TINJAUAN PUSTAKA
A Garam (NaCl)
1. Definisi Garam
Gambar A. Garam
Sunber :
Arinda
Veratamala (2020)
Garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion negatif (anion) dan ion
garam merupakan hasil reaksi anatara senyawa asam dan basa. Komponen ini
dapat berupa senya anorganik seperti klorida (Clˉ ), senyawa organik seperti
asetat (CH3COOˉ), ion monoatomik seperti flouride (Fˉ), serta ion poliatomik
Garam yang di konsumsi manusia terdiri dari dua jenis yaitu garam dapur
dan garam meja. Garam dapur adalah garam yang di produksi dari air laut yang
6
7
garam meja adalah garam yang di olah sedemikian rupa baik menggunakan
mapun tidak menggunakan bahan anti gumpalan atau bahan pengering sehingga
seyawa lainnya seperti MgCl, CaCl, dan lain-lain. Garam di tunjukkan pada
air, titik lebur pada suhu 800˚C, memiliki bau netral atau tidak berbau apabila
terbuat dari asam kuat dan basa kuat, serta memiliki bau apabila terbuat dari
asam lemah dan basa lemah akibat asam konjugasi (cuka) dan basa konjungsi
3. Sumber Garam
Sumber garam yang di dapat di alam berasal dari laut, air danau asin,
deposite dalam tanah, tambang garam serta sumber air dalam tanah
(Burhanuddin, 2011).
Terdapat tiga sumber garam utama yaitu garam solar,tambang garam atau
sumber garam, dan garam yang di peroleh dari penguapan sinar matahari.
Garam solar merupakan garam yang di proleh dari penguapan air laut maupun
danau garam daratan. Tamabang garam atau garam sumber merupakan garam
yang biasanya dinyatan sebagai batu garam, di peroleh dari pertambangan yang
beroprasi sedalam seribu kaki atau lebih di bawah permukaan laut. Garam yang
Garam dapur terdiri atas ion natrium dan klorida. Ion natrium dan ion
menarik air dari sel bakteri tersebut dan menyebabkan lisis hal ini berkaitan
9
dengan tekanan osmosi yang tinggi dari air garam. Larutan garam dengan
tempratur dapat meningkatan aliran darah lokal jaringan dan dapat mendapat
dalam larutan iodium mampu membunuh bakteri dalam satu menit dan
efektif terhadap bateri gram Positif dan gram negatif (Salam F. 2011)
dapat menarik air dari dalam sel bakteri ke luar sel bakteri. Konsentrasi
minimal larutan air garam yang dapat menghambat bakteri strepcocus mutans
adalah 10%. Daya hambat garam terhadap bakteri akan meningkat sesuai
bermakna, hal ini karena air garam dapat melarutkan protein dan zat organik
yang ada pada matriks interseluler plak sehingga proses pembentukan plak
B. Plak Gigi
seluruh permukaan gigi yang terpapar produk bakteri dalam rongga mulut.
Komunitas mikroba kompleks terdiri dari bakteri hidup, bakteri yang telah
mati, serta produk sintesis bakteri (Ritonga, 2015). Menurut putri (2015) Plak
gigi merupakan deposit lunak berupa lapisan tipis (biofilm) yang melekat erat
pada permukaan gigi atau permukaan struktur keras lainnya dalam rongga
mulut, terdiri atas mikroorganisme yang berkembang biak dalam suatu matrisks
Plak memiliki tampilan klinis berupa lapisan bakteri lunak non klasifikasi
yang terakumulasi dan melekat pada gigi atau objek lain di dalam mulut seperti
restorasi, denture serta kalkulus (Ahmad 2010). Apabila jumlahnya sedikit plak
tidak dapat terlihat, kecuali di warnai dengan bantuan larutan disclosing atau
permukaan gingival dan pada permukaan gigi yang cacat dan kasar (Putri, dkk
2010).
11
Plak gigi terdiri dari 20% bahan padat dan 80% air. Bahan padatnya
terdiri dari 70% mikroorganisme dan sisanya 30% terdiri dari bahan organik
Bahan organik plak terdiri dari protein, karbohidrat, dan lemak. Protein
siukrosa menjadi glukosa dan fruktosa. Glukosa ini dengan bantuan bakteri
dalam rongga mulut. Keadaan lemak dalam plak masih sedikit di ketahui,
dalam plak gigi. Hasil penemuan mengemukakan lemak berperan pada awal
Bahan organik plak terdiri dari kalsium, flour. fosfor dan sejumlah kecil
magnesium, potasium dan sodium. Komponen ini berada dalam plak dengan
konsntrasi lebih sedikit daripada dalam saliva. Komponen ini saling mengikat
dalam bentuk gram atau melekat pada permukaan bakteri atau poliner
Faktor yang mempengaruhi terjadinya plak gigi terbagi menjadi dua yaitu
lingkungan fisik dan hadirnya nutrient. Lingkungan fisik meliputi Anatomi gigi
dan posisi gigi, anatomi jaringan sekitar gigi, struktur permukaan gigi, gesekan
oleh makanan dan jaringan sekitar, serta tindakan kebersihan mulut. Hadirnya
nutrient meliputi makanan atau diet, cairan gusi, sisa epitel serta leukosit, serta
saliva. Berdasarkan beberapa faktor tersebut, salah satu faktor terpenting yang
2013).
dan deposisi permukaan. Berbagai varisi bakteri akan melekat pada kolum ini
dan berlipat ganda sehingga dalam 3-4 Minggu akan terbentuk flora mikroba
Plak gigi dapat terlihat 1-2 hari tanpa adanya tindakan oral hygiene. Plak
yang bulat sejumlah kecil plak yang tidak dapat terlihat pada permukaan gigi
bagian atas. Metode ini yang di gunakan yaitu dengan disclossing solution.
