Anda di halaman 1dari 6

1

RANCANG BANGUN APLIKASI


LOCATION BASED SERVICE LOKASI
MASJID PONTIANAK MENGGUNAKAN
METODE DIJKSTRA BERBASIS ANDROID
Uswah Hasanah1, Novi Safriadi2, Tursina3
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
e-mail: uuswah@gmail.com, bangnops@gmail.com, tursina15@yahoo.com
untuk menunaikan shalat lima waktu, shalat jumat,
Abstrak—Berdasarkan data Kantor Departemen Agama diadakannya kajian ilmu agama islam, serta ibadah lainnya
Kota Pontianak tahun 2014, pontianak memiliki sejumlah berdasarkan syariat dan adab di dalamnya. Di Kota Pontianak,
305 masjid yang tersebar di seluruh Kota Pontianak. jumlah masjid berdasarkan data dari Kantor Departemen
Mantan sekretaris Dewan Masjid Indonesia Kalimantan Agama Kota Pontianak tahun 2014 adalah sebanyak 305
Barat, Andin Buhabzein (2014), menyatakan bahwa masjid. Mantan Ketua Dewan Masjid Indonesia, Abdul Munir
“Seharusnya, kalau bisa kita punya peta religi, dimana (2014), menuturkan “Masjid seharusnya bisa menjadi pusat
disitu akan menampilkan letak-letak masjid di kota kebutuhan dan kegiatan umat islam seperti di zaman
pontianak”. Atas dasar permasalahan tersebut, penulis Rasulullah dahulu”. Mantan sekretaris Dewan Masjid
membuat suatu aplikasi pencarian jalur terpendek untuk Indonesia Kalimantan Barat, Andin Buhabzein (2014),
menuju masjid berbasis android yang diharapkan dapat menyatakan bahwa “Seharusnya, kalau bisa kita punya peta
memberikan jalur terpendek dengan location based service religi, dimana disitu akan menampilkan letak-letak masjid di
berdasarkan posisi pengguna. Untuk mencari jalur kota pontianak. Pak sutarmidji pernah mengatakan, agar
terpendek menuju masjid, maka bisa diselesaikan masjid kalimantan barat ini memiliki peta religi lokasi masjid,
menggunakan algoritma dijkstra. Algoritma dijkstra sehingga nanti masyarakat luar pontianak dapat mencari
menggunakan prinsip Greedy, yaitu mencari jalur masjid dengan peta itu. Dulu kita pernah membuat peta
terpendek dari satu titik ke titik lainnya yang terhubung. dengan teman saya yang orang IT lulusan teknik untan
Masukan aplikasi ini berupa posisi pengguna dan lokasi angkatan 1. Salah satunya membuat sejarah setiap masjid ke
masjid tujuan, sedangkan hasil keluaran aplikasi berupa dalam database tersebut. Kita pernah menginfomasikan
jalur terpendek dari posisi pengguna ke lokasi masjid database tersebut kepada pusat dan tanggapannya positif,
tujuan. Data masjid diperoleh dari Departemen Agama sehingga database kita menjadi acuan mereka. Namun, karena
Kota Pontianak. Dari hasil pengujian kompatibilitas kita tidak mampu, database tersebut tidak berjalan dan
aplikasi yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa berhenti begitu saja”.
aplikasi berjalan pada platform android mulai dari sistem Berdasarkan permasalahan tersebut, dibutuhkan suatu
operasi honeycomb hingga lollipop. Penilaian aplikasi informasi berupa data kegiatan-kegiatan setiap masjid di Kota
berdasarkan pengujian UAT yang didapatkan dari 15 user Pontianak beserta lokasi masjid yang dapat disebarkan kepada
memberikan rata-rata nilai 77,09% dengan kriteria B masyarakat umum, khususnya masyarakat yang berada di
(Baik). Data pengujian jumlah simpul jalan menunjukkan Kota Pontianak. Untuk itu diperlukan media berupa aplikasi
bahwa dengan program android studio, aplikasi yang dapat menjawab hal tersebut. Kebutuhan utama
menampilkan 70 simpul jalan. Data pengujian jalur pengguna dalam mendapatkan informasi ini adalah informasi
terpendek menunjukkan bahwa algoritma dijkstra yang dapat diakses dari perangkat mobile dengan layanan
mampu memberikan solusi jalur terpendek dari posisi internet di dalamnya. Untuk mendukung kebutuhan akses
pengguna menuju masjid. Aplikasi juga memiliki peta informasi tersebut, dibutuhkan suatu aplikasi yang kaya dan
yang menampilkan lokasi masjid yang tersebar di seluruh
inovatif. Sistem operasi Android menawarkan kemampuan
Kota Pontianak beserta peta lokasi masjid di sekitar
untuk membangun aplikasi yang kaya dan inovatif serta
pengguna dengan radius maksimal 3 km dari posisi
pengguna. bersifat open source.
Android merupakan software berbasis kode komputer yang
Kata Kunci—pontianak, masjid, jalur terpendek, location bisa didistribusikan secara terbuka (open source) sehingga
based service, algoritma dijkstra programmer bisa membuat aplikasi baru di dalamnya.
Aplikasi ditulis dan dikustomisasi dengan perangkat lunak
I. PENDAHULUAN berbasis bahasa pemrograman java. Dengan tersedianya
teknologi GPS (Global Positioning System) pada perangkat
M asjid merupakan sarana yang sangat penting bagi umat
islam. Masjid adalah tempat berkumpulnya umat islam mobile, location based service (LBS) dapat digunakan untuk
2

