkan semua potongan sebelum ditempelkan
Walaupun bersifat opsional, Anda sebaiknya mencoba terlebih dahulu semua
benda yang akan Anda letakkan di kolase. Sebarkan semua bahan untuk merancang
kolase sebelum membuatnya. Letakkan di permukaan yang lebar seperti meja atau
lantai. Susun benda-benda tersebut, dimulai dari latar belakang dan terus sampai ke
depan. Ini dapat memberikan Anda gambaran seperti apa hasil akhirnya sebelum
menempelnya. Jika Anda ingin mengingatnya dengan tepat, foto saja hasil percobaan
tersebut.

Beberapa ide tema kolase misalnya adalah :


a. Pemandangan darat atau pemandangan laut.
b. Fraktal.
c. Foto seseorang, seperti penyanyi pop atau seseorang yang menggunakan pakaian atau
perhiasan kepala yang bagus, seperti tiara.

Pipit Puspita SMKN 3 CMI


d. Tokoh dari surat kabar, gunakan cara klasik, yaitu menggunakan orang di dalam surat
kabar lalu merancangnya menjadi kolase.
e. Hewan, contohnya, gunakan kertas kecil atau prangko untuk membuat bentuk hewan
seperti kucing, buaya atau lebah. Gambarlah bentuk hewan itu terlebih dahulu di kertas
lalu isi bagian kosong dengan menempelkan kertas di dalam garis.
f. Mosaik atau kombinasi terbaik; mosaik dapat mengikuti bentuk tertentu atau dapat
berupa pola yang campur aduk.
g. Alfabet: potong huruf-huruf dari kertas dan buatlah alfabet atau kata-kata di dalam
kolase.
h. Pola satu bentuk, seperti lingkaran, persegi, dll. Pola satu bentuk yang diulang-ulang
juga efektif untuk membuat kolase.

G. Rekatkan kolase dengan lem


Mulailah dari latar belakang dan terus ke depan, lem potongan-potongan kolase pada
background. Gunakan lem putih biasa, lem stik atau karet, dan berkreasilah.
a. Cobalah untuk menyusun kolase di satu potongan yang menurut Anda terlihat mencolok
atau menarik.
b. Ingatlah bahwa tidak semua potongan harus ditempel merata. Anda dapat meremas
atau melipat untuk mendapatkan tekstur yang berbeda.
H. Biarkan kolase mengering
Kolase kini berisi beberapa lapis lem. Biarkan beberapa saat untuk mengering. Untuk
kolase kecil, kurang lebih satu jam.
Untuk kolase besar, Anda harus mendiamkannya semalaman atau menggunakan kipas
angin dengan setelan paling pelan/lambat.

contoh gambar macam-macam kolase

Pipit Puspita SMKN 3 CMI


2. MOODBOARD
Berencana untuk membuat desain baju sendiri tapi masih bingung bentuk, bahan dan
warnanya mau dibuat seperti apa?. Khusus untuk anda yang ingin menekuni lebih dalam
lagi tentang dunia fashion desain maka anda bisa belajar membuat mood board mulai dari
sekarang sebagai langkah awal proses mendesain baju.
Untuk mengetahui seberapa pentingnya mood board bagi seorang desainer, fungsi
mood board, manfaat mood board serta cara pembuatan moodbord yang praktis dan
mudah anda bisa menyimak pembahasan berikut. Tapi sebelumnya cari tahu dulu yuk
pengertian dari mood board itu sendiri.
2.1 Pengertian Mood Board
Mood board merupakan analisis trend visual yang dibuat dari komposisi gambar,
kliping atau sketsa dengan warna dan tema tertentu yang nantinya akan diwujudkan
menjadi suatu karya. Tujuan utama dari pembuatan mood board yaitu sebagai
panduan dalam proses kreativitas sehingga karya yang dibuat tidak menyimpang dari
tema yang telah ditentukan. Moodboard sebagai media yang digunakan desainer
dalam proses membuat karya memberikan peran yang sangat penting. Moodboard
memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai karya yang akan dibuat desainer.

