Anda di halaman 1dari 11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1. Berkumur-kumur

Aktivitas berkumur merupakan salah satu pencegahan yang

dilakukan untuk menjaga kesehatan rongga mulut dari penyakit rongga

mulut. Tujuan berkumur adalah untuk mempertahankan kebersihan rongga

mulut, lidah dan gigi dari semua kotoran dan sisa makanan agar tetap

sehat dan tidak berbau.11

Mayoritas untuk berkumur-kumur yaitu 10 ml setiap kumur, durasi

berkumur-kumur yang efektif adalah 30 detik sampai 1 menit kemudian

setelah berkumur-kumur langsung dikeluarkan dari dalam mulut.

Usahakan setelah berkumur-kumur jangan mengkonsumsi apapun selama

15-30 menit.11

2. Daun sirih merah

a. Deskripsi tanaman sirih merah

Tanaman sirih merah (Piper crocatum) merupakan tumbuhan

merambat yang ditanam orang karena khasiat pengobatan dan juga

keindahan daunnya. Tumbuhan ini berkerabat dengan tanaman sirih

dan lada. Nama ilmiah tumbuhan ini adalah Piper crocatum, tumbuhan

yang tidak dibudidayakan yang berasal dari benua Amerika.

Tumbuhan ini juga dikenal memiliki manfaat mengobati penyakit. 9

8
9

Sirih merah merupakan tanaman herbal, bentuk daunnya pipih

menyerupai jantung dan bertangkai panjang, tumbuhnya merambat.