menemukan lokasi tertentu dari posisi pengguna. LBS Islam/memiliki nilai besar dalam sejarah perjuangan
memberikan layanan informasi lokasi wilayah berdasar dari bangsa. Dibangun oleh para Raja/Kesultanan/para Wali
posisi perangkat android pengguna. penyebar agama Islam serta para pejuang kemerdekaan.
Untuk mengefisiensikan pencarian masjid, proses pencarian 8. Masjid di tempat publik adalah masjid yang terletak di
lokasi masjid dengan jalur terpendek dalam penelitian ini kawasan publik untuk memfasilitasi masyarakat dalam
memilih penggunaan metode dijkstra. Algoritma Dijkstra, melaksanakan ibadah.
(dinamai menurut penemunya, seorang ilmuwan komputer, B. Android
Edsger Dijkstra), adalah sebuah algoritma rakus (greedy Android adalah sistem operasi mobile menggunakan versi
algorithm) yang dipakai dalam memecahkan permasalahan
modifikasi dari kernel Linux. Pada awalnya dikembangkan
jarak terpendek (shortest path problem) untuk sebuah graf oleh Android Inc, sebuah perusahaan yang kemudian dibeli
berarah (directed graph) dengan bobot-bobot sisi (edge oleh Google, dan akhir-akhir ini oleh Open Handset Alliance.
weights) yang bernilai tak-negatif(Wikipedia).[2]
Android merupakan software berbasis kode komputer yang
bisa didistribusikan secara terbuka (open source) sehingga
II. URAIAN PENELITIAN programmer bisa membuat aplikasi baru di dalamnya, terdapat
A. Masjid Android Market yang menyediakan ribuan aplikasi baik yang
Masjid secara bahasa artinya tempat sujud, dan secara gratis maupun berbayar, serta memiliki aplikasi native Google
pengertian syariat, masjid berarti setiap tempat yang disiapkan yang terintegrasi, seperti push email GMail, Google Maps, dan
untuk pelaksanaan shalat jamaah 5 waktu oleh kaum Google Calendar.
muslimin. Batasan masjid yang digunakan untuk shalat 5 Android adalah sistem operasi terbuka (open source),
waktu oleh kaum muslimin secara berjamaah, adalah berbasis lisensi dari Apache, sistem operasi ini memungkinkan
bangunan yang dikelilingi tembok atau kayu atau pelepah, untuk dimodifikasi dan didistribusikan secara bebas. Android
atau bambu atau semacamnya. Inilah wilayah yang berlaku juga memiliki sejumlah komunitas pengembang perangkat
hukum-hukum masjid, seperti larangan larangan bagi wanita lunak yang berguna untuk memperluas fungsi perangkat
haid, nifas, atau orang junub untuk tinggal di dalamnya android itu sendiri, ditulis dan dikustomisasi dengan perangkat
(Majmu’ Fatawa Lajnah Daimah, jilid 6, no. 221).[5] lunak berbasis bahasa pemrograman java. Sampai dengan
Berdasarkan lampiran keputusan direktur jenderal bimbingan Oktober 2012 tercatat ada sekitar 700.000 aplikasi yang
masyarakat islam nomor DJ.II/tahun 2014 tentang standar tersedia untuk android dan 25 juta aplikasi telah diunduh dari
pembinaan manajemen masjid, masjid adalah bangunan google play, toko utama aplikasi android. Pada sebuah survey