Sumber : https://shallowandmaterialistic.com/

Pipit Puspita SMKN 3 CMI


Mood board bisa diartikan juga sebagai cara yang bagus bagi desainer untuk
menyajikan apa yang mereka ambil dalam sebuah tema untuk klien. Dengan menuangkan
ide-ide yang cemerlang ke dalam mood board, maka desainer dapat memastikan bahwa
klien mereka menyukai ide-ide tersebut.

Sumber : https://id.pinterest.com/

Kelebihan dari sebuah moodboard yaitu dapat memperjelas suatu masalah, dalam
bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah dan
meluruskan kesalahpahaman. Harganya relatif murah, mudah didapat serta mudah
digunakan, tanpa memerlukan peralatan khusus.

Sumber : https://www.rnz.de/

Pipit Puspita SMKN 3 CMI


Berdasarkan desain dan kegunaannya mood board sendiri dapat digunakan pada
berbagai bidang, seperti desain fashion dan desain interior. Khusus untuk bidang fashion
misalnya isi atau materi yang dimuat dalam sebuah mood board secara umum tidak jauh-
jauh dari beberapa hal berikut.
1. Tema dan karakter yang akan diangkat dalam sebuah karya desain baju.
2. Penggayaan busana yang sedang trend (image style).
3. Komposisi warna yang akan digunakan dalam pembuatan desain busana (image colour).
4. Corak bahan bila akan mengangkat corak tertentu pada koleksi yang akan dibuat.

Sumber : https://shallowandmaterialistic.com/

Tema yang dijadikan sebagai sumber ide dalam proses kreatifitas seorang fashion
desainer bisa bermacam-macam. Misalnya saja tema yang berbau tradisional, modern, etnik
ataupun budaya kontemporer yang mengacu pada trend yang berkembang pada masa
lampau, masa kini dan masa yang akan datang.

Sumber : http://claudiabartelle.com.br/

Pipit Puspita SMKN 3 CMI


Bila anda ingin membuat mood board yang sesuai dengan trend masa kini misalnya,
maka anda bisa memasukkan unsur warna living coral yang juga menjadi salah satu trend
warna baru dalam dunia fashion 2019 sebagai point atau fokus utama dari mood board
yang anda buat kemudian padukan dengan warna lain yang bersesuaian.

Sumber : https://sarahhearts.com/

Living coral ini secara umum digambarkan sebagai unsur warna yang unik karena
tampilannya terkesan sangat kuat namun juga memiliki sisi lembut, mellow tetapi tetap
memberikan kehangatan dan keoptimisan di sela-sela lingkungan hidup yang terus berubah.
Sangat cocok jika disebut sebagai penyeimbang yang harmonis antara alam dan teknologi.

Sumber : https://lifewithlaura.co.nz/

Pipit Puspita SMKN 3 CMI


2.2 Fungsi Mood Board
Sebagai bagian dari media pembelajaran desain sebuah mood board pada
prinsipnya juga memiliki fungsi yang sangat penting. Selain digunakan sebagai
panduan dalam dalam proses kreativitas beberapa fungsi penting dari mood board
yang perlu anda ketahui diantaranya:
a. Memberikan gambaran mengenai tujuan dan manfaat yang akan diperoleh dari
karya yang hendak dibuat.
b. Sebagai media perencanaan pada pelaksanaan industri busana dan kriya tekstil
seperti garmen dan butik.
c. Moodboard akan mengungkapkan gambaran awal bagaimana suasana, warna dan
tema desain baju yang akan diwujudkan.
d. Merumuskan berbagai macam ide dan gagasan yang semula bersifat abstrak
menjadi sebuah karya yang bersifat konkret.
e. Mood board dapat digunakan sebagai langkah awal untuk menumbuhkan
kepercayaan klien. Mood board yang baik akan membuat seorang desainer terlihat
lebih professional.
f. Mood board juga dapat digunakan sebagai panduan untuk mengembangkan suatu
desain terkait dengan apa yang diinginkan oleh klien.