Daunnya tumbuh berselang-seling dari batangnya. Daun bewarna

merah keperakan dan mengkilap. Mempunyai batang bulat, bewarna

hijau keunguan, tidak berbunga. Tanaman ini tidak menyukai panas

dan air yang berlebihan. Sirih merah berkembang biak secara vegetatif

secata stek, cangkok dan perundukan. Sirih merah dapat dipanen atau

digunakan minimal berumur 6 bulan pada saat tanaman memiliki daun

yang panjangnya 15-20 cm.9

b. Kandungan Daun Sirih Merah

Daun sirih merah mengandung senyawa flavonoid. Senyawa

ini sebenarnya terdapat pada semua bagian tumbuhan, memiliki sifat

antioksidan, antiseptik dan antiinflamasi. Daun sirih merah juga

memiliki kandungan minyak atsiri. Minyak atsiri juga bersifat

antibakteri dan antijamur yang kuat. Minyak atsiri berperan sebagai

antibakteri dengan cara mengganggu proses terbentuknya membran

atau dinding sel sehingga tidak terbentuk secara sempurna. Senyawa

flavonoid dan minyak atsiri pada daun sirih merah bersifat antibakteri

sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen yang

terdapat pada plak gigi.9

c. Manfaat daun sirih merah

Tanaman sirih merah (Piper crocatum) secara umum dapat

menyembuhkan berbagai jenis penyakit seperti diabetes mellitus,


10

hepatitis, batu ginjal, menurunkan kolesterol, mencegah stroke, asam

urat, hipertensi, radang liver, radang prostat, keputihan, maag,

kelelahan, nyeri sendi dan memperhalus kulit. Daun sirih merah juga

dapat menjaga kebersihan gigi dan mulut karena daun sirih merah

bertindak sebagai obat kumur yang dapat menghilangkan bau mulut,

gusi berdarah, sariawan serta radang pada tenggorokan.9

3. Aquades

Aquades merupakan singkatan dari aqua destilasi. Aquades adalah

adalah air hasil destilasi atau penyulingan yang sama dengan air murni

atau H2O, dimana H2O hampir tidak memiliki unsur mineral. Air mineral

bertindak sebagai pelarut yang universal. Air terus bertemu dan

melarutkan berbagai mineral anorganik, sehingga aquades bukanlah air

mineral.13

4. Plak gigi

a. Pengertian plak

Plak gigi merupakan deposit lunak yang melekat erat pada

permukaan gigi, terdiri atas mikroorganisme yang berkembang biak

dalam suatu matrik interseluler jika seseorang melalaikan kebersihan

gigi dan mulutnya. Akumulasi mikroorganisme ini tidak terjadi secara

kebetulan melainkan terbentuk melalui serangkaian tahapan.6

b. Mekanisme pembentukan plak

Pembentukan plak gigi di dalam rongga mulut dibentuk

pertama kali oleh substansi air liur dan karbohidrat dari sisa-sisa
11

makanan, kemudian dilanjutkan dengan serangkaian proses yang

berurutan. Plak terjadi dalam tiga tahap yaitu pembentukan pelikel,

kolonisasi bakteri dan maturasi plak. Plak terbentuk ketika pelikel, sisa

makanan dan bakteri bergabung.6

Tahap pertama proses pembentukan plak gigi adalah

melekatnya pelikel pada email gigi. Pelikel adalah lapisan tipis protein

saliva yang melekat erat pada permukaan gigi hanya dalam beberapa

menit setelah dibersihkan. Pelikel melindungi email dari aktivitas

asam dan sebagai perekat dua sisi, sisi yang satu melekat pada

permukaan gigi dan menyediakan permukaan lengket pada sisi yang

lainnya yang memudahkan bakteri menempel pada gigi.6

Tahap kedua adalah pelikel dikolonisasi bakteri kokus. Bakteri

atau kuman mulai berdatangan dan berkembang biak di atas

permukaan setelah pelikel terbentuk. Lapisan plak terbentuk jika

lapisan pelikel mengandung kuman. Kuman yang pertama menempati

lapisan pelikel adalah bakteri kokus dan terjadi dalam beberapa menit

saja. Bakteri kokus contohnya adalah bakteri Streptococcus mutans

dan Streptococcus saguins dengan mengubah glukosa dan karbohidrat

pada makanan menjadi asam melalui proses fermentasi. Asam akan

terus diproduksi oleh bakteri dan akan menyebabkan terjadinya

demineralisasi lapisan email gigi sehingga struktur gigi menjadi rapuh

dan mudah berlubang. Toksin-toksin hasil metabolisme bakteri pun


12

dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada jaringan penyangga

gigi dan mukosa mulut.6,14

Tahap ketiga terjadi kombinasi bakteri, asam, sisa makanan

dan saliva dalam mulut membentuk suatu substansi berwarna

kekuningan yang melekat pada permukaan gigi yang disebut plak.

