Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL

RANCANGAN PEMBUATAN FIGURA DARI BARANG BEKAS

DI SUSUN OLEH :

Nama : Fransiska Dwiyandari


Kelas : XI MIPA 3
No. Absend :9
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bingkai foto (bahasa Inggris: photos frame) atau bingkai foto (picture frame) atau yang
lebih sering disebut sebagai Pigura adalah sebuah tepi dekoratif yang dibuat untuk memasang,
melindungi, dan memajang sebuah gambar, foto, atau lukisan. Bentuk bingkai biasanya Persegi,
Bulat atau Persegi panjang. Bingkai foto atau bingkai lukisan biasanya dibuat dari kayu atau
logam, dan kadang-kadang memiliki selembar kaca untuk melindungi bagian lukisan/gambar
yang dipasang. Bingkai ada yang dilapisi cat ataupun lapisan kulit sintetik. Bingkai foto / gambar
biasanya dipasang di dinding (tembok), atau didirikan di atas meja meja. Bingkainya sendiri
sering dinilai sebagai sebuah karya seni. Bingkai foto / gambar memiliki banyak design dan
jenis, mulai dari yang polos hingga yang memiliki berbagai ornamen unik.
Sampah tak melulu identik dengan benda tak bernilai. Bagi orang yang terampil dan
kreatif, sampah bisa dipakai ulang bahkan memiliki nilai seni tinggi. Melihat geliat kesadaran
akan penggunaan bahan daur ulang, tak jarang ada orang-orang yang berusaha memanfaatkan
sampah menjadi benda-benda kreatif.
Salah satu pemanfaatan Limbah sampah atau barang bekas yaitu dengan membuat hiasan
dinding dari koran bekas yang bisa dipercantik lewat warna-warna menarik. Kehadiran barang
daur ulang memungkinkan kita untuk berpikir lebih kreatif agar bisa memanfaatkannya
semaksimal mungkin. Tidak hanya itu saja dengan pemanfaatan limbah sampah untuk dijadikan
bahan kerajinan tangan, kita dapat menekan jumlah sampah dengan melakukan recycle atau daur
ulang. Hal ini bertujuan agar penggunaan bahan-bahan yang sekiranya akan menimbun sampah
semakin banyak bisa dimanfaatkan kembali.
Banyak ide atau modifikasi yang bisa dituangkan di bingkai foto tersebut karena yang
terpenting adalah adanya kemauan , usaha dan dapat menghasilkan keuntungan.

B . Visi
 Menjadikan barang bekas memiliki nilai jual.
 Kepuasaan konsumen atas produk merupakan hal yang saya utamakan.

C. Misi
 Memperkenalkan Pigura foto kece khususnya yang terbuat dari barang bekas ke
masyarakat.
 Menciptakan hiasan yg lucu, cantik, dan menarik dengan harga yg terjangkau’
C. Tujuan Kegiatan Usaha
Tujuan saya memilih jenis usaha ini yaitu :
 Mendapatkan keuntungan.
 Menarik minat konsumen untuk merasakan produk yang saya buat, agar mencapai target
penjualan
 Dapat membuka lapangan pekerjaan baru.
 Memanfaatkan barang-barang yang tidak terpakai.

D. Maksud Kegiatan Usaha


Dari hal membuka usaha ini saya bermaksud ingin menyalurkan ilmu yang saya miliki
yaitu Kemampuan di bidang kerajinan tangan, di dunia usaha bentuk dari pengalaman dan
menambah wawasan atas ilmu yang telah saya ketahui dari sekolah saya dulu dan orang –
orang terdekat dan ingin berinovasi dengan barang yang tidak terpakai sehingga bisa di
gunakan kembali dan di manfaatkan dengan memiliki nilai jual dengan menggunakan Kertas
koran bekas buat bahan utamanya dalam usaha membuat kerajian tangan ini memiliki
kesabaran untuk proses pembuatannya dan keuletan dalam membuat usaha ini.
BAB II
ASPEK PERENCANAAN USAHA