Sumber : https://www.flexiform.co.uk/

Pipit Puspita SMKN 3 CMI


2.3 Manfaat Mood Board
Dengan digunakannya mood board sebagai media pembelajaran dan
perencanaan, seorang fashion desainer maupun orang yang belajar di bidang busana
dapat menyajikan suatu rancangan desain yang bersifat abstrak menjadi lebih konkret.
Manfaat lain yang bisa didapatkan dari adanya sebuah mood board diantaranya:
a. Membantu mengarahkan fashion desainer dalam membuat desain baju dari awal
hingga akhir.
 Mulai dari penentuan tema atau judul desain baju.
 Mencari dan mengumpulkan gambar-gambar yang sesuai dengan tema atau
judul desain baju.
 Membuat produk baju sesuai tema rancangan desain.
b. Mengembangkan kemampuan kognitif seorang desainer baju, karena dengan
membuat mood board seorang desainer dapat mengembangkan kemampuan
imajinasinya.
c. Melatih kemampuan afektif atau emosional dalam proses pembuatan desain baju
melalui mooboard sebagai media.
d. Melatih keterampilan psikomotor (motorik) fashion desainer atau orang yang belajar
di bidang busana dalam menyusun potongan-potongan gambar, membuat desain
baju dan menciptakan karya yang nyata.

Sumber : http://blog.warwick.com.au/

Pipit Puspita SMKN 3 CMI


2.4 Proses Pembuatan Mood Board Secara Manual
Melalui lambang-lambang visual yang ditampilkan, mood board secara umum
dapat memberikan pemahaman mengenai desain yang akan dibuat. Proses
pembuatannya sendiri bisa dilakukan dengan dua cara, pertama melalui cara manual
yakni menempelkan gambar pada papan atau kertas dan yang kedua melalui media
digital.
Untuk membuat mood board secara manual, media yang dapat digunakan pun
beragam dan tidak sulit menemukan alat-alatnya. Kita hanya perlu mempersiapkan
karton, papan kayu tipis, frame, gunting, lem perekat, serta foto-foto apa saja yang
bisa mendatangkan ide dalam mendesain busana.
Sebagai referensi untuk menentukan ide dari desain yang akan dibuat, mood
board dapat diciptakan dengan mempergunakan guntingan-guntingan gambaran yang
diperoleh dari majalah (style magazine) maupun gambar-gambar desain karya
desainer. Kualitas gambar yang anda pilih sangat menentukan kualitas mood board
yang dihasilkan.
Untuk membuat personal mood board anda bisa mulai mengumpulkan setumpuk
majalah lalu merobek dan potong apa pun yang menurut anda menarik. Dengan
menciptakan mood board sendiri secara tidak langsung anda juga bisa belajar lebih
tentang diri dan gaya yang sesuai dengan kepribadian anda.
Dari berbagai macam foto-foto, bahan dan warna yang telah didapatkan,
selanjutnya anda tinggal mengumpulkannya menjadi satu, menempelnya, bahkan
menghiasnya sesuai kreatifitas anda. Bila diurutkan satu per satu, langkah-langkah
yang harus dilalui dalam membuat mood board tersebut bisa digambarkan sebagai
berikut:
a. Menentukan tema atau judul desain.
1) Menentukan Tema
Tentukan tema yang akan dibuat dan biasanya disesuaikan dengan situasi
dan kondisi saat ini (kekinian). Misalnya pada saat ini hari kemerdekaan negara
kita, maka temanya adalah merah putih. Pada saat ulang tahun sekolah atau
ulang tahun sesuatu yang dianggap penting adalah dengan tema Ulang Tahun.