tempat ibadah umat islam yang dipergunakan untuk shalat yang diadakan pada April-Mei 2013, android tercatat sebagai
rawatib (lima waktu) dan shalat jumat. Adapun tipologi masjid platform yang paling populer bagi pengembang aplikasi
di Indonesia adalah sebagai berikut : seluler dengan mencatat angka 71%.
1. Masjid Negara adalah masjid yang berada di Ibu Kota Aplikasi android dikembangkan dengan bahasa
Negara Indonesia, menjadi pusat kegiatan keagamaan pemrograman Java, dengan menggunakan kit pengembangan
tingkat Kenegaraan. perangkat lunak android (SDK). SDK ini terdiri dari
2. Masjid Nasional adalah masjid di Ibu Kota Provinsi yang seperangkat tools untuk pengembangan, termasuk debugger
ditetapkan oleh Menteri Agama sebagai Masjid Nasional dan pustaka perangkat lunak, emulator handset berbasis
dan menjadi pusat kegiatan keagamaan tingkat QEMU, dokumentasi, kode sampel dan tutorial. Didukung
pemerintahan Provinsi. secara resmi oleh lingkungan pengembangan terpadu (IDE)
3. Masjid Raya adalah masjid yang berada di Ibu Kota Eclipse, yang menggunakan Android Development Tools
Provinsi yang ditetapkan oleh Gubernur atas usul Kepala (ADT), tools pengembang yang lain adalah Native
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi sebagai Development Kit, untuk aplikasi atau ekstensi dalam bahasa C,
Masjid Raya, serta menjadi pusat kegiatan keagamaan C++, google app inventor, lingkungan visual untuk
tingkat Pemerintahan Provinsi.
pemrogram pemula dan berbagai kerangka kerja aplikasi web
4. Masjid Agung adalah masjid yang terletak di Ibu Kota
seluler lintas platform.
Pemerintahan Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Gubernur
atas usul dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian C. Location Based Service (LBS)
Agama, menjadi pusat kegiatan sosial keagamaan yang Mahmoud dalam Akbar Nuzul Putra, Toufan D. Tambunan
dihadiri oleh pejabat Pemerintah Kabupaten/Kota. dan Kurniawan Nur Ramadhan, menyatakan ”Location-Based
5. Masjid Besar adalah masjid yang berada di ibukota
Service (LBS) memberikan layanan personalisasi kepada
kecamatan yang ditetapkan oleh Walikota/Bupati atas usul
pengguna perangkat bergerak (mobile device) yang
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota
disesuaikan dengan lokasi mereka saat ini. LBS membuka
sebagai masjid besar yang menjadi pusat kegiatan sosial
keagamaan yang dihadiri oleh camat, pejabat dan tokoh pasar baru bagi pengembang, operator jaringan selular, dan
masyarakat tingkat kecamatan. penyedia layanan untuk mengembangkan dan memberikan
6. Masjid Jami adalah masjid yang terletak di pusat nilai tambah layanan: memberikan informasi kondisi lalu
pemukiman di wilayah pedesaan/kelurahan. lintas saat ini, menambahkan informasi rute perjalanan,
7. Masjid bersejarah adalah masjid yang berada di kawasan membantu menemukan lokasi wisata terdekat, dan banyak
peninggalan Kerajaan/Wali/penyebar agama lagi”.[1]
3