A. Profil
Kerajinan tangan berupa Pigura foto dari barang bekas yaitu usaha yang sangat
menggiyurkan bagi pengrajin kerjinan tangan. Disekitar kita barang-barang bekas seperti kertas
koran bekas sudah tidak asing lagi bagi kita. Sehingga kita dapat menuangkan ide untuk
membuat kreasi dengan bahan dasar dari kertas koran menjadi sebuah tempat foto atau dengan
istilah Pigura foto yang menarik dengan dihiasi berbagai macam warna dan kreasi
sebagainya,sehingga bisa menjadi suatu yang bernilai lebih dan mempunyai nilai jual yang lebih
tinggi dibandingkan dengan Pigura yang terbuat dari kayu atau plastic. Melihat potensi
lingkungan sekitar Jayapura masih sangat jarang yang mengkreasikan daur ulang barang-barang
bekas menjadi sebuah benda yang bermanfaat dan mempunyai nilai jual yang lebih.Daur ulang
kertas koran untuk dijadikan bahan dasar pembuatan Pigura foto atau juga bisa ditambahkan
dengan barang bekas lainnya yang bisa didaur ulang kemudian dimodifikasi secantik mungkin
sesuai dengan pesanan yang mempunyai ciri khas berbeda.Dengan ini saya mengharapkan dapat
menggaet atau menarik pelanggan untuk mencoba membelinya. Oleh karena itu peluang usaha
dibisnis ini bisa dikatakan cukup menjanjikan karena masih jarang pesaing dalam bisnis ini
khususnya dikota Jayapura.

B. Strategi pemasaran yang akan diterapkan


a. Deferensiasi
saya mencoba menghadirkan suatu produk yang unik dan mempunyai nilai jual yang
tinggi, yang dalam pembuatannya menggunakan barang-barang bekas yang dirubah
menjadi suatu produk yang masih dapat dimanfaatkan kembali. Tampilan dari Pigura foto
ini saya buat semenarik mungkin dan unik sehingga membuat konsumen menjadi tertarik.
b. Strategi produk
 Memberikan diskon produk bagi pemesanan yang cukup banyak
 Melayani pesanan melalui telepon, sms,facebook dan twitter.
 Membuat tampilan Pigura foto semenarik mungkin.
c. Strategi tempat
Memilih tempat strategis, ramai dikunjungi orang, serta tempat yang sering dilewati dan
mudah terjangkau oleh manusia.
d. Biaya terjangkau
Strategi ini dilakukan dengan memberikan harga yang terjangkau oleh semua kalangan
yang berkisar Rp 20.000 sampai dengan Rp 50.000.

C. Potensi dan Segmentasi Pasar


a) Potensi Pasar
Kecenderungan masyaraakat Jayapura akan sesuatu yang unik dan baru
menyebabkan daya beli produk ini meningkat,sehingga permintaan akan kreasi Pigura foto
kece ini selalu terus bertambah.
b) Segmentasi Pasar
Target pasar yang dituju adalah semua kalangan baik dari kalangan menengah ke bawah
sampai menengah ke atas,mulai dari lingkungan sekolah,kampus,pusat perbelanjaan,dan
juga tempat-tempat hiburan dan rekreasi baik kalangan ibu-ibu maupun remaja.
c) Media Promosi yang akan di gunakan
Media media promosi yang akan digunakan yaitu melalui :
 Catalog Dan Sosmed
Membuat catalog dan promosi di sosmed yang berisi semua jenis produk barang yang
didesain dengan menarik dan enak dipandang.
 Manusia
Menggunakan tehnik word of mouth (mulut ke mulut), pemberitahuan dari teman ke
teman yang lain mengenai usaha yang dijalankannya,serta minta reverensi dari
pelanggan.

D. Analisis SWOT
a) Strength ( Kekuatan )
 Harga produk ekonomis
 Kerapihan produk terjamin
 Produk yang saya tawarkan menggunakan bahan yang aman dan bersih
 Produk yang saya tawarkan berbeda dgn produk lain yg sejenis.
b) Weakness ( Kelemahan )
 Tidak tahan lama
 Lama waktu produksi untuk menghasilkan produk dengan detail yg rapi.
c) Oppurtunity ( Peluang )
 Pigura kertas karton memiliki peluang pasar yang cukup besar karena banyak
masyarakat yang menyukainya, karena harganya yang ekonomis dapat dijangkau
semua kalangan.
 Keunikan produk saya tidak kalah dengan produsen lain.
d) Threat ( Hambatan )
 Pigura kertas karton yang mudah untuk dibuat dan bahanya yang mudah untuk
didapat membuat banyak orang yang berkreasi untuk membuatnya. Oleh karena itu
kami selalu berusaha untuk menciptakan kreasi dan inofasi baru.
BAB III
PROSES PRODUKSI

Alat dan Bahan :