Pipit Puspita SMKN 3 CMI


2) Menentukan Judul
Bila tema sudah ada , maka judul tinggal menyesuaikan dengan tema
tersebut. Misalnya tema kemerdekaan, maka bisa kita ambil judul dari sisi yang
berhubungan dengan merah putih bisa dari warnanya, gambar bendera,
lampion, baliho, gapura dengan contoh judul “semangat merah putih”
3) Menentukan Style
Pasti kalian sering mendengar istilah style dan look, terutama dalam
dunia fashion. Tapi, ternyata dua istilah ini memiliki arti yang berbeda loh. Style
sendiri pada dasarnya hanya ada 6 saja. 6 style dasar ini telah dibuat
berdasarkan karakter berpakaian wanita. Yaitu, classic elegant, sporty casual,
feminine romantic, exotic dramatic, sexy alluring, dan art of beat. Keenam style
dasar ini dapat diubah menjadi pencampuran yang lain, seperti classic sporty,
exotic romantic, sexy of beat, dan lainnya. Sedangkan look sendiri memiliki
jumlah yang yang banyak, seperti grunge look, bohemian look, gothic look, dan
lainnya. Berikut untuk lebih jelasnya mengenai 6 style dasar fashion.
a) Classic Elegant
Untuk pakaian yang dipilih pun merupakan pakaian branded yang simple
dan elegan, dengan bahan premium yang dijahit dengan rapi dengan teknik
tailoring, seperti blazer atau atasan dengan rok/celana dengan warna dan bahan
yang sama. Warna yang dipilih pun juga warna-warna netral dan tidak mencolok,
seperti hitam, putih, nude, khaki, navy. Untuk aksesoris pun tidak menyukai
yang terlalu mencolok, biasanya memilih aksesoris simple seperti kalung mutiara
dan classic watch yang berukuran kecil, atau bahkan tidak memakai aksesoris
sama sekali.

Pipit Puspita SMKN 3 CMI


b) Sporty Casual
Untuk si penggemar sporty casual biasanya memiliki karakter yang cuek
dan santai. Begitu juga dalam memilih pakaian. Selain simple, nyaman juga
menjadi point nomor satu. Jaket, weater dan t-shirt menjadi item yang wajib
banget, untuk pemilihan aksesoris seperti tas, mereka cenderung memilih tas
yang lebih besar. Karena, tas yang lebih besar dapat menampung barang-barang
yang banyak saat traveling. Sporty casual ini juga digemari oleh berbagai
kalangan usia, karena pilihan pakaiannya yang lentur dan memudahkan untuk
bergerak.

Pipit Puspita SMKN 3 CMI


c) Feminine Romantic
Tipe wanita yang menyukai style feminine romantic ini merupakan tipe yang
lembut dan romantis. Lebih menyukai detail yang manis, seperti floral, lace,
renda, dan kerut. Untuk bahan yang dipilih juga lebih memilih bahan yang ringan
seperti chiffon, sutera, crepe, brukat, dan bahan ringan yang lainnya. Warna
yang dipilih pun merupakan warna-warna soft dan pastel, seperti baby pink,
baby blue, turquoise, dan peach

Pipit Puspita SMKN 3 CMI


d) Exotic Dramatic
Style ini lebih mengarah kepada unsur folklore dan dramatic. Wanita yang
memiliki style exotic dramatic pun cenderung memiliki kepribadian yang tidak
umum. Di satu sisi memiliki kepribadian yang lembut, tetapi juga memiliki sisi
tegas dan kuat di beberapa situasi. Aksesoris yang dipilih pun sangat unik.
Mereka lebih suka menggunakan aksesoris yang terbuat dari tembaga, kayu,
velvet, dan bahan unik lainnya. Selain itu, warna yang dipilih juga warna yang
dapat memberikann kesan dramatic seperti merah, hitam, gold, silver, dan
coklat.