D. Graf
Graf adalah pasangan himpunan (V, E), dan ditulis dengan
notasi G = (V, E), dimana V merepresentasikan sehimpunan
verteks dan E merepresentasikan sehimpunan edge (tepi).
Verteks (simpul/titik) adalah himpunan tidak kosong dari
simpul-simpul {v1, v2,…, vn}. Edge (tepi) adalah himpunan Gambar 1. Contoh jalur untuk pencarian dengan algoritma dijkstra
sisi/busur (edge) {e1, e2,…, en} atau sisi yang Contoh penerapan dibuat dalam bentuk tabel agar mudah
menghubungkan sepasang simpul.[6] dalam melihat hasil jalur terpendek. Notasi dalam tabel
Graf dikelompokkan berdasarkan arah dan bobot, yaitu: algoritma Dijkstra memiliki format (s-j,D), dimana s-j
1. Graf berarah dan berbobot. menunjukkan rute dari node s menuju node j, sementara D
Graf yang setiap sisinya diberikan orientasi arah menunjukkan jarak total antara kedua node tersebut.
merupakan graf berarah, yang disebut dengan busur (arc). Baris pertama masih berupa inisialisasi, yaitu Dj akan
Dalam graf berarah, (u,v) dan (v,u) menyatakan dua buah memiliki nilai jika tersambung langsung dan tidak memiliki
busur yang berbeda, dengan kata lain bahwa (u,v) ≠ (v,u). nilai jika tidak tersambung langsung. Karena node 1 hanya
2. Graf berarah dan tidak berbobot. memiliki 1 tetangga yaitu node 2, maka i = 2 dimasukkan pada
Merupakan graf yang mempunyai orientasi arah namun himpunan N.
tidak mempunyai bobot apapun. Node 2 sudah berperan sebagai perpanjangan node sumber
3. Graf tidak berarah dan berbobot. (node 1), sehingga sekarang node-node yang terhubung
Merupakan graf yang tidak mempunyai orientasi arah dengan node 2 sudah bisa dijangkau oleh node 1 via node 2.
namun memiliki suatu bobot pada sisinya. Sehingga, (u,v) Diketahui node 3 dan node 4 terhubung langsung dengan node
= (v,u) merupakan sisi yang sama. 2, sehingga rutenya ditulis (1-2-3) dan (1-2-4).
4. Graf tidak berarah dan tidak berbobot. Untuk langkah selanjutnya dipilih node i yang telah
Graf yang setiap sisinya tidak mempunyai baik orientasi tersambung dengan node s namun belum masuk dalam
arah maupun bobot apapun. himpunan N. Diketahui yaitu node 3 dan node 4. Node yang
E. Algoritma Dijkstra dipilih adalah yang memiliki jumlah jarak yang paling
minimum, yaitu node 4.
Algoritma Dijkstra, (dinamai menurut penemunya, seorang Seperti langkah yang sebelumnya, sekarang node 4 ikut
ilmuwan komputer, Edsger Dijkstra), adalah sebuah algoritma berperan sebagai perpanjangan dari node 1 sehingga node 5
rakus (greedy algorithm) yang dipakai dalam memecahkan
dan node 7 yang terhubung langsung dengan node 4 sudah
permasalahan jarak terpendek (shortest path problem) untuk bisa dijangkau oleh node 1 dengan rute yang tertampil.
sebuah graf berarah (directed graph) dengan bobot-bobot sisi Sebenarnya disini mulai terjadi perbandingan nilai jarak.
(edge weights) yang bernilai tak-negatif(Wikipedia).[2] Dengan dimasukkannya node 4 dalam himpunan N, maka
Misalnya, bila verteks dari sebuah graf melambangkan node 4 dapat melakukan perhitungan minimum menuju node
kota-kota dan bobot sisi (edge weights) melambangkan jarak tertentu meskipun node tersebut telah diketahui rute dan
antara kota-kota tersebut, maka algoritma Dijkstra dapat jaraknya.
digunakan untuk menemukan jarak terpendek antara dua kota. Dalam kasus ini dapat diambil node 3. Node 3 sudah
Input algoritma ini adalah sebuah graf berarah yang berbobot
diketahui rute dan jaraknya pada baris ke-2. Dengan masuknya
(weighted directed graph) G dan sebuah sumber verteks s node 4 pada himpunan N, maka node 4 akan menghitung jarak
dalam G dan V adalah himpunan semua verteks dalam graph minimum antara entry D3 yang terdahulu dengan yang baru.
G. Setiap sisi dari graf ini adalah pasangan verteks (u,v) yang Berikut perbandingan via node 2 dengan via node 4:
melambangkan hubungan dari verteks u ke verteks v. Via node 2 --> D2 + C23 = 2 + 3 = 5
Himpunan semua tepi disebut E. Bobot (weights) dari semua Via node 4 --> D4 + C43 = 3 + 7 = 10
sisi dihitung dengan fungsi Maka entry yang dipertahankan adalah via node 2 dengan
w: E → [0, ∞) jarak 5. Sebelumnya telah dipilih node 4 sebagai anggota N
Jadi w(u,v) adalah jarak tak-negatif dari vertex u ke vertex karena bertetangga dengan node 2. Sekarang dipilih tetangga
v. node 2 yang lainya yaitu node 3.
Ongkos (cost) dari sebuah sisi dapat dianggap sebagai jarak Perbandingan yang terjadi:
antara dua verteks, yaitu jumlah jarak semua sisi dalam jalur Pada D4
tersebut. Untuk sepasang verteks s dan t dalam V, algoritma Via node 2 --> D2 + C24 = 2 + 1 = 3
ini menghitung jarak terpendek dari s ke t. Via node 3 --> D3 + C34 = 5 + 7 = 12
Berikut contoh penerapan dalam pencarian jalur terpendek, Maka entry yang dipertahankan adalah via node 2 dengan
dengan node 1 sebagai titik awal : jarak 3.
Pada D5
Via node 4 --> D4 + C45 = 3 + 4 = 7
Via node 3 --> D3 + C35 = 5 + 3 = 8
Maka entry yang dipertahankan adalah via node 4 dengan
jarak 7.
4