 Karton bekas
 Kertas koran bekas
 Lidi
 Lem Fox
 Gunting
 Penggaris
 Pensil

Langkah – Langkah :
1. Buatlah garis berbentuk persegi Panjang dengan ukuran … x …
2. Lalu berilah garis untuk bagian tempat foto yang akan ditempel paada pigura
tersebut
3. Potongahlah kardus dengan mengikuti garis yang sudah dibuat
4. Lalu buatlah lintingan koran sebanyak 30 lintingan. Dengan cara letakkan lidi
pada ujung koran, lalu gulung lidi tersebut bersama koran tersebut.
5. Setelah lintingan koran selesai digulung, keluarkan lidi dari dalam lintingan
koran tersebut. Lalu lem kedua ujung lintingan koran tersebut dengan
menggunakn lem fox.
6. Lalu buatlah berbagai macam bentuk lintingan sesuai kreasi. Misalnya bentuk
lintingan yang berbentuk bulat.
7. Ambillah satu lintingan kertas koran, lalu berilah lem fox pada Sebagian sisi
lintingan koran tersebut. Kemudian gulunglah lintingan kertas koran tersebut
hingga membentuk lintingan koran yang berbentuk bulat.
8. Setelah semua lintingan kertas koran jadi, Langkah selanjutnya yaitu tempellah
lintingan kertas koran tersebut pada kardus yang sudah dipotong tadi. Jangan
lupa untuk menempelnya sesuai dengan garis yang telah ditentukkan
sebelumnya.
9. Setelah semua lintingan kertas koran ditempel pada kardus, Langkah selanjutnya
yaitu tempellah foto pada piguran tersebut.
10. Setelah foto ditempel, kemudian buatlah penyangga dengan menggunakan sisa
kardus yang tersedia dan gantungan pada pigura tersebut dengan menggunakan
benang atau tali.

BAB IV
ASPEK BIAYA

A. Penetapan Harga
Setelah memperhitungkan dengan cukup matang, akhrinya kami tetapkan bahwa
harga per buah Pigura dari barang bekas ini adalah Rp40,000 agar kami dapat
menghasilkan laba sesuai dengan laba yang kami inginkan.

B. Sumber Modal Usaha


1. Modal sendiri Rp2,000,000

C. Biaya Produksi
Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan 50 pigura dalam satu bulan adalah
sebagai berikut :
No. Keterangan Jumlah Harga satuan Total
1. Bahan baku
Kardus bekas 4 kg Rp40,000/kg Rp160,000
Kertas koran bekas 5 kg Rp35,000/kg Rp175,000
Lidi 1 ikat Rp20,000/ikat Rp20,000
Lem Fox 3 Rp18,000/bungkus Rp54,000
bungkus
Gunting 5 buah Rp15,000/buah Rp75,000
Penggaris 5 buah Rp6,000/buah Rp30,000
Pensil 5 buah Rp4,0000/buah Rp20,000
Total biaya bahan baku Rp534,000
2. Biaya tenaga kerja langsung
Biaya jasa ( pengrajin ) 5 orang Rp100,000/bulan
Total biaya tenaga kerja langsung Rp500,000
Total biaya Produksi Rp1,034,000
D. Biaya Operasional
No Keterangan Jumlah Harga satuan Total
1. Biaya Operasional
Biaya paket Internet 1 Rp50,000 Rp50,000
Biaya ongkos belanja Rp20,000 Rp20,000
Total biaya Operasional Rp70,000

E. Perhitungan Laba rugi


 Pendapatan
Penjualan = 50 buah figura × Rp40,000
= Rp2,000,000
 Pengeluaran
Biaya produksi bahan baku = Rp1,034,000
Biaya Operasional = Rp70,000
Jumlah pengeluaran = Rp1,104,000
Laba bersih = Rp960,000

F. Analisa titik impas ( BEP )


1. Perhitungan BEP atas dasar kuantitatif ( unit )
Rumus perhitungannya adalah:

BEP (Q) = FC
P-VC

Keterangan :
BEP (Q) : Jumlah unit produksi yang dihasilkan /dijual
FC : Fixed Cost ( biaya tetap )
VC : Variabel Cost (biaya variable )
P : Price per unit ( harga jua per unit )

Jadi BEP (Q) nya adalah :


Biaya tetap : Rp1,034,000
Biaya variable : Rp70,000
Harga jual : Rp40,000
Berapakah BEP (Q) nya ?

Jawab:
BEP (Q) = FC = Rp1,034,000
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari kegiatan yang kami lakukan adalah bahwa siswa/siswi sangat memerlukan
proses pembelajaran seperti ini. Karena kita bisa secara langsung merasakan
bagaimana cara menawarkan dan menjual produk kepada orang lain. Pengalaman ini
bisa menjadi dasar ketika nanti kami akan membuka suatu usaha. Asal ada kemauan
dan keinginan untuk berusaha pasti kita bisa melakukannya, karena dalam dunia
bisnis modal bukanlah sagalanya. Tidak hanya dalam dunia bisnis , dalam menjaga
lingkungan dengan mendaur ulang barang-barang bekas akan membantu terciptanya
lingkungan yang bersih.

Anda mungkin juga menyukai