Pipit Puspita SMKN 3 CMI


e) Sexy Alluring
Kepribadian wanita yang menggemari style ini cenderung berani, agresif, dan
selalu ingin menjadi pusat perhatian. Mereka lebih senang menunjukkan bentuk
tubuhnya. Bahan-bahan yang stretch dan press body, seperti jersey, rajut,
spandex sering dipilih dengan warna yang mencolok seperti merah dan gold.

Pipit Puspita SMKN 3 CMI


f) Art of Beat
Berbeda dari 5 style yang lainnya, art of beat memiliki style yang lebih quirky
dan unik. Para penggemar style ini memiliki kepribadian yang unik, sulit ditebak,
dan cenderung kreatif karena mereka senang membuat pakaiannya sendiri. Lalu,
wanita yang memiliki style art of beat lebih memilih pakaian sesuai dengan
keinginannya dan tidak mengikuti trend. Mereka memiliki pilihannya sendiri dan
berani memakai motif yang terang dipadukan dengan warna terang lainnya.
Sangat tidak menyukai basic items, dan memilih untuk menggunakan statement
items untuk menunjang style nya. Warna dan aksesoris juga lebih mencolok,
seperti warna-warna neon, dan menggunakan banyak manik-manik berwarna
cerah

Pipit Puspita SMKN 3 CMI


4) Menentukan Visual
 Pilih gaya kolase sesuai tema baik secara digital/manual
 Buatlah latar belakang sesuai tema, baik secara digital/manual, contoh :
jalan taman, kebun, laut dst
 Simpan baik-baik foto foto atau gambar sesuai visual dalam satu tempat
baik secara digital atau manual
5) Menentukan Detail
 Tentukan siluet busana yang akan dibuat

Pipit Puspita SMKN 3 CMI


 Tentukan bentuk bagian-bagian busana seperti, garis leher, kerah, lengan,
rok, celana, manset, saku, mantel, coat, vest, jacket dst
 Tentukan warna yang akan digunakan sesuaikan dengan salah satu dari 6
style
Buatlah colour plan untuk desain busana yang akan dibuat.. pilih warna apa
saja yang diperlukan dalam desain busana tersebut

Colour plan

 Tentukan motif bahan, dan asesorisnya

6) Membuat Mind Map


Buatlah mind map sebagai kerangka sesuai dengan keterangan yang
sudah disiapkan dan akan dibuat

Pipit Puspita SMKN 3 CMI


7) Mengumpulkan Foto / Gambar
 Kumpulkan foto-foto atau gambar yang ada hubungannya dengan tema dan
judul kolase. Setelah terkumpul, sekarang anda bisa mulai mengumpulkan
berbagai elemen penyusun mood board. Misal anda ingin membuat mood
board dengan tema “living coral” maka anda bisa mengumpulkan berbagai
elemen pendukung untuk mood board yang ingin anda buat

Sumber : https://www.hearthomemag.co.uk/

 Selesai mengumpulkan gambar anda tinggal menggunting gambar-gambar


tersebut satu demi satu. Kalau anda menemukan kata-kata yang sekiranya
menarik dan sesuai dengan tema desain anda juga bisa memasukkannya ke
dalam mood board.
 Susun dan tempelkan potongan gambar-gambar pada papan atau karton
yang berukuran besar sesuai mind map yang sudah anda ditentukan.
Jangan lupa untuk selalu konsisten dengan tema.

8) Membuat Kolase / Moodboard


 Setelah gambar disusun dengan rapi maka akan terbentuklah sebuah mood
board yang sesuai dengan tema desain anda.