Sehingga tabel hasil akhirnya adalah sebagai berikut.

GPS

webservice

antarmuka
pengguna
Gambar 2. Tabel hasil pencarian jalur
Dari tabel di atas maka diketahui jalur terpendek dengan Basisdata
Google
node 1 sebagai titik awal adalah jalur 1-2-4-7 dengan jarak 8.
[7] Gambar 3. Rancangan arsitektur sistem
Rancangan arsitektur sistem pada Gambar 3 dapat
F. Android Studio dijelaskan sebagai berikut. Pengguna mengakses aplikasi
Android Studio adalah sebuah IDE yang bisa digunakan melalui smartphone android dan aplikasi yang berinteraksi
untuk pengembangan aplikasi Android, dan dikembangkan langsung dengan pengguna akan memberikan pilihan menu
oleh Google. Android Studio merupakan pengembangan dari yang tersedia. Menu yang dipilih pengguna akan menampilkan
Eclipse IDE, dan dibuat berdasarkan IDE Java populer, yaitu data dengan memanfaatkan gps android pengguna,
IntelliJ IDEA. Android Studio direncanakan untuk webservice, dan basisdata google yaitu yang digunakan pada
menggantikan Eclipse ke depannya sebagai IDE resmi untuk aplikasi ini adalah Google Maps API V2.
pengembangan aplikasi Android.
Sebagai pengembangan dari Eclipse, Android Studio
III. HASIL DAN DISKUSI
mempunyai banyak fitur-fitur baru dibandingkan dengan
Eclipse IDE. Berbeda dengan Eclipse yang menggunakan A. Hasil Perancangan
ADT, Android Studio menggunakan Gradle sebagai build Aplikasi yang dirancang merupakan aplikasi pencarian jalur
environment. Fitur-fitur lainnya adalah sebagai berikut : terpendek menggunakan algoritma dijkstra yang bertujuan
 Menggunakan Gradle-based build system yang fleksibel. untuk mencari jalur terpendek menuju masjid yang ada di
 Bisa mem-build multiple APK . Kota Pontianak. Antarmuka sistem yang dirancang hanya
 Template support untuk Google Services dan berbagai terdiri dari satu bagian yaitu bagian yang dapat diakses oleh
macam tipe perangkat. pengguna. Berikut hasil perancangan antarmuka.
 Layout editor yang lebih bagus.[3]
G. Pengujian White Box
Pengujian white box adalah pengujian yang didasarkan pada
pengecekan terhadap detail perancangan, menggunakan
struktur kontrol dari desain program secara procedural untuk
membagi pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian
(Kharis Mustofa).[4]
Kompleksitas siklomatis adalah matrik perangkat lunak
yang memberikan pengukuran kuantitatif terhadap
kompleksitas logis suatu program. Nilainya memberikan
jumlah dari independent path dalam basis set dan upper bound
Gambar 4. Antarmuka beranda, daftar kecamatan dan informasi masjid
dari jumlah test untuk memastikan bahwa setiap statement
dieksekusi paling tidak satu kali. Tiga cara untuk menghitung
kompleksitas siklomatis :
1. Jumlah region grafik alir sesuai dengan kompleksitas
siklomatis
2. Jumlah edge – jumlah node + 2
3. Jumlah predicate node + 1
H. Perancangan Arsitektur Sistem
Rancangan arsitektur sistem dapat dilihat pada Gambar 3
berikut:
Gambar 5. Antarmuka rute, peta masjid dan masjid sekitar