Tanpa adanya tindakan oral hygiene plak dapat berlanjut dan terus terakumulasi
dental pellicle, kolonisasi awal pada permukaan gigi, serta koloisasi kedua dan
maturasi plak gigi (Djamil, 2011). Fase pembentukan dental pellicle merupakan
fase awal dari pembentukan plak. Bebrapa detik setelah penyikatan gigi akan
terbentuk deposit selapis tipis dari protein saliva yang terutama terdiri dari
glikoprotein pada permukaan gigi (serta rotasi dan geligi tiruan). Lapisan yang
disebut pelikel ini tipis (0,5µm), translusen, halus, dan tidak berwarna. Lapisan
ini melekat erat pada permukaan gigi. Pada fase kolonisasi awal permukaan
gigi, dalam waktu bebrapa menit setalah terdepositnya plikel, plikel ini akan
terpopolasi dengan bakteri. Bakteri dapat terdeposit langsung pada email, tetapi
biasanya bakteri melekat terlebih dahulu pada plikel dan bakteri dapat
pada permukaan gigi sebagian besar adalah bakteri garam positif fakultatif
yang pada awalnya tidak berkoloni pada permukaan gigi termasuk provetall
yang telah berada dalam plak. Selama proses ini kondisi lingkungan perlahan-
lahan akan berubah dan menyebabkan perubahan komposisi bakteri, dan setelah
2-3 minggu akan terjadi pertumbuhan flora kompleks, termasuk anaerob garam
di bawah tepi gingival, diantara gigi dan sulcus gingiva. Plak supragingival
pada permukaan gigi ini dapat menuju ke sulkus gusi sehingga dapat lebih
(Sriguta, 2014).
15
Plak supragingiva terdapat tepi gigi gingiva atau di atas tepi gingiva. Plak
bagian atas gigi sampai daerah tepi gingival. Secara klinis, plak Supragingiva
dapat terlihat sebagai lapisan film tipis yang hampir tidak terlihat permukan
gigi ataupun sebagai lapisan material tebal yang menutupi permukan gigi dan
Plak subgingiva terdapat di bawah tepi gingiva, antara gigi dan epitel
gingival. Secara klinis, plak tersebut tidak mudah terlihat karna tertutup celah
penyakit gigi lainnya, maka akumulasi plak perlu di cegah dengan plak
kontrol. Plak Kontrol adalah pengambilan dari mikrobial plak dan pencegahan
sekitarnya, dan tujuan plak kontrol untuk menjaga gigi dan jaringan
dan gigi dari semua sisa makanan, bakteri serta hasil-hasil metabolismenya.
2) Antibiotik
Menurut penelitian Leo dkk pada tahun 1969 dalam putri, dkk
bahan kimia yang diteliti untuk tujuan ini adalah berbagai macam
mulut dari sisa makanan dan debris yang bertujuan untuk mencegah
martin dan maskin (1972), merupakan indeks yang telah dimodifikasi dari
kebersihan gigi dan mulut pada masa geligi campuran, akan tetapi juga bisa
untuk gigi yang sluruhnya permanen. Prinsip hampir sama dengan indeks
PHP, permukaan yang diperiksa adalah bagian bukal dan lingual. Indeks PHP
untuk menilai lebih sering digunakan untuk menilai debris, sedangkan indeks
menggunakan disclosing agent sebagai indikator plak pada gigi. PHP-M bila
pada individu, maka akan dapat diketahui hasil dari tingkat kebersihan mulut
(Sriyono, 2011)
1. Gigi paling posterior yang tumbuh di kwadran kanan atas (Gigi molar
2. Gigi kaninus atas kanan sulung atau permanen, bila gigi ini tidak ada
3. Gigi molar satu atas kiri sulung atau premolar satu atas kiri.
20
4. Gigi paling posterior yang tumbuh di kwadran kiri bawah (Gigi molar
5. Gigi kaninus kiri bawah sulung atau permanen, bila gigi ini tidak ada
6. Gigi molar satu kanan bawah sulung atau premolar satu kanan bawah.
Tahapan penentuan skor plak dimulai dengan membuat garis imaginer pada
lingual dan labial. Jika plak terlihat di salah satu area, maka diberi skor 1, Jika
tidak ada plak diberi skor 0 atau tanda (-). Hasil penilaian plak yaitu dengan
menjumlahkan setiap skor plak pada setiap permukaan gigi, sehingga skor
plak untuk setiap gigi dapat berkisar antara 0-10. Skor plak untuk semua gigi