Pipit Puspita SMKN 3 CMI


 Jika referesi gambar yang anda kumpulkan belum menggambarkan tema
desain secara jelas, maka anda perlu menambahkan sedikit keterangan
sebagai informasinya (boleh ditambahkan tulisan).
 Setelah mood board jadi anda bisa membayangkan akan seperti apa hasil
busana yang nantinya akan didapatkan

Sumber : https://scrapgirls.com/

9) Membuat desain busana berdasar konsep kolase


 Setelah kolase selesai dibuat ikutilah aturan mind map tersebut seperti
yang tertuang dalam kolase.
 Dari kolase yang sudah jadi bisa digunakan sebagai sumber ide dalam
membuat desain busana
 Contoh hasil desain sesuai dengan konsep kolase dengan tema “living
coral”, Style nya “Feminim Elegant” dan berjudul “ pinky blouse”

Pipit Puspita SMKN 3 CMI


Pipit Puspita SMKN 3 CMI
2.5 Pembuatan Mood Board Secara Digital
Pembuatan moodboard secara digital pada dasarnya sama seperti pembuatan
moodboard secara manual yang membedakan hanyalah penggunaan alat dan bahan
saja.
Selain menerapkan langkah-langkah sebelumnya anda juga bisa membuat mood
board secara digital. Jika mood board sebelumnya dibuat dari sekumpulan gambar
majalah, maka untuk mood board digital ini gambar yang digunakan berupa gambar
komputer atau gambar yang didapat dari website internet.
Langkah-langkah digambarkan sebagai berikut.
a. Menentukan tema atau judul desain baju.

b. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat mood board. Beberapa

alat dan bahan yang dimaksud diantaranya:


 Software untuk mengedit gambar atau foto seperti adobe photoshop, corel dan
lain-lain.
 Aplikasi untuk membuat kolase gambar atau foto seperti photogrid, photo
collage, picasa dan lain-lain.
 Gambar-gambar yang mendukung desain anda.
c. Cari gambar paling menarik yang bisa anda jadikan sebagai pusat perhatian mood
boardnya.
d. Browsing di pinterest atau situs website lainnya untuk mencari gambar yang

mendukung tema mood board secara keseluruhan. Kalau bingung mau memakai
gambar apa anda bisa menjadikan warna sebagai kata kuncinya, misal “living coral”
yang baru-baru ini sedang trend.

Sumber : https://id.pinterest.com/

Pipit Puspita SMKN 3 CMI


e. Mengetahui pattern (motif) apa yang ingin anda tampilkan juga sangat penting,

jangan sampai anda hanya memikirkan warna saja tanpa memikirkan pattern.
f. Kumpulkan gambar sebanyak yang anda bisa, jika sudah seleksi gambar tersebut
sesuai dengan kebutuhan. Jika diperlukan anda bisa mengeditnya lebih dulu dengan
software untuk mengedit gambar atau foto baru dibuat kolase.

Sumber : https://id.pinterest.com/
g. Selesai mengumpulkan gambar, anda bisa menyusun gambar tersebut ke dalam
bentuk kolase yang rapi dan menarik. Jangan lupa untuk selalu konsisten dengan
tema.
h. Kalau setelah dibuat kolase ternyata warnanya masih kurang pas anda bisa
menambahkan efek lagi pada mood board yang anda buat dalam satu frame.
i. Sampai di sini proses pembuatan mood board secara digital telah selesai dilakukan.
Sekarang anda tinggal membayangkan seperti hasil busana yang nantinya akan
anda buat.