B. Pengujian UAT
Dari hasil perolehan nilai pengujian UAT maka dapat
dihitung persentase nilai hasil pengujian UAT sebagai berikut.
5

3. Samsung Untannet Masjid 0,37 km 0,35 km 0,05 km


Tab 2 (-0.048980, Besar
109.353563) Islamiyah
4. Sony Untannet Masjid Al 1,07 km 1,1 km 1,73 km
Xperia (-0.048980, Muhtadin
M2 Dual 109.353563)
5. Sony Untannet Masjid 1,984 1,4 km 1,387 km
Berdasarkan hasil perhitungan nilai UAT user di atas, maka Xperia (-0.048980, Syaifullah km
hasil pengujian aplikasi oleh user sebesar 77,09%. M2 Dual 109.353563)

C. Pengujian Kompatibilitas Aplikasi


Hasil pengujian jalur terpendek menunjukkan beberapa hal
Gambar 6 memperlihatkan aplikasi dapat berjalan di yang menjadi pengukuran aplikasi memberikan jalur
beberapa smartphone android yang berbeda. terpendek, yaitu :
a. Pengujian dilakukan dengan memilih masjid sebagai titik
akhir dan posisi pengguna sebagai titik awal.
b. Perbedaan hasil antara algoritma dijkstra dan google
directions disebabkan perbedaan jumlah data yang
digunakan dan ketelitian dalam pembuatan matriks simpul
jalan pada algoritma dijkstra
c. Perbedaan hasil antara algoritma dijkstra dan perhitungan
manual disebabkan perbedaan cara mendapatkan jarak.
Pada algoritma dijkstra, jarak didapatkan berdasarkan jarak
pada simpul jalan sedangkan perhitungan manual
berdasarkan perhitungan selisih garis lintang.
d. Kelebihan yang didapatkan dari menggunakan algoritma
dijkstra dibandingkan dengan perhitungan manual terletak
pada simpul jalan. Simpul jalan berguna untuk memberi
petunjuk kepada pengguna tentang jalan mana yang
dilewati untuk menuju masjid.
e. Jalur yang digambarkan pada peta merupakan hasil dari
google directions api.
Gambar 6. Proses pengujian kompatibilitas E. Analisis Hasil
Hasil pengujian aplikasi menunjukkan beberapa hal yang Perincian hasil analisis Rancang Bangun Aplikasi Location
menjadi pengukuran aplikasi berhasil di-install dan berjalan Based Service Lokasi Masjid Pontianak Menggunakan Metode
pada setiap perangkat mobile dengan platform android yang Dijkstra Berbasis Android adalah sebagai berikut :
berbeda, yaitu : 1. Pengguna dapat melakukan pencarian jalur menuju masjid
a. Pengujian saat melakukan install aplikasi, eksekusi file
menggunakan platform android pada jaringan internet.
.apk berhasil dilakukan pada perangkat mobile dengan
2. Informasi masjid terdiri dari nama, gambar masjid, alamat,
platform android paling rendah yaitu android 3.2.1 atau
jamaah shalat jumat, dan sejarah.
yang dikenal dengan nama Honeycomb hingga android
5.11 atau yang dikenal dengan nama Lollipop. 3. Berdasarkan hasil pengujian UAT, diperoleh hasil
b. Pengujian mengeksekusi setiap menu yang ada dan penilaian aplikasi oleh user dengan nilai sebesar 77,09%.
aplikasi berjalan pada setiap perangkat mobile dan Sehingga aplikasi masuk dalam kriteria B (Baik).
platform android berbeda. 4. Berdasarkan hasil pengujian kompatibilitas aplikasi,
diperoleh hasil bahwa aplikasi dapat berjalan pada
D. Pengujian Jalur Terpendek perangkat android dari sistem operasi android 3.2.1
Pengujian jalur terpendek dilakukan untuk mengetahui hasil (Honeycomb) hingga android 5.11 (Lollipop).
perhitungan dari algoritma dijkstra. Hasil pengujian pencarian 5. Penggambaran jalur peta masjid memanfaatkan google
jalur terpendek dapat dilihat pada Tabel 1. directions api.
Tabel 1. Tabel pengujian jalur terpendek
No Perangkat Titik Awal Titik Akhir Hasil Hasil Hasil Jarak
6. Berdasarkan hasil pengujian jalur terpendek, diperoleh
Android Jarak Jarak Perhitungan hasil bahwa aplikasi berhasil memberikan jalur terpendek
Algoritma Google Manual menuju masjid melalui jalan utama di Kota Pontianak.
Dijkstra Directions 7. Terdapat perbedaan penggunaan jumlah simpul jalan yang
1. Sony Jl. Sultan Masjid Al 0,487 km 0,4 km 0,33 km
Xperia Abdurrahman Jihad dapat diproses untuk penggunaan aplikasi yang berbeda.
M2 Dual (-0.036476, 8. Hasil perancangan dan pengujian menunjukkan bahwa
109.331759) aplikasi pencarian jalur ini dapat digunakan untuk memilih
2. Sony Jl. Tanjung Masjid 1,379 km 1,3 km 0,87 km
Xperia Sari Syaifullah masjid dan melakukan pencarian jalur terpendek.
M2 Dual (-0.050410,
109.349282)
6