Plak bila tidak dibersihkan dapat mengalami pengerasan atau

mineralisasi sehingga membentuk karang gigi yang melekat pada

permukaan gigi. Jika semakin lama plak tidak dibersihkan, semakin

besar pula kemungkinan plak menjadi tempat perlekatan kotoran

patogen yang potensial terhadap inang. Plak gigi mulai terbentuk

sebagai tumpukan dari kolonisasi mikroorganisme pada permukaan

enamel dalam waktu 3-4 jam sesudah gigi dibersihkan dan mencapai

ketebalan maksimal pada hari ke-30.6

c. Faktor-Faktor yang mempengaruhi pembentukan plak

Plak merupakan deposit lunak yang melekat erat pada

permukaan gigi. Pembentukan plak tersebut didasari oleh beberapa

unsur. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembentukan plak

gigi menurut Carlsson terdiri dari lingkungan fisik, friksi atau gesekan

oleh makanan yang dikunyah serta pengaruh diet:6

Lingkungan fisik meliputi anatomi dan posisi gigi, anatomi

jaringan sekitarnya, struktur permukaan gigi yang jelas terlihat setelah

dilakukan pewarnaan dengan larutan disklosing. Pada daerah

terlindung karena kecembungan permukaan gigi, pada gigi yang


13

malposisi, pada permukaan gigi dengan kontur tepi gusi yang buruk,

pada permukaan email yang mengalami cacat dan pada daerah

pertautan sementoemail yang kasar, terlihat jumlah plak yang

terbentuk lebih banyak.6

Friksi atau gesekan oleh makanan yang dikunyah. Friksi atau

gesekan oleh makanan ini hanya terjadi pada permukaan gigi yang

tidak terlindung. Pemeliharaan kebersihan mulut dapat mencegah atau

mengurangi penumpukan plak pada permukaan gigi, sehingga dapat

memelihara kesehatan gigi.6

Pengaruh diet terhadap pembentukan plak dalam dua aspek,

yaitu pengaruhnya secara fisik dan pengaruhnya sebagai sumber

makanan bagi bakteri di dalam plak. Jenis makanan, yaitu keras dan

lunak, mempengaruhi pembentukan plak pada permukaan gigi, plak

hanya terbentuk jika lebih banyak mengonsumsi makanan lunak,

terutama makanan yang mengandung karbohidrat jenis sukrosa, karena

akan menghasilkan dekstran dan levan yang memegang peranan

penting dalam pembentukan matriks plak.6

d. Komposisi plak

Plak gigi sebagian besar terdiri atas air dan berbagai macam

mikroorganisme yang berkembang biak dalam suatu matriks

interseluler yang terdiri atas polisakharida ekstraseluler dan protein

saliva. Plak terdiri atas 70% komponen bakteri dan 30% terdiri dari
14

materi organik maupun anorganik yang berasal dari saliva, cairan

sulkus gusi, maupun produk bakteri.6

e. Pengaruh plak terhadap penyakit gigi dan mulut

Plak yang melekat erat pada permukaan gigi dan gingival

berpotensi cukup besar untuk menimbulkan penyakit pada jaringan

keras maupun jaringan pendukungnya. Keadaan ini disebabkan karena

plak mengandung berbagai macam bakteri dengan berbagai macam

hasil metabolismenya.6

Plak mempunyai potensi patologis terhadap terjadinya penyakit

jaringan keras gigi dan jaringan lunak, penyakit tersebut berupa karies

gigi dan penyakit jaringan periodontal. Bakteri streptokokus dan

laktobasilus yang terdapat dalam plak yang melekat pada gigi akan

memetabolisme sisa makanan yang bersifat kariogenik. Hasil

metabolisme bakteri tersebut selain dapat menghasilkan asam juga

menghasilkan polisakarida ekstraseluler, polisakarida intraseluler,

alkohol dan CO2. Jika seseorang sering dan mengkonsumsi gula, pH-

nya akan tetap dibawah pH normal dan dalam waktu tertentu

mengakibatkan terjadinya demineralisasi dari permukaan gigi yang

rentan, yaitu terjadinya pelarutan dari kalsium dan fosfat email

sehingga terjadi karies.6

Faktor lokal yang sering disebut sebagai faktor etiologi dalam

penyakit periodontal, antara lain adalah bakteri dalam plak, kalkulus,

material alba, dan debris makanan dan antara faktor tersebut yang
15

terpenting adalah plak gigi. Pentingnya peranan bakteri didalam plak

dalam penyakit periodontal, terutama gingivitis telah dibuktikan

dengan hasil percobaan. Penelitian Leo dan kawan-kawan mengenai

proses terjadinya gingivitis pada pasien-pasien dengan gusi sehat,

dalam penelitian ini, pasien diinstruksikan mengabaikan kebersihan

gigi dan mulut dan meneliti perubahan-perubahan yang terjadi pada

mikroflora plak. Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan erat

antara plak dan gingivitis. Bertambahnya umur plak mengakibatkan

terjadi perubahan pada jumlah dan jenis bakteri.6

f. Penilaian indeks plak

Penilaian Indeks plak digunakan sebagai pengukuran untuk

melihat banyak sedikitnya plak yang terdapat pada permukaan gigi.

Menurut Quigley dan Hein (1962), pengukuran indeks plak dilakukan

dengan membagi gigi menjadi 3 bagian dan yang diperiksa yaitu pada

permukaan fasial dari gigi anterior, setelah menggunakan obat kumur

berbahan dasar fuchsin sebagai disklosing, rentan penilaian dari 0 - 5.6

Turesky dan kawan-kawan memodifikasi penilaian dari

Quigley dan Hein, penilaian dilakukan pada seluruh gigi pada bagian

permukaan fasial dan lingual setelah pemberian disklosing. Skor plak

perorangan diperoleh dari jumlah total dari nilai yang diperoleh dibagi

jumlah permukaan yang diperiksa.6

Tabel 2. Kriteria Indeks Plak Modifikasi Turesky-Glimore-Glicman


dari Quicley-Hein
16

Skor Indeks Kondisi


Plak
0 Tidak ada plak
1 Terdapat bercak-bercak plak yang terpisah pada
bagian margin servikal gigi
2 Terdapat lapisan tipis plak sampai setebal 1 mm pada
margin servikal gigi
3 Terdapat lapisan plak lebih dari 1 mm tetapi mencapai
1/3 bagian mahkota
4 Terdapat lapisan plak, lebih dari 1/3, tidak lebih dari
2/3 permukaan
5 Terdapat lapisan melebihi 2/3 permukaan
Sumber: Megananda, HP. 2010

Berikut merupakan rumus dari indeks plak:

IP = jumlah total skor yang diperoleh

jumlah permukaan yang diperiksa

5. Pengaruh berkumur air rebusan daun sirih merah terhadap plak

Pembuatan rebusan daun sirih merah dilakukan oleh petugas

laboratorium dengan konsentrasi 10%. Rebusan daun sirih merah

konsentrasi 10% dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen pada

plak gigi. Pembuatan rebusan daun sirih merah dilakukan di laboratorium

farmasi Bukittinggi.10

B. Kerangka Konsep

Variabel Independent Variabel Dependent


Berkumur dengan air
rebusan daun sirih merah
Indeks plak

Berkumur dengan
C. Definisi Operasional
aquades
17

No Variabel Definisi Cara Alat Skala Hasil Ukur


Operasional Ukur Ukur Ukur
1. Variabel
Independent:

a. Berkumur Kegiatan Obser Stop Nominal 100% berkumur-


dengan air berkumur- vasi watch kumur dengan air
rebusan kumur rebusan daun sirih
daun sirih dengan merah sesuai
merah rebusan daun dengan instruksi
sirih merah
selama 30
detik

b. Berkumur Kegiatan Obser Stop Nominal 100% berkumur-


dengan berkumur- vasi watch kumur dengan
aquades kumur aquades sesuai
dengan dengan instruksi
aquades
selama 30
detik

2. Variabel
Dependent:

Indeks plak Suatu angka Peme Diagnosa Ordinal 0 (tidak ada plak)
yang riksaan set, 1 (terdapat bercak
menunjukkan objek format plak)
keadaan tif pemerik 2 (terdapat lapisan
klinis yang saan, plak setebal 1
didapat pada disklo mm)
waktu sing 3 (terdapat lapisan
melakukan vaselin, plak lebih dari 1
pemeriksaan cutton mm kurang
plak gigi pellet dari 1/3 bagian
mahkota)
4 (terdapat
lapisan plak
lebih dari 1/3,
kurang dari 2/3
bagian
mahkota)
5 (terdapat plak
melebihi 2/3
gigi)6
D. Hipotesis
18

Ada perbedaan yang signifikan antara siswa yang berkumur air

rebusan daun sirih merah dengan siswa yang berkumur dengan aquades.

Anda mungkin juga menyukai