Sumber : https://id.pinterest.com/

Pipit Puspita SMKN 3 CMI


Dari mood board yang telah dibuat, hasilnya akan didapatkan gambaran awal dari
tema, warna, siluet dan tekstur dari desain baju yang akan anda produksi. Meski sebuah
mood board biasanya hanya dibuat untuk satu tema tertentu namun dari satu tema
tersebut bisa saja tercipta banyak desain yang teinspirasi dari kumpulan gambar yang ada.
Setelah memiliki mood board dan mulai terbayang desain seperti apa yang ingin
anda buat jangan lupa untuk selalu mempertimbangkan kesesuaian desain dengan fungsi
dari baju itu sendiri. Supaya imajinasi anda tetap terarah sebaiknya perhatikan pula
beberapa hal berikut.
 Desain harus terlihat keren dan menarik perhatian, namun tetap memiliki karakter
yang khas. Jangan sampai mengabaikan fungsi dari baju yang dibuat.
 Penggunaan material serta bahan kain yang tepat dapat membuat produk lebih
nyaman untuk digunakan.
 Usahakan untuk membuat desain baju yang teknik pengerjaan mudah untuk
dilakukan dan material bahannya mudah dicari agar proses produksi tetap berjalan
lancar.
Dengan mengetahui fungsi dari mood board dan juga beberapa hal penting yang
harus diperhatikan dalam membuatnya, semoga anda bisa lebih mudah menemukan ide
rancangan desain dan mewujudkannya menjadi sebuah produk yang tidak hanya menarik
bila dilihat tetapi juga dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Berikut contoh-contoh pembuatan desain secara kolase, moodboard, desain, sampe


produk dari satu tema menjadi beberapa desain yang disebut juga koleksi desain.

Pipit Puspita SMKN 3 CMI


Desain busana pesta
1. EXUBERANT : GEOMETRY

Pipit Puspita SMKN 3 CMI


2. SVARGA : KALIMANTAN CULTURE

Pipit Puspita SMKN 3 CMI


3. NEO MEDIEVAL : RENAISSANCE

Pipit Puspita SMKN 3 CMI


4. CORTEX : FRACTAL

Pipit Puspita SMKN 3 CMI


5. NEO MEDIEVAL : RUSTY IRON

Pipit Puspita SMKN 3 CMI


6. CORTEX : LUCID DREAM

Pipit Puspita SMKN 3 CMI


2.6 Kesimpulan
Demikian pembahasan singkat mengenai pentingnya mood board bagi seorang
fashion desainer, fungsi mood board, manfaat mood board serta langkah-langkah
pembuatan mood board baik secara manual maupun secara digital yang dapat kami
bagikan untuk anda.
Dari berbagai penjelasan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:
 Mood board merupakan sebuah sarana yang didalamnya berisi kumpulan gambar-
gambar, warna dan jenis benda yang dapat menggambarkan ide yang ingin
diwujudkan oleh seorang desainer atau orang yang belajar busana.
 Mood board merupakan salah satu media pembelajaran visual.
 Mood board dapat difungsikan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai
tujuan dan manfaat yang akan diperoleh dari sebuah karya.
 Moodboard bisa dipakai untuk merumuskan ide yang bersifat abstrak menjadi
desain karya yang konkret.
 Wujud mood board harus memiliki unsur-unsur dalam mendesain diantaranya
tema, bentuk, warna, ragam hias, tekstur dan siluet.
 Cara membuat mood board dimulai dari menentukan tema, menyiapkan alat dan
bahan, mengumpulkan gambar-gambar yang sesuai dengan tema, menggunting,
menyusun, menempelkan serta menggambar desain.
 Mood board dapat membantu menganalisis desain yang bermula dari mengetahui
sejarah, tema, lalu menganalisis bentuk, warna, ragam hias, tekstur, dan siluet.
 Mood board bisa juga dimanfaatkan sebagai media promosi untuk menumbuhkan
kepercayaan klien terhadap seorang desainer.
2.7 Daftar pustaka
https://www.fesyendesign.com/kolase-dan-moodboard/

https://fitinline.com/article/read/tips-membuat-mood-board-desain-baju-dengan-cara-
manual-dan-digital-yang-bisa-anda-coba/

https://tamanbelajar6.blogspot.com/2019/08/cara-membuat-desain-berdasar-
konsep.html?m=1
https://web.facebook.com/desainbajuneq/photos/pcb.2192313510882180/21923118208823
49/?type=3&theater

Pipit Puspita SMKN 3 CMI

Anda mungkin juga menyukai