IV. KESIMPULAN/RINGKASAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai
Rancang Bangun Aplikasi Location Based Service Lokasi
Masjid Pontianak Menggunakan Metode Dijkstra Berbasis
Android, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Aplikasi berdasarkan UAT dengan nilai 77,09%
membuktikan bahwa aplikasi masuk dalam kriteria B
(Baik).
2. Aplikasi dapat berjalan pada platform Android mulai dari
versi sistem operasi honeycomb hingga lollipop.
3. Dari data pengujian jalur terpendek menunjukkan
algoritma dijkstra dapat dijadikan sebagai metode
pencarian jalur terpendek.
4. Penelitian ini berhasil merancang sebuah sistem yang
mampu mencari jalur terpendek menuju masjid di Kota
Pontianak dan memvisualisasikan dalam bentuk peta.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Akbar Nuzul Putra; Toufan D. Tambunan dan Kurniawan Nur
Ramadhan. Aplikasi Wisata Kota Bandung Menggunakan Metode
Location-Based Services (LBS) pada Android. Jurnal. Juli 3, 2014.
http://dokumen.tips/documents/jurnal-pa-aplikasi-wisata-kota-bandung-
menggunakan-metode-location-based-service-lbs-pada-android.html.
[2] Antomy, Hendri .Mei 19, 2015. Algoritma Dijkstra. September 19,
2015. https://id.wikipedia.org/wiki/Algoritma_Dijkstra.
[3] Cahyo, Agung Dwi. Oktober 14, 2014. Belajar Membuat Aplikasi
Android menggunakan Android Studio. September 19, 2015.
http://a081567636515.blogspot.co.id/2014/10/belajar-membuat-aplikasi-
android.html.
[4] Mustofa, Kharis. Pengujian Whitebox. September 19, 2015.
http://www.zona-tiga.tk/2014/01/pengujian-white-box-rekayasa-
perangkat.html.
[5] Nur Baits, Ammi. Januari 12, 2014. Perbedaan Masjid dan Mushola.
Juli 3, 2014. http://www.konsultasisyariah.com/perbedaan-masjid-dan-
mushola/.
[6] Sianipar, R.H.. 2013. JAVA Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman
GUI. Penerbit Informatika Bandung, Bandung.
[7] Widyan, affan. Mei 17, 2013. Algoritma Dijkstra. September 19, 2015.
http://affanw.blogspot.co.id/2013/05/algoritma-dijkstra.html

Anda mungkin juga menyukai