Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah penyakit gigi dan mulut seringkali mengganggu aktifitas sehari-

hari bahkan produktifitas seseorang, berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (2015)

hanya 10,2% yang mendapat penanganan medis gigi dan 57,6% penduduk

mengalami masalah gigi dan mulut. Masalah yang sangat sering terjadi akan tetapi

jarang terdeteksi yaitu karies gigi. Karies gigi adalah penyakit kronis berupa

hilangnya ion-ion mineral secara terus-menerus dari permukaan email pada

mahkota atau permukaan akar gigi yang disebabkan oleh bakteri dan produk-

produk yang di hasilkan (Deynilisa, 2015).

Menurut Tambuwun (2014) tanpa di sadari,ada banyak faktor yang menjadi

penyebab karies gigi. Minimnya pengetahuan serta kepedulian masyarakat tentang

kesehatan gigi dan mulut menjadi hal yang menyebabkan terjadinya masalah

peningkatan karies gigi.

Faktor utama terjadinya karies gigi adalah plak. Plak gigi merupakan

deposit lunak yang melekat erat pada permukaan gigi, terjadi atas mikroorganisme

yang berkembang biak dalam suatu matriks intraseluler jika seseorang melalaikan

kebersihan gigi dan mulut (Putri, dkk, 2010).

1
2

Untuk menghindari timbulnya plak dapat di lakukakan pencegahan dengan

melakukan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Pemeliharaan kesehatan gigi

dan mulut untuk menghindari timbulnya plak dapat di lakukan dengan kontrol

plak. Usaha yang dapat di lakukan untuk mencegah dan mengontrol pembentukan

plak gigi yaitu dengan mengatur pola makanan serta melakukan tindakan secara

mekanis maupun secara kimiawi. Pembersihan secara mekanis berupa penyikatan

gigi yang di lakukan setiap hari sehabis sarapan pagi dan sebelum tidur malam.

Sedangkan kontrol plak dapat di lakukan dengan menggunakan obat kumur hal ini

dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme di dalam

mulut sehingga dapat mencegah berkembangnya penyakit ke tahap yang lebih

lanjut. Pengontrol plak secara mekanis akan lebih efektif jika di kombinasi dengan

penggunaan obat kumur sebagai pengendali plak secara kimiawi (Kurniawati, D.

2011).

Obat kumur merupakan suatu produk yang mengandung bahan aktif

bersifat anti septik dan anti mikroba yang berguna untuk meningkatkan Oral

Hygiene. Larutan garam merupakan salah satu obat kumur yang sangat mudah di

proleh, ekonomis dan terbukti efektif dalam menghilangkan debris dan

pembersihan rongga mulut sehingga dapat menghambat pembentukan plak gigi.

Berdasarkan penelitian yang di lakukan firman (2011) Garam mengandung ion

Klorida yang dapat berfungsi sebagai oksidator yang merusak dinding sel bakteri
3

Strepcocus Mutans. Bakteri ini merupakan bakteri yang mendominasi dan di duga

sebagai penyakit penyebab karies gigi karna dapat membentuk biofilm.

Penggunaan garam sebagai obat kumur memiliki dua pengaruh terhadap

kelangsungan hidup bakteri Strepcocus Mutans. Kondisi larutan garam dengan

konsentrasi rendah (Hipotonis) dapat merangsang pertumbuhan bakteri,

sebalikanya kondisi konsentrasi garam yang tinggi (Hipertonis) dapat bersifat

Toxic sehingga memiliki kemampuan membunuh bakteri. Pristiwa masuknya

tekanan garam hipertonis kedalam lingkungan cairan sel bakteri yang hipotonis di

sebut osmosis. Tekanan hipertonis garam dapat menyebabkan lisis pada dinding

sel bakteri, sehingga dapat di manfaatkan sebagai media untuk tindakan preventif

terhadap timbulnya plak gigi (Yoshi dan Widiasa, 2016)

Berdasarkan hasil survey sementara mengenai kebersihan gigi dan mulut

dengan menggunakan Hygiene Indeks yang telah di lakukan pada masyarakat

Dusun Ladon Mamben Lauk dengan jumlah sampel keseluruhan sebesar 34 orang

didapat rata-rata indeks kebersihan gigi dan mulutnya buruk. Baik (0,0 – 1,2)

berjumlah 2 orang, Sedang (1,3 – 3,0), berjumlah 9 orang, Buruk (3,1 – 6,0)

berjumlah 24 orang.
4

Berdasarkan uraian latar belakang, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul “Efektifitas Berkumur Dengan Larutan Garam 10%

Terhadap Penurunan Skor Plak Di Dusun Ladon Desa Mamben Lauk

Lombok Timur Tahun 2021”.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana efektifitas berkumur

dengan larutan garam 10% terhadap penurunan skor plak pada masyarakat Dusun

Ladon Mamben Lauk Tahun 2021 ?.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui dan memahami efektifitas berkumur dengan larutan garam

10% terhadap skor plak pada Masyarakat Dusun Ladon Mamben Lauk

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui efektifitas larutan garam 10% terhadap penghambatan

kelangsungan hidup bakteri strepcocus mutans berdasarkan penelitian pada

Masyarakat Dusun Ladon Mamben Lauk.

b. Mengetahui efektifitas berkumur dengan larutan garam terhadap penurunan

skor plak gigi berdasarkan penelitian pada Masyarakat Dusun Ladon

Mamben Lauk.
5

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Menambah wawasan dan kemampuan berfikir penerapan teori yang telah

di dapatkan dari kampus, menambah ketrampilan dalam mengolah data,

sehingga mampu menerapkan kedalam penelitian yang sebenarnya.

2. Bagi Instansi Pendidikan

Hasil penelitian akan bisa digunakan untuk menjadi refrensi maupun

kajian pustaka untk mahasiswa Akademi Kesehatan Gigi Karya Adi Husada

Mataram serta dapat digunakan sebagai bahan masukan dan perencanaan dan

peningkatan kesehatan gigi.

3. Bagi Masyarakat

Meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat tentang efektifitas

larutan garam 10% yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk tindakan

preventif terhadap timbulnya plak gigi.

Anda mungkin juga